Anda di halaman 1dari 17

Hari/Tanggal : Minggu/23-10-2022 (08.15-10.

00)
Stase : Thibbun Nabawi
Kegiatan : Tutorial Klinik I
Dosen pembimbing : Arum Meirany, S.SiT.,M.Keb

Ketua : Rini Sulistyowati


Scriber : Dina Hasriyana

Skenario

Seorang perempuan datang ke klinik thibbun Nabawi RSI Sultan Agung Semarang pada
tanggal 17 Oktober 2022 pukul 10.00. Dari hasil anamnesis pasien ini bernama Ny A berusia 40
Tahun dengan keluhan nyeri pada kaki, pusing dan kembung dan tidak mengganggu aktivitasnya,
ibu mengeluh sudah sejak 2 hari yang lalu dengan skala nyeri 2, Ny. A mengatakan setelah
istirahat keluhannya merasa hilang. Dari riwayat sekarang dan lalu ibu tidak memiliki penyakit
menurun, menahun dan menular. Dari hasil pemeriksaan ku : Baik, Kesadaran Composmentis, BB :
62.5 kg, TB : 158 cm,TTV : TD : 117/70 mmHg, N : 80 x/menit, P : 20 x/menit, S: 36,5’ C
pemeriksaan headto toe perut : pada pemeriksaan perkusi kembung dan, Kaki : terdapat nyeri
tekan, Kemudian Ny A di berikan Bekam Basah pada 9 titik utama dan titik keluhan.

Step 1

Tidak ada

Step 2

1. Apa saja indikasi dan kontraindikasi dari bekam? (Rini)


2. Apa saja macam-macam bekam dan bagaimana cara kerja dari bekam tersebut? (Jorji)
3. Apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan tindakan bekam? (Lusi)
4. Dimana saja titik-titik bekam yang sesuai dengan kasus tersebut? (Dina)
5. Adakah EBM yang sesuai dengan tersebut? (Rini)
6. Apa saja manfaat bekam bagi kesehatan? (Jorji)
7. Bagaimana cara/prosedur bekam sesui dengan kasus tersebut?(Jorji)
8. Apa efek samping dari bekam? (Lusi)
9. Berapakah durasi bekam yang dianjurkan sesuai dengan kasus tersebut? (Dina)
10. Bagaimana cara bekam dalam mengatasi nyeri ? (Rini)
11. Kapan jadwal kunjungan ulang bagi pasien bekam? (Lusi)
Step 3

1. Apa saja indikasi dan kontraindikasi dari bekam? (Rini)


Indikasi bekam :
a. Keinginan pasien/bukan atas dasar paksaan
(Lusi)
Kontraindikasi bekam :
a. Wanita Sedang menstruasi
b. Penderit penyakit pembekuan darah seperti hemophilia dan ITP
c. Memiliki masalah pada kulit
(Dina)

2. Apa saja macam-macam bekam dan bagaimana cara kerja dari bekam tersebut?
(Jorji)
a. Bekam Kering
Bekam kering adalah bekam yang dilakukan tanpa goresan ataupun sayatan pada
tubuh. Bekam kering dapat disebut juga dengan bekam angin, yaitu bekam yang
dilakukan dengan cara menghisap permukaan kulit dan memijat tempat sekitarnya tanpa
mengeluarkan darah kotor. Bekam kering ini baik bagi orang yang tidak tahan terhadap
suntikan jarum dan takut melihat darah.
Bekam kering biasa dilakukan dengan cara meletakkan gelas di tempat tertentu,
dilanjutkan dengan menyedot udara yang ada dalam gelas tersebut dengan perhitungan
matang. Namun pembekam tidak melakukan sayatan pada titik ini. Bekam ini biasa
digunakan untuk orang yang menderita penyakit diabetes. Karena jika dilakukan sayatan
kepadanya dikhawatirkan luka yang ditimbulkan akan sulit untuk rapat kembali.
b. Bekam Basah
Bekam basah merupakan bekam kering yang mendapatkan tambahan perlakuan
yaitu darahnya dikeluarkan dengan cara disayat pada daerah tertentu yang dibekam.
Proses yang dilakukan dengan cara permukaan kulit disedot terlebih dahulu, kemudian
dilukai atau disayat dengan menggunakan lancer (jarum yang tajam) atau pisau bedah,
kemudian di sekitarnya disedot kembali untuk mengeluarkan darah yang berisi sisa-sisa
toksin dari dalam tubuh. Setiap sedotan dibiarkan selama tiga sampai lima menit
kemudian dibuang kotorannya dengan cara ditempatkan pada wadah atau tempat sampah
khusus.

