Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEBIDANAN

PADA NY A KALA I-IV DENGAN PERSALINAN NORMAL


DI BPS NY. HARITINING. S, Amd. Keb
PLOSO-JOMBANG
Tanggal pengkajian : 9 mei 2011
Jam : 14:00 Wib
I. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Identitas Klien
Nama : Ny A
Umur : 29 th
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekarjaan : Tidak bekerja
Alamat : Klagen pandaan-

Nama Suami : Tn S
Umur : 35 th
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Klagen- Pandaan Jombang

2. Anamnesa
a. Keluhan Utama
Ibu mengatakan merasa kenceng-kenceng sejak pukul 12.00 wib tanggal 9 mei
2011 dibagian perutnya, serta mengeluarkan darah bercampur lendir, lalu dibawa
kebidan jam 14.00 tanggal 9 mei 2011.
b. Perasaan
Ibu mengatakan merasa cemas dalam menghadapi proses persalinan nanti,
karena kelahiran anak ketiga ini sangat dinanti-nantikan oleh ibu, suami maupun
keluarga.
c. Tanda- tanda persalinan
Kontraksi : ada
Frekuensi : 4x dalam 10 menit
Kekuatan : 20-40 menit
Lokasi ketidak nyamanan : perut samapai kepinggang

Sejak tanggal : 9 mei 2011 jam 12.00 wib


d. Pengeluaran pervaginam
Darah lendir : ada
Air ketuban : utuh
Darah : ada
Jumlah : 25 cc
Warna : merah
e. Masalah-masalah khusus
tidak ada
f. Riwayat kehamilan sekarang

Selama hamil periksa ke bidan


Mulai periksa pertama kali= tanggal 10-09-2010 (trimester sejak usia
kandungan 1 bulan)
Frekuensi :
TM I : 1X
TM II : 3X
TM III : 9X
HPHT : 11-08-2011
TP : 18-05-2011
Imunisasi TT : 5 kali
Keluhan :
- Trimester I : Mual dan muntah
- Trimester II : Tidak ada keluhan
- Trimester III : Tidak ada keluhan
Terapi yang diberikan
- Trimester I : etabion (11), calcimega (11) diminum habis
- Trimester II : etabion (11), calcimega (11), diminum habis
- Trimester III : Neurodex (21), diminum habis

g. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu.

UK

No

Umur

(mgg
)

Jenis
kelamin

temp
at

komplikasi

Bayi

Nifas

ibu

bayi

PB/BB

keadaan

Laktasi

Keadaa
n

1.

10 th

40

perempuan

BPS

49/3000

Baik

Baik

2.

1 hari

34

Laki-laki

RS

premat
ur

40/1700

meninggal

baik

3.

Hamil ini

h. Riwayat menstruasi
Menarche : 12 tahun
Siklus : teratur, 28 hari selama 7 hari
Banyaknya : hari ke 1-4 2 kotex/ hari, 5-7 1 kotex/hari
Dismenorhoe : kadang-kadang sebelum haid
Flour albus :tidak ada
i. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu menyatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC,
hepatitis dan penyakit menurun seperti DM, Hipertensi, asma, dan penyakit
jantung.
j. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular
seperti TBC, hepatitis dan penyakit menurun seperti DM, hipertensi dan penyakit
menurun seperti asma.
k. Pola kebiasaan sehari-hari
1) Pola nutrisi
Sebelum hamil : makan : 2-3X/ hari dengan nasi, sayur, ikan
Minum : 7-8 gelas dengan air putih
Saat hamil : makan : 3X/ hari dengan nasi, sayur, ikan, buah
Minum : 8 gelas air putih, satu gelas susu/hari
Saat inpartu : makan : nasi, sayur, lauk.
Minum : satu gelas teh, satu gelas susu, segelas air putih
2) Pola eleminasi
Sebelum hamil : BAK: lancar 5x/ hari, warna kuning, bau khas
BAB: 1x /hari warna kuning, konsistensi lunak, bau khas

Saat hami : BAK: 6-7x/hari warna kuning, bau khas


BAB : 1x/ hari warna kuning, konsistensi lunak, bau khas
Saat inpartu : BAK: 1x/ hari warna kuning, bau khas, banyaknya.
250cc
3) Pola istirahat dan tidur
Sebelum hamil : Tidur siang jam 12.00-13.00 ( 1 jam / hari)
Tidur malam jam 21.00-04.00 (7-8 jam/hari)
Saat hamil : Tidur siang jam 12.00-13.30 (1-2 jam/ hari)
Tidur malam jam 21.00-04.30 (7-8 jam/ hari)
Saat inpartu : Ibu belum tidur sama sekali
4) Pola kebiasaan diri
Sebelum hamil : mandi 2x/hari, keramas 2x/ minggu dan gosok gigi
2x/ hari
Saat hamil : mandi 3x/ hari, keramas 3x/ minggu dan gosok gigi 2x/
hari
Saat inpartu : ibu belum mandi, hanya saja ibu membersihkan daerah
yang terkena urine dan darah.
5) Pola aktivitas
Sebelum hamil : ibu biasa mengerjakan pekerjaan rumah sendiri
seperti menyapu, mencuci dan memasak.
Saat hamil : ibu biasa mengerjakan pekerjaan rumah sendiri tetapi
tidak terlalu berat.
Saat inpartu : ibu biasa ke kemar mandi sendiri untuk urine dan
membersihkan darahnya.
6) Pola seksualitas
Sebelum hamil : frekuensi 2x/ minggu
Saat hamil : frekuensi 1x/ minggu dan ibu mengurangi frekuensinya
saat kehamilan menginjak 17 bulan keatas.
Saat inpartu : ibu belum pernah melakukan aktifitas seksualnya.
l. Pengkajian psikologi
keadaan cukup baik yang didukung kehadiran keluarganya
m. Pengkajian social
ibu mengatakan hubungan dengan suami, keluarga dan tetangga cukup
baik
n. Pengkajian spiritual
ibu mudah dituntun untuk mengingat sang pencipta dan melantunkan
lafadz-lafadz Allah SWT

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Status emosional : Terkoordinasi
2. Tanda- tanda vital
Tensi : 120/80 mmtlg
Nadi : 80x/ menit
Suhu : 36,5
Pernafasan : 20x/ menit
Berat badan : 58 Kg
Tinggi badan : 150 cm
3. Inspeksi
Kepala : rambut bersih agak bergelombang, hitam, tidak berketombe, kulit
kepala bersih
Muka : tidak ada oedem
Mata : simetris, sclera putih, konjungtiva merah muda, pergerakan bola
mata normal
Hidung : tidak ada secret, tidak ada polip dan pernafasan cuping hidung.
Telinga : simetris, bersih, tidak ada serumen, tidak tampak lecy
Mulut : mukosa bibir lembab, tidak pucat, tidak ada stomatitisLeher : tidak
ada pembesaran vena jugularis dan kel Tyroid
Payudara : simetris, hiperpigmentasi areola, puting susu menonjol,
terdapat colostrum.
Perut : pembesaran sesuai umur kehamilan, terdapat striae gravidarum
( striae albican), terdapat linea nigra dan tidak ada bekas luka jaitan/
operasi.
Genetalia : warna kebiru-biruan (tanda chadwick) tidak terdapat luka
partut, varices (-) dan oedema (-) ada darah + lendir
Anus : tidak terdapat hemoroid
Ekstremitas atas: simetris, tidak ada gangguan pergerakan, tidak ada
oedema tidak ada sindaktil dan polydactil.
Ekstremitas bawah: simetris, tidak ada ganguan pergerakan, tidak ada
oedema tidak oedema tidak sindaktil dan polydactyl.
4. Palpasi
Leher : tidak teraba pembesaran vena jugularis dank kel tyroid
Payudara : tidak teraba benjolan abnormal pada payudara.
Pemeriksaan leopold :
Lepold I : TFU : 3 jari bawah px (34 cm), teraba bulat, lunak tidak
melenting dibagian fundus.

Leopold II : teraba keras memanjang seperti papan dibagian kanan dan


dibagian kiri teraba bagian kecil janin.
Leopold III: bagian bawah janin teraba bulat, keras melenting (kepala)
kepala sudah masuk PAP (divergen).
5. Auskultasi
DJJ : 140x/ menit : 5 detik 12 x 5 detik tidak
5 detik 11 x 5 detik tidak
5 detik 12 x 5 detik tidak
354 = 140x/ menit
Puntum maksimum terletak sebelah kanan perut dibawah pusat
Teori Mc. Donald
TFU : 34cm
TBBJ: (TFU-11) x 155 = (34-11) x 155 = 3465 gr
6. Perkusi
Reflek patella kanan dan kiri +/+
7. Pemeriksaan dalam (vagina toucher)
Tanggal 9 mei 2011 jam : 14.00
Vulva : mengeluarkan lendir bercampur darah
Pembukaan : 5 cm bagian terdahulu : UUK
Ketuban : utuh bagian terkecil : tidak ada
Effecemen : 50% bagian terendah : kepala
Hodge : II
8. Pemeriksaan penunjang
- HB = 11 gr/dl
- Golongan darah = 0
II.

INTEPRETASI DATA DASAR

Diagnosa (Dx) : Ny A kala I-IV dengan persalinan normal


Ds : Ibu mengatakan ini kehamilan yang ketiga mulai jam 12.00 WIB tanggal 9
mei 2011 merasa kenceng-kenceng pada perutnya, serta keluar darah bercampur
lendir dari kemaluannya.
Do : TTV:
TD : 120/80 mmHg

N : 80x/menit
S : 36,5
RR : 20x/ menit
VT :
Vagina : mengeluarkan darah bercampur lendir
Pembukaan : 5 cm bagian terkecil : tidak ada
Ketuban : utuh bagian terendah: kepala
Effecemen : 50% hodge : 2
Bagian terdahulu: UUK depan
DJJ : 140x/menit
5 detik 12x 5 detik tidak
5 detik 11x 5 detik tidak
5 detik 12x 5 detik tidak
35 x 4 = 140x/ menit
TBBJ : (TFU-11) x 155= (34- 11 ) x 155 = 3465 gr
Leopold I : TFU = 3 jari bawah px (34cm), teraba bulat.
Leopold II : Teraba keras memanjang seperti papan di bagian kanan, dan dibagian
kiri teraba bagian kecil janin.
Leopold III : Bagian bawah, janin teraba bulat, keras melenting(kepala), kepala
sudah masuk PAP(divergen).
Leopold IV : Kepala sudah masuk PAP (3/5)
Masalah : ibu merasa cemas dalam proses persalinan nanti, karena kelahiran anak
ketiga ini sangat dinanti-nantikan.
Kebutuhan : - pendekatan dan dukungan emosional
- posisi nyaman
- observasi TVV
- cairan dan nutrisi
- pencegahan infeksi
- eliminasi
III.

IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL

Diagnosa potensial : tidak ada


Diagnose potensial : tidak ada
IV.

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


Tidak ada

V.

INTERVENSI (Merencanakan Asuhan Yang Menyeluruh)

Dx : Ny A kala I-IV dengan persalinan normal


Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan persalinan dapat terjadi
secara dan tidak melewati garis waspada.
Kriteria Hasil :
TTV : TD : 120/80 mmHg, N : 80-100 x/mnt, S : 36,5 - 37,4
RR : 16-24 x/menit
HIS : 410 menit > 40 detik
Pembukaan : 10 cm
Penurunan kepala : 0/5 bagian
Effacement : 100%
Perdarahan Normal : kurang dari 500 cc
Lama kala I multi : 6-7 jam
DJJ : 120-160x/menit
Intervensi
1. Berikan dukungan emosional dan pendekatan terapiutik
R/ memberikan dukungan dan pendekatan yang baik akan terjalin
kerjasama serta kepercayaan pasien terhadap petugas kesehatan
2. Berikan posisi yang nyaman dan relaks
R/ kondisi tubuh yang nyaman dan tenang akan membantu meringankan
kecemasan pasien dalam menghadapi proses persalinan juga akan
mempermudah persalinan
3. Bimbing ibu bagaimana cara mengejan yang benar
R/ sikap kooperatif ibu dapat menciptakan kerjasama yang baik antara ibu
dan petugas kesehatan sehingga mempermudah persalinan
4. Lakukan observasi CHPB (contonen tiap jam, his tiap 10 menit, penurunan
kepala tiap 4 jam, bandle bila ada indikasi)
C: contonen (DJJ)
R/ DJJ sangat perlu dilakukan untuk mengetahui keadaan
perkembangan janin
H: His (kontraksi uterus)
R/mengetahui kekuatan uterus, mendeteksi dini adanya komplikasi
P: penurunan bagian terbawah ke dalam panggul
R/ penurunan kepala memantau kemajuan persalinan
B: bandle (tanda adanya rupture uteri imminent dengan adanya bundaran
berbatas tegas diatas sympysis)
R/ mendeteksi adanya rupture uteri iminent
5. Lakukan observasi TTV

R/ deteksi dini adanya komplikasi pada ibu dan janin


6. Berikan cairan dan nutrisi
R/ dehidrasi bisa menyebabkan melemahnya tenaga untuk mengejan
karena cairan dan nutrisi ibu sendiri diolah oleh tubuh dan diprodujsi
sebagai bahan energi
7. Lakukan tindakan dengan tekhnik antiseptic
R/ mencegah terjadinya infeksi
8. Lakukan pemantauan eliminasi
R/ penurunan kepala dapat terhambat karena penuhnya kandung kemih
VI.

IMPLEMENTASI

Tanggal/jam
9 Mei 2011
14.00 wib

Percobaan dan Hasil


TTD
1. memberikan dukungan emosional dan pendekatan
terapiutik dengan cara menjelaskan mengenai keasaan
pasien untuk tenang, berdoa serta memberikan
dukungan bahwa dengan kondisi yang tenang akan
mempermudah dan mempercepat proses persalinan
2. memberikan posisi yang nyaman bagi klien, salah
datunya dengan posisi miring kiri, miring kanan dan
mengajarkan relaksasi dan nafas penjang dihirup
melalui hidung dan dihembuskan melalui mulut.
3. membimbing ibu bagaimana mengejan yang baik
dan benar yaitu dagu ditempatkan di dada, mulut
terbuka tanpa suara, mengejan saat ada his/ perut
kenceng.
4. memberikan makan dan minuman selama dan akan
menghadapi proses persalinan, dengan memberikan
air putih pada pasien, makanan ringan, susu dan teh
manis.
5. melakukan segala tindakan dengan mengunakan
technik anti septic, seperti mencuci tangan 13 langkah.
Serta memakai hanscoon bila aka melakukan
pemeriksaan dalam dan akan menolong persalinan.
6. memantau sudahkan ibu BAB dan BAK dengan
memeriksa kandung kemihnya.
BAB = tidak
BAK = ya, sebanyak 250 cc
7. melakukan observasi (HPB, VT dan TTV)
C (contonen)= 140x/menit

5 detik 12x 5 detik tidak


5 detik 11x 5detik tidak
5 detik 12x 5detik tidak
35 x 4 = 140x/menit
H (His): 5x dalam 10 menit selama 20-40 detik
P (penurunan): 3/5
B (Bandle): tidak ada
TD: 120/80 mmHg S: 36,5oc
N : 80 x/menit RR: 20 x/menit
VT:
vulva : mengeluarkan lendir bercampur darah
pembukaan : 5 cm
ketuban : utuh
effacement : 50%
bag. Terdahulu: UUK
bag terkecil: tidak ada
bag terendah: kepala
hodge: II
14.30

His: 5x dalam 10 menit selama 45 detik


DJJ: 140x/menit
N: 88x/menit

15.00

His: 5x dalam 10 menit selama 45 detik


DJJ: 140x/menit
N: 88x/menit

15.30

Observasi CHPB, VT, TTV


C (contonen): 140x/menit
H (His): 5x dalam 10 menit selama 45 detik

P (penurunan) : 1/5
B (bandle): tidak ada
TD: 120/80 mmHg S: 36,5oc
N : 80 x/menit RR: 20 x/menit
VT:
vulva : mengeluarkan lendir bercampur darah
pembukaan : 10 cm
ketuban : jernih
effacement : 100%
bag. Terdahulu: UUK
bag terkecil: tidak ada
bag terendah: kepala
hodge: III
VII.

EVALUASI

Tanggal: 9 Mei 2011 Jam: 15.30 wib


S : ibu merasa perutnya lebih sering mules dan sakit
O : K/U: baik, kesadaran : composmentis
TD: 120/80 mmHg S: 36,5oc
N : 80 x/menit RR: 20 x/menit
VT:
vulva : mengeluarkan lendir bercampur darah
pembukaan : 10 cm
ketuban : jernih
effacement : 100%
bag. Terdahulu: UUK
bag terkecil: tidak ada
bag terendah: kepala
hodge: III
A : Ny A G3P11001 UK 38-40 minggu janin tunggal hidup intra uteri, letak
kepala, inpartu kala I fase aktif dengan keadaan ibu dan janin baik
P : berikan dukungan emosional pada ibu
Beri ibu nutrisi (minum/makan) sedikit demi sedikit
Lihat tanda gejala kala II

KALA II
Tanggal: 9 Mei 2011 jam: 15.35 wib
S : ibu merasa ada dorongan kuat dan meneran
Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rectum dan vagina
O : K/U baik, kesadaran composmentis
Ada tanda gejala kala II:
ada dorongan kuat untuk meneran
ada tekanan yang semakin meningkat pada rectum dan vagina
perineum tampak menonjol
vulva dan sfingter ani membuka
A : Ny A dengan kala II
P : berikan dukungan emosional pada ibu
Beri ibu nutrisi (minum/makan) sedikit demi sedikit
Asuhan persalinan normal
KALA II
1. Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan kala II (doran, teknus,
perjol, vulka)
2. Memeriksa kelengkapan alat dan mematahkan ampul oksitosin serta
memasukan spuit kedalam partus set.
3. Memakai clemek plastic\
4. Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai, cuci tangan
dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian keringkan tangan dengan
tissue atau handuk pribadi.
5. Memakai sarung tangan DTT pada tangan kanan yang akan digunakan
untuk pemeriksaan dalam.
6. Masukan oksitosin kedalam tabung suntik.
7. Membersihkan vulva dan perineum dari depan kebelakang dengan kapas.
8. Melakukan pemeriksaan dalam, untuk memastikan pembukaan lengkap.
9. Dekontaminasi sarung tangan dan cairan clorin 0,5 %
10. Periksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi atau saat relaksasi
uterus = DJJ= 12, 12,11= 140x/ menit
Menyiapkan Ibu Dan Keluarkan Untuk Membantu Proses Persalinan.
11. Memberi tahu ibu bahwa pembukaan lengakap keadaan
12. Minta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran
13. Melakukan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ada dorongan kuat
untuk meneran

14. Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi


yang nyaman jika ibu merasa belum ada dorongan kuat untuk meneran
Persiapan Pertolongan Kelahiran Bayi
15. Meletakkan handuk bersih di perut ibu jika kepala bayi telah membuka
vulva dengan diameter 5-6 cm
16. Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu
17. Buka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan
18. Pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan
19. Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka vulva
maka lindungi perineum dengan 1 tangan yang dilapisi dengan kain
bersih dan kering. Tangan lain menahan kepala bayi untuk menahan
posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala. Anjurkan ibu untuk
meneran perlahan atau bernafas cepat dan dangkal
20. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan yang
sesuai jika itu terjadi, dan segera lanjutkan proses kelahiran bayi.
21. Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan
Lahirnya Bahu
22. Setelah melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparietal, tarik
cunam bawah untuk melahirkan bahu depan dan tarik cunam atas untuk
melahirkan bahu belakang.
Lahirnya Badan dan Tungkai
23. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah kearah perineum ibu untuk
menyangga kepala, lengan dan siku sebelah bawah. Gunakan tangan atas
untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah atas.
24. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke
punggung, bokong, tungkai dan kaki, pegang kedua mata kaki.
Penanganan Bayi Baru Lahir
25. Lakukan penilaian (selintas). Bayi lahir spontan belakang kepala.
Tanggal 9 Mei 2011, Jam 16.00 wib. Jenis kelamin perempuan A-S: 4-7.
Penilaian Apgar Score:
Criteria
Frekuensi jantung/nadi
Berusaha nafas
Tonus otot
Menangis kuat
Kulit
Jumlah

1 menit
1
1
1
1
0
4

5 menit
2
1
1
1
2
7

Bayi asfiksia ringan, dilakukan tindakan HAIKAP 2 menit kemudian


bayi menangis (hangatkan, atur posisi, isap lendir, keringkan, atur posisi,
penilaian
26. Keringkan tubuh bayi. Mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya
kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk basah
dengan handuk atau kain yang kering, biarkan bayi diatas perut ibu.
27. Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam
uterus (hamil tunggal)
28. Beritahu ibu bahwa akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi baik
29. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10 IU IM, di
1/3 paha bagian atas bagian distal lateral
30. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3
cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat kearah distal (ibu) dan jepit
kembali tali pusat pada 2 cm dari klem pertama
31. Dengan 1 tangan pegang tali pusat yang telah di klem, lakukan
pengguntingan tali pusat diantara kedua klem. Ikat tali pusat dengan
benang DTT atau steril pada satu sisi, lepaskan klem dan masukkan pada
wadah yang disediakan
32. Letakkan bayi gar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi. Letakkan bayi
tengkurap di dada ibu. Usahakan kepala bayi diantara kedua payaudara
ibu.
33. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala.
S : ibu mengatakan lega atas bayi yang baru saja dilahirkan meskipun ada
sedikit hambatan pada bayi
O : K/U baik, kesadaran composmentis
Ada tanda-tanda lepasnya plasenta:
- Perubahan bentuk dan tinggi fundus
(uterus berkontraksi, letak uterus bertambah tinggi)
- Tali pusat semakin memanjang
- Semburan darah mendadak 75 cc
A : Ny A dengan kala III
P : penatalaksanaan aktif persalinan kala III
Penatalaksanaan Aktif Persalinan Kala III
34. Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
35. Letakkan 1 tangan diatas kain pada perut ibu, di tepi atas sympisis untuk
mendeteksi, tangan lain menegang tali pusat

36. Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat diarah bawah sambil
tangan yang lain mendorong uterus kearah belakang atas (dorso-kranial)
secara hati-hati. Jika plasenta tidak lahir dalam 30-40 menit. Hentikan
peregangan tali pusat dan tunggu hingga timbul kontraksi berikutnya dan
ulangi prosedur diatas.
Jika uterus tidak segera berkontraksi, mintalah ibu, suami, atau anggota keluarga
untuk melakukan stimulasi puting susu.
37. Lakukan penegangan dorso cranial hingga plasenta terlepas, mintalah ibu
meneran sambil menolong menarik tali pusar dengan arah sejajar lantai
dan kemudian kearah atas mengikuti poros jalan lahir.
38. Saat plasenta muncul di introitus vagina, lahirkan plasenta dengan dua
tangan pegang dan putar plasenta hingga selaput ketuban terpilin,
kemudian lahirkan dan tempatkan pada wadah yang telah disediakan.
39. egera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir. Lakukan masase uterus.
Letakan telapak tangan di fundus dan lakukan masase dengan gerakan
melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi.
KALA IV
Tanggal 9 Mei 2011 Jam: 23.10 wib
S : ibu mengatakan lega karena ari-arinya sudah lahir dengan normal
O : plasenta lahir : lengkap
Kotiledon : lengkap
Selaput Plasenta : lengkap
Berat plasenta : 500 gr
Panjang tali pusat : 48 cm
Kelainan : tidak ada
Perdarahan : 150 cc
A : Ny A P21002 post partum kala IV dengan keadaan umum baik
P : penatalaksanaan kala IV
40. Periksa kedua sisi plasenta baik bagaian ibu maupun bayi dan pastikan
selaput ketuban lengkap dan utuh, masukan plasenta kedalam kantong
plastic atau tempat khusus.

41. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum, dan lakukan
penjaitan bila laserasi menyebabkan perdarahan, bila ada robekan yang
menimbulkan perdarahan aktif, segera lakukan penjaitan.
Prosedur Pasca Persalinan
42. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan
pervaginam.
43. Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit kekulit didada ibu, paling
sedikit satu jam.
a. Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan inisiasi (mengeluarkan
air liur, menendang, mencari puting susu) menyusui dini dalam
waktu 30-60 menit menyusu pertama biasanya berlangsung 10-15
menit bayi cukup menyusu dari 1 payudara
b. Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun bayi sudah
berhasil menyusu
44. Setelah satu jam lakukan penimbangan, pengukuran bayi, bari salep mata
antibiotic profilaksis dan vit K 0,1 mg im dip aha kiri anterolateral.
Lingkar kepala= SOB= 32 cm, FO= 34 cm, MO= 35 cm. BB= 3000 gr,
PB=49 cm, lida=34 cm, lila=10cm
45. Setelah 1 jam pemberian vitK, berikan suntikan imunisasi Hb uniject dip
aha kanan anterolateral
46. Lanjutkan pemantauan ontraksi uterus dan mencegah perdarahan
pervaginam. 2-3kali dalam 10 menit pertama, setiap 15 menit pada 1 jam
pertama, setiap 30 menit pada jam kedua
47. Ajarkan ibu dan keluarga cara masase uterus dan menilai kontraksi
48. Evaluasi jumlah perdarahan
49. Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit pada 1
jam pertama pasca persalinan. Setiap 30 menit selama 2 jam pertama.
Memeriksa temperature tubuh ibu sekali setiap jam selama 2 jam pertama pasca
persalinan, tanggal 9 Mei 2011, Jam: 16.15 wib
TD: 110/70 mmHg, N: 80x/menit, S: 36,5oc, RR: 20x/menit.
UC: baik(keras), ? perdarahan 20 cc.
50. Periksa kembali bayi untuk memastikan bayi bernafas dengan baik
51. Tempatkan peralatan bekas pakai dalam larutan clorin 0,5% untuk
dekontaminasi 10 menit. Cuci dan bilas peralatan setelah dekontaminasi
52. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai

53. Bersihkan ibu dengan menggunakan air DTT. Bersihkan sisa cairan
ketuban, lendir dan darah. Bantu ibu memakai pakaian bersih dan kering
54. Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan ASI. Anjurkan
untuk memberikan minum dan makanan yang diinginkan.
55. Dekontaminasi tempar bersalin dengan larutan clorin
56. Celupkan sarung tangan kotor dalam larutan clorin selama 10 menit balik
bagian dalam ke luar dan rendam dalam larutan clorin selama 10 menit
57. uci tangan dengan sabun dan air mengalir
58. Lengkapi partograf (halaman depan dan belakang) periksa tanda vital dan
asuhan kala IV.
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal : 10 Mei 2011 jam : 06.00 wib
S : ibu ibu merasakan lega dan senang telah melahirkan dengan proses persalinan
normal dan lancar
O : K/U : baik
TD : 120/80 mmHg N : 88x/menit
S : 36,5oc RR : 24x/menit
perdarahan : 2 kotek
TFU : 2 jari dibawah pusat
UC : baik
Lochea : Rubra
Bayi lahir spontan belakang kepala jam: 16.00 wib, tanggal 9 Mei 2011
BB : 3000 gr
PB : 49 cm
Jenis kelamin : perempuan
A : Ny A P21002 post partum spontan belakang kepala hari pertama dengan
keadaan umum baik
P:
-

Observasi nifas (meliputi TTV, lochea, tinggi fundus, perdarahan.


Kontraksi uterus)
Observasi bayi (meliputi keadaan tali pusat, pernafasan, ikhterus atau
tidak, hipotermi atau tidak
Ajarkan ibu dan keluarga cara masase fundus (letakkan tangan diatas
fundus, lakukan pemijatan memutar searah jarum jam)
Penyuluhan:

1. Anjurkan ibu mengkonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna (nasi, sayur


mayur, lauk-pauk, buah, susu) dan ibu tidak boleh tarak (gizi
seimbang)
2. Ajarkan ibu cara merawat BBL (memandikan bayi dengan air hangat,
ganti kasa tali pusat, biarkan tali pusat tetap kering tanpa diberi alcohol
atau obat-obatan)
3. Beritahu ibu untuk membersihkan alat kelamin (vulva) dan sesering
mungkin mengganti softek
4. Beritahu ibu untuk memberikan ASI sampai bayi berumur 6 bulan
tanpa diberi makanan tambahan apapun (ASI ekslusif)
5. Sarankan ibu untuk menggunakan KB yang sesuai untuk ibu menyusui
agar produksi ASI tidak terganggu
6. Sarankan ibu untuk istirahan cukup
7. Beritahu ibu untuk menjaga kebersihan dirinya dan merawat
kebersihan payudaranya
8. Kontrol 5 hari atau jika ada keluhan

Anda mungkin juga menyukai