Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tidur merupakan kondisi tubuh dalam keadaan istirahat yang

terjadi karena adanya penurunan terhadap rangsangan dari lingkungan,

sehingga mengurangi kelelahan jasmani dan mental yang sangat baik

bagi kesehatan tubuh manusia (Yolanda, 2019). Menurut Klasifikasi

Internasional Gangguan Tidur (ICSD-3), kurang tidur merupakan

terbatasnya durasi terhadap pola tidur seseorang sehingga berdampak

pengaruh buruk pada pola aktivitas dan konsentrasi seseorang (ICSSD-3

dalam Chattu dkk, 2019).

Kualitas tidur merupakan keadaan tidur yang dijalani seorang

individu untuk menghasilkan kesegaran dan kebugaran saat terbangun

dari tidurnya. Kualitas tidur mencakup aspek kuantitatif dari tidur, seperti

durasi tidur, latensi tidur serta aspek subjektif dari tidur (Potter & Perry,

2009 dalam Rahman dkk,2019). Kualitas tidur yang baik adalah suatu

keadaan fisik ,mental, kebugaran serta vitalitas tubuh dalam keadaan baik

dan tanpa adanya ketidak nyamanan yang dirasakan (Ohayon Dkk ,

2017).

Berdasarkan data dari National Sleep Foundation (NSF) tahun

2019 menyebutkan bahwa sebanyak 27 % orang membutuhkan waktu

lebih dari 30 menit seseorang untuk tertidur. Dari data 50-70 juta orang

dewasa AS memiliki gangguan tidur, 48,0% dilaporkan mendengkur,

37,9% dilaporkan tidak sengaja tertidur di siang hari, 4,7% dilaporkan

1
2

terkantuk-kantuk atau jatuh tertidur saat mengemudi dan bertanggung

jawab atas 1.550 kematian dan 40.000 cedera tidak fatal setiap tahun di

Amerika Serikat. Gangguan tidur dalam masalah jangka pendek

dilaporkan sekitar 30% orang dewasa . Berdasarkan (European Heart

Journal) tahun 2018 lebih dari 116.000 orang dari 21 negara di tujuh

wilayah dunia menderita gangguan tidur. Sedangkan di Indonesia ada

10% penderita gangguan pola tidur dari populasi penduduk indonesia

atau sekitar 28 juta orang (Liputan6.com, 2018). Sedangkan di salah satu

pondok yang ada di jawa timur terdapat hampir seluruhnya mengalami

kualitas tidur buruk 97,2% dan sedikit yang megalami kualitas tidur baik

2,8% (Ludtianingma, 2019).

Berdasarkan hasil study pendahuluan pada tanggal 02 desember

2019 Di Pondok Putra Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong,

dengan metode wawancara pada 30 orang santri didapatkan hasil

kualitas tidur buruk sebanyak 25 orang santri putra sedangkan 5 orang

santri putra dengat kualitas tidur baik, sehingga mengganggu aktifitas

dan pola tidurnya.

Tidur dibutuhkan oleh setiap individu untuk dapat menjaga status

kesehatan pada tingkat yang optimal dan memulihkan kondisi tubuh,

meningkatkan memori seseorang, mengurangi stress, depresi,

kecemasan serta menjaga keseimbangan kemampuan dan konsentrasi

yang baik dalam melakukan berbagai aktivitas. Tidur terjadi dalam

terjaganya siklus irama sirkadian atau 24 jam dalam siklus siang atau

malam dan kebanyakan sesorang terjaga dengan aktivitas disiang hari

dan tidur dimalam hari (Vaughans, 2013 dalam Zahara dkk, 2018)
3

Mekanisme proses tidur pada manusia terdiri dari dua fase yaitu

fase NREM (Non Rapid Eye Movement) dan REM (Rapid Eye

Movement). NREM merupakan fase awal yang terdiri dari 4 tahap. Tahap

pertama adalah transisi antara bangun dan tidur berlangsung selama

beberapa menit. Pada tahap kedua adalah periode suara tidur masih dan

dapat dibangunkan berlangsung 10-15 menit. Tahap ketiga tidur lebih

lelap dan terakhir masuk dalam tahap keempat fase paling dalam

sehingga sulit dibangunkan. Fase REM berlangsung selama 5-30 menit

dan muncul kembali setiap 90 menit, dan biasanya sebagian besar mimpi

terjadi. Setiap individu memiliki kebutuhan istirahat dan tidur yang

berbeda-beda, sesuai dengan aktifitas yang dilakukan. Sebagian besar

remaja memerlukan 7-8 jam waktu tidur malam. Pola dan waktu tidur

remaja memiliki ciri khas yaitu remaja mengalami perubahan hormonal

serta pergeseran irama sirkadian. Remaja mulai merasa mengantuk pada

tengah malam (jam 12 malam, sedangkan remaja harus bangun pagi hari

untuk berangkat ke sekolah. Hal ini mengakibatkan setiap harinya para

remaja mengalami kekurangan waktu tidur (Natalita dkk, 2011 dalam

Zahara dkk, 2018).

