Anda di halaman 1dari 6

UMAR BIN KHATTAB

Seperti kita ketahui melalui kisahnya, UMAR bin Khattab, salah seorang
sahabat Nabi Muhammad yang juga menjadi khalifah kedua (634-644)
dari empat Khalifah Ar-Rasyidin, adalah seorang sahabat Rasul yang
utama. Namanya harum dan melampui lebih dari separuh zamannya
sendiri, bahkan sampai kini.

Siapakah Umar bin Khattab ?

Ia memiliki nama lengkap Umar bin Khattab bin Nafiel bin abdul Uzza,
terlahir di Mekkah, dari Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy.
Orangtuanya bernama Khaththab bin Nufail Al Mahzumi Al Quraisyi dan
Hantamah binti Hasyim. Keluarga Umar tergolong keluarga kelas
menengah, ia bisa membaca dan menulis.

Lahir 40 tahun sebelum hijrah Rasulullah. Nama lengkapnya Umar bin


Khottob bin Nafail bin Abdul Izzy al-Qursy. Nama pangilannya adalah
Abu Hafsh (anak singa). Ayahnya, al-Khottob bin Nufail al-Adwy adalah
seorang yang gagah berani. Ibunya, Hantamah binti Hasyim bin al-
Mughiroh. Gelarnya al-Faaruq (pembeda/pemisah antara yang benar
dengan yang batil). Pada masa jahiliyah menikah dengan kerabat dekatnya,
Ummu Kultsum binti Jaruul. Sesudah masuk Islam, menikah dengn
Zaenab bin Madhun, Ummu Kultsum binti Ali ra., Jamilah binti Tsabit,
Ummu Hakim binti al-Harits, Atakah binti Zaid, Sabiah binti al-Harits.
Dari perkawinannya lahir 12 anak kandiung salah satu anak adalah anak
asuh beliau . 6 anak laki-laki; Abdullah, Abdurrahman, Zaid, Ubaidillah,
Ashim dan Iyadh. 7 anak perempuan; Hafsah,Roqiyah, Fatimah,
Shofiyah, Zainab dan Ummul Walid.

Sebelum Islam, sebagaimana tradisi kaum jahiliyah mekkah saat itu, Umar
mengubur
putrinya hidup-hidup. Sebagaimana yang ia katakan sendiri, Aku
menangis ketika menggali kubur untuk putriku.

Dia maju dan kemudian menyisir janggutku. Mabuk-mabukan juga


merupakan hal yang umum dilakukan Umar. Sebelum memeluk Islam,
Umar suka meminum anggur. Setelah menjadi muslim, ia tidak menyentuh
khamer sama sekali.

Ketika membaca surat Al-Kafirun, karena ayat 3 dan 5 bunyinya sama,


setelah membaca ayat ke 5, beliau ulang lagi ke ayat 4 terus menerus.
Akhirnya, Allah menurunkan larangan bermabuk-mabukkan yang tegas.

Umar Memeluk Islam

Ketika Rasul pertama kali berdakwah, Umar adalah salah seorang yang
sangat keras dalam melawan pesan Islam dan sering melakukan
penyiksaan terhadap pemeluknya. Dikatakan bahwa pada suatu saat, Umar
berketetapan untuk membunuh Muhammad saw.

Saat mencarinya, ia berpapasan dengan seorang muslim (Nuaim bin


Abdullah) yang kemudian memberi tahu bahwa saudara perempuannya
juga telah memeluk Islam.

Umar terkejut atas pemberitahuan itu dan pulang ke rumahnya. Ia murka.


Di rumah, Umar menjumpai bahwa saudaranya sedang membaca ayat-ayat
Al Quran(surat thoha), ia menjadi marah akan hal tersebut dan memukul
saudaranya. Ketika melihat saudaranya berdarah oleh pukulannya ia
menjadi iba, dan kemudian meminta agar bacaan tersebut dapat ia lihat. Ia
kemudian menjadi sangat terguncang oleh isi Al-Quran tersebut dan
Seketika itu umar minta di antar kepada Rasulullah, kemudian Umar bin
Khattab bersyahadat, dan orang-orang yang berada di rumah tersebut
bertakbir dengan keras. Menurut pengakuannya dia adalah orang yang ke-
40 masuk Islam. Setelah Umar menyatakan memeluk Islam, hampir seisi
Mekkah terkejut karena seseorang yang terkenal paling keras menentang
Nabi Muhammad kemudian memeluk ajarannya, akibatnya Umar
dikucilkan dari pergaulan Mekkah dan ia menjadi kurang atau tidak
dihormati lagi oleh para petinggi Quraisy yang selama ini diketahui selalu
membelanya

Umar adalah salah seorang yang ikut pada peristiwa hijrah ke Yathrib
(Madinah) pada tahun 622 Masehi. Ia ikut terlibat pada perang Badar,
Uhud, Khaybar serta penyerangan ke Syria. Pada tahun 625, putrinya
(Hafsah) menikah dengan Nabi Muhammad.

