Anda di halaman 1dari 10

SISTEM PENDIDIKAN

(Studi Komparasi antara Indonesia dan Jepang)

Achmadi* dan Mahasri Shobahiya**


*Mahasiswa Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
** Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Pabelan Tromol Pos I Kartasura, Surakarta 57102
E-mail: mahasrishobahiya@Yahoo.co.id

Abstrak
Ada beberapa jalur untuk mengenal budaya dari suku, bangsa atau negara
lain. Pertama, melalui sarana perniagaan atau kehidupan ekonomi. Kedua,
melalui penaklukan atau peperangan. Ketiga, adanya kontak antar negara
melalui kerja sama bilateral yang bersifat mutual-cooperation, baik dalam
bentuk pertukaran para ahli maupun pengembangan di bidang pengetahuan.
Kontak antar negara dalam bentuk kerja sama pengembangan pendidikan
secara langsung maupun tidak langsung akan sangat bermanfaat untuk
memperluas cakrawala terhadap pendidikan nasional dan diharapkan dapat
mengambil nilai-nilai positif dari negara tertentu untuk menunjang usaha
peningkatan kualitas pendidikan nasional. Berdasarkan hal itu, dalam tulisan
ini memaparkan sebagian kecil sistem pendidikan negara Jepang, baik
pendidikan secara umum maupun pendidikan agama, untuk kemudian dikaji
persamaan dan perbedaannya dengan sistem yang dikembangkan di Indonesia.

Kata kunci: Perbandingan pendidikan, Sistem pendidikan, Jepang, Indonesia.

Pendahuluan kondisi tak terelakkan dalam upaya untuk


Bagaimana suatu bangsa dapat memenuhi kebutuhan hidup masyarakat
mengenal bangsa lain? Ada beberapa yang kian berkembang, saling memer-
cara yang menyebabkan suatu suku, lukan barang dan jual-beli benda. Kontak
bangsa, atau negara dapat mengenal ini merupakan awal terjadinya interaksi
budaya di luar suku, bangsa, atau nega- antar bangsa, terlebih setelah pesatnya
ranya sendiri. Pertama, melalui sarana kemajuan teknologi komunikasi dan
perniagaan atau kehidupan ekonomi. sarana alat transportasi. Seluruh pelosok
Kontak perdagangan ini merupakan daerah menjadi mudah dijangkau dan

Ishraqi, Vol. IV Nomor 1, Januari-Juni 2008 73


pertukaran barangpun menjadi lancar Kontak antar negara dalam bentuk kepada orang tuanya, suami isteri secara on Education. Misalnya, dalam hu-
sehingga para pelaku pasar saling meng- kerja sama pengembangan pendidikan harmoni, sebagai sahabat sejati, menjadi bungan antara warga dengan negara,
amati kebutuhan penduduk setempat. secara langsung maupun tidak langsung diri sendiri yang sederhana dan moderat, dalam Imperial Rescript on Education
Adat istiadat lokal, termasuk praktek akan sangat bermanfaat untuk mem- mencurahkan kasih sayang kepada disebutkan bahwa, Citizens have the
pendidikan yang dilaksanakan di negara perluas cakrawala terhadap pendidikan semua pihak, serta menuntut ilmu dan duty to develop their intellectual and
atau bangsa yang dikunjungi dapat dikenal nasional dan diharapkan dapat mengambil memupuk seni. Dari situlah pendidikan moral faculties, observe the laws, and
tanpa sengaja. Dari situ kemudian ter- nilai-nilai positif dari negara tertentu untuk tersebut dapat mengembangkan daya offer themselves courageously to the
jadilah kontak dengan budaya lain di luar menunjang usaha peningkatan kualitas intelektual dan kekuatan moralnya yang state in order the quard and maintain
bangsanya. Pengamatan ini dalam jangka pendidikan nasional. sempurna, selalu menghormati konstitusi, the prosperity of imperial throne (Imam
panjang dapat menjadi faktor kuat ter- Berdasarkan latar belakang masa- dan menjalankan hukum. Dalam kondisi Barnadib, 1986: 53), (setiap warga
jadinya pembaharuan pendidikan suatu lah di atas, penulis tertarik untuk mengkaji darurat sekalipun, diharapkan dapat memiliki kewajiban untuk mengem-
bangsa. sistem pendidikan yang dikembangkan di mempersembahkan keberanian demi bangkan daya intelektual dan moral
Kedua, melalui penaklukan atau Jepang dengan membandingkannya de- negara, melindungi dan menjaga kesejah- mereka, melaksanakan hukum dan mem-
peperangan. Umumnya bangsa peme- ngan sistem pendidikan yang dikembang- teraan istana kaisar seusia langit dan persembahkan keberaniannya demi
nang akan tampil sebagai penguasa, kan di Indonesia. Perbandingan ini untuk bumi. Maka, tidaklah menjadi orang yang negara untuk melindungi dan menjaga
kadangkala diikuti dengan perubahan melihat persamaan dan perbedaan sistem baik dan setia semata, melainkan mampu kesejahteraan istana kaisar). Sedangkan
mendasar dalam hal sistem kebijakan pendidikan yang dikembangkan di kedua melanjutkan tradisi leluhur yang amat dalam Fundamental Law of Education
pendidikan yang berlaku sebelumnya di negara tersebut. mulia. disebutkan bahwa, Citizen have the
negara yang ditaklukkan, meskipun Sesudah perang, mulai 3 November right to equal opportunity or receiving
kadang-kadang sistem dan kebijakan Sistem Pendidikan Jepang 1946, konstitusi baru Jepang menetapkan education according to their ability;
pendidikan sebelumnya ada yang tetap Peraturan pendidikan di Jepang kebijakan pendidikannya atas dasar hak freedom from discrimination on
dipertahankan. Ketika terjadi imperialis- dapat dibedakan dalam dua periode, yaitu asasi manusia, jaminan kebebasan ber- account of race, cree sex, social sta-
me bangsa Barat terhadap negara ber- sebelum dan sesudah perang Dunia II. pikir, dan hati nurani, kebebasan tus, economic position, or family ori-
kembang, upaya pengenalan pendidikan Sebelum perang, kebijakan pendidikan beragama, kebebasan akademik, dan hak gin; financial assistance, to the able
kolonial dilakukan dengan tujuan asosiasi yang berlaku adalah Salinan Naskah bagi semua orang untuk mendapatkan needy, academic freedom, and the
budaya, seperti yang pernah diterapkan Kekaisaran tentang Pendidikan (Imperial pendidikan sesuai dengan kemampuan responsibility to build a peaceful state
olah Belanda terhadap Indonesia, Peran- Rescript on Education). Dinyatakan mereka. Pada Maret 1947, melalui Pera- and society (Imam Banrnadib, 1986: 53),
cis terhadap Mesir, atau Inggris terhadap bahwa para leluhur kaisar terdahulu telah turan Pendidikan Nasional (School (Setiap warga memiliki kesempatan yang
India, Malaysia, dan lainnya. membangun kekaisaran dengan berbasis Education Law) ditetapkan susunan sama menerima pendidikan menurut
Ketiga, adanya kontak antar negara pada nilai yang luas dan kekal, serta dasar pendidikan keseluruhan atas dasar kemampuan mereka, bebas dari diskri-
melalui kerja sama bilateral yang bersifat menanamkannya secara mendalam dan 6-3-3-4 beserta tujuan khusus pada tiap minasi atas dasar ras, jenis kelamin,
mutual-cooperation, baik dalam bentuk kokoh. Materi pelajarannya dipadukan jenjangnya (Abd. Rachman Assegaf, status sosial, posisi ekonomi, asal usul
pertukaran para ahli maupun pengem- dalam bentuk kesetiaan dan kepatuhan 2003: 187-189). keluarga, bantuan finansial, bagi yang
bangan di bidang pengetahuan. Termasuk dari generasi ke generasi yang menggam- Pada Maret 1947 juga berlaku memerlukan, kebebasan akademik, dan
jalur ini adalah pertukaran diplomatik, barkan keindahannya. Itulah kejayaan Hukum Dasar Pendidikan (Fundamental tanggung jawab untuk membangun
budaya, pelajar, mahasiswa, guru, dosen, dari karakter kaisar, dan ia juga telah Law of Education) yang pada hakekat- negara dan masyarakat yang damai).
atau kerja sama luar negeri di bidang mengendalikannya dengan sumber-sum- nya merupakan statement filsafat pen- Perbedaan yang lain adalah mengenai
pendidikan (Abd. Rachman Assegaf, ber berpendidikan. Pendidikan hendaknya didikan demokratis yang dalam banyak tujuan pendidikan. Dalam Imperial
2003: 24-25). mampu mengafiliasikan seseorang hal berbeda dengan Imperial Rescript Rescript on Education disebutkan

