Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

LINGKUNGAN

Disusun oleh :
Jerry Saputra
Dekri Afitra
Megus Haryanto
Zuana Mariska nasution
Lusi Susanti
Mardiana
Anci Afrianita
Lala Kusuma Dewi

PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 2 KAUR

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam, semoga sholawat dan salam dilimpahkan
kepada Hamba dan Rosull-Nya Muhammad SAW juga kepada keluarga dan segenap
sahabatnya.
Atas berkat rohmat, hidayah dan pertolongan Allah, makalah ini bisa kami selesaikan,
dan makalah ini hanyalah sebagai pengantar bagi kami yang ingin mempelajari
"Lingkungan" secara mendalam sehingga karena baru sebagai pengantar maka diharapkan
siswa siswi sekalian dapat membaca buku-buku lain untuk melengkapi pengalamannya.
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari banyak kesalahan dan kekurangan-
kekurangan yang telah kami sampaikan dalam penulisan makalah ini, oleh karena itu kami
mohon maaf yang seikhlas-ikhlasnya.

Latar Belakang
 
Lazimnya manusia bergantung pada bagaimana keadaan lingkungan di sekitarnya yaitu
sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam tersebut
yang utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat manusia
untuk melakukan berbagai kegiatan. Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai komponen
tubuh manusia yang terbesar. Untuk menjaga keseimbangan, air sangat dibutuhkan dengan
jumlah yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang baik.
Selain itu, udara merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia.
Lingkungan yang sehat akan terwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi
yang baik.
Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani disebabkan adanya sejumlah faktor
yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu mengenai keadaan lingkungan hidup seperti
kemerosotan atau degradasi yang terjadi di berbagai daerah. Komponen lingkungan hidup
secara garis besar terbagi tiga kelompok, yaitu kelompok biotik (flora dan fauna darat dan
air), kelompok abiotik (sawah, air dan udara) dan kelompok kultur (ekonomi, sosial, budaya
dan kesehatan masyarakat).

DAFTAR ISI
Kata pengantar……………………………………………………….
Daftar isi………………………………………………………………
Latar belakang………………………………………………………..

1. Pengertian lingkungan…...…………………………………………......................
2. Definisi lingkungan menurut para tokoh……..………………………………….
3. Unsur lingkungan hidup bagi kehidupan……………………………………...
4. Urgensi lingkungan hidup bagi kehidupan………………………………………
5. Kerusakan lingkungan hidup karena aktifitas manusia………………………..
6. Upaya melestarikan lingkungan hidup…………………………………………..
7. Jenis-jenis lingkungan hidup……………………………………………………..
8. Kesimpulan………………………………………………………………………

Pengertian Lingkungan Hidup


Hamparan laut biru yang luas, dataran, bukit-bukit, pegunungan, langit yang biru
yang disinari matahari, semuanya merupakan lingkungan alam. Lingkungan hidup mencakup
lingkungan alam yang meliputi lingkungan fisik, biologi, dan budaya.
Undang-Undang Lingkungan Hidup No. 4 tahun 1982 yang disempurnakan dengan
Undang-Undang Lingkungan Hidup No. 23 tahun 1997 pasal 1 menyebut pengertian
lingkungan hidup sebagai berikut.
“Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.”
Lingkungan hidup sebagaimana yang dimaksud dalam undang-undang tersebut
merupakan suatu sistem yang meliputi lingkungan alam hayati, lingkungan alam nonhayati,
lingkungan buatan, dan lingkungan sosial. Semua komponen-komponen lingkungan hidup
seperti benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup berhimpun dalam satu wadah yang menjadi
tempat berkumpulnya komponen itu disebut ruang.
Pada ruang ini berlangsung ekosistem, yaitu suatu susunan organisme hidup dimana
diantara lingkungan abiotik dan organisme tersebut terjalin interaksi yang harmonis dan
stabil, saling memberi dan menerima kehidupan.
Cara mengambil hasil hutan agar tetap terjaga kelesteriannya misalnya dengan sistem
tebang pilih yaitu pohon yang ditebang hanya pohon yang besar dan tua, agar pohon-pohon
kecil yang sebelumnya terlindungi oleh pohon besar, akan cepat menjadi besar menggantikan
pohon yang ditebang tersebut.
Interaksi yang bersifat negatif terjadi apabila proses interaksi lingkungan yang
harmonis terganggu sehingga interaksi berjalan saling merugikan.
Adanya gangguan terhadap satu komponen di dalam lingkungan hidup, akan
membawa pengaruh yang negatif bagi komponen-komponen lainnya karena keseimbangan
terhadap komponen-komponen tersebut tidak harmonis lagi.

Definisi Lingkungan Hidup


 
Lingkungan hidup menjadi bagian mutlak dalam kehidupan manusia. Dengan kata lain,
lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia. Istilah lingkungan hidup yang dalam
bahasa Inggris disebut environment, dalam bahasa Belanda disebut Millieu, sedangkan dalam
bahasa Perancis disebut dengan I'environment.

1. S.J MCNAUGHTON & LARRY L. WOLF


Lingkungan hidup didefinisikan sebagai semua faktor ekstrenal yang bersifat biologis dan
fisika yang langsung mempengarui kehidupan, pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi
organism

2. PROF DR. IR. OTTO SOEMARWOTO


Lingkungan hidup merupakan jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang
kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita

3. PROF. DR. ST. MUNADJAT DANUSAPUTRO, SH


Pengertian lingkungan hidup adalah semua benda dan kondisi, termasuk di dalamnya
manusia dan tingkah perbuatannya, yang terdapat dalam ruang tempat manusia berada dan
mempengaruhi hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya.

3. MICHAEL ALLABY
Lingkungan hidup didefinisikan sebagai: the physical, chemical and biotic condition
surrounding and organism atau kondisi yang mencakup fisik, kimia dan biotic termasuk
organisme.
6. JONNY PURBA
Lingkungan hidup merupakan wilayah yang merupakan tempat berlangsungnya bermacam-
macam interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya dengan simbol dan nilai

5. SRI HAYATI
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan mahluk hidup.
termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya

7. Pengertian lingkungan hidup menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997


Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk
hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Sedangkan ruang lingkup lingkungan
hidup Indonesia meliputi ruang, tempat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang
ber-Wawasan Nusantara dalam melaksanakan kedaulatan, hak berdaulat, dan yurisdiksinya.

