Anda di halaman 1dari 57

Nama : Heru Supriwandani

STr.Kep

D IV Keperawatan
Poltekkes Mataram
S2 Magister Terapan
Keperawatan Poltekkes
Kemmenkes Semarang
(2015-Sekarang)

Bima 17 Juli 2016


???
Dapatkah Bekam
dijelaskan secara Medis
???
A l a m i a h
I l m i a h
I l a h i a h
 Peristiwa penghisapan darah dg
alat menyerupai tabung, serta
mengeluarkannya dari permukaan
kulit dg penyayatan kemudian
ditampung di dlm gelas.

PENGHISAPAN, PENYAYATAN,
PENGELUARAN DARAH
atawa
 Di Mesir ada saat zaman kekuasaan
Fir’aun.
 Masa Nabi SAW . Bekam banyak
dilakukan oleh para sahabat, dan Nabi
memberikan petunjuk titik-titik yang
bagus untuk menyembuhkan penyakit.
 300 H di baghdad bekam merupakan
metode pengobatan yang paling maju
saat itu.
1. DR Michael Reed Gach dari California
dalam bukunya ( Potent points, a guide
to self care for commont ailment )
2. Kohler D ( 1990 ) dalam bukunya “ The
connective tissue as the physical
medium for conduction of healing
energy in cupping Therapeutic method “
3. Thomas WAnderson ( 1985 ) “ 100
Diseases Treated by cupping method”
 60% FK di AS telah menjadikan
hijamah sbg bagian dari
complementary medicine.
 Bekam telah dipraktekan harvard
medical school dan john hopskins
medical centre. 2 buah pusat
kesehatan prestisius di dunia
1. Bekam luncur
2. Bekam kering
3. Bekam api
4. Bekam basah
1. Beri minyak
(banyak)
2. Kop (vakum)
dikit
3. Tarik - dorong
1. Gelas tertutup
rapat
2. Panaskan sisi
dalam gelas
3. Pasang
1. Beri minyak
2. Pasang kop 3-
5 menit
3. Lepas kop
4. Bersihkan
1. Desinfeksi titik bekam
2. Minyak zaitun steril
3. Pasang kop 3-5 mnt
4. Sayat / tusuk
5. Pasang kop 3-5 mnt
6. Buka kop
7. Bersihkan & beri
minyak but-but
1. Sunah Rosul
2. Penelitian/
PatoFisiologi Bekam
3. Perkembangan ...
Dari Ibnu Abbas dari Nabi SAW :
 Kesembuhan itu ada dalam tiga hal:
dalam syurthah mihjam (Sayatan
pisau bekam ) , minum madu atau
sundutan api. Namun aku
melarang umatku melakukan
sundutan (Shahih Al Bukhori, 5681)
Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya pada bekam
itu terkandung
kesembuhan." (Kitab Mukhtashar
Muslim (no. 1480), Shahihul Jaami' (no.
2128) dan Silsilah al-Hadiits ash-
Shahiihah (no. 864), karya Imam al-
Albani)
 Pada malam aku di-isra'kan, aku
tidak melewati sekumpulan
malaikat melainkan mereka
berkata: "Wahai Muhammad
suruhlah umatmu
melakukan bekam." (HR Sunan
Abu Daud, Ibnu Majah, Shahih Jami'us
Shaghir 2/731)
Dari Ibnu Abbas RA, Nabi SAW
bersabda: "Orang yang paling baik
adalah seorang tukang bekam (Al
Hajjam) karena ia mengeluarkan
darah kotor, meringankan otot kaku
dan mempertajam pandangan
mata orang yang dibekamnya."
(HR. Tirmidzi, hasan gharib).
 Didalam tubuh manusia terdapat ratusan
titik “ motor point” pada perlekatan
neuromuscular ( neuromuscular
attachment )
 Motor point : kaya mitikondria, pembuluh
darah, mioglobin sebagian besar selnya
menggunakan metabolisme oxidatif.
 Banyak mengandung cell mast, kelenjar
minyak, kapiler, venule, bundle dan plexus
saraf
Cutis,
BEKAM Sub Cutis,
PADA
MOTOR
Fascia,
POINT Otot