74 Achmadi dan Mahasri S., Sistem Pendidikan (Studi Komparasi ...: 73-91 Ishraqi, Vol. IV Nomor 1, Januari-Juni 2008 75
bahwa tujuan pendidikan adalah untuk tahun, Sekolah Menengah Pertama tua yang bekerja sehingga tidak dapat Pengetahuan Pendidikan dan Kebuda-
meningkatkan kesetiaan dan ketaatan (SMP) 3 (tiga) tahun, Sekolah Menengah mengasuh anaknya di siang hari. Pen- yaan yang dikelola berdasarkan hukum
bagi Kaisar agar dapat memperoleh Atas (SMA) 3 (tiga) tahun, Universitas daftaran murid baru dimulai setiap awal pendidikan (http://www.clair.or.id.jp/
persatuan masyarakat di bawah ayah 4 (empat) tahun, dan Lembaga Pen- Januari. Permohonan untuk masuk ke PG tagengo/general/id/id09-02.html).
yang sama, yakni Kaisar. Adapun tujuan didikan Tinggi 2 (dua) tahun. Wajib bela- ini dilakukan di kantor pemerintahan TK atau yang disebut youchien
pendidikan menurut Fundamental Law jar adalah dari SD sampai SMP. Untuk setempat karena terbatasnya jumlah bertujuan untuk mengasuh anak-anak
of Education adalah untuk meningkat- masuk SMA dan Universitas pada da- tempat untuk masuk ke kelompok usia dini dan memberikan lingkungan yang
kan perkembangan kepribadian secara sarnya harus mengikuti ujian masuk. bermain ini. Biaya pengasuhan disesuai- layak bagi perkembangan jiwa anak.
utuh, menghargai nilai-nilai individu, dan Selain sekolah tersebut, ada sekolah kan dengan pendapatan per kapita orang Untuk mencapai tujuan tersebut, ada
menanamkan jiwa yang bebas. kejuruan atau sekolah khusus yang tua pada tahun sebelumnya yang diatur beberapa cara yang dilakukan, antara lain:
Sistem pendidikan di Jepang menampung lulusan SD atau SMP. Seko- pemerintah wilayah kota setempat (http:/ (1) Merancang pendidikan yang mengem-
dibangun atas empat tingkat, yaitu: pusat, lah ini mengajarkan keterampilan khusus /www.clair.or.id.jp/tagengo/general/id/ bangkan fungsi tubuh dan jiwa secara
perfektual (antara Provinsi dan Kabu- (http://www.clair.or.id.jp/tagengo/ id11-04.html). Lembaga ini disebut harmoni melalui pembiasaan pola hidup
paten), municipal (antara Kabupaten dan general/id/id09-01.html). Di samping Hoiku-jo (Pusat Perawatan Siang Hari), yang sehat, aman, dan menyenangkan;
Kecamatan), dan sekolah. Sistem beberapa jenjang pendidikan tersebut, di dan termasuk lembaga kesejahteraan (2) Menumbuhkan semangat keman-
administrasi tersebut menerapkan kom- Jepang juga terdapat program pendidikan sosial, di samping juga berfungsi sebagai dirian, kehidupan berkelompok yang
binasi antara sentralisasi, desentralisasi, prasekolah, baik dalam bentuk Taman tempat pendidikan prasekolah. Peserta penuh kegembiraan dan kerjasama; (3)
Manajemen Berbasis Sekolah (School Kanak-Kanak (TK) maupun Play Group yang masuk Hoiku-jo adalah bayi hingga Mengenalkan kehidupan sosial dan
Based Management), dan partisipasi (PG). anak usia 5 tahun. Mereka yang berusia membina kemampuan bersosialisasi; (4)
masyarakat. Di samping itu, terdapat Jika dilihat dari pengelola sekolah, 3 tahun ke atas biasanya mendapat pen- Mengarahkan penggunaan bahasa
asosiasi-asosiasi kepala sekolah, guru, dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, didikan seperti TK. Kebanyakan pusat dengan benar serta menumbuhkan minat
murid, dan orang tua yang mendukung yaitu Sekolah Negeri adalah sekolah yang penitipan anak seperti ini dikelola oleh berkomunikasi dengan sesama; (5)
pengembangan sekolah. Dalam sistem dikelola pemerintah, Sekolah provinsi pemerintah daerah. Mengarahkan minat untuk berkreasi
tersebut terdapat peran dan hubungan adalah sekolah yang dikelola pemerintah Abd. Rahman Assegaf (2003: 176- melalui pembelajaran musik, permainan,
antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, Sekolah Swasta adalah sekolah 177) memaparkan bahwa TK di Jepang menggambar dan lain-lain.
daerah, sekolah, asosiasi-asosiasi terse- yang dikelola badan hukum. Sedangkan menerima murid berusia 3 sampai 5 tahun Berpijak pada tujuan tersebut, TK
but, dan masyarakat yang saling mengisi apabila dilihat dari tahun ajarannya, untuk lama pendidikan 1 sampai 3 tahun. menginterpretasikan dalam silabus
se-hingga tercipta sinergi yang memung- sekolah dimulai bulan April dan berakhir Anak berusia 3 tahun diterima dan pembelajaran yang dimungkinkan sama
kinkan sistem tersebut menjadi relatif pada bulan Maret tahun berikutnya (http:/ mengikuti pendidikan selama 3 tahun, di setiap sekolah. Contoh: jam belajar
efisien dan efektif. Hal ini merupakan /www.clair.or.id.jp/tagengo/general/id/ sedangkan anak berusia 4 tahun sehari di TK di Sono Youchien, Iwakura,
faktor utama pencapaian mutu pendidikan id09-01.html). mengikuti pendidikan selama 2 tahun dan Aichi Prefecturte sebagai berikut:
di Jepang yang relatif tinggi (Abd. bagi pendaftar berusia 5 tahun hanya
Rachman Assegaf, 2003: 175). Pendidikan Prasekolah menempuh pendidikan prasekolah selama
Adapun sistem pendidikan umum di Pendidikan pra-sekolah dibedakan 1 tahun. Lebih dari 50% TK di Jepang
Jepang ditetapkan lebih dari satu abad menjadi dua bentuk, yaitu Kelompok dikelola oleh swasta, sisanya oleh peme-
yang lalu dan keberadaannya berlangsung Bermain (KB) atau Play Group (PG) dan rintah kota dan hanya sebagian kecil yang
lebih lama dari pada kebanyakan negara. Taman Kanak-Kanak (TK). merupakan TK Negeri. Meski demikian,
Sistem pendidikan Jepang pada dasarnya Play Group (PG) adalah merupakan semua TK adalah pendidikan prasekolah
adalah Sekolah Dasar (SD) 6 (enam) fasilitas yang disediakan bagi para orang di bawah naungan Departemen Ilmu

