Anda di halaman 1dari 12

LOGIKA PENELITIAN

Logika berkaitan dengan cara atau proses


penalaran (reasoning).
Penelitian (riset, research) adalah proses yang
dilalui manusia untuk menemukan ‘kebenaran’
(truth).
Proses itu sendiri mengandung beberapa tahapan
yang disebut sebagai ‘rantai penalaran’ (chain of
reasoning).
Logika Penelitian?

Logika penelitian adalah proses penalaran yang


dilakukan oleh seorang peneliti, dimana proses
itu sendiri terdiri dari beberapa tahapan yang
terurut secara logis dalam bentuk rantai
penalaran.
1. Perumusan
permasalahan
penelitian

5. Penarikan 2. Perumusan
kesimpulan kerangka teoritik

4. Analisis data 3. Penentuan


metodologi

Skema Logika Penelitian


Permasalahan Penelitian

Pada tahap ini, seorang peneliti harus mulai memikirkan


beberapa hal penting. Misalnya ia mulai bertanya:
Mengapa penelitian ini perlu dilakukan?
Dari sekian banyak masalah yang akan diteliti,
apakah semuanya akan diteliti? Jika tidak, apa
yang tercakup dalam penelitian ini? Dan apa yang
tidak?
Bagaimana menformulasikan permasalahan ini
dengan bentuk yang mudah dipahami?
Kalau penelitian ini sudah rampung, apa
manfaatnya?
Kerangka Teoritik

Mencari definisi yang tepat untuk setiap variabel


yang akan diteliti,
Menjelaskan pola hubungan antara satu variabel
dengan variabel lainnya.
Seorang peneliti harus mengkaji begitu banyak
dokumen dan kepustakaan, sehingga kerangka
teoritik ini disebut juga sebagai kajian kepustakaan
(literature review).
Pertanyaan untuk Kerangka Teoritik?

Apa sebenarnya makna variabel-variabel yang


saya teliti ini, baik makna empiris-praktis, maupun
makna konseptual-teoritisnya?
Definisi variabel yang manakah yang paling
sesuai untuk penelitian ini?
Apakah masalah ini pernah diteliti orang lain?
Bagaimana hasilnya?
Bagaimana dan dalam bentuk seperti apa
permasalahan penelitian ini digambarkan agar
mudah dipahami?
Metodologi Penelitian

Peneliti mulai memikirkan cara yang paling tepat


untuk menemukan jawaban terhadap pertanyaan
penelitiannya.
Tahap ini akan benar-benar menentukan kadar
keilmiahan suatu penelitian.
Sering kali terjadi suatu penelitian dipertanyakan
keabsahannya hanya karena si peneliti “sembrono”
menentukan metodologi yang tepat.
Pertanyaan untuk metodologi penelitian?

Metode apa yang paling sesuai untuk penelitian ini?


Dari mana saja data yang diperlukan dapat diperoleh?
Instrumen apa yang paling efektif dan efisien untuk
mengumpulkan data yang diperlukan?
Bagaimana caranya agar instrumen yang dipakai
benar-benar memiliki kualitas (validitas dan reliabilitas)
yang tinggi?
Bagaimana data diolah dan dianalisis?
Alat analisis apa yang paling sesuai?
Bagaimana dan dengan standar apa kesimpulan
penelitian akan ditarik?
Analisis Data

Pada bagian ini, seorang peneliti ditantang untuk


mengarahkan seluruh kemampuan analisisnya untuk
“menghidangkan” temuan penelitiannya dalam
bentk yang paling objektif, efektif, dan efisien.
Pada bagian ini, kejujuran dan integritas seorang
peneliti diuji.
Pertanyaan untuk analisis data?

Data dan informasi apa saja yang perlu


dilaporkan?
Bagaimana dan dengan standar apa analisis data
dilakukan?
Bagaimana dan dalam bentuk apa data dan
informasi yang ada disajikan?
Bagaimana keterkaitan temuan ini dengan
permasalahan penelitian dan kerangka berpikir
penelitian?
Kesimpulan Penelitian

Kesimpulan (conclusion) adalah akhir dari suatu


penelitian.
Kesimpulan bukanlah rangkuman (summary). Dalam
kesimpulan, “judgement” peneliti menempati titik
sentral yang amat penting.
Kesimpulan adalah “kebenaran” yag disodorkan
oleh seorang peneliti kepada orang lain. Kebenaran
disini adalah kebenaran ilmiah yang setiap saat
diuji keabsahannya oleh peneliti lain.
Pertanyaan untuk kesimpulan penelitian?

Apa kesimpulan penelitian ini?


Dengan standar dan asumsi apa kesimpulan ini
ditarik?
Adakah persamaan atau perbedaan antara
kesimpulan dalam penelitian ini dengan penelitian lain
yang sejenis?
Apa implikasi kesimpulan ini, baik secara praktis
maupun teoritis?

Anda mungkin juga menyukai