Anda di halaman 1dari 10

Setengah Putaran

Disusun untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Geometri Transformasi

Dosen Pengampu:
Drs. H. Sumartono, M.Pd.
Dr. Hidayah Ansori, M.Si.

Disusun Oleh
Kelompok 8

1. Aprita Nur Jannah (1710118320003)


2. Awalia Rahmah (1710118320004)
3. Faridah Fitriani (1710118320007)
4. Isdayanti (1710118320016)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2019
Daftar Isi

Daftar Isi.......................................................................................................... i
A. Pengertian Setengah Putaran .................................................................. 1
B. Dalil 2.5.1 Setengah putaran merupakan suatu involusi ......................... 1
C. Dalil 2.5.2 Setengah putaran adalah suatu isometri ................................ 2
D. Dalil 2.5.3 Untuk sebarang garis 𝑔 dan setengah putaran 𝐻 maka
𝐻(𝑔)//𝑔. ....................................................................................................... 3
E. Contoh Soal............................................................................................. 4
Daftar Pustaka ................................................................................................ 8

i
Setengah Putaran

A. Pengertian Setengah Putaran


Sebetulnya memang setengah putaran adalah kejadian khusus putaran
dengan sudut putaran 180°. Setengah putaran merupakan keadaan khusus
pencerminan, yaitu pencerminan terhadap suatu titik. Setengah putaran
dengan lambang 𝐻𝑝 (𝐴) dimana 𝐻 adalah lambang setengah putaran, 𝑃
adalah titik pusat putaran, dan 𝐴 adalah titik yang akan di transformasi.

Definisi : Setengah Putaran terhadap titik 𝑃, adalah pemetaan 𝐻𝑝 yang


memenuhi :

(1) Untuk 𝐴 ≠ 𝑃, 𝑃 titik tengah 𝐴𝐴′ dengan 𝐴′ = 𝐻𝑝 (𝐴)


(2) Untuk 𝐴 = 𝑃, 𝐻𝑝 (𝑃) = 𝑃

A’

Dari definisi terlihat bahwa pemetaan 𝐻 ini dapat dilepaskan dari


pengertian putaran, bahkan dari definisi di atas 𝐻𝑝 mendapat nama lain ialah
simetri titik dengan pusat 𝑃. Dengan mudah dibuktikan bahwa 𝐻𝑝 adalah
suatu transformasi.

B. Dalil 2.5.1 Setengah putaran merupakan suatu involusi


Involusi adalah suatu transformasi yang balikannya merupakan
transformasi itu sendiri.
Ini berarti bahwa 𝐻𝑝 2 = 𝐼, dan bahwa 𝐻𝑝 −1 = 𝐻𝑝

1
Bukti : dapat langsung diturunkan dari definisi. Juga rumusnya dapat
diturunkan dari definisi sebagai berikut :

A’

P (a,b)

A
X

Misalnya 𝑃(𝑎, 𝑏) 𝑑𝑎𝑛 𝐻𝑝 memetakan 𝐴(𝑥, 𝑦) 𝑘𝑒 𝐴′(𝑥 ′ , 𝑦 ′ ) maka


𝑥+𝑥 ′ 𝑦+𝑦 ′
𝑎= atau 𝑏 =
2 2

𝑥 = −𝑥 + 2𝑎 atau 𝑦 ′ = −𝑦 + 2𝑏

𝑥′ 𝑥 𝑎
( ′ ) = − (𝑦 ) + 2 ( )
𝑦 𝑏
Bila pusat diambil di 𝑂(0,0) rumus menjadi 𝑥 ′ = −𝑥 dan 𝑦 ′ = −𝑦

