Anda di halaman 1dari 21

Mengenal Lebih Dekat Eratosthenes Bapak Geografi dari Athena

Eratosthenes dilahirkan sekitar 276 SM. Ia dididik di akademi Athena dan ditunjuk untuk
menjalankan Perpustakaan Besar di Alexandria pada 240 SM. Ketika menjabat sebagai kepala
perpustakaan dan sarjana, Eratosthenes memperkenalkan sebuah risalah mengenai geografi. Hal
ini menyebabkan Eratosthenes dijuluki sebagai Bapak Geografi.

Penemuan Eratosthenes yang paling terkenal adalah metode untuk menentukan keliling bumi.
Eratosthenes mengetahui bahwa pada saat musim panas di kota Syene yang terletak di Tropic of
Cancer, matahari akan tampak di Zenit, tepat di atas kepala. Ia juga mengetahui dari pengukuran
bahwa di kampung halamannya, Alexandria, sudut kemiringan matahari pada saat yang sama
adalah 7,2° di selatan Zenit.

Dengan asumsi bahwa Alexandria berada di utara Syene ia menyimpulkan bahwa jarak dari
Alexandria ke Syene adalah 7,2/360 dari total keliling Bumi. Jarak antara kedua kota tersebut
diketahui dari para pedagang/ pengelana sekitar 5000 stadia: sekitar 800 km. Eratosthenes
mendapatkan angka akhir 700 stadia per derajat, yang berarti keliling Bumi adalah 252.000
stadia.Ukuran pasti dari stadion yang dia gunakan saat ini tidak lagi diketahui dengan pasti (ukuran
stadion Attic sekitar 185 m), tetapi umumnya dipercaya bahwa keliling Bumi yang dihitung
Eratosthenes adalah sekitar 39.690 km. Meskipun metode Eratosthenes cukup baik, akurasi
perhitungannya masih terbatas. Akurasi pengukuran Eratosthenes terkurangi oleh fakta bahwa
Syene tidaklah tepat berada di Tropic of Cancer, tidak juga tepat berada di selatan Alexandria.
Eratosthenes menderita kebutaan pada 195 SM dan meninggal karena mogok makan pada 194 SM.
Hikmah yang bisa diambil

1. Eratosthenes adalah orang yang mempunyai rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Ia mencoba
menghitung keliling bumi dengan membandingkan dua kondisi yang berbeda dari dua kota
berbeda.
2. Peran matematika dalam kehidupan manusia sangat banyak, salah satunya adalah di bidang
geografi yang diawali oleh Eratosthenes.

Caius Plinius Caecilius Secundus, lahir sebagai Gaius Caecilius atau Gaius Caecilius Cilo (~61 -
112 M.), lebih dikenal sebagai Plinius yang Muda (bahasa Inggris: Plinius the Younger) adalah
seorang penulis sejarah yang lahir di Como, dekat Milan, Italia. Ia menjabat sebagai konsul pada
zaman Kaisar Trajan (memerintah 98–117 M)[1] dan kemudian diangkat menjadi gubernur
provinsi Romawi di Pontus dan Bitinia (Turki) tahun 101-110 M. Pamannya, Plinius yang Tua,
membantu membesarkan dan mendidiknya. Mereka berdua menjadi saksi meletusnya gunung
Vesuvius tanggal 24 Agustus 79 M. Ratusan tulisannya sekarang menjadi sumber informasi
penting untuk sejarah Romawi kuno. Ia adalah teman baik penulis sejarah Tacitus.

Plinius yang Muda (Gaius Plinius Caecilius Secundus)

Salah satu tulisannya yang banyak dikenal saat ini adalah suratnya kepada Kaisar Romawi
meminta instruksi khusus untuk menginterogasi orang-orang Kristen yang ditangkapnya.[2][3]
Dalam bagian "Epistles X 96", ia menyatakan bahwa orang-orang Kristen ini tidak mau
menyembah Kaisar Trajan dan tidak mau mengutuki pemimpin mereka, Yesus Kristus, meskipun
di bawah siksaan berat sampai mati. Plinius menulis bahwa orang-orang Kristen:

“ mempunyai kebiasaan untuk berkumpul di hari-hari tertentu sebelum fajar, dimana mereka
menyanyi bait-bait lagu bergantian kepada Kristus seperti kepada seorang dewa, dan mengikat diri
dengan sumpah takzim, bukan untuk melakukan perbuatan jahat, melainkan untuk tidak pernah
melakukan kejahatan, pencurian, perzinahan, tidak pernah bersaksi dusta, tidak mengingkari
kepercayaan bilamana mereka dipanggil untuk diserahkan. Ketika ini berakhir, mereka
mempunyai adat untuk pergi dan berkumpul kembali untuk makan bersama, yang hanya berupa
makanan biasa dan sederhana. ”
— Plinius. Epistles 10:96

Plinius menggambarkan orang-orang Kristen sebagai orang-orang yang mencintai kebenaran


dengan harga apapun. Mereka bersedia mati syahid daripada mengingkari iman mereka kepada
Yesus, anak Allah. Dari sini didapat informasi, bahwa pada sekitar tahun 100 (jadi belum sampai
70 tahun setelah kematian Yesus), Yesus sudah disembah sebagai Allah oleh orang-orang
Kristen.[5][6][7]

Galenus (Yunani: Γαληνός, Latin: Claudius Galenus dari Pergamum (129-200), lebih dikenal

dalam bahasa Inggris sebagai Galen), adalah seorang dokter (atau tabib) dari Yunani kuno. Ia
memiliki pengaruh besar dalam kedokteran Eropa.

