Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ideologi Pancasila pada hakikatnya merupakan sebagai keseluruhan pandangan, cita-cita,
keyakinan dan nilai bangsa Indonesia yang secara normatif perlu diwujudkan dalam kehidupan
bermasyakat, berbangsa dan bernegara.
Keputusan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia No. 647/MENKES/SK/IV/2000
tentang ketentuan umum pada Bab I Pasal 1 yaitu, “Perawat adalah seseorang yang telah lulus
pendidikan perawat baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku”. Perawat sebagai tenaga kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum. Dalam menghadapi pasien, seorang perawat
harus mempunyai etika, karena yang dihadapi perawat adalah seorang manusia. Perawat pun
harus bertindak sopan, murah senyum dan menjaga perasaan pasien. Hal tersebut dilakukan
karena peran perawat membantu proses penyembuhan pasien bukan memperburuk keadaan
pasien.
Oleh karena itu peranan perawat khususnya perawat profesional sangat erat kaitannya
dengan pendidikan pancasila khususnya etika nilai-nilai pengembangan profesinya dari efek
pendidikan pancasila itu sendiri. Maka peranan perawat sangat menunjukkan sikap
kepemimpinan dan tanggung jawab untuk memelihara dan mengelola asuhan keperawatan serta
mengembangkan diri dalam meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan keperawatan.
Dengan etika yang baik diharapkan seorang perawat bisa menjalin hubungan yang lebih
akrab dengan pasien. Dengan hubungan baik ini, maka akan terjalin sikap saling menghormati
dan menghargai di antara keduanya. Etika dapat membantu para perawat mengembangkan
kelakuan dalam menjalankan kewajiban, membimbing hidup, menerima pelajaran, sehingga para
perawat dapat mengetahui kedudukannya dalam masyarakat dan lingkungan keperawatan.
Dengan demikian, para perawat dapat mengusahakan kemajuannya secara sadar dan
seksama. Dalam perawatan teori dan praktek dengan budi pekerti saling memperoleh, maka dua
hal ini tidak dapat dipisahkan. Selain dengan tujuan tersebut, maka dapat dikemukakan bahwa
nama baik rumah sakit ditentukan oleh pendapat atau kesan dari masyarakat umum. Kesehatan
masyarakat terpelihara dengan baik, jika tingkatan pekerti perawat dan pegawai-pegawai

1
kesehatan lainnya luhur juga. Sebab akhlak yang teguh dan budi pekerti yang luhur merupakan
dasar yang penting untuk segala jabatan, termasuk jabatan perawat. Dan kemandirian untuk
hidup sehat dapat ditinjau dari segi ediologi pancasila.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan pancasila ?
2. Apa saja nilai–nilai yang terkandung dalam pancasila ?
3. Apa yang dimaksud dengan perawat beserta fungsinya ?
4. Apa yang dimaksud dengan perawat yang profesional dan pancasilais ?
5. Bagaimana peranan sarjana keperawatan dalam pengamalan pancasila ?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian pancasila
2. Untuk mengetahui nilai–nilai yang terkandung dalam pancasila
3. Untuk mengetahui pengertian dari perawat
4. Untuk mengetahui pengertian perawat yang profesional dan pancasilais
5. Untuk mengetahui peranan sarjana keperawatan dalam pengamalan pancasila

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila
a. Pancasila Secara Umum
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat paada hakikatnya merupakan suatu nilai sebagai
sumber dari segala penjabaran norma hukum, moral, maupun norma kenegaraan lainnya. Nilai-
nilai tersebut akan dijabarkan dalam masyarakat, kemudian dijabarkan dalam suatu norma-norma
yang jelas sehingga dijadikan sebuah pedoman.
Pengertian Pancasila sebagai dasar negara seperti dimaksud tersebut sesuai dengan bunyi
Pembukaan UUD 1945 Alinea IV yang secara jelas menyatakan, “kemudian daripada itu untuk
membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu
dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan
kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia
dan Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Atau
Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.”.
Pancasila sebagai ideologi negara sangat dibutuhkan karena ideologi tersebut merupakan
suatu pandangan, nilai, cita-citadan juga keyakinan yang ingin diwujudkan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara secara nyata. Ideologi tersebut dapat membangkitkan kesadaran seluruh
rakyat dengan kemerdekaan, pancasila juga merupakan konsep yang meliputi penanaman
semangat juang masyarakat dalam berbangsa dan bernegara.

b. Pancasila Menurut Para Ahli


1. Muhamad Yamin
Pancasila berasal dari kata “Panca” yang berarti lima dan “Sila” yang berarti sendi, asas,
dasar, atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik. Dengan demikian, pancasila
merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan
baik.