Kerusakan Cell Mast dll

Release Serotonin, Histamin, Bradikinin, Slow Reacting


Subtance (SRS) serta zat lain yang belum diketahui
Release Serotonin, Histamin, Bradikinin, Slow Reacting
Subtance (SRS) serta zat lain yang belum diketahui

Dilatasi kapiler dan arteriol serta


flare reaction pada daerah yang di bekam

Di ikuti dilatasi pada tempat yang jauh dari


tempat pembekaman

Perbaikan mikrosirkulasi
Pembuluh darah

•Efek relaksasi otot yang kaku


•Efek menurunkan tekanan darah secara stabil
Release CRF •ACTH
(Corticotrophin •CORTICOTROPIN
Releasing Factor) •CORTICOSTEROID
oleh adenohipofisis

•ANTI INFLAMASI
•MENSTABILKAN
RELEASE PERMEABILITAS SEL

HITAMIN

• Proses Reparasi sel dan


jaringan Yang rusak
• Memacu Reticulo endotelial
cell  Meningkatkan imunitas
Menstimulasi kuat Cornu posterior
syaraf kulit medulla spinalis

Aferen Syaraf A Delta


Simpatik Dan C

Tractus
Motor Neuron Spinotalamicus

Thalamus
Intubasi Nyeri
Endorphin
 Dr. dr. Tauhid Nur Azhar, M. Kes, dalam makalah
berjudul : “Tinjauan Biomolekuler dan Immunologi
Bekam”. dokter sekaligus dosen di Fakultas
Kedokteran UNISBA yang meraih gelar doktoral di
bidang immunologi dari Universitas Kebangsaan
Malaysia.
 menguraikan cara kerja sistem kekebalan tubuh
manusia, bagaimana sistem yang menjaga kesehatan
tubuh manusia secara cerdas dan ajaib ini bisa
terganggu, & bagaimana bekam bisa menjadi sarana
efektif untuk melatih dan meningkatkan kinerja
sistem kekebalan.
 Bahkan hanya dengan SATU TITIK bekam
dapat menyembuhkan berbagai penyakit (dr.
Wadda Umar).
 Lebih utama lagi sabda nabi Muhammad
telah menyebutkan bahwa bekam pada titik
Al-kahil (punuk) dapat menyembuhkan 72
penyakit.
 Penjelasan mekanisme patofisiologi bekam
dalam mengobati penyakit masih manjadi
diskusi hangat para pakar, diantara sbb.
 Bekam bekerja dengan cara merangsang atau
mengaktifkan :
1. sistem kekebalan tubuh,
2. Pengeluaran Enkefalin Pelepasan
neurotransmitter,
3. Penyempitan dan pelebaran pembuluh darah
4. serta “the gates for pain” pada Sistim
Syaraf Pusat (CNS) yang berfungsi
mengartikan sensasi rasa nyeri.
 Mekanisme yang diduga mendasari
patofisiologi kerja terapi bekam
menurut Ahmadia et al., (2009)
yaitu :
1. sistem syaraf,
2. sistem hematologi
3. system imun.
 memberikan efek regulasi neurotransmitter
dan hormon seperti serotonin, dopamin,
endorphin, CGRP (Calcitoni-Gene Related
Peptide) dan acetylcholine (Ahmadia et al,
2009; Ullah, 2007).
 Semua hormon tersebut dikeluarkan karena
sebagai zat toksik dalam tubuh.
 Nilawati et al, (2008) menambahkan zat toksik
lainnya yang keluar dari tubuh seperti
histamin dan bradikinin.
 Hormon – hormone inilah yang selanjutnya
akan mempengaruhi organ tuhuh manusia
sehingga efek bekam akan berdampak
sistemik (seluruh bagian tubuh) tidak hanya
tempat pembekaman.
 Tubuh akan “menyesuiakan” terhadap
pengaruh hormone dan syaraf ini, sehingga
tekanan darah rendah dapat kembali normal
dan hipertensi tekanannya juga akan kembali
normal (Syaikhu,M.A. 2001).
 Bekam akan perangsangan terhadap sistem
saraf simpatis noradrenergik ginjal.
Perangsangan kuat terhadap sistem saraf
simpatis noradrenergik ginjal tersebut
menimbulkan penurunan darah ginjal yang
cukup besar.
 melalui jalur sistem pengaturan pembekuan –
anti pembekuan (koagulasi-antikoagulasi)
seperti penurunan elemen darah (fibrinogen),
