Seperti kita ketahui melalui kisahnya, UMAR bin Khattab, salah seorang
sahabat Nabi Muhammad yang juga menjadi khalifah kedua (634-644)
dari empat Khalifah Ar-Rasyidin, adalah seorang sahabat Rasul yang
utama. Namanya harum dan melampui lebih dari separuh zamannya
sendiri, bahkan sampai kini.
Ia memiliki nama lengkap Umar bin Khattab bin Nafiel bin abdul Uzza,
terlahir di Mekkah, dari Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy.
Orangtuanya bernama Khaththab bin Nufail Al Mahzumi Al Quraisyi dan
Hantamah binti Hasyim. Keluarga Umar tergolong keluarga kelas
menengah, ia bisa membaca dan menulis.
Sebelum Islam, sebagaimana tradisi kaum jahiliyah mekkah saat itu, Umar
mengubur
putrinya hidup-hidup. Sebagaimana yang ia katakan sendiri, Aku
menangis ketika menggali kubur untuk putriku.
Ketika Rasul pertama kali berdakwah, Umar adalah salah seorang yang
sangat keras dalam melawan pesan Islam dan sering melakukan
penyiksaan terhadap pemeluknya. Dikatakan bahwa pada suatu saat, Umar
berketetapan untuk membunuh Muhammad saw.
Umar adalah salah seorang yang ikut pada peristiwa hijrah ke Yathrib
(Madinah) pada tahun 622 Masehi. Ia ikut terlibat pada perang Badar,
Uhud, Khaybar serta penyerangan ke Syria. Pada tahun 625, putrinya
(Hafsah) menikah dengan Nabi Muhammad.
Pada masa Abu Bakar menjabat sebagai khalifah, Umar merupakan salah
satu penasihat kepalanya. Kemudian setelah Abu Bakar meninggal pada
tahun 634, Umar ditunjuk menggantikannya.
Selain pemberani, Umar bin Khattab juga seorang yang cerdas. Dalam
masalah ilmu diriwayatkan oleh Al Hakim dan Thabrani dari Ibnu Masud
berkata, Seandainya ilmu Umar bin Khattab diletakkan pada tepi
timbangan yang satu dan ilmu seluruh penghuni bumi diletakkan pada tepi
timbangan yang lain, niscaya ilmu Umar bin Khattab lebih berat
dibandingkan ilmu mereka. Mayoritas sahabat pun berpendapat bahwa
Umar bin Khattab menguasai 9 dari 10 ilmu. Dengan kecerdasannya beliau
menelurkan konsep-konsep baru, seperti menghimpun Al Quran dalam
bentuk mushaf, menetapkan tahun Hijriyah sebagai kalender umat Islam,
membentuk kas negara (Baitul Maal), menyatukan orang-orang yang
melakukan shalat sunah Tarawih dengan satu imam. Namun dengan begitu
beliau tidaklah menjadi congkak dan tinggi hati. Justru beliau seorang
pemimpin yang zuhud dan wara. Beliau berusaha untuk mengetahui dan
memenuhi kebutuhan rakyatnya.
Tidak diragukan lagi, khalifah Umar bin Khattab adalah seorang pemimpin
yang arif, bijaksana dan adil dalam mengendalikan roda pemerintahan.
Bahkan ia rela keluarganya hidup dalam serba kekurangan demi menjaga
kepercayaan masyarakat kepadanya tentang pengelolaan kekayaan negara.
Bahkan Umar bin Khattab sering terlambat salat Jumat hanya menunggu
bajunya kering, karena dia hanya mempunyai dua baju.
Umar bin Khattab dibunuh oleh Abu Lukluk, seorang budak pada saat ia
akan memimpin shalat. Pembunuhan ini konon dilatarbelakangi dendam
pribadi Abu Lukluk terhadap Umar.