Mengatasi kualitas tidur bisa menerapkan salah satu cara yaitu

relaksasi benson. Relaksasi benson merupakan pengembangan metode

respon relaksasi dengan melibatkan faktor keyakinan pasien, yang dapat

menciptakan suatu lingkungan internal sehingga dapat membantu pasien

mencapai kondisi kesehatan dan kesejahteraan lebih tinggi .Respon

relaksasi dengan melibatkan faktor keyakinan pasien, yang dapat

menciptakan suatu lingkungan internal sehingga dapat membantu pasien


4

mencapai kondisi kesehatan dan kesejahteraan lebih tinggi.

Cara kerja teknik relaksasi Benson ini adalah berfokus pada kata

atau kalimat tertentu yang diucapkan berulang kali dengan ritme teratur

yang disertai sikap pasrah pada Tuhan Yang Maha Esa sambil menarik

nafas dalam. Pernafasan yang panjang dapat memberikan energi yang

cukup, karena pada waktu menghembuskan nafas mengeluarkan

karbondioksida (CO2) dan saat menghirup nafas panjang mendapatkan

oksigen yang sangat diperlukan tubuh untuk membersihkan darah dan

mencegah kerusakan jaringan otak akibat kekurangan oksigen (hipoksia).

Saat tarik nafas panjang otot-otot dinding perut (Rektus abdominalis,

transverses abdominalis, internal dan ekternal obligue) menekan iga

bagian bawah kearah belakang serta mendorong sekat diafragma ke atas

dapat berakibat terjadi peningkatan tekanan intra abdominal, sehingga

dapat merangsang aliran darah baik vena cava inferior maupun aorta

abdominalis, mengakibatkan aliran darah (vaskularisasi) menjadi

meningkat keseluruh tubuh terutama organ - organ vital seperti otak,

sehingga O2 tercukupi didalam otak dan tubuh menjadi rileks (Benson &

Proctor, 2000 dalam Indah, 2017).

Upaya yang dilakukan peneliti sebelumnya berupa terapi relaksasi

benson terhadap kuaitas tidur lansia di posyandu Permadi Tlogomas Kota

Malang, dengan hasil penelitian diperoleh dari 10 responden terdapat 7

responden 70% dikategorikan baik, dan 3 responden 30% dikategorikan

buruk. Sehingga peneliti tertarik untuk meneliti sebuah judul :

“ Pengaruh terapi relaksasi benson terhadap kualitas tidur remaja

di pondok putra Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong”


5

1.2 Batasan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan

masalah yang akan diteliti ialah “Adakah Pengaruh Terapi Relaksasi

Benson terhadap Kualitas Tidur Remaja Di Pondok Putra Hafshawaty

Pesantren Zainul Hasan Genggong?”

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum


Untuk mengetahui pengaruh terapi relaksasi Benson

terhadap kualitas tidur remaja di Pondok Putra Hafshawaty

Pesantren Zainul Hasan Genggong.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengindentifikasi kualitas tidur remaja sebelum diberikan terapi

relaksasi Benson di Pondok Putra Hafshawaty Pesantren Zainul

Hasan Genggong.

2. Mengindentifikasi kualitas tidur remaja setelah diberikan terapi

relaksasi Benson di Pondok Putra Hafshawaty Pesantren Zainul

Hasan Genggong.

3. Menganalisis pengaruh terapi relaksasi benson terhadap

kualitas tidur remaja di Pondok Putra Hafshawaty Pesantren

Zainul Hasan Genggong.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Institusi Pendidikan

Hasil Penelitian ini dapat berguna sebagai sumber data baru

yang bisa digunakan sebagai pemecahan masalah yang ada

kaitannya dengan kualitas tidur.


6

1.4.2 Bagi Profesi Keperawatan

Setelah diadakan penelitian ini dapat diketahui adanya

pengaruh terapi relaksasi Benson terhadap kualitas tidur remaja.

1.4.3 Bagi Lahan Penelitian

Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi bagi lahan

penelitian tentang bagaimana pengaruh terapi relaksasi Benson

terhadap kualitas tidur remaja di Pondok Putra Hafshawaty

Pesantren Zainul Hasan Genggong.

1.4.4 Bagi Responden

Memberikan informasi bagi responden tentang pengaruh terapi

relaksasi Benson terhadap kualitas tidur remaja di Pondok Putra

Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong.

1.4.5 Bagi Peneliti

Sebagai proses dalam menambah ilmu pengetahuan dan

wawasan tentang pengaruh terapi relaksasi Benson terhadap

kualitas tidur remaja.

