Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

KOLELITIASIS AKUT

DISUSUN OLEH:
NAMA : MARFIA UMAGAPY

NIM :14420212203

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSSAR
2022
A. LATAR BELAKANG
a. Pengertian
Kolelitiasis akut adalah penyakit yang dapat ditemukan didalam
kandung empedu atau didalam ductus koledokus atau pada kedua-
duanya biasa terjadi secara tiba-tiba ( akut ), (Dian Hayati, 2018).
Kolelitiasis adalah material atau kristal tidak berbentuk yang
terbentuk dalam kantong empedu,Komposisi dari kolelitiasis adalah
campuran dari kolestrol ,pigmen empedu,kalsium dan matriks inorganic,
lebih dari 70% batu saluran empedu adalah tipe pigmen,15-20% tipe batu
kolestrol dan batu yang ditemukan didalam kandung empedu disebut
kolelitiasis (Meidina, 2020).
b. Rumusan Masalah
Bagaimana asuhan keperawatan pada klien kolelitiasis

c. Tujuan
Mendapatkan gambaran tentang asuhan keperawatan pada pasien
dengan kolelitiasis dan menegakkan diagnose keperawatan pada
pasien kolelitiasis

B. TANDA DAN GEJALA


 Nyeri mendadak pada ulu hati
 Gelisah disertai dengan diaphoresis
 Demam
 Perubahan warna urin dan feses
 Kehilangan nafsu makan
 Sakit perut yang terasa menusuk dan bertambah parah saat menarik
napas panjang (Sitompul, 2021).

C. PENYEBAB
Batu empedu yang menyumbat saluran empedu yang dapat disertai
icterus, karena .cairan empedu yang tidak bisa masuk ke saluran cerna
berubah warna menjadi bilirubin yang berwarna kuning dan massuk ke
peredaran darah (Arania, 2020)

D. PATOFISIOLOGI
Pada dasarnya sama dengan kolelitiasis,sebagian besar batu duktus
empedu adalah kolestrol atau batu campuran. Batu terbentuk dalam
kandung empedu dan bergerak ke pohon empedu melalui duktus
kistik,sisanya diangkut dalam lipoprotein, dibawah oleh darah ke semua
sel jaringan tubuh.Kolestrol bersifat tidak larut air dan dibuat menjadi larut
air melalui agregasi garam empedu dan lesitin yang dikeluarkan bersama
–sama kedalam empedu.Jika konsentrasi kolestrol melebihi kapasitas
solubilisasi empedu (supersaturasi) kolestrol tidak mampu lagi berada
dalam keadaan terdispersi sehingga mengumpal menjadi Kristal-kristal
kolestrol manohidrat yang padat. (Waluya, 2021)

E. ANALISA DATA
Teknik analisis yang diguinakan dengan cara menarasikan jawaban-
jawaban yang telah diperoleh dari hasil interpretasikan dan dibandingkan
dengan teori yang ada sebagai bahan dalam intervensi urutan dalam
analisis adalah :
1. Pengumpulan data
Data yang dikumpulkan dari hasil wawancara ,observasi dan
dokumentasi
2. Mereduksi data
Data hasil wawancara yang terkumpul dalam bentuk catatan
dijadikan satu dalam bentuk transkip dan dikelompokkan menjadi
data subyektif dan obyektif.
3. Penyajian data
Penyajian data dapat dilakukan dengan table ,gambar,bagan
maupun teks naratif
4. Kesimpulan
Penarikan kesimpulan dilakukan dengan metode induksi, data yang
dikumpulkan terkait dengan, pengkajian, diagnosis, perencanan
tindakan dan evaluasi, (Hartono, 2018).