76 Achmadi dan Mahasri S., Sistem Pendidikan (Studi Komparasi ...: 73-91 Ishraqi, Vol. IV Nomor 1, Januari-Juni 2008 77
(http://murniramli.wordpress.com/2007/03/06taman-kanak-kanak-di-jepang/)

78 Achmadi dan Mahasri S., Sistem Pendidikan (Studi Komparasi ...: 73-91 Ishraqi, Vol. IV Nomor 1, Januari-Juni 2008 79
Pendidikan Wajib Pendidikan Menengah Atas sung selama 4 tahun, menghasilkan mahasiswa, yaitu: mahasiswa reguler,
Wajib sekolah berlaku bagi anak usia Ada tiga jenis SMA, yaitu: full time, sarjana bergelar Bachelors degree, mahasiswa pendengar, dan mahasiswa
6 sampai 15 tahun, tetapi kebanyakan part time (terutama malam hari), dan kecuali di fakultas kedokteran dan pengumpul kredit. Mahasiswa reguler
anak bersekolah lebih lama dari yang tertulis. Sekolah menengah yang full time kedokteran gigi yang berlangsung selama adalah mereka yang belajar selama 4
diwajibkan. Tiap anak bersekolah di SD berlangsung selama 3 tahun, sedangkan 6 tahun. Pendidikan pascasarjana dibagi tahun, kecuali jurusan kedokteran yang
pada usia 6 tahun hingga 12 tahun, lalu kedua jenis sekolah lainnya menghasilkan dalam dua kategori, yakni Masters harus menempuh 6 tahun. Mahasiswa
SMP hingga usia 15 tahun. Pendidikan diploma yang setara. Bagian terbesar degree (S-2) ditempuh selama 2 tahun pendengar adalah mahasiswa yang
wajib ini bersifat cuma-cuma bagi semua siswa mendapat pendidikan menengah sesudah tamat S-1dan Doctors degree diijinkan mengambil mata kuliah tertentu
anak, khususnya biaya sekolah dan buku. atas di SMA full time. Jurusan di SMA (S-3) ditempuh selama 5 tahun. dengan syarat dan jumlah kredit yang
Untuk alat-alat pelajaran, kegiatan di luar dapat dikategorikan ke dalam beberapa Junior college memberikan pendi- berbeda di setiap universitas tetapi kredit
sekolah, piknik dan makan siang di jenis berdasarkan pola kurikulum, yaitu dikan selama dua atau tiga tahun bagi itu tidak diakui. Adapun mahasiswa
sekolah perlu membayar sendiri. namun jurusan umum (akademis), pertanian, para lulusan SMA. Kredit yang diper- pengumpul kredit hampir sama dengan
bagi anak-anak dari keluarga yang tidak teknik, perdagangan, perikanan, home lukan di junior college dapat dihitung mahasiswa pendengar, tetapi kreditnya
mampu mendapat bantuan khusus dari economic, dan perawatan. Untuk masuk sebagai bagian dari kredit untuk mem- diakui.
pemerintah pusat dan daerah. Di samping ke salah satu jenis sekolah tersebut, siswa peroleh gelar Bachelors degree (S-1). Sedangkan program pascasarjana
itu ada juga bantuan untuk kebutuhan harus mengikuti ujian masuk dan mem- Lulusan sekolah menengah (setingkat terdiri atas program Master, Doktor,
belajar, perawatan kesehatan, dan lain- bawa surat referensi dari SMP tempat ia SMP) dapat masuk ke technical college Mahasiswa Peneliti, Mahasiswa Pen-
lain. Seorang anak yang telah tamat SD lulus sebelumnya. (akademi teknik). Pendidikan di lembaga dengar, dan Pengumpul Kredit. Maha-
diwajibkan meneruskan pendidikannya ke Hampir semua SMP dan SMA serta ini berlangsung selama 5 tahun (full time) siswa Peneliti adalah mahasiswa yang
jenjang SMP. Dengan demikian, sekolah Universitas swasta menentukan pene- untuk mencetak tenaga teknisi. Univer- diijinkan melakukan penelitian dalam
wajib ditempuh selama 9 tahun; 6 tahun rimaan siswa melalui ujian masuk, dan sitas dan junior college memilih maha- bidang tertentu selama 1 semester atau
di SD dan 3 tahun di SMP (http://www. setiap sekolah menyelenggakan ujian siswanya berdasarkan hasil ujian masuk 1 tahun tanpa tujuan mendapatkan gelar.
clair.or.id.jp/tagengo/general/id/id09- masuk sendiri. Siswa yang ingin masuk serta hasil prestasi belajar dari SMA. Program ketiga adalah diploma, yang
03.html). sekolah yang bersangkutan harus Untuk sekolah negeri dan umum daerah, lama pendidikannya 2 tahun. Enam puluh
Hampir semua siswa di Jepang mengikuti ujian. Karena ujian masuk sejak tahun 1979 diberlakukan tes persen dari program ini diperuntukkan
belajar bahasa Inggris sejak tahun per- sangat sulit, siswa kerap mengikuti les gabungan kecakapan yang seragam, bagi pelajar perempuan dan mengajarkan
tama SMP, dan kebanyakan mempe- tambahan (bimbingan belajar) di juku sebagai tahap pertama dari sistem ujian bidang-bidang seperti kesejahteraan
lajarinya paling tidak selama 6 tahun. atau yobiko pada akhir pekan atau pada masuk. Tahap kedua berupa ujian masuk keluarga, sastra, bahasa, kependidikan,
Mata pelajaran wajib di SMP adalah sore/malam hari biasa, selain pelajaran universitas yang bersangkutan sebagai kesehatan, dan kesejahteraan. Akademi
bahasa Jepang, ilmu-ilmu sosial, mate- sekolahnya (Abd Rachman Assegaf, seleksi final. atau special training academy adalah
matika, sains, musik, seni rupa, pendi- 2003: 178-179). Pendidikan tinggi di Jepang berada lembaga pendidikan tinggi yang menga-
