Disusun Oleh:
1. DEFINISI KOMPLEMENTER
Terapi komplementer adalah sebuah kelompok dari macam - macam sistem
pengobatan dan perawatan kesehatan, praktik dan produk yang secara umum tidak
menjadi bagian dari pengobatan konvensional.
Menurut WHO (World Health Organization), pengobatan komplementer adalah
pengobatan nonkonvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan. Jadi
untuk Indonesia, jamu misalnya, bukan termasuk pengobatan komplementer tetapi
merupakan pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah
pengobatan yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turun –
temurun pada suatu Negara.
Bekam atau hijamah berarti torehan darah. Bekam hanya boleh dilakukan pada
pembekuan / penyumbatan pembuluh darah, karena fumgsi bekam yang sesungguhnya
adalah untuk mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh (Ridwan, 2010).
Bekam merupakan metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah kotor
dari dalam tubuh melalui permukaan kulit. Bekam adalah pengobatan yang sudah dikenal
sejak ribuan tahun sebelum masehi nama lainya adalah canduk, canthuk, kop mambakan,
di Eropa dikenal dengan istilah “Cupping Therapiotic Method”. Dalam bahasa mandarin
disebut Pa Hou Kuan (Darwis, 2015).
2.JENIS-JENIS BEKAM
Cara kerja bekam dilihat dari sisi menis merupakan kedokteran tradisional,
dibawah kulit, otot, maupun fascia terdapat suatu poin atau titik yang mempunyai sifat
istimewa. Antara poin satu dengan poin lainnya saling berhubungan membujur dan
melintang membentuk jarring-jaring atau jala, dengan adanya jala ini, maka terdapat
hubungan yang erat antara bagian dalam dengan bagian luar, antara bagian kiri tubuh dan
bagian kanan tubuh, antara organ – organ tubuh dan jaringan bawah kulit, antara organ
dengan tangan dan kaki, antara organ padat dengan organ berongga, dan lain sebagainya,
sehingga membentuk satu kesatuan yang tak terpisahkan dan dapat bereaksi secara
serentak.
Kelainan yang terjadi pada satu poin ini dapat ditularkan dan mempengaruhi poin
lainnya. Juga sebaliknya pengobatan pada satu poin akan menyembuhkan poin lainnya.
Teori ini dapat menjelaskan bahwa seseorang yang sakit matanya tidak perlu dibekam
pada matanya namun dapat dibekan di sekitar kepala dan tengkuknya.
Penelitian terbaru di dunia kedokteran modern ternyata menemukan bahwa poin-
poin itu adalah merupakan poin istimewa “motor points” pada perlekatan neuromuscular
yang mengandung banyak mitokondria, mengandung tinggi myoglobin, sebagaian besar
selnya menggunakan metabolism oksidatif, dan lebih banyak mengandung cell mast,
kelenjar limfe, kapiler, venula, bundle, dan pleksus saraf, serta ujung saraf akhir,
disbanding dengan daerah yang bukan poin istimewa.
Para peneliti membuktikan bahwa apabila dilakuakan pada satu pon, maka kulit
(kutis), jaringan bawah kulit (sub kutis), fascia dan ototnya akan terjadi kerusakan dari
mas cell dan lain-lain. Akibat kerusakan ini akan dilepaskan beberapa zat seperti
serotonin, histamine, bradikinin, slow reacting substance (SRS), serta zat-zat lain yang
belum diketahui. Zat-zat inilah yang menyebabkan terjadinya dilatasi kapiler dan arteriol,
serta flare reaction pada daerah yang dibekam. Dilatasi kapiler juga dapat terjadi ditempat
yang jauh dari tempat pembekaman.
Reaksi-reaksi itu menyebabkan terjadi perbaikan mikrosirkulasi pembuluh darah
yang memicu timbulnya efek relaksasi (pelemasan) otot – otot yang kaku serta akibat
vasodilatasi umum akan menurunkan tekanan darah secara stabil. Fakta terpenting dari
proses pembekaman pada poin istimewa – poin istimewa adalah dilepaskannya
corticotrophin releasing factor (CRF), serta releasing factor lainnya oleh adenohipofise.
CRF selanjutnya akan menyebabkan terbentuknya ACTH, corticotrophin, dan
corticosteroid. Corticosteroid ini mempunyai efek menyembuhkan peradangan serta
menstabilkan permeabilitas sel (Darwis, 2015).
