Teknik bekam yang umum dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Dry Cupping/ Bekam Kering/ Hijamah Jaaffah
Bekam yang tidak diikuti dengan pengeluaran darah. Cara ini dapat digunakan pada orang yang takut jarum atau takut melihat darah. Kulit yang dibekam akan tampak merah kehitaman selama kurang lebih 3 hari. Bekam kering sangat cocok untuk penyakit yang disebabkan oleh pathogen panas dan kering. Lamanya bekam selama 5–10 menit. Manfaat Kop kering : a. Menghilangkan pegal-pegal dan linu-linu pada sendi dan otot karena masuk angin. b. Mengurangi rasa sakit kepala, migrain, kaku leher, nyeri punggung, dan kaku pundak karena angin. c. Meningkatkan kekebalan tubuh d. Pelepasan neurotransmiter (rasa nyeri) e. Melenturkan otot-otot yang tegang f. Mengurangi penumpukkan darah (Wong, 2010).
2. Bekam Basah/ Wet Cupping/ Hijamah Rothbah
Melakukan bekam kering dahulu, kemudian melukai permukaan kulit dengan jarum tajam (lancet) atau sayatan pisau steril (surgical blade), lalu di sekitarnya dihisap dengan alat cupping set dan hand pump untuk mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh. Lamanya setiap hisapan 3-5 menit, laludarah kotornya dibuang. Darah kotor berupa darah merah pekat dan berbuih. Bekasnya bekam akan hilang 3 hari. Jarak waktu pengulangan bekam pada tempat yang sama adalah 4 minggu (Kasmui, 2006). Manfaat Kop basah : a. Membuang dan membersihkan darah kotor (racun yang berbahaya) dari dalam tubuh melalui permukaan kulit. b. Mengurangi darah kental pada bagian meridian tubuh agar Qi tubuh menjadi lancer. c. Mengatasi tekanan darah yang tidak normal (aterosklerosis), mengurangi pusing, migrain, menghilangkan kejang pada otot, memperbaikki permeabilitas pembuluh darah, melancarkan peredaran darah, mengurangi sakit bahu dan punggung, melancarkan haid pada wanita, mengeluarkan angin/ toksik, mengurangi nyeri pinggang, sinusitis/ gangguan pendengaran. d. Dengan melakukan penghisapan, terbentuklah tekanan negatif didalam kop sehingga terjadi drainase cairan tubuh berlebih (darah kotor)dan toksin, menghilangkan perlengketan jaringan ikat, mengalirkan darah „bersih‟ ke permukaan kulit jaringan otot yang mengalami kemacetan Qi, serta merangsag sistem syaraf perifer (Wong, 2010).
3. Bekam Api/ Fire Cupping
Teknik bekam dengan media api. Ada 2 teknik fire cupping, yaitu : a. Fire Throwing Method Dilakukan dengan cara memasukkan/ meletakkan kapas yang terbakar kedalam tabung kop, kemudian meletakkan dengan cepat mulut kop ke lokasi yang diinginkan. Metode ini diaplikasikan pada sisi lateral tubuh. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari kapas jatuh mengenai kulit.
b. Fire Twinkling Method
Dilakukan dengan cara menjepit bola kapas alkohol yang dibakar, kemudian dimasukkan kedalam tabung kop, lalu kapas yang terbakar diambil kembali dengan cepat, dan meletakkan kop pada posisi yang diinginkan, kemudian didiamkan selama 10 menit. Setelah itu kulit akan mengalami kongesti/ merah keunguan yang membentuk stasis darah. 4. Bekam Meluncur Bekam yang dilakukan sebagai pengganti kerokan. Caranya dengan melakukan pembekaman pada bagian tubuh tertentu dan meluncurkan ke arah bagian tubuh yang lain. Teknik ini biasa digunakan untuk pemanasan pasien, berfungsi untuk melancarkan peredaran darah, pelemasan otot, menyehatkan kulit, membuang angin pada tubuh, melemaskan otot, dan melancarkan peredaran darah (Kasmui, 2006).
5. Bekam Tarik Dilakukan seperti ditarik-tarik dalam beberapa detik kemudian ditarik dan ditempelkan lagi hingga kulit yang dibekam menjadi merah (Kasmui, 2006)