SKRIPSI
Diajukan Kepada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
Oleh:
PURNOMO JATI
NIM. 12.22.1.1.084
i
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA DAN
KINERJA GURU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS
PENDIDIKAN TINGKAT SD/MI DI KELURAHAN
WARU, BAKI, SUKOHARJO.
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Dalam Bidang Ilmu Manajemen Bisnis Syariah
Oleh:
PURNOMO JATI
NIM. 12.22.1.1.084
ii
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH WANITA DAN
KINERJA GURU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS
PENDIDIKAN TINGKAT SD/MI DI KELURAHAN
WARU, BAKI, SUKOHARJO.
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Surakarta
Untuk Memperoleh Sebagian Persyaratan
GunaMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Dalam Bidang Ilmu Manajemen Bisnis Syariah
Oleh:
PURNOMO JATI
NIM. 12.22.1.1.084
iii
SURAT PERNYATAAN BUKAN PLAGIASI
Assalamu’alaikum, Wr, Wb
Wassalamu’alaikum, Wr.Wb.
Purnomo Jati
iv
Drs. Basuki Rahardjo, M.S.
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Surakarta
NOTA DINAS
Hal : SKRIPSI
Sdr. : Purnomo Jati
Assalamu’alaikum, Wr. Wb
Dengan hormat, bersama ini kami sampaikan bahwa setelah menelaah dan
mengadakan perbaikan seperlunya, kami memutuskan bahwa skripsi saudara
Purnomo Jati NIM: 12.22.1.1.084 yang berjudul:
Wassalamualaikum, Wr. Wb
v
PENGESAHAN
Oleh:
PURNOMO JATI
NIM. 12.22.1.1.084
Dewan Penguji :
Penguji I (Merangkap Ketua Sidang)
Ika Yoga, S.E., M.M. __________________
NIP. 19790406 201403 1 001
Penguji II
Awan Kostrad Diharto, S.E., M.Ag. __________________
NIP. 19651225 200003 1 001
Penguji III
Budi Sukardi, S.E.I., M.S.I. __________________
NIP. 19791111 200604 1 003
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
IAIN Surakarta
vi
MOTTO
Kalau kamu berbuat baik, sebetulnya kebaikan itu untuk dirimu. Dan jika kamu
berbuat jahat, berarti kamu telah berbuat jahat atas dirimu pula
(QS. Al- Israa: 7)
vii
PERSEMBAHAN
Terimakasih
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat,
(S1) Jurusan Manajemen Bisnis Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,
bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak yang telah menyumbangkan pikiran,
waktu, tenaga dan sebagainya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan
1. Dr. Mudofir, S.Ag, M.Pd., Rektor Institut Agama Islam Negeri Surakarta.
2. Drs. H. Sri Walyoto, MM., Ph.D., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
3. Datien Eriska Utami, S.E., M.Si., Ketua Jurusan Manajemen Bisnis Syariah,
skripsi.
ix
6. Biro Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam atas bimbingannya dalam
menyelesaikan skripsi.
7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta
8. Ibu dan bapakku, terimakasih atas doa, cinta dan pengorbanan yang tak
mendoakanku.
Saputra yang selalu menolong dan mendukung saya selama ini dan teman-
dan pengalaman.
serta Puji Syukur kepada Allah SWT, semoga diberikan balasan kebaikan kepada
semuanya. Aamiin.
Wassalamualaikum, Wr. Wb
Penulis
x
ABSTRACT
xi
ABSTRAK
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
ABSTRACT .............................................................................................................. x
xiv
3.2. Jenis Penelitian ................................................................................... 33
xv
4.1.2. Profil SD N Waru 01 ................................................................ 47
xvii
DAFTAR GAMBAR
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
xix
BAB I
PENDAHULUAN
banyaknya perempuan usia 15 tahun ke atas dari pada laki-laki usia 15 tahun ke
keputusan. Namun jajak pendapat yang dilakukan oleh UNDP dalam jurnal
kalangan masyarakat.
yang tinggi dapat memilih berbagai alternative pekerjaan yang kini terbuka lebar
1
baginya, misalnya menjabat sebagai presiden, rektor, kepala sekolah dan
sebagainya.
mendapatkan
mengerjakan apa yang mereka inginkan atau mempunyai kendali atas dirinya
tetapi muncul dari mendapatkan kepatuhan dan kesetiaan dengan memahami serta
memenuhi kebutuhan orang lain dan dikatakan juga bahwa model kepemimpinan
adalah model kepemimpinan yang diperlukan pada saat ini. Keenam nilai itu
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktiv mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan sepiritual keagamaan, kecerdasan, akhlak mulia,
serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar terbentuk sesuai dengan apa yang
menghasilkan peserta didik yang berkualitas, tidak lepas dari usaha-usaha kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, guru, pegawai administrasi, orang tua, masyarakat
Dalam hal ini yang mempunyai peran dalam membawa sekolah menjadi
adalah kepala sekolah. Kepala sekolah adalah orang yang berpengaruh dan
Seperti diungkapkan (H.E. Mulyasa, 2005) sangat berkaitan mutu kepala sekolah
dengan aspek kehidupan sekolah seperti disiplin sekolah, iklim disiplin budaya
sekolah.