Pada proses pembekaman pada poin istimewa pun didapati munculnya golongan
histamine. Golongan histamine mempunyai manfaat dalam proses reparasi (perbaikan)
sel jaringan yang rusak, serta memacu pembentukan reticulo enthelial cell, yang kan
meningkatkan daya resistensi (daya tahan) dan imunitas (kekebalan) tubuh.
6. LARANGAN BEKAM
Terapi bekam ini dilarang digunakan pada penderita tekanan darah rendah,
penderita sakit kudis, wanita hamil, dan wanita yang sedang haid. Orang-orang yang
sedang minum obat pengencer darah, penderita leukemia, trombosit, alergi kulit yang
serius, orang yang sangat letih, kelaparan, kekenyangan, kehausan dan orang yang sedang
gugup. Adapun anggota tubuh yang tidak boleh dibekam yaitu mata, telinga, hidung,
mulut, putting susu, alat kelamin, dubur, area tubuh yang banyak simpul limfa, area tubuh
yang dekat pembuluh besar, area tubuh yang ada farises, tumor, retak tulang, jaringan
luka dan anjurkan untuk tidak makan selama 1 jam sebelumnya dan tidak mandi 5 jam
setelahnya.
Kata akupunktur berasal dari bahasa Yunani, yaitu acus yang berarti jarum dan
punctura yang berarti menusuk. Di dalam bahasa Inggris menjadi to puncture, sedangkan kata
asal dalam bahasa Cina adalah cenciu. Kata tersebut kemudian diadaptasikan ke dalam bahasa
Indonesia menjadi akupunktur atau tusuk jarum. Sebagai suatu sistem pengobatan,
akupunktur dapat didefenisikan sebagai suatu pengobatan yang dilakukan dengan cara
menusukkan jarum di titik-titik tertentu pada tubuh pasien. Maksudnya adalah agar pasien
sehat kembali.
2. SEJARAH AKUPUNTUR
Ilmu akupunktur merupakan ilmu pengobatan yang berasal dari negara Cina dan telah
dikenal sejak 4000-5000 tahun yang lalu. Menurut buku Huang Ti Nei Ching (The Yellow
Emperror’s Classic of Internal Medicine) ilmu akupunktur sudah mulai dikenal sejak zaman
batu, di mana digunakan jarum batu untuk menyembuhkan penyakit.
Perkembangan ilmu akupunktur di Cina dimulai pada zaman Cun Ciu Can Kuo (770-
221 SM). Pada zaman ini ilmu akupunktur berkembang dengan menggunakan bahan dari batu
berubah ke bambu, dari bambu ke tulang, dan kemudian perunggu.
Baru pada masa pertengahan abad XX, ilmu akupunktur bangkit dengan mengadakan
penyesuain terhadap tuntutan zaman serta perkembangan ilmiah zaman modern. Di negara
Cina, praktik akupunktur tidak saja dilakukan oleh akupunkturis (pengobatan Cina) saja akan
tetapi dokter-dokter lulusan Fakultas Kedokteran Cina juga melakukan praktik serupa.
Bahkan, ilmu akupunktur merupakan sebuah mata pelajaran dalam perguruan tinggi
kedokteran di negara tersebut. Sejak tahun 1958 mulai diintensifkan riset dalam bidang ilmu
pengobatan akupunktur. Pada tahun 1968 mulai diadakan riset penggunaan ilmu akupunktur
dalam pembedahan sebagai anestesi.
Di negara Korea, ilmu akupunktur diperkirakan masuk sejak 2000 tahun yang lampau.
Dan pada tahun 1963, ilmuwan dari negeri tersebut yang bernama Prof. Kim Bong Han, ahli
Biologi dari Universitas Pyong Yang telah meneliti dan mendemonstrasikan secara histologis
dan elektrobiologis tentang meridian dan titik akupunktur dalam teori yang disebut teori
sistem Kyung Rak.
Di Amerika Serikat, ilmu akupunktur telah berkembang lama dalam lingkungan Cina
Town di Kota San Francisco dan New York. Di Elstein Hospital dan Massachuset Hospital
telah dilakukan penyelidikan mengenai anestesi dengan akupunktur. Demikian pula para
dokter di Michigan’s State Hospital telah berhasil menggunakan akupunktur sebagai anestesi
pada beberapa pembedahan antara lain pencangkokan kulit, eksisi tumor, operasi hernia,
pencabutan gigi yang dilaporkan memuaskan.