Galen memberikan kontribusi yang substansial pada pemahaman Hippocrates tentang penyakit.
Di bawah teori humoralisme tubuh Hippocrates, perbedaan suasana hati atau mood manusia datang
sebagai akibat dari ketidakseimbangan pada salah satu dari empat cairan tubuh, yaitu: darah,
empedu kuning, empedu hitam, dan dahak. Galen mempromosikan teori ini dan tipologi
temperamen manusia. Dalam pandangan Galen, ketidakseimbangan setiap cairan tubuh tersebut
berhubungan dengan jenis temperamen manusia tertentu (darah-optimis, empedu hitam-
melankolis, empedu kuning-koleris, dan dahak-apatis). Dengan demikian, individu dengan
temperamen sanguin bersifat ekstrovert dan sosial; individu dengan tempramen koleris memiliki
energi, gairah, dan karisma; melankolis biasanya kreatif, baik, dan perhatian; serta temperamen
phlegmatik yang ditandai dengan suka bergantung, ramah, dan suka berkasih sayang.[1]
Galen membedah monyet, seperti yang dibayangkan oleh Veloso Salgado pada tahun 1906

Ketertarikan utama Galen adalah dalam bidang anatomi manusia, tetapi hukum Romawi melarang
pembedahan mayat manusia sejak sekitar tahun 150 SM.[2] Karena pembatasan ini, Galen
melakukan pembedahan anatomis terhadap makhluk hidup (viviseksi) dan binatang mati, di mana
kebanyakan berfokus pada babi dan primata.[3] Karya ini berguna karena Galen percaya bahwa
struktur-struktur anatomis hewan-hewan ini sangat mirip dengan manusia. Galen mengklarifikasi
anatomi trakea dan dia merupakan orang yang pertama kali menunjukkan bahwa laring dapat
menghasilkan suara.[4][5] Dalam satu percobaan, Galen menggunakan bellow untuk mengembang
paru-paru binatang yang mati.[6][7] Karya Galen tentang anatomi tetap tak tertandingi dan tak
terlawan hingga abad ke-16 di Eropa. Pada pertengahan abad ke-16, ahli anatomi Andreas Vesalius
menantang pengetahuan anatomi Galen dengan melakukan pembedahan pada mayat manusia.
Penyelidikan ini memungkinkan Vesalius membantah aspek-aspek anatomi Galen.

Di antara kontribusi besar Galen terhadap kedokteran adalah karyanya tentang sistem peredaran
darah. Dia merupakan orang pertama yang menyadari bahwa ada perbedaan jelas antara darah
vena (gelap) dan arterial. Meskipun eksperimen anatomi pada model hewan membawanya ke
pemahaman sistem peredaran darah yang lebih komprehensif, sistem saraf, sistem pernapasan, dan
struktur lainnya, tetapi karyanya berisi kesalahan ilmiah.[8]
Karya terbesarnya adalah tujuh belas buku dari On the Usefulness of the Parts of the Human Body.
Ia juga menulis tentang filsafat dan anatomi.

Teori yang dikemukakan oleh Galen didasarkan dari penciptaan oleh Pencipta ("Alam" - Greek
phusis) - alasan utama mengapa kelak para sarjana Islam dan Kristen dapat menerima
pandangannya.

Menurutnya, prinsip kehidupan yang paling dasar adalah pneuma atau udara yang kemudian dapat
dikaitkan dengan jiwa. Hal ini membuktikan bahwa dunia kedokterannya sangat dipengaruhi oleh
hal-hal filosofis. Pneuma physicon (roh hewani) di otak mengatur pergerakan, persepsi, dan indra.
Pneuma zoticon (roh hayati) yang ada di jantung mengatur darah dan suhu tubuh. "Roh alamiah"
di hati mengatur nutrisi dan metabolisme.

Galen memperluas wawasannya dengan melakukan penelitian pada hewan. Salah satu metodenya
adalah menunjukkan pembedahan pada seokar babi, memotong saraf laringealnya (nantinya
bagians araf ini dikenal sebagai Saraf Galen) yang dapat menghentikan erangan babi tersebut. Ia
juga pernah mengikat ureter pada hewan yang masih hidup untuk menunjukkan bahwa urin
berasal dari ginjal, dab merusak saraf untuk menunjukkan paralisis. Metode penunjukkan kepada
publik seperti yang dilakukan oleh Galen ini digunakan sebagai cara belajar bagi mahasiswa
kedokteran dan tak jarang menimbulkan perdebatan. AdaAda bebrapa teori Galen yang terbukti
benar seperti argumentasinya akan pikiran yang terdapat di otak, bukan di hati seperti yang
dikemukakan oleh Aristoteles.

Bagaimanapun juga ada beberapa teori yang cacat seperti pemahaman Galen akan sistem sirkulasi.
Ia menduga sistem vena dan arteri adalah dua sistem yang terpisah. Teori ini akhirnya ditolak oleh
William Harvey pada abad ke-17. Oleh karena ia menggunakan hewan sebagai media
percobaannya, terdapat kesalahpahaman antara organ hewan dan organ manusia. Hal ini
dikarenakan tidak semua organ serupa pada setiap spesies.
Ilmu kedokteran di Arab pada zaman pertengahan mengembangkan apa yang telah ditemukan para
pakar Yunani kuno, termasuk pula karya Galen seperti teori humoralnya. Banyak karya Galen
yang dituliskan dalam bahasa Yunani diterjemahkan ke bahasa Suriah oleh Imam Nestor di
Universitas Gundishapur, Persia. Oleh ilmuwan Arab, karya Galen kemudian diterjemahkan ke
bahasa Arab.

Aurelius Augustinus

Ia merupakan seorang bapa gereja yang pandangan-pandangan teologianya sangat berpengaruh


dalam Gereja Barat. Dilahirkan di Tagaste, Afrika Utara, tidak jauh dari Hippo Regius pada 13
Nopember 354. Ayahnya bernama Patricius, seorang kafir dan ibunya bernama Monica, seorang
ibu yang saleh dan yang penuh kasih. Augustinus lama menjadi anggota katekumen, namun tidak
bersedia untuk segera menerima sakramen baptisan. Ia memulai pendidikannya di kota
kelahirannya, Tagaste, kemudian belajar retorika dan filsafat di Kartago, ibukota provinsi Afrika
Utara. Setelah belajar di Kartago, Augustinus kembali ke kota kelahirannya dan di sana ia menjadi
guru retorika. Pada tahun 372 ia pindah ke Kartago dan menjadi guru retorika di sana.

