Anda di halaman 1dari 50

Kajian At Thibb An-Nabawi

“BEKAM” DALAM PERSPEKTIF


KEDOKTERAN MODERN
Dr.rer.medic., dr. Muhammad Ichwan, M.Sc
Dept. Farmakologi & Terapeutik FK USU
Jum’at 13 April 2018 / 27 Rajab 1439 H
vs.
PERBEDAAN KONSEP
Kedokteran Barat Modern Kedokteran Timur Tradisional
 I believe what I see  Filosofis
• Anatomi • Yin dan Yang
• Fisiologi • Elemen – elemen
• Farmakologi • Farmakologi : Kemiripan antara
organ dengan morfologi tanaman
• Biologi Molekuler
BEKAM
• Merupakan metode pengobatan dengan cara
mengeluarkan darah dari dalam tubuh
melalui permukaan kulit
• Nama Lain : Hijamah, Canduk, Kop, Cupping,
Pa Hou Kuan
• Ahli Bekam = Al Hajjam /Al Mashshah
(= menghisap/ menyedot)
• Al Mihjam/ Al Mihjamah = tabung gelas
untuk membekam
BEKAM ≠ DONOR DARAH
• Donor darah ( Al Fashdu) adalah Qath’ul –
irqi (memotong urat) yaitu memasukkan
jarum suntik untuk mengambil darah
Donor Darah Darah yang Dibekam
Mengeluarkan HDL dan LDL Mengeluarkan LDL saja

Mengeluarkan Sel Darah Tidak mengeluarkan Sel Darah


Putih Putih

Mengeluarkan semua Mengeluarkan zat besi yang


mineral dan zat dalam tubuh berlebihan

Semua yang keluar sama Mengeluarkan racun/ toksin dari


seperti darah yang keluar tubuh dengan kepekatan tinggi.
waktu luka
PERKEMBANGAN BEKAM

• Di Arab orang berbekam dengan menggunakan cawan kaca atau mangkok tinggi.
• Di Cina, orang mempergunakan tanduk.
• Pada abad 18 M, orang Eropa menggunakan lintah sebagai alat untuk berbekam.
Sebuah jurnal mengatakan bahwa pernah sekitar 40 juta lintah diimpor oleh
Perancis untuk tujuan itu. Lintah-lintah tersebut akan dilaparkan terlebih dahulu
dengan tidak diberi makan, jadi bila ditempelkan pada tubuh manusia dia akan
terus menghisap darah dengan begitu efektif sekali. Setelah kenyang lintah itu tidak
akan menghisap lagi dan terus jatuh. Begitulah lintah mengakhiri “upacara”
berbekamnya.
• Di beberapa daerah lain ada yang memakai bambu, tetapi ini memerlukan api
untuk menguapkannya agar mendapatkan daya “vacuum”nya.
• Hari ini peralatan yang kita kembangkan telah disesuaikan dengan perkembangan
zaman, sehingga lebih mudah dipergunakan dan lebih higinis, karena
menggunakan peralatan medis yang steril, juga bersifat disposal (sementara).
LANDASAN/dalil
Perihal bekam
LANDASAN
Riwayat Ibnu Abbas ”Nabi SAW
berbekam, sedangkan saat itu
beliau berpuasa”
(HR. Bukhori)

”Nabi SAW berbekam,


sedangkan pada saat itu beliau
berihrom”
(HR. Bukhori)
”Hendaklah kalian berobat
dengan bekam pada tengah
tengkuk, karena sesungguhnya itu
obat dari 72 macam penyakit”.

”Kesembuhan itu terdapat dalam


tiga hal: minum madu, berbekam,
kay, dan aku melarang umatku
berobat dengan kay”
(HR. Bukhori)
Imam Ghazali ra berpendapat, yang dinukilkan
dalam kitab Taysirul Fiqih lil Muslimil Mu’ashir
oleh DR. Yusuf Qardhawi
pada halaman 235 – 236 :

Bekam adalah termasuk fardhu kifayah. Jika


di sebuah wilayah tidak ada seorang yang
mempelajarinya, maka semua penduduknya akan
berdosa. Namun jika ada salah seorang yang
melaksanakannya serta memadai, maka gugurlah
kewajiban dari yang lain. Menurut saya, sebuah
wilayah kadang membutuhkan lebih dari seorang.
Tapi yang terpenting adalah adanya jumlah yang
mencukupi dan memenuhi seukuran kebutuhan
yang diperlukan.
MANFAAT BEKAM
MENGHILANGKAN RASA SAKIT
MENGELUARKAN TOKSID & ANGIN
MENGEMBALIKAN FUNGSI ORGAN
MENGOBATI PENYAKIT
MERAWAT KESEHATAN
1) ACCUPRESSURE
2) RANGSANGAN PADA
TITIK AKUPUNTUR
3) PELEPASAN DARAH
4) HOMEOPATI
WAKTU TERBAIK
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, Nabi SAW
bersabda, “Barangsiapa berbekam pada tanggal
17, 19 dan 21 (bulan Hijriyah), maka dia akan
sembuh dari setiap penyakit.”
(H.R. Abu Dawud)