G. PATHWAY

Penumpukan komponen empedu dan masuknya


esehericia eoli dari saluran usus ke dalam saluran dan
kantong empedu

Perubahan cairan empedu dan keseimbangan produksi


empedu

Terbentuk inti yang lambat laun menebal dan


menkristal menjadi batu

Kristal atau batu bergerak atau bergeser

Penyumbatan Menggesek mukusa


cairan empedu saluran empedu

perdarahan Nyeri
Bilirubin dalam kolik
Cairan empedu inflamasi
saluran kolik
pencernaan Hemoglobin
menurun
Masuk Kulit dan
kedalam mata kolesistitis pankreatitis
peradaran ikterik,urine Konjungtiva
Mual ,muntah anemis
darah warna gelap
H. ASUHAN KEPERAWATAN

1. DATA UMUM
a. Identitas Klien
Nama :Ny.A
Tempat /Tanggal Lahir :Makassar /30-11-1975
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMA
Suku/Bangsa : Makassar/Indonesia

2. RIWAYAT KESEHATAN

a. Keluhan Utama: Nyeri pada perut dan disertai mual dan muntah

b. Riwayat Keluhan Utama :Dirasakan sejak 1 minggu yang lalu terus


menerus

3. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


a. sebelumnya pasien pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya
b. pasien mengatakan belum pernah ada riwayat operasi sebelumnya
c. klien mengatakan sebelum sebelum sakit sekarang klien sering
mengkomsumsi makanan berlemak dan bersantan

4. PEMERIKSAAN FISIK
TD: 150/90mmHg p: 23x/m

Nadi :90x/m Suhu :37,5

Kepala

 Inspeksi : Bentuk kepala brachiocephalus/bulat


 Warna rambut hitam tidak ada ketombe
 Tidak Nampak adanya alopesia
Mata
 Conjungtiva Nampak pucat
 Gerakan bola mata dapat bergerak ke segala arah
 Tidak menggunakan alat bantu
Telinga
 Bentuk telinga simetris kiri/kanan
 Tidak ada tampaknya cairan
 Tidak ada tampak peradangan
Hidung
 Lubang hidung simetris kiri /kanan
 Tidak tampak adanya secret
 Tidak adanya tanda-tanda radang
Mulut
 Bibir tidak pecah-pecah
 Tidak ada lesi/sariawan
 Keadaan lidah bersih
Leher
 Bentuk simetris, tekanan vena jungularis tidak meningkat dan tidak ada
kaku kuduk
Wajah
 Ekspresi wajah klien gelisah, warna kulit kecoklatan .kondisi wajah
Simetris
Dada dan paru
 Bentuk dada simetris
 Tidak adanya benjolan
 Perkusi area paru sonor
 Tidak teraba masa
 Auskultasi tidak terdengar ronchi pada apeks paru
Abdomen
 Inspeksi bentuk abdomen datar
 Auskultasi : frekuensi peristaltic usus terdengar 5 kali/menit
 Palpasi: nyeri tekan pada bagian abdomen dextra
5. POLA
 Pola istirahat
Pasien mengatakan tidur kurang dari 5 jam/hari dan sering terbangun
sesekali
 Pola makan dan minum
Pasien mengatakan makan 3/hari dengan porsi sedang sisa ½ porsi dan
minum 7 gelas perhari

I DIAGNOSA KEPERAWATAN

DS/DO DIAGNOSA

1. Ds: klien mengatakan nyeri pada Nyeri b/d inflamasi kandung


bagian perut kanan atas empedu,spasme duktus,iskemia
jaringan
Do: keadaan pasien lemah dan klien
tampak meringis memegang perut

2. Ds: pasien mengeluh mual dan Resiko tinggin gangguan pemenuan


muntah dan tidak nafsu makan kebutuhan tubuh b/d mual muntah

Do:pasien terlihat lemas dan pucat


mengalami penurunan BB

3. Ds:klien mengeluh sulit tidur bila Gangguan pola tidur b/d nyeri pada
malam hari dan suka terbangun abdomen d/d sering menguap dan

Do:Mengeluh kemampuan beraktivitas sulit tidur

menurun

4. Ds:pasien mengatakan tidak Kurang pengetahuan b/d kurang


mengetahui tentang penyakitnya informasi

Keluarga pasien tidak mengerti


bagaimana cara merawatnya
Do:pasien terlihat cemas dan
kebinungan
Intoleransi aktivitas b/d nyeri
Ds: klien mengeluh lelah,merasa lemah
dan tidak nyaman setelah beraktivitas