Menurut rekan sezamannya, Hieronimus, Agustinus telah memperbaharui "Iman kuno".[note 2]


Pada awal hidupnya, ia banyak dipengaruhi oleh Manikeisme dan sesudahnya oleh Neoplatonisme
dari Plotinus. Setelah dibaptis dan memeluk Kekristenan pada tahun 386, Agustinus
mengembangkan pendekatannya sendiri dalam filsafat dan teologi dengan mengakomodir
berbagai metode dan sudut pandang.[5] Dengan keyakinan bahwa kasih karunia atau rahmat
Kristus mutlak dibutuhkan bagi kebebasan manusia, ia membantu merumuskan doktrin dosa asal
dan memberikan kontribusi penting pada pengembangan teori perang yang dapat dibenarkan.
Ketika Kekaisaran Romawi Barat mulai pecah, Agustinus mengembangkan konsep Gereja sebagai
suatu Kota Allah yang spiritual, berbeda dengan Kota Duniawi yang materiil.[6] Pemikirannya
sangat mempengaruhi cara pandang dunia abad pertengahan. Gereja yang berpegang pada konsep
Trinitas, sebagaimana didefinisikan dalam Konsili Nicea dan Konsili Konstantinopel,[7]
umumnya diidentifikasi sebagai Kota Allah-nya Agustinus.

Dalam Gereja Katolik dan Komuni Anglikan, ia dipandang sebagai seorang santo, seorang Doktor
Gereja atau Pujangga Gereja terkemuka, serta pelindung para biarawan dan biarawati Agustinian.
Hari peringatannya dirayakan pada tanggal 28 Agustus, hari wafatnya. Ia dipandang sebagai santo
pelindung para pembuat bir, penerbit dan percetakan, teolog, pengentasan penyakit mata, serta
sejumlah kota dan keuskupan.[8] Banyak kalangan Protestan, terutama Calvinis, menganggapnya
sebagai salah seorang bapa teologis Reformasi Protestan karena ajarannya tentang rahmat ilahi
dan kekeselamata

Dalam Kekristenan Timur, beberapa ajarannya diperdebatkan dan secara khusus pada abad ke-20
mendapat serangan dari teolog seperti John Romanides.[12] Namun, para tokoh dan teolog lainnya
dari Gereja Ortodoks Timur memperlihatkan banyak pemanfaatan dari karya-karya tulisnya,
terutama Georges Florovsky.[13] Kontrovesi doktrinal terpenting yang dihubungkan dengan
namanya adalah filioque,[14] yang ditolak oleh Gereja Ortodoks.[15] Ajaran-ajaran lain yang
diperdebatkan mencakup pandangannya mengenai dosa asal, doktrin mengenai rahmat atau
anugerah, dan predestinasi.[14] Bagaimanapun, meski dianggap keliru dalam beberapa hal, ia tetap
dipandang sebagai seorang suci (santo), dan bahkan telah memberikan pengaruh pada sejumlah
Bapa Gereja Timur, khususnya Gregorius Palamas.[16] Dalam Gereja Ortodoks, pesta
peringatannya dirayakan pada tanggal 28 Agustus,[14][17] dan ia menyandang gelar Beato ("Yang
Terberkati").Agustinus adalah salah seorang penulis Latin yang paling produktif dari segi karya-
karya yang masih terlestarikan hingga saat ini, dan daftar karyanya mencakup lebih dari 1.000
judul berbeda.[144] Karya Agustinus misalnya karya-karya apologetik dalam perlawanannya
terhadap bidah Arianisme, Donatisme, Manikeisme, dan Pelagianisme; teks-teks mengenai doktrin
Kristen, khususnya De Doctrina Christiana (Tentang Doktrin Kristen); karya-karya eksegesis
seperti komentar mengenai Kitab Kejadian, Mazmur, dan Surat Roma karya Paulus; banyak
khotbah dan surat; serta Retractationes, suatu tinjauan yang ia tulis menjelang wafatnya atas karya-
karya sebelumnya. Selain itu, Agustinus mungkin paling dikenal karena Pengakuan-Pengakuan
karyanya, yang adalah suatu laporan pribadi kehidupannya dahulu, dan De civitate Dei (Kota
Allah, meliputi 22 buku), yang ia tulis untuk memulihkan rasa percaya diri sesamanya umat
Kristen, yang sangat terguncang oleh peristiwa penjarahan Roma yang dilakukan suku bangsa
Visigoth pada tahun 410. Tentang Trinitas karyanya, yang di dalamnya ia mengembangkan apa
yang dikenal sebagai 'analogi psikologis' Tritunggal, juga termasuk di antara adikarya Agustinus,
dan dapat dikatakan sebagai salah satu karya teologis terbesar hingga zaman sekarang. Ia juga
menulis Tentang Pilihan Bebas Kehendak (De libero arbitrio), membahas alasan mengapa Allah
memberikan manusia kehendak bebas yang dapat digunakan untuk berbuat jahat.
Venerable Bede

• Lahir sekitar 672 atau 673Wearside atau Tyneside, County Durham


• Wafat 25 Mei 735 Jarrow, County Durham
• Dihormati di Gereja Katolik Roma, Gereja Ortodoks Timur, Komuni Anglikan, Gereja
Lutheran
• Dikanonisasi 1899 diakui sebagai seorang Doktor Gereja, Roma oleh Paus Leo XIII
• Tempat ziarah Katedral Durham, County Durham.
• Pesta 25 Mei
• Pelindung Para penulis dan sejarawan Inggris; Jarrow
St Bede - juga dikenal sebagai Venerable Bede - secara luas dianggap sebagai yang terbesar
dari semua sarjana Anglo-Saxon. Dia menulis sekitar 40 buku terutama yang berhubungan dengan
teologi dan sejarah.Bede mungkin lahir di Monkton, Durham. Tidak ada yang diketahui tentang
latar belakang keluarganya. Pada usia tujuh tahun ia dipercaya untuk mengurus Benedict Biscop,
yang tahun 674 AD telah mendirikan biara St Peter di Wearmouth. Pada 682 M, Bede
memindahkan biara di Jarrow, tempat dia menghabiskan sisa hidupnya. Pada usia 19 tahun dia
telah menjadi diaken dan dipromosikan menjadi imam di usia 30.

Beasiswanya mencakup sejumlah besar subyek, termasuk komentar-komentar tentang Alkitab,


pengamatan alam, musik dan puisi. Karya-karyanya yang paling terkenal, yang merupakan sumber
kunci untuk memahami sejarah Inggris awal dan kedatangan agama Kristen, adalah 'Historia
Ecclesiastica Gentis Anglorum' atau 'The Ecclesiastical History of the English People' yang selesai
pada 731 AD. Ini adalah karya sejarah pertama di mana sistem penanggalan AD digunakan.Bede
meninggal di selnya di biara pada Mei 735 AD.