dikan jasmani, dan pendidikan kesejah- di bawah pengelolaan tiga lembaga, yaitu jarkan bidang-bidang khusus, seperti
teraan keluarga. Berbagai mata pelajaran Pendidikan Tinggi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan keterampilan yang diperlukan dalam
tersebut diberikan pada waktu yang Ada tiga jenis lembaga pendidikan pihak swasta. Ada lima jenis pendidikan pekerjaan atau kebidupan sehari-hari
berlainan setiap hari selama seminggu tinggi, yaitu: universitas, junior college tinggi yang bisa dipilih mahasiswa asing dengan lama pendidikan antara 1 sampai
sehingga jarang ada jadwal pelajaran (akademi), dan technical college (aka- di negara Jepang ini, yaitu: program 3 tahun. Adapun sekolah kejuruan adalah
yang sama pada hari yang berbeda (Abd. demi teknik). Di universitas terdapat pen- sarjana, pascasarjana, diploma (non program khusus untuk lulusan SMP
Rachman Assegaf, 2003: 177-178). didikan sarjana (S-1) dan pascasarjana gelar), akademi, dan sekolah kejuruan. dengan lama pendidikan 5 tahun dan
(S-2 dan S-3). Pendidikan S-1 berlang- Program sarjana menerima tiga macam bertujuan membina teknisi yang mampu

80 Achmadi dan Mahasri S., Sistem Pendidikan (Studi Komparasi ...: 73-91 Ishraqi, Vol. IV Nomor 1, Januari-Juni 2008 81
mengikuti perkembangan ilmu penge- Dengan demikian, sistem pendidikan Sistem Pendidikan Indonesia pengajaran di sekolah untuk seluruh
tahuan dan teknologi (Abd. Rachman di Jepang dapat digambarkan dalam India dan Malaysia merupakan Indonesia dan UU No.2 Tahun 1989
Assegaf, 2003: 179-180). bagan berikut: contoh bagi hadirnya pengaruh sistem tentang Sistem Pendidikan Nasional.
pendidikan kolonial Inggris atas kelan- Melalui undang-undang ini, maka
jutan sistem pendidikan yang berlaku di pendidikan nasional telah mempunyai
SISTEM PENDIDIKAN DI JEPANG kedua negara tersebut. Beberapa prak- dasar legalitasnya. Namun demikian
tek pendidikan yang dilaksanakan Inggris pendidikan nasional sebagai suatu sistem
Usia ternyata diteruskan, bisa jadi karena bukanlah merupakan suatu hal yang baku.
28 dianggap masih relevan, baik oleh India Suatu sistem merupakan suatu proses
27 Doctors maupun Malaysia. Pengalaman yang yang terus-menerus mencari dan me-
26 Degree (S-3) sama bisa dipakai untuk menjelaskan akar nyempurnakan bentuknya (H.A.R. Tilaar,
25 Fakultas sistem pendidikan yang berlaku di 1999: 1). Meskipun demikian, pendidikan
24 Kedokteran
Indonesia. Bedanya, meskipun pengaruh di Indonesia selama ini belum mampu
23 Masters Gigi/
Pendidikan Tinggi penjajahan Belanda di Indonesia telah menghasilkan lulusan yang dapat diandal-
Degree (S-2) Kedokteran
Hewan berlangsung selama tiga setengah abad, kan dalam menciptakan lapangan kerja,
22 justru sistem pendidikan yang banyak bahkan lulusan yang dihasilkan juga masih
Junior
21 Pendidikan Sarjana digunakan adalah masa kependudukan disanksikan kualitasnya.
College
20 (S-1) Jepang. Sebut saja sistem penjenjangan Gerakan reformasi tahun 1998, me-
(S-1)
19 pendidikan di Indonesia pasca kemer- nuntut diadakannya reformasi bidang
Technical
18 Pendidikan
Sekolah Menengah Atas college dekaan. Ketika akhir pendudukan Je- pendidikan. Forum Rektor yang lahir 7
17 Menengah
(SMA) pang, pola sistem penjenjangan yang November 1998 di Bandung, juga mende-
16 Atas
15 berlaku adalah 6-3-3-4, begitu Indonesia klarasikan perlunya reformasi budaya,
Sekolah Menengah Pertama merdeka ternyata sistem penjenjangan ini melalui reformasi pendidikan. Tuntutan
14
(SMP)
13 diteruskan dengan menerapkan 6 tahun reformasi itu dipenuhi oleh DPR-RI ber-
12 bagi SD, 3 tahun bagi SMP, 3 tahun bagi sama dengan pemerintah, dengan disah-
11 Pendidikan SMA, dan 4 tahun sampai 6 tahun bagi kan Undang-undang Sistem Pendidikan
10 Wajib
Sekolah Dasar perguruan tinggi. Tentu saja dengan Nasional (Sisdiknas) tanggal 11 Juni 2003
9
(SD) menyebut kolonial tersebut bukan menun- (Anwar Arifin, 2003: 1).
8
7 jukkan totalitas karena terlalu banyaknya Dalam Undang-undang Sisdiknas
6 perbedaan yang dikembangkan oleh Tahun 2003 disebutkan bahwa, pendi-
5 negara bersangkutan setelah merdeka. dikan nasional berfungsi mengembangkan
4 Pasca kemerdekaan, sistem pendidikan kemampuan dan membentuk watak serta
Taman Kanak-Kanak
Pra Sekolah di Indonesia mengalami serangkaian peradaban bangsa yang bermartabat
(TK) dan Play Group (PG)
transformasi dari sistem persekolahan- dalam rangka mencerdaskan kehidupan
3
nya (Abd. Rachman Assegaf, 2003: 267- bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
268). Hal ini bisa dilihat dengan adanya potensi peserta didik agar menjadi manu-
perubahan undang-undang tentang sia yang beriman dan bertakwa kepada
pendidikan, yaitu UU No.4 Tahun 1950 Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
tentang dasar-dasar pendidikan dan sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