3. PERKEMBANGAN AKUPUNTURDI INDONESIA
Teori yin-yang mengemukakan bahwa segala sesuatu di bumi ini terdiri atas dua hal
yang berlawanan, yaitu yin dan yang. Yin-yang mempunyai pengertian alamiah bahwa
sesuatu di alam semesta berdasarkan dua sifat, yaitu saling berlawanan, saling seimbang,
saling menghidupkan dan tidak mutlak Dalam yin terdapat yang (gelap-terang). Dalam yang
terdapat yin (terang-gelap). Selama tercapai keseimbangan (homeostasis) antara yin dan yang
maka tubuh manusia dalam kondisi sehat.
Menurut Dharmojono (2010), dalam ilmu akupunktur dikenal 12 organ. Enam organ
berkarakter yin dan enam organ lainnya berkarakter yang. Organ berkarakter yin dikenal
sebagai organ chang, sedangkan organ berkarakter yang disebut fu. Kedua organ dalam
tersebut, dinamakan chang fu. Yang termasuk organ chang fu sebagai berikut: Organ chang :
Paru-paru (Lung= LU), Jantung (Hearth= HT), Hearth capsule (HC), Limpa (Spleen = SP),
Hati (Liver = LR), Ginjal (Kidney = KI), Perikardium (PC). Organ fu: Usus besar (large
intestine = LI), Usus kecil (small intestine = SI), Sanciao (three energizer = TE), Lambung
(stomach = ST), Kantung empedu (gall blader = GB), Kandung kemih (bladder = BL).
Salah satu teori pengobatan dalam akupunktur adalah hukum lima unsur, karena kondisi
seimbang maupun sakit tidak bersifat linear, tetapi mempunyai kompleksitas secara dinamis.
Teori lima unsur dalam pengobatan tradisional dapat diartikan sebagai fenomena fisiologis
maupun patofisiologis dalam kedokteran modern. Energi dalam teori lima unsur, yaitu: Kayu-
Api- Tanah- Logam- Air yang bersirkulasi saling menghidupi, membatasi, penindasan, dan
penghinaan. Di mana semua unsur tersebut saling berinteraksi dan berusaha menimbulkan
suatu harmoni dalam tubuh untuk menjaga keseimbangan energi untuk mencapai kondisi
sehat.
Meridian adalah suatu sistem lintasan abstrak yang membentuk jala-jala tempat qi
mengalir secara teratur, berkala, berirama dan membentuk aliran siklus yang tertutup.
Diketahui bahwa qi adalah penggerak dan tanda kehidupan maka seseorang yang dikatakan
sehat apabila qi mengalir di dalam meridian secara teratur, berirama, dan membentuk siklus
tertutup (Dharmojono, 2010).
1) Meridian Paru-paru (Lung - LU). Meridian LU terdiri dari 11 meridian yang titik-titiknya
tersebar mulai dari dada, tulang rusuk, tulang selangka, otot-otot biseps pada sisi radial,
lipatan siku, pergelangan tangan, telapak tangan, sampai ibu jari.
2) Meridian Usus Besar (Large Intestine - LI). Terdiri dari 20 titik tersebar mulai dari sisi
radial jari telunjuk, punggung tangan, sisi radial pergelangan tangan, lipatan siku, otot
humeri dan deltoideus, tulang bahu, tulang belikat, cuping hidung, sampai nasolabialis.
3) Meridian Lambung (Stomach - ST). Terbagi menjadi 45 titik yang mengalir dari tepi
bawah mata, sudut mulut, sudut rahang, dahi, tulang klavikula bagian dada, tulang rusuk,
sisi luar garis perut, lipatan paha, lutut, lipatan kaki, sampai jari kaki.
4) Meridian Limpa (Spleen - SP). Terdiri dari 21 titik yang mengalir mulai dari ibu jari kaki,
mata kaki, di bawah condylus tibiae, di atas patela, antara symfisis pubis dan patela, sisi
luar pembuluh darah paha, garis sisi luar perut III, garis sisi luar dada III, titik tengah
penghubung antara lekukan dalam ketiak dan ujung rusuk ke-12 serta antara rusuk.
5) Meridian Jantung (Heart - HT). Memiliki 9 titik meliputi tepi bawah otot pektoralis, atas
lipatan siku, atas lipatan pergelangan tangan, telapak tangan, dan sisi ulnar jari ke-5
6) Meridian Usus Kecil (Small Intestine – SI). Terdiri dari 19 titik akupunktur yang berada
pada alur meridian SI meliputi: sisi ulnar jari ke-5, metacarpal, lipatan pergelangan
tangan, lekukan ulnaris, belakang sendi bahu, otot-otot sekitar bahu, antara lain;
supraspinatus, sternocleidomastoideus, scapulae.