dengan baik apabila didukung secara optimal oleh kepemimpinan yang baik.
seperti itu tidaklah mudah karena pekerjaan tidak hanya memiliki kemampuan di
Berdasarkan hasil studi pendekatan sifat, ada tiga macam sifat pribadi
yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin agar dapat berhasil dalam
berikut: (a) Memandang bahwa sumber daya yang ada adalah guna
utama pada suatu pendidikan dasar dan menengah sangat bergantung pada guru
dan kepala sekolah. Karena dua faktor tersebut merupkan kunci yang menentukan
dalam menggerakan berbagai komponen dan dimensi sekolahan yang lain (Uhur
lain sangat ditentukan oleh kualitas guru dan kepala sekolah, tapi tanpa
mengurangi arti penting tenaga kependidikan lainnya. Mutu, proses dan hasil
pendidikan akan lebih banyak tergantung pada kinerja guru sebagai pihak dalam
praktek pembelajaran.
hanya sebagai model atau teladan bagi siswa, tetapi juga sabagai pengelola
dan komitmen yang tinggi dan mengelola interaksi belajar mengajar pada tataran
pentingnya peran dan fungsi kepala sekolah dan kinerja guru dalam rangka
kualitas pendidikan.
penggunaan sumber daya dan dana; (4) mengembangkan sistem insentif yang
mendorong kompetisi yang sehat baik antar lembaga dan personel sekolah untuk
bertahap dan intensif agar kinerja sekolah dapat bertahan sesuai dengan standar
mutu pendidikan yang ditetapkan; (6) meninjau kembali semua produk hukum di
secara independen .
terbatas dalam mengelola sekolah dan mengalokasi sumber daya yang diperlukan.
sebagai kepala sekolah. Selain itu promosi sebagai kepala sekolah secara ketat
didasarkan pada urutan jenjang kepangkatan, dan belum ada suatu pola yang
kepala sokolah dalam mengelola lembaganya. Ada tiga faktor, yaitu pertama,
pada umumnya kepala sekolah dasar memiliki otonomi yang sangat terbatas
daya. Kedua, pada sisi kepala sekolah sendiri di identifikasi bahwa kepala
sekolah. Oleh sebab itu menarik perhatian penulis untuk menganalisis upaya-
upaya apa yang dapat disumbangkan kepada suatu rencana atau keadaan di masa
depan berkenaan dengan pendidikan, dalam rangka peningkatan mutu pendidikan
di Indonesia.
Salah satu yang menjadi perhatian, baik secara konseptual maupun praktik
Sekolah khususnya pada jenjang Sekolah Dasar lebih banyak diisi oleh pria.
sosok yang lemah sebagai decision maker atau pengambil keputusan. Namun pada
kenyataan, para kepala sekolah wanita dapat berbuat lebih banyak dengan
dilihat dari rangking sekolah dalam satu kecamatan yang menempati ringking 10
Tabel 1.1
Rangking sekolah
NO Nama Sekolah Jumlah Nilai Peringkat
Baki, Sukoharjo”.
sebagai berikut.
wanita adalah sosok yang lemah sebagai decision maker atau pengambil
keputusan.
pendidikan?
pendidikan.
mutu/kualitas pendidikan
menjadi manfaat dan kegunaan dari penulisan penelitian adalah sebagai berikut :
1.Secara teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan memiliki sumbangan teoritis dalam
tentang kepemimpinan.
2. Manfaat Praktis
kualitas pendidikan.
BAB I Pendahuluan
Bab ini menguraikan tentang latar belakang mengenai
data.
BAB V Penutup
1. Pengertian Kepemimpinan
2. Teori-teori Kepemimpinan
literatur yang membahas hal-hal yang sama. Dari literatur tersebut diketahui ada
teori yang menyatakan bahwa pemimpin itu dilahirkan bukan dibuat. Ada pula
lewat perilau organisasi (Thoha, 2010: 32). Berikut ini akan diuraikan beberapa
14
1. Teori Sifat
Teori awal tentang sifat ini dapat ditelusuri kembali pada zaman Yunani
kuno dan zaman Roma. Pada waktu itu orang-orang percaya bahwa pemimpin itu
dilahirkan, bukannya dibuat. Suatu kenyataan yang dapat diterima bahwa sifatsifat
kepemimpinan itu tidak seluruhnya dilahirkan, tetapi dapat juga dicapai lewat
suatu pendidikan dan pengalaman. Sifat itu berinteraksi sebagai suatu integrator
dari kepribadian dan pelaku atau bagaimana situasi menentukan relevisi dari
2007: 20)
2. Teori pelaku
3. Teori Kontingensi
2007: 21).
semaata mata merupakan suatu atribusi yang dibuat orang atau seseorang
a. Otoriter
orang atau sekelompok kecil orang, yang diantara mereka selalu ada seseorang
yang menempatkan diri sebagai orang yang paling berkuasa. Seorang pemimpin
b. Demokratis
manusia merupakan mahluk yang memiliki harkat dan martabat yang mulia
c. Pelengkap
yang memerlukan.
e. Bebas
dalam hidup, dan menunggu dipilih atau disadari keberadaannya oleh pria.