Unsur-unsur lingkungan hidup bagi kehidupan

1. Lingkungan Biotik
Biotik adalah makhluk hidup. Lingkungan biotik suatu makhluk hidup adalah seluruh
makhluk hidup, baik dari spesiesnya sendiri maupun dari spesies berbeda yang hidup di
tempat yang sama. Dengan demikian, dalam suatu tempat, setiap makhluk hidup merupakan
lingkungan hidup bagi makhluk hidup lain. Komponen-komponen biotik terdiri dari berbagai
jenis mikroorganisme, jamur, ganggang, lumut, tumbuhan paku, tumbuhan tingkat tinggi,
invertebrata dan vertebrata, serta manusia. Setiap komponen biotik memiliki cara hidup
sendiri yang akan menentukan interaksinya dengan komponen biotik lain dan komponen
abiotik. Misalnya, tumbuhan hijau melakukan fotosintesis untuk memperoleh makanan,
herbivora memakan tumbuhan, dan mikroorganisme menguraikan sisa-sisa tumbuhan serta
hewan untuk memperoleh energi.
2. Lingkungan Abiotik
Abiotik adalah bukan makhluk hidup atau komponen tak hidup. Komponen abiotik
merupakan komponen fisik dan kimia yang membentuk lingkungan abiotik. Lingkungan
abiotik membentuk ciri fisik dan kimia yang tempat hidup makhluk hidup. Contoh komponen
abiotik antara lain suhu, cahaya, air, kelembapan, udara, garam-garam mineral, dan tanah.
Komponen ini tidak berdiri sendiri, tetapi saling berinteraksi sehingga mempenharuhi sifat
yang satu dengan sifat yang lain.
2.1. Suhu
Suhu atau temperatur adalah derajat energi panas. Sumber utama energi panas adalah radiasi
matahari. Suhu merupakan komponen abiotik di udara, tanah, dan air. Suhu sangat diperlukan
oleh setiap makhluk hidup, berkaitan dengan reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh makhluk
hidup. Reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup memerlukan enzim. Kerja suatu enzim
dipengaruhi oleh suhu tertentu.
Suhu juga mempengaruhi perkembangbiakan makhluk hidup. Contohnya, beberapa jenis
burung melakukan migrasi menuju ke daerah yang suhunya sesuai untuk berkembang biak.
2.2. Cahaya
Cahaya merupakan salah satu energi yang bersumber dari radiasi matahari. Cahaya matahari
terdiri dari beberapa macam panjang gelombang. Jenis panjang gelombang, intensitas cahaya,
dan lama penyinaran cahaya matahari berperan dalam kehidupan organisme. Misalnya,
tumbuhan memerlukan cahaya matahari dengan panjang gelombang tertentu untuk proses
fotosintesis.
2.3. Air
Air terdiri dari molekul-molekul H2O. Air dapat berbentuk padat, cair, dan gas. Di alam, air
dapat berbentuk padat, misalnya es dan kristal es (salju), serta berbentuk gas berupa uap air.
Dalam kehidupan, air sangat diperlukan oleh makhluk hidup karena sebagian besar tubuhnya
mengandung air.
2.4. Kelembapan
Kelembapan merupakan salah satu komponen abiotik di udara dan tanah. Kelembapan di
udara berarti kandungan uap air di udara, sedangkan kelembapan di tanah berarti kandungan
air dalam tanah. Kelembapan diperlukan oleh makhluk hidup agar tubuhnya tidak cepat
kering karena penguapan. Kelembapan yang diperlukan setiap makhluk hidup berbeda-beda.
Sebagai contoh, jamur dan cacing memerlukan habitat yang sangat lembap.
2.5. Udara
Udara terdiri dari berbagai macam gas, yaitu nitrogen (78,09%), oksigen (20,93%), karbon
dioksida (0,03%), dan gas-gas lainnya. Nitrogen diperlukan makhluk hidup untuk
membentuk protein. Oksigen diperlukan makhluk hidup untuk bernapas. Karbon dioksida
diperlukan tumbuhan untuk melakukan fotosintesis.
2.6. Garam-Garam Mineral
Garam-garam mineral antara lain ion-ion nitrogen, fosfat, sulfur, kalsium, dan natrium.
Komposisi garam mineral tertentu menentukan sifat tanah dan air. Contohnya kandungan ion-
ion hidrogen menentukan tingkat keasaman, sedangkan kandungan ion natrium dan klorida di
air menentukan tingkat salinitas (kadar garam). Tumbuhan mengambil garam-garam mineral
(unsur hara) dari tanah dan air untuk proses fotosintesis.
2.7. Tanah
Tanah merupakan hasil pelapukan batuan yang disebabkan oleh iklim atau lumut, dan
pembusukan bahan organik. Tanah memiliki sifat, tekstur, dan kandungan garam mineral
tertentu. Tanah yang subur sangat diperlukan oleh organisme untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Tumbuhan akan tumbuh dengan baik pada tanah yang subur.

Urgensi Lingkungan Hidup Bagi Kehidupan

1. Urgensi Lingkungan sebagai tempat tinggal


Tiap-tiap makhluk hidup akan bertempat tinggal di dalam lingkungan tempat mereka berada.
Makhluk hidup akan selalu berkelompok dengan jenisnya masing-masing. Dalam hal ini
makhluk hidup dalam lingkungan ada yang hidup sebagai individu, populasi, komunitas atau
ekosistem tertentu.

2. Urgensi Lingkungan sebagai tempat mencari makan.


Keseimbangan lingkungan atau ekosistem akan terjadi jika rantai makanan, jaring makanan,
dan piramida makanan tepat. Hakekatnya tiap komponen dalam lingkunga hidup dapat
dikatakan sebagai “ satu untuk yang lain’. Contoh rumput dimakan rusa dan rusa dimakan
harimau dan seterusnya.

3. Urgensi Lingkungan sebagai Tempat Berlangsungnya Aktivitas


Kehidupan manusia diwarnai oleh berbagai aktivitas yang bertujuan memenuhi kebutuhan
bagi hidupnya. Sehubungan dengan itulah terjalin interaksi sosial yang menunjukkan
ketergantungan antar sesama manusia. Melalui proses interaksi sosial manusia mampu
mencapai kesejahteraan bagi hidupnya.

