Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kesehatan sebagai hak asasi manusia harus diwujudkan dalam bentuk

pemberian berbagai pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat (UU

No 36 tahun 2014). Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi fasilitas

pelayanan kesehatan yang merupakan suatu alat dan/tempat yang

digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik

promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh

pemerintah, pemerintah daerah dan/masyarakat (UU No 36 tahun 2014

pasal 1).

Pelayanan kesehatan yang perlu mendapat perhatian adalah pelayanan

kesehatan gigi. Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah

pelayanan asuhan yang terencana, diikuti dalam kurun waktu tertentu

secara berkesinambungan di bidang promotif, preventif dan kuratif

sederhana untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut yang

optimal pada individu, kelompok, dan masyarakat (Premenkes RI No 20

tahun 2016).

Kondisi kesehatan gigi menurut Riskesdas 2013, presentasi penduduk

yang mempunyai masalah kesehatan gigi dan mulut sebesar 25,9%. Indeks

DMFT Indonesia sebesar 4,6 dengan nilai masing-masing D-T= 1,6, M-T=

2,9, F-T= 0,08, yang berarti kerusakan gigi penduduk Indonesia 460 buah

gigi per 100 orang (RISKESDAS,2013). Berdasarkan

1
2

data tersebut diketahui bahwa masih tingginya angka DMF-T penduduk

Indonesia yang jauh dari target nasional ≤ 2.

Menurut data RISKESDAS tahun 2013, Prevalensi masalah kesehatan

gigi dan mulut di Provinsi Jawa Tengah adalah 25,4%, indeks DMF-T

sebesar 4,3 dengan nilai masing-masing D-T= 1,35, M-T= 2,94, F-T= 0,04

yang berarti angka DMF-T di wilayah Provinsi Jawa Tengah belum

memenuhi target nasional.

Masalah kesehatan gigi paling banyak ditemukan pada anak Sekolah

Dasar, dikarenakan anak Sekolah Dasar kurang menjaga kebersihan gigi

dan mulut dan kesadaran terhadap kesehatan gigi juga masih kurang. Dari

keseluruhan murid Sekolah Dasar di Jawa Tengah baru 51,5% yang

mendapat perawatan gigi (Profil Kesehatan Jateng, 2015).

Menurut Srigupta (2004) dalam Fitriastutuk (2010), kesehatan gigi

dan mulut pada anak Sekolah Dasar merupakan salah satu masalah

kesehatan yang memerlukan penanganan. Kesehatan gigi dan mulut pada

anak Sekolah Dasar merupakan salah satu masalah kesehatan yang

memerlukan penanganan. Pada usia 9-10 tahun merupakan kelompok usia

yang kritis terhadap terjadinya karies gigi dan mempunyai sifat khusus

yaitu transisi pergantian gigi sulung ke gigi permanen. Anak usia 9-10

tahun pada umumnya duduk dibangku kelas IV sekolah dasar.

Berdasarkan data hasil screnning praktek belajar mahasiswa Jurusan

Keperawatan Gigi tahun 2016, ditemukan kondisi gigi di SDN Meteseh

tahun 2016 yaitu dengan nilai DMF-T sebesar 2,1 yang artinya masih
3

belum memenuhi target nasional. Nilai rata-rata kebersihan gigi dan mulut

(OHIS) sebesar 3,1 yang artinya kebersihan gigi dan mulut masih buruk.

Pengetahuan dan kesadaran anak akan kebersihan gigi dan mulut

sangat kurang, sehingga perlu adanya peningkatan pengetahuan. Untuk

meningkatkan pengetahuan dapat dilakukan dengan pendidikan kesehatan

atau penyuluhan (Sumantri dkk, 2011). Dalam penyuluhan kesehatan gigi

terdapat berbagai macam alat bantu yang dapat digunakan untuk

memaksimalkan penyampaian pesan, yaitu media cetak, media elektronik,

media papan dan media hiburan. Media booklet dan media flipchart

merupakan alat bantu yang biasanya digunakan dalam menyampaikan

berbagai informasi kesehatan karena efektif lebih mudah dibuat (Bagaray

dkk, 2016), dan pemanfaatan media animasi kartun dapat menghasilkan

cara belajar yang efektif (Tandilangi dkk, 2016).

Berdasarkan observasi di lapangan, penyuluhan yang dilakukan di SD

sebagian besar menggunakan metode ceramah, terutama di SDN Meteseh.

Pada tahun sebelumnya pernah dilakukan penyuluhan dengan metode

ceramah oleh mahasiswa Jurusan Keperawatan Gigi, akan tetapi kondisi

gigi di SDN Meteseh dengan nilai DMF-T masih belum memenuhi target

nasional dan angka kebersihan gigi dan mulut masih buruk.

Media yang digunakan selama ini dalam memberikan penyuluhan

kesehatan gigi di SDN Meteseh yaitu poster dan flipchart, tetapi media

tersebut belum efektif. Hal tersebut bisa dilihat dari kondisi gigi di SDN

Meteseh dengan nilai DMF-T masih belum memenuhi target nasional dan

angka kebersihan gigi dan mulut masih buruk.


