Anda di halaman 1dari 24

Assalamualaikum

Nama Kelompok
1. Nur Fitriyani (16312241009)
2. Nurul Choeriyah (16312241018)
3. Meylisa Dyah PP (16312241022)
A. Latar Belakang terbentuknya Pancasila Sila ke tiga

• Pada dasarnya manusia diciptakan berbagai macam


suku, budaya, dan bangsa, adalah satu kenyataan yang
tidak bisa dibantah oleh siapapun juga. Termasuk bangsa
Indonesia yang terdiri dari beberapa pulau-pulau yang
terpisah oleh lautan luas, sehingga terjadi beraneka
macam keanekaragaman di Indonesia. Untuk mencapai
tujuan demi keadilan social, bangsa Indonesia harus
menggalang persatuan dan kesatuan bangsa dalam
keberagaman suku dan budaya yang kita miliki.
• Dalam fakta sejarah, selama 350 tahun Negara Indonesia
dijajah dan dieksploitasi segala sumber dayanya, sumber
daya alam maupun sumber daya manusianya.
Perjuangan bangsa Indonesia yang dulu bersifat
kedaerahan ternyata tidak membuahkan hasil sama
sekali. Bahkan menjadikan perpecahan antar bangsa di
Indonesia. Kemudian bangkitlah kesadaran bangsa
Indonesia, terutama pemuda-pemuda Indonesia untuk
saling bersatu dan melawan penjajah bersama-sama.
Sehingga teraihlah kemerdekaan Indonesia yang dapat
dinikmati hingga sekarang ini.
B.Butir-Butir Pancasila sila ke-tiga

Butir-butir Pancasila sila ke tiga adalah sebagai berikut:


1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara
sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan golongan.
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara
dan bangsa apabila diperlukan.
3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan
bangsa
4. Mengembangkan rasa kebanggaan
berkebangsaan dan bertanah airIndonesia.
5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan,perdamaian abadi dan keadilan
sosial.
6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar
Bhinneka Tunggal Ika.
7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan
kesatuan bangsa.
Makna Pancasila Sila Ke-Tiga
• Sila ke -3 ini mempunyai maksud mengutamakan
persatuan atau kerukunan bagi seluruh rakyat Indonesia
yang mempunyai perbedaan agama, suku, bahasa, dan
budaya. Sehingga dapat disatukan memlalui sila ini
berbeda-beda tetapi tetep satu atau disebut dengan
Bhineka Tunggal Ika.
• Sila yang mempunyai lambang pohon beringin ini
bermaksud memelihara ketertiban yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.
• Dalam sila ini terkandung pemikiran tentang:
1. Negara bangsa (nation state) sebagai lawan dari feudal state.
2. Rasa kebanggaan (sebagai bangsa Indonesia)sebagai lawan semangat kesukuan, ras,
kedaerahan, primordial, chauvinism, dll.
3. Pilihan tentang bentuk Negara, antara :
a. kesatuan;
b. gabungan: 1. Serikat; 2. Federasi; 3. Uni; 4. Konferasi; 5. Commonwealth.
4. Pilihan tentang bentuk pemerintahan, antara:
a. Monarkhi
b. Republic/demokrasi
c. Aristokrasi
d. Plutokrasi
e. Oligarkhi.
• Pilihan tentang system pemerintahan, antara:
a) Parlementer
b) Konstitusional
c) Absolut/dktatur
Pendiri Negara sepakat
a) Bangsa Indonesia
b) Bentuk Negara: kesatuan
c) Bentuk pemerintahan: republik
d) System pemerintahan: konstitusional (presidensil)
e) Negara RI adalah sebuah rumahuntuk semua golongan,
semua ras, semua agama, semua lapisan social, dpl.negara
bhinekatunggalika.
• Jadi makna “ Persatuan Indonesia “ adalah bahwa sifat dan keadaan negara
Indonesia harus sesuai dengan hakikat satu. Sifat dan keadaan negara
Indonesia yang sesuai dengan hakikat satu berarti mutlak tidak dapat dibagi,
sehingga bangsa dan negara Indonesia yang menempati suatu wilayah
tertentu merupakan suatu negara yang berdiri sendiri memiliki sifat dan
keadaannya sendiri yang terpisah dari negara lain di dunia ini. Sehingga
negara Indonesia merupakan suatu diri pribadi yang memiliki ciri khas, sifat
dan karakter sendiri yang berarti memiliki suatu kesatuan dan tidak terbagi-
bagi. Makna “ Persatuan Indonesia “dibentuk dalam proses sejarah yang
cukup panjang sehingga seluruh bangsa Indonesia memiliki suatu
persamaan nasib, satu kesatuan kebudayaan, kesatuan wilayah serta satu
kesatuan asas kerokhanian Pancasila yang terwujud dalam persatuan
bangsa, wilayah, dan susunan negara.
D. Realisasi Pancasila Sila Ketiga dalam Bidang Pendidikan,
Budaya, Ekonomi, dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