4. Urgensi Lingkungan sebagai Wahana/Tempat bagi Kelanjutan


Kejadian tumpahnya minyak mentah di laut lepas akibat kebocoran
kapal tanker, merupakan salah satu berita buruk bagi pola kehidupan di laut. Demikian pula
kasus kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatra yang membawa dampak tercemarnya
udara dan ancaman bagi kelangsungan hidup masyarakat di sekitarnya. Keadaan tersebut
menunjukkan bahwa kelangsungan hidup seluruh organisme di bumi ini sangat tergantung
pada kondisi lingkungannya.

Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup dan Faktor Penyebabnya


 
Lingkungan hidup mempunyai keterbatasan, baik dalam hal kualitas maupun kuantitasnya.
Dengan kata lain, lingkungan hidup dapat mengalami penurunan kualitas dan penurunan
kuantitas. Penurunan kualitas dan kuantitas lingkungan ini menyebabkan kondisi lingkungan
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi untuk mendukung kehidupan makhluk hidup yang ada
di dalamnya. Kerusakan lingkungan hidup dapat disebabkan oleh beberapa faktor.
Berdasarkan penyebabnya, kerusakan lingkungan dapat dikarenakan proses alam dan karena
aktivitas manusia.

1. Kerusakan Lingkungan Akibat Proses Alam


 Letusan Gunung Api; menyemburkan lava, lahar, material-material padat berbagai
bentuk dan ukuran, uap panas, serta debu-debu vulkanis disertai dengan adanya
gempa bumi lokal yang disebut dengan gempa vulkanik. Aliran lava dan uap panas
dapat mematikan semua bentuk kehidupan yang dilaluinya, sedangkan aliran lahar
dingin dapat menghanyutkan lapisan permukaan tanah dan menimbulkan longsor
lahan. Uap belerang yang keluar dari pori-pori tanah dapat mencemari tanah dan air
karena dapat meningkatkan kadar asam air dan tanah. Debu-debu vulkanis sangat
berbahaya bila terhirup oleh makhluk hidup (khususnya manusia dan hewan), karena
mengandung kadar silika (Si) yang sangat tinggi, sedangkan yang menempel di
dedaunan tidak dapat hilang dengan sendirinya. Tumbuhan pada kondisi ini tidak bisa
berfotosintesis dan lambat laun akan mati. Perlu waktu bertahun-tahun untuk dapat
kembali normal. Namun demikian, setelah kembali normal, daerah tersebut akan
menjadi daerah yang subur karena mengalami proses peremajaan tanah.
 Gempa Bumi; makin besar kekuatan gempa kerusakan yang ditimbulkannya semakin
parah di muka bumi. Gempa bumi menyebabkan bangunan-bangunan retak atau
hancur, struktur batuan rusak, aliran-aliran sungai bawah tanah terputus, jaringan pipa
dan saluran bawah tanah rusak, dan lain-lain. Jika kekuatan gempa bumi melanda
lautan, maka akan menimbulkan tsunami, yaitu arus gelombang pasang air laut yang
menghempas daratan dengan kecepatan yang sangat tinggi.
 Banjir; merupakan gejala alam murni jika kondisi alam memang mempengaruhinya,
misalnya hujan terus menerus terjadi di daerah basin, dataran rendah, atau di lembah-
lembah sungai. Banjir bisa karena ulah manusia, seperti penggundulan hutan di
kawasan resapan, timbunan sampah yang menyumbat aliran air, ataupun karena
rusaknya dam atau pintu pengendali aliran air. Kerugian yang ditimbulkan akibat
banjir, antara lain, hilangnya lapisan permukaan tanah yang subur karena tererosi
aliran air, rusaknya tanaman, dan rusaknya berbagai bangunan hasil budidaya
manusia. Bencana banjir merupakan salah satu bencana alam yang hampir setiap
musim penghujan melanda di beberapa wilayah di Indonesia.
 Tanah Longsor; dapat terjadi akibat proses alam ataupun karena dampak kecerobohan
manusia. Bencana alam ini dapat merusak struktur tanah, merusak lahan pertanian,
pemukiman, sarana dan prasarana penduduk serta berbagai bangunan lainnya.
Peristiwa tanah longsor pada umumnya melanda beberapa wilayah Indonesia yang
memiliki topografi agak miring atau berlereng curam.
 Kemarau Panjang; penyimpangan iklim yang terjadi di suatu daerah sehingga musim
kemarau terjadi lebih lama dari biasanya. Bencana ini menimbulkan banyak kerugian,
seperti mengeringnya sungai dan sumber-sumber air, munculnya titik-titik api
penyebab kebakaran hutan, dan menggagalkan berbagai upaya pertanian yang
diusahakan penduduk.
 Badai atau Angin Topan ; Bencana alam ini pada umumnya merusakkan berbagai
tumbuhan, memorakporandakan berbagai bangunan, sarana infrastruktur dan dapat
membahayakan penerbangan. Badai atau angin topan sering melanda beberapa daerah
tropis di dunia termasuk Indonesia. Beberapa daerah di Indonesia pernah dilanda
gejala alam ini. Salah satu contoh adalah angin topan yang melanda beberapa daerah
di Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Kerusakan Lingkungan Hidup karena Aktivitas Manusia

a. Pencemaran Lingkungan

Pencemaran disebut juga dengan polusi, terjadi karena masuknya bahan-bahan pencemar
(polutan) yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Bahan-bahan pencemar
tersebut pada umumnya merupakan efek samping dari aktivitas manusia dalam
pembangunan. Berdasarkan jenisnya, pencemaran dapat dibagi menjadi empat, yaitu :
1. Pencemaran Udara; ditimbulkan oleh ulah manusia antara lain, disebabkan oleh asap
sisa hasil pembakaran, khususnya bahan bakar fosil (minyak dan batu bara) yang
ditimbulkan oleh kendaraan bermotor, mesin-mesin pabrik, dan mesin-mesin pesawat
terbang atau roket. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran udara, antara lain,
berkurangnya kadar oksigen (O2) di udara, menipisnya lapisan ozon (O3), dan bila
bersenyawa dengan air hujan akan menimbulkan hujan asam yang dapat merusak dan
mencemari air, tanah, atau tumbuhan. Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran
udara, antara lain: Terganggunya kesehatan manusia, misalnya batuk, bronkhitis,
emfisema, dan penyakit pernapasan lainnya, rusaknya bangunan karena pelapukan,
korosi pada logam, dan memudarnya warna cat, terganggunya pertumbuhan tanaman,
misalnya menguningnya daun atau kerdilnya tanaman akibat konsentrasi gas SO2
yang tinggi di udara, adanya peristiwa efek rumah kaca yang dapat menaikkan suhu
udara secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di kutub
dan terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran oksida nitrogen.
2. Pencemaran Tanah; disebabkan karena sampah plastik ataupun sampah anorganik lain
yang tidak dapat diuraikan di dalam tanah. Pencemaran tanah juga dapat disebabkan
oleh penggunaan pupuk atau obat-obatan kimia yang digunakan secara berlebihan
dalam pertanian, sehingga tanah kelebihan zat-zat tertentu yang justru dapat menjadi
racun bagi tanaman. Dampak rusaknya ekosistem tanah adalah semakin berkurangnya
tingkat kesuburan tanah sehingga lambat laun tanah tersebut akan menjadi tanah kritis
yang tidak dapat diolah atau dimanfaatkan.