Jika dilakukan menggunakan pisau bedah, maka dilakukan dengan kedalaman 1


mm dan panjang sekitar 4 mm. Satu goresan dibuat sejajar dalam tiga baris. Setelah itu
gelas bekam ditaruh lagi di atas goresan tersebut. Di saat terakhir, bekas goresan harus
langsung dibersihkan dengan madu atau habbatus sauda (jintan hitam), ataupun dengan
cairan antiseptic biasa.
Bekam basah berkhasiat untuk berbagai penyakit yang terkait dengan
terganggunya sistem peredaran darah di tubuh. Jika bekam kering dapat menyembuhkan
penyakit-penyakit ringan, bekam basah dapat menyembuhkan penykit yang lebih berat,
darah tinggi, asam urat, kencing manis, kelebihan kolesterol dan lainnya.
c. Bekam Luncur
Bekam jenis ini biasa dilakukan terhadap orang yang tulang rawannya terkilir,
biasanya terjadi di daerah punggung. Bekam ini cukup dilakukan dengan cara meletakkan
satu buah gelas bekam. Selanjutnya, udara yang ada dalam gelas tersebut dikeluarkan
dengan cara disedot sesuai dengan kebutuhan. Setelah itu pada bagian punggung diolesi
dengan minyak zaitun agar gelas bekam dapat digerakkan dari satu tempat ke tempat lain.
Hal ini dikarenakan bahwa minyak zaitun dapat menjadikan punggung licin, karena itulah
bekam ini disebut bekam luncur.
d. Bekam Api
Bekam api adalah proses pembekaman dengan bantuan api sebagai media
pembuatan ruang hampa udara dalam gelas vakum. Bekam api dapat mengeluarkan
patogen angin, dingin dan lembab melalui hawa panas tersebut.
e. Bekam Sinergi
Bekam sinergi adalah sebuah metode penanganan penyakit yang melibatkan
penarikan Qi (energy) dan Xue (darah) ke permukaan kulit dengan menggunakan ruang
hampa udara (vakum) yang tercipta di dalam gelas atau kop dengan mempertimbangkan
kekuatan 7 materi dasar dan 6 patogen eksternal yang harus dikeluarkan dari dalam
tubuh. Bekam sinergi memandang bahwa proses dari terapi bekam ini adalah
mengeluarkan segala sesuatu yang berlebihan yang berupa beberapa patogen atau
penyebab penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Ada 6 macam patogen menurut konsep
kedokteran Timur.
(Rini)

3. Apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan tindakan bekam? (Lusi)
1. Persiapan alat (7 cup besar dan 2 cup kecil, jarum tusuk, penarik cup, tissue, minyak
2. Persiapan diri (Cuci tangan, pakai APD)
3. Persiapan pasien (dianjurkan pasien memiliki wudu’, dan sudah membebaskan area
yang akan di bekam dari pakaian)
(Dina)

4. Dimana saja titik-titik bekam yang sesuai dengan kasus tersebut? (Dina)
a. Al-kaahil (Bongol belakang)
b. Al-Katifain (Atas bahu)
c. Al-warik (Pinggang)
(Jorji)

5. Adakah EBM yang sesuai dengan tersebut? (Rini)


6. Apa saja manfaat bekam bagi kesehatan? (Jorji)
Mengeluarkan darah kotor
Melancarkan pembuluh darah
Mencerahkan penglihatan (Indra mata)
Merangsang kinerja saraf
Meningkatkan imunitas tubuh
Dan membuat tubuh lebih rileks
(Rini)

7. Bagaimana cara/prosedur bekam sesui dengan kasus tersebut?(Jorji)


Terapi bekam terbagi menjadi dua jenis, yakni bekam basah dan bekam kering.
Bekam kering mencakup bekam luncur, bekam api, dan bekam tarik. Yang membedakan
antara bekam basah dan bekam kering, adalah ada tidaknya darah yang dikeluarkan.
Teknik bekam luncur dilakukan dengan meng-kop bagian tubuh tertentu, lalu
meluncurkan kop tersebut ke bagian tubuh yang lain. Sedangkan bekam tarik dilakukan
dengan cara meng-kop beberapa detik kemudian kop ditarik dan ditempelkan kembali
pada kulit. Pada proses terapi pembekaman, terjadi bendungan local. Lalu lakukan
Tindakan dengan perlukaan pada daerah cupping akan membuka barrier kulit untuk
mengeluarkan cairan bersama zat-zat berbahaya dan mencegah absorbsinya di ujung
kapiler vena. Setelah dilakukan tindakan dengan perlukaan, tekanan negatif kembali
diulang menggunakan cupping pada daerah tersebut. Tekanan negatif yang kedua kalinya
ini mengakibatkan seluruh cairan yang terkumpul (bersama zat-zat berbahaya) keluar,
sehingga seluruh cairan yang terkumpul pada area cupping habis.
(Lusi)
8. Apa efek samping dari bekam? (Lusi)
a. Terjadi Pembengkakan
b. Muncul rasa tidak nyaman atau sakit pad area bekas bekam
c. Kulit terasa seperti terbakar
d. Timbul rasa perih dari bekas tusukan maupun sayatan
e. Terjadi infeksi kulit
f. Dan bekas luka yang lama hilang
(Jorji)