3
2. Ir. Soekarno
Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun-temurun yang sekian abad lamanya
terpendam bisu oleh kebudayaan Barat. Dengan demikian, pancasila tidak saja falsafah negara,
tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia.
3. Notonegoro
Pancasila adalah dasar falsafah negara Indonesia. Berdasarkan pengertian ini dapat
disimpulkan bahwa Pancasila pada hakikatnya merupakan dasar falsafah dan ideologi negara
yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang
persatuan dan kesatuan, serta sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia

B. Nilai – Nilai Yang Terkandung Dalam Pancasila


Pada UU No. 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional, pasal 39 ayat 2
dinyatakan “ Disetiap jenis, jalur, dan jenjang pendidikan wajib memuat pendidikan pancasila”,
karena dalam pendidikan pancasila terdapat nilai – nilai yang mampu dijadikan pedoman dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Nilai merupakan sesuatu yang bersifat berharga yang memiliki arti yang sangat
bermakna, nilai digunakan dalam menilai atau melakukan penilaian sedangkan nilai moral
merupakan penilaian terhadap tindakan yang umumnya diyakini oleh para anggota suatu
masyarakat tertentu sebagai “yang salah” atau “yang benar”(Berkowitz,1964).
Pertimbangan moral adalah penilaian tentang benar dan baiknya sebuah tindakan. Akan
tetapi tidak semua penilaian tentang “baik” dan “benar” itu merupakan pertimbangan moral,
banyak diantaranya justru merupakan penilaian terhadap kebaikan / kebenaran, estesis,
teknologis / bijak
Jadi jelas bahwa seorang perawat harus benar-benar mempertimbangkan nilai-nilai moral
dalam setiap tindakannya. Seorang perawat harus mempunyai prinsip-prinsip moral, tetapi
prinsip moral itu bukan sebagai suatu peraturan konkret untuk bertindak, namun sebagai suatu
pedoman umum untuk memilih apakah tindakan-tindakan yang dilakukan perawat itu benar atau
salah.

4
Beberapa nilai – nilai yang perlu diterapkan oleh seorang perawat diantaranya :
1. Kebijakan ( dan realisasi diri )
2. Kesejahteraan orang lain
3. Penghormatan terhadap otoritas
4. Kemasyarakatan / pribadi-pribadi
5. Keadilan
Seorang perawat harus mempunyai rasa kemanusiaan dan moralitas yang tinggi terhadap
sesama. Karena dengan begitu, antara perawat dan pasien akan terjalin hubungan yang baik.
Perawat akan merasakan kepuasan batin, bila ia mampu membantu penyembuhan pasien dan si
pasien sendiri merasa puas atas pelayanan perawatan yang diberikan, dengan kata lain terjadi
interaksi antara perawat dan pasien.
Selain prinsip-prinsip moralitas yang dikemukakan diatas, ajaran moralitas dapat juga
berdasarkan pada nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila pancasila

a. Pengertian Nilai dalam Pancasila


Menurut Walter G Everett, nilai dibagi menjadi lima bagian, yaitu :
1. Nilai–nilai ekonomi (economi values), yaitu nilai–nilai yang berhubungan dengan sistem
ekonomi, contoh pada perekonomian harga barang
2. Nilai–nilai rekreasi (recreation values), yaitu nilai–nilai permainan pda waktu senggang,
sehingga memberikan sumbangan untuk mensejahterakan kehidupan
3. Nilai–nilai perserikatan ( association values), yaitu nilai–nilai yang meliputi bentuk
perserikatatan dengan sesama manusia
4. Nilai–nilai kejasmanian (body values), yaitu nilai–nilai yang berhubungan dengan
kondisi jasmani seseorang
5. Nilai–nilai watak (character values), yaitu nilai yang meliputi seluruh tantangan,
kesalahan, kebenaran dan keadilan.
Sedangkan menurut Prof. DR. Drs. Notonegoro, S.H. membagi nilai menjadi tiga, yaitu :
1. Nilai material, yaitu sesuatu yang berguna untuk jasmani manusia
2. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapatmengadakan
kegiatan atau aktivitas
3. Nilai kerohanian, yaitu segalasesuatu yang berguna untuk rohni manusia. Nilai
kerohanian meliputi nilai kebenaran,keindahan,kebaikan atau moral, dan nilai religius.