Masa Kekhalifahan Umar

Pada masa Abu Bakar menjabat sebagai khalifah, Umar merupakan salah
satu penasihat kepalanya. Kemudian setelah Abu Bakar meninggal pada
tahun 634, Umar ditunjuk menggantikannya.

Selama pemerintahan Umar, kekuasaan Islam tumbuh dengan sangat pesat.


Islam mengambil alih Mesopotamia dan sebagian Persia dari tangan
dinasti Sassanid dari Persia (yang mengakhiri masa kekaisaran sassanid)
serta mengambil alih Mesir, Palestina, Syria, Afrika Utara dan Armenia
dari kekaisaran Romawi (Byzantium).
Sejarah mencatat banyak pertempuran besar yang menjadi awal
penaklukan ini. Pada pertempuran Yarmuk, yang terjadi di dekat
Damaskus pada tahun 636, 20 ribu pasukan Islam mengalahkan pasukan
Romawi yang mencapai 70 ribu dan mengakhiri kekuasaan Romawi di
Asia Kecil bagian selatan. Pasukan Islam lainnya dalam jumlah kecil
mendapatkan kemenangan atas pasukan Persia dalam jumlah yang lebih
besar pada pertempuran Qadisiyyah (th 636), di dekat sungai Eufrat. Pada
pertempuran itu, jenderal pasukan Islam yakni Sa`ad bin Abi Waqqas
mengalahkan pasukan Sassanid dan berhasil membunuh jenderal Persia
yang terkenal, Rustam Farrukhzad.

Pada tahun 637, setelah pengepungan yang lama terhadap Yerusalem,


pasukan Islam akhirnya mengambil alih kota tersebut. Umar melakukan
banyak reformasi secara administratif dan mengontrol dari dekat kebijakan
publik, termasuk membangun sistem administratif untuk daerah yang baru
ditaklukkan. Tahun 638, ia memerintahkan untuk memperluas dan
merenovasi Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Medinah.

Selain pemberani, Umar bin Khattab juga seorang yang cerdas. Dalam
masalah ilmu diriwayatkan oleh Al Hakim dan Thabrani dari Ibnu Masud
berkata, Seandainya ilmu Umar bin Khattab diletakkan pada tepi
timbangan yang satu dan ilmu seluruh penghuni bumi diletakkan pada tepi
timbangan yang lain, niscaya ilmu Umar bin Khattab lebih berat
dibandingkan ilmu mereka. Mayoritas sahabat pun berpendapat bahwa
Umar bin Khattab menguasai 9 dari 10 ilmu. Dengan kecerdasannya beliau
menelurkan konsep-konsep baru, seperti menghimpun Al Quran dalam
bentuk mushaf, menetapkan tahun Hijriyah sebagai kalender umat Islam,
membentuk kas negara (Baitul Maal), menyatukan orang-orang yang
melakukan shalat sunah Tarawih dengan satu imam. Namun dengan begitu
beliau tidaklah menjadi congkak dan tinggi hati. Justru beliau seorang
pemimpin yang zuhud dan wara. Beliau berusaha untuk mengetahui dan
memenuhi kebutuhan rakyatnya.

Tidak diragukan lagi, khalifah Umar bin Khattab adalah seorang pemimpin
yang arif, bijaksana dan adil dalam mengendalikan roda pemerintahan.
Bahkan ia rela keluarganya hidup dalam serba kekurangan demi menjaga
kepercayaan masyarakat kepadanya tentang pengelolaan kekayaan negara.
Bahkan Umar bin Khattab sering terlambat salat Jumat hanya menunggu
bajunya kering, karena dia hanya mempunyai dua baju.

Kebijaksanaan dan keadilan Umar bin Khattab ini dilandasi oleh


kekuatirannya terhadap rasa tanggung jawabnya kepada Allah. Sehingga
jauh-jauh hari Umar bin Khattab sudah mempersiapkan penggantinya jika
kelak dia wafat. Sebelum wafat, Umar berwasiat agar urusan khilafah dan
pimpinan pemerintahan, dimusyawarahkan oleh enam orang yang telah
mendapat ridha Allah dan Rasulullah. Mereka adalah Utsman bin Affan,
Ali bin Abu Thalib, Thalhah bin Ubaidilah, Zubair binl Awwam, Saad bin
Abi Waqqash, dan Abdurrahman bin Auf.

Umar meninggal dunia

Umar bin Khattab dibunuh oleh Abu Lukluk, seorang budak pada saat ia
akan memimpin shalat. Pembunuhan ini konon dilatarbelakangi dendam
pribadi Abu Lukluk terhadap Umar.

Peristiwa ini terjadi pada hari Rabu, 25 Dzulhijjah 23 H/644 M. Setelah


kematiannya jabatan khalifah dipegang oleh Usman bin Affan ( pada masa
Kekhalifahan Usman, kekuasaan Islam berada pada masa puncaknya,
hingga ke spanyol dan daratan eropa lainnya ).

Anda mungkin juga menyukai