9. Berapakah durasi bekam yang dianjurkan sesuai dengan kasus tersebut? (Dina)
10. Bagaimana cara bekam dalam mengatasi nyeri ? (Rini)
Melakukan bekam di titik al-kaahil, al-katifain, dan al-warik dan menambahkan di betis
(Lusi)

11. Kapan jadwal kunjungan ulang bagi pasien bekam tersebut? (Lusi)
Jadwal kunjungan pasien bekam dianjurkan sesuai dengan keluhan pasien. Pada pasien
ini dianjurkan kunjungan ulang 2 minggu lagi untuk melihat perkembangannya. Namun
pada pasien umum biasanya dianjurkan setiap bulan 1 kali sabagai pengobatan herbal
yang rutin. Namun hal tersebut kembali lagi pada keinginan pasien jika memilih di
tanggal sunnah 17, 19, 21 H. (Dina)

Step 4 (Mind mapping)

Ny. A

Thibbun Nabawi RSISA

Nyeri kaki dan 1. Indikasi dan


perut kembung kontraindikasi
2. EBM
3. Titik-titik bekam
4. Manfaat bekam
5. Macam-macam bekam
6. Cara kerja bekam
7. Efek samping dari
bekam
8. Jadwal kunjungan
ulang bekam

Bekam Basah

1. Merelaksasikan otot
2. Mengurangi nyeri
3. Mnegurangi kembung
4. Memberikan kenyamanan

Keluhan berkurang

Step 5 (Learning issue)


1. Apa saja indikasi dan kontraindikasi dari bekam? (Rini)
2. Apa saja macam-macam bekam dan bagaimana cara kerja dari bekam tersebut? (Jorji)
3. Apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan tindakan bekam? (Lusi)
4. Dimana saja titik-titik bekam yang sesuai dengan kasus tersebut? (Dina)
5. Adakah EBM yang sesuai dengan tersebut? (Rini)
6. Apa saja manfaat bekam bagi kesehatan? (Jorji)
7. Bagaimana cara/prosedur bekam sesui dengan kasus tersebut?(Lusi)
8. Apa efek samping dari bekam? (Jorji)
9. Berapakah durasi bekam yang dianjurkan sesuai dengan kasus tersebut? (Dina)
10. Bagaimana cara bekam dalam mengatasi nyeri ? (Rini)
11. Kapan jadwal kunjungan ulang bagi pasien bekam? (Lusi)

Step 6 (Belajar mandiri)

Step 7

1. Apa saja indikasi dan kontraindikasi dari bekam? (Rini)


Indikasi dilakukan untuk penyakit yang sifatnya lokal maupun sistemik. Bekam dapat
digunakan untuk mengurangi rasa sakit pada penyakit-penyakit seperti sakit kepala,
carpal tunnel syndrome dan beberapa penyakit lokal lainnya. Sementara untuk penyakit
sistemik, bekam banyak digunakan pada kasus-kasus hipertensi dan diabetes mellitus.

Sedangkan kontraindikasi bekam diantaranya adalah :


Sumber : Sumber : Yasin,S.A. (2017). Bekam Sunnah Nabi dan Mukjizat Medis. Cetakan
VIII. Jakarta : al-Qowam.
Sumber : Risniati, dkk. 2019. Pelayanan Kesehatan Tradisional Bekam: Kajian
Mekanisme, Keamanan dan Manfaat. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan
Kesehatan, Vol. 3, No. 3, Desember (Dina)

Indikasi dan kontraindikasi bekam


Indikasi:
Mengalami gangguan menstruasi,
mengalami demam,
mempunyai gangguan nafsu makan gangguan nafsu makan
mengalami nyeri
Kontraindikasi :
1) Terkena infeksi terbuka dan cacar air
2) Penderita diabetes mellitus
3) Penderita kelainan dara hemophilia
4) Penderita penyakit anemia dan penderita hipotensi
5) Penderita kanker darah
6) Anak-anak penderita dehidrasi
7) Wanita hamil dan wanita sering keguguran
Sumber: Zarei M, Hejazi S, Javadi A. (2016) The Efficacy of wet cupping in treatment of
hypertension. J Am Coll Cardiol (Anindya)

2. Apa saja macam-macam bekam dan bagaimana cara kerja dari bekam tersebut? (Jorji)
Bekam ada 3 macam yaitu bekam kering, bekam basah dan bekam api. Bekam kering
adalah pengekopan dengan pompa tanpa mengeluarkan darah, sedangkan bekam
basah adalah proses pembekaman dengan melakukan sayatan untuk mengeluarkan
darah yang ada di kapiler epidermis, dan bekam api adalah proses pembekaman
dengan bantuan api sebagai media pembuatan ruang hampa udara dalam gelas.