C. Dalil 2.5.2 Setengah putaran adalah suatu isometri


Bukti : Pusat putaran kita impitkan dengan pangkal koordinat 𝑂(0, 0),
sehingga rumusnya menjadi
𝑥 ′ = −𝑥 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝐴(𝑥1 , 𝑦1 ) 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑡𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒 𝐴′ (𝑥1′ , 𝑦1 ′)
{ }
𝑦 ′ = −𝑦 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝐵 (𝑥2 , 𝑦2 )𝑑𝑖𝑝𝑒𝑡𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒 𝐵 ′ (𝑥2′ , 𝑦2 ′)

|𝐴′𝐵′| = √(𝑥2′ − 𝑥1′ )2 + (𝑦2′ − 𝑦1′ )2

= √(−𝑥2 + 𝑥1 )2 + (−𝑦2 + 𝑦1 )2

= √(𝑥1 − 𝑥2 )2 + (𝑦1 − 𝑦2 )2

2
|𝐴𝐵| = √(𝑥2 − 𝑥1 )2 + (𝑦2 − 𝑦1 )2
Maka, 𝐴′ 𝐵 ′ = 𝐴𝐵

Terbukti 𝐻 mempertahankan jarak, jadi suatu isometri. Dengan sendirinya, 𝐻


adalah suatu kolineasi.

D. Dalil 2.5.3 Untuk sebarang garis 𝑔 dan setengah putaran 𝐻 maka 𝐻(𝑔)//𝑔.
Satu-satunya titik tetap dalam 𝐻𝑝 adalah titik 𝑃 sendiri, sedangkan garis-garis
tetap adalah garis yang melalui 𝑃.
Bukti :

A B
g
P

g’
’ ’
B A

Misalkan titik 𝐴 dan 𝐵 berada pada garis 𝑔 dengan titik 𝑃 adalah titik pusat
setengah putaran.
i. Akan dibuktikan bahwa titik 𝐴′ dan 𝐵 ′ terletak pada garis 𝑔′
Untuk 𝐴 ≠ 𝑃, 𝑃 adalah titik tengah 𝐴𝐴′ dengan demikian 𝐻𝑃 (𝐴) = 𝐴′
Untuk 𝐵 ≠ 𝑃, 𝑃 adalah titik tengah 𝐵𝐵 ′ dengan demikian 𝐻𝑃 (𝐵) = 𝐵 ′
Dari gambar, diperoleh ∆𝐴𝑃𝐵 ≅ ∆𝐴′ 𝑃𝐵 ′ maka 𝐴𝐵 = 𝐴′ 𝐵 ′
Ini berarti bahwa 𝐴′ 𝐵 ′ berada pada garis 𝑔′ atau 𝐻(𝑔) ∕∕ 𝑔
ii. Untuk garis tetap, misalkan 𝑔 garis melalui 𝑃 dan 𝐴 ∈ g, A ≠ P. Maka
𝐻𝑃 (𝐴) = 𝐴′ akan segaris dengan A dan P (karena P titik tengah 𝐴𝐴′ )
maka 𝐴′ ∈ g. Ini berlaku untuk setiap titik pada g maka 𝐻𝑃 (g) = g.
Sehingga g adalah garis tetap.