1.Bidang Pendidikan
• Penerapan Pancasila sila ketiga dalam bidang pendidikan bagi
peserta didik antara lain dengan diadakannya pertukaran
pelajar antar sekolah di Indonesia, diadakannya lomba-lomba
antar sekolah, upacara bersama, perayaan hari ulang tahun
kemerdekaan bersama-sama. Dengan upaya penerapan
persatuan tersebut maka peserta didik akan mengenal sekolah
lain di luar sekolahnya sendiri, sekolah satu dan lainnya akan
saling mengisi, serta memupuk rasa persatuan antar pelajar
Indonesia.
• Rasa persatuan dan kesatuan tidak hanya ditanamkan
pada peserta didik saja, namun bagi para pendidik rasa
saling bersatu juga harus tertanam kuat. Guna bekerja
sama untuk menciptakan penerus bangsa yang unggul.
Serta mempersiapkan tombak-tombak bangsa yang akan
berperang melawan persaingan dunia dan kecaman jahat
yang mengancam bangsa Indonesia di masa mendatang.
Salah satu penerapan persatuan di dunia pengajar adalah
di bentuknya PGRI (Persatuan Guri Republik Indoonesia).
2.Bidang Budaya
Dalam sila Persatuan Indonesia terkandung nilai bahwa negara adalah
sebagai penjelmaan sifat kodrat manuasia monodualis yaitu sebagai
makhluk individu dan makhluk sosial. Negara adalah suatu persekutuan
hidup bersama diantara elemen-elemen yang membentuk negara yang
berupa, suku, ras, kelompok, golongan maupun kelompok agama. Oleh
karena perbedaan merupakan bawaan kodrat manusia dan juga merupakan
ciri khas elemen-elemen yang membentuk negara. Konsekuensinya negara
adalah beranekaragam tetapi satu, mengikatkan diri dalam suatu persatuan
yang diliukiskan dalam Bhineka Tunggal Ika. Perbedaan bukan untuk
diruncingkan menjadi konflik dan permusuhan melainkan diarahkan pada
suatu sintesa yang saling menguntungkan yaitu persatuan dalam kehidupan
bersama untuk mewujudkan tujuan bersama.
3.Bidang Ekonomi
• Rasa persatuan dan kesatuan yang tertanam kuat pada diri
mereka sebagai bangsa Indonesia akan menumbuhkan kecintaan
terhadap tanah air. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia akan
berjalan baik jika antar pelaku ekonomi saling bersatu dan
mendukung, karena tujuan mereka bukanlah menjadi penguasa
ekonomi dan menjatuhkan lawannya, namun bekerja sama
bersama-sama guna kemajuan ekonomi di Indonesia. Jadi
interaksi antar pelaku ekonomi sama-sama menguntungkan dan
tidak saling menjatuhkan sehingga usaha-usaha kecil dapat
berkembang dan mendukung perekonomian Indonesia menjadi
kuat.
4. Ilmu pengetahuan dan teknologi
lmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia harus sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila karena Iptek pada dasarnya adalah untuk kesejahteraan umat
manusia. Nilai-nilai Pancasila sila ketiga bilamana dirinci dalam etika yang
berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, adalah sebagai berikut (T.
Jacob, 1996: 195):
1) Sumber ilmiah sebagai sumber nasional bagi warga negara seluruhnya.
Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan tenologi harus mendahulukan
kepentingan bangsa dan negara.
2) Alokasi pemerataan sumber dan hasilnya.
3) Pentingnya individualitas dan kemanusiaan dalam catur darma ilmu
pengetahuan, yaitu penelitian, pengajaran, penerapan, dsan
pengamalannya.
Contoh perilaku / sikap positif sesuai sila ke 3 (ketiga)
Pancasila, Persatuan Indonesia
1) Di lingkungan keluarga:
a) Mencintai sesama anggota keluarga dan membina kerukunan
serta keutuhan keluarga.
b) Mengutamakan kepentingan keluarga.
c) Tidak memaksakan kehendak kepada anggota keluarga.
d) Saling menyayangi, tolong-menolong, saling menghormati,
dan menghargai serta bergotong-royong di antara sesama
anggota keluarga.
e) Memajukan pergaulan demi keutuhan keluarga.
f) Menjaga, memelihara dan mempunyai rasa memiliki harta
benda keluarga.
2) Di lingkungan sekolah:
a) Menghindari sikap dan perilaku yang mencemarkan nama baik sekolah.
b) Mencintai dan saling menghormati antarteman, guru dan petugas sekolah.
c) Mengutamakan kepentingan sekolah.
d) Bergaul dengan teman tanpa saling mengejek dan membedakan antarsuku, agama, ras,
dan golongan.
e) Mengikuti upacara dengan tertib.
f) Menjaga kebersihan kelas dan lingkungan serta tidak mencoret-coret dinding dan sarana
lainnya.
g) Menggunakan bahasa daerah dan nasional secara baik dan benar.
h) Rajin mengembangkan usaha-usaha memajukan diri, misalnya giat belajar, mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler, gemar membaca, dan memperdalam bidang keahliannya.
i) Tertib membayar uang sekolah.
3) Di lingkungan masyarakat:
a) Mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi dan golongan.
b) Mengembangkan transmigrasi.
c) Giat mengikuti sistem keamanan lingkungan dan bela negara.
d) Saling tukar kesenian daerah.
e) Bergaul dengan masyarakat tanpa memandang perbedaan suku,
agama, ras, dan antargolongan.
f) Meningkatkan pariwisata dalam negeri.
g) Mencintai dan membeli produk bangsa Indonesia.
E. Contoh Kasus Penyimpangan Sila Persatuan Indonesia