Karya Bede dibagi menjadi tiga kelompok: komentar alkitabiah dan "ilmiah,", dan historis dan
biografi. arya-karyanya yang paling awal mencakup risalah tentang ejaan, nyanyian pujian, kiasan,
ayat, dan epigram. Risalah pertamanya pada kronologi, De temporibus ("On Times"), dengan
riwayat singkat yang dilampirkan, ditulis pada tahun 703. Pada tahun 725 ia menyelesaikan versi
yang sangat diperkuat, De temporum ratione ("On the Reckoning of Time"), dengan kronik jauh
lebih lama. Kedua buku ini terutama berkaitan dengan perhitungan Paskah. Komentar Alkitabnya
yang paling awal mungkin adalah bahwa pada Wahyu kepada Yohanes (703? –709); dalam hal ini
dan banyak karya yang serupa, tujuannya adalah untuk mentransmisikan dan menjelaskan bagian-
bagian yang relevan dari para Bapa Gereja. Meskipun penafsirannya sebagian besar bersifat
alegoris, memperlakukan banyak teks alkitabiah sebagai simbol makna yang lebih dalam, ia
menggunakan beberapa penilaian kritis dan berusaha merasionalisasi ketidaksesuaian. Di antara
yang paling terkenal adalah syairnya (705–716) dan prosa (sebelum 721) kehidupan St. Cuthbert,
uskup di Lindisfarne. Karya-karya ini tidak kritis dan berlimpah dengan kisah-kisah mukjizat;
karya historis yang lebih eksklusif adalah Historia abbatum (sekitar 725; "Kehidupan Para Biara").

Pada 731/732 Bede menyelesaikan Historia ecclesiastica-nya. Terbagi menjadi lima buku, itu
mencatat peristiwa di Inggris dari penggerebekan oleh Julius Caesar (55-54 SM) hingga
kedatangan di Kent (597 CE) St. Augustine dari Canterbury. Untuk sumbernya, ia mengklaim
otoritas surat kuno, "tradisi leluhur kita," dan pengetahuannya sendiri tentang peristiwa
kontemporer.

Bede tertarik pada arus, karena mereka adalah fitur penting di Jarrow dan Wearmouth, kedua
tempat itu terletak di mulut sungai yang menjorok ke Laut Utara. Bede memperhatikan bahwa
waktu ketika gelombang tinggi di tempat-tempat ini dipengaruhi oleh kondisi lokal, sehingga
menarik perhatian pada fenomena yang kemudian dikenal sebagai umum di pelabuhan di seluruh
dunia dan dikenal sebagai 'pembentukan pelabuhan‘Pikirannya lebih condong ke masalah
keselamatan dan pemuliaan Tuhan daripada untuk menyelidiki detail alam semesta.

Pembelajaran bahasa Yunani asli melanda Barat dari abad ke-12. Masuknya pembelajaran
Yunani yang tiba-tiba ini pertama kali muncul sebagai terjemahan Latin dari teks-teks Islam, baik
dari karya Arabiam asli seperti aljabar Al Khawarizmi dan ibn al-Haytham's optik, yang mencapai
Barat sebagai Opticae Thesaurus (Treasury of Optics), atau sebagai terjemahan bahasa Arab, dan
komentar pada, teks-teks Yunani oleh Aristoteles.

Teksa Yunani tersedia dalam bahasa Yunani dan Spanyol, yang diterjemahkan pertama kali di
Tolendo di Kota Spanyol oleh Gerard dari Cremona(menghasilkan lebih dari 80 karya termasuk
Plotemy Almagest), Michael S Adelard (penerjemah ilmiah kedalam bahasa latin pada teks utama
geometri),dan Michel Scot yang terkenal sebagai astrologer dan wizrd yang menerjemahkan
karya-karya bahasa ibrani dan arab serta penerjemah karya Ibnu-Rushd serta teks astronom Al-
Bittruji tentang bola surgawi)

Terdapat pengaruh munculnya Paris Universty yang berkembang para dominikan dan frasiskan
mulai mengajar dan Oxford yang memunculan Robert Grosseteste dan Roger Bacon. Didirikan
tahun 1770 sebagai pengembangan sekolah katedral pada abad kesembilan ketika dipimpin Raja
Alferd.
Robert Grosseteste

 Takhta Keuskupan Lincoln


 Instalasi 1235
 Akhir Masa Jabatan 1253
 Pendahulu Hugh dari Wells
 Pengganti Henry dari Lexington
 Lahir 1175
Stow,[1] Suffolk
 Wafat 9 Oktober 1253
Buckden, Huntingdonshire

Grosseteste,lahir di Suffolk,Timur Inggris tahun 1168 dan meninggal tahun 1253. Beliau dosen
utama dalam teologi di Oxford yang mengarahkan pada belajar matematika dan ilmu alam tidak
hanya belajar tulisan suci dan bahasa.Grosseteste memiliki rasa ingin tahu yang besar tentang hal-
hal alami dan menulis teks-teks penting tentang astronomi, tentang kosmos, tentang suara dan
khususnya, pada optik.
Sifat ilmu pengetahuan ilmiah, dimulai dengan pengalaman manusia tentang fenomena, yang
biasanya kompleks untuk menemukan penyebabnya (Agent Casual). Kemudian, menganalisisnya,
menguraikannya ke dalam bagian-bagian komponen atau prinsip-prinsipnya. Setelah ini,
fenomena yang diamati harus direkonstruksi dari prinsip-prinsip ini atas dasar hipotesis dan,
akhirnya, hipotesis itu sendiri harus diuji dan diverifikasi atau dibantah oleh observasi. Grosseteste
adalah yang pertama dari orang-orang Skolastik untuk memahami sepenuhnya visi Aristoteles
tentang jalan ganda penalaran ilmiah: generalisasi dari pengamatan tertentu menjadi hukum
universal, dan kemudian kembali lagi dari hukum universal ke prediksi khusus. Grosseteste
menyebut ini "resolusi dan komposisi". Jadi, misalnya, melihat detail bulan, adalah mungkin untuk
sampai pada hukum universal tentang alam. Sebaliknya setelah hukum universal ini dipahami,
adalah mungkin untuk membuat prediksi dan pengamatan tentang objek lain selain bulan.
Grosseteste mengatakan lebih lanjut bahwa kedua jalur harus diverifikasi melalui eksperimen
untuk memverifikasi prinsip-prinsip yang terlibat.

