Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah penelitian analitik yang bertujuan untuk

mengungkapkan hubungan korelatif dua variabel yaitu menghubungkan antara

variable independent (tingkat pengetahuan tentang menopause) dan variable

dependen (tingkat kecemasan) (Notoatmodjo, 2002). Rancangan pendekatan

dalam penelitian ini mengunakan metode pendekatan cross sectional yaitu

suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor

risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data

sekaligus pada suatu saat (point time approach). Dalam penelitian ini

menggambarkan tingkat pengetahuan tentang menopause dengan tingkat

kecemasan ibu saat menjelang menopause (Nursalam, 2003).

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan karakteristik

tertentu yang akan diteliti. Bukan hanya objek atau subjek yang dipelajari

saja tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subjek atau objek

tersebut (Alimul, 2003). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu

pada usia 45-49 tahun yang telah memasuki masa premenopause, yang

51
berada di Desa Krengseng Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang

sebanyak 166 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.

(Arikunto, 2002). Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti

atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi

(Arikunto, 2002). Adapun rumus yang digunakan dalam pengambilan

sampel adalah :

N
n=
1+ N (d 2 )

Dimana : N = jumlah populasi

n = jumlah sampel

d = tingkat signifikasi

166
n=
( )
1 + 166 0.12

166
n=
(
1 + 166 0.012 )

166
n=
1 + (1,66)

n = 62,40 = 62 orang

Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random

sampling yaitu cara pengambilan sampel dengan membagi daerah atau

wilayah yang luas menjadi daerah atau wilayah yang lebih kecil tersebut

52
tidak seluruhnya dijadikan sampel. Pengambilan sampel melalui beberapa

tahapan yaitu dari desa Krengseng terdapat 6 RW yang akan diambil

secara acak maka terpilih 3 RW yang menjadi sampel yaitu RW II, RW

IV, dan RW V.

3. Kriteria Inklusi dan eksklusi

Adapun kriteria inklusi dan eksklusi adalah sebagai berikut :

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian dapat

mewakili dalam sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai

sampel (Notoatmodjo, 2002) yaitu :

1) Ibu yang yang berusia 45-49 tahun

2) Bersedia menjadi responden.

b. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian

tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai

sampel penelitian :

1) Ibu yang berusia > 45-49 tahun yang telah mengalami menopause

2) Pada saat penelitian mengalami sakit

53
C. Definisi Operasional

Variabel / sub
Definisi operasional Parameter Hasil ukur Skala
variabel
1. Tingkat Hasil dari tahu setelah Diukur dengan kuesioner Dari total 15 item dengan Interval
pengetahuan seseorang melakukan B dengan kemampuan : nilai
penginderaan terhadap 2. Responden benar dalam Score tertinggi : 30
perihal menopause yang menjawab pertanyaan Score terendah :15
meliputi: definisi 1. Responden salah dalam Untuk menjelaskan secara
menopause, tanda dan menjawab pertanyaan deskriptif dengan nilai
gejala menopause, dampak skore:
menopause, faktor yang a. Baik (26-30)
mempercepat atau b. Sedang (21-25)
memperlambat terjadinya c. Kurang (15-20)
menopause, terapi yang
digunakan saat
menopause, hubungan
seksual selama menopause

2. Tingkat Kecemasan ibu tingkat Diukur dengan kuesioner Dari tabel 20 item dengan
kecemasan respon emosional yang C. nilai Inteval
ibu saat muncul pada ibu saat Untuk menjelaskan secara Score tertinggi= 40
menjelang menjelang menopause deskriptif maka Score terendah = 20 Untuk
menopause yang menunjukkan adanya dikategorikan : menjelaskan secara
kekhawatiran yang tidak 2. Responden Ya dalam deskriptif dengan nilai
jelas dan menyebar, yang menjawab pertanyaa skore:
berkaitan dengan perasaan 1. Responden Tidak dalam Dengan kategori:
tidak pasti dan tidak menjawab pertanyaan a. Cemas ringan (20-26)
berdaya dalam situasi b. Cemas sedang (27-33)
antara lain perasaan c. Cemas berat (34-40)
cemas, ketegangan,
gangguan tidur, perasaan
depresi, gangguan saluran
pencernaan.

D. Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data

Langkah-langkah penelitian ini meliputi alat penelitian dan cara

pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dari responden

1. Jenis Data

a. Data primer dengan menggunakan data kuesioner yang diperoleh dari

responden.

54
b. Data sekunder berupa jumlah ibu yang berusia usia 45-49 tahun yang

didapatkan dari data di di Desa Krengseng Kecamatan Gringsing

Kabupaten Batang.