Ibnu Sina dalam kitabnya “Al Qanun”


menerangkan waktu yang paling baik untuk
berbekam adalah pada pukul 14-15 sore karena
pada waktu itu pembuluh darah sedang
mengembang sehingga akan efektif dalam
mencapai tujuan orang berbekam.
TITIK BEKAM
TITIK NABI
TITIK MEREDIAN
TITIK ORGAN
TITIK JAUH
TITIK SAKIT
1

2 2 1.’Ummu Mughits (puncak


3 4
4
kepala)
5 5
2.Al Akhdain (dua urat
leher)
3.Al Kaahil (punuk)
4.Al Katifain (bahu)
6 6 5.’Ala warik (pinggang)
6.‘Ala dzohril qadami
1. LUBANG ALAMIAH
2. LIMPATIK
3. VARICES
TIDAK BOLEH DIBEKAM
1) WANITA HAMIL (DI PERUT)
2) ORANG TUA YANG SUDAH
LEMAH
3) TERLALU LAPAR ATAU
TERLALU KENYANG
1) SATU SET ALAT BEKAM
2) LANCING DEVICE
3) JARUM LANCET
4) SARUNG TANGAN
5) MASKER
6) MINYAK
7) TISSU
8) DISINFEKTAN
1) RENDAM PERALATAN
DALAM CAMPURAN CLORIN
2) CUCI DENGAN CAIRAN
PENCUCI
3) BILAS DI AIR MENGALIR
(PANCURAN)
4) RENDAM DENGAN AIR
PANAS
STANDAR
OPERASIONAL
BEKAM
( SOB )
UNTUK PEMBEKAM
1. Lakukan wawancara mengenai riwayat kesehatan pasien.
2. Lakukan pemeriksaan / diagnosa tanda vital dan fisik pasien dan catat
dalam lembar pemeriksaan.
3. Jelaskan kepada pasien tentang segala sesuatu tentang bekam dan
pastikan pasien sudah mengisi lembar persetujuan tindakan.
4. Siapkan dan periksa semua perlengkapan yang akan di gunakan untuk
membekam.
5. Cuci tangan dengan sabun / disinfektan sebelum dan sesudah bekam.
6. Tentukan titik yang akan di bekam, bersihkan dan disinfeksi daerah
tersebut.
7. Sebaiknya lakukan pembekaman di titik – titik bekam yang disunnahkan.
8. Titik – titik pembekaman wajib di awasi oleh pembekam sejak awal
hingga akhir selama proses pembekaman.
9. Perhatikan dan komunikasikan mengenai kondisi pasien selama
pembekaman, seperti kenyamanan dan keadaan fisik.
10. Berikan anjuran untuk terapi herbal dan kapan waktu berbekam lagi.
UNTUK PASIEN
1. Tidak makan 1 - 2 jam sebelum di bekam
2. 1 jam sebelumnya mandi terlebih dahulu, mengingat setelah di bekam tidak di
anjurkan mandi 2 -3 jam sesudahnya.
3. Di anjurkan untuk berwudlu dan sholat sunat bagi yang muslim.
4. Berdoalah kepada Allah dan perbanyak istigfhar selama proses pembekaman.
5. Tidak di anjurkan berbekam bagi pasien yang sedang mengkonsumsi obat pengencer
darah dan datang bulan.
6. Jangan melakukan kegiatan lain ketika di bekam, merokok, dan yang lainnya.
7. Minumlah madu, habbasauda, Zaitun atau herbal lainnya setelah di bekam
8. Komunikasikan dengan pembekam jika dirasa ada yang kurang nyaman selama
pembekaman.
9. Setelah di bekam jangan melakukan aktifitas yang cukup menguras energi seperti
olah raga, berhubungan suami istri, pergi ke tempat yang jauh.
10. Lakukan terapi Bekam secara rutin, minimal 1 bulan sekali, terutama tanggal 17, 19,
dan 21 bln hijriyah.
11. Komsumsilah herbal – herbal untuk menjaga kesehatan sehari- hari dan jangan lupa
tingkatkan amal ibadah.
Keadaan yang MUNGKIN timbul semasa atau selepas
dibekam