7) Meridian Kandung Kemih (Bladder - BL). Terdiri dari 67 titik yang mengalir mulai dari
pangkal hidung, alis mata, tepat diatas pupil mata dalam keadaan tertutup, dua jari dari sisi
luar tulang belakang punggung, bagian tengah lipatan bokong-paha, pertengahan paha
bagian belakang, lipatan lutut, mata kaki, telapak kaki, jari kelingking kaki
8) Meridian Ginjal (Kidney - KI). Terdiri dari 27 titik yang mengalir mulai dari telapak kaki,
mata kaki, di depan perlekatan tendon achiles, bagian luar meridian CV.
9) Meridian Perikardium (Pericard - PC). Meridian PC terdiri dari 9 titik yang mengalir
mulai dari bagian luar garis dada II, lipatan ketiak, lipatan siku, pergelangan tangan,
telapak tangan, bagian belakang radial basis kuku.
10) Meridian Sanciao (Triple Energizer – TE). Terdiri dari 23 titik yang mengalir mulai dari
ujung jari manis tangan, jari kelingking tangan, punggung tangan, pergelangan tangan,
lipatan siku, di daerah lekukan telinga, di atas apex telinga, ujung alis mata.
11) Meridian Kandung Empedu (Gallblader - GB). Terdiri dari 44 titik yang mengalir melalui
bagian bawah mandibula, di atas otot pipi, sisi luar kepala, apex telinga, di belakang
telinga, daerah dahi, batas bawah ujung tulang rusuk ke-12, sisi luar sendi lutut, tulang
mata kaki, telapak kaki.
12) Meridian Hati (Liver – LV). Terdiri dari 14 titik yang terdapat pada ibu jari kaki, mata
kaki bagian depan, sisi bagian dalam arteri femoralis. Di bawah sisi luar tulang kemaluan,
di bawah ujung rusuk ke-11, di bawah puting susu. Meridian Istimewa Unilateral:
13) Meridian TU (Governing Vessel - GV). Terdiri dari 28 titik meridian yang mengalir mulai
dari pertengahan antara tulang ekor dan anus, di bawah proc. Spinosus lumbal ke-2, di
bawah proc.spinalis lumbar ke-1, titik tengah lekukan leher bagian belakang, lekukan
antara otot trapezius, di atas foramen magnum, garis tengah sagital kepala, dahi, ujung
hidung, di tenganh ujung bibir atas, di antara gusi atas dan ginggiva bibir atas.
14) Meridian REN (Conception Vessel – CV). Terdiri dari 24 titik meridian yang tersebar
mulai dari di antara anus dan scrotum pada pria atau dengan labium majus pada wanita,
pertengahan batas atas simfisis pubis, di sekitar pusat, ujung proc.xypoideus, antara 2
puting susu, daerah lekukan batas atas manubrium sterni, daerah lekukan.
a. Columna Vertebralis
b.Vertebrae Lumbal
c.Discuss Intervertebralis
d.Otot Vertebra Lumbal
Menurut setiobudi (2016:3) tulang belakang adalah organ penting yang terdiri dari
tulang (vertebrae), bantalan (disc), persendian, dan saraf. Tulang belakang ini bertumpuk-
tumpuk mulai dari leher sampai ke tulang ekor. Di antara tulang terdapat bantalan dan
Saraf tulang belakang terlindungi dalam rongga tulang belakang. Saraf tulang
belakang (spinal cord) penting sekali untuk menghubungkan sinyal dari otak ke otot di
tangan dan kaki sehingga bisa bergerak. Saraf ini juga berfungsi untuk menyalurkan
sinyal sensoris dari kulit ke otak sehingga kita bisa merasakan tekanan, suhu di sekitar
tulang belakang. Gerakan yang terjadi di tulang belakang adalah fleksi, ekstensi, fleksi
samping, dan rotasi. Selain dihubungkan oleh sendi dan bantalan, tulang belakang juga
diperkuat oleh ligamen. Ligamen ini membatasi gerakan tulang belakang sehingga
gerakan yang membahayakan saraf tidak terjadi. Jika ligamen tidak berfungsi dengan
baik, tulang belakang menjadi tidak stabil dan gerakan tidak normal dapat terjadi.
Akibatnya, punggung atau leher merasa sakit. Terkadang saraf tulang belakang bisa
terjepit.
Dalam rongga tulang belakang, kita mendapati saraf besar (spinal cord) dan saraf
kecil (nerve root). Saraf besar berfungsi untuk koordinasi gerakan otot. Saraf kecil
berfungsi untuk menggerakkan otot dan merasakan sensori. Jika saraf kecil ini terjepit,
2. DEFINISI
low back pain adalah nyeri antara margin kosta dan lipatan glutealis inferior,
biasanya disertai dengan pembatasan gerakan yang menyakitkan, sering dipengaruhi oleh
aktivitas fisik dan postur, dan yang mungkin terkait dengan nyeri yang dirujuk pada kaki.
