a. Pengertian
Melakukan pemasangan selang (tube) dari rongga hidung kedalam
lambung (gaster) (Asmadi, 2008). Nasogastric tube adalah selang plastik atau
karet yang dimasukkan melalui hidung kedalam lambung untuk keperluan
pemberian makan atau pengirigasian lambung (Kozier & Erb, 2009).
b. Tujuan
1. Mengeluarkan cairan dan udara dari traktus gastrointestinalis
2. Mencegah atau memulihkan mual dan muntah
3. Menetukan jumlah tekanan dan aktivitas motorik traktus gastrointestinalis
4. Mengatasi obstruksi mekanis dan perdarahan saluran cerna bagian atas
5. Memberikan obat-obatan dan makanan langsung ke dalam saluran cerna
6. Mengambil
spesimen
cairan
lambung
untuk
pemeriksaan
27
2. Selang gastrik sump adalah selang nasogastrik radiopaque, plastik jernih, dan
berlumen ganda. Selang ini digunakan untuk dekompresi lambung dan
mempertahankannya tetap kosong. Selang yang lebih kecil di bagian dalam
melubangi selang drainase penghisap yang lebih besar di bagian ujung distal
selang, dengan demikian selang terhubung dengan udara bebas. Selang ini
masuk ke dalam lambung dalam cara yang sama dengan selang Levin.
28
selang akan menurunkan tingkat kecemasan pasien. Salah satu cara terpenting
untuk memberikan dukungan kepada pasien adalah dengan memberikan
pengetahuan tentang kontrol diri. Perawat dapat melihat sinyal yang diberikan
oleh pasien seperti pasien yang mengangkat tangan yang mengindikasikan
bahwa pasien membutuhkan waktu jeda saat pemasangan selang.
29
2.
4.
1.
2.
3.
4.
Pasien yang memerlukan NGT untuk diagnosa atau analisa isi lambung
2.
3.
4.
Pasien dengan gastric bypass surgery yang mana pasien ini mempunyai
kantong lambung yang kecil untuk membatasi asupan makanan.
30
NGT
belum
benar
maka
31
2. Cara handson
Pertama tandai 50 cm pada
selang,
kemudian
pengukuran
dengan
lakukan
metode
Referensi:
Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Klien.
Jakarta: Salemba Medika.
Kozier & Erb. 2009. Buku Ajar praktik Keperawatan Klinis. Jakarta: EGC.
Lippicot, William, dan Wilkims. 2009. Fundamental Nursing Skill and Conceps.
Malaysia: Imago.
Nurahmah, E. Dan Sudarsono R.S. 2000. Buku Saku Prosedur Keperawatan
Medikal-Bedah. Jakarta: EGC.
Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC
Smeltzer dan Bare. 2004. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah. Brunner
&Suddarth. Jakarta: EGC.
32
HALAMAN
PROSEDUR TETAP
TANGGAL
DITETAPKAN OLEH
TERBIT
Melakukan pemasangan selang nasogastrik dari rongga
1 PENGERTIAN
hidung ke lambung.
1. Memasukkan makanan cair atau obat-obatan cair atau
2 TUJUAN
padat yang dicairkan
2. Mengeluarakan cairan/isi lambung dan gas yang ada di
dalam lambung
3. Mengirigasi karena perdarahan/karacunan di dalam
lambung
4. Mencegah atau mengurangi mual muntah setelah
pembedahan atau trauma
5. Mengambil specimen pada lambung untuk studi
laboratorium
1. Klien yang tidak dapat makan, menelan atau tidak
3 INDIKASI
sadar (koma)
2. Klien yang terus-menerus tidak mau makan sehingga
membahayakan jiwanya, misalnya klien psikiatri/
kelainan jiwa
3. Klien yang muntah terus-menerus
4. Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR,
premature atau dismatur
5. Klien pascaoperasi pada mulut/faring/esophagus
Klien dengan kanker hidung, mulut, faring,
4 KONTRAINDIKASI
esophagus
1. Berikan salam, perkenalkan diri anda, dan identifikasi
5 PERSIAPAN
klien dengan memeriksa identitas klien secara cermat
PASIEN
2. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan
dilakukan, berikan kesempatan kepada klien untuk
bertanya dan jawab seluruh pertanyaan klien
3. Minta pengunjung untuk meninggalkan ruangan, beri
privasi kepada klien