penurunan hematokrit, peningkatan aliran
darah dan peningkatan oksigenasi organ
(Ahmadia et al, 2008),
 peningkatan sel darah merah, peningkatan
faktor pembeku darah/ faktor IV
(Syaikhu,M.A. 2001).
 Pembekaman memberikan usaha ’perusakan’
permukaan kulit (kutis) dan jaringan bawah
kulit (subkutis) memberikan efek
menormalkan tekanan darah.
 Dalam mekanisme tersebut terjadi perbaikan
mikrosirkulasi pembuluh darah sehingga
timbul efek relaksasi pada otot dan tekanan
darah menjadi turun (Nilawati et al, 2008).
 seseorang yang secara rutin dibekam akan jarang
sakit.
 Terapi bekam melalui jalur iritasi sistem imun dg
terjadinya inflamasi lokal dan aktifasi sistem
komplementer serta peningkatan produk imun
seperti interferon dan TNF (Tumor Necrotizing
Factor), pengaruh timus, mengatur metabolism
limpa (Ahmadia et al, 2008).
 Jumlah SDP di darah bekam hanya 10% dari jumlah
SDP yg ada di pembuluh darah, ini menunjukkan
bahwa bekam tetap menjaga unsur kekebalan
tubuh (Syaikhu,M.A. 2001).
 Berbagai mekanisme tersebut akan
dapat memberikan manfaat terapi
bekam untuk mengatasi berbagai
gangguan kesehatan seperti yang
disebutkan oleh Thomas W.
Anderson dalm buku berjudul 100
Diseases Treated by Cupping Methode.
 Seminar bekam oleh ABI (Asosiasi Bekam
Indonesia) di Semarang, 22 Maret 2009
 Unik: ketua panitia, narasumber, dan
moderator, semuanya dokter.
 Lebih unik lagi, semua pembicara
menyimpulkan bahwa bekam
merupakan metode pengobatan
“terbaik”.
 Dokter & penulis buku “Sembuh dengan Satu
Titik” hasil riset membuktikan efektivitas
bekam untuk mengatasi : hemofilia,
kemandulan, leukemia, artritis, hodgkin
desease, sindroma bahchet, dsb.
 Semua riset laboratorium dilakukan tim medis
dan farmasi yang kredibel di bawah lembaga
yang berkompeten di bidang kesehatan di
berbagai negara, utamanya Eropa, Cina, dan
Timur Tengah.
 Bukan hanya hadits tentang bekam
yang sahih, tapi risetnya pun sahih.
 Sungguh kasihan orang yang
membutuhkan terapi ini, namun
karena kurang mengerti, justru
bersikap antipati.
 SUMBER : http://hawinmurtadlo.wordpress.com/2009/03/25
Thomas W. Anderson
telah menulis sebuah buku
berjudul 100 Diseases
Treated by Cupping
Methode.
penyakit yang berespon 5. parkinson,
baik dengan Terapi 6. epilepsy,
bekam adalah : 7. Migraian, Vertigo
1.Hipertensi, 8. gagal ginjal,
2.Asam urat 9. varises, wasir
10. Semua keluhan
3.Hiperkoleste- sakit (rematik,
rolemia ischialgia/sciatica,
4.Stroke, nyeri pinggang
bawah),
11. leukemia, thalasemia, 17. Insomnia,
12. tinnitus, 18. mengompol,
13.asma, 19. mania, skizofren

14.alergi, dan trans


(gangguan sihir/jin),
15. penyakit sistim imun
dll.
(SLE, HIV), infeksi
20. kesuburan (fertilitas)
(Hepatitis, dan kecantikan
elefantiasis), (menghilangkan
16. Glaukoma, jerawat, komedo,
menurunkan BB, dll).
 Kaleem Ullah, Ahmed Younis &
Mohamed Wali: An investigation
into the effect of Cupping Therapy
as a treatment for Anterior Knee
Pain and its potential role in
Health Promotion.: The Internet
Journal of Alternative Medicine.
2007; Volume 4, Number 1.
Kesimpulan: Telah
dibuktikan dg
penelitian
keampuhan/ Efikasi
Terapi bekam untuk
penanganan
nyeri lutut
anterior serta
kenyamanan dan
pergerakannya,
 Penelitian-2 berdasar metodologi ilmiah yg
disimpulkan oleh intelektual besar Arab,
Muhammad Amin Syaikhu, dari hadits-
hadist Nabi yang mulia, yang dilakukan
dengan kriteria :