Selain itu, rasa sakit ini tidak berhubungan dengan kondisi seperti patah tulang,
spondylitis, trauma langsung, atau proses neoplastik, infeksi, vaskular, metabolik, atau
Nyeri punggung bagian bawah Sakit punggung bawah (LBP) adalah salah satu yang
paling banyak masalah medis umum. Nyeri biasanya bersifat sementara dan dapat timbul
dari cakram intervertebralis, tulang, ligamen, dan otot tulang belakang. Faktor risiko untuk
LBP termasuk pengaruh genetik, lingkungan, psikososial dan biomekanik (Eric R. Castillo,
2016)
Nyeri punggung bawah merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal berupa rasa
nyeri pada tulang belakang tepatnya pada lumbal keempat hingga sakrum pertama yang
disebabkan oleh sikap tubuh yang kurang baik (tidak ergonomis) ketika berkerja atau
3. ETIOLOGI
1. Genetik
Faktor genetik telah dikaitkan dengan gangguan spesifik pada tulang belakang
punggung bawah non specifc tetap dipertanyakan. Sebuah studi oleh Battie dkk
2. Stress
Stress dapat menyebabkan otot menjadi tegang sehingga merupakan faktor psikososial
3. Gaya hidup
laktat, dan akhirnya timbul nyeri otot salah satunya nyeri didaerah punggung
4. Lama pekerjaan
Duduk statis lama terus menerus, akan menyebabkan deformitas pada diskus
posterior dan penekanan pada nukleus. Pheasant mengatakan bahwa tidak terjadi
peningkatan risiko yang cukup besar pada orang-orang yang bekerja dengan posisi
5. Umur
semakin parah, kekuatan dan ketahan otot akan semakin berkurang, sehingga
9-19 tahun tumbuh di seluruh dunia, dan sekarang mirip dengan orang
dewasa,Nyeri punggung saat remaja tahun adalah awal dari sakit punggung kronis
di masa dewasa, dan itulah yang terjadi penyebab pertama kecacatan di dunia
6. Jenis kelamin
Pada keluhan nyeri punggung bawah lebih banyak diderita oleh wanita.
karena pada wanita keluhan ini lebih sering terjadi misalnya pada saat mengalami
7. Aktivitas Fisik
Berdiri, Tidur Dan Mengankat Beban Berat Dan Posisi Yang Salah Dapat
Memicu Nyeri Pinggang, Misalnya, Pada Pekerja Pada Karyawan Kantor Yang
Merupakan Posisi Yang Salah, Seharusnya Beban Itu Diangkat Setelah Jongkok
Terlebih Dahulu Lalu Berdiri. Selain Sikap Tubuh Yang Salah Yang Seringkali
Dengan Posisi Berdiri Lebih Dari 1 Jam Dalam Sehari, Melakuakan Aktivitas
Dengan Posis Duduk Yang Monoton Lebih Dari 2 Jam Sehari, Berjalan Lebih
Dari 29 3,2 Km Dalam Sehari Dapat Juga Menimbulkan Resiko Nyeri Pinggang
(Winata, 2016).
4. KLASIFIKASI
Nyeri punggung bawah berdasarkan jenis nyeri terdiri dari 6 macam jenis nyeri, yaitu:
1. Nyeri lokal
Disebabkan oleh kompresi atau iritasi serabut saraf sensoris, umumnya terjadi
akibat fraktur, robekan atu tarikan pada struktur sensori nyeri. Bagian yang nyeri dekat
dengan daerah vertebra yang teriritasi. Nyeri local yang tidak berubah akibat
2. Nyeri alih ketulang punggung, dan abdomen atau pelvis. Nyeri ini tidak dipengaruhi
3. Nyeri yang berasal dan tulang belakang dialihkan ke tungkai dan bokong. Penyakit
selangkangan dan paha depan. Penyakit yang mengenai vertebra lumbal bawah
dengan penjalaran saraf. Batuk, bersin, dan kontraksi otot abdomen mencetuskan nyeri
radikular.