2. Prosedur pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel tingkat

pengetahuan tentang menopause dan tingkat kecemasan ibu menjelang

menopause dengan mengunakan kuesioner. Kuesioner diartikan sebagai

daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang, dimana

responden hanya memberikan jawaban dengan memberikan tanda-tanda

tertentu ( Notoatmodjo, 2002). Instrument atau alat ukur terdiri dari 2

bagian dengan jumlah item 35 pernyataan yaitu :

a. Kuesioner A : Data pribadi yang terdiri atas : umur responden, status

pendidikan, pekerjaan, sumber informasi tentang pengetahuan.

b. Kuesioner B : Pada pertanyaan tentang tingkat pengetahuan tentang

menopause yang terdiri dari 15 item pertanyaan dengan skore jawaban

jika benar nilai (2), jika salah nilai (1).

c. Kuesioner C : Pada pertanyaan tingkat kecemasan ibu saat menjelnag

menopause yang terdiri dari 20 item pertanyaan dengan skore jawaban

jika ya nilai (2), jika tidak nilai (1).

3. Cara pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan sesuai dengan tahapan yaitu :

a. Menjelaskan tujuan penelitian dan sifat keikutsertaan dalam penelitian,

serta cara pengisian kuesioner kepada sampel penelitian

55
b. Membagikan kuesioner kepada sampel penelitian

c. Pada saat pengisian kuesioner berlangsung peneliti mendampingi dan

memberikan penjelasan jika responden tidak memahami tentang

pertanyaan yang diajukan.

d. Mengumpulkan kuesioner yang telah diisi oleh sampel dan meneliti

kembali apakah seluruh pertanyaan yang disediakan sudah diisi oleh

sampel penelitian.

e. Persetujuan dalam penelitian ini dinyatakan dalam bentuk pengisian

seluruh pertanyaan yang disediakan dalam kuesioner penelitian dan

penandatanganan lembar penelitian (informed consent).

f. Kuesioner yang telah diisi lengkap kemudian dilakukan pengolahan

dan analisa data.

4. Uji validitas dan reliabilitas

a. Uji validitas

Uji validitas adalah suatu indeksi yang menunjukkan alat ukur

itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2003).

Uji coba responden dilakukan di Desa Mentosari yang kriteria

inklusinya hampir sama seperti di Desa Krengseng. Uji validitas

dilakukan terhadap 20 orang atau responden pada bulan Juli 2009.

Menurut Arikunto (2002), untuk menguji validitas suatu variabel

dapat menggunakan korelasi product moment dengan menggunakan

perangkat komputer, dengan rumus yaitu :

56
N(∑ XY) - (∑ X ∑ Y)
R=
{NΣX 2
− (ΣX )
2
} {NΣY 2
− (ΣY )
2
}
Keterangan :

N : Jumlah teruji

R : Korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan

X : Skor butir

Y : Skor total

Menurut Sugiyono (2005) keputusan ujinya adalah :

Bila rhitung lebih besar dari rtabel artinya variabel tersebut valid.

Bila rhitung lebih kecil dari rtabel artinya variabel tersebut tidak valid.

Berdasarkan perhitungan dengan rumus diatas, nilai r hitung untuk

seluruh pertanyaan akan dibandingkan dengan nilai r tabel 0,44 pada

taraf signifikansi 0,05. Jika nilai r hitung > r tabel, pertanyaan

dinyatakan valid.

1) Tingkat pengetahuan tentang menopause : Hasil uji validitas

tingkat pengetahuan tentang menopause dalam rentang 0,791 –

0,834 artinya kuesioner tingkat pengetahuan menopause tersebut

valid karena nilai tersebut lebih besar daripada 0,44.

2) Tingkat kecemasan ibu : Hasil uji validitas tingkat kecemasan ibu

dalam rentang 0,746 – 0,848 artinya kuesioner tingkat kecemasan

ibu tersebut valid karena nilai tersebut lebih besar daripada 0,44.

57
b. Uji reliabilitas

Suatu alat ukur dikatakan reliable bila alat itu dalam mengukur

suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil

yang sama. Jadi alat yang reliabel secara konsisten memberi hasil

ukuran yang sama (Arikunto, 2007). Pengujian reliabilitas pada

penelitian ini menggunakan rumus alpha cronbach, instrument

dikatakan reliabel bila nilai alpha mendekati angka 1.

1) Tingkat pengetahuan tentang menopause : Hasil uji reliabilitas

tingkat pengetahuan tentang menopause dengan α = 0,9649 artinya

kuesioner tingkat pengetahuan tentang menopause tersebut

reliabilitas tinggi karena nilai alpha cronbach melebihi angka

kritik (0,6) dan mendekati nilai 1.

2) Tingkat kecemasan ibu : Hasil uji reliabilitas tingkat kecemasan

ibu dengan α = 0,9734 artinya kuesioner tingkat kecemasan ibu

tersebut reliabilitas tinggi karena nilai alpha cronbach melebihi

angka kritik (0,6) dan mendekati nilai 1.