Mereka tidak suka mengambil risiko dan mereka menjadi gelisah dalam situasi di
mana mereka tidak mengetahui banyak hal. Jika demikian, bagaimana bisa wanita
wanita dapat menjadi pemimpin mungkin karena mereka dididik dengan cara
yang berbeda atau mereka mengenali potensi kepemimpinan yang ada dan telah
terus menerus.
gaya kepemimpinan antara wanita dan laki-laki karena sifatnya. Perbedaan antara
wanita dan laki-laki adalah bahwa wanita memiliki gaya kepemimpinan yang
mempengaruhi orang lain. Sedangkan laki-laki merasa lebih nyaman dengan gaya
kemandirian.
laki-laki tidak begitu mengherankan. Hampir semua studi yang melihat pada isu
sebagai para pemimpin dan mendorong untuk lebih mengejar karir di bidang
manajerial.
kinerja atau performance adalah usaha yang dilakukan dari hasil kerja
tugas dan tanggung jawab sesuai dengan harapan dan tujuan yang telah
Selain itu, kinerja juga dapat diartikan sebagai suatu hasil dan usaha
kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan yang dilakukan seseorang secara
Kinerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kinerja guru. Guru
proses dan mutu peserta didik. Secara sederhana, guru berarti orang yang
lingkungan lembaga formal, tetapi juga di rumah, tempat ibadah atau di tempat
lain. Tugas dan tanggung jawab guru tidak sekadar mengajarkan ilmu
pengetahuan, tetapi lebih kompleks dari itu. Seorang guru mengemban amanah
sebagai pengajar, juga sekaligus sebagai seorang pendidik. Guru bukan semata
arsitektur yang membangun dan membentuk jiwa dan watak peserta didik.
kinerja guru adalah hasil kerja nyata secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seorang guru dalam melaksanakan tugasnya yaitu apa yang
metode dan model pembelajaran sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya.
produktivitas, yaitu faktor teknologi, tata nilai, iklim kerja, derajat kesehatan
dan tingkat upah minimal, serta kepemimpinan dalam hal ini kepala sekolah.
kinerja antara lain: sikap mental (motivasi kerja, disiplin kerja, etika kerja,
tingkat penghasilan, gaji dan kesehatan, jaminan sosial dan kesejahteraan, iklim
kerja, sarana dan prasarana yang memadai,teknologi, dan kesempatan untuk
yakni beberapa aspek yang terdapat pada individu, lingkungan dan budaya
dan daerah organisasi kerja. Jika, kinerja adalah kualitas dan kuantitas pekerjaan
13), yaitu sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, dan kemampuan
Kinerja gurua dalah perilaku atau respon yang memberi hasil yang mengacu
guru menyangkut semua kegiatan atau tingkah laku yang dialami guru, jawaban
yang mereka buat, untuk memberi hasil atau tujuan. Kinerja guru yang baik
pada suatu instansi terlihat dari kehadiran guru di kelas, kesungguhan mengajar
dengan disertai dedikasi dan semangat yang tinggi, serta diiringi rasa senang.
Ukuran kinerja dikatakan baik jika dapat ditunjukan dengan kinerja yang baik
ditinjau dari berbagai faktor. Ukuran kinerja guru tertuang pada kompetensi
pembelajaran.
guru adalah hasil yang dicapai oleh guru dalam melaksanakan tugas-tugas yang
tercermin secara kuantitas dan kualitas yang didasari oleh pengetahuan, sikap,
dan pengaruh antar pribadi. Atau beberapa pendapat tersebut dapat di simpulkan
pendidikan nasional Indonesia dewasa ini. Sebelum mutu pendidikan ada baiknya
mengetahui apa itu mutu dan apa itu pendidikan. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, mutu adalah ukuran baik buruk suatu benda, kadar, taraf, atau
mengandung dua hal, yaitu pertama sifat dan kedua taraf. Menurut Uwes
(1999:27), sifat adalah sesuatu yang menerangkan keadaan benda sedangkan taraf
dua segi, yaitu mutlak/ absolut dan relatif. Dalam pengertian mutlak mutu adalah
suatu jasa yang memiliki nilai tertinggi, bersifat unik dan sangat berkaitan dengan
idealitas. Dalam arti relatif, mutu berdasarkan pada kebutuhan pelanggan. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa mutu adalah ukuran untuk menyatakan esensi suatu
benda atau hal berupa standar ideal yang ingin dicapai oleh suatu proses.