3. Pencemaran Air; terjadi karena masuknya zat-zat polutan yang tidak dapat diuraikan
dalam air, seperti deterjen, pestisida, minyak, dan berbagai bahan kimia lainnya,
selain itu, tersumbatnya aliran sungai oleh tumpukan sampah juga dapat menimbulkan
polusi atau pencemaran. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran air adalah
rusaknya ekosistem perairan, seperti sungai, danau atau waduk, tercemarnya air tanah,
air permukaan, dan air laut. Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran air antara lain :
Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen,
Terjadinya ledakan populasi ganggang dan tumbuhan air (eutrofikasi), Pendangkalan
dasar perairan, Punahnya biota air, misal ikan, yuyu, udang, dan serangga air,
Munculnya banjir akibat got tersumbat sampah, dan menjalarnya wabah muntaber.
4. Pencemaran Suara; menimbulkan efek psikologis dan kesehatan bagi manusia, antara
lain, meningkatkan detak jantung, penurunan pendengaran karena kebisingan (noise
induced hearing damaged), susah tidur, meningkatkan tekanan darah, dan dapat
menimbulkan stres. Pencemaran suara adalah tingkat kebisingan yang memiliki
kekuatan > 80 desibel. Pencemaran suara dapat ditimbulkan dari suara kendaraan
bermotor, mesin-mesin pabrik, mesin kereta api, mesin jet pesawat, dan instrumen
musik.
b. Degradasi Lahan

Degradasi lahan merupakan bentuk kerusakan lingkungan akibat pemanfaatan lingkungan


oleh manusia yang tidak peduli dengan keseimbangan lingkungan. Bentuk degradasi lahan
seperti:
 Lahan kritis. Terjadi karena praktik ladang berpindah ataupun karena eksploitasi
penambangan yang besar-besaran.
 Kerusakan ekosistem laut. Terjadi karena eksploitasi hasil-hasil laut secara besar-
besaran, misalnya menangkap ikan dengan menggunakan jala pukat, penggunaan
bom, atau menggunakan racun untuk menangkap ikan atau terumbu karang. Rusaknya
terumbu karang berarti rusaknya habitat ikan, sehingga kekayaan ikan dan hewan laut
lain di suatu daerah dapat berkurang bahkan punah.
 Kerusakan hutan. Terjadi umumnya karena ulah manusia seperti penebangan liar,
kebakaran hutan, dan praktik peladangan berpindah. Kerugian yang ditimbulkannya
misalnya punahnya habitat hewan dan tumbuhan, keringnya mata air, serta dapat
menimbulkan bahaya tanah longsor dan banjir.

Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup

Upaya melestarikan lingkungan hidup merupakan tanggung jawab kita sebagai manusia.
Dalam hal ini, usaha pelestarian lingkungan hidup tidak hanya merupakan tanggung jawab
pemerintah saja, namun menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat.
Pada pelaksanaannya, pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan yang dapat
digunakan sebagai payung hukum bagi aparat pemerintah dan masyarakat dalam bertindak
untuk melestarikan lingkungan hidup. Beberapa upaya melalui kebijakan pemerintah untuk
pelestarian lingkungan antara lain:
 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan- Ketentuan Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
 Surat Keputusan Menteri Perindustrian No. 148/11/SK/4/1985 tentang Pengamanan
Bahan Beracun dan Berbahaya di Perusahaan Industri.
 Peraturan Pemerintah (PP) Indonesia Nomor 29 Tahun 1986 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
 Pembentukan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) pada tahun 1991.
Beberapa upaya pelestarian lingkungan dapat pula dilakukan dengan cara berikut ini:
 Mengolah tanah sesuai kondisi dan kemampuan lahan, serta mengatur sistem irigasi
atau drainase sehingga aliran air tidak tergenang.
 Memberikan perlakuan khusus kepada limbah, seperti diolah terlebih dahulu sebelum
dibuang, agar tidak mencemari lingkungan.
 Melakukan reboisasi pada lahan-lahan yang kritis, tandus dan gundul, serta
melakukan sistem tebang pilih atau tebang tanam agar kelestarian hutan, sumber air
kawasan pesisir/pantai, dan fauna yang ada di dalamnya dapat terjaga.
 Menciptakan dan menggunakan barang-barang hasil industri yang ramah lingkungan.
 Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap perilaku para pemegang Hak
Pengusahaan Hutan (HPH) agar tidak mengeksploitasi hutan secara besar-besaran.
 Upaya Penanggulangan Pencemaran Lingkungan

Berbagai upaya telah dilakukan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat untuk
menanggulangi pencemaran lingkungan, antara lain melalui penyuluhan dan penataan
lingkungan. Namun, usaha tersebut tidak akan berhasil jika tidak ada dukungan dan
kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.

Untuk membuktikan kepedulian kita terhadap lingkungan, kita perlu bertindak.


Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran lingkungan,
diantaranya sebagai berikut:

Membuang sampah pada tempatnya

Membuang sampah ke sungai atau selokan akan meyebabkan aliran airnya terhambat.
Akibatnya, samapah akan menumpuk dan membusuk. Sampah yang membusuk selain
menimbulkan bau tidak sedap juga akan menjadi tempat berkembang biak berbagai
jenis penyakit. Selain itu, bisa meyebabkan banjir pada musim hujan.

Salah satu cara untuk menanggulangi sampah terutama sampah rumah tangga adalah
dengan memanfaatkannya menjadi pupuk kompos. Sampah-sampah tersebut
dipisahkan antara sampah organik dan anorganik.

