Anda di halaman 1dari 21

KOMUNIKASI PADA LANSIA

Suhermi S, S.Kep.Ns
Pengertian

• Komunikasi adalah proses interpersonal yang


melibatkan perubahan verbal dan non verbal
dari informasi dan ide
• Komunikasi mengacu tidak hanya pada isi tetapi
juga pada perasaan dan emosi dimana individu
menyampaikan hubungan ( Potter-Perry, 301 ).
• Komunikasi terapeutik adalah hubungan kerja
sama yang ditandai dengan tukar menukar
perilaku, perasaan, fikiran dan pengalaman
dalam membina hubungan intim terapeutik
(Stuart dan Sundeen).
\ Pengertian

• Komunikasi pada lansia membutuhkan perhatian


khusus
• Perawat harus waspada terhadap perubahan
fisik, psikologi, emosi, dan sosial yang
mempengaruhi pola komunikasi.
• Perubahan yang berhubungan dengan umur
dalam sistem auditoris dapat mengakibatkan
kerusakan pada pendengaran.
• Perubahan pada telinga dalam mengalangi
proses pendengaran pada lansia sehingga tidak
toleran teradap suara.
Manfaat KonTer

• Memotivasi dan menganjurkan kerja sama


antara perawat dan pasien melalui
hubungan perawat dan pasien.

• Mengidentifikasi, mengungkap perasaan


dan mengkaji masalah serta
mengevaluasi tindakan yang dilakukan
oleh perawat
Karakteristik kansia

• Akibat menua terjadi perubahan pada aspek


fisik berupa perubahan neurologi dan sensorik,
perubahan visual maupun perubahan
pendengaran.
• Perubahan- perubahan tersebut dapat
menghambat proses penerimaan dan
interprestasi terhadap maksud komunikasi
• Perubahan ini juga menyebabkan klien lansia
mengalami kesulitan dalam berkomunikasi.
• Belum lagi perubahan kognitif yang
berpengaruh pada tingkat intelegensi,
kemampuan belajar, daya memori dan motivasi
klien
Karakteristik Lansia
Perubahan Emosi Reaksi Penolakan
• Tidak percaya terhadap diagnosa, gejala,
perkembangan serta keterangan yang di
berikan petugas kesehatan
• Menolak membicarakan perawatanya di rumah
sakit
• Menolak ikut serta dalam perawatan dirinya
secara umum khususnya tindakan yang
mengikut sertakan dirinya
• Menolak nasehat-nasehat misalnya, istirahat
baring, berganti posisi tidur, terutama bila
nasehat tersebut demi kenyamanan klien.
Pendekatan Perawatan Lansia Dalam Konteks Komunikasi

• Pendekatan fisik
• Pendekatan psikologis.
• Pendekatan sosial
• Pendekatan spiritual
Pendekatan Fisik

• Mencari informasi tentang kesehatan


obyektif, kebutuhan, kejadian, yang
dialami, peruban fisik organ tubuh, tingkat
kesehatan yang masih bisa di capai dan di
kembangkan serta penyakit yang dapat di
cegah progresifitasnya.
• Pendekatan ini relative lebih mudah di
laksanakan dan di carikan solusinya
karena nyata dan mudah di observasi.
Pendekatan Psikologis

• Bersifat abstrak dan mengarah pada


perubahan prilaku
• Membutuhkan waktu yang lebih lama.
• Perawat berperan sebagai konselor,
advokat, supporter, interpreter
terhadap sesuatu yang asing atau
sebagai penampung masalah-
masalah yang pribadi dan sebagai
sahabat yang akrab bagi klien.
Pendekatan Sosial

Meningkatkan keterampilan
berinteraksi dalam lingkungan
Implementasi Mengadakan diskusi,
tukar pikiran, bercerita, bermain,
atau mengadakan kegiatan-kegiatan
kelompok
Tujuannya
klien dapat berinteraksi dengan
sesama klien maupun dengan
petugas kesehatan.
Pendekatan Spiritual

Perawat harus bisa memberikan


ketenangan batin dalam hubunganya
dengan Tuhan atau agama yang
dianutnya terutama ketika klien
dalam keadaan sakit
Teknik komunikasi pada
Lansia

1. Teknik asertif
sikap yang dapat menerima, memahami
pasangan bicara dengan menunjukan sikap
peduli, sabar untuk mendengarkan dan
memperhatikan ketika pasangan bicara
agar maksud komunikasi atau
pembicaraan dapat di mengerti
Teknik komunikasi pada
Lansia