4

Berdasarkan uraian tersebut yang terjadi di SDN Meteseh, maka

peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai efektivitas penyuluhan

dengan media booklet, media flipchart dan media video animasi terhadap

pengetahuan kesehatan gigi siswa kelas SDN Meteseh.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan suatu

permasalahan sebagai berikut: “Bagaimana Efektivitas Penyuluhan

Kesehatan Gigi dengan Media Booklet, Media Flipchart dan Media Video

Animasi Terhadap Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut

Siswa Kelas IV SDN Meteseh?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas

penyuluhan kesehatan gigi dengan media booklet, media flipchart dan

media video animasi terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan gigi

dan mulut anak.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan kesehatan gigi sebelum dan setelah

penyuluhan dengan media booklet.

b. Mengetahui tingkat pengetahuan kesehatan gigi sebelum dan setelah

penyuluhan dengan media flipchart.

c. Mengetahui tingkat pengetahuan kesehatan gigi sebelum dan setelah

penyuluhan dengan media video animasi.


5

d. Mengetahui perbedaan efektivitas antara media booklet, media

flipchart, dan media video animasi.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan digunakan sebagai

bahan kajian untuk penelitian berikutnya yang berhubungan dengan

penyuluhan kesehatan gigi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan dan pengalaman nyata dalam proses

penerapan penelitian berdasarkan pengetahuan yang diperoleh

selama penelitian.

b. Bagi Akademik

Menambah kepustakaan terutama tentang penyuluhan

kesehatan gigi dengan media booklet, media flipchart dan media

video animasi.

c. Bagi Sekolah

Untuk menambah pengetahuan dan informasi tentang

kesehatan gigi dan mulut bagi siswa SDN Meteseh.

E. Keaslian Penelitian

Subjek
N Judul Metode Hasil
Variabel Penelitia
o Penelitian Penelitian Penelitian
n
1. Perbedaan Variabel bebas: Subjek Jenis Media
Efektivitas a.Media booklet penelitian penelitian booklet dan
DHE b.Media Flipchart ini adalah ialah quasi media
dengan Variabel terikat: siswa eksperiment flipchart
media Pengetahuan SDN 126 dengan efektif
6

booklet dan kesehatan gigi dan Manado rancangan meningkatk


media mulut siswa SDN yang two group an
flipchart 126 Manado berusia 8- pretest- pengetahaun
terhadap 10 tahun. postest kesehatan
peningkata design gigi dan
n mulut anak.
pengetahua Media
n kesehatan booklet dan
gigi dan media flip
mulut siswa chart tidak
SDN 126 memiliki
Manado perbedaan
bermakna
atau sama
efektifnya
dalam
meningkatk
an
pengetahuan
kesehatan
gigi dan
mulut anak.
2. Efektifitas Variabel bebas: Orang tua Jenis Ada
pendidikan a. media booklet yang penelitian pengaruh
kesehatan b. media memiliki kuantitatif pendidikan
media audiovis anak usia dengan kesehatan
booklet ual 5-9 tahun metode gigi media
dibandingk variabel terikat: diwilayah Quasi booklet dan
an dengan pengetahuan Desa Eksperiment media
media orangtua tentang Makam al dengan audiovisul
audiovisual karies gigi Haji design terhadap
terhadap Kecamat penelitian pengetahua
pengetahua an two group n orangtua
n orang tua Kartasura prettes tentang
tentang sebanyak posttes karies gigi
karies gigi 719 design pada anak
pada anak orang. usia 5-9
usia 5-9 tahun di
tahun di desa
desa makam
Makam haji.
Haji
3. Efektifitas Variabel bebas: Subjek Jenis Hasil
dental Media animasi pada penelitian pemberian
health kartun penelitian ini adalah dental
education Variabel terikat: ini adalah quasi health
dengan Perilaku siswa eksperiment education
media kesehatan gigi dan SDN al dengan menggunak
7

animasi mulut siswa SD Advent non an media


kartun Advent 02 Sario 02 Sario quivalent animasi
terhadap Manado berusia control kartun
perubahan 10-12 group menunjukka
perilaku tahun design n adanya
kesehatan yang adanya
gigi dan berjumla peningkatan
mulut siswa h 105 skor ratarata
SD Advent murid. perilaku
02 Sario pada
Manado kelompok
perlakuan
setelah
pemberian
dental
health
education
dengan
media
animasi
kartun.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang pernah dilakukan adalah

sebagai berikut.

1. Judul : Efektivitas Penyuluhan Kesehatan Gigi dengan

Media Booklet, Media Flipchart, dan Media Video

Animasi Terhadap Peningkatan Pengetahuan

Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa Kelas IV SD N

Meteseh.

2. Peneliti : Arti Anggraeni

3. Subjek Penelitian : Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas

IV SD N Meteseh dengan jumlah sebanyak 60

siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan

Quota Sampling yang dibagi dalam 3 perlakuan

dengan jumlah sampel setiap perlakuan 20


8

responden.

4. Jenis Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah Deskriptif

Kuantitatif dengan metode penelitian quasi

eksperiment.

5. Analisis : Data diperoleh dari hasil kuesioner yang kemudian

di skor menurut jawaban yang benar. Uji yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Paired

t-test digunakan untuk mengetahui peningkatan

pengetahuan kesehatan gigi dan mulut sebelum

penyuluhan dan setelah penyuluhan dan dilakukan

Uji Anova untuk mengetahui perbedaan efektivitas

penyuluhan kesehatan gigi dengan media booklet,

media flipchart, dan media video animasi.

Anda mungkin juga menyukai