Anda di halaman 1dari 3

Manajemen Asuhan Kebidanan pada Pasien dengan

Ketuban Pecah Dini

Pengkajian tanggal : … jam … di …


3.1 Data Subyektif

1. Biodata
Nama     : sebagai identitas untuk mengenal/memanggil pasien
Umur : < 20 tahun dan > 35 tahun merupakan resiko tinggi
Agama         : sebagai pengarahan bimbingan atau dukungan moral
Pendidikan   : untuk memberikan bimbingan atau konseling sesuai dengan tingkat
pendidikannya
Pekerjaan     : untuk mengetahui apakah aktifitas ibu memiliki pengaruh terhadap
kehamilan/tidak dan status ekonomi
Alamat        : memudahkan komunikasi, dan kunjungan rumah
2. Alasan datang
Apakah keluar cairan dari jalan lahir, warna cairan yang keluar (putih/ jernih/hijau),
bagaiman baunya(amis/anyir) tidak seperti air kencing, apa ibu merasa kenceng-
kenceng/tidak, pada saat apa cairan itu keluar (tidur/duduk/berjalan/berdiri/dll) dan
sejak kapan cairan itu keluar.
3. Riwayat kesehatan sekarang
Apa sedang mengalami infeksi gejala-gejala infeksi seperti kulit kemerahan, panas,
bengkak
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Apa ada riwayat keturunan kembar
5. Riwayat Menstruasi
a. HPHT : untuk mengetahui UK (≥ 22 minggu dari tanggal pengkajian)
6. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas (obtetrik) yang lalu
Ada riwayat melahirkan kembar/tidak, ada riwayat ketuban pecah dini/tidak,apakah
pernah keguguran/tidak, pernah keputihan/tidak atau infeksi alat kelamin yang lain.
7. Keadaan psikologis
Apa sedang dalam keadaan stress
8. Pola Seksual
Kapan melakukan hubungan seksual terakhir, apakah ada keluhan/tidak

3.2 Data Obyektif


1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik/cukup/lemah
Kesadaran : composmentis/somnolen/koma
Tekanan darah : (normal) 100-130/60-90
Nadi : > 100x/menit
Temperature : > 38
Pernafasan : (normal)16 – 24x/menit

2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Muka : oedem +/-, pucat +/-, cemas dan gelisah/tidak
Mata : sclera kuning/putih, konjungtiva pucat/ merah
Abdomen : Perut terlihat lebih tagang dan mengkilap, ada luka bekas
operasi/tidak
Genetalia : Keluar cairan dari vagina
b. Palpasi
Abdomen : TFU melebihi usia kehamilan
c. Auskultasi

DJJ +
Frekunsi : < 120 (tanda awal fetaldistress)-100 x/menit dan > 160 (tanda awal
fetaldistress) – 180 x/menit

d. Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan dengan lakmus : bila terjadi biru (basa)merupakan air ketuban,
bila terjadi merah (asam) merupakan air kemih
• Pemeriksaan daun pakis : pemeriksaan mikroskopik terhadap tetesan cairan
yang kering, akan memperlihatkan suatu corak seperti daun pakis
• Pemeriksaan dengan spekulum steril (hindari pemeriksaan digital) : terlihat
cairan keluar dari ostium uteri eksternum, cairan terkumpul di forniks posterior,
cairan bebasdari serviks
• Pemeriksaan pH cairan (kertas nitrazin) : tidak spesifik
• Pemeriksaan USG :normal jika jumlah cairan cukup
• Pemeriksaan histopatologi air ketuban dan sitopatologi (kolaborasi)

3.3 Analisa
Dx : G...P... Ab... UK...minggu dengan ketuban pecah dini
Masalah : - Nyeri karena his
- Potensi gawat janin
- Potensi infeksi
- Cemas

3.4 Penatalaksanaan tanggal ... jam ...di....


1. Menjelaskan pada ibu dan keluarga mengenai keadaan ibu
2. Mengobservasi kesejahteraan ibu dan janin dengan menilai tanda-tanda vital
3. Melakukan pemeriksaan spekulum dan mencegah pemeriksaan digital
4. Memberi antibiotik jika diperlukan misalnya jika ada infeksi
5. Menilai kondisi yang memerlukan manajemen lanjutan, misalnya kenaikan
suhu atau takikardi pada fetus dan ibu
6. Melakukan penilaian adanya indikasi untuk memulai persalinan
7. Melakukan rujukan jika diperlukan

Anda mungkin juga menyukai