Sumber : Ahmad, I., Samsugi, S., & Irawan, Y. (2022). Penerapan Augmented Reality
Pada Anatomi Tubuh Manusia Untuk Mendukung Pembelajaran Titik Titik Bekam
Pengobatan Alternatif. Jurnal Teknoinfo, 16(1), 46-53. (Lusi)

3. Apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan tindakan bekam? (Lusi)
1. Mendata Pasien dan Melakukan Anamnesis (Wawancara)
Catatan data pasien sangatlah penting untuk merekam identitas, diagnosis penyakit, terapi
yang sudah diberikan serta mengetahui perkembangan penyakitnya. Tujuan melakukan
anamnesis (wawancara) adalah untuk mengetahui maksud pasien berobat, serta
mendalami penyakit dan keluhan yang dialami. Adapun data-data yang perlu dicatat
antara lain adalah:
- Identitas pasien, meliputi: Nama lengkap, umur, jenis kelamin, alamat dan status
perkawinan.
- Identitas keluarga, meliputi: kedudukan dalam keluarga, pekerjaan dan alamat tinggal.
Beberapa penyakit berkaitan erat dengan pekerjaan/lokasi pemukiman.
2. Melakukan pemeriksaan dan menentukan diagnosa penyakit
- Pemeriksaan ini berguna untuk membuktikan apa yang dikeluhkan pasien tersebut
sesuai dengan kelainan fisik yang ada. Adakalanya pasien mengeluhkan sesuatu tetapi
tidak ditemukan kelainan fisik apapun dan begitu juga sebaliknya. Pemeriksaan fisik
tersebut adalah sebagai berikut:
- Pemeriksaan umum, meliputi: tekanan darah, nadi, temperatur tubuh, pernafasan, lidah
iris (iridology), telapak tangan dan lain-lain. Yang terpenting adalah bisa mengetahui
penyakit yang di derita pasien.
- Dari organ yang dikeluhkan pasien. Perhatikan perubahan warna kulit, bentuk, tekstur
atau perubahan lainnya yang kasat mata. Amati pula ekspresi wajah, bentuk dan sikap
serta cara berjalan pasien.
- Palpasi (Perabaan, penekanan) atau perkusi (pengetukan) disekitar tubuh yang
mengalami keluhan. Auskultasi, yakni pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop
untuk mengetahui adanya kelainan pada rongga dada (jantung dan paru-paru) serta
rongga perut (lambung, usus, dan lain-lain).
- Jika diperlukan lakukanlah pemeriksaan penunjang, seperti laboratorium darah, urin dan
tinja, rontgen (radiologi) dan sebagainya.

