Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH APLIKASI KEPERAWATAN

KOMPLEMENTER
“DRY CUP THERAPY”
KELOMPOK 5 (B13 A)
LUH KETUT SUPRAPTI ASTUTI

I MADE SUASMITA

NI WAYAN SUPRAPTI RAHAYU

AYU MADE ARIANI

I PUTU DEDY SURYAWAN

GUSTI AYU PUTU PUTRI SETIARI

A A KETUT KURNIATI

NI LUH PUTU WIDIASIH


• Terapi komplementer saat ini berkembang sangat pesat dan banyak
diminati oleh masyarakat. Hal ini didasarkan pada efek samping yang
minim yang dirasakan oleh klien dan klien ingin terlibat langsung
dalam peningkatan kesehatannya. Di Indonesia, minat masyarakat
dalam penggunaan terapi alternatif atau terapi komplementer juga
meningkat.
• Terapi komplementer ini terdiri dari berbagai jenis terapi diantaranya
yaitu manipulative and body-based therapy seperti cupping therapy.
DRY CUPPING
• Bekam kering dilakukan dengan menghisap permukaan kulit dan
memijat tempat sekitarnya tanpa mengeluarkan darah kotor
• Bekam kering baik bagi orang yang tidak tahan suntikan jarum dan
takut melihat darah
• Kulit yang dibekam akan tampak merah kehitaman selama 3 hari,
Untuk menghilangkan tanda lebam pada kulit yang selesai dibekam
dapat digunakan minyak jinten hitam.
• Bekam kering adalah pengekopan dengan pompa tanpa mengeluarkan
darah
• Bekam kering akan mengeluarkan patogen angin, panas dan api
• Bekam kering tidak mengeluarkan darah tetapi juga mengeluarkan
energi. Maka diperlukan kehati-hatian bagi orang dengan kondisi
energi yang lemah
Manfaat DRY CUP

1) Menghilangkan pegal-pegal dan linu-linu pada sendi dan otot karena masuk
angin.

2) Mengurangi rasa sakit kepala, migrain, kaku leher, nyeri punggung, dan kaku
pundak karena angin.

3) Meningkatkan kekebalan tubuh

4) Pelepasan neurotransmiter (rasa nyeri)

5) Melenturkan otot-otot yang tegang

6) Mengurangi penumpukkan darah


Titik BEKAM
• Di bagian atas kepala (ummu mughits), caranya
dengan mencukur rambut pada bagian yang akan
dibekam. Bekam di kepala sangat efektif untuk terapi
penakit migrain, vertigo, sakit kepala
menahun, darah tinggi, stroke, suka mengantuk, sakit
gigi, sakit mata, melancarkan peredaran darah,
perbaikan sistem kekebalan tubuh, dan lain-lain.
1) Di sekitar urat leher (al akhda’iin), titik ini untuk mengobati penyakit seperti: sakit kepala, wajah, kedua telinga, mata, polip
(hidung) dan tenggorokan, gigi seri lidah, kanker darah, melancarkan peredaran darah.

2) Di bawah kepala (An Naqrah), sekitar empat jari di bawah (tulang tengkorak paling bawah), bermanfaat menyembuhkan radang
mata (pada anak-anak), tumor pada telinga, berat kepala,
bintik-bintik di wajah, jerawat.

3) Daerah antara dua pundak (al kaahil), merupakan titik paling sentral untuk mengatasi berbagai macam penyakit.

4) Daerah sekitar pundak kiri dan kanan (Naa ‘is), yaitu daging lembut di pundak yang tegang ketika merasa takut. Bekam pada
titik ini dapat bermanfaaat untuk menetralisir keracunan dan penyakit liver.

5) Daerah punggung (di bawah tulang belikat), bekam di daerah ini banyak memiliki keistimewaan dan kahsiatnya.

6) Daerah punggung bagian bawah dan tulang ekor untuk penyakit pegal/nyeri di pinggang dan wasir.

7) Pangkal telapak kaki (iltiwa’ – di bawah mata kaki) untuk penyakit nyeri di kaki, asam urat, kaku, dan pegal-pegal.

8) Di tempat-tempat yang dirasakan sakit.


Reaksi pigmen pada kulit bekas bekam adalah sebagai berikut

1) Ungu kegelapan atau hitam, pada kebiasaanya hal ini menandakan (kekurangan) saluran
pembekal darah dan saluran (pembuluh) darah yang tidak lancar yang disertai dan
terdapatnya darah beku.