a.Gerakan Aceh Merdeka


• GAM pertama kali di deklarasi pada 4 September 1976. Gerakan ini mengusung
nasionalisme Aceh secara jelas. Nasionalisme yang dibangun sebagai pembela
dengan nasionalisme Indonesia yang sebelumnya telah ada.GAM lahir karena
kegagalan gerakan Darul Islam pada masa sebelumnya. Darul Islam muncul
sebagai reaksi atas ketidak berpihakan Jakarta terhadap gagasan formalisasi Islam
di Indonesia. Akan tetapi, paska berhentinya perlawanan Darul Islam di Aceh,
keinginan Aceh untuk melakukan Islamisasi di Indonesia menjadi lebih sempit
hanya kepada Aceh. Perubahan ini terjadi disebabkan karena kegagalan Darul
Islam diseluruh Indonesia, sehingga memaksa orang Aceh lebih realistis untuk
mewujudkan cita-cita. Yang menjadi menarik adalah GAM yang melanjutkan tradisi
perlawanan Aceh, ternyata tidak melanjutkan ideologi Islam yang terlebih dahulu
digunakan oleh Darul Islam. Sebagaimana yang disebutkan bahwa GAM lebih
memilih nasionalisme Aceh sebagai isu populisnya.
• Hal yang mempengaruhi munculnya GAM berikutnya adalah
faktor ekonomi, yang berwujud ketidakadilan dan ketimpangan
ekonomi antara pusat dengan daerah. Pemerintahan sentralistik
Orde Baru menimbulkan kekecewaan berat terutama di kalangan
elite Aceh. Pada era Soeharto, Aceh menerima 1% dari anggaran
pendapatan nasional, padahal Aceh memiliki kontribusi 14% dari
GDP Nasional. Terlalu banyak pemotongan yang dilakukan pusat
yang menggarap hasil produksi dari Aceh. Sebagian besar hasil
kekayaan Aceh dilahap oleh penentu kebijakan di Jakarta.
Meningkatnya tingkat produksi minyak bumi yang dihasilkan Aceh
pada 1970-an dan 1980-an dengan nilai 1,3 miliar US Dolar tidak
memperbaiki kehidupan sosial ekonomi masyarakat Aceh.
• Setelah kegagalan dari HDC, pihak mediasi lain yang mencoba
untuk meredakan konflik antara Indonesia dan GAM adalah Crisis
Management Initiatives (CMI). CMI mulai memprakarsai
perundingan damai di Aceh pada Januari 2005. Berbagai
pertemuan dan dialog informal telah berhasil membahas dan
mempertemukan isu yang paling sensitif diantara Indonesia-GAM.
GAM bersedia menarik tuntutan merdeka dan menerima otonomi
khusus. Seiring dengan hal tersebut, kondisi di Aceh sendiri
tingkat keamanannya mulai membaik dan pemerintah merubah
status darurat sipil menjadi tertib sipil. Puncaknya, pada tanggal
15 Agustus 2005, disepakati nota kesepahaman perdamaian
antara RI dan GAM di Helsinki.
b.Organiasasi Papua Merdeka
• Organisasi Papua Merdeka (OPM) adalah sebuah gerakan nasionalis
yang didirikan tahun 1965 yang bertujuan untuk mewujudkan