Agent of casual, yang dianalisis Grosseteste,sebagai titik awal prosedur Aristotelian, suatu
klasifikasi ilmu pengetahuan yang menunjukkan adanya hubungan. Seperti optic dan astronomi
berada dibawah geometri karena keduanya menggunakan teknik geometrikai untuk menjelaskan
perilaku dari sinar cahaya yang dilambangkan dari cermin atau dibiaskan melalui gelas atau air,
dan gerak benda-benda langit. Jadi Grosseteste menyimpulkan, mengikuti apa yang dikatakan oleh
Boethius, bahwa matematika adalah yang tertinggi dari semua ilmu, dan dasar untuk semua yang
lain, karena setiap ilmu alam pada dasarnya bergantung pada matematika. Dia mendukung
kesimpulan ini dengan melihat cahaya, yang ia yakini sebagai "bentuk pertama" dari semua hal,
sumber dari semua generasi dan gerak (kira-kira apa yang sekarang dikenal sebagai biologi dan
fisika). Oleh karena itu, karena cahaya dapat direduksi menjadi garis dan titik, dan dengan
demikian sepenuhnya dijelaskan dalam bidang matematika, matematika adalah urutan tertinggi
sains.

Usulan baru bahwa bintang-bintang itu terdiri dari empat elemen terrestrial.Menulis tentang
kalender, menunjukkan bahwa satu tahun 365 1/4 hari dan siklus bulan 19 tahun tidak cukup
akurat, dan menganjurkan pengukuran yang lebih tepat dari panjang tahun dan hubungannya
dengan bulan

Grosscteste tidak membatasi dirinya pada spekulasi filosofis tentang cahaya; dirangsang oleh
karya al-Haytham tentang optik, dia membahas secara detail perilaku sinar cahaya. Dia
mendiskusikan sinar visual langsung, memantulkan sinar dan sinar bias, dan pembentukan pelangi.
Dia menyebutkan gambar yang dibentuk oleh len es dan mirrois dia mengatakan bahwa semua ini
'tak tersentuh dan tidak dikenal di antara kita.Hal ini menunjukkan kepada kita bagaimana kita
dapat membuat benda-benda yang jaraknya sangat panjang nampak ditempatkan sangat dekat, dan
benda-benda besar dekat tampak sangat kecil, dan bagaimana kita dapat membuat benda-benda
kecil ditempatkan pada jarak yang tampak sebesar yang kita inginkan , sehingga memungkinkan
bagi kita untuk membaca huruf terkecil pada jarak yang luar biasa, atau menghitung pasir, atau
biji-bijian, atau biji-bijian, atau benda-benda kecil apa pun yang dibaca
Grosseteste telah cukup bereksperimen dengan cermin cekung dan lensa pembesar Grosseteste
juga membahas hukum pembiasan cahaya melalui lensa, meskipun ia tidak mencapai pemahaman
yang lengkap; yang datang atau setelah 1621. Namun demikian karya optiknya adalah pencapaian
besar dan sekilas rangsangan untuk karya ilmiah dan eksperimental pada buku-buku tentang ilmu
pengetahuan Yunani.

Roger Bacon

• Lahir: 1214, Ilchester, Britania Raya


• Meninggal: 1292, Oxford, Britania Raya

• Pendidikan: Universitas Oxford


• Era: Filsafat abad pertengahan
• Terpengaruh oleh: Aristoteles, Ibnu Haitham, Robert Grosseteste,

Roger Bacon merupakan murid dari Grosseteste yang berusia 50tahun lebih muda. Bacon
mengajar di Paris, tetapi dia kembali ke Oxford pada tahun 1247 di mana dia diintensifkan ke
Grosseteste. Roger Bacon adalah ahli filsafat dan ilmuwan inggris, pembaru pendidikan, biarawan
Fransiskan, bapak ilmu pengetahuan modern. Ia mengatakan bahwa alkitab penting untuk
memperkuat iman tapi pengamat, eksperimen, pengukuran dan matematika sangat penting bagi
ilmu. Ia rajin sekali mempelajari beberapa bahasa, ilmu kimia, astronomi, matematika dan
terutama optika. Karena pengetahuannya sangat luas ia mendapat julukan “Dokter Mirabilis” yang
artinya “Sarjana yang Mengagumkan”. Atas perintah Paus Clement IV ia menulis buku semacam
ensiklopedi dengan judul “Karya Besar, Karya Kecil dan Karya Ketiga”. Dalam buku itu antara
lain ia berbicara tentang dasar-dasar pesawat terbang, kapal bermotor, kereta, kacamata, teleskop
dan cara membuat mesin. Ia mengusulkan agar kurikulum di universitas-universitas diubah, agar
universitas tidak hanya mengajarkan filsafat dan teologi tapi terutama pengetahuan eksakta. Ia juga
mencela cara berpikir yang spekulatif yang menghasilkan pengetahuan yang tidak dapat
dibuktikan kebenarannya.

Roger Bacon berasal dari keluarga kaya raya. Ia lahir kira-kira pada tahun 1220. Tempat
lahirnya tidak diketahui dengan pasti. Mungkin di lishester, mungkin di Bisley. Masa kecilnya
juga tidak kita ketahui. Pada umur 13 tahun ia masuk Universitas Oxford. Pada zaman itu anak
berumur 13 tahun memang dapat masuk universitas. Setelah kuliahnya selesai Bacon mengajar di
Universitas Paris. Ia memberikan kuliah tentang Aristoteles.

Dua tahun kemudian (1247) Bacon berubah haluan. Ia mulai tertarik pada ilmu yang dapat
dibuktikan kebenarannya, ialah ilmu yang diperoleh dari pengalaman, eksperimen, pengukuran
dan dapat dijabarkan dalam matematika. Ia segera mempelajari kimia, astronomi, matematika dan
optika. Optika adalah cabang fisika yang mempelajari cahaya. Bacon lalu membuat semacam
laboratorium. Bertahun-tahun ia menyelidiki bagaimana mata dapat melihat. Ia mengadakan
berbagai eksperimen dengan lensa dan kaca. Ia mengadakan eksperimen di bidang kimia, yang ada
pada waktu itu disebut alkemi. Akhirnya ia dapat memberikan petunjuk cara membuat balon udara
dan mesiu.