2) Ungu disertai plaque (berbintik-bintik), pada kebiasanya ia menandakan terjadinya


gangguan/ kelainan gumpalan darah yang berwarna keunguan dan adanya darah beku.

3) Bintik-bintik ungu yang tersebar dengan warna yang berbeda (gelap/pekat dan ada yang
ungu muda). Hal ini menandakan kelainan “Qi” dan darah beku.

4) Merah cerah, biasanya menunjukkan terjadinya defisiensi “Yin”, defisiensi “Qi” dan darah
atau rasa panas yang dahsyat yang diinduksi oleh defisiensi “Yin”.
1) Merah gelap, menandakan kondisi lemak di dalam darah yang tinggi disertai dengan
adanya panas patogen.

2) Bekas bekam yang muncul berwarna agak pucat/putih dan tidak hangat ketika disentuh,
menandakan terjadinya defisiensi cold (dingin) dan adanya gas patogen.

3) Adanya garis-garis pecah/ruam pada permukaan bekas bekam dan rasa sedikit gatal, ia
menandakan kondisi adanya wind (lembab) patogen dan gangguan gas patogen.

4) Munculnya uap air pada dinding bahagian dalam gelas bekam, menandakan kondisi
adanya gas-gas patogen pada kawasan tersebut.

5) Blister (lepuhan/lecat) pada bekas bekam, menggambarkan keadaan gangguan gas yang
parah pada tubuh. Adanya darah tipis pada blister merupakan reaksi gas panas toksin.
Cara melakukan bekam kering menurut (Wong, 2010)

1) Pilih titik bekam berdasarkan kondisi pasien.

2) Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin besar
gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar namun efeknya akan
semakin baik.

3) Pijat bagian yang akan dibekam dengan dilumuri minyak zaitun atau minyak jinten hitam
selama lebih kurang 5 menit.

4) Pompa gelas bekam dengan piston pada pasien yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan,
atau sampai piston tidak dapat ditarik lagi.
5) Biarkan selama 10 menit (bagi pria), 7 menit (bagi wanita), atau 3 menit
(bagi anak-anak).

6) Lepas gelas bekam dan pijat kembali dengan minyak zaitun atau minyak
jinten hitam selama 2-3 menit untuk menghilangkan bercak-bercak hitam

7) Lakukan selama 7 hari bagi orang dewasa dan 5 hari bagi anak-anak.
Kemudian diselingi masa interval selama 3 hari, lalu dilanjutkan lagi
pembekaman.
Indikasi dan kontra indikasi dry cup

• Indikasi
• Semua orang bisa dibekam pada kisaran umur 4 tahun keatas, yang
penting pasien bisa koperatif. Pada orang tua yang sudah rentang, ibu
hamil dan ank-anak pembekaman dilakukan dengan hati-hati, dengan
sayatan yang tipis, tekanan yang kop yang ringan dan titik bekam yang
terbatas.
Kontra indikasi

• Terapi bekam ini dilarang digunakan pada penderita tekanan darah rendah,
penderita sakit kudis, penderita diabetes mellius, wanita hamil, wanita yang
sedang haid. Orang yang sedang minum obat pengencer darah, penderita
leukemia, thrombosit, alergi kulit serius, orang yang sangat letih, kelaparan,
kenyang, kehausan dan orang yang sedang gugup
• anggota bagian tubuh yang tidak boleh di-bekam yaitu mata, telinga, hidung,
mulut, putting susu, alat kelamin, dubur. Area tubuh yang banyak simpul limpa.
Area tubuh yang dekat pembuluh besar. Bagian tubuh yang ada varises, tumor,
retak tulang, jaringan luka, dan dianjurkan untuk tidak makan selama 2- 3 jam
sebelumnya
Jurnal atau Penelitian sebagai penguat penggunaan dry cup

1. Efek bekam terhadap nyeri tengkuk/nyeri bahuHasil penelitian Chi et al., (2016),
menunjukkan bahwa cupping therapy dapat menurunkan nyeri kronis pada leher dan bahu

2. Efek bekam terhadap penyakit hipertensi Hasil penelitian Lestari, Hartono, & Susanti,
(2017), menunjukkan Terjadi perbedaan rerata tekanan darah sebelum diberikan terapi
bekam dan setelah diberikan terapi bekam

3. Efek bekam terhadap hiperkolesterol Hasil penelitian (Lestari, Hartono and Susanti, 2017),
menunjukkan Mayoritas responden mengalami penurunan kadar kolesterol akibat efek
terapi bekam
SUKSMA

Anda mungkin juga menyukai