E. Teknik Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan data

Pengolahan data dilakukan dengan melalui beberapa tahap yaitu :

a. Editing

Peneliti melakukan pengecekan terhadap kelengkapan data

yang telah diisi oleh responden, diantaranya kelengkapan pengisian

58
lembar identitas responden dan kelengkapan pengisian lembar

kuesioner. Editing dilakukan di tempat pengumpulan data, sehingga

apabila terdapat ketidaksesuaian atau kekurangan pada pengisian data

dapat dilengkapi dengan segera.

b. Scoring

Dilakukan dengan memberi tanda pada masing-masing

jawaban dengan kode berupa angka, sehingga memudahkan proses

pemasukan data di komputer. Peneliti melakukan pemberian skor pada

tiap-tiap item jawaban. Untuk kuesioner A untuk identitas responden.

Kuesioner B tentang pertanyaan yang berhubungan dengan tingkat

pengetahuan wanita premenopause tentang menopause yang terdiri

dari 15 pertanyaan, dengan nilai jika jawaban benar nilai (2) jawaban

salah nilai (1), kuesioner C yang terdiri dari 20 pertanyaan tentang

tingkat kecemasan ibu saat menjelang menopause jika jawaban ya nilai

(2), tidak nilai (1).

c. Coding

Coding merupakan suatu metode untuk mengkonversikan data

yang dikumpulkan selama penelitian ke dalam simbol yang cocok

untuk keperluan analisis terhadap pertanyaan dan jawaban yang

dianjurkan, sehingga dalam pengelolaan data ini peneliti melakukan

pemberian kode berupa angka untuk selanjutnya dimasukkan pada

tabel kerja untuk mempermudah pembacaan. Untuk skore tingkat

pengetahuan ibu tentang menopause, jika baik (26-30), sedang (21-25),

59
kurang (15-20). Untuk score tingkat kecemasan jika cemas ringan(20-

26), cemas sedang (27-33), cemas berat (34-40).

d. Processing / Entry

Setelah semua kuesioner terisi penuh dan sudah dilakukan

pengkodean, maka langkah pengolahan selanjutnya adalah memproses

data agar dapat dianalisis. Pemprosesan data dilakukan dengan cara

meng-entry data dari kuesioner ke program komputer.

e. Tabulating

Setelah entry data kemudian data tersebut dikelompokkan dan

tabulasikan sehingga diperoleh frekuensi dari masing-masing variabel.

2. Analisa data

a. Analisa univariat

Analisa Univariat adalah analisa yang dilakukan terhadap tiap

variabel dari hasil penelitian (Notoatmodjo, 2002). Penelitian

melakukan analisis univariat dengan tujuan yaitu mendeskripsikan

karakteristik responden berdasarkan umur, pendidikan responden,

pekerjaan, tingkat pengetahuan tentang menopause dan tingkat

kecemasan ibu saat menjelang menopause. Analisa univariat

digunakan untuk mengestimasi parameter populasi untuk data numerik

terutama ukuran-ukuran tendensi sentral (mean, median modus) dan

berkategorik dalam bentuk prosentase.

60
b. Analisa bivariat

Analisa bivariat adalah analisa yang digunakan untuk

menganalisis pada dua variabel yang berhubungan yaitu .mengetahui

hubungan antara tingkat pengetahuan tentang menopause dengan

tingkat kecemasan ibu saat menjelang menopause. Untuk menguji

kepastian sebaran data yang diperoleh, peneliti mengunakan uji

kenormalan data dengan uji Kolmogorof Smirnov, dengan hasil normal

mengunakan Pearson dan jika data tidak normal, maka untuk menguji

hipotesis mengunakan uji korelasi Spearman Rho. Pengujian

menggunakan tingkat kepercayaan 95% dengan menggunakan

program komputer SPSS Versi 10,0. Dari uji ststistik tersebut dapat

ditetapkan hipotesa penelitian Ha diterima dan Ho ditolak jika p-value

< α 0,05, dan hipotesa penelitian Ha ditolak dan Ho diterima jika p

value > α 0,05.

Dari hasil uji didapatkan salah satu data tidak normal karena

nilai signifikan 0,002 < 0.05 maka uji yang digunakan adalah uji

korelasi Spearman Rho.

F. Etika Penelitian

1. Informed consent (lembar persetujuan)

Merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan responden

penelitian dengan memberikan lembar persetujuan (informed concent).

Informed concent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

61
memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan

informed concent adalah agar responden mengerti maksud dan tujuan

penelitian, serta mengetahui dampaknya, jika responden bersedia maka

mereka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika responden

tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak responden

(Nursalam, 2003).

2. Anonimity (tanpa nama)

Merupakan masalah etika dalam penelitian dengan cara tidak

memberikan nama responden pada lembar alat ukur, hanya menuliskan

kode pada lembar pengumpulan data (Nursalam, 2003).

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Merupakan masalah etika dengan menjamin kerahasiaan dari hasil

penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua

informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti,

hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset

(Nursalam, 2003).

G. Jadwal Penelitian

Terlampir.

62

Anda mungkin juga menyukai