sebagai usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran atau latihan bagi perannya dimasa yang akan datang. Menurut
Lengeveld dalam Sabri (2005: 8,) pendidikan adalah pemberian bimbingan atau
bantuan rohani bagi yang masih memerlukan. Pendidikan itu terjadi melalui
pengaruh dari seseorang yang telah dewasa kepada orang yang belum
dewasa.
pengaruh, perlindungan, serta bantuan yang diberikan harus tertuju kepada anak
didiknya atau dengan kata lain membantu anak didik agar cukup cakap
menuju kesempurnaan kesejahteraan dan kebahagiaan hidup masa kini dan masa
dan teknologi yang melekat pada wujud pengembangan kualitas sumber daya
proses, dan output. Konsepsi input dan output pendidikan sejauh ini
pendidikan sangat ditentukan oleh kemampuan sekolah dalam dua dimensi yaitu
pendidikan.
proses, iuran, dan dampaknya. Mutu masukan dapat dilihat dari beberapa sisi.
Pertama,kondisi baik atau tidaknya masukan sumber daya manusia, seperti kepala
sekolah,guru, laboran, staf tata usaha, dan siswa. Kedua, memenuhi atau tidaknya
organisasi, dan deskripsi kerja. Keempat, mutu masukan yang bersifat harapan
ini mencaku psejumlah unsur utama yang mendasar yang membentuk mutu
kurikulum, guru, sarana dan prasarana, dana, manajemen dan evaluasi. Dengan
demikian, pengertian tentang mutu pendidikan adalah tingkat atau taraf atau
kompetensi guru, pengadaan buku dan alat pelajaran, perbaikan sarana dan
persekolahan, semua orang tua dan wali murid, serta pihak-pihak lainnya yang
sumber belajar, dan termasuk rumah guru, kepala sekolah, penjaga sekolah,
dengan pengadaan alat dan media pembelajaran, untuk bidang IPA, IPS,
Menurut Sidi (2001: 74), ada lima langkah yang perlu dilakukan untuk
Investasi Masa Depan” ada tujuh aspek yang dijadikan pertimbangan dalam
pembangunan pendidikan:
a. Pengadaan guru
c. Pengembangan kurikulum
g. Pemberdayaan masyarakat.
Dari semua pendapat para ahli yang telah dikemukakan di atas dapat
sendiri.
Faktor penentu atas keberhasilan dalam meningkatkan mutu
bagaimana guru akan mengajar lebih efektif, dan hasil belajar anak didiknya
baik, kalau sarana pembelajaran dalam kelas tidak tersedia. Ini jelas akan
yang telah banyak dilakukan. Hasil dari beberapa penelitian akan digunakan
sebagai bahan refrensi dan perbandingan dalam penelitian ini. Penelitian terdahulu
dan kinerja guru terhadap mutu pendidikan di smp negri kecamatan Terbanggi
kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru berpengaruh positif terhadap mutu
berganda.
Dari data yang telah dijelaskan diatas tersebut maka dari itu kita dapat
memiliki arah penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian sebagai berikut:
Kepemimpinan
kepala sekolah (X1)
H1
Kualitas/ mutu
pendidikan (Y)
2.4 Hipotesis
sampai terlaksana laporan penelitian ini, yakni pada bulan April 2016 sampai
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
penelitian untuk dipelajari dan kemudian dicari kesimpulan (Sugiyono, 2011: 61).
Populasi dalam penelitian ini adalah guru yang mengajar di SD/MI Kelurahan
Waru yang di pimpin kepala sekolah wanita yaitu ada 2 SD yang terdiri dari 30
guru dan satu MI yang berjumlah 24 guru jadi total ada 54 guru.
33
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik tertentu yang dimiliki
oleh populasi (Sugiyono, 2011: 62). Adapun sampel yang digunakan dalam
penelitian ini guru yang dipimpin kepala sekolah wanita. Roscoe (1975),
mengatakan bahwa ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat
untuk kebanyakan penelitian. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini
analisis.
sifat atau karaktersistik tersebut pada elemen populasi (Noor, 2011: 148). Teknik
memberikannya (Noor, 2011: 155). Populasi penelitian ini ada 54 orang guru,
ketika peneliti melakukan pengambilan data dengan kuesioner ada 3 guru yang
cuti dan 1guru bertugas diluar kota. Sehinga pengambilan sampel melalui teknik
penelitian ini.