3
E. Contoh Soal
1. Jika 𝑃(−2,3) dan 𝐴(4, −5), maka tentukan 𝐻𝑝 (𝐴) = 𝐴′
Penyelesaian :
Diketahui : 𝑃(−2,3) dan 𝐴(4, −5)
Ditanya : Tentukan 𝐻𝑝 (𝐴) = 𝐴′
Jawaban :
𝑃(−2,3) dan 𝐴(4, −5)
𝐻𝑝 (𝐴) = 𝐴′
𝑥′ −𝑥 𝑎
( ) = ( ) + 2( )
𝑦′ −𝑦 𝑏
𝑥′ −4 −2
( )=( ) + 2( )
𝑦′ −(−5) 3
𝑥 ′ = −4 − 4 = −8
𝑦 ′ = 5 + 6 = 11
Jadi 𝐻𝑝 (𝐴) = 𝐴′ adalah 𝐴′ (−8,11)
2. Jika 𝑠 = {(𝑥, 𝑦)|2𝑥 − 5𝑦 = 4} dan 𝑃(1,4). Tentukan
a) Tuliskan persamaan untuk 𝑠’
b) Apakah 𝐶(−1,6) ∈ 𝐻𝐴 (𝑠) = 𝑠 ′ ?
Penyelesaian
Diketahui : 𝑠 = {(𝑥, 𝑦)|2𝑥 − 5𝑦 = 4}
𝑃(1,4)
Ditanya : a) Tuliskan persamaan untuk 𝑠’
b) Apakah 𝐶(−1,6) ∈ 𝐻𝐴 (𝑠) = 𝑠 ′ ?
Jawaban :
a) Tuliskan persamaan untuk 𝑠’
Ambil sebarang 𝐴(𝑥, 𝑦), sedemikian sehingga 𝐻𝑃 (𝐴) = 𝐴′
𝑥′ −𝑥 𝑎
( ) = ( ) + 2( )
𝑦′ −𝑦 𝑏
𝑥′ −𝑥 1
( ) = ( ) + 2( )
𝑦′ −𝑦 4

𝑥 ′ = −𝑥 + 2 ⇒ 𝑥 = −𝑥 ′ + 2

4
𝑦 ′ = −𝑦 + 8 ⇒ 𝑦 = −𝑦 ′ + 8
Lalu substitusikan dalam persamaan garis 𝑠 ∶ 2𝑥 − 5𝑦 = 4
Didapat persamaan
𝑠 ′ = 𝐻𝑃 (𝑠) ∶ 2(−𝑥 ′ + 2) − 5(−𝑦 ′ + 8) = 4
𝑠 ′ = 𝐻𝑃 (𝑠) ∶ −2𝑥 ′ + 4 + 5𝑦 ′ − 40 = 4
𝑠 ′ = 𝐻𝑃 (𝑠) ∶ −2𝑥 ′ + 5𝑦 ′ = 4 − 4 + 40
𝑠 ′ = 𝐻𝑃 (𝑠) ∶ −2𝑥 ′ + 5𝑦 ′ = 40
𝑠 ′ = 𝐻𝑃 (𝑠) ∶ 2𝑥 − 5𝑦 = −40
b) Apakah 𝐶(−1,6) ∈ 𝐻𝐴 (𝑠) = 𝑠 ′ ?
𝑠 ′ = 𝐻𝑃 (𝑠) ∶ 2𝑥 − 5𝑦 = −40
𝑠 ′ = 𝐻𝑃 (𝑠) ∶ 2(−1) − 5(6) = −40
𝑠 ′ = 𝐻𝑃 (𝑠) ∶ −2 − 30 = −40
𝑠 ′ = 𝐻𝑃 (𝑠) ∶ −32 ≠ −40
Sehingga 𝐶(−1,6) ∉ 𝐻𝐴 (𝑠) = 𝑠 ′
3. Diketahui : 𝐻𝐵 (𝐴) = 𝐴′ , 𝐻𝐴 (𝐵) = 𝐵′ ⇒ 𝐴′ 𝐵 ′ = 2𝐴𝐵
Ditanya : Selidiki apakah pernyataan berikut benar
Jawab :
Ambil 𝐴(𝑥1 , 𝑦1 ) dan 𝐵(𝑥2 , 𝑦2 )
|𝐴𝐵| = √(𝑥2 − 𝑥1 )2 + (𝑦2 − 𝑦1 )2
i) 𝐻𝐵 (𝐴) = 𝐴′ = 𝐻𝐵 (𝑥1 , 𝑦1 )
𝑥′ −𝑥 𝑎
( ) = ( ) + 2( )
𝑦′ −𝑦 𝑏
𝑥′ −𝑥1 𝑥2
( )=( ) + 2( )
𝑦′ −𝑦1 𝑦2
𝑥 ′ = −𝑥1 + 2𝑥2
𝑦 ′ = −𝑦1 + 2𝑦2
Jadi 𝐻𝐵 (𝐴) = 𝐴′ = 𝐻𝐵 (𝑥1 , 𝑦1 ) = (−𝑥1 + 2𝑥2 , −𝑦1 + 2𝑦2 )
ii) 𝐻𝐴 (𝐵) = 𝐵′ = 𝐻𝐴 (𝑥2 , 𝑦2 )
𝑥′ −𝑥 𝑎
( ) = ( ) + 2( )
𝑦′ −𝑦 𝑏
𝑥′ −𝑥2 𝑥1
( )=( ) + 2( )
𝑦′ −𝑦2 𝑦1