Selanjutnya, sampah organik ditimbun di dalam tanah sehingga menjadi kompos.


Adapun sampah anorganik seperti plastik dan kaleng bekas dapat di daur ulang
menjadi alat rumah tangga dan barang-barang lainnya.

Penanggulangan limbah industri

Limbah dari industri terutama yang mengandung bahan-bahan kimia, sebelum


dibuang harus diolah terlebih dahulu. Hal tersebut akan mengurangi bahan pencemar
di perairan. Denan demikian, bahan dari limbah pencemar yang mengandung bahan-
bahan yang bersifat racun dapat dihilangkan sehingga tidak mengganggu ekosistem.

 Menempatkan pabrik atau kawasan industri di daerah yang jauh dari keramaian
penduduk. Hal ini dilakukan untuk menghindari pengaruh buruk dari limbah pabrik
dan asap pabrik terhadap kehidupan masyarakat.

Penanggulangan pencemaran udara

Pencemaran udara akibat sisa dari pembakaran kendaraan bermotor dan asap pabrik,
dapat dicegah dan ditanggulangi dengan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak.
Perlu dipikirkan sumber pengganti alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan,
seperti kendaraan berenergi listrik.

Selain itu, dilakukan usaha untuk mendata dan membatasi jumlah kendaraan bermotor
yang layak beroperasi. Terutama pengontrolan dan pemeriksaan terhadap asap
buangan dan knalpot kendaraan bermotor.

Diadakan penghijauan di kota-kota besar


 Tumbuhan mampu menyerap CO2 di udara untuk fotosintesis. Adanya jalur hijau
akan mengurangi kadar CO2 di udara yang berasal dari asap kendaraan bermotor atau
asap pabrik. Dengan demikian, tumbuhan hijau bisa mengurangi pencemaran udara.
Selain itu, tumbuhan hijau melepaskan O2 ke atmosfer.

Penggunaan pupuk dan obat pembasmi hama tanaman yang sesuai

Pemberian pupuk pada tanaman dapat meningkatkan hasil pertanian. Namun, di sisi
lain dapat menimbulkan pencemaran jika pupuk tersebut masuk ke perairan.
Eutrofikai merupakan salah satu dampak negatif yang ditimbulkan oleh pupuk buatan
yang masuk ke perairan.

Begitu juga dengan penggunaan obat anti hama tanaman. Jika penggunaannya
melebihi dosis yang ditetapkan akan menimbulkan pencemaran. Selain dapat
mencemari lingkungan juga dapat meyebabkan musnahnya organisme tertentu yang
dibutuhkan, seperti bakteri pengurai atau serangga yang membantu penyerbukan
tanaman.

Pemberantasan hama secara biologis merupakan salah satu alternatif yang dapat
mengurangi pencemaran dan kerusakan ekosistem pertanian.

Pengurangan pemakaian CFC

Untuk menghilangkan kadar CFC di atmosfer diperlukan waktu sekitar seratus tahun
salah satu cara penanggulangannya yaitu dengan mengurangi penggunaan CFC yang
tidak perlu oleh manusia. Mengurangi penggunaan penggunaan CFC dapat mencegah
rusaknya lapisan ozon di atmosfer sehingga dapat mengurangi pemanasan global.

Dewasa ini, tingkah laku manusia dengan sikap semena-mena terhadap lingkungan
sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Selain mengeksploitasi alam
secara serakah, manusia juga telah meracuni alam ini dengan berbagai jenis
sampahnya.

Jenis- jenis Lingkungan


Apabila kita ditanyakan mengenai apa itu lingkungan, mungkin kita akan mengetahui
bahwasannya lingkungan adalah semua yang berada di alam. Namun tahukah Anda, seperti
yang telah dikatakan sebelumnya bahwasannya bagian dari lingkungan tidak hanya tentang
yang diciptakan oleh Tuhan, namun juga apa yang diciptakan oleh manusia. Dengan
demikian kita juga dapat memberikan suatu pernyataan bahwasannya lingkungan dibagi
menjadi dua macam yakni lingkungan alam dan lingkungan buatan.
1. Lingkungan Alami
Jenis lingkungan yang pertama adalah jenis lingkungan alam. Lingkungan alam
merupakan lingkungan yang terjadi dengan sendirinya dan tanpa adanya campur tangan dari
manusia. dengan kata lain lingkungan alam merupakan lingkungan yang sudah ada dari saat
seseorang belum dilahirkan. Lingkungan alam merupakan lingkungan yang diciptakan oleh
Tuhan. Ada banyak sekali contoh lingkungan alam yang dapat kita temui dalam kehidupan
sehari- hari. contoh dari lingkungan alam antara lain seperti bukit, rawa, laut atau pantai
(baca: ekosistem pantai), gunung, sungai (baca: ekosistem sungai), macam- macam danau,
dan lain sebagainya. Lingkungan- lingkungan alam tersebut merupakan hal yang sangat wajar
dan dapat kita temukan dimana saja.
Lingkungan hidup alami terdiri dari dua jenis ekosistem dalam pembentukannya. Yaitu
lingkungan darat dan lingkungan laut. Macam macam lingkungan hidup dari alam
diantaranya adalah.
1. Bukit

Bukit adalah dataran yang menjulang tinggi seperti gunung, tetapi ketinggiannya tidak
lebih dari 500 meter. Maka dari itu banyak orang yang menyebut bukit adalah gunung kecil.
Gunung juga mempunyai puncak bukit. Tetapi berbeda dengan gunung, bukit memiliki
puncak yang lebih landai dan lebih terlihat rata daripada puncak gunung yang memiliki
daerah lava atau bekas lava.
2. Gunung
Kita semua pasti sudah tahu kan gunung itu apa. Gunung adalah dataran tanah yang
menjulang dengan sangat tinggi. Hampir sama seperti gunung, tetapi yang membedakan
adalah bentuk ukuran dan ketinggiannya.
Sebuah dataran biasanya disebut dengan gunung jika dataran tersebut sangat luas dan
besar sedangkan minimal ketinggian yang harus dimiliki oleh gunung paling tidak harus lebih
dari 500 meter. Maka dari itu gunung termasuk bagian dari dataran tinggi di bumi ini.

