Dosen Pengampu:
Drs. H. Sumartono, M.Pd.
Dr. Hidayah Ansori, M.Si.
Disusun Oleh
Kelompok 8
Daftar Isi.......................................................................................................... i
A. Pengertian Setengah Putaran .................................................................. 1
B. Dalil 2.5.1 Setengah putaran merupakan suatu involusi ......................... 1
C. Dalil 2.5.2 Setengah putaran adalah suatu isometri ................................ 2
D. Dalil 2.5.3 Untuk sebarang garis 𝑔 dan setengah putaran 𝐻 maka
𝐻(𝑔)//𝑔. ....................................................................................................... 3
E. Contoh Soal............................................................................................. 4
Daftar Pustaka ................................................................................................ 8
i
Setengah Putaran
A’
1
Bukti : dapat langsung diturunkan dari definisi. Juga rumusnya dapat
diturunkan dari definisi sebagai berikut :
A’
P (a,b)
A
X
𝑥 = −𝑥 + 2𝑎 atau 𝑦 ′ = −𝑦 + 2𝑏
′
𝑥′ 𝑥 𝑎
( ′ ) = − (𝑦 ) + 2 ( )
𝑦 𝑏
Bila pusat diambil di 𝑂(0,0) rumus menjadi 𝑥 ′ = −𝑥 dan 𝑦 ′ = −𝑦
= √(−𝑥2 + 𝑥1 )2 + (−𝑦2 + 𝑦1 )2
= √(𝑥1 − 𝑥2 )2 + (𝑦1 − 𝑦2 )2
2
|𝐴𝐵| = √(𝑥2 − 𝑥1 )2 + (𝑦2 − 𝑦1 )2
Maka, 𝐴′ 𝐵 ′ = 𝐴𝐵
D. Dalil 2.5.3 Untuk sebarang garis 𝑔 dan setengah putaran 𝐻 maka 𝐻(𝑔)//𝑔.
Satu-satunya titik tetap dalam 𝐻𝑝 adalah titik 𝑃 sendiri, sedangkan garis-garis
tetap adalah garis yang melalui 𝑃.
Bukti :
A B
g
P
g’
’ ’
B A
Misalkan titik 𝐴 dan 𝐵 berada pada garis 𝑔 dengan titik 𝑃 adalah titik pusat
setengah putaran.
i. Akan dibuktikan bahwa titik 𝐴′ dan 𝐵 ′ terletak pada garis 𝑔′
Untuk 𝐴 ≠ 𝑃, 𝑃 adalah titik tengah 𝐴𝐴′ dengan demikian 𝐻𝑃 (𝐴) = 𝐴′
Untuk 𝐵 ≠ 𝑃, 𝑃 adalah titik tengah 𝐵𝐵 ′ dengan demikian 𝐻𝑃 (𝐵) = 𝐵 ′
Dari gambar, diperoleh ∆𝐴𝑃𝐵 ≅ ∆𝐴′ 𝑃𝐵 ′ maka 𝐴𝐵 = 𝐴′ 𝐵 ′
Ini berarti bahwa 𝐴′ 𝐵 ′ berada pada garis 𝑔′ atau 𝐻(𝑔) ∕∕ 𝑔
ii. Untuk garis tetap, misalkan 𝑔 garis melalui 𝑃 dan 𝐴 ∈ g, A ≠ P. Maka
𝐻𝑃 (𝐴) = 𝐴′ akan segaris dengan A dan P (karena P titik tengah 𝐴𝐴′ )
maka 𝐴′ ∈ g. Ini berlaku untuk setiap titik pada g maka 𝐻𝑃 (g) = g.
Sehingga g adalah garis tetap.