3.4 Data dan Sumber Data
(2006:107), sumber data adalah subjek dari mana dapat diperoleh. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
Data primer adalah data yang dikumpulkan dan dioleh sendiri langsung
oleh peneliti dari sumber penelitian (Sugiyono, 2009: 402). Data primer diperoleh
dari jawaban kuesioner yang diberikan langsung pada guru di SD/MI yang
Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung
melalui media perantara sebagai contoh dari buku-buku, jurnal, majalah, home
ini (Sugiyono, 2009: 402). Data sekunder diperoleh secara tidak langsung yang
digunakan untuk melengkapi data primer. Jenis data ini merupakan data tambahan
3.5.1 Kuisioner
respons atas dasar pertanyaan tersebut (Noor, 20011: 139). Daftar pertanyaan
yang diberikan pada guru di SD/MI Waru dengan maksud orang tersebut bersedia
memberikan respon sesuai dengan permintaan peneliti. Kuisioner berupa data
3.5.2 Wawancara
dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka atau wawancara dan responden
3.5.3 Observasi
pancaindra lainnya (Elvinaro, 2014: 165). Pada observasi ini peneliti melakukan
3.5.4 Kepustakaan
literatur, artikel, jurnal serta situs di internet yang memiliki hubungan dengan
Menurut Sangadji dan Sopiah (2010 : 42), variabel penelitian adalah suatu
konsep yang mempunyai lebih dari satu nilai, keadaan, kategori, atau kondisi.
dan nilai jawaban dari setiap responden akan diberi skor 1-5 dengan nilai
tanggapan tertinggi adalah 5 dan tanggapan terendah adalah 1. Adapun skala likert
yang digunakan dalam pengukuran variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Selalu SL 5
2. Sering S 4
3. Kadang-kadang K 3
4. Jarang J 2
5. Tidak pernah T 1
1. Uji Validitas
Validitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner
tersebut (Ghozali, 2013:52). Untuk melakukan uji validitas dilihat dari tabel Item-
Total Statistics. Nilai tersebut dibandingkan dengan nilai r hitung > r tabel maka
dikatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
dengan Cronbach’s Alpha. Uji reliabilitas dilakukan dengan metode one shot
berikut:
1. Uji Multikolonieritas
pada uji multikolonieritas, nilai Tollerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥
yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,
(Ghozali, 2013:139).
regresi dengan cara melihat grafik glejser, yaitu jika variabel independen, maka
3. Uji Normalitas
variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui uji
analisis grafik yaitu dengan melihat grafik histogram dan normal probability plot
(Ghozali, 2013:160).
dependen amat terbatas. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang
(crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-
masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya
sekolah dan kinerja guru) tidak dapat digunakan untuk menjelaskan variabel
sekolah dan kinerja guru) dapat digunakan untuk menjelaskan variabel terikatnya
(kualitas pendidikan).
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda.
regresi terdapat satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen
dengan menggunakan IBM SPSS 20.0. Analisis linear berganda digunakan untuk
Y=α+c+ b1X1+b2X2+ e
Dimana:
Y = Kualitas pendidikan
α = Konstanta
b1, b2, = Koefisien regresi parsial
X1 = Variabel kepemimpinan
X2 = Variabel kinerja guru
e = Eror
3.7.5 Uji signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
pendidikan).
1. Info sekolah
Tabel 4.1
Info MI M Waru
MI MUHAMMADIYAH WARU
NPSN : -
NSS : 111233110053
Nama : MI MUHAMMADIYAH WARU
Akreditasi : Akreditasi A
Alamat : Waru
Kodepos : 57556
Nomer Telpon : 02717890684
Nomer Faks : -
Email : mim_waru@yahoo.com
Jenjang : SD
Status : Swasta
Situs :
Lintang : -7.587352533780697
Bujur : 110.76795145869255
Ketinggian : 107
Waktu Belajar : Sekolah Pagi
Kota : Kab. Sukoharjo
Propinsi : Jawa Tengah
Kecamatan : Baki
Kelurahan : Waru
Kodepos : 57556
45
2. Rekapitulasi Sekolah MI MUHAMMADIYAH WARU
Tabel 4.2
Rekapitulasi Sekolah MI MUHAMMADIYAH WARU
532 siswa
24 guru
1 juru san
17 kelas
106 pelajaran
3 ekstrakurikuler
Sumber: http://20310521.siap-sekolah.com/sekolah-profil/).
3. Tujuan Sekolah
Visi
Misi
penanaman nilai-nilai agama pada anak didiknya agar menjadi anak yang
hasil yang terbaik dalam bidang agama maupun ilmu pengetahuan umum
1. Info sekolah
Tabel 4.3
Info SD N 01 Waru
Nama sekolah :SD NEGERI WARU 01
NSPN :20310630
Alamat :karanglo Rt 4 Rw IV
Kode Pos :57556
Desa /Kelurahan :Waru
Kecamatan :Baki
Kab.-Kota :Sukoharjo
Propinsi :Jawa Tengah
Status sekolah :NEGERI
Waktu penyelengaran :Pagi
Jenjang pendidikan :SD
Jumlah siswa :79
Jumlah guru :15
Sumber :http://.Refrensi.Data.Kemdikbud.go.id
2. Visi dan Misi SD N Waru 01
Visi
Misi
berbudi.
latihan
kompetitif yang jujur dan sportif bagi seluruh warga sekolah dalam
berakhlak mulia.