5
b. Nilai – nilai yang Terkandung dalam Pancasila
Adapun nilai – nilai yang terkandung dalam pancasila sesuai denganketetapan MPR No.
II/MPR/1978 adalah sebagai berikut :
1. Nilai Ketuhanan
Nilai ketuhanan Yang Maha Esa mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan
bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta. Dengan nilai ini menyatakan
Indonesia merupakan bangsa yang religius. Sebagai seorang perawat tentu harus menjungjung
tinggi kebebasan beragama bagi klien. Pengamalan pancasila sila pertama tentu wajib dilakukan
oleh seorang perawat. Hal itu dikarenakan Negara Kesatuan Republik Indonesia mengakui
adanya lima kepercayaan atau agama. Maka sudah tentu sebagai seorang perawat harus bisa
menghargai dan menghormati pasien atau klien yang berbeda kepercayaan. Adapun nilai yang
terkandung dalam sila pertama adalah :
1. Patuh dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai agama dan kepercayaannya
masing–masing
2. Hormat dan menghormati antar umat beragama untuk menciptakan kerukunan hidup
3. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing–masing
4. Tidak memaksakan agama atau kepercayaan kepada orang lain

2. Nilai Kemanusiaan
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti kesadaran sikap dan prilaku
sesuai dengan nilai- nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntunan hati nurani.seorang
perawat harus bersikap adil terhadap klien. Memiliki rasa cinta dalam hartiaan sayang terhadap
klien, serta tidak membeda-bedakan klien dalam melakukan perawatan. Dengan keanekaragaman
budaya serta suku bangsa, seorang perawat dalam menjalankan tugasnya tentu akan menghadapi
klien yang berbeda-beda. Sangat jelas bahwa seorang perawat harus adil dan menangani klien
dengan penuh tanggung jawab serta tidak dengan semena-mena.Adapun nilai yang terkandung
dalam sila ke dua adalah :
1. Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban sesama manusia
2. Saling mencintai sesama manusia
3. Mengembangkan sikap tenggang rasa dan tepa – selira

6
4. Tidak semena – mena terhadap orang lain
5. Menjungjung tinggi nilai kemanusiaan
6. Berani membela kebenaran dan keadilan
7. Saling bekerja sama
3. Nilai Persatuan
Nilai persatuan Indonesia mengandung makna usaha kearah bersatu dalam kebulatan
rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam NKRI. Persatuan indonesia sekaligus mengakui
terhadap keanekaragaman yang ada. Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari berbagai
ras, suku bangsa, budaya dan lain-lain. Dengan keanekaragaman tersebut menimbulkan
masyarakat yang berbeda-beda, dalam profesi perawat justru akan berbaur dengan tenaga
kesehatan yang lainnya. Hal ini akan menimbulkan berbagai pandangan antara tenaga kesehatan
yang satu dengan tenaga kesehatan yang lainnya. Seorang perawat akan dihadapkan dengan
berbagai profesi yang akan menunjang profesinya untuk kesembuhan bagi klien. Adapun nilai
yang terkandung dalam sila ketiga adalah :
1. Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentinandan keselamatan bangsa dan negara diatas
kepentingan pribadi atau golongan
2. Rela berkorban untuk negara
3. Cinta tanah air Indonesia
4. Bangga menjadi warna negara Indonesia

4. Nilai Kerakyatan
Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah dalam permusyawarahan perwakilan
mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara
musyawarah dan mufakat melalui lembaga – lembaga perwakilandalam profesi perawat akan
terlihat jelas bahwa dalam pelaksanaan keperawatan terhadap klien. Seorang perawat harus bisa
dipimpin dan bekerja secara tim. Selain itu, sebelum melaksanakan tindakan kepada klien harus
terlebih dahulu melakukan musyawarah dengan keluarga klien serta tenaga medis lainnya. Hal
ini, dimaksudkan agar tercipta proses pelayanan kesehatan yang baik bagi klien. Adapun nilai
yang terkandng dalam sila ke empat ini adalah :
1. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat
2. Mengutamakan musyawarah dan mufakat
3. Bertanggung jawab atas amanah yang diberikan rakyat