5
𝑥 ′ = −𝑥2 + 2𝑥1
𝑦 ′ = −𝑦2 + 2𝑦1
Jadi 𝐻𝐴 (𝐵) = 𝐵 ′ = 𝐻𝐴 (𝑥2 , 𝑦2 ) = (−𝑥2 + 2𝑥1 , −𝑦2 + 2𝑦1 )
2
|𝐴′ 𝐵 ′ | = √((2𝑥1 − 𝑥2 ) − (2𝑥2 − 𝑥1 )) + ((2𝑦1 − 𝑦2 ) − (2𝑦2 − 𝑦1 ))2

= √(−𝑥2 − 2𝑥2 + 2𝑥1 + 𝑥1 )2 + (−𝑦2 − 2𝑦2 + 2𝑦1 + 𝑦1 )2

= √(−3𝑥2 + 3𝑥1 )2 + (−3𝑦2 + 3𝑦1 )2

= √9(𝑥1 − 𝑥2 )2 + 9(𝑦1 − 𝑦2 )2

= 3√(𝑥1 − 𝑥2 )2 + (𝑦1 − 𝑦2 )2
= 3𝐴𝐵
Jadi 𝐻𝐵 (𝐴) = 𝐴′ , 𝐻𝐴 (𝐵) = 𝐵′ ⇒ 𝐴′ 𝐵 ′ = 2𝐴𝐵 merupakan pernyataan yang
salah.
3. Diketahui △ 𝐴𝐵𝐶, buatlah 𝐻𝐾 (△ 𝐴𝐵𝐶)

A B

Penyelesaian :
Diketahui : △ 𝐴𝐵𝐶 𝑑𝑎𝑛 𝐾
Ditanya : 𝐻𝐾 (△ 𝐴𝐵𝐶)
Jawaban :
𝐻𝐾 (△ 𝐴𝐵𝐶) = △ 𝐴′𝐵′𝐶′
Dari pernyataan akan di dapat
i) Untuk 𝐴 ≠ 𝐾, 𝐾 adalah titik tengah ̅̅̅̅̅
𝐴𝐴′ dengan demikian 𝐻𝐾 (𝐴) = 𝐴′
ii) Untuk 𝐵 ≠ 𝐾, 𝐾 adalah titik tengah ̅̅̅̅̅
𝐵𝐵 ′ dengan demikian 𝐻𝐾 (𝐵) = 𝐵 ′
̅̅̅̅̅ dengan demikian 𝐻𝐾 (𝐶) = 𝐶′
iii) Untuk 𝐶 ≠ 𝐾, 𝐾 adalah titik tengah 𝐶𝐶′

6
B’
A’
Type equation here.
C

C’

A B

7
Daftar Pustaka

Kurniasih, M. D., & Handayani, I. (2017). Tangkas Geometri Transformasi. Jakarta:


Pendidikan Matematika Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.

Susanta, B. (1990). Geometri Transformasi. Yogyakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu


Pengetahuan Alam Unversitas Gajah Mada.

https://www.academia.edu/12892577/LATIHAN_SOAL-
SOAL_GEOMETRI_TRANSFORMASI

https://www.slideshare.net/niyaraeyni/makalah-setengah-putaran

Anda mungkin juga menyukai