Ia jadi masyhur, tapi banyak musuhnya, karena ia suka melontarkan kritik yang pedas dan
tajam terhadap para ahli teologi dan ilmuwan yang tidak pernah mengadakan pengamatan,
eksperimen dan pengukuran. Kata orang, karena sikap Roger Bacon yang menentang arus zaman,
Bacon dijebloskan kedalam penjara selama 14 tahun. Ia baru dibebaskan kembali dua tahun
sebelum meninggal. Pada umur 80 tahun ia berpendapat bahwa daging tidak akan busuk bila
dibekukan. Pada pertengahan musim dingin, ketika udara sangat dingin. Bacon ingin membuktikan
kebenaran teorinya. Ia keluar dari rumahnya sambil membawa ayam mati. Ayam mati itu diisinya
dengan salju, karena Bacon sudah tua dan daya tubuhnya sudah lemah, ia kedinginan dan
menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Bacon dengan spesifik, membagi pengalaman menjadi dua jenis pengalaman diperoleh melalui
pengalaman mistik batin, dan tahu langkan yang diperoleh dengan cara penyebab eksterior,
dibantu oleh Instrumen dan penggunaan matematika.
Pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman dunia alam, menggunakan indra seseorang
sendiri atau dibantu oleh instrumen dan mengarah pada penemuan dan deskripsi 'indah', tetapi
bukan pengetahuan yang diperoleh dari eksperimen yang dirancang khusus untuk menjawab
pertanyaan spesifik, itu adalah sesuatu yang dimiliki oleh usia yang jauh kemudian.

Menekankan bahwa lensa tidak hanya digunakan untuk pembakaran tetapi juga untuk
pembesaran, untuk membantu penglihatan Dia mendeskripsikan kisah al-Haytham tentang malam
dari sudut pandang perangkat pembentuk gambar, dan kemudian memberikan delapan aturan asli
sendiri untuk mengklasifikasikan permukaan lensa cembung dan cekung sehubungan dengan
mata.

Balam bukunya Opus Majus (Pekerjaan Utama), yang selesai pada pertarungan 1267, kita
dapat membentuk badan transparan dan mengaturnya sedemikian rupa sehubungan dengan
penglihatan dan objek kita, bahwa sinar akan dibengkokkan dengan cara apa pun yang kita
inginkan, dan di bawah setiap sudut yang kita inginkan; kita dapat melihat objek dekat atau dari
kejauhan. Jadi dari jarak yang luar biasa kita bisa membaca huruf-huruf terkecil. Jadi, kita juga
dapat menyebabkan matahari, bulan dan bintang-bintang dalam penampilan untuk turun di sini.

Kita dapat menyebabkan teleskop eksperimental Had Bacon? Ini bukan di luar batas-batas
kemungkinan, meskipun seandainya ia memiliki kemungkinan besar, mengingat lensa yang
tersedia pada saat itu, bahwa pembesaran akan menjadi kecil dan gambar optik yang dihasilkan
sangat buruk.
William of Ockham

Gambar William of Ockham


Sumber : nealumphred.com

Lahir Tanggal : 1285


Tempat lahir : Ockham, Britania Raya
Meninggal tanggal : 10 April 1347
Tempat meninggal : Muchen, Jerman
Bidang Ahli : Filsuf, logikawan

Penghargaan : Namanya diabadikan dalam istilah yang amat terkenal, yaitu prinsip
“Pisau Ockham”

Pisau Ockham menyatakan bahwa seseorang sebaiknya tidak berasumsi lebih dari yang
diaperlukan. Bilamana terdapat banyak penjelasan untuk sebuah fenomena, pilihlah versi yang
paling sederhana. Sebuah pohon hangus di tanah bisa disebabkan oleh mendaratnya pesawat
makhluk luar angkasa atau sambaran petir. Menurut Pisau Occam, sambaran petir adalah
penjelasan yang dipilih karena memerlukan asumsi yang paling sedikit.

Ketika mendiskusikan Pisau Occam dalam kedokteran zaman ini, dokter dan filosof
kedokteran berbicara tentang sifat hemat diagnostik. Sifat hemat diagnostik mendukung bahwa,
saat mendiagnosis suatu cedera atau penyakit, dokter sebaiknya berupaya mencari sesedikit
mungkin penyebab yang bisa menjelaskan semua gejalanya.

Prinsip pisau bedah Ockham pada hakikatnya merupakan kepercayaan bahwa milyaran
ragam fenomena di alam semesta dapat dicari penyebabnya atau berakar pada faktor-faktor yang
sebenarnya berjumlah sedikit atau bersifat sangat mendasar. Prinsip inilah yang hingga kini
menjadi salah satu syahadat utama dari seluruh ilmuwan di dunia.

Ockham berpendapat bahwa kepercayaan pada Tuhan adalah masalah iman dan bukan
pengetahuan serta bertentangan dengan arus utama, dia bersikeras bahwa teologi bukanlah sebuah
sains dan menolak semua bukti dugaan keberadaan Tuhan. Dia percaya bahwa akal manusia tidak
dapat membuktikan keabadian jiwa maupun keberadaan Tuhan. Bagi Ockham, satu-satunya
entitas yang benar-benar penting adalah Tuhan.

Thomas Bradwardine

Gambar Thomas Bradwardine


Sumber : williamnava.com

Lahir Tanggal : 1300


Tempat lahir : Chichester, Britania Raya
Meninggal tanggal : 26 Agustus 1349
Tempat meninggal : Canterbury, Britania Raya
Bidang Ahli : Matematikawan, fisikawan, filsuf, teolog

Penghargaan : Dokter Profundus (julukan abad pertengahan yang berarti “Dokter yang
Mendalam”)

Bradwardine adalah salah satu Kalkulator Oxford ini, yang mempelajari mekanika dengan
William Heytesbury, Richard Swineshead , dan John Dumbleton . Kalkulator Oxford membedakan
kinematika dari dinamika , menekankan kinematika, dan menyelidiki kecepatan sesaat. Mereka
pertama kali merumuskan teorema kecepatan rata - rata : sebuah benda yang bergerak dengan
kecepatan konstan bergerak dengan jarak yang sama dengan tubuh yang dipercepat dalam waktu
yang sama jika kecepatannya setengah kecepatan akhir dari tubuh yang dipercepat. Mereka juga
mendemonstrasikan teorema ini - dasar dari "The Law of Falling Bodies" - jauh sebelum Galileo
, yang secara umum dipercaya dengannya.

