RSUD SALATIGA
Di susun oleh
POPY ASTRIANI
SN191122
Hari : Minggu
A. Keluhan Utama
Pasien kesulitan menelan makan dan minum
B. Diagnosa Medis
Dispnea
C. Diagnosis Keperawatan
Risiko ketidakseimbangan nutrisi berhubungan dengan gangguan menelan,
inadekuat intake oral
D. Data yang mendukung diagnosis keperawatan
DS : pasien mengatakan kesulitan menelan
DO :
a. Tanda-tanda vital
TD : 104/70mmHg
S : 36,5˚C
N : 84 x/menit
SpO2 : 98%
b. Makan dan minum kurang
c. Keadaan umum lemah
d. Cenderung tidur
e. Terpasang otot bantu pernapasan O2 3 lpm
E. Dasar Pemikiran
1. Pengertian Dispnea
Dispnea atau sesak napas merupakan keadaan yang sering ditemukan
pada penyakit paru maupun jantung. Bila nyeri dada merupakan keluhan yang
paling dominan pada penyakit paru. Akan tetapi kedua gejala ini jelas dapat
dilihat pada emboli paru, bahkan sesak napas merupakan gejala utama pada
payah jantung.
Secara umum yang dimaksud dispnea adalah kesulitan bernapas,
kesulitan bernapas ini terlihat dengan adanya kontraksi dari otot-otot
pernapasan tambahan. Perubahan ini biasanya terjadi dengan lambat, akan
tetapi dapat pula terjadi dengan cepat.
2. Klasifikasi Dispnea
Dispnea dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Inspiratori dispnea, yakni kesukaran bernapas pada waktu inspirasi
yang disebabkan oleh karena sulitnya udara untuk memasuki paru-
paru.
b. Ekspiratori dispnea, yakni kesukaran bernapas pada waktu ekspirasi
yang disebabkan karena sulitnya udara yang keluar dari paru-paru.
c. Kardiak dispnea, yakni dispnea yang disebabkan primer penyakit
jantung.
d. Exertronal dispnea, yakni dispnea yang disebabkan oleh olahraga.
e. Exspansional dispnea, dispnea yang disebabkan oleh karena kesulitan
exspansi dari rongga toraks.
f. Paroksismal dispnea, yakni dispnea yang terjadi sewaktu-waktu, baik
pada malam maupun siang hari.
g. Ortostatik dispnea, yakni dispnea yang berkurang pada waktu posisi
duduk.
3. Etiologi Dispnea
a. Kardiak dispnea, yakni dispnea yang disebabkan oleh karena adanya
kelainan pada jantug.
b. Pulmunal dispnea, dispnea yang sering terjadi pada penyakit jantung.
c. Hematogenous, dispnea yang disebabkan oleh karena adanya asidosis,
anemia atau anoksia, biasanya dispnea ini berhubungan dengan
exertional(latihan).
d. Neurogenik, dispnea terjadi oleh karena kerusakan pad jaringan otot-
otot pernapasan.
K. Evaluasi diri
Mengetahui
Mahasiswa Paktikan, Pembimbing Klinik/CI