82 Achmadi dan Mahasri S., Sistem Pendidikan (Studi Komparasi ...: 73-91 Ishraqi, Vol. IV Nomor 1, Januari-Juni 2008 83
dan menjadi warga negara yang demo- pendidikan 6 tahun yang diselenggarakan hingga sore hari atau biasa dikenal Program pengajaran umum mencakup
kratis serta bertanggung jawab. di SD dan 3 tahun di SMP. Kurikulum pen- dengan full day school. Di sini siswa bahan kajian dan pelajaran yang disusun
didikan dasar menerapkan sistem semes- masuk mulai pukul 07.00 dan pulang pada dalam mata pelajaran Pendidikan Agama,
Pendidikan Prasekolah ter yang membagi waktu belajar satu tahun pukul 16.00, sementara istirahat, shalat, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa,
Disebut prasekolah karena anak ajaran menjadi dua bagian waktu, yang makan siang dimasukkan dalam program dan Sastra Indonesia, Sejarah Nasional dan
pada usia antara 3 tahun sampai 5 tahun masing-masing disebut semester gasal dan pendidikan oleh lembaga tersebut. Sejarah Umum, Ilmu Pengetahuan Alam
yang dimaksudkan menjadi peserta semester genap. Kurikulum pendidikan Isi kurikulum pendidikan dasar me- (Fisiska, Biologi, dan Kimia), Ilmu Penge-
pendidikan diarahkan untuk persiapan dan dasar disusun untuk mencapai tujuan pen- muat mata pelajaran Pendidikan Agama, tahuan Sosial (Ekonomi, Sosiologi, dan
adaptasi bagi pendidikan berikutnya di SD. didikan dasar. Kurikulum pendidikan dasar Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Geografi), dan Pendidikan Seni. Sejak ku-
Metode dan materi pelajarannya berpola merupakan seperangkat rencana dan Indonesia, Matematika, Ilmu Penge- rikulum 1994, program pengajaran di
learning by doing, dengan memperba- pengaturan mengenai isi dan bahan pela- tahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, jenjang pendidikan menengah ini diatur
nyak permainan untuk meningkatkan daya jaran serta cara yang digunakan sebagai Kerajinan Tangan dan Kesenian, Pen- dalam program pengajaran khusus yang
kreativitas anak. Itu sebabnya disebut pedoman penyelenggaraan kegiatan bela- didikan Jasmani dan Kesehatan, Bahasa meliputi tiga jurusan, yakni program Ba-
dengan Taman Kanak-kanak (TK). jar mengajar di SD atau Madrasah Inggris, dan Muatan Lokal. SD meng- hasa, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan
Umumnya TK ini terdiri dua tingkat, yaitu: Ibtidaiyah (MI) dan SMP atau Madrasah gunakan sistem guru kelas, kecuali untuk Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Program
TK Kecil usia 4 tahun dan TK Be-sar usia Tsanawiyah (MTs). mata pelajaran Pendidikan Agama dan Pengajaran Khusus ini diselenggarakan di
5 tahun. Namun tidak semua orang tua Padanan dari SD adalah MI, se- Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, kelas II dan dipilih oleh siswa sesuai
mengikuti ketentuan tersebut secara ketat. dangkan SMP adalah MTs. Bedanya, SD sedangkan SMP menggunakan sistem dengan kemampuan dan minatnya. Pro-
Di antara mereka ada yang memasukkan dan SMP berada di bawah Departemen guru bidang studi (Abd. Rachman gram ini dimaksudkan untuk mempersiap-
anaknya langsung ke TK Besar selama Pendidikan Nasional (Depdiknas), se- Assegaf, 2003: 269-270). kan siswa guna melanjutkan pendidikan
setahun, lalu ke SD menjelang anak berusia dangkan MI dan MTs di bawah Depar- pada jenjang pendidikan tinggi dalam
6 tahun. Bahkan dalam kasus tertentu temen Agama (Depag). Di samping itu, Pendidikan Menengah bidang pendidikan akademik ataupun
seorang anak diterima masuk SD tanpa komposisi kurikulum agama lebih banyak Pendidikan menengah meliputi pendidikan profesional dan mem-
melewati pendidikan prasekolah ini. di MI dan MTs dengan rasio 70% SMA, Sekolah Menengah Kejuruan persiapkan siswa secara langsung atau
Umumnya kegiatan belajar di TK umum:30% agama, sedangkan di SD dan (SMK), Madrasah Aliyah (MA), atau tidak langsung untuk siap terjun ke
sederhana, materi pelajarannya berkisar SMP hanya memberikan pelajaran agama yang sederajat dengannya. Tujuan lapangan kerja.
pada pengenalan warna, benda, huruf dan dua jam pelajaran dalam satu pekan. Jam pendidikan menengah adalah mening- Kurikulum SMA dan yang sederajat
angka, selebihnya diberikan permainan belajar di SD lebih panjang dari pada TK. katkan pengetahuan siswa dalam menerapkan sistem semester yang mem-
dan keterampilan untuk kreativitas anak, Normalnya siswa masuk kelas pikil 07.00 melanjutkan pendidikan pada jenjang bagi waktu belajar satu tahun ajaran
seperti menggunting, melipat, atau me- dan pulang pada pukul 12.00. Meskipun yang lebih tinggi dan mengembangkan diri menjadi dua bagian waktu yang masing-
warnai (Abd. Rachman Assegaf, 2003: demikian, sebagian SD, terutama yang sejalan dengan perkembangan ilmu masing disebut semester gasal dan se-
268-269). Namun demikian, kurang lebih bernaung di bawah ormas Islam seperti pengetahuan, teknologi, dan kesenian mester genap, sedangkan sistem penga-
mulai tahun 1990-an di Indonesia juga Muhammadiyah dan NU, menambah jam serta meningkatkan kemampuan siswa jarannya memakai sistem guru bidang
mengembangkan Kelompok Bermain belajarnya, baik untuk kegiatan ekstra sebagai anggota masyarakat dalam studi (Abd. Rachman Assegaf, 2003: 272-
atau Play Group. kurikuler maupun pelajaran yang menjadi mengadakan hubungan timbal balik 273).
ciri khas ormas Islam tersebut sehingga dengan lingkungan sosial, budaya, dan
Pendidikan Dasar siswa bisa pulang sekolah pada pukul alam sekitarnya. Pendidikan Tinggi
Pendidikan dasar merupakan pendi- 13.30. Beberapa SD unggulan kadang Program pelajaran di SMA dan keju- Setelah seorang siswa yang telah
dikan 9 tahun yang terdiri atas program kala memperpanjang jam belajarnya ruan lebih luas dari pada pendidikan dasar. menamatkan studi di SMA atau yang