Gunung juga ada yang tersusung dari beberapa rangkaian gunung. Rangkaian gunung
tersebut membentuk sebuah pegunungan yang sangat panjang dan tinggi. Contohnya
pegunungan Bukit Barisan yang membentang dari daerah Sumatera Utara sampai Sumatera
Selatan.
Gunung sendiri dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu gunung aktif(gunung merapi),
gunung mati dan gunung biasa. Gunung aktif atau gunung merapi adalah gunung yang masih
mempunyai aktivitas lava sehingga dapat meletus sewaktu-waktu. Contohnya gunung
Krakatau, Gunung Semeru, Gunung Merapi, dan Gunung Kerinci.
3. Hutan

Hutan merupakan suatu areal luas yang banyak memiliki tumbuhan dan didominasi
oleh pohon dan tumbuhan-tumbuhan lainnya seperti semak, perdu dan rumput.

Hutan adalah contoh lingkungan alam yang ada karena ciptaan Tuhan sehingga hutan
dapat tumbuh dengan subur jika manusia tidak melakukan penebangan liar terhadap
pohon-pohon yang ada.
4. Sungai

Sunga juga termasuk dalam lingkungan alam karena manusia tidak dapat membuat
sungai dengan sendirinya tanpa adanya aliran air yang berasal dari hutan atau alam.

Hutan berhubungan erat dalam menghasilkan sumber air di alam karena hutan juga
dapat berfungsi sebagai pengatur tananan air, sehingga dengan air yang tersedia di
lingkungan alam atau hutan yang kemudian akan mengalir menjadi sebuah sungai
hingga manusia dapat menggunakan dan menkonsummsi air untuk kebutuhan hidup
sehari-hari.
5. Danau

Danau termasuk dalam lingkungan alam karena danau juga terjadi secara alami tapi
danau juga ada yang dibuat oleh manusia sehingga disebut danau buatan.

Danau merupakan cekungan besar yang terjadi di permukaan bumi dan digenangi oleh
air tawar ataupun asin yang seluruh cekungan tersebut dikelilingi oleh daratan.

Jenis danau proses terjadinya secara alami

Danau Tektonik

Yaitu danau yang terjadi akibat adanya peristiwa tektonik seperti gempa. Akibat gempa
terjadi proses patahan (fault) pada permukaan tanah. Permukaan tanah yang patah
mengalami pemerosotan atau ambles (subsidence) dan menjadi cekung. Selanjutnya
bagian yang cekung karena ambles tersebut terisi air dan terbentuklah danau.

Danau Vulkanik atau danau Kawah

Yaitu danau yang terdapat pada kawah lubang kepunden bekas letusan gunung berapi.
Ketika gunung meletus batuan yang menutup kawasan kepunden rontok dan
meninggalkan bekas lubang di sana. Ketika terjadi hujan lubang tersebut terisi air dan
membentuk sebuah danau.

Danau Karst

Danau jenis ini disebut juga Doline, yaitu danau yang terdapat di daerah berbatu kapur.
Danau jenis ini terjadi akibat adanya erosi atau pelarutan batu kapur. Bekas erosi
membentuk cekungan dan cekungan terisi air sehingga terbentuklah danau.

Danau Glasial
Yaitu danau yang terjadi karena adanya erosi gletser. Pencairan es akibat erosi mengisi
cekungan-cekungan yang dilewati sehingga terbentuk danau.

Nah, seperti yang kami jelaskan di atas kalau danau juga ada yang terjadi secara buatan
atau lingkungan buatan atas campur tangan manusia :

Danau buatan

Yaitu danau yang sengaja dibuat oleh manusia. Pembuatan waduk biasanya berkaitan
dengan kepentingan pengadaan listrik tenaga air, perikanan, pertanian dan rekreasi.
Contoh danau jenis ini misalnya Saguling, Citarum dan Jatiluhur di Jawa Barat, Riam
Kanan dan Riam Kiri di Kalimantan Selatan, Kedung Ombo dan Gajah Mungkur di
Jawa Tengah.
6. Pantai

Contoh berikutnya dari lingkungan hasil alam yaitu pantai. Pantai merupakan salah satu
lingkungan di alam yang sangat digemari oleh manusia untuk rekreasi atau tempat
berwisata.

Kelima contoh diatas adalah contoh lingkungan alam secara garis besar, namun dari
contoh-contoh diatas misalnya hutan, masih terdapat banyak contoh lingkungan alam
didalam sehingga disebut ekologi atau hubungan interaksi antara makhluk hidup dan
lingkungannya. Begitu pula pada sungai yang masih terdapat berbagai bentuk air terjun
yang juga termasuk dalam lingkungan alam atau pada danau yang tumbuh beragam
jenis tumbuhan sebagai penghias indahnya sebuah danau, semua itu juga termasuk
dalam contoh lingkungan alam