1.4.6 Bagi Peneliti Selanjutnya

Bisa menambah referensi untuk peneliti selamjutnya

sehingga bisa dijadikan acuan dan tolak ukur untuk peneliti

selanjutnya yang berkaitan dengan pengaruh terapi relaksasi

Benson terhadap kualitas tidur remaja.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab 4-3
    Bab 4-3
    Dokumen17 halaman
    Bab 4-3
    Irawan Terate
    Belum ada peringkat
  • Leaflet 5M
    Leaflet 5M
    Dokumen2 halaman
    Leaflet 5M
    Irawan Terate
    Belum ada peringkat
  • LP - DM Sofihatul
    LP - DM Sofihatul
    Dokumen25 halaman
    LP - DM Sofihatul
    Irawan Terate
    Belum ada peringkat
  • NB Untuk Semua
    NB Untuk Semua
    Dokumen2 halaman
    NB Untuk Semua
    Irawan Terate
    Belum ada peringkat
  • Stroke LP Fix
    Stroke LP Fix
    Dokumen44 halaman
    Stroke LP Fix
    Irawan Terate
    Belum ada peringkat
  • SAP 3M PKM
    SAP 3M PKM
    Dokumen13 halaman
    SAP 3M PKM
    Irawan Terate
    Belum ada peringkat
  • Pnemoni IGD
    Pnemoni IGD
    Dokumen20 halaman
    Pnemoni IGD
    Sa'adah
    Belum ada peringkat
  • MODUL Bambang Ir
    MODUL Bambang Ir
    Dokumen13 halaman
    MODUL Bambang Ir
    Irawan Terate
    Belum ada peringkat
  • Bukti Perbaikan
    Bukti Perbaikan
    Dokumen4 halaman
    Bukti Perbaikan
    Irawan Terate
    Belum ada peringkat
  • BAB 3 Pak Hamim
    BAB 3 Pak Hamim
    Dokumen2 halaman
    BAB 3 Pak Hamim
    Irawan Terate
    Belum ada peringkat
  • LP Stroke Infark
    LP Stroke Infark
    Dokumen39 halaman
    LP Stroke Infark
    Irawan Terate
    Belum ada peringkat
  • Daftar Ngaji
    Daftar Ngaji
    Dokumen2 halaman
    Daftar Ngaji
    Irawan Terate
    Belum ada peringkat
  • ABSTRAK Sidang SK
    ABSTRAK Sidang SK
    Dokumen2 halaman
    ABSTRAK Sidang SK
    Irawan Terate
    Belum ada peringkat
  • BBNG
    BBNG
    Dokumen5 halaman
    BBNG
    novita ulfayatin
    Belum ada peringkat
  • Distribusi Frequensi Pak Kus
    Distribusi Frequensi Pak Kus
    Dokumen5 halaman
    Distribusi Frequensi Pak Kus
    Irawan Terate
    Belum ada peringkat
  • Intervensi Kelompok 11
    Intervensi Kelompok 11
    Dokumen12 halaman
    Intervensi Kelompok 11
    Irawan Terate
    Belum ada peringkat
  • SEMANGAT
    SEMANGAT
    Dokumen13 halaman
    SEMANGAT
    Irawan Terate
    Belum ada peringkat
  • Bab 2 Kel 11
    Bab 2 Kel 11
    Dokumen12 halaman
    Bab 2 Kel 11
    Indrie
    Belum ada peringkat
  • Indri Cantik
    Indri Cantik
    Dokumen9 halaman
    Indri Cantik
    Irawan Terate
    Belum ada peringkat
  • Tugas Kritis 17
    Tugas Kritis 17
    Dokumen10 halaman
    Tugas Kritis 17
    Anggun Dhika
    Belum ada peringkat
  • Form Analisa Data-1
    Form Analisa Data-1
    Dokumen5 halaman
    Form Analisa Data-1
    Irawan Terate
    Belum ada peringkat
  • Teknik Terapi Bekam
    Teknik Terapi Bekam
    Dokumen3 halaman
    Teknik Terapi Bekam
    Irawan Terate
    Belum ada peringkat
  • Asuhan Keperawatan Pengkajian Aib
    Asuhan Keperawatan Pengkajian Aib
    Dokumen4 halaman
    Asuhan Keperawatan Pengkajian Aib
    Irawan Terate
    Belum ada peringkat
  • DS Gas
    DS Gas
    Dokumen1 halaman
    DS Gas
    Irawan Terate
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen12 halaman
    Bab Ii
    Irawan Terate
    Belum ada peringkat
  • Makalah Krisis Tiroid
    Makalah Krisis Tiroid
    Dokumen18 halaman
    Makalah Krisis Tiroid
    Irawan Terate
    Belum ada peringkat
  • KOLOM Inter, Imple & CP-1
    KOLOM Inter, Imple & CP-1
    Dokumen13 halaman
    KOLOM Inter, Imple & CP-1
    Irawan Terate
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen15 halaman
    Bab Ii
    Nuraisa
    Belum ada peringkat
  • Bab 1-2
    Bab 1-2
    Dokumen14 halaman
    Bab 1-2
    Irawan Terate
    Belum ada peringkat