1. Pening
2. Pingsan
3. Kulit merah atau gatal
4. Kulit benjol
5. Ngilu / pegal
6. Lapar atau dahaga
PEMBUKTIAN ILMIAH
TEORI TAIBAH (NAMA DAERAH DI MADINAH)

Adanya tekanan negative akibat Cupping 


peningkatan filtrasi kapiler  cairan dari intravaskuler
dan interstisial tertumpuk di lokasi cupping 
mediator inflamasi dan nyeri terdilusi  nyeri
berkurang
BEKAM DAN
PENATALAKSANAAN NYERI
Mekanisme Nyeri
Somatik atau Viseral dan Interaksi Analgesik
Penyakit/Cidera Terapi Khusus

Istirahat OAINS,
Proses Mekanik &b Kimia Aspirin
Mobilisasi
Pembedahan Kortikosteroid
Transduksi

Anestesi Lokal
Transmisi Perifer Koagulasi
TENS

Seminar Nasional: Managemen Nyeri “Dry Cupping”


Mekanisme Nyeri
Somatik atau Viseral dan Interaksi Analgesik

Transmisi Sintral
Opioid dosis tinggi
Stimulasi Listrik Epidural
Noradrenalin, Serotonin
Modulasi & Analog GABA

TENS Psikiatri
Persepsi
Akupunktur Strategi Perilaku
Opioid dosis rendah
Stimulasi otak dalam

Nyeri

Seminar Nasional: Managemen Nyeri “Dry Cupping”


Managemen Nyeri
(Terapi bekam kering): metode terapi
Dry Cupping dimana kulit dilakukan pengekopan atau
pemberian tekanan negatif tanpa tusukan
(Michalsen, et al., 2009)

Tx Bekam kering: tindakan


pengekopan dengan pompa
tanpa mengeluarkan darah
(Ridho, 2012).
Managemen Nyeri

Dry Cupping

Mekanisme terapi Dry Cupping dalam


menurunkan nyeri:
1. Meningkatkan ekspresi β-endorfin.
2. Meningkatkan ambang rasa nyeri.
(Subadi & Laswati, 2014)

Seminar Nasional: Managemen Nyeri “Dry Cupping”


Peran Substansi P dalam
Patway
Nyeri
Peran Opiat Endogen
(Endorfin) dalam Patway
Analgesia Nyeri

( Endorfin)

Seminar Nasional: Managemen Nyeri “Dry Cupping”


Managemen Nyeri
Teori Taibah (Sayed, 2012) memberi efek
Dry Cupping “menurunkan nyeri”

Seminar Nasional: Managemen Nyeri “Dry Cupping”


Managemen Nyeri
Teori Taibah (Sayed, 2012) memberi efek
Dry Cupping “menurunkan nyeri”

Seminar Nasional: Managemen Nyeri “Dry Cupping”


Managemen Nyeri
Teori Taibah (Sayed, 2012) memberi efek
Dry Cupping “menurunkan nyeri”

Seminar Nasional: Managemen Nyeri “Dry Cupping”


Managemen Nyeri
Menakanisme
Terapi Dry Cupping
dalam“menurunkan nyeri”
menurut Teori Taibah
(Sayed, 2012)
Managemen Nyeri
Dry Cupping

Dapat menurunkan nyeri melalui mekanisme dihasilkannya


zat opiate endogen β-endorfin sebagai neurotransmiter
analgesik yang dikeluarkan dari jalur analgesik desendens dan
berikatan dengan reseptor opiat di ujung pre sinaps aferen.
Pengikatan ini menekan pengeluaran substansi P, sehingga terjadi
penghambatan terhadap penyaluran sinyal nyeri atau memberi
efek analgesik.

Terapi Dry Cupping dapat direkomendasikan sebagai salah satu


metode untuk managemen nyeri.
Seminar Nasional: Managemen Nyeri “Dry Cupping”
KESIMPULAN
• TEORI LOGIS DARI BEKAM SUDAH DIAKUI
• BANYAK PENELITIAN DILAKUKAN UNTUK MELIHAT EFEK BEKAM
TERUTAMA DALAM MODULASI NYERI
• DIBUTUHKAN PENELITIAN YANG BEBAS DARI BIAS UNTUK
MENINGKATKAN EVIDENCE BASE NYA
• DENGAN PROSEDUR YANG STERIL DAN SESUAI SOP,
PENGGUNAAN BEKAM CUKUP AMAN

Anda mungkin juga menyukai