kemerdekaan Papua bagian barat dari pemerintahan Indonesia. Sebelum
era reformasi, provinsi yang sekarang terdiri atas Papua dan Papua Barat
ini dipanggil dengan nama Irian Jaya.OPM merasa bahwa mereka tidak
memiliki hubungan sejarah dengan bagian Indonesia yang lain maupun
negara-negara Asia lainnya. Penyatuan wilayah ini ke dalam NKRI sejak
tahun 1969 merupakan buah perjanjian antara Belanda dengan Indonesia
dimana pihak Belanda menyerahkan wilayah tersebut yang selama ini
dikuasainya kepada bekas jajahannya yang merdeka, Indonesia.
Perjanjian tersebut oleh OPM dianggap sebagai penyerahan dari tangan
satu penjajah kepada yang lain.
• Berbeda pada masa orde baru latar belakang OPM pada
era reformasi ini dikarenakan konflik atau pertikaian
yang sering terjadi di papua serta pelanggaran HAM
seperti yang diungkapkan Lambert Pekikir, sehingga
untuk menangani ini semuah NKRI harus melepaskan
Papua.
c.Lepasnya Timor Timur dari NKRI
• Republik Demokratik Timor Leste (juga disebut Timor Lorosa’e), yang
sebelum merdeka bernama Timor Timur, adalah sebuah negara kecil di
sebelah utara Australia dan bagian timur pulau Timor. Selain itu
wilayah negara ini juga meliputi pulau Kambing atau Atauro, Jaco, dan
enklave Oecussi-Ambeno di Timor Barat.
• Pemerintah Indonesia segera melaksanakan pembangunan di
berbagai bidang di Timor Timur. Namun pertikaian antarkelompok yang
berbeda di dalam masyarakat Timor Timur ternyata belum dapat
diselesaikan.Kelompok antiintegrasi yang dipimpin oleh Fretilin terus
melakukan perjuangan bersenjata dan diplomasi baik di dalam maupun
luar negeri. Di forum PBB integrasi Timor Timur belum diakui.Pada
masa pemerintahan B.J. Habibie, bulan Mei 1999 Indonesia menerima
usul PBB untuk melakukan jajak pendapat mengenai Timor Timur.
• Menurut hasil yang diumumkan di New York dan Dili tanggal 4
September 1999, 78,5% penduduk Timor Timur menyatakan
menolak dengan akibat pemisahan dari Indonesia dan 21,5%
menerima otonomi luas yang ditawarkan Indonesia.Hal tersebut
juga dilatarbelakangi oleh negara Amerika jika Timor Leste saat
itu tidak bergabung, maka Amerika tentu akan merasa sulit untuk
menyuntikkan paham-paham liberalnya, karena saat itu paham
komunis terlebih dahulu masuk daripada paham yang mereka
anut. Sementara, komunis bagi mereka adalah faktor
penghambat sekaligus penghalang bagi mereka untuk menguasai
dunia, sehingga membuat mereka menyusun kekuatan dengan
pemerintah Indonesia pada saat itu untuk memberangus komunis
di Timor Timur.

Anda mungkin juga menyukai