• Menentukan Titik Bekam


- Dalam menentukan titik bekam terdapat beberapa versi ada yang berdasarkan lokasi
keluhan, berdasarkan titik akupuntur dan ada yang mendasarkan pada anatomi dan
patofisiologi organ yang bermasalah.
- Dalam memilih titik bekam ini, maka tidak perlu memakai banyak titik. Sebab titik
bekam yang banyak belum tentu lebih baik dan efektif dibandingkan dengan satu titik.
- Ada sekitar 12 titik utama yang disebutkan dalam hadits (disebut titik bekam nabi),
selebihnya merupakan pengembangan dari itu. Diantaranya adalah titik di kepala, leher
dan punggung, kaki dan lain sebagainya.
- Beberapa titik yang terlarang untuk dilakukan bekam adalah: (a). Pusat kelenjar limfa
atau getah bening di leher samping bawah telinga kanan dan kiri (di ketiak kanan dan
kiri, dan di lipatan selangkangan kanan dan kiri (b). Otak kecil bagian bawah (akhir
tengkorak belakang bagian bawah), (c). leher depan di bagian tenggorokan. (d). ulu hati
(e). lubang alami seperti pusar, dubur, puting payudara, telinga, dll (f). lutut belakang,
depan dan samping (g).terlalu dekat dengan mata (h). perut dan pinggang wanita hamil
(i).tepat pada varises, tumor/kanker, dan bagian yang bengkak pada kasus gout/asam urat.
• Mempersiapkan peralatan dan Pasien
- Mempersiapkan peralatan bekam dan ruangan. Yang paling utama adalah menyiapkan
agar alat-alat yang digunakan bisa steril mengingat banyak penyakit yang dimungkinkan
bisa menular melalui perantara alat bekam seperti pasien hepatitis dan HIV-AIDS.
Menggunakan ruangan yang bersih, cukup penerangan, cukup ventilasi dan aliran udara.
- Mempersiapkan pasien. Pasien perlu dipersiapkan terlebih dahulu baik secara fisik
maupun mental. Pasien perlu mendapatkan penjelasan mengenai dasar terapi bekam
sebagai tehnik pengobatan yang dituntunkan Rasulullah SAW, cara membekam, manfaat,
efek samping yang mungkin terjadi baik ketika sedang dibekam maupun setelahnya,
kontraindikasi (pantangan) bekam, serta proses kesembuhan dan yang lainnya.
Sumber : Sharaf, Ahmad Razak. 2017. Penyakit dan Terapi Bekamnya Dasar-Dasar
Ilmiah Terapi Bekam. Surakarta: Thibbia (Rini)
4. Dimana saja titik-titik bekam yang sesuai dengan kasus tersebut? (Dina)
Titik bekam untuk kasus tersebut :
dua titik di al-Akhdain, satu titik di al-Kaahil dan dua titik di al-Katifain
ditambah dua titik di betis.
Sumber : Purnama, Y. H. C. (2018). Pengaruh bekam terhadap penurunan nyeri pada
klien dengan trapezius myalgia pada pekerja angkut di Kecamatan Jelbuk Jember. The
Indonesian Journal of Health Science, 66-76. (Lusi)

5. Adakah EBM yang sesuai dengan tersebut? (Rini)


Menurut jurnal Apriani dkk yang berjudul Terapi Bekam Terhadap Skala Nyeri Pasien
Migrain Di Rumah Sehat menunjukkan Hasil: Rata-rata skala nyeri sebelum terapi bekam
adalah 4,53, setelah terapi bekam rata-rata skala nyeri adalah 3,43. Hasil uji statistik
dengan menggunakan wilcoxon test didapatkan p-value = 0,000 yang berarti ada
pengaruh terapi bekam terhadap skala nyeri pasien migrain di Rumah Sehat Ibnu Sina
Palembang.
Ramananda (2014) mengatakan bahwa terapi bekam menyebabkan terjadinya dilatasi
kapiler pada daerah yang dibekam sehingga dapat memunculkan respon relaksasi dan
ketika terjadi insisi berulang pada daerah bekam yang menembus jaringan epidermis
kerusakan jaringan ini akan merangsag nosiseptor pada daerah tersebut sehingga nantinya
diteruskan menjadi lokalisasi nyeri. Pada saat tubuh sudah merasakan relaksasi yang
didapatkan dari proses pembekaman lalu diteruskan menuju hypothalamus sehingga
dilepaskannya Corticotropin Realising Factor (CRF) serta releasing faktor lainnya oleh
adenohipofise di hipotalamus. CRF ini kemudian memberi rangsangan kepada kelenjar
pituary untuk meningkatkan produksi proopioid melanocortin sehingga produksi
enkephalin oleh medulla adrenal juga meningkat, sehingga mengurangi penghantaran
stimulus atau substansi P keluar dari medulla spinalis menjadikan tidak adanya persepsi
nyeri dan sensasi nyeri berkurang
Sumber : Apriani dkk. 2022. Terapi Bekam Terhadap Skala Nyeri Pasien Migrain Di
Rumah Sehat. Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan. Vol. 14, No. 1, Juni
2022, Hal. 76-87. (Rini)
6. Apa saja manfaat bekam bagi kesehatan? (Jorji)
Manfaat Bekam :
a. Mengeluarkan angin toksin dan kolesterol yang berbahaya dari dalam tubuh
b. Menghilangkan rasa sakit
c. Memulihkan fungsi tubuh
d. Melancarkan peredaran darah
e. Menajamkan penglihatan
f. Meningkatkan daya ingat dan kecerdasan
g. Meingkatkan sistem imunitas
Sumber : Risniati, Y., Afrilia, A. R., Lestari, T. W., Nurhayati, N., & Siswoyo, H. (2019).
Pelayanan Kesehatan Tradisional Bekam: Kajian Mekanisme, Keamanan dan Manfaat.
Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, 212-225. (Lusi)