7
5. Nilai Keadilan
Nilai keadilan sosial sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengandung makna sebagai
dasar sekaligus tujuan untuk tercapainya Indonesia yang adil dan makmur secara lahir dan
batin. seorang perawat dalam melaksanakan tugasnya harus bersikap sama dan tidak membeda-
bedakan antara klien yang satu dan klien yang lainnya. Seorang perawat juga harus mampu
mementingkan keselamatan klien dan juga keselamatan bagi dirinya sendiri Adapun nilai yang
terkandung dalam sila ke lima adalah :
1. Menyeimbangkan hak dan kewajiban
2. Menghormati hak orang lain
3. Bersikap adil

C. Pengertian Dan Fungsi Perawat


a. Pengertian Perawat

Perawat atau Nurse berasal dari bahasa latin yaitu dari kata “Nutrix” yang berarti
merawat atau memelihara.
Menurut UU RI No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, mendefinisikan perawat adalah
mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan tindakan keperawatan
berdasarkan ilmu yang dimilikinya, yang diperoleh melalui pendidikan keperawatan.
Sedangkan menurut International Council of Nurses (1965), perawat adalah seseorang yang telah
menyelesaikan program pendidikan keperawatan, berwenang di Negara bersangkutan untuk
memberikan pelayanan dan bertanggung jawab dalam peningkatan kesehatan, pencegahan
penyakit serta pelayanan terhadap pasien.
PPNI, 1999; Chitty, 1997, Perawat adalah seseorang yang memiliki pengetahuan,
keterampilan dan kewenangan untuk memberikan asuhan keperawatan pada orang lain
berdasarkan ilmu dan kiat yang dimilikinya dalam batas-batas kewenangan yang dimilikinya.
Menurut Harlley, 1997 Perawat adalah seseorang yang berperan dalam merawat atau
memelihara, membantu dan melindungi seseorang karena sakit, injury dan proses penuaan.

8
b. Fungsi Perawat

1. Fungsi Independen Perawat


Fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalam menjalankan
tugasnya dilakukan secara sendiridengan keputusan sendiridalam melakukan tindakan untuk
memenuhi kebutuhan dasar manusia, seperti kebutuhan fisiologis,k pemenuhan kebutuhan dan
kenyamanan, pemenuhan kebutuhan cinta mencintai, pemenuhan kebutuhan harga diri dan
aktualisasi diri.
2. Fungsi Dependen Perawat
Fungsi perawat dalam melakukan kegiatannya atas atau instruksi dari rekan profesi.
Sehingga sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan.
3. Fungsi Interdependen Perawat
Fungsi yang dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan satu
sama lain.

D. Pengertian Perawat Yang Profesional Dan Pancasilais


a. Perawat Profesional
Depkes RI, 2002 dalam Aisiyah 2004, Perawat Profesional adalah perawat yang
bertanggung jawab dan berwenang memberikan pelayan keperawatan secara mandiri atau
berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sesuai dengan kewenangannya.
Perawat yang profesional ialah perawat yang memahami mengenai profesi yang sedang
ia tekuni, dimana perawat ini paham betul tentang apa yang harus dilakukan dan menguasai
segala hal yang menyangkut pekerjaan. Selain memahami mengenai profesi, perawat yang
profesional pun harus bersifat sportif dalam menjalin suatu interaksi.
Keperawaan adalah suatu bentuk pelayanan profesional sebagai bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang meliputi aspek bio – psiko – sosio – spiritual yang komprehensif, ditujukan
kepada individu, keluarga atau masyarakat yang sehat maupun sakit yang mencakup siklus hidup
manusia.
Untuk menunjang keperawatan profesional maka diperukan peningkatan kualitas
organisasi profesi keperawatan dengan berbagai cara pendekatan serta kiat – kiat yang lebih
difokuskan pada kemampuan perawat untuk memberikan asuhan keperawatan secara
komprehensif sehingga memberikan pelayanan yang nyaman dan terpercaya bagi pasien.