84 Achmadi dan Mahasri S., Sistem Pendidikan (Studi Komparasi ...: 73-91 Ishraqi, Vol. IV Nomor 1, Januari-Juni 2008 85
setaraf dengannya, apabila ia bermaksud Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terlebih SISTEM PERSEKOLAHAN DI INDONESIA
untuk melanjutkan pendidikannya bisa dahulu, baru menetapkan pada Perguruan DALAM UU RI NO. 20 TAHUN 2003
memilih perguruan tinggi manapun yang Tinggi Swasta (PTS). Kesan sekolah
ada di Indonesia. Berbeda dengan seko- negeri dan PTN lebih unggul dan absah Usia
lah menengah, perguruan tinggi mene- serta dianggap lebih mudah mendapat
rapkan sistem kredit semester (SKS). Di kerja masih melekat dan banyak diyakini
perguruan tinggi, seorang mahasiswa jika oleh masyarakat. Padahal, setelah pera-
dapat menghabiskan jumlah kredit mata turan Badan Akreditasi Nasional (BAN)
kuliah yang ditargetkan dan dapat untuk perguruan tinggi diberlakukan
menempuhnya dalam waktu tertentu dengan status terakreditasi dan non-
sesuai dengan rencana yang diprogram- terakreditasi, sebenarnya PTN dan PTS
kan, mahasiswa tersebut dapat menye- diperlakukan sama. Bahkan, bisa jadi
lesaikan pendidikan tinggi Strata 1 (S 1) PTS mendapat nilai lebih baik daripada
dalam waktu 4 tahun. Namun bila tidak PTN. Soal unggul dan jaminan kerja
sanggup karena banyak mengulang mata merupakan perkara yang relatif. Per-
kuliah yang rendah nilainya atau karena guruan tinggi sekedar menyiapkan
cuti, waktu yang ditempuh untuk diwisuda pesertanya untuk bermasyarakat, sedang
sebagai seorang sarjana bisa lebih dari 4 keberhasilan itu dipengaruhi oleh banyak
tahun. Kalau ia berhasil wisuda dan faktor. Perguruan tinggi diharapkan
berniat melanjutkan studi lanjut, masih ada berfungsi sebagai agent of change bagi
dua tahap dalam pendidikan tinggi yang pola kehidupan masyarakat modern.
dapat ditempuhnya, yaitu jenjang S 2 atau Sesuai dengan Tri Darma Perguruan Program Spesialis
Doktor
24 Doktor II
Magister yang normalnya ditempuh Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian (S-3)
(S-3) (SP II)
selama 2 tahun dan jenjang S 3 atau dan pengabdian, pendidikan dilangsung- Program Spesialis
Pendidik Magister
Doktor yang efektifnya ditempuh selama kan dalam bentuk perkuliahan di ruang 23 Magister I
an (S-2)
2 tahun, sedangkan sisanya untuk pene- kelas, penelitian atau riset dilakukan (S-2) (SP I)
Tinggi
litian. Apabila seluruh tahap pendidikan terutama oleh mahasiswa semester akhir 22
Program Diploma
21 Sarjana Diploma
tinggi ini ditempuh, diberi gelar Doktor sebelum diwisuda (berupa penulisan 20 (S-1)
Sarjana 4
3
Diploma 2 Diploma 1
untuk bidang yang dipilihnya. Jenjang ini skripsi, tesis, ataupun disertasi), sedang- (S-1) (D-4) (D-2) (D-1)
19 (D-3)
mengakhiri karier akademik seseorang kan pengabdian dilakukan dalam bentuk 18 Sekolah
Madrasah
secara formal. Kuliah Kerja Nyata (KKN), atau kalau 17 Pendidikan Menenga Sekolah Menengah Kejuruan
Aliyah
Menengah h (SMK)
Seperti halnya di banyak negara di universitas keguruan berupa Praktik 16 (MA)
Atas
lain, di Indonesia juga dikenal adanya Pengalaman Lapangan (PPL) (Abd. 15 Madrasah
perguruan tinggi negeri yang dikelola Rachman Assegaf, 2003: 275-276). KelembagaanTsanawiya
14 Pendidikan Islam turasiMenengah
Sekolah Islam dengan budaya lokal dalam
Pertama
langsung oleh pemerintah dan perguruan Berpijak pada paparan di atas, sistem h
Secara historis Lembaga Pendidikan (SMP)
konteks budaya asli. Pesantren saat itu
13
tinggi swasta. Dalam realitasnya, pelajar pendidikan di Indonesia dapat digambarkan (MTs)
Islam
12
(LPI) tertua yang ada di Indonesia masih dalam bentuk sederhana, salaf, dan
Pendi-
Indonesia banyak yang mendaftar ke sebagaimana dalam bagan berikut: adalah
11 pesantren.
dikan Terlepas dari pengaruh non-klasikal. Lalu, dengan diperkenalkan-
Hindu-Budha
10 Dasar atau Arab, pesantren
Madrasah nya sekolah dalam bentuk klasikal oleh
Sekolah Dasar
Ibtidaiyah
9merupakan produk interaksi dan akul- pemerintah
(SD) Belanda, muncullah madra-
8 (MI)
7
86 Achmadi dan Mahasri S., Sistem Pendidikan (Studi Komparasi ...: 73-91 6 Ishraqi, Vol. IV Nomor 1, Januari-Juni 2008 87
Bustanul
5 Athfal
sah sebagai counter institution yang beberapa daerah saja. Keberadaan Ma- Persamaan dan Perbedaan 2. Jepang tidak memasukkan mata
tidak hanya memuat pelajaran agama, drasah Aliyah Negeri Program Khusus Dari kajian sistem pendidikan di pelajaran pendidikan agama di
tetapi juga pelajaran umum sebagaimana (MAN PK) merupakan contoh konkret atas, penulis menemukan adanya bebe- semua jenjang persekolahan (memi-
yang dikembangkan oleh berbagai Or- implementasi dari kebijakan tersebut. rapa persamaan dan perbedaan sistem sahkan pendidikan agama dengan