1) Bagi kulit
 Bekam berperan menstimulasi folikel rambut dengan meningkatkan sirkulasi darah ke kulit
sehingga meningkatkan suplai nutrisi yang baik untuk rambut dan akar rambut.
 Suhu kulit meningkat dan daerah setelah dibekam akan berwarna merah terbentuk. Ini
menunjukkan terjadinya peningkatan metabolisme makanan di kulit dan kemanfaatan yang
diperoleh sel-sel kulit dari darah yang sampai kepadanya.
 Aktivitas kelenjar keringat dan kelenjar lemak meningkat, pori-pori kulit membuka setelah
dilakukan pembekaman.
 Peranan bekam tidak terbatas pada pembersihan darah yang mengendap (stagnant blood) dari
kulit, namun juga menghilangkan zat-zat berbahaya yang mengendap di bawah permukaan
kulit.
2) Bagi otot
 Bekam berperan menstimulasi sirkulasi darah di otot sehingga menghilangkan kekejangan
otot.
 Isapan bekam mengeluarkan gumpalan darah yang terdapat di dalam otot sebagai memar di
kulit.
 Bekam berperan mengantarkan oksigen yang dibutuhkan oleh serat-serat otot, meningkatkan
penyerapan oksigen oleh sel-sel setelah pembekaman, sehingga menguatkan dan memperbaiki
fungsi otot.
 Bekam berperan mengeluarkan zat asam laktat (lactic acid) dari otot sehingga menghilangkan
kelelahan dan sumbatan otot.
3) Bagi tulang
 Bekam berperan menstimulasi sirkulasi darah di dalam persendian sehingga mengurangi sakit
yang disebabkan oleh penyakit rematik dan lain-lain.
 Zat nitrit oksida (NO) dapat mengurangi bengkak dan tertahannya cairan di persendian akibat
pembengkakan.
 Bekam berperan menstimulasi membran sinovial (synovial membrane) untuk mengeluarkan
zat minyak atau cairan sinoval (sinoval membrane) yang berfungsi mengurangi pergesekan
sendi, memudahkan gerak, dan pada akhirnya juga mencegah terjadinya kekakuan sendi.
 Dengan isapan yang kadang-kadang mencapai 10 cm di dalam tubuh, bekam berperan
meningkatkan rangsangan terhadap selaput di sekeliling tulang (periostium) untuk
membangun tulang dan meningkatkan kadar kalsium tulang.
 Bekam berperan mengeluarkan zat-zat berbahaya yang mengendap di persendian seperti
kristal-kristal asam urat yang menyebabkan penyakit gout dan kekauan sendi.
4) Bagi darah
 Bekam menstimulasi sirkulasi darah di tubuh secara umum melalui zat nitrit oksida (NO) yang
berperan meluaskan pembuluh darah.
 Bekam berperan mengurangi darah dan cairan yang menyertai proses peradangan dengan cara
mengeluarkan cairan-cairan ini dari celah-celah antarsel. Begitu pula zat-zat pemicu
peradangan juga ikut dikeluarkan, misalnya zat histamin.
 Bekam juga berperan dalam meningkatkan jumlah sel darah merah, meningkatkan jumlah sel
darah putih, mengubah tekanan darah yang terlalu asam menjadi proporsional, dan
membersihkan darah.

Sumber : Dalam buku Ad Dawa’ul-Ajib yang ditulis oleh ilmuwan Damaskus Muhammad
Amin Syaikhu, dari hasil penelitian tentang pengobatan dengan metode bekam pada tahun
2001 Masehi. Dan dilengkapi dengan karangan Yasin,S.A. (2017). Bekam Sunnah Nabi dan
Mukjizat Medis. Cetakan VIII. Jakarta : al-Qowam. (Dina)