2. Lingkungan Buatan
Berbeda dengan lingkungan alam yang dapat terbentuk dengan sendirinya, lingkungan
buatan justru melibatkan kreativitas dan keuletan dari tangan manusia. Ya, lingkungan buatan
merupakan kebalikan dari lingkungan alam. Lingkungan buatan merupakan lingkungan yang
terbentuk karena adanya tindakan oleh manusia. Sehingga tanpa adanya tindakan dari
manusia, maka lingkungan buatan tidak akan ada untuk digunakan manusia atau masyarakat
banyak. Ada berbagai macam contoh lingkungan buatan yang dapat kita temui dalam
kehidupan sehari- hari pula. Beberapa contoh dari lingkungan buatan antara lain taman
bunga, kebun buah, waduk, bendungan, dan lain sebagainya. Lingkungan buatan yang
semacam ini juga meruapakan lingkungan yang tidak asing dan sering kali kita temui di
sekitar tempat tinggal kita.
Itulah sekilas informasi mengenai pengertian dan juga contoh dari dua jenis lingkungan,
yakni lingkungan alam dan juga lingkungan buatan. Pada kesempatan kali ini kita akan
membicarakan lebih lanjut dan lebih detail mengenai lingkungan buatan.
Pengertian Lingkungan Buatan
Sebelum membicarakan lebih lanjut dan mendalam mengenai lingkungan buatan,
pertama- tama kita harus mengetahui mengenai apa itu lingkungan buatan. Meskipun sudah
dikatakan sebelumnya bahwasannya lingkungan buatan merupakan lingkungan yang ada
karena dibuat oleh manusia, namun kita perlu mengetahui pengertian dari lingkungan buatan
yang lebih lengkap lagi. Lingkungan buatan merupakan lingkungan yang sengaja dibentuk
oleh manusia agar dapat memenuhi hasrat atau keinginan atau bahkan kebutuhan manusia 
yang jumlahnya selalu tidak terbatas. Itulah pengertian dari lingkungan buatan ini.
Manfaat Lingkungan Buatan
Semua lingkungan di Bumi ini mempunyai manfaat yang dapat dirasakan oelh semua
makhluk hidup yang ada di Bumi, begitu pula dengan adanya lingkungan buatan. Lingkungan
buatan merupakan lingkungan yang dibentuk karena keinginan manusia sendiri. Maka dari
itulah lingkungan yang dibuat oleh manusia ini seharusnya mengandung manfaat yang sangat
baik dan banyak bagi manusia dan juga makhluk- makhluk yang lainnya. Adapun beberapa
manfaat atau fungsi lingkungan buatan antara lain adalah sebagai berikut:
1. Memenuhi kebutuhan masyarakat
Manfaat atau fungsi dari lingkungan buatan yang pertama adalah sebagai sarana untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat. Menuut sifatnya, kebutuhan manusia terdiri dari dua
macam, yakni kebutuhan jasmani dan juga kebutuhan rohani. Kedua kebutuhan tersebut
dapat dicukupi dengan adanya lingkungan buatan. Sebagai contoh kebutuhan jasmani,
manusia memerlukan air untuk bisa bertahan hidup dan lingkungan buatan pun
menyediakannya dalam bentuk waduk atau bendungan.
Sehingga apabila sumber air (baca: proses terjadinyamata air) yang biasa digunakan
sehari- hari mengalami kondisi kekeringan, waduk atau bendungan  bisa menjadi alternatif
dalam penyediaan kebutuhan air (baca: jenis-jenis air di Bumi). Selanjutnya adalah
kebutuhan rohani, dan sebagai contoh adalah manusia memerlukan hiburan atau rekreasi.
Lingkungan buatan juga dapat memberikan pelayanan tersebut. Waduk, bendungan maupun
taman merupakan lingkungan buatan yang bisa digunakan manusia untuk rekreasi atau
sekedar menghilangkan kepenatan. Lingkungan buatan ada juga yang berupa taman bermain
yang khusus dibangun untuk sarana rekreasi bersama dengan keluarga.
2. Sebagai tempat rekreasi
Fungsi kedua seperti halnya yang telah dijelaskan di atas. Lingkungan buatan mempunyai
fungsi sebagai sarana rekreasi atau wisata keluarga maupun pribadi. Jika Anda merupakan
orang suka menyatu dengan alam, maka danau bendungan, taman bunga atau kebun buah
merupakan pilihan yang tepat untuk berwisata. Namun jika Anda adalah orang yang kurang
suka menyatu dengan alam dan lebih menyukai keramaian, maka taman bermain, mall atau
pusat- pusat perbelanjaan lainnya cukup menarik untuk menjadi alternatif tempat yang bisa
dikunjungi dalam rangka rekreasi.
3. Menyimpan cadangan air
Fungsi yng juga sangat kelihatan dari adanya lingkungan buatan adalah menyimpan
cadangan air. Hal ini juga telah disinggung di atas. Bagaimanapun kita mengetahui bersama
bahwasannya terdapat sumber air buatan, yakni waduk dan juga bendungan. Keduanya
merupakan lingkungan buatan.
Meskipun air yang mengisi waduk maupun bendungan ini berasal dari lingkungan alam
(kebanyakan dari sungai), namun keduanya cukup bisa memberikan bantuan ketika sungai
sedang mengalami kekeringan. Sehingga ketika musim (baca: pembagian musim di
Indonesia) kemarau tiba masyarakat juga bisa memanfaatkan  air yang berada di waduk
maupun bendungan tersebut.
4. Sarana edukasi
Fungsi yang selanjutnya dari lingkungan buatan adalah sebagai sarana edukasi. Edukasi
merupakan kegiatan yang kaitannya dengan pendidikan. Dalam pendisikan, memperhatikan
hal- hal atau lingkungan yang ada di sekitar kita pun menjadi hal yang patut untuk dilakukan.
Ada beberapa macam lingkungan buatan yang bisa digunakan sebagai lokasi atau tempat
untuk berwisata. Sebagai contoh adalah waduk dan bendungan.
Keduanya bisa dijadikan objek edukasi, misalnya mengenai makhluk apa saja yang
tinggal di sekitarnya dan apa pula tujuan manusia membangun tempat tersebut. Selain waduk
dan juga bendungan, taman bunga dan kebun buah juga bisa dijadikan tempat untuk
melakukan pendidikan. Misalnya dengan mengetahui tanaman apa saja yang bisa hidup di
lingkungan tersebut, dengan suhu sekian dan bagaimana pula perawatannya agar tampak
selalu subur (baca: ciri-ciri tanah yang subur dan tidak subur).
5. Sarana penelitian dan pengembangan
Fungsi yang selanjutnya tidak jauh- jauh juga dari dari fungsi sebelumnya, yakni
lingkungan buatan dijadikan sebagai wadah penelitian dan juga pengembangan. Sebagai
contoh adalah air yang ada di waduk ataupun bendungan. Dari situ, manusia bisa meneliti
mengenai kandungan airnya. Apabila kandungan air aman maka bisa digunakan untuk
memenuhi kebutuhan manusia sehari- hari dalam melakukan aktivitas. Dan apabila
pengembangan mengenai penelitian dilakukan, maka manusia pun juga bisa menetapkan
bahwa air yang ada di waduk dan bendungan aman untuk dikonsumsi atau tidak. Jika ternyata
aman, manusia bisa menggunakannya untuk menjadi air minum.
6. Penunjang ekonomi masyarakat
Lingkungan buatan bisa menunjang perekonomian masyarakat. Sebagai contoh adalah
masyarakat yang bekerja sebagai petani. Masyarakat yang bekerja sebagai petani pasti
membutuhkan banyak air untuk dapat mengairi sawahnya. Oleh karena itulah keberadaan
waduk dan bendungan sangatlah membantu karena menyediakan air. Selain itu, lingkungan
buatan juga akan menguntungkan bagi masyarakat yang bekerja sebagai pedangang, karena
taman-taman yang bisa dikunjungi oleh orang- orang bisa menjadi sumber penghasilannya.
Hal ini sangat banya kita temui di kawasan- kawasan taman bermain.
7. Sebagai pembangkit listrik
Salah satu fungsi lingkungan buatan yang sangat penting adalah untuk menjadi
pembangkit listrik. Pembangkit listrik tersebut contohnya adalah pembengkit listrik tenaga
air. Salah satu sumber pembangkitnya adalah dari waduk maupun bendungan. Waduk atau
bendungan sangat bisa dimanfaatkan sebagai sumber tenaga pembangkit listrik.
Itulah beberapa macam fungsi lingkungan buatan yang ada di sekitar kita. Selain fungsi
yang telah disebutkan di atas, pastinya masih ada fungsi- fungsi lain yang akan dirasakan
oleh manusia baik disaadari oleh manusia maupun tidak. Fungsi atau manfaat tersebut terlahir
berdasarkan jenis dari lingkungan buatan itu sendiri.