Dalam Tractatus de proportionibus (1328), Bradwardine memperluas teori proporsi


Eudoxus dari Cnidus untuk mengantisipasi konsep pertumbuhan eksponensial , kemudian
dikembangkan oleh Bernoulli dan Euler , dengan bunga majemuk sebagai kasus khusus. Argumen
untuk teorema kecepatan rata-rata (di atas) membutuhkan konsep matematika modern batas , jadi
Bradwardine harus menggunakan argumen pada zamannya. Ahli matematika dan sejarawan
matematis, Carl Benjamin Boyer menulis, "Bradwardine mengembangkan teori Boethian tentang
dua atau tiga atau lebih umum, apa yang kita sebut sebagai proporsi 'n-tuple'".
Boyer juga menulis bahwa "karya-karya Bradwardine mengandung sejumlah dasar
trigonometri yang dikumpulkan dari sumber - sumber Muslim ". Namun "Bradwardine dan rekan-
rekan Oxfordnya tidak cukup membuat terobosan untuk sains modern" (Cantor 2001, hal. 122).
Alat yang hilang yang paling penting adalah kalkulus .

Jean Buridan

Gambar Jean Buridan


Sumber : alchetron.com
Lahir Tanggal : 1295
Tempat lahir : Bethune di utara Prancis
Meninggal tanggal : 1358

Bidang Ahli : Filsuf Aristoteles, ahli logika, dan ahli teori ilmiah dalam bidang
optik dan mekanik

Penghargaan : guru filsafat alam yang paling terkemuka dan berpengaruh di


Universitas Paris pada abad keempat belas

Setelah belajar filsafat di Uversitas Paris di bawah pemikir nominalist William dari
Ockham , Buridan diangkat sebagai profesor filsafat di sana. Dia menjabat sebagai rektor
universitas pada tahun 1328 dan tahun 1340, tahun di mana dia mengutuk pandangan Ockham,
suatu tindakan yang kadang-kadang disebut benih pertama skeptisisme teologis. Karya Buridan
sendiri dikutuk dan ditempatkan pada Indeks Buku Terlarang dari 1474 hingga 1481 oleh partisan
dari Ockham.

Sebagai pembela prinsip kausalitas , Buridan menegaskan versi modifikasi dari moral
tradisional determinisme, menyatakan bahwa laki-laki harus melakukan apa yang menyajikan
dirinya sebagai kebaikan yang lebih besar tetapi bahwa kehendak bebas untuk menunda
pertimbangan alasan dengan menyarankan penyelidikan yang lebih menyeluruh ke dalam nilai
motif. Dilema jenis pilihan moral tertentu, antara dua benda yang sangat identik, diilustrasikan
oleh alegori yang dirayakan. "Buridan's ass," meskipun hewan yang disebutkan dalam komentar
Buridan tentang Aristoteles De caelo ("On the Heaven ") sebenarnya adalah anjing, bukan keledai.
Diskusinya berpusat pada metode yang dengannya anjing memilih antara dua jumlah makanan
yang sama yang ditempatkan di hadapannya. Dengan melihat simetri informasi dan simetri
preferensi tentang dua item, dia menyimpulkan bahwa anjing harus memilih secara acak; hasil ini
mengarah pada penyelidikan teori probabilitas.
Di antara pencapaian Buridan dalam mekanika adalah revisinya terhadap teori Aristoteles
tentang gerak , yang telah mempertahankan bahwa sesuatu terus bergerak oleh udara di sekitarnya.
Buridan mengembangkan teori dorongan yang digunakan oleh penggerak untuk memindahkan
kekuatan, sebanding dengan kecepatan dan massa, yang membuatnya tetap bergerak. Selain itu, ia
dengan benar berteori bahwa hambatan udara semakin mengurangi dorongan dan bobot itu dapat
menambah atau mengurangi kecepatan. Studinya tentang gambar-gambar optikal menggambarkan
perkembangan modern dalam sinematik. Dalam logika dia menjelaskan doktrin-doktrin
Aristoteles, Ockham, dan Peter dari Spanyol. Selain komentar pada Organon, Fisika, De anima,
Metafisika, dan Ekonomi karya Aristoteles , karya-karyanya mencakup Summula de dialecta
(1487) dan Consequentie (1493).
Pada 1340 Buridan adalah rektor universitas untuk kedua kalinya, dan pada tahun itu ia
menandatangani undang-undang fakultas seni yang mencela master tertentu untuk praktik
menafsirkan teks dalam arti harfiah daripada sesuai dengan niat penulisnya. , memperingatkan
bahwa praktik ini memunculkan "kesalahan tak tertahankan tidak hanya dalam filsafat tetapi
sehubungan dengan Kitab Suci". Salah satu artikel kecaman menggunakan pernyataan yang dibuat
oleh Nicolaus dari Autrecourt, yang pandangan skeptisnya tentang kesimpulan kausal diserang
oleh Buridan dalam tulisan-tulisannya sendiri. Penyebutan dokumenter terakhir tentang Buridan
terjadi dalam undang-undang tertanggal 12 Juli 1358, di mana namanya muncul sebagai saksi atas
kesepakatan antara Picard dan negara-negara Inggris di universitas. Bukan tidak mungkin dia
menjadi korban Wabah Hitam, yang pada tahun 1358 mengambil nyawa banyak dari mereka yang
berhasil selamat dari wabah pertamanya pada tahun 1349.