7. Bagaimana cara/prosedur bekam sesui dengan kasus tersebut?(Lusi)


 Mendata Pasien dan Melakukan Anamnesis (Wawancara)
Catatan data pasien sangatlah penting untuk merekam identitas, diagnosis penyakit, terapi
yang sudah diberikan serta mengetahui perkembangan penyakitnya. Tujuan melakukan
anamnesis (wawancara) adalah untuk mengetahui maksud pasien berobat, serta
mendalami penyakit dan keluhan yang dialami. Adapun data-data yang perlu dicatat
antara lain adalah:
- Identitas pasien, meliputi: Nama lengkap, umur, jenis kelamin, alamat dan status
perkawinan.
- Identitas keluarga, meliputi: kedudukan dalam keluarga, pekerjaan dan alamat tinggal.
Beberapa penyakit berkaitan erat dengan pekerjaan/lokasi pemukiman.
 Melakukan pemeriksaan dan menentukan diagnosa penyakit
- Pemeriksaan ini berguna untuk membuktikan apa yang dikeluhkan pasien tersebut
sesuai dengan kelainan fisik yang ada. Adakalanya pasien mengeluhkan sesuatu tetapi
tidak ditemukan kelainan fisik apapun dan begitu juga sebaliknya. Pemeriksaan fisik
tersebut adalah sebagai berikut:
- Pemeriksaan umum, meliputi: tekanan darah, nadi, temperatur tubuh, pernafasan, lidah
iris (iridology), telapak tangan dan lain-lain. Yang terpenting adalah bisa mengetahui
penyakit yang di derita pasien.
- Dari organ yang dikeluhkan pasien. Perhatikan perubahan warna kulit, bentuk, tekstur
atau perubahan lainnya yang kasat mata. Amati pula ekspresi wajah, bentuk dan sikap
serta cara berjalan pasien.
- Palpasi (Perabaan, penekanan) atau perkusi (pengetukan) disekitar tubuh yang
mengalami keluhan. Auskultasi, yakni pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop
untuk mengetahui adanya kelainan pada rongga dada (jantung dan paru-paru) serta
rongga perut (lambung, usus, dan lain-lain).
- Jika diperlukan lakukanlah pemeriksaan penunjang, seperti laboratorium darah, urin dan
tinja, rontgen (radiologi) dan sebagainya.

 Menentukan Titik Bekam


- Dalam menentukan titik bekam terdapat beberapa versi ada yang berdasarkan lokasi
keluhan, berdasarkan titik akupuntur dan ada yang mendasarkan pada anatomi dan
patofisiologi organ yang bermasalah.
- Dalam memilih titik bekam ini, maka tidak perlu memakai banyak titik. Sebab titik
bekam yang banyak belum tentu lebih baik dan efektif dibandingkan dengan satu titik.
- Ada sekitar 12 titik utama yang disebutkan dalam hadits (disebut titik bekam nabi),
selebihnya merupakan pengembangan dari itu. Diantaranya adalah titik di kepala, leher
dan punggung, kaki dan lain sebagainya.
- Beberapa titik yang terlarang untuk dilakukan bekam adalah: (a). Pusat kelenjar limfa
atau getah bening di leher samping bawah telinga kanan dan kiri (di ketiak kanan dan
kiri, dan di lipatan selangkangan kanan dan kiri (b). Otak kecil bagian bawah (akhir
tengkorak belakang bagian bawah), (c). leher depan di bagian tenggorokan. (d). ulu hati
(e). lubang alami seperti pusar, dubur, puting payudara, telinga, dll (f). lutut belakang,
depan dan samping (g).terlalu dekat dengan mata (h). perut dan pinggang wanita hamil
(i).tepat pada varises, tumor/kanker, dan bagian yang bengkak pada kasus gout/asam
urat.
 Mempersiapkan peralatan dan Pasien
- Mempersiapkan peralatan bekam dan ruangan. Yang paling utama adalah menyiapkan
agar alat-alat yang digunakan bisa steril mengingat banyak penyakit yang dimungkinkan
bisa menular melalui perantara alat bekam seperti pasien hepatitis dan HIV-AIDS.
Menggunakan ruangan yang bersih, cukup penerangan, cukup ventilasi dan aliran udara.
- Mempersiapkan pasien. Pasien perlu dipersiapkan terlebih dahulu baik secara fisik
maupun mental. Pasien perlu mendapatkan penjelasan mengenai dasar terapi bekam
sebagai tehnik pengobatan yang dituntunkan Rasulullah SAW, cara membekam,
manfaat, efek samping yang mungkin terjadi baik ketika sedang dibekam maupun
setelahnya, kontraindikasi (pantangan) bekam, serta proses kesembuhan dan yang
lainnya.
 Cara kerja bekam
1) Beritahu pasien bahwa tindakan akan segera dimulai
2) Beritahu pasien agar membuka baju
3) Atur posisi pasien agar tengkurap, periksa kelengkapan alat-alat dan bahan yang akan
digunakan
4) Gunakan handscoon
5) Pilih kop bekam yang tepat sesuai postur tubuh
6) Membersihkan kop dengan alkohol
7) Membersihkan area yang akan dibekam terutama bagian leher
8) Berikan minyak zaitun pada seluruh bagian yang akan di bekam
9) Lakukan bekam pada titik yang sudah ditentukan
10) Tutup dengan kop kemudian dipompa lalukan penarikan
11) biarkan kop menempel selama 5-7 menit.
12) Lepaskan kop dan lakukan penusukan dengan nilai ganjil dan berlawanan jarum jam
13) Lakukan kop lagi pada daerah penusukan
14) Tunggu ± 30 menit setelah itu lepas kop dengan cara dimiringkan dan usap darah di
tubuh dan kop menggunakan kasa steril
15) lakukan massage pada daerah yang telah dibekam
16) untuk mempercepat penyembuhan lebam akibat bekam kering
 Terminasi
1) Beritahu klien bahwa tindakan sudah selesai
2) Bereskan alat bekam dan minyak zaitun
3) Rapikan pakaian klien dan kembalikan ke posisi yang nyaman
4) Cuci tangan
 Hasil
1) Evaluasi respon klien
2) Lakukan kontrak untuk terapi selanjutnya
3) Akhiri pertemuan dengan baik
 Sterilisasi alat
1) Rendam alat dilarutan clorin
2) Cuci alat
3) Keringkan
4) Sterilisasi.