Jenis- jenis Lingkungan Buatan


Ada banyak sekali lingkungan buatan yang ada di sekitar kita. kita bahkan sudah
mengetahuinya dari awal namun bisa juga tidak menyadari akan keberadaannya. Berikut ini
akan dipaparkan mengenai apa saja yang termasuk ke dalam lingkungan buatan.
 Waduk
Lingkungan buatan yang pertama adalah waduk (baca: manfaat waduk). Mungkin hal ini
juga sudah sering disinggung sebelumnya bahwasannya waduk yang terkadang menyerupai
danau adalah buatan manusia. Ya, waduk yang merupakan cekungan besar dan terisi air ini
sengaja dibuat oleh manusia dalam kaitannya mengairi lahan persawahan atau ladang yang
ada di sekitarnya. Namun tidak hanya itu saja, bahwa kenyataannya waduk juga banyak
digunakan sebagai pembangkit listrik bahkan ada pula yang telah dilegkapi berbagai wahan
air untuk dapat sisewa oleh pengunjng waduk yang datang,
 Bendungan
Tidak jauh berbeda dengan waduk, bendungan pun jug amemiliki fungsi dasar yang sama.
Bendungan (baca: bendungan terbesar di Indonesia) dibuat oleh manusia dengan cara
membendung aliran sungai (baca: ciri-ciri sungai bagian hulu dan hiir). Tujuan dari
bendungan ini dibuat selain untuk membuat sumber air juga agar aliran air sungai tidak
terlalu deras. Dan pada akhirnya akan banyak manfaat yang akan diperoleh manusia karena
adanya bendungan ini.
 Taman Bunga
Taman bungan juga merupakan contoh dari lingkungan buatan. Di Indonesia (baca: letak
astronomis dan geografis Indonesia) sendiri mungkin taman bunga akan jarang kita temui.
Namun apabila kita menggegser kaki kita ke negara lain, mungkin kita akan dengan
mudahnya menemukan tanaman bunga. Sebagai contoh adalah di Jepang. Di Jepang, taman
bunga merupakan tempat yang familiar.
Tidak hanya bunga warna warni yang ditanam secara indah, bahkan di Jepang bunga
ditanam hingga menyerupai karikatur tokoh- tokoh anime Jepang. Hal ini sangat menambah
nilai keindahan. Karena adanya taman bunga unik dan indah inilah maka tempat tersebut
dijadikan tempat wisata atau rekreasi baik secara pribadi manupun beramai- ramai.
 Kebun Buah
Kebun buah juga merupakan salah satu contih lingkungan buatan. Meskipun tanaman
buah sendiri merupakan ciptaan Tuhan, namun tanaman- tanaman di kebun buah tersebut
ditanam oleh manusia. Sehingga kebun buah tersebut dikatakan sebagai lingkungan buatan
manusia. ada banyak sekali manfaat yang bisa diambil dari adanya kebun buah ini. Selain
sebagai tempat rekreasi, biasanya pengunjung juga diperbolehkan memakan buah- buahan
yang tumbuh secara gratis. Selain itu apabila buah yang matang terlalu banyak maka bisa
dijual kembali. Berwisata di kebun buah selain menyenangkan karena biasanya tempatnya
sejuk, juga mengenyangkan.
 Taman Bermain
Taman bermain merupakan contoh lingkungan buatan yang semakin dikembangkan oleh
manusia di zaman yang modern ini. Ada banyak sekali taman bermain yang telah dibangun
dan sukses menarik hati para pengunjung, bukan hanya anak- anak namun juga remaja dan
bahkan dewasa. Di dalam taman bermain kita akan menjumpai berbagai macam wahana-
wahana permainan dari yang cukup menyenangkan sampai yang ekstrim. Di taman bermain
inilah kita dapat menguji adrenalin yang kita miliki.

 Pasar
Pasar yang setiap harinya ramai dikunjungi oleh orang-orang juga merupakan contoh
lingkungan buatan. Pasar adalah tempat jual beli yang menghidupkan perekonomian
masyarakat. Selain itu pasar juga merupakan tempat wisata, yakni wisata belanja. Dan dari
pasar ini pula manusia bisa mendapatkan beragam barang untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari.
 Mall
Selain pasar, ada pula pusat perbelanjaan lainnya, yakni mall. Mall merupakan gaya
hidup manusia modern. Manusia zaman sekarang leboh menyukai berkunjung ke mall
daripada ke tempat- tempat wisata yang bernuansa alam. Beragam aktivitas bisa dilakukan di
mall, dari berbelanja, jalan- jalan, atau sekedar nongkrong- nongkrong dan hang out.
Itulah beberapa macam atau jenis- jenis dari lingkungan buatan manusia. selain yang telah
disebutkan di atas masih banyak lagi contoh lingkungan buatan manusia. Apapun jenis
lingkungan buatan, kita harus selalu menjaganya agar tetap lestari dan bisa menghasilka
fungsi seperti yang diinginkan bersama.
 Kesimpulan

Lingkungan hidup sebagai bagian yang mutlak dari kehidupan manusia memiliki tiga
unsur penting yaitu Unsur hayati (biotik), Unsur Sosial budaya, dan Unsur Fisik
(abiotik). Urgensi lingkungan hidup bagi kehidupan manusia dapat sebagai tempat
tinggal, tempat mencari makan, tempat beraktivitas dan sebagai tempat hiburan.
Tetapi semuanya itu tidak dapat di lakukan jika lingkungan itu rusak, baik faktor dari
alam maupun faktor dari manusia sendiri. Untuk itu kita harus melakukan berbagai
upaya agar lingkungan kita bersih dan layak di tempati.

Anda mungkin juga menyukai