5. Nyeri akibat spasme otot. Penyebabnya tidak jelas, umumnya berkaitan dengan
kelainan tulang belakang. Spasme ini berhubungan dengan postur abdominal, nyeri
a. Trauma
Nyeri punggung bawah otot akut (terkilir kembali) terjadi saat terpapar pada gaya
eksternal, seperti tabrakan dengan seseorang atau saat mengangkat benda berat,
merusak otot dan fasia, sementara herniasi intervertebralis lumbal terjadi saat
cakram intervertebral ambruk dan kompres saraf di anterior, dan fraktur tubuh
vertebra traumatik terjadi saat tubuh vertebra runtuh akibat terjatuh, dan lain-lain.
b. Peradangan
c. Tumor
Tumor ganas, seperti kanker paru-paru, kanker perut, kanker payudara, kanker
1. Akut
Nyeri punggung bawah akut merupakan nyeri yang timbul selama enam minggu atau
kurang. Hal ini ditandai dengan rasa nyeri yang menyerang secara tiba-tiba dan rentang
waktu hanya sebentar, antara beberapa hari sampai beberapa minggu. Rasa nyeri ini
2. Subakut
Low back pain subakut merupakan nyeri yang dirasakan selama 6 sampai dengan 12
minggu.
3. Kronik
Low back pain kronik merupakan nyeri yang timbul lebih dari 12 minggu (Wijayanti,
2017.
5. PATOFISIOLOGI
Penyebab nyeri punggung bawah secara umum seringkali terkait dengan trauma
mekanik akut, tetapi dapat juga sebagai akumulasi dari beberapa trauma dalam kurun
waktu tertentu. Akumulasi trauma dalam jangka panjang seringkali ditemukan pada
tempat kerja. Kebanyakan kasus nyeri punggung bawah terjadi dengan adanya pemicu
seperti kerja berlebihan, penggunaan kekuatan otot berlebihan, ketegangan otot, cedera
otot, ligamen, maupun diskus yang menyokong tulang belakang. tetapi keadaan ini
dapat juga disebabkan oleh keadaan nonmekanik seperti peradangan pada ankilosing
Nyeri punggung bawah juga disebabkan oleh otot mengalami ketegangan yang
dinyatakan sebagai nyeri pegal. Keadaan tersebut dapat terjadi akibat sikap duduk,
tidur dan berdiri yang salah. Cirri khas nyeri punggung bawah akibat spasme otot
anatomi dan elemen dari tulang lumbal (tulang, ligamen,tendon, otot, dan diskus)
diyakini sangat berperan dalam timbulnya gangguan. Sebagian besar dari elemen
lumbal memiliki inervasi sensorik, sehingga dapat memicu sinyal nosiseptif yang
timbul sebagai respons terhadap stimulus kerusakan jaringan. Sebab lainnya adalah
gangguan pada saraf, contohnya adalah skiatika. Pada kasus nyeri punggung bawah.
6. MANIFESTASI KLINIS
Adapun tanda dan gejala dari nyeri punggung bawah menurut Wijayanti
1. Nyeri sepanjang tulang belakang, dari pangkal leher sampai tulang ekor.
2. Nyeri tajam terlokalisasi di leher, punggung atas atau punggung bawah
terutama setelah mengangkat benda berat atau terlibat dalam aktivitas berat
lainnya.
5. Ketidakmampuan untuk berdiri tegak tanpa rasa sakit atau kejang otot di
2012).
7. PEMERIKSAAN PENUNJANG
myelography dapat dilakukan sesuai dengan indikasi. Namun, pemeriksaan ini tidak
menunjukkan adanya korelasi dengan gejala nyeri punggung bawah pada pasien,
kecuali pada kondisi tertentu seperti gangguan pada diskus, kelainan pada tulang
Pemeriksaan Tes Laseque Posisi pasien tidur terlentang dengan paha fleksi dan
lutut ekstensi. Pertama, telapak kaki pasien (dalam posisi 0°) didorong ke arah muka
kemudian setelah itu tungkai pasien diangkat sejauh 40° dan sejauh 90°. Hasil positif
apabila pasien merasakan nyeri yang menjalar dari punggung bawah sampai tungkai
8. PENATALAKSANAAN
Tujuan utama dari penatalaksanaan kasus nyeri punggung bawah adalah untuk
punggung bawah yaitu: secara medis dilakukan diatermi gelombang pendek, dan
ultrasound Operasi bertujuan untuk menghilangkan penekanan dan iritasi pada saraf
sehingga nyeri dan gangguan fungsi akan hilang. Harus dilakukan terutama jika
sudah ada kelainan neurologik yang semakin memburuk misalnya paresis otot
tungkai bawah, gangguan otonom (miksi, defekasi, seksual), paresis otot tungkai
bawah, dan bila terapi konservatif gagal (Winata, 2016). Pemberian farmakologi
2017).