4.1.3 Profile SD N Waru 02
1. Info Sekolah
Tabel 4.4
Info SD N 01 Waru
Nama sekolah :SD NEGERI WARU 02
NSPN :20310335
Alamat :Nglondo Rt 3 Rw VIII
Kode Pos :57556
Desa /Kelurahan :Waru
Kecamatan :Baki
Kab.-Kota :Sukoharjo
Propinsi :Jawa Tengah
Status sekolah :NEGERI
Waktu penyelengaran :Pagi
Jenjang pendidikan :SD
Jumlah siswa :123
Jumlah guru :15
Sumber :http://.Refrensi.Data.Kemdikbud.go.id
Visi
kehidupan sehari-hari
Misi
yang menjadi sampel dalam penelitian ini maka akan dapat diketahui sejauh mana
identitas responden dalam penelitian ini. Oleh karena itu, karakteristik responden
dalam penelitian ini meliputi berapa kali berganti kepala sekolah dan pengalaman
Pengujian dalam penelitian ini untuk menjelaskan data yang ada dalam
penelitian. Hasil dari uji tersebut menjelaskan seberapa akurat data yang
digunakan, model yang dibuat dalam penelitian sudah layak atau tidak, dan
hipotesis dalam penelitian memiliki keterkaitan satu sama lain atau tidak.
Uji instrumen data dalam penelitian ini untuk melihat data yang digunakan
seakurat mungkin dan dapat dipertanggung jawabkan. Uji instrrumen data dalam
penelitian ini meliputi uji validitas dan reliabilitas. Hasilnya dapat dijelaskan satu
1. Uji Validitas
Pengujian validitas dilakukan pada tiga variabel dalam penelitian ini, yaitu
kepemimpinan, kinerja guru, dan kualitas pendidikan. Teknik yang dipakai yaitu
konstruk atau variabel. Teknik ini membandingkan nilai rhitung dengan rtabel, rtabel
dicari pada siginifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 50, df = n-2
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas
Pada table 4.5 Nilai corrected item-total correlation yang kurang dari rtabel
diukur, dan apabila r hitung> r tabel maka pertanyaan tersebut valid. Dilihat dari hasil
tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai korelasi dari tiap skor butir pernyataan
variabel yang ada dalam penelitian di atas rtabel yaitu 0,279 yang berarti valid
semua item pernyataan mampu mengukur variabel kepemimpinan, kinerja guru,
2. Uji Reliabilitas
penelitian ini menggunakan perangkat lunak SPSS 20.0 for Windows, yang
memberi fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha
Coefficient (α). Hasil perhitungan uji reliabilitas disajikan dalam Tabel 4.6 sebagai
berikut :
Tabel 4.6
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel
Alpha cronbach”s Critical value Kesimpulan
Penelitian
cronbach alpha > 0,70 (Ghozali, 2013:53). Pada Tabel 4.6 menunjukkan bahwa
setiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan reliabel. Artinya
Pengujian ini terdiri atas uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji
1. Uji multikolonieritas
Tabel 4.7
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Collinearity
Model Statistics Keterangan
Tolera VIF
nce
Tidak terjadi
Kepemimpinan 0,877 1,141
multikolonieritas
1
Tidak terjadi
Kinerja guru 0,877 1,141
multikolonieritas
a. Dependent Variable: Mutu pendidikan
Sumber: Data primer diolah, 2016
Dari table 4.7 dapat disimpulkan bahwa model regresi layak dipakai dalam
penelitian ini karena syarat untuk tidak terjadi multikolonieritas sudah dipenuhi
yakni nilai tolerance > 0,10 atau sama dengan nilai VIF <10.
2. Uji heteroskedastisitas
sebagai berikut:
Tabel 4.8
Hasil uji heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model Sig. Keterangan
Pada tabel 4.8 berdasarkan output di atas diketahui bahwa nilai signifikasi
variabel kepemimpinan (X1) sebesar 0,117 lebih besar dari 0,05, artinya tidak
itu nilai signifikasi variabel kinerja guru (X2) yaitu sebesar 0,076, artinya tidak
3. Uji Normalitas
variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2013: 160).
Tabel 4.9
Hasil Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan dengan melihat nilai Asymp. Sig. pada hasil
Besarnya nilai Kolmogorov smirnov yaitu sebesar 0,952. Hasil nilai Asym. Sig
diperoleh sebesar 0,325, hasil ini bila dibandingkan dengan probabilitas 0,05
maka lebih besar, sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian berdistribusi
secara normal.
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Jika nilai semakin
menggunakan analisis regresi pada software SPSS 20.0 for Windows memperoleh
sebagai berikut:
Tabel 4.10
Koefisien determinasi (R2)
Model Summaryb
Mode R R Square Adjusted R Std. Error of
l Square the Estimate
a
1 .759 .576 .558 1.792
sebesar R Square menunjukan nilai sebesar 0,576 atau 57,6% pada variabel
pendidikan sudah bagus karena >0,5 atau 5% atau karena lebih besar dari 0,5
2. Uji Statistik F
terhadap variabel dependen/ terikat (Ghozali, 2013: 98). Hasil uji statistik F
sebagai berikut.
