Dosen Pengajar:
Disusun Oleh:
Nama : Nurul wafiah
NIM : (P0713211191084)
Kelas : 2B
BAB I PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Simpulan ...............................................................................................................................14
Saran......................................................................................................................................14
Pustaka ................................................................................................................................15
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, berkar rahmat dan hidayah-Nya penulisdapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Penyusunan makalah ini bertujuan untukmemenuhi
salah satu tugas mata kuliah Asuhan kebidanan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal serta
menambah wawasan tentang materi.saya mengucapkan terimakasih pada tim dosen mata kuliah
Asuhan kebidananKegawatdaruratan Maternal dan Neonatal selaku dosen yang mengajar materi-materi
yang terkaitdengan mata kuliah.saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna,baik dari segi penyusunan, pembahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu,
penulismengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, khususnya dari tim dosen mata kuliah
Asuhan kebidanan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatalguna menjadi acuan agar lebih baik dimasa
yang akan datang.Semoga laporan kasus ini memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat
untukpengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
BAB I
PENDAHULUAN
Kegawatdaruratan adalah kejadian yang tidak diduga atau terjadi secara tiba-tiba, seringkali merupakan
kejadian yang berrbahaya (Dorlan, 2011).
Kurang lebih sekitar 160 juta perempuan di seluruh dunia hamil setiap tahunnya. Pada umumnya
kehamilan ini berlangsung dengan aman. Tetapi, sekitar 1554 menderita komplikasi berat, dengan
sepertiganya merupakan komplikasi yang mengancam jiwa ibu. Komplikasi ini mengakibatkan kematian
lebih dari setengah juta ibu setiap tahun. Kematian ibu atau kematian maternal adalah kematian
seorang ibu sewaktu hamil atau dalam waktu 42 hari setelah sesudah berakhirnya kehamilan, tidak
bergantung pada tempat atau usia kehamilan. Indikator yang umum digunakan dalam kematian ibu
adalah Angka Kematian Ibu (Maternal Mortality Ratio) yaitu jumlah kematian ibu dalam 1.000.000
kelahiran hidup. Angka ini mencerminka risiko obstetri yang dihadapi oleh seorang ibu sewaktu ia hamil.
Jika ibu tersebut hamil beberapa kali, risikonya meningkat dan digambarkan sebagai risiko kematian ibu
sepanjang hidupnya, yaitu pribabilitas menjadi hamil dan probabilitas kematian karena kehamilan
sepanjang masa reproduksi.
Kegawatdaruratan dapat didefinisikan sebagai situasi serius dan kadang kala berbahaya yang terjadi
secara tiba-tiba dan tidak terduga dan membutuhkan tindakan segera guna menyelamatkan jiwa/
nyawa.
Kegawatdaruratan obstetri adalah kondisi kesehatan yang mengancam jiwa yang terjadi dalam
kehamilan atau selama dan sesudah persalinan dan kelahiran.Terdapat sekian banyak penyakit dan
gangguan dalam kehamilan yang mengancam keselamatan ibu dan bayinya.
Tabel1.
Periksa : Asma·
Kulit (pucat
periksa : malaria·
5.pasang kateter
2.pemberian 8.penanganan
kandung kemih
oksigen masalah utama
b. Pemberian oksigen
f. Pemberian antibiotika
i. Rujukan
1 Prinsip Dasar
Setiap pasien harus diperlakukan dengan rasa hormat, tanpa memandang status sosial dan ekonominya.
Dalam hal ini petugas harus memahami dan peka bahwa dalam situasi dan kondisi gawatdarurat
perasaan cemas, ketakutan, dan keprihatinan adalah wajar bagi setiap manusia dan kelurga yang
mengalaminya.
2. Gentleness
Dalam melakukan pemeriksaan ataupun memberikan pengobatan setiap langkah harus dilakukan
dengan penuh kelembutan, termasuk menjelaskan kepada pasien bahwa rasa sakit atau kurang enak
tidak dapat dihindari sewaktu melakukan pemeriksaan atau memerikan pengobatan, tetapo prosedur
akan dilakukan selembut mungkin sehingga perasaan kurang enak itu diupayakan sesedikit mungkin.
3. Komunikatif
Petugas kesehatan harus berkomunikasi dengan pasien dalam bahasa dan kalimat yang tepat, mudah
dipahami, dan memperhatikan nilai norma kultur setempat. Dalam melakukan pemeriksaan, petugas
kesehatan harus menjelaskan kepada pasien apa yang akan diperikssssa dan apa yang diharapkan.
Apabila hasil pemeriksaan normal atau kondisi pasien sudah stabil,upaya untuk memastikan hal itu
harus dilakukan. Menjelaskan kondisi yang sebenarnya kepada pasien sangatlah penting.
4. Hak Pasien
Hak-hak pasien harus dihormati seperti penjelasan informed consent, hak pasien untuk menolak
pengobatan yang akan diberikan dan kerahasiaan status medik pasien.
Dukungan keluarga bagi pasien sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, petugas kesehatan harus
mengupayakan hal itu antara lain dengan senantiasa memberikan penjelasan kepada keluarga pasien
tentang kondisi pasien, peka akan masalah kelurga yang berkaitan dengan keterbatasan keuangan,
keterbatasan transportasi, dan sebagainya.
1. Tetap tenang, berpikir secara logis dan fokuskan pada kebutuhan ibu
4. Berteriak minta bantuan. Minta satu orang untuk mencari bantuan dan satu orang lainnya untuk
mendapatkan peralatan dan kesediaan barang kegawatdaruratan (misal:tabung oksigen, dan alat
kegawatdaruratan lainnya).
1.Periksa
5. pandang
Jika ibu tidak sadar. Kaji jalan napas, pernapasan dan sirkulasinya.
6. Jika dicurigai terjadi syok, segera mulai terapi walaupun tidak ada tanda syok, tetap kirkan
tentang syok saat mengevaluasi ibu lebih lanjut karna statusnya dapat memburuk dengan cepat.
7. Atur posisi ibu berbaring miring kiri dengan meninggikan kakinya. Longgarkan pakaian yang ketat.
8. Bicara pada ibu dan bantu agar tetap tenang. Tanyakan tentang apa yang terjadi dan gejala yang
dialami.
9. Lakukan pemeriksaan dengan cepat yang meliputi pemeriksaan TTV dan warna kulit.
2.Periksa Rabaa.
3.Tanda vital
Penilaian kliniK lengkap meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik umum,dan pemeriksaan obstetric
termasuk pemeriksaan panggul secara sistematismeliputi sebagai berikut..
1.Anamnesis
pertanyaan kepada pasien atau keluarganya beberapa hal berikutdan jawabannya dicatat dalam
catatan medik.
a.Masalah/keluhan utama yang menjadi alasan pasien dating ke klinik.
f.Riwayat penyakit yang pernah diderita dan riwayat penyakit dalamkeluarga Riwayat pembedahang.
2. Fisik Umum
e. Pemeriksaan perut (kembung, nyeri tekan atau nyeri lepas, tanda abdomenakut, cairan bebas dalam
rongga perut)f.
3. Pemeriksaan Obstetri :
b. Pemeriksaan vagina
c.Pemeriksaan serviksd.
e. Pemeriksaan adneksaf.
g. Pemeriksaan janin :
4. Pemeriksaan Panggul :
5.Pemeriksaan Laboratorium
suatu istilah untuk menggambarkan kondisi kliniktertentu yaitu pengaktifan inflammatory cascade dan
dianggap ada apabilaterdapat 2 kelainan dari 4 yaitu :
1) suhu tubuh,
2) Frekuensi jantung,
3)frekuensi napas
4) jumlah leukosit. Jumlah trombosit meningkat pada peradangan dan menurun pada DIC.
(disseminated intravascular coagulation).
c)Pemeriksaan ureum dan kreatinin untuk menilai fungsi ginjal dan dehidrasi berat
f) ( Pemeriksaan koagulasi
BAB III
PENUTUP
1 . Kesimpulan
Kegawatdaruratan dapat didefinisikan sebagai situasi serius dan kadang kala berbahaya yang terjadi
secara tiba-tiba dan tidak terduga dan membutuhkan tindakan segera guna menyelamtkan jiwa/ nyawa
(Campbell S, Lee C, 2000).
Penanganan kegawatdaruratan obstetrik ada tidak hanya membutuhkan sebuat tim medis yang
menangani kegawatdaruratan tetapi lebih pada membutuhkan petugas kesehatan yang terlatih untuk
setiap kasus-kasus kegawatdaruratan.
Prinsip umum penanganan kasus kegawatdaruratan
b. Pemberian oksigen
f. Pemberian antibiotika
i. Rujukan
2 . Saran
Bidan seharusnya tetap tenang, jangan panik, jangan membiarkan ibu sendirian tanpa
penjaga/penunggu. Bila tidak ada petugas lain, berteriaklah untuk meminta bantuan. Jika ibu tidak
sadar, lakukan pengkajian jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi dengan cepat. Jika dicurigai adanya syok,
mulai segera tindakan membaringan ibu miring ke kiri dengan bagian kaki ditinggikan, longgarkan
pakaian yang ketat seperti BH/Bra. Ajak bicara ibu/klien dan bantu ibu/klien untuk tetap tenang.
Lakukan pemeriksaan dengan cepat meliputi tanda tanda vital, warna kulit dan perdarahan yang keluar.
DAFTAR PUSTAKA
Prof. dr. Abdul Bari Saifuddin, SpOG., MPH, Prof. Dr.dr. Gulardi Hanifa Wiknjosastro, SpOG., Prof. Dr. dr.
Biran Affandi, SpOG., dr. Djoko Waspodo, SpOG. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. PT BINA PUSTAKA SARWONO PRAWIROHARDJO : Jakarta.
Ben-Zion Taber, M.D. 2011. Kapita Selekta Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi. EGC : Jakarta