9
b. Perawat Pancasilais
Perawat yang pancasilais ialah perawat yang memiliki pemahaman pada dirinya tentang
pancasila, yang berisi lima dasar pedoman hidup, ditujukan untuk seluruh kalangan masyarakat
Indonesia. Perawat juga mempunyai ikatan penting dengan Pancasila. Ikatan ini yang menjadi
pedoman utama bagi perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas dengan rela berkorban dan
penuh tanggung jawab.
Perawat professional selalu berada di bawah nilai dan kaidah Pancasila. Tanpa Pancasila,
perawat tidak bisa melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik. Ilmu tentang anatomi
tubuh manusia dan pelayanan yang harus diberikan kepada klien itu semua tidak akan berjalan
mulus tanpa adanya pengamalan terhadap nilai-nilai Pancasila.
Seorang perawat yang pancasilais adalah perawat yang senantiasa menerapkan nilai –
nilai yang terkandung dalam pancasila yang di jadikannya sebagai pedoman dalam profesi untuk
mengembangkan nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan, sesuai yang
termuat dalam sila – sila pancasila.

E. Peran Sarjana Keperawatan Dalam Pancasila


1. Ketuhanan Yang Maha Esa
1. Ikut mendoakan kesembuhan pasien meskipun berbeda keyakinan.
2. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk berdoa atau sholat sesuai dengan agama
dan kepercayaan masing-masing sebelum dan sesudah melakukan tindakan keperawatan.
3. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah masing-
masing jika antara perawat maupun dokter berbeda keyakinan dengan pasien.
4. Perawat membantu pasien yang ingin menghormati dan melaksanakan ibadahnya saat
pasien dalam keadaan keterbatasan.
5. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan perlu bersikap sadar, murah hati
dalam arti bersedia memberikan bantuan dan pertolongan kepada pasien dengan sukarela
tanpa mengharapkan imbalan.
6. Perawat yang jujur dan tekun dalam tugas.
7. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
8. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.

10
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
1. Memberikan pelayanan yang adil tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama,
kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya sesuai dengan
penyakit yang diderita pasien.
2. Dalam merawat pasien hendaknya menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dengan
tidak memperlakukan pasien dengan semena-mena.
3. Perawat merawat pasien dengan penuh perasaan cinta, serta sikap tenggang rasa dan tepa
selira.
4. Membela pasien (Patien Advocate) pada saat terjadi pelanggaran hak-hak pasien,
sehingga pasien merasa aman dan nyaman.
5. Perawat memberikan informasi dengan jujur dan memperlihatkan sikap empati yaitu turut
merasakan apa yang dialami oleh pasien.
6. Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negatif pasien dengan
memberikan waktu untuk mendengarkan semua keluhan dan perasaan pasien.
7. Perawat memiliki sensitivitas dan peka terhadap setiap perubahan pasien.
8. Perawat bersedia mengerti terhadap kecemasan dan ketakutan pasien.
9. Perawat harus memiliki minat terhadap orang lain dan memiliki wawasan yang luas.
10. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
11. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa
membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan
sosial, warna kulit dan sebagainya.

3. Persatuan Indonesia
1. Mengembangkan kerjasama sebagai tim dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
2. Mengutamakan kepentingan dan keselamatan pasien daripada kepentingan pribadi.
3. Perawat harus menjalin hubungan baik terhadap sesama perawat lain, staf kesehatan
lainnya, pasien dan keluarga agar tidak terjadi konflik yang menimbulkan perpecahan.
4. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
5. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
6. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
7. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
8. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.
9. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
10. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

11
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
1. Sebelum melakukan tindakan perawatan kepada pasien perawat hendaknya
mengutamakan musyawarah dengan pasien dan keluarga pasien dalam mengambil
keputusan.
2. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur serta
dapat dipertanggungjawabkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat
dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan, mengutamakan persatuan dan
kesatuan demi kepentingan bersama.
3. Perawat hendaknya membiasakan diri menahan pembicaraan tentang hal – hal pasien
dengan orang yang tak mempunyai hal dalam hal itu dan yang tidak mengerti soal
perawatan pasien, meskipun orang tersebut keluarga pasien sendiri.
4. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
5. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
6. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
7. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
8. Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
9. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
10. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan
Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran
dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
11. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
pemusyawaratan.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


1. Mengembangkan sikap adil dengan menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
terhadap semua pasien.
2. Perawatan pasien dilaksanakan dengan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong-
royongan antara pasien, keluarga pasien, perawat, dokter serta tim paramedis dan medis
lainnya.
3. Antara hak dan kewajibannya perlu diseimbangkan. Lebih mementingkan keselamatan
pasien tapi tidak mengabaikan keselamatan perawat itu sendiri.
4. Perawat mampu mencurahkan waktu dan perhatian, sportif dalam tugas, konsisten serta
tepat dalam bertindak.