Tabel 4.11
Uji Statistik F
ANOVAa
Model Sum of Df Mean F Sig.
Squares Square
Regression 205.374 2 102.687 31.974 .000b
1 Residual 150.946 47 3.212
Total 356.320 49
a. Dependent Variable: kualitas Pendidikan
b. Predictors: (Constant), Kinerja guru, Kepemimpinan
Berdasarkan tabel 4.11 uji F diperoleh nilai Fhitung sebesar 31,974 dan nilai
Sig. F 0,000. Nilai Sig. F tersebut lebih kecil dari nilai alpha (α) yang dalam
penelitian ini sebesar 5% (0,05) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hasil ini lebih
besar jika dibandingkan dengan Ftabel diperoleh nilai Ftabel =3,19 (diperoleh dari
pendidikan.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda.
regresi terdapat satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen
variabel bebas yaitu mutu pendidikan. Hasil analisis regresi linear berganda dapat
Tabel 4.12
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
a
Coefficients
berikut:
a. Nilai konstanta (a) adalah 7,125, artinya jika variabel kepemimpinan (X1), dan
kinerja guru (X2) nilainya 0, maka kualitas pendidikan nilainya positif, yaitu
7,125.
koefisien yang positif. Hal ini dapat diartikan bahwa setiap penambahan
c. Koefisien untuk variabel kinerja guru adalah 0,146 dan mempunyai nilai
koefisien yang positif. Hal ini dapat diartikan bahwa setiap penambahan
variasi faktor kinerja guru maka akan mengalami peningkatan nilai kualitas
Tabel 4.13
Hasil Uji t
Berdasarkan tabel 4.13 mengenai hasil uji t di atas dapat diketahui sebagai
berikut:
signifikansi sebesar 0,000, jika dibandingkan dengan ttabel (1,676) maka thitung>
ttabel dan ρ< 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H1 diterim dan H0 ditolak, artinya
signifikansi sebesar 0,005, jika dibandingkan dengan ttabel (1,676) maka thitung>
ttabel dan ρ< 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H2 diterima dan H0 ditolak, artinya
Dari hasil uji F regresi yang dilakukan ditemukan bahwa seluruh variabel
Sedangkan dari hasil uji t yang dilakukan bahwa secara parsial variabel
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000, jika dibandingkan dengan ttabel (1,676)
maka thitung> ttabel dan ρ< 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H1 diterim dan H0
pendidikan.
Hasil penelitian juga didukung oleh teori Sudjana yang menyatakan bahwa
pendidikan.
wanitu juga sangat berpengaruh dan memiliki peran yang sangat penting dalam
ada di sekolah agar pembelajaran di sd/mi Waru, Baki, Sukoharjo lebih maju,
teratur dengan guru, staf, orang tua, siswa dan anggota masyarakat disekitarnya
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,005, jika dibandingkan dengan ttabel (1,676)
maka thitung> ttabel dan ρ< 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H2 diterima dan H0
pendidikan.
kepemimpinan kepala sekolah, iklim sekolah, dan kinerja guru terhadap mutu
kinerja guru merupakan titik sentral dalam usaha informasi pendidikan dan
jawab dalam melakukan tugas-tugas yang ada di sekolah. Dan tugas dari guru
5.1. Kesimpulan
sekolah wanita dan kinerja guru terhadap peningkatan kualitas/ mutu pendidikan
pada sekolah yang dipimpin kepala sekolah wanita, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
Kelurahan Waru.
1. Data penelitian diperoleh dari hasil jawaban kuesioner yang dibagikan kepada
responden dengan tanya jawab secara langsung dengan responden dan hanya
64
2. Keterbatasan jumah sampel yang diteliti. Peneliti hanya menggunakan 50
5.3. Saran-Saran
sekolah wanita yang berada di Desa Waru, maka disarankan agar kualitas/
pendidikan.
guru secara keseluruhan. Namun sekolah perlu melihat faktor mana yang
paling berpengaruh dan mana yang paling tidak berpengaruh, sehingga strategi
3. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini semua variabel yang terbukti
memperoleh hasil yang lebih variatif serta memperkaya teori yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Abas & Suyanto. (2001). Wajah dan Dinamika Pendidikan Anak Bangsa.
Yogyakarta: Adicita.
Ahmad, Sabri. (2005). Strategi Belajar M engajar. Padang: Quantum Teaching.
Algifari. (2000). Analisis Regresi. Edisi Ke dua. Yogyakarta. BPFE.
Aplikasi, Jakarta: Balai Pustaka, 1999
Danim. (2008). Kinerja Staf dan Organisasi, Jakarta : CV. Pustaka Setia.