Do:tekanan darah berubah < 20% dari


kondisi istirahat dan sianosis

J. INTERVENSI
Diagnosa keperawatan Tujuan & kriteria hasil Intervensi Rasional Evaluasi

Nyeri b/d inflamasi Setelah dilakukan 1.pantau tingkat 1.Untukmengetahui S:pasien mengatak
kandungempedu,spasme tindakankeperawatan dan intensitas nyeri tingkat nyeri yang nyeri sedikit
berkurang
duktus ,iskemia jaringan selama 1x 24 jam klien dirasakan pasien
dapat mengkonpensasi untuk memudahan O: keadaan pasien
lemah ,skala nyeri
nyeri dan melaporkan intervensi
(0-10) wajah belum
nyeri berkurang atau 2.ajarkan teknik selanjutnya rileks ,pasien tidur
hilang dengan kriteria relaksasi napas dengan tenang
2.dapat mengurangi
hasil: dalam A: msasalah nyeri
rasa nyeri yang
teratasi sebagian
1 .skala nyeri 0-4 dirasakan
-Nyeri sudah mul
2.gerakan melokalisasi 3. beri kompres 3.untuk mengurangi berkurang
nyeri (-) hangat (hati-hati rasa nyeri pada
P:pertahankan
klien yang abdomen intervensi :
3.klien tenang
mengaalami
Tetap anjurkan
perdarahan teknik rikleksasi
4.mengurangi saat jika nyeri timb
4.beri posisi yang
tekanan abdomen
nyaman Kolaborasi untuk
pada diafragma pemberian analget
5. catat respon
5.Dengan diberikan
obatdankaloborasi
obat sesuai anjuran
pemberiananalgetik
nyeridapat berkurang

Resiko tinggi gangguan Klienmemenuhikebutuhan S: Pasien


pemenuhan nutrisi nutrisi harian sesuai 1.Kaji distensi
1.adanya ketidak mengatakan mual
abdomen dan muntah sediki
kurang dari kebutuhan dengan t ingkat aktivitas nyamanan karena berkurang, wajah
tubuh b/d mual muntah dan metabolic dengan gangguan tampak rileks
kriteria:
2.anjurkan 2.untuk O: Keadaan pasien
1.kliendapat menjelaskan mengurangi lemah,klien terliha
merencankan
tidak muntah
tentan pentingnya nutrisi makanan yang kebutuhan nutrisi
berlemak A: Masalah terata
2.bebas dari tanda individu melalui rute
sebagian
malnutrisi yang paling tepat
-BB belum
3.mempertahankan berat 3.tawarkanmakanan 3.agar mencegah meningkat tetapi

badan stabil sedikit tapi sering terjadinya BB masih ada mual da


muntah walaupun
memburuk
4. nilai laboraturium jarang

normal(leukosit,bilirubin) P: pertahankan
4. sajikan makanan
intervensi dan kaj
dalam keadaan 4.untuk masalah lain
hangat meningkatkan nafsu
makan menurunkan
DAFTAR PUSTAKA

Dian Hayati, A. F. (2018). Analisis Efektivitas Biaya Tindakan Kolesistektomi


Metodelaparoskopidan Kolesistektomi Terbuka. jurnal, 8.

Hartono, M. J. (2018). Metode Pengumpulan Dan Teknik A nalisis Data. 2.

Meidina, T. R. (2020). Analisis Komposisi Dan Distribusi Batu Empedu di


Laboraturium Fakultas Medicine Universitas Indonesia. Jurnal Biotek
Medisiana Indonesia, 20.

Sitompul, N. V. (2021). Keperawatan Sistem Pencernaan . Jakarta : Yayasan Kita


Menulis.

Waluya, L. E. (2021). Keperawatan Medikal Bedah. singapur .

Tim Pokja SDKI PPNI Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Defenis dan
Indikator Diagnostik . (2018). Jakarta :DPP PPNI.
Tim Pokja SIKI PPNI Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Defenisi dan
Tindakan Keperawatan (2018) .Jakarta :DPP PPNI

Tim Pokja SLKI PPNI Standar Luaran Keperawatan Indonesia Defenisi dan
Kriteria Hasil Keperawatan (2018) Jakarta:DPP PPNI

Arania,Sakti perwira Aji Resti (2020) Hubungan Usia,Jenis Kelamin Dan Kadar
Bilirubin Dengan Kolelitiasis

Anda mungkin juga menyukai