3
E. Contoh Soal
1. Jika 𝑃(−2,3) dan 𝐴(4, −5), maka tentukan 𝐻𝑝 (𝐴) = 𝐴′
Penyelesaian :
Diketahui : 𝑃(−2,3) dan 𝐴(4, −5)
Ditanya : Tentukan 𝐻𝑝 (𝐴) = 𝐴′
Jawaban :
𝑃(−2,3) dan 𝐴(4, −5)
𝐻𝑝 (𝐴) = 𝐴′
𝑥′ −𝑥 𝑎
( ) = ( ) + 2( )
𝑦′ −𝑦 𝑏
𝑥′ −4 −2
( )=( ) + 2( )
𝑦′ −(−5) 3
𝑥 ′ = −4 − 4 = −8
𝑦 ′ = 5 + 6 = 11
Jadi 𝐻𝑝 (𝐴) = 𝐴′ adalah 𝐴′ (−8,11)
2. Jika 𝑠 = {(𝑥, 𝑦)|2𝑥 − 5𝑦 = 4} dan 𝑃(1,4). Tentukan
a) Tuliskan persamaan untuk 𝑠’
b) Apakah 𝐶(−1,6) ∈ 𝐻𝐴 (𝑠) = 𝑠 ′ ?
Penyelesaian
Diketahui : 𝑠 = {(𝑥, 𝑦)|2𝑥 − 5𝑦 = 4}
𝑃(1,4)
Ditanya : a) Tuliskan persamaan untuk 𝑠’
b) Apakah 𝐶(−1,6) ∈ 𝐻𝐴 (𝑠) = 𝑠 ′ ?
Jawaban :
a) Tuliskan persamaan untuk 𝑠’
Ambil sebarang 𝐴(𝑥, 𝑦), sedemikian sehingga 𝐻𝑃 (𝐴) = 𝐴′
𝑥′ −𝑥 𝑎
( ) = ( ) + 2( )
𝑦′ −𝑦 𝑏
𝑥′ −𝑥 1
( ) = ( ) + 2( )
𝑦′ −𝑦 4
𝑥 ′ = −𝑥 + 2 ⇒ 𝑥 = −𝑥 ′ + 2
4
𝑦 ′ = −𝑦 + 8 ⇒ 𝑦 = −𝑦 ′ + 8
Lalu substitusikan dalam persamaan garis 𝑠 ∶ 2𝑥 − 5𝑦 = 4
Didapat persamaan
𝑠 ′ = 𝐻𝑃 (𝑠) ∶ 2(−𝑥 ′ + 2) − 5(−𝑦 ′ + 8) = 4
𝑠 ′ = 𝐻𝑃 (𝑠) ∶ −2𝑥 ′ + 4 + 5𝑦 ′ − 40 = 4
𝑠 ′ = 𝐻𝑃 (𝑠) ∶ −2𝑥 ′ + 5𝑦 ′ = 4 − 4 + 40
𝑠 ′ = 𝐻𝑃 (𝑠) ∶ −2𝑥 ′ + 5𝑦 ′ = 40
𝑠 ′ = 𝐻𝑃 (𝑠) ∶ 2𝑥 − 5𝑦 = −40
b) Apakah 𝐶(−1,6) ∈ 𝐻𝐴 (𝑠) = 𝑠 ′ ?