Daryanto. (2007). Media Pembelajaran. Bandung : Sarana Tutorial Nurani
Sejahtera.
Djamarah, Syaiful Bahri. (2000). Psikolog Belajar. Rieneka Cipta: jakarta.
Elvinaro, Ardianto. (2014). Metodologi Penelitian untuk Public Relations
Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : Simbiosarekatama Media.
Frankel, Lois P. (2007). See Jane Lead: 99 Kiat Sukses Memimpin Bagi
Perempuan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Ghozali. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21
Edisi 7. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro.
Halilah. (2010). Kepemimpinan Wanita dalam Manajemen Kependidikan. Jurnal
Manajemen Of Education, Vol 1, Is 1. Hlm 1-9.
Hasibuan, Malayu S.P,. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.
Bumi Aksara. Indonesia
Henning, M. & Jardian, A. (1977). The Managerial woman. Anchor
Press/Doubleday.New York
Isjoni. (2006). Pendidikan sebagai Investasi Masa Depan, Jakarta: Yayasan Obor
Jakarta: Bumi Akasara
Kandar. (2007). Guru Profesional. Yogyakarta. Rajawali Pres
Komariah, Aan. (2005). Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif, Kreatif
dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosda Karya
Maslikhah, Quo Vadis. (2007). Pendidikan Multikultur; Rekonstruksi Sistem
Pendidikan
Michael Fulan. (1992). The Future Educational Change. The Meaning of
Educational. Ontarion: OISE Press.
Mulyasa, Enco. (2012). Menjadi Guru Profesional;Menciptakan Pembelajaran
Mulyasa, Endang. (2007). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja
Rosda Karya.
Mulyasa, H.E. (2005). Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta:
PT Bumi Aksara.
Murniati, Nunuk. (2004). Getar Gender, Magelang: Indonesia Tera.
Naisbitt, J., & Aburdene, P. (1990.) Megatrends 2000: Sepuluh Arah Baru Untuk
Tahun. 1990-an. Alih Bahasa F.X. Budijanto. Jakarta: Bina Putra Aksara.
Nawawi, Hamdani. (2003). Kepemimpinan yang Efektif, Jakarta: Gajah Mada
Noor, Juliansyah. (2011). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Kencana.
Paul D. Hirtz, susan L. Murray dan Ctherine A. Riordan. (2007). The effects of
leadership on Quality.
Robbins, Stephen P. (2001). Perilaku Organisasi, Edisi 8. Prentice Hall. Jakarta.
Rosco, J.T. (1975). Fundamental Research Statistic For The Behavior Sciencess.
(2nd, end), Holt, Rinehart and Winston. New York.
Sallis, Edward.( 2010). Total Quality Management in Education, Manajemen
Mutu
Sanjaya, Wina. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada
Media Grup.
Sarwono, Jonathan. (2013). Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kuantitatif.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sarwono, S.W. (2010). Psikologi Remaja, Edisi Revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Sedarmayanti. (2001). Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
Setiawan Maman. (2006). Pengaruh Struktur Kepemimpinan, Karekteristik
Perusahaan, dan Karekteristik tata kelola Koprasi terhadap Kinerja
Perusahaan. Laporan Penelitian Universitas Padjajaran: Diterbitkan.
Sidi, Indra. (2001). Menuju Masyarakat Belajar; Menggagas Paradigma Baru
Stogdill, R.M. (1974). Handbook of Leadership: A Survey Of Theory and
Research. New York: Free Press, Suatu divisi dari Macmillan.
Sudjana,D. (2001). Metode & Teknik Pembelajara Partisipatif. Bandung: Falah
Production.
Sugiyono. (2009). Metodologi Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Suharsaputra, Uhur. (2010). Adminitrasi Pendiddikan. Bandung: PT. Reflika
Aditama.
Suharsini. (2006). Metodologi Penelitian: Prosedur Penelitian. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Supardi. (2010). Kinerja Guru. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Suryadi. (1999). Ace Pendidikan, Investasi SDM dan Pembangunan; Isu, Teori
dan
Thoha, Miftah. (1998). Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya.
Jakarta: Rajawali press.
Thoha. (2010). Kepemimpinan dalam Manajemen, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Umiarso & Imam, Gojali. (2010). Manajemen Mutu Sekolah di Era Otonomi
Undang-Undang RI Nomer 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
University Press
Uno, Hamzah B dan Lamatenggo, Nina. ( 2014). Teori Kinerja Dan
Pengukurannya. Jakarta : Logos Wacana Ilmu.
Uwes, Sanusi. (1999). Manajemen Pengebangan Mutu Dosen, Jakarta: Logos
Wacana Ilmu
Wahyudi, Imam. (2012). Mengejar Profesionalisme Guru. Jakarta:
PrestasiPustaka
Word Bank Study. (1989). Indonesia: Basic Eucation Study. Washington D.C.:
Word Bank.
Yamin dan Maisah. (2010). Standarisasi Kinerja Guru. Jakarta: Gaung
Persada Press