12
5. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan.
6. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
7. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
8. Menghormati hak orang lain.
9. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
10. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap
orang lain.
11. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup
mewah.
12. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan
umum.
13. Suka bekerja keras.
14. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
15. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat paada hakikatnya merupakan suatu nilai sebagai
sumber dari segala penjabaran norma hukum, moral, maupun norma kenegaraan lainnya. Nilai-
nilai tersebut akan dijabarkan dalam masyarakat, kemudian dijabarkan dalam suatu norma-norma
yang jelas sehingga dijadikan sebuah pedoman.
Pancasila sebagai ideologi negara sangat dibutuhkan karena ideologi tersebut merupakan suatu
pandangan, nilai, cita-citadan juga keyakinan yang ingin diwujudkan dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara secara nyata. Ideologi tersebut dapat membangkitkan kesadaran seluruh rakyat
dengan kemerdekaan, pancasila juga merupakan konsep yang meliputi penanaman semangat
juang masyarakat dalam berbangsa dan bernegara.
Beberapa nilai – nilai yang perlu diterapkan oleh seorang perawat diantaranya :
1. Kesejahteraan orang lain
2. Kebijakan ( dan realisasi diri )
3. Penghormatan terhadap otoritas
4. Kemasyarakatan / pribadi-pribadi
5. Keadilan
Menurut UU RI No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, mendefinisikan perawat adalah
mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan tindakan keperawatan
berdasarkan ilmu yang dimilikinya, yang diperoleh melalui pendidikan keperawatan. Adapun
fungsi perawat adalah dependen, interdependen, dan independen
Depkes RI, 2002 dalam Aisiyah 2004, Perawat Profesional adalah perawat yang
bertanggung jawab dan berwenang memberikan pelayan keperawatan secara mandiri atau
berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sesuai dengan kewenangannya.
Seorang perawat yang pancasilais adalah perawat yang senantiasa menerapkan nilai –
nilai yang terkandung dalam pancasila yang di jadikannya sebagai pedoman dalam profesi untuk
mengembangkan nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan, sesuai yang
termuat dalam sila – sila pancasila.

14
B. Saran
Berdasarkan uraian di atas, kiranya kita dapat menyadari bahwa Pancasila merupakan
falsafah negara Republik Indonesia, maka kita harus menjunjung tinggi dan mengamalkan sila-
sila dari pancasila tersebut dengan setulus hati dan penuh rasa tanggung jawab.
Sebagai seorang warga negara yang baik dan patuh hukum maka sudah sepantasnya
menerapkan landasan dasar negara yaitu pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
demi tercapainya negara yang adil, makmur dan sejahtera. Tak hanya sarjana keperawatan saja
yang perlu menerapkan nilai – nilai pancasila, tetapi seluruh lembaga masyarakat pun harus
menanamkan jiwa nasionalisme dan patriotisme sebagai manusia yang pancasilais.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://pmangraja.wordpress.com/pancasila-2/nilai-nilai-yang-terkandung-dalam
pancasila/diunduh pada hari sabtu, 28 Juli 2018 , Pukul 00.42 WIB
https://kumpulantugasdankuliah.blogspot.co.id/2014/12nilai-moral-yang-terkandung-
dalam.html?m=1 diunduh pada hari sabtu, 28 Juli 2018, pukul 00.50 WIB

http://aivonijufiratsel.blogspot.com/2015/12/makalah-pancasila.html diunduh pada hari sabtu, 28


Juli 2018, pukul 11.40 WIB

http://kekasihsetianaruto.blogspot.com/2013/11/makalah-penerapan-sila-pancasila-dalam.html
diunduh pada hari sabtu, 28 Juli 2018, pukul 11.49 WIB

16

Anda mungkin juga menyukai