Sumber : Sharaf, Ahmad Razak. 2017. Penyakit dan Terapi Bekamnya Dasar-Dasar Ilmiah Terapi
Bekam. Surakarta: Thibbia (RINI)

8. Apa efek samping dari bekam? (Jorji)


Efek samping yang ditimbulkan dari praktik bekam tidak berat, hanya menimbulkan rasa
tidak nyaman yang akibat adanya bekas pembekaman dan penyayatan di kulit. Akan
tetapi, bekas tersebut akan hilang dalam waktu 2-3 hari sehingga terapi bekam aman
untuk dilakukan. Sementara kejadian tidak diinginkan yang dapat terjadi akibat bekam
antara lain timbulnya jaringan parut, luka bakar, sakit kepala, gatal, pusing, rasa lelah,
ketegangan otot, anemia, mual, pembentukan bula, hematoma, timbulnya sakit di tempat
dilakukannya bekam, abses, infeksi kulit, insomnia, hiperpigmentasi, reflex vasovagal.
Dalam sebuah systematic review dilaporkan belum didapatkan kejadian tidak diinginkan
yang serius.
Sumber : Risniati, dkk. 2019. Pelayanan Kesehatan Tradisional Bekam: Kajian
Mekanisme, Keamanan dan Manfaat. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan
Kesehatan, Vol. 3, No. 3, Desember

9. Berapakah durasi bekam yang dianjurkan sesuai dengan kasus tersebut? (Dina)
15-20 menit
Cuping : 5-10 menit
Puncher : 5 menit
Penyayatan : 3 menit
Cuping : 10 menit
Sumber: Hidayati, H. B. (2019). Bekam sebagai Terapi Alternatif Untuk Nyeri. 148-156
(Anindya)

25 – 30 menit
Dapat menurunkan intesitas nyeri dan menurunkan tekanan darah (Dina)

10. Bagaimana cara bekam dalam mengatasi nyeri ? (Rini)


Prosedur bekam hijamah terdiri atas beberapa langkah, yaitu: pengekopan pertama,
penorehan kulit, dan diikuti oleh pengekopan kedua. Menurut teori Taibah mekanisme
kerja efek analgesik bekam pada pengekopan pertama adalah melalui dilusi zat kimia,
mediator inflamasi, dan zat nosiseptif. Tekanan negatif kop pada permukaan kulit akan
menyebabkan kulit terangkat, peningkatan filtrasi kapiler, dan pengumpulan cairan
interstisial. Retensi cairan di dalam kulit yang terangkat akan menyebabkan zat kimia,
mediator inflamasi, dan zat nosiseptif menjadi terdilusi sehingga nyeri akan menurun.
Sumber : Hidayati, H. B., Machfoed, M. H., Santoso, B., & Utomo, B. (2019). Bekam
sebagai terapi alternatif untuk nyeri. Neurona, 36(2), 148-156. (Lusi)

penatalaksanaannya bekam dapat menurunkan kadar radikal bebas di dalam tubuh


manusia. Bekam adalah prosedur membuat insisi pada kulit dan menggunakan gelas kaca
khusus untuk mengeluarkan darah, cairan limfa, dan cairan lain melalui subkutan.
Mekanisme bekam akan menciptakan ruang hampa dikulit yang kemudian
mengakibatkan kapiler pecah. Lalu kulit daerah lokal memerah. Efek terapi bekam dalam
menurunkan rasa nyeri dilaporkan setara dengan efek analgesic.
Sumber: Hidayati, H. B. (2019). Bekam sebagai Terapi Alternatif Untuk Nyeri. 148-156
(Anindya)

11. Kapan jadwal kunjungan ulang bagi pasien bekam? (Lusi)


Kunjungan bekam sunnah dilakukan sebulan 2 kali. Pada kasus ini pasien disarankan
untuk kunjungan ulang 2 minggu lagi untuk mengetahui kondisinya.
Sumber : Sharaf, Ahmad Razak. 2017. Penyakit dan Terapi Bekamnya Dasar-Dasar
Ilmiah Terapi Bekam. Surakarta: Thibbia (RINI)

Anda mungkin juga menyukai