Terapi non farmakologi berupa fisioterapi, diatermi/kompres panas/dingin,
korset lumbal maupun traksi pelvis, dan salah satu penanganan nyeri punggung
bawah adalah dengan exercise atau latihan untuk otot perut dan punggung.
evidence adalah, aerobic conditioning, korset, agen fisik, modalitas lainnya seperti
kompres es atau panas dan exercise untuk otot punggung (Winata, 2016).
9. KOMPLIKASI
a. Spinal stenosis
b. Osteoporosis
c. Depresi
d. Stress
ASKEP TEORI
A. Pengkajian
1. Identitas pasien: biasanya terjadi pada orang yang mempunyai pekerjaan berat, jarang
olahrga
2. Keluhan utama : Biasanya pasien mengatakan nyeri punggung akut maupun kronis
lebih dari dua bulan, nyeri saat berjalan dengan menggunakan tumit, nyeri menyebar
kebagian bawah belakang kaki.
3. Lingkungan Pekerjaan
a) Jenis pekerjaan
Jenis pekerjaan yang mengharuskan pekerjanya duduk terlalu lama dan jenis
pekerjaan yang mengangkat beban berat misalnya kuli pasar yang mengangkat beban
di bahunya lebih dari 25kg sehari akan memperbesar timbulnya keluhan nyeri
pinggan (low back pain).
Faktor resiko di tempat kerja yang banyak menyebabkan gangguan otot rangka
terutama adalah kerja fisik berat, penanganan dan cara pengangkatan barang, posisi
atau sikap tubuh selama bekerja, getaran, dan kerja statis.
b) Aktifitas fisik
Ada banyak hal yang menyebabkan nyeri pinggang, diantaranya adalah
aktivitas fisik yang berlebihan, seperti ; mengangkat benda/beban berat,
membungkuk, posisi tubuh yang tidak tepat saat beraktivitas, seperti; naik tangga,
duduk dan berdiri dari tempat duduk (seperti masuk dan keluar dari mobil, bak
mandi, tempat tidur), memutarkan badan terlalu keras, membungkukkan badan ke
depan, berlari, dan berjalan dengan kecepatan yang berlebihan.
Sikap tubuh yang salah merupakan penyebab nyeri pinggang yang sering tidak
disadari oleh penderitanya. Terutama sikap tubuh yang menjadi kebiasaan. Kebiasaan
seseorang, seperti duduk, berdiri, tidur, mengangkat beban pada posisi yang salah
dapat menimbulkan nyeri pinggang, misalnya; pada pekerja kantoran yang terbiasa
duduk dengan posisi punggung yang tidak tertopang pada kursi, atau seorang
mahasiswa yang seringkali membungkukkan punggungnya pada waktu menulis.
Posisi berdiri yang salah yaitu berdiri dengan membungkuk atau menekuk ke
muka. Posisi tidur yang salah seperti tidur pada kasur kasur yang tidak menopang spinal.
Kasur yang diletakkan di atas lantai lebih baik daripada tempat tidur yang bagian
tengahnya lentur. Posisi menggangkat beban dari posisi berdiri langsung membungkuk
mengambil beban merupakan posisi yang salah, seharusnya beban tersebut diangkat
setelah jongkok terlebih dahulu.
Selain sikap tubuh yang salah yang seringkali menjadi kebiasan, beberapa
aktivitas berat seperti melakukan aktivitas dengan posisi berdiri lebih dari 1 jam
dalam sehari, melakukan aktivitas dengan posisi duduk yang monoton lebih dari 2
jam dalam sehari, naik turun anak tangga lebih dari 10 anak tangga dalam sehari,
berjalan lebih dari 3,2 km dalam sehari dapat pula meningkatkan resiko timbulnya
nyeri pinggang.
c) Olahraga
Olahraga yang berlebihan dapat menyebabkan otot atau tulang salah
tempat. Porsi latihan yang berlebih juga tidak bagus bagi tubuh. Tiap-tiap
orang memiliki batas gerak tubuh yang berbeda. Gerak otot dan tulang yang
terlalu di forsir dapat menyebabkan cedera otot dan persendian.
d) Vibrasi
Vibrasi dengan frekuensi rendah memberi efek fisiologis pada tubuh
manusia, khususnya terhadap orang-orang di dalamnya. Selain dari kuitantitas
frekuensi yang juga berpengaruh adalah intensitas, arah, serta durasi getaran.
Secara biologis, tubuh manusia terdiri dari massa yang tidak homogen serta
berupa sistem yang non-linier. Dalam hal ini, frekuensi getaran bebas sebesar
4 sampai 5 Hz-lah yang paling banyak pengaruhnya.