Buridan adalah seorang ulama sekuler daripada anggota ordo religius, ia tetap di fakultas
seni sampai akhir hidupnya tanpa, tampaknya, berusaha untuk mendapatkan gelar dalam teologi.
Di masa hidupnya, ia dijunjung tinggi oleh rekan-rekannya, para siswa, dan atasan gerejawi; dan
selama hampir dua abad setelah kematiannya, ajaran-ajarannya dalam filsafat dan logika alam
adalah pengaruh terpenting di universitas-universitas Eropa utara dan timur. Sebuah dokumen
dalam arsip Universitas Cologne, tertanggal 24 Desember 1425, berbicara tentang abad
sebelumnya sebagai “zaman Buridan,” dan ketika George Lockert, pada tahun 1516, mengedit
salah satu karya Buridan, ia menyatakan bahwa Buridan masih memerintah studi fisika di Paris.
Pada abad-abad kemudian, kisah tentang keledai yang mati kelaparan karena dia tidak dapat
memilih antara dua kumpulan jerami yang sama diinginkannya dikaitkan dengan Buridan, dan
cerita lain, mungkin legendaris tetapi diabadikan oleh penyair François Villon, terkait bahwa
Buridan telah terlibat dalam hubungan skandal dengan istri Philip V dari Perancis dan, atas
perintah raja, diikat dalam karung dan dibuang ke Sungai Seine.

Tulisan-tulisan Buridan yang masih ada terdiri dari ceramah yang dia berikan pada mata
pelajaran dalam kurikulum fakultas seni di Paris. Pada abad keempat belas kurikulum ini sebagian
besar didasarkan pada studi risalah Aristoteles, bersama dengan Summulae logicales dari Peter of
Spain dan buku teks abad pertengahan lainnya dari tata bahasa, matematika, dan astronomi.
Buridan menyusun buku teksnya sendiri, Summula de dialectica , sebagai revisi dan amplifikasi
"modern" dari teks Peter of Spain; ia juga menulis dua risalah tentang topik-topik lanjutan logika,
berjudul Consequentiae and Sophismata , yang merupakan salah satu kontribusi paling menarik
bagi logika abad pertengahan akhir. Semua karya-karyanya yang lain adalah dalam bentuk
komentar-komentar dan buku-buku kritis tentang Pertanyaan - pertanyaan mengenai risalah-
risalah utama dari korpus Aristoteles. Komentar literal hanya ada dalam versi naskah yang tidak
diterbitkan, tetapi buku Pertanyaan tentang Fisika Aristoteles , Metafisika, Deanima, Parva
naturalia, etika Nicomachean , dan Politik diterbitkan, bersama dengan tulisan Buridan dalam
logika, setelah penemuan mesin cetak.
Nicole Oresme

Gambar Nicole Oresme


Sumber : merdeka.com

Lahir Tanggal : 1320


Tempat lahir : Allemagne (sekarang Fleury-sur-Orne), Normandia, Perancis
Meninggal tanggal : 11 Juli 1382
Tempat meninggal : Lisieux, Perancis
Bidang Ahli : Natural philosophy, astronomy, theology, mathematics
Penghargaan : grand master dari College of Navarre pada 1356

Persahabatannya dengan dauphin Perancis (masa depan Raja Charles V) tampaknya telah
dimulai sekitar waktu ini. Pada 1359 ia menandatangani dokumen sebagai "sekretaris raja,"
sedangkan Raja John II telah di Inggris sejak 1356 dengan dauphin yang bertindak sebagai bupati.
Pada 1360 Oresme dikirim ke Rouen untuk menegosiasikan pinjaman untuk dauphin.

Salah satu hal baru pemikiran yang diasosiasikan dengan Oresme adalah penggunaan
metafora tentang langit sebagai jam mekanis. Telah dikemukakan bahwa metafora ini - yang
tampaknya memekanisasi kawasan surgawi secara modern - muncul dari penerimaan Oresme
terhadap teori pendorong abad pertengahan, sebuah teori yang menjelaskan kelanjutan gerak
proyektil berdasarkan kekuatan atau dorongan yang terkesan. Buridan, tuan Oresme yang jelas,
telah menyarankan kemungkinan bahwa Tuhan dapat mengesankan dorongan dalam benda-benda
langit, dan bahwa ini, bertindak tanpa perlawanan atau kecenderungan bertentangan, dapat
melanjutkan gerak mereka tanpa batas, sehingga mengeluarkan kecerdasan Aristoteles sebagai
penggerak yang berkelanjutan. Pembacaan beberapa karya Oresme yang berbeda, mulai dari tahun
1340-an hingga 1377, yang semuanya membahas penggerak langit, bagaimanapun, menunjukkan
bahwa Oresme tidak pernah meninggalkan konsep kecerdasan sebagai penggerak, sementara ia
secara khusus menolak dorongan sebagai penggerak surgawi di Pertanyaannya de celo. Dalam
diskusi ini ia menekankan perbedaan penting antara mekanisme yang mengatur gerak terestrial
dan yang terlibat dalam gerakan selestial.

Dalam dua bagian dari karya terakhirnya, Livre du ciel et du monde d'Aristote dia
mengemukakan :

(1) kemungkinan bahwa Tuhan menanamkan di surga pada saat penciptaan kekuatan-kekuatan
khusus dan resistensi mereka dimana langit bergerak terus seperti mekanik jam, tetapi tanpa
kekerasan, kekuatan dan resistensi berbeda dari yang ada di bumi; dan

(2) bahwa “bukan tidak mungkin langit digerakkan oleh kekuatan atau kualitas jasmani di
dalamnya, tanpa kekerasan dan tanpa kerja, karena perlawanan di surga tidak mendorong mereka
ke gerakan lain atau untuk beristirahat tetapi hanya [ efek] bahwa mereka tidak bergerak lebih
cepat.

”Pernyataan terakhir terdengar inersia, namun menekankan perbedaan antara resistansi dan
resistansi celestial di bumi, bahkan saat memperkenalkan analog ke kekuatan dan ketahanan alami.
Dalam pengobatan lain dari gerakan angkasa Oresme menyatakan bahwa kekuatan "sukarela"
daripada kekuatan "alami" terlibat, tetapi bahwa kekuatan "sukarela" berbeda dari "alami" yang
tidak dapat dihitung dalam hal teorema proporsionalitas numerik yang berlaku untuk kekuatan
alam. dan resistensi. Selain retensinya kecerdasan sebagai penggerak, faktor lebih lanjut mencegah
identifikasi salah satu perawatan Oresme penggerak selestial dengan usulan Buridan. Bagi
Buridan, dorongan adalah sesuatu yang sifatnya permanen (res natura permanens) yang korup
oleh perlawanan dan kecenderungan yang bertentangan. Tetapi Oresme tampaknya berpendapat
dalam Questiones de celo