2. Responsif
bersikap aktif tidak menunggu
permintaan bantuan dari klien. Sikap aktif
dari petugas kesehatan ini akan
menciptakan perasaan tenang bagi klien.
Contoh pertanyaan “apa yang sedang
bapak/ibu fikirkan saat ini, apa yang bisa
bantu…? ”
Teknik komunikasi pada
Lansia
3. Fokus
Sikap ini merupakan upaya perawat untuk tetap
konsisten terhadap materi komunikasi yang di
inginkan.
4. Supportif Tidak menggurui
“saya yakin bapak/ibu lebih berpengalaman
dari saya, untuk itu bapak/ibu dapat
melaksanakanya……. dan bila diperlukan kami
dapat membantu”.
Teknik komunikasi
pada Lansia
5. Klarifikasi
Mengajukan pertanyaan ulang dan memberi
penjelasan lebih dari satu kali perlu di lakukan
oleh perawat agar maksud pembicaraan kita
dapat di terima dan di persepsikan sama oleh
klien ‘bapak/ibu bisa menerima apa yang saya
sampaikan tadi..? bisa minta tolong bapak/ibu
untuk menjelaskan kembali apa yang saya
sampaikan tadi…?
6. Sabar dan Ikhlas kelancaran komunikasi
Hambatan Berkomunikasi Dengan Lansia
Agresif Non- Asertif

a. Berusaha mengontrol a. Menarik diri bila di ajak


dan mendominasi orang berbicara
b. Merasa tidak sebaik orang lain
lain (lawan bicara)
(rendah diri)
b. Meremehkan orang lain
c. Merasa tidak berdaya
c. Mempertahankan d. Tidak berani mengungkap
haknya dengan keyakinaan
menyerang orang lain e. Membiarkan orang lain
d. Menonjolkan diri membuat keputusan untuk
sendiri dirinya
e. Pempermalukan orang f. Tampil diam (pasif)
lain di depan umum, baik g. Mengikuti kehendak orang lain
dalam perkataan h. Mengorbankan kepentingan
maupun tindakan. dirinya untuk menjaga
hubungan baik dengan orang
Hal yang harus diperhatikan
saat berinteraksi dengan Lansia
1.  Selalu mulai komunikasi dengan mengecek
pendengaran
2. Menunjukkan rasa hormat, seperti “bapak”, “ibu”,
kecuali apabila sebelumnya pasien telah
meminta anda untuk memanggil panggilan
kesukaannya.
3. Hindari menggunakan istilah yang merendahkan
lansia
4. Pertahankan kontak mata dengan lansia
5. Pertahankan langkah yang tidak tergesa-gesa
dan mendengarkan adalah kunci komunikasi
efektif
6. Beri kesempatan pasien untuk menyampaikan
Hal yang harus diperhatikan
saat berinteraksi dengan Lansia
7. Berbicara dengan lansia harus jelas, tidak harus
berteriak, menggunakan bahasa dan kalimat yang
sederhana.
8. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti lansia
9. Hindari kata-kata medis yang tidak dimengerti
lansia
10. Menyederhanakan atau menuliskan instruksi
11. Mengenal dahulu kultur dan latar belakang budaya
lansia
12. Mengurangi kebisingan saat berinteraksi, beri
kenyamanan, dan beri penerangan yang cukup saat
berinteraksi.
13. Gunakan sentuhan lembut dengan sentuhan ringan
di tangan. Lengan, atau bahu.
14.
 Teknik Perawatan Lansia Pada
Reaksi Penolakan

1) Kenali segera reaksi penolakan klien


Membiarkan klien lansia bertingkah laku dalam
tenggang waktu tertentu. Hal ini merupakan
mekanisme penyesuaian diri sejauh tidak
membahayakan klien, orang lain serta
lingkunganya.
 Teknik Perawatan Lansia Pada
Reaksi Penolakan
2. Orientasikan klien lansia pada pelaksanan
perawatan diri sendiri
Langkah tersebut bertujuan untuk mempermudah
proses penerimaan klien terhadap perawatan yang
akan di lakukan serta upaya untuk memandirikan
klien.

3. Libatkan keluarga atau pihak keluarga


terdekat dengan tepat
Langkah ini bertujuan untuk membantu perawat
atau petugas kesehatan memperoleh sumber
informasi atau data klien dan mengefektifkan
rencana / tindakan dapat terealisasi dengan baik
Sekian

Anda mungkin juga menyukai