Khusus getaran 4 sampai 5 Hz, yang paling dipengaruhi adalah dinding
perut dan dada, serta diafragma atau sekat antara rongga dada dan perut.
Akibat getaran yang terus-menerus dan tak tertahankan, seorang bisa
menderita nyeri kronis atau gangguan degeneratif pada tulang, otot, dan
jaringan ikat di bagian punggung.
4. Intervensi Keperawatan
N SLKI SIKI
O
1 Setelah di lakukan tindakan a) Identifikasi klien dalam membantu
keperawatan dalam kurun waktu menghilangkan rasa nyerinya
1X20 menit diharapkan masalah b) Berikan informasi tentang penyebab
nyeri akut berkurang dengan kriteria dan cara mengatasinya
hasil : c) Tindakan penghilangan rasa nyeri
1. menyatakan nyeri berkurang noninvasif dan nonfarmakologis
2. terapi non farmakologi (posisi, balutan (24-48 jam),
3. skala nyeri distraksi dan relaksasi
4. Indikator nyeri verbal dan noverbal d) Lakukan terapi akupuntur sesuai
(tidak menyeringai) titik yang di butuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
Askep LBP (Low Back Pain) Diakses pada tanggal 8 Mei 2020.
http://nursingbegin.com/askep-lbp/
Fatahillah ahmad . 2016. Asosiasi bekam Indonesia .tim diklat abipusat.jakarta timur
KEPERAWATAN KOMPLEMENTER
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. U
Umur : 26 Tahun
Pendidikan : SD
Alamat : desa karangharjo silo
Terapi / operasi yang dilakukan : pasien mengatakan tidak pernah terapi akupuntur
maupun bekam, dan pernah operasi sc pada saat melahirkan anak pertama.
Genogram :
: Perempuan
: Hubungan keluarga
: Pasien
: Meninggal
b. Pola Nutrisi :
Sebelum sakit : Pasien mengatakan makan 2-3 x sehari dengan lauk pauk dan sayur, ikan
laut, nasi porsi di habiskan
Saat Sakit : Pasien mengatakan makan 2-3 x sehari dengan lauk pauk dan sayur,ikan laut,
nasi porsi di habiskan
c. Pola Cairan :
Sebelum sakit : Pasien mengatakan minum ±7 gelas air putih per hari
Saat Sakit : Pasien mengatakan minum ±7 gelas air putih per hari
d. Pola Aktivitas
Sebelum sakit : Pasien mengatakan setiap hari selalu membereskan pekerjaan rumah,
menggendong anaknya yang masih berumur 1th
Saat Sakit : Pasien mengatakan tetap bekerja sebagai ibu rumah tangga, tetapi secara
perlahan dan hati-hati, tidak pernah menggendong anaknya karena nyeri pada punggung.
e. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : Pasien mengatakan Bab 1-2x sehari, bau khas, warna kuning, frekuensi
padat
Pasien mengatakan Bak 1-4x sehari, bau khas, warna kuning
Saat Sakit : Pasien mengatakan Bab 1-2x sehari, bau khas, warna kuning, frekuensi padat
Pasien mengatakan Bak 1-4x sehari, bau khas, warna kuning
g. Pola Kognitif
Sebelum sakit : Pasien mengatakan sholat 5 waktu
Saat Sakit : Pasien mengatakan sholat 5 waktu dengan posisi duduk
Kesadaran : Komposmetis
2. Kepala
Normo chepalik …….ya ……..tidak
3. Muka
Simetris …….ya ……..tidak
Kelopak mata
Konjungtiva
Sklera
Bola mata
5. Telinga
Sekret …….ada ……..tidak
6. Hidung
Deformitas …….ada ……..tidak
8. Leher
Simetris …….ya ……..tidak
9. Thorak
Simetris …….ya ……..tidak
10. Paru
Inspeksi
Bentuk : Simetris
Palpasi :
Pergerakan : simetris
Perkusi:
Auskultasi :
11. Jantung
Inspeksi :
Palpasi
Perkusi :
Batasan kanan :-
Batasan kiri :-
Auskultasi :
Suara 1 : Tunggal
Suara 2 : Tunggal
12. Abdomen
Inspeksi:
Palpasi
Auskultasi :
Peristaltic usus : normal
Perkusi :
14. Integumen
Tampak pucat …….Ya ……tidak
Rambut :
Tidak ada
2. Pemeriksaan radiology
Tidak ada
ANALISA DATA
.
INTRVENSI KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
DOKUMENTASI