𝑠 ′ = 𝐻𝑃 (𝑠) ∶ 2𝑥 − 5𝑦 = −40
𝑠 ′ = 𝐻𝑃 (𝑠) ∶ 2(−1) − 5(6) = −40
𝑠 ′ = 𝐻𝑃 (𝑠) ∶ −2 − 30 = −40
𝑠 ′ = 𝐻𝑃 (𝑠) ∶ −32 ≠ −40
Sehingga 𝐶(−1,6) ∉ 𝐻𝐴 (𝑠) = 𝑠 ′
3. Diketahui : 𝐻𝐵 (𝐴) = 𝐴′ , 𝐻𝐴 (𝐵) = 𝐵′ ⇒ 𝐴′ 𝐵 ′ = 2𝐴𝐵
Ditanya : Selidiki apakah pernyataan berikut benar
Jawab :
Ambil 𝐴(𝑥1 , 𝑦1 ) dan 𝐵(𝑥2 , 𝑦2 )
|𝐴𝐵| = √(𝑥2 − 𝑥1 )2 + (𝑦2 − 𝑦1 )2
i) 𝐻𝐵 (𝐴) = 𝐴′ = 𝐻𝐵 (𝑥1 , 𝑦1 )
𝑥′ −𝑥 𝑎
( ) = ( ) + 2( )
𝑦′ −𝑦 𝑏
𝑥′ −𝑥1 𝑥2
( )=( ) + 2( )
𝑦′ −𝑦1 𝑦2
𝑥 ′ = −𝑥1 + 2𝑥2
𝑦 ′ = −𝑦1 + 2𝑦2
Jadi 𝐻𝐵 (𝐴) = 𝐴′ = 𝐻𝐵 (𝑥1 , 𝑦1 ) = (−𝑥1 + 2𝑥2 , −𝑦1 + 2𝑦2 )
ii) 𝐻𝐴 (𝐵) = 𝐵′ = 𝐻𝐴 (𝑥2 , 𝑦2 )
𝑥′ −𝑥 𝑎
( ) = ( ) + 2( )
𝑦′ −𝑦 𝑏
𝑥′ −𝑥2 𝑥1
( )=( ) + 2( )
𝑦′ −𝑦2 𝑦1
5
𝑥 ′ = −𝑥2 + 2𝑥1
𝑦 ′ = −𝑦2 + 2𝑦1
Jadi 𝐻𝐴 (𝐵) = 𝐵 ′ = 𝐻𝐴 (𝑥2 , 𝑦2 ) = (−𝑥2 + 2𝑥1 , −𝑦2 + 2𝑦1 )
2
|𝐴′ 𝐵 ′ | = √((2𝑥1 − 𝑥2 ) − (2𝑥2 − 𝑥1 )) + ((2𝑦1 − 𝑦2 ) − (2𝑦2 − 𝑦1 ))2
= √9(𝑥1 − 𝑥2 )2 + 9(𝑦1 − 𝑦2 )2
= 3√(𝑥1 − 𝑥2 )2 + (𝑦1 − 𝑦2 )2
= 3𝐴𝐵
Jadi 𝐻𝐵 (𝐴) = 𝐴′ , 𝐻𝐴 (𝐵) = 𝐵′ ⇒ 𝐴′ 𝐵 ′ = 2𝐴𝐵 merupakan pernyataan yang
salah.
3. Diketahui △ 𝐴𝐵𝐶, buatlah 𝐻𝐾 (△ 𝐴𝐵𝐶)
A B
Penyelesaian :
Diketahui : △ 𝐴𝐵𝐶 𝑑𝑎𝑛 𝐾
Ditanya : 𝐻𝐾 (△ 𝐴𝐵𝐶)
Jawaban :
𝐻𝐾 (△ 𝐴𝐵𝐶) = △ 𝐴′𝐵′𝐶′
Dari pernyataan akan di dapat
i) Untuk 𝐴 ≠ 𝐾, 𝐾 adalah titik tengah ̅̅̅̅̅
𝐴𝐴′ dengan demikian 𝐻𝐾 (𝐴) = 𝐴′
ii) Untuk 𝐵 ≠ 𝐾, 𝐾 adalah titik tengah ̅̅̅̅̅
𝐵𝐵 ′ dengan demikian 𝐻𝐾 (𝐵) = 𝐵 ′
̅̅̅̅̅ dengan demikian 𝐻𝐾 (𝐶) = 𝐶′
iii) Untuk 𝐶 ≠ 𝐾, 𝐾 adalah titik tengah 𝐶𝐶′
6
B’
A’
Type equation here.
C
C’
A B
7
Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/12892577/LATIHAN_SOAL-
SOAL_GEOMETRI_TRANSFORMASI
https://www.slideshare.net/niyaraeyni/makalah-setengah-putaran