4. Atur posisi klien sehingga merasakan aman dan
nyaman
6 PERSIAPAN ALAT Baki beralas berisi:
1. NGT No.14 atau 18 ( untuk anak dan bayi lebih kecil
lagi)
33
7 CARA BEKERJA
2. Jeli
3. Sudip lidah
4. Sepasang handscoen
5. Pingset anatomis
6. Kapas alcohol
7. Kassa steril dan tisu
8. Spuit ukuran 10 cc
9. Cutton bud
10. Plaster
11. Gunting plester
12. Stetoskop
13. Senter
14. Kom berisi air matang/ mineral
15. Segelas air putih dan sendok/ sedotang (dot untuk
bayi)
16. Bengkok
17. Peniti
1. Beri tahu klien bahwa tindakan akan segera dimulai
2. Dekatkan alat-alat ke sisi tempat tidur klien
3. Bantu klien pada posisi antara fowler sampai
dengan high fowler
4. Bersama dengan klien menentukan kode yang akan
digunakan misalnya mengangkat telunjuk untuk
mengatakan tunggu sejenak karena rasa tidak
nyaman
5. Pasang handuk pada dada klien, letakkan tisu,
bengkok dan air minum alam jangkauan klien
6. Cuci tangan dan pakai handscoen
7. Bersihkan lubang hidung klien dengan cotton bud
8. Tentukan lubang hidung yang mana yang akan
dimasuki NGT dengan cara menutup sebelah
hidung kemudian mengulangi dengan menutup
hidung yang lainnya
9. Mengukur panjang NGT yang akan dimasukkan
dengan menggunakan metode:
a. Metode tradisional : ukur jarak dari puncak
lubang hidung ke dalam telinga bawah dan ke
prosessus xifoideus di sternum
b. Metode hanson : mula-mula tandai 50 cm pasa
selang, kemudian lakukan pengukuran dengan
metode tradisional. Selang yang kan dimasukkan
yaitu pertengahan antara tanda 50 cm dan tanda
tradisional
10. Ujung slang diberi jeli dan ratakan dengan kassa
steril sepanjang 10-20 cm
11. Ingatkan klien bahwa slang akan segera dimasukkan
dengan posisi kepada ditengadahkan (ekstensi)
masukkan selang melalui lubang hidung yang telah
34
ditentukan
12. Lanjutkan memasukkan slang sepanjang rongga
hidung. Jika terasa agak tertahan, putarlah slang dan
jangan dipaksakan untuk dimasukkan
13. Perintahkan klien untuk menundukkan kepala
(fleksi) setelang slang melewati nasofaring (3-4
cm), anjurkan klien untuk menelan
14. Dorong klien untuk memelan dengan memberikan
sedikit air minum (jika perlu). Tekankan pentingnya
bernafas lewat mulut
15. Jangan memaksakan slang untuk masuk. Jika ada
hambatan atau klien tersedak, siaonosis, hentikan
mendorong
slang.
Periksa
posisi
slang
menggunakan sudip lidah dan senter.
16. Jika telah selesai memasang NGT sampai ujung
yang telah ditentukan, anjurkan klien releks dan
bernafas normal
17. Periksa letak slang dengan cara:
a. Pasang spuit pada ujung NGT, memasang bagian
diafragma stetoskop pada perut di kuadran kiri
ata klien (lambung) kemudian sunikkan 10-20 cc
udara bersamaan dengan auskultasi abdomen
b. Mengaspirasi pean-pelan untuk mendapatkan isi
lambung
c. Memasukkan bagian luar slang NGT ke dalam
mangkok yang berisi air matang atau mineral.
Jika terdapat gelembung udara, slang masuk ke
dalam paru-paru. Jika tidak terdapat gelembung
udara slang masuk ke dalam lambung
18. Oleskan kapas alcohol pada ujung hidung klien dan
biarkan sampai kering
19. Fiksai slang dengan plester dan hindari penekanan
pada hidung
20. Cara memfiksasi selang:
a. Potong 10 cm plester, belah menjadi dua
sepanjang 5 cm pada salah satu ujungnya.
Memasang ujug yang tidak dibelah pada batang
hidung klien dan silangkan plester pada slang
yang keluar dari hidung
b. Tempelkan ujung slang NGT pada baju dengan
memasang plester pada ujungnya dan penitikan
pada baju
21. Evaluasi klien setelahterpasang NGT
22. Rapihkan alat-alat yang telah digunakan
23. Lepas sarung tangan
24. Rapihkan kembali klien
25. Berikan reinforcement positif pada klien
26. Buat kontrak pertemuan selanjutnya
35
8 HASIL
36