 (1). Pagi hari sebelum seseorang mengkonsumsi


makanan apapun. (2).Di musim semi dan selama
bulan april dan Mei (3). Pada paruh kedua bulan
Qomariah (3). Usia di atas 20 tahun untuk pria
dan setelah menopause untuk wanita.
 tekanan darah tinggi (hipertensi),
tekanan darah turun hingga mencapai
batas normal.
 tekanan darah rendah (hipotensi),
tekanan darah naik hingga mencapai
batas normal
 Garis Irama jantung pada EKG menunjukkan
perbaikan besar dan kembali kepada konsisi
normal dalam irama yang teratur
 Penurunan kecepatan aliran darah
hinga batas normal Jumlah sel darah
merah (eritrosit) menjadi normal

 Dalam kasus polisitemia (Kelainan


dimana kadar Hb darah diatas normal,
misal 17,5 g/100 ml) Kadar Hb
(Hemoglobin) turun sampai pada
batas normal (12-14 g/100 ml)
 Anemia, Kadar Hemoglobin naik
sampai normal ditandai dg aktivitas
tubuh & perkembangan kemampuannya
dlm memproduksi sel darah merah
secara normal,
 Jumlah sel darah putih pada penyakit
paru-paru meningkat 71,4% pada
beberapa kasus. Ini menunjukkan
kesembuhan yang cepat
Jumlah enzim hati turun pada
gangguan liver dalam 76,9%
kasus dan hal itu masih dalam
batas wajar.
Jumlah asam urat darah turun
pada 83,68% kasus
Kadar gula darah pada
83,75% kasus turun,
sedangkan sisanya tetap
pada batas wajar.
Kadar gula darah turun pada
para pengidap kencing manis
dalam 92,5% kasus.
 Faktor IV, yi kalsium yg berperan dlm
pembekuan darah sangat tinggi,
berkisar antara 411-1057, sementara di
dalam pembuluh darah berkisar antara
250-400.

Ini menunjukkan bahwa adanya sesuatu


yang otomatis mencegah perdarahah
& keluarnya besi dari celah-celah bekam
Pada darah bekam yang keluar, didapati
bahwa eritrosit yang didalamnya berbentuk
aneh, tidak berfungsi normal, mengganggu
kinerja sel lain (Kasmui, 2010)
Konselor
Pendidik kesehatan
Peneliti
Pemberi pelayanan langsung
Koordinator, dan
Sebagai advokat.
Sebagai konselor perawat dapat menjadi tempat
bertanya, konsultasi, dan diskusi apabila klien
membutuhkan informasi ataupun sebelum
mengambil keputusan. Sebagai pendidik kesehatan,
perawat dapat menjadi pendidik bagi perawat di
sekolah tinggi keperawatan seperti yang berkembang
di Australia dengan lebih dahulu mengembangkan
kurikulum pendidikan (Crips & Taylor, 2001). Peran
perawat sebagai peneliti di antaranya dengan
melakukan berbagai penelitian yang dikembangkan
dari hasilhasil evidence-based practice.
Perawat dapat berperan sebagai pemberi pelayanan
langsung misalnya dalam praktik pelayanan
kesehatan yang melakukan integrasi terapi
komplementer (Snyder & Lindquis, 2002). Perawat
lebih banyak berinteraksi dengan klien sehingga
peran koordinator dalam terapi komplementer juga
sangat penting. Perawat dapat mendiskusikan terapi
komplementer dengan dokter yang merawat dan unit
manajer terkait. Sedangkan sebagai advokat perawat
berperan untuk memenuhi permintaan kebutuhan
perawatan komplementer yang mungkin diberikan
termasuk perawatan alternatif (Smith et al.,2004).
Matur Tampi Asih
Mohon maaf atas segala kekurangan
Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai