Anda di halaman 1dari 10

D

OLEH

NAMA : MELFIN WULANDRARI GULO

NIM : 182111034

KELAS :B

PRODI : PENDIDIKAN BIOLOGI

DOSEN PENGAMPU: AMSTRONG HAREFA,S.H.,MH

MATA KULIAH : PENDIDIKAN PANCASILA

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP) GUNUNGSITOLI


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FPMIPA)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjat kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan saya
rahmat kesehatan dan kesempatan.Sehingga saya dapat menyusun atau menyelesaikan tugas CRJ
(CRITICAL JOURNAL RIVIEW). Penulisan ini saya sajikan secara ringkas dan sederhana sesuia
dengan kemampuan yang saya miliki,dan tugas ini disusun dalam rangka memenuhi tigas CJR pada
mata kuliah : pendidikan pancasila.

Dalam penyusunan tugas ini banyak kesalahan dan kekurangan,oleh karena itu kritik
yang membangun dari semua pihak sangat saya harapkan demi kesempurnaan tugas ini, dan dalam
kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Amstrong Harefa,S.H.,M.H., selaku
Dosen pengampu mata kuliah pendidikan pancasila karena telah memberikan bimbingannya kepada
saya untuk menyelesaikan tugas CJR ini hingga selesai.

Gunungsitoli, 23 Oktober 2018

MELFIN WULANDRARI GULO


NIM. 182111034
Judul MENJAGA EKSISTENSI DAN PENERAPANNYA BAGI
MASYARAKAT DI ERA GLOBALISASI
Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan
Download
Volume & halaman Vol.1,Hal,50-63
Tahun 2017
Penulis Ambiro Puji Asmaroini,M.Pd
Reveiwer
Tanggal
Tujuan penelitian Tujuan utama dari jurnal penelitian yang saya reveiw, jurnal ini untuk
memperoleh nilai-nilai pancasila sudah lahir dan melekat secara tidak
sengaja pada nenek moyang kita. Berbagai dampak negatif terjadi
dikarenakan manusia kurang bisa memfilter dampak dari globalisasi
sehingga lebih banyak mengambil hal-hal negatif dari pada hal-hal
positif yang sebenarnya bisa lebih banyak kita dapatkan dari fenomena
globalisasi ini.
Sedangkan beberapa landasan teori yang digunakan oleh penulis
mengharuskan kita untuk melestaraikan nilai-nilai pancasila ,agar
generasi penerus bangsa tetap dapat menghayati dan mengamalkan dan
agar inti sari nilai –nilai yang luhur itu tetap berjaga dan menjadi
pedoman bangsa indonesia sepanjang masa.
Pemberi pemahanan tentang nilai-nilai yang terkandung dalam
pancasila.
Maksud dan tujuan penulisan ini diharapkan pembaca dapat
mengambil pedoman dari nilai-nilai pancasila dalam menghadapi era
globalisasi,sehingga bisa mengambil dampak positif dari globalisasi dan
agar tetap bisa menjaga kepribadiaan dan jatidiri bangsa dalam
kehidupan bernegara.
Subjek penelitian Warga negara indonesia.Atau Rakyat yang tumbuh di atas kepribadian
bangsa asing mungkin saja mendatangkan kemajuan,tetapi kemajuan
tersebut akan membuat rakyat tersebut menjadi asing dengan dirinya
sendiri.Mereka kehilangan jatidiri yang sebenarnya sudah jelas
tergambar dari nilai-nilai luhur pancasila.

Assesment data Mencari bahan data atau data pancasila pada era globalisasi .
Metode penelitian Sila-sila pancasila atau UUD 1945.
1. Ketuhanan yang maha esa
2. Kemanuasiaan yang adil dan beradap
3. Persatuan indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila bagi warga negara
indonesia dan peranan globalisasi bag masyarakat indonesia.
Langkah penelitian Menjelaskan tentang ideologi pancasila dalam pemikiran radikal dan
revolusioner, pancasila sebagai ideologi,pancasila dalam perspektif
global.
Globalisasi dan damapkm positif dan negatif bagi indonesia, nilai-nilai
yang terkandung dalam pancasila dan serta cara masyarakat indonesia
dalam menerapan nilai –nilai pancasila.
Hasil penelitian Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang sudah ditentukan oleh
para pendiri negara ini haruslah menjadi sebuah acuan dalam
menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara,berbagai tantangan
dalam menjalankan ideologi pancasila juga tidak mampu untuk
menggantikankan pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia,pancasila
terus dipertahankan oleh segenap bangsa Indonesia sebagai dasar
negara,itu membuktikan bahwa pancasila merupakan ideologi yang
sejati untuk bangsa Indonesia.
Oleh karena itu tantangan di era globalisasi yang bisa mengancam
eksistensi kepribadian bangsa,dan kini mau tak mau,suka tak suka
,bangsa Indonesia berada di pusaran arus globalisasi dunia.Tetapi harus
diingat bahwa bangsa dan negara Indonesia tak mesti kehilangan
jatidiri,kendati hidup ditengah-tengah pergaulan dunia.Rakyat yang
tumbuh di atas kepribadian bangsa asing mungkin saja mendatangkan
kemajuan,tetapi kemajuan tersebut akan membuat rakyat tersebut
menjadi asing dengan dirinya sendiri.Mereka kehilangan jatidiri yang
sebenarnya sudah jelas tergambar dari nilai-nilai luhur pancasila.
Dalam arus globalisasi saat ini dimana tidak ada lagi batasan-batasan
yang jelas antar setiap bangsa Indonesia,rakyat dan bangsa Indonesia
harus membuka diri.
Dahulu,sesuai dengan tangan terbuka menerima masuknya pengaruh
budaya hindu,islam,serta masuknya kaum barat yang akhirnya
melahirkan kolonialisme.pengalaman pahit berupa kolonialisme tentu
sangat tidak menyenangkan untuk kembali terulang. Patut diingat bahwa
pada zaman modern sekarang ini wajah kolonialisme dan imperialisme
tidak lagi dalam bentuk fisik, tetapi dalam wujud lain seperti penguasaan
politik dan ekonomi. Meski tidak berwujud fisik, tetapi penguasaan
politik dan ekonomi nasional oleh pihak asing akan berdampak sama
seperti penjajahan pada masa lalu, bahkan akan terasa lebih
menyakitkan.
Dalam pergaulan dunia yang kian global, bangsa yang menutup diri
rapat-rapat dari dunia luar bisa dipastikan akan tertinggal oleh kemajuan
zaman dan kemajuan bangsa-bangsa lain. Bahkan, negara sosialis seperti
Uni Soviet—yang terkenal anti dunia luar—tidak bisa bertahan dan
terpaksa membuka diri. Maka, kini, konsep pembangunan modern harus
membuat bangsa dan rakyat Indonesia membuka diri. Dalam upaya
untuk meletakan dasar-dasar masyarakat modern, bangsa Indonesia
bukan hanya menyerap masuknya modal, teknologi, ilmu pengetahuan,
dan ketrampilan, tetapi juga terbawa masuk nilai-nilai sosial politik yang
berasal dari kebudayaan bangsa lain.
Yang terpenting adalah bagaimana bangsa dan rakyat Indonesia mampu
menyaring agar hanya nilai-nilai kebudayaan yang baik dan sesuai
dengan kepribadian bangsa saja yang terserap. Sebaliknya, nilai-nilai
budaya yang tidak sesuai apalagi merusak tata nilai budaya nasional
mesti ditolak dengan tegas. Kunci jawaban dari persoalan tersebut
terletak pada Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara. Bila
rakyat dan bangsa Indonesia konsisten menjaga nilai-nilai luhur bangsa,
maka nilai-nilai atau budaya dari luar yang tidak baik akan tertolak
dengan sendirinya. Cuma, persoalannya, dalam kondisi yang serba
terbuka seperti saat ini justeru jati diri bangsa Indonesia tengah berada
pada titik nadir.
Bangsa dan rakyat Indonesia kini seakan-akan tidak mengenal dirinya
sendiri sehingga budaya atau nilai-nilai dari luar baik yang sesuai
maupun tidak sesuai terserap bulat-bulat. Nilai-nilai yang datang dari
luar serta-merta dinilai bagus, sedangkan nilai-nilai luhur bangsa yang
telah tertanam sejak lama dalam hati sanubari rakyat dinilai usang. Lihat
saja sistem demokrasi yang kini tengah berkembang di Tanah Air yang
mengarah kepada faham liberalisme. Padahal, negara Indonesia—seperti
ditegaskan dalam pidato Bung Karno di depan Sidang Umum PBB—
menganut faham demokrasi Pancasila yang berasaskan gotong royong,
kekeluargaan, serta musyawarah dan mufakat.
Sistem politik yang berkembang saat ini sangat gandrung dengan faham
liberalisme dan semakin menjauh dari sistem politik berdasarkan
Pancasila yang seharusnya dibangun dan diwujudkan rakyat dan bangsa
Indonesia. Terlihat jelas betapa demokrasi diartikan sebagai kebebasan
tanpa batas. Hak asasi manusia (HAM) dengan keliru diterjemahkan
dengan boleh berbuat semaunya dan tak peduli apakah merugikan atau
mengganggu hak orang lain. Budaya dari luar, khususnya faham
liberalisme, telah merubah sudut pandang dan jati diri bangsa dan rakyat
Indonesia. Pergeseran nilai dan tata hidup yang serba liberal memaksa
bangsa dan rakyat Indonesia hidup dalam ketidakpastian. Akibatnya,
seperti terlihat saat ini, konstelasi politik nasional serba tidak jelas. Para
elite politik tampak hanya memikirkan kepentingan dirinya dan
kelompoknya semata.
Dalam kondisi seperti itu—sekali lagi—peran Pancasila sebagai
pandangan hidup dan dasar negara memegang peranan penting.
Pancasila akan menilai nilai-nilai mana saja yang bisa diserap untuk
disesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila sendiri. Dengan begitu, nilai-
nilai baru yang berkembang nantinya tetap berada di atas kepribadian
bangsa Indonesia. Pasalnya, setiap bangsa di dunia sangat memerlukan
pandangan hidup agar mampu berdiri kokoh dan mengetahui dengan
jelas arah dan tujuan yang hendak dicapai. Dengan pandangan hidup,
suatu bangsa mempunyai pedoman dalam memandang setiap persoalan
yang dihadapi serta mencari solusi dari persoalan tersebut .
Dalam pandangan hidup terkandung konsep mengenai dasar kehidupan
yang dicita-citakan suatu bangsa. Juga terkandung pikiran-pikiran
terdalam dan gagasan suatu bangsa mengenai wujud kehidupan yang
dicita-citakan. Pada akhirnya pandangan hidup bisa diterjemahkan
sebagai sebuah kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki suatu bangsa
yang diyakini kebenarannya serta menimbulkan tekad bagi bangsa yang
bersangkutan untuk mewujudkannya. Karena itu, dalam pergaulan
kehidupan berbangsa dan bernegara, bangsa Indonesia tidak bisa begitu
saja mencontoh atau meniru model yang dilakukan bangsa lain, tanpa
menyesuaikan dengan pandangan hidup dan kebutuhan bangsa Indonesia
sendiri. Dalam globalisasi bukan hanya memberikan dampak negatif
tetapi juga memmberikan dampak positif bagi rakyat indonesia.Adanya
semngat kompetitif ,mengikuti arus globalisasi suatu negara,kemudahan
dan keanyamanan hidup dikemajuan dibidang informasi,adanya sikap
toleransi dan solidaritas kemanusian.
Dalam globalisasi mempunyai dampak bagi bangsa indonesia adalah
pergeseran bangsa indonesia,pertentangan nilai,perubahan gaya hidup
(life style),berkurang kedaulatan negara.
Memasuki era globalisasi nilai Pancasila bahkan hampir bertolak
belakang dengan karakter bangsa Indonesia, terutama dikalangan
generasi muda. Untuk itu, diperlukan upaya pembudayaan Pancasila
kepada generasi muda agar bangsa Indonesia dapat mengatasi berbagai
persoalan yang ada dengan karakter bangsa yang kuat dan akan mampu
mempertahankan kesatuan bangsa dan Negara. Hubungan sila-sila
pancasila sangat berkaitan jadi jelaslah bahwa Pancasila
Memahami implementasi Pancasila dalam kehidupan masyarakat sangat
penting dilakukan agar setiap warga dalam berfikir dan bertindak
berdasarkan etika yang bersumber dari Pancasila agar mampu
menghadapi globalisasi dalam perubahan zaman. Berikut ini beberapa
pengimplementasian pancasila sebagai ideologi yang dapat dijadikan
pedoman dalam perkerkehidupan bermasyrakat dan bernegara.
Kekuatan penelitian Penulis mencantumkan beberapa pendapat dari ahlinya.
1. Kaelan (2005) menyatakan bahwa ideologi sebagai npandangan
masyararakat memiliki karakteristik
a. Ideologi sering muncul dan berkembang alam situasi kritis
b. Ideologi memiliki jangkauan yang luas,beragama,dan
terprogram
c. Ideologi mencakup beberapa strata
d. Ideologi memiliki pola pemikiran yang sistematis
e. Ideologi cenderung eksklusif, absolute dan universal
f. Ideologi memiliki sifat empiris dan normatif;
g. Ideologi dapat dioperasikan dan didoumentasikan
h. Ideologi biasanya terjadi dalam gerakan –gerakan politik.
2.Menurut suko wiyono (2013) memuat nilai-nilai /karakter bangsa
indonesia yang tercermin dalam sila-sila
Pada sila pertama adanya kebebasan beragama dan kepercayaan kepada
Tuhan yang maha esa.
Pada sila kedua adanya kecintaan kepada sesama manusia, kejujuran,
kesamaderajatan manusia,keadilan.
Pada sila ketiga adanya kecintaan pada bangsa dan tanah air.
Pada sila keempat kerakyatan,musyarah mufakat.
Dan pada sila kelima memberi keadilan masyarakat, dan adanya
keseimbangan antara hak dan kewajiban,gotong royong.
3.Sri untari (2012) menjabarkan fungsi pancasila.Pancasila sebagai
identitas dan kepribadian bangsa,sebagai filsafat,sebagai sumber nilai-
nilai kemanusiaan,sebagai etika,paradigama keilmuan ekonomi,dan
pancasila sebagai ideologi terbuka.
Pancasila adalah dasar falsafah negara Indonesia, sehingga dapat
diartikan kesimpulan bahwa Pancasila merupakan dasar fasafah dan
ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa
Indonesia, sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan,
serta bagian pertahanan bangsa dan negara.(Notonegoro)
Pancasila merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, tiap sila
mengandung empat sila lainnya, sehingga persatuan dan kesatuan
semua sila dari pancasila dijiwai dan menjiwai sila lainnya yang
merupakan satu simpulan yang tak dapat dipisahkan. (Notonagoro)
Ideologi adalah suatu pegangan yang selalu digunakan dalam
melakukan tindakan bagi seseorang dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara (Srijanti 2009:18).
Globalisasi adalah kemauan bekerja keras, kemauan dan kemampuan
mengelola sumber daya alam, serta kemampuan dan kompetensi yang
dihasilkan oleh pendidikan dan belajar secara tekun dan ulet.
Kelemahan penelitian Penulis menjelaskan bahwa kelemahan bangsa indonesia yang nampak
dalam menghadapi penguasa kolonial adalah menghadapi persatuan
adalah lemahnya persatuan bangsa indonesia.Dalam hal ini penulis tidak
menguraikan sejarah kolonial menguasai indonesia.
Adanya kesalahan penulis dalam menulis kalimat.
Penulis tidak menjelaskan satu –persatu melainkan langsung pada inti
saja tanpa memberi pengertian tentang suatu arti dari kalimat itu.
Kesimpulan Setelah menganalisa secara keseluruhan, menurut saya jurnal ini peneliti
secara sistematis sudah cukup baik dan bisa kata jurnal karna mengikuti
aturan penulisan yang benar dalam membuatan jurnal.
Dalam juga materi kita simpulan globalisasi itu dapat memberikan
dampak negatif dan dampak positif bagi warga negara indonesia.
Bangsa dan negara Indonesia tidak bisa menghindari akan adanya
tantangan Globalisasi, akan tetapi dengan menjadikan pancasila sebagai
pedoman dalam menghadapi Globalisasi bangsa Indonesia akan tetap
bisa menjaga eksistensi dan jatidiri bangsa Indonesia. Implementasi
pancasila dalam kehidupan sehari-hari seperti yang dijelaskan dalam
pembahasan adalah merupakan penjabaran Pancasila sebagai ideologi
Bangsa Indonesia. Menjadi suatu kewajiban Bangsa Indonesia untuk
menerapkan dengan baik dan benar, sehingga kehidupan adil dan
makmur dapat tercapai.
Bangsa dan negara Indonesia tidak bisa menghindari akan adanya
tantangan globalisasi,dengan menjadikan pancasila sebagai pedoman
dalam menghadapi globalisasi bangsa Indonesia akan tetap bisa menjaga
eksistensi dan jatidiri bangsa Indonesia.
Dalam globalisasi memberi peranan dalam masyarakatGlobalisai pada
akhirnya mempengaruhi seluruh perikehidupan manusia. Globalisasi
tidak boleh menghilangkan jiwa, semangat dan karakter bangsa
Indonesia. Globalisasi tidak perlu ditakutkan, namun yang penting
adalah bagaimana kita berperan aktif dan mendapatkan manfaat dari
globalisasi.
Menghadapi arus globalisasi yang semakin pesat, keurgensian pancasila
sebagai dasar negara semakin dibutuhkan. Kebebasan di era globalisasi
dan reformasi sudah tidak terkendali, ideologi Pancasila sebagai
pemersatu untuk membangkitkan kembali rasa nasionalisme. Pancasila
sebagai pedoman dalam menghadapi globalisasi dan sebagai dasar
negara Indonesia yang sudah ditentukan oleh para pendiri negara
Indonesia yang menjadi sebuah acuan dalam menjalankan kehidupan
berbangsa dan bernegara untuk menghadapi berbagai tantangan dalam
menjalankan ideologi pancasila. Pancasila harus tetap dipertahankan
bahwa pancasila merupakan ideologi yang sejati untuk Indonesia. Oleh
karena itu tantangan di era globalisasi yang bisa mengancam eksistensi
kepribadian bangsa. Yang terpenting adalah bagaimana bangsa dan
rakyat Indonesia mampu menyaring agar hanya nilai-nilai kebudayaan
yang baik saja dan sesuai dengan kepribadian bangsa saja yang terserap.

DAFTAR PUSTAKA
Al-Hakim, Suparlan, dkk. 2012. Pendidika Kewarganegaraan dalam Konteks Indonesia. Malang:
Universitas Negeri Malang .
Hariyono. 2014. Ideologi Pancasila Roh Progresif NasionalismeIndonesia. Malang: Intans
Publishing
Kaelan, & Zubaidi, Ahmad. 2007. Pendidikan
JPK: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol. 1, No. 2, Januari 2017E-ISSN 2527-7057, P-
ISSN 2545-2683
Kewarganegaraan.
Yogyakarta: Paradigma Kaelan. 2005. Pendidikan Pancasila.Yogyakarta: Universitas Gajah Mada
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar BahasaIndonesia Pusat Bahasa.Zakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama
Sri Untari. 2012. “Pancasila dalam Kehidupan Berasyarakat,Berbangsa, dan Bernegara”dalam
Margono (Ed).Pendidikan Pancasila TopikAktual Kenegaraan dan Kebangsaan. Malang:
Universitas Negeri Malang(UM Press) Sumarsono, dkk. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Ubaidiah, A, dkk. 2000. Pendidikan kewarganegaraan (CivicEducation), DEmokrasi,HAM, &
MasyarakatMadani. Jakarta: IAINJakarta Press
Wiyono, Suko. 2013. Reaktualisasi Pancasila dalam Kehidupa Berbangsa dan Bernegara.Malang:
Universitas Wisnuwardhana MalangPress 64

Anda mungkin juga menyukai