mas Islam saat itu. Selama periode Belan- Adapun dalam hal afiliasinya ter- pendidikan yang diterapkan pada dua persekolahan), sedangkan di Indo-
da dan pendudukan Jepang, pendidikan hadap lembaga pemerintah, pesantren negara tersebut. Adapun persamaannya: nesia pendidikan agama adalah mata
Islam diorganisasikan oleh umat Islam merupakan bentuk LPI mandiri yang 1. Sistem penjenjangan persekolahan pelajaran yang wajib untuk setiap
sendiri melalui sekolah swasta dan pusat- umum diselenggarakan oleh masyarakat. pendidikan di kedua negara tersebut jenjang persekolahan.
pusat latihan. Ketiga bentuk lembaga pen- Karena itu, kurikulumnya bisa berbeda sama-sama menggunakan pola 6-3- 3. Dilihat dari kurikulum yang dikem-
didikan tersebut (pesantren, sekolah dan antara satu pesantren dengan pesantren 3-4, yaitu 6 tahun bagi SD, 3 tahun bangkan dapat dikemukakan
madrasah) eksistensinya tetap ada, bah- lainnya, sebab program pendidikannya bagi SMP, 3 tahun bagi SMA, dan 4 beberapa hal:
kan terus dikembangkan sampai pasca disusun sendiri. Sementara sekolah, mulai tahun di perguruan tinggi. a. Kurikulum TK di Jepang tidak
kemerdekaan R.I. hingga sekarang. Ada- jenjang SD, SMP, SMA hingga bentuk 2. Usia siswa yang belajar pada setiap membebani anak, karena anak
pun perguruan tinggi, baik PTU maupun dan jenjang lanjutan di PT, saat ini berada jenjangnya ada yang sama, yaitu tidak dijejali materi-materi
PTAI, merupakan bentuk dan jenjang di bawah Departemen Pendidikan Nasio- pendidikan dasar 9 tahun antara usia pelajaran secara kognitif tetapi
lanjutan dari ketiga Lembaga Pendidikan nal (Diknas). Adapun madrasah, baik MI, 6-15 tahun, sekolah menengah atas lebih pada pengenalan dan
Islam tersebut. MTs, MA, maupun bentuk lain jenjang usia 16-18 tahun, dan pendidikan latihan ketrampilan hidup yang
Institusi pesantren, sekolah dan ma- lanjutnya, yakni PTAI, dikelola oleh De- tinggi antara 19-25 tahun. dibutuhkan anak untuk kehi-
drasah di Indonesia memiliki karakteristik partemen Agama. Karena itu kurikulum 3. Kedua negara tersebut mewajibkan dupan sehari-hari, seperti latihan
tersendiri, yang bisa dibedakan satu sama di sekolah dan madrasah bersifat sentral belajar bahasa Inggris sejak tahun buang air besar sendiri, gosok
lain, terutama dalam hal porsi materi serta seragam secara nasional meskipun pertama di SMP, dengan demikian sis- gigi, makan, dan lain seba-
pelajaran agama serta afiliasinya dengan dalam beberapa aspek terjadi desen- wa diharapkan mempunyai kemam- gainya. Sedangkan kurikulum di
departemen terkait. Pesantren, misalnya tralisasi kebijakan. puan yang berwawasan internasional. Indonesia telah berorientasi
memuat materi agama secara dominan, Perkembangan kelembagaan PAI pada pengembangan intelektual
sedangkan sekolah umum memberikan ditangani oleh Departemen Agama, me- Sedangkan perbedaan yang menyo- anak.
alokasi waktu dua jam pelajaran agama lalui Direktorat Jenderal Pembinaan lok pada sistem pendidikan di kedua b. Mata pelajaran level pendidikan
dalam satu pekannya, sementara madra- Kelembagaan Agama Islam (Dirjenbim- negara ini sebagai berikut: dasar di Jepang tidak seberagam
sah sebelum tahun 1975 meliputi materi bagais) yang dibentuk pada tahun 1978. 1. Dalam tujuan umum pendidikan yang dikembangkan di Indo-
agama 70% dan materi umum 30%, dan Di sini diadakan kategorisasi kebijakan Jepang mengutamakan perkem- nesia, jumlahnya tidak banyak,
setelah SKB 3 Menteri tahun 1975, kelembagaan PAI dalam beberapa jenis. bangan kepribadian secara utuh, sehingga berbagai mata pela-
komposisinya dibalik menjadi 30% materi Pertama, PAI yang diselenggarakan oleh menghargai nilai-nilai individual, dan jaran tersebut diberikan pada
agama dan 70% materi umum. Meskipun masyarakat sebagai pendidikan jalur luar menanamkan jiwa yang bebas. Se- waktu yang berlainan setiap hari
demikian, khusus untuk madrasah ini, sekolah, misalnya pesantren. Kedua, PAI dangkan di Indonesia pendidikan selama seminggu, maka jarang
pada tahun 1986 diselenggarakan madra- di Perguruan Tinggi Agama Islam bertujuan agar peserta didik menjadi ada jadwal pelajaran yang sama
sah pilot project yang mengikuti kom- (PTAI). Ketiga, PAI di lingkungan seko- manusia yang beriman dan bertak- pada hari yang berbeda.
posisi materi agama 70% dan materi lah umum (dari SD, SMP, sampai SMA) wa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, c. Di Indonesia jarang ditemukan
umum 30%, seperti yang berlaku sebe- dan PAI di Perguruan Tinggi (Abd. cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi adanya mahasiswa peneliti,
lum tahun 1975. Keberadaan madrasah Rachman Assegaf, 2003: 275-276). warga negara yang demokratis dan lebih-lebih mahasiswa pen-
pilot project ini jumlahnya dibatasi pada bertanggung jawab. dengar, sehingga yang ada

88 Achmadi dan Mahasri S., Sistem Pendidikan (Studi Komparasi ...: 73-91 Ishraqi, Vol. IV Nomor 1, Januari-Juni 2008 89
mahasiswa reguler. Hal itu 1. Kebijaksanaan pendidikan di Berpijak pada temuan di atas, guna 3. Meningkatkan anggaran di bidang
terjadi barangkali karena orien- Indonesia masih merupakan warisan meningkatkan mutu pendidikan di pendidikan untuk penambahan bea-
tasi belajar bagi mahasiswa kebijakan kolonial, sehingga belum Indonesia, maka menurut hemat penulis siswa bagi anak-anak yang kurang
Indonesia jauh berbeda dengan sesuai dengan kebutuhan riil rakyat. perlu dilakukan beberapa hal berikut: mampu.
mahasiswa Jepang. 2. Kebijaksanaan pendidikan di Indo- 1. Kebijakan pendidikan yang diambil 4. Menyederhanakan kurikulum, dalam
4. Pendidikan wajib di Jepang gratis nesia sudah berubah, hal ini terjadi pemerintah seyogyanya bertumpu arti tidak over load pada masing-
bagi semua siswa, bahkan bagi anak karena: pada filosofi yang kuat. masing jenjang pendidikan, dan
yang kurang mampu mendapat a. Tidak bersandar pada filosofi 2. Dalam rangka mempererat pendi- pengembangannya disesuaikan
bantuan khusus dari pemerintah yang kuat. dikan, pemerintah memberikan dengan kebutuhan dan perkem-
pusat maupun daerah untuk biaya b. Sangat dipengaruhi oleh aktor- pendidikan gratis bagi semua peserta bangan psikologis anak.
makan siang, sekolah, piknik, aktor non utama, misalnya: didik yang menempuh pendidikan 5. Memantapkan sistem administrasi
kebutuhan belajar, perawatan kese- politik, LSM, media massa, dasar. yang digunakan dalam mengelola
hatan dan kebutuhan lainnya, se- pengamat pendidikan, organisasi lembaga-lembaga pendidikan.
dangkan di Indonesia masih sebatas massa, tokoh perorangan dan
slogan (kecuali di daerah tertentu, perguruan tinggi.
seperti kebijakan di Sukoharjo, tetapi 3. Pendidikan di Indonesia belum DAFTAR PUSTAKA
baru terbatas biaya sekolah saja). menemukan karakter bangsa dan be-
5. Sistem administrasi pendidikan di lum mampu mempengaruhi ekonomi, Assegaf, Abd. Rachman. 2003. Internasionalisasi Pendidikan: Sketsa Per-
Jepang sudah lama menerapkan politik maupun sosial budaya. bandingan Pendidikan di Negara-Negara Islam dan Barat, Yogyakarta:
kombinasi antara sentralisasi, de- 4. Dengan mengacu pada tujuan pendi- Gama Media.
sentralisasi, Manajemen Berbasis dikannya, pendidikan di Jepang dapat Arifin, Anwar. 2003. Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional Dalam
Sekolah (MBS), dan partisipasi membangun karakter bangsanya, Undang-Undang Sisdiknas, Jakarta: Departemen Agama RI Direktorat
masyarakat. Sedangkan di Indonesia yaitu kejujuran, kedisiplinan, ketaatan Jendral Kelembagaan Agama Islam.
baru dalam proses peralihan dari dan tanggung jawab, sedangkan di
sentralisasi ke desentralisasi dan Indonesia masih sangat universal. Tilaar, H.A.R. 1999. Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional: Dalam
juga diberlakukan MBS. 5. Kurikulum yang dikembangkan Perspektif Abad 21, Magelang: Indonesia Tera.
belum sesuai dengan kebutuhan
Barnadib, Imam. 1986. Dasar-Dasar Pendidikan Perbandingan, Yogyakarta:
Di samping itu juga ada perbedaan perkembangan anak, terutama di
Institute Press IKIP Yogyakarta.
kecil dalam hal mulai masuknya anak tingkat TK dan SD, dan over load
pada pendidikan prasekolah, terutama di SMP dan SMA. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
TK. Kalau di Jepang dimulai usia 3 tahun, 6. Semangat belajar rakyat Indonesia Nasional (Sisdiknas), Jakarta: Sinar Grafika.
sedang di Indonesia dimulai pada usia 4 yang masih lemah, sehingga ke-
tahun. mauan belajar mereka banyak yang http://murniramli.wordpress.com/2007/03/16/taman kanak-kanak-di-jepang/
masih karena kebutuhan formalitas. http://www.clair.or.id.jp/tagengo/general/id/id09-01.html
Kesimpulan Hal ini menjadikan sepinya maha-
Dengan mengkaji persamaan dan siswa peneliti menurut mahasiswa http://www.clair.or.id.jp/tagengo/general/id/id09-02.html
perbedaan tersebut, dapat dikemukakan pendengar.
http://www.clair.or.id.jp/tagengo/general/id/id09-03.html
beberapa hal berikut:
http://www.clair.or.id.jp/tagengo/general/id/id11-04.html

90 Achmadi dan Mahasri S., Sistem Pendidikan (Studi Komparasi ...: 73-91 Ishraqi, Vol. IV Nomor 1, Januari-Juni 2008 91

Anda mungkin juga menyukai