Anda di halaman 1dari 8

Perang Badar

pertempuran besar pertama antara umat Islam melawan musuh-musuhnya. Perang ini terjadi pada 17
Ramadan 2 H (13 Maret 625). Pasukan kecil kaum Muslim yang berjumlah 313 orang bertempur
menghadapi pasukan Quraisy dari Mekkah yang berjumlah 1.000 orang. Setelah bertempur habis-
habisan sekitar dua jam, pasukan Muslim menghancurkan barisan pertahanan pasukan Quraisy, yang
kemudian mundur dalam kekacauan.

Pertempuran Badar adalah pertempuran skala besar pertama yang terjadi antara kedua kekuatan itu.
Muhammad saat itu sedang memimpin pasukan kecil dalam usahanya melakukan pencegatan terhadap
kafilah Quraisy yang baru saja pulang dari Syam, ketika ia dikejutkan oleh keberadaan pasukan
Quraisy yang jauh lebih besar. Pasukan Muhammad yang sangat berdisiplin bergerak maju terhadap
posisi pertahanan lawan yang kuat, dan berhasil menghancurkan barisan pertahanan Mekkah
sekaligus menewaskan beberapa pemimpin penting Quraisy, antara lain ialah Abu Jahal alias Amr bin
Hisyam.

Bagi kaum Muslim awal, pertempuran ini sangatlah berarti karena merupakan bukti pertama bahwa
mereka sesungguhnya berpeluang untuk mengalahkan musuh mereka di Mekkah. Mekkah saat itu
merupakan salah satu kota terkaya dan terkuat di Arabia zaman jahiliyah. Kemenangan kaum Muslim
juga memperlihatkan kepada suku-suku Arab lainnya bahwa suatu kekuatan baru telah bangkit di
Arabia, serta memperkokoh otoritas Muhammad sebagai pemimpin atas berbagai golongan
masyarakat Madinah yang sebelumnya sering bertikai. Berbagai suku Arab mulai memeluk agama
Islam dan membangun persekutuan dengan kaum Muslim di Madinah; dengan demikian, ekspansi
agama Islam pun dimulai.

Perang Uhud

Perang Uhud adalah pertempuran yang pecah antara kaum muslimin dan kaum kafir Quraisy pada
hari sabtu, tanggal 23 Maret 625 M (7 Syawal 3 H). Pertempuran ini terjadi kurang lebih setahun lebih
seminggu setelah Pertempuran Badar. Tentara Islam saat itu berjumlah 1000 orang namun dihasut
oleh Abdullah pimpinan kaum munafikin dari madinah sehingga kaum munafik saat itu mundur dari
medan perang yang berjumlah 300 orang sehingga jumlah tentara kaum muslimin yang mengikuti
Perang Uhud Fisabilillah yakni berjumlah 700 orang sedangkan tentara kafir berjumlah 3.000 orang.
Tentara Islam dipimpin langsung oleh Muhammad ‫ ﷺ‬sedangkan tentara kafir dipimpin oleh Abu
Sufyan. Disebut Pertempuran Uhud karena terjadi di dekat bukit Uhud yang terletak 4 mil dari Masjid
Nabawi dan mempunyai ketinggian 1000 kaki dari permukaan tanah dengan panjang 5 mil.
Biodata Umar bin Khattab

Nama : Umar bin Khattab


Tempat Tanggal Lahir : Jazirah Arab, Mekkah. 586 M
Ayahnya : Khattab bin Naufal
Ibunya : Khantamah binti Hasyim
Agama : Islam
Istrinya : 1. Zainab binti Mazh’un
2. Ummu Kultsum binti Jarwal
3. Quraibah binti Abu Umayyah
4. Jamillah binti Tsabit
5. ‘Atikah binti Zaid
6. Ummu Hakim binti Al-Harits
7. Ummu Kultsum binti Ali bin Abi Thalib
Anaknya : 1. Abdullah
2. Ashim
3. Hafshah
4. Iyadh
5. Fatimah
6. Zaid
7. Ruqayyah
8.’Abdurrahman Al-Akbar
9. Abdurrahman
10. Zainab
Keistimewaan Umar bagi Rasullulah Saw

1. Umar merupakan salah seorang sahabat yang selalu di mintai pertimbangan-


pertimbangan oleh Rasullulah saw. Bahkan, tidak jarang wahyu turun memperkuat
pandangan nya.
2. Peristiwa asbabun-nuzul dari Surah at-Taubah Ayat 84.
3. Umar bin Khattab memiliki jiwa yang besar.
4. Umar selalu membela dan melindungi Rasullulah saw dari bahaya
yang mengancam nya.

Gelar Umar bin Khattab

1. Al-Faruq (pemberani)
Ia adalah seorang ahli hukum Muslim yang dikenal karena sifatnya yang berani bersikap
tegas dalam membedakan antara kebajikan dan kebatilan, yang membuatnya mendapatkan
julukan ini.
2. Abu Faiz (Orang yang memiliki kecerdasan)
Ia mendapatkan julukan ini karena ia memiliki kecerdasaan yang luar biasa dalam mengatur
pemerintahan dan mengatur strategi perang.
3. Abu Hafaas (Tegas dalam pendirian)
Ia mendapatkan julukan ini karena cara memimpin beliau sangat tegas dan teguh pendirian.
4. The Lion Of the Dissert (Singa Padang Pasir)
Ia mendapat julukan ini karena keberanian dan kecepatannya menggunakan pedang. Ia
memperoleh julukan ini dari orang-orang suku Arab sebelum ia masuk Islam.

Perjuangan Umar bin Khattab setelah masuk Islam


1. Mengumumkan keislamannya di hadapan kaum Quraisy
2. Mengajak Rasulullah Saw. untuk berdakwah secara terang-terangan
3. Mendatangi tokoh-tokoh Quraisy untuk masuk Islam
4. Mencurahkan seluruh hidupnya untuk membela Rasulullah Saw.
5. Selalu mengikuti setiap peperangan
Umar bin Khattab Menjadi Khalifah

umar bin Khattab menjadi khalifah menggantikan Abu Bakar as-sidiq. Umar menjadi
khalifah dengan cara ditunjuk langsung oleh Khalifah Abu Bakar menjelang wafatnya. Umar
bin Khattab adalah seorang Khalifah yang cakap, cerdas, dan bijaksana. Dalam masa
pemerintahan Umar bin Khattab yang tidak lebih dari 10 tahun, dakwah Islam bisa mencapai
wilayah Irak, Persia Syam, dan Mesir.

Umar bin Khattab tidak saja menyempurnakan peraturan yang lama, tetapi juga
menggantinya dengan peraturan baru yang lebih baik sehingga wilayah islam yang luas dapat
dikendalikan sebaik-baiknya. Khalifah Umar bin Khattab berhasil kas negara yang disebut
baitul mal, membentuk jawatan-jawatan, mdngatur gaji pegawai dan tentara, mengangkat
hakim, membuat mata uang, mendirikan kantor pos, menerapkan tahun Hijriah sebagai
permulaan tahun islam, serta membuat peraturan baru lainnya.

Kisah Umar bin Khatab masuk islam

Umar awalnya menentang Muhammad tentang Agama Islam. Setelah masuk Islam pada
tahun 616 M, ia menjadi Muslim pertama yang berdoa secara terbuka di Ka'bah. Umar masuk
Islam pada umur 27 tahun karena ia mendengar adik dan iparnya masuk Agama Islam, pada
awalnya ia sangat tidak setuju dan sempat bertengkar dengan adik dan iparnya. Ia sangat
marah ketika mendengar adik dan ipar nya masuk Agama Islam bahkan ia sampai ke rumah
adiknya Fatimah untuk memukul Said bin Zaid dan menampar Fatimah sangat keras, sampai
pipi nya mengeluarkan darah.

Melihat darah yang mengalir dari pipi adik nya, tercekat hati Umar. Umar merasa kaget dan
heran, ada kekuatan apakah yang membuat adiknya berani menantang nya. Keyakinan
terhadap Islam lah yang membuat Fatimah berubah sikap terhadap Umar.

Ketika melihat lembaran-lembaran Al-Qur'an, Umar pun meminta dari adik nya. Akan tetapi
Fatimah menolak permintaan Umar, kecuali dia mandi lebih dahulu. Setelah mandi,
kemudian Umar membaca isi lembaran itu yang berisi awal Surah Taha seraya berkata
"Alangkah indahnya kata-kata ini!" Lalu, Umar berkata lagi "Tunjukkan saya ketempat
Muhammad." Khabab bin al-Art pun mengantar Umar menemui Rasulullah SAW. Saat
bertemu Rasulullah saw, Umar mengucapkan dua kalimat syahadat dan menyatakan diri
masuk Islam.

Pada masa ini, Islam berkembang pesat disebut Futuhat Islamiyah (Pembuka Islam) masa
pemerintahannya pada tahun 634-644 M. Umar berpartisipasi dalam hampir semua
pertempuran dan ekspedisi di bawah Muhammad.
Umar bin Khattab Wafat

Hasil gemilang yang di raih khalifah Umar bin Khattab membuat musuh Islam menjadi
geram. Mereka menyusun komplotan yang berusaha untuk membunuh Umar. Pada suatu hari,
ketika khalifah Umar bin Khattab sedang mengimami salat Subuh di masjid Nabawi,
Madinah, tiba-tiba salah seorang dari komplotan yang bernama Abu Lu'lu'ah al-Majusi dari
Persi menikamnya dari belakang dengan pisau beracun. Abu Lu'lu'ah al-Majusi berbuat
demikian karena sakit hati wilayahnya ditaklukkan umat Islam. Akibat luka tikaman itu
akhirnya Khalifah Umar bin Khattab wafat sebagai seorang syuhada. Jasadnya dikebumikan
di rumah Aisyah (istri Rasulullah saw.) berdekatan dan sejajar dengan makam dua orang
yang sangat dihormatinya, yaitu makam Rasulullah saw. dan makam Abu Bakar as-Sidiq. Ia
meninggal pada usia 63 tahun pada tahun 644 M.

Biodata Sayyidah Aisyah r.a

Nama : Sayyidah Aisyah

Tempat Tanggal Lahir : Makkah, Jazirah Arab. 613/614 M

Ayahnya : Abu Bakar as-sidiq

Ibunya : Ummu Ruman binti Amir bin Uwaimir

Agama : Islam

Suaminya : Nabi Muhammad SAW.

Aisyah r.a Wafat

Sayyidina Aisyah r.a. meninggal dunia pada usia yang telah renta. Beberapa riwayat
mengatakan bahwa ia meninggal pada usia 66 tahun. Ia meninggal dunia saat melaksanakan
salat Witir yang dilakukan pada tanggal 27 Ramadan. Aisyah dimakamkan di Baqi’.

Kisah Aisyah r.a

Namanya yang kita kenal adalah Aisyah, dijuluki juga Ummu Abdillah, Nabi sering
memanggilnya dengan sebutan Putri as-Siddiq. Aisyah adalah wanita Quraisy yang mana
ayahnya berasal dari suku Taima, sedangkan ibunya berasal dari suku Kinanah.
Sebagaimana diketahui, orang Arab mengganggap julukan adalah lambang kebesaran dan
kebanggaan. Aisyah tidak menyandang julukan sama sekali sebab dia tidak memiliki anak.
Oleh karena itu, rasa sedih atas hal tersebut benar-benar terlihat saat dia berkata kepada Nabi
dengan penuh kesedihan dan kelesuan, "Wahai Rasulullah! Sahabat-sahabatku memiliki
nama julukan (sedangkan aku tidak memiliki)," Rasulullah berkata, "Pakailah nama anakmu,
Abdullah, maksud beliau adalah keponakannya.”

Istri yang Setia

Aisyah matang dalam berpikir dan memahami sesuatu. Dia mengatur urusan rumah tangga
Rasulullah saw., menjaga dan merencanakan urusan-urusan rumah tangganya, melapangkan
diri ketika diperlukan, dan menaati pengarahan- pengarahan Rasulullah saw. dalam hal
menjalankan urusan rumah tangga dengan sebaik-baiknya.

Rasulullah saw. mengetahui kesetiaan, hafalan, dan pemahamannya. Pada suatu ketika beliau
bersabda, "Ambillah separuh agamamu dari Khumaira ini."

Rasulullah saw. juga mengetahui keutamaan-keutamaan yang ada pada Aisyah. Oleh karena
itulah dia menjadi istri yang paling dicintai. Aisyah banyak mendalami hukum dan
menguasai ilmu. Akan tetapi sebagai seorang wanita, Aisyah tetap tidak dapat terlepas dari
tabiat wanita pada umumnya, yaitu sifat cemburu dan lainnya.

Gelar-gelar Aisyah:

1. Ummul Mukminin (Ibu orang-orang Mukmin)


Karena Aisyah memiliki hati yang lembut, dermawan, dan berani bersikap tegas
2. Al- Khumairah ( yang kemerah-merahan )
Karena Aisyah memiliki kulit yang putih, dan pipi nya yang kemerah-merahan.

Sifat-sifat Mulia Aisyah:

1. Cerdas dan Cantik ( Ahli dalam ilmu fiqih, syair, dan ilmu kesehatan )
2. Suci dan Taat Ibadah
3. Sangat dicintai Rasulullah SAW.
Ketaatannya dalam Mengikuti Perintah Rasulullah saw.

Sudah menjadi keniscayaan bahwa taat kepada suami dan menuruti perintahnya merupakan
kewajiban utama seorang istri. Kehidupan rumah tangga Aisyah adalah contoh dan teladan
yang baik. Sebab tidak terjadi sedikit pun penentangan terhadap keputusan-keputusan Nabi
selama dia hidup berumah tangga dengannya sekitar sembilan tahun. Sampai-sampai ketika
sesuatu yang dia ketahui atau ia rasakan akan membuat Nabi marah, maka dia akan berhenti
sedini mungkin dan tidak akan melakukannya secara total. Aisyah menceritakan kisahnya,
"Aku pernah membeli bantal yang bermotif gambar. Ketika Rasulullah melihatnya beliau
berdiri di depan pintu dan tidak masuk ke dalam rumah, maka aku mengerti
ketidaksukaannya terhadap hal tersebut yang sangat tampak dari wajah beliau." Kemudian
aku katakan "Wahai Rasulullah, aku bertobat kepada Allah dan kepada Rasul-Nya. Dosa apa
yang telah aku perbuat?" Maka Rasulullah berkata, "Mengapa bantal ini ada di sini." "Aku
membelinya untuk anda agar anda dapat duduk bersama di atasnya." Maka Rasulullah
bersabda, "Sesungguhnya orang yang membuat gambar ini akan disiksa pada hari kiamat
dan akan dikatakan kepada mereka, "Hidupkanlah apa yang telah kalian ciptakan." Dan
Beliau juga bersabda, "Sesungguhnya rumah yang berisi gambar-gambar tidak akan
dimasuki malaikat."

Demikianlah, semua istri Rasulullah melaksanakan ketaatan dan menuruti perintah-perintah


beliau dalam hidupnya sebagaimana Aisyah. Akan tetapi sebenarnya yang disebut ketaatan
hakiki dan ketundukan total adalah melaksanakan seluruh perintah dan keputusannya setelah
wafatnya sebagaimana ketika beliau.
Kehidupan Umar Pada Masa Jahiliyah

Pada masa jahiliah Umar dikenal sebagai sosok yang keras hati, kasar, dan sosok pemberani.
Di kalangan kaum musyrik Quraisy saat itu ada dua nama Umar. Umar yang dikenal sebagai
jagoan, yaitu Umar bin Khattab bin Hisyam dan Umar bin Hisyam yang lebih dikenal dengan
Abu Jahal.

Sebelum Umar bin Khattab masuk Islam bersama Umar bin Hisyam, keduanya dikenal
sebagai tokoh yang sangat membenci Islam. Kedua Umar itu pun banyak menyiksa kaum
muslimin agar mereka kembali ke agama nenek moyang.

Umar bin Khattab terkenal dengan tekad dan kehendaknya yang sangat kuat, cekatan, dan
karakternya yang berterus terang. Sebelum menjadi khalifah, ia dikenal sebagai pribadi yang
keras dan tidak mengenal kompromi dan bahkan kejam. Ketika tanggung jawab kekhalifahan
dipercayakan kepadanya ia menjadi lebih lembut, namun ia tetap saja sebagai pribadi yang
kuat dalam bertindak. Di bawah pemerintahannya, imperium Islam meluas dengan kecepatan
yang luar biasa dan secara terbuka dapat dikatakan bahwa orang yang memiliki pengaruh
besar setelah Nabi Muhammad saw. dalam membentuk pemerintahan Islam dan menegaskan
coraknya adalah Umar bin Khattab.

Pada awal mulanya, Umar bin Khattab adalah musuh Islam yang kejam Per- ubahan
pendiriannya yang terjadi pada tahun keempat sebelum hijrah merupakan peristiwa yang
sangat terkenal. Pada saat itu ia telah memutuskan untuk membunuh Nabi Muhammad saw.,
namun ketika mendengar perihal saudara perempuannya yang bernama Fatimah bersama
suaminya yang bernama Sa'id bin Zaid telah memeluk agama baru yang dibawa oleh Nabi
Muhammad, maka la segera mencari keduanya untuk memberikan peringatan
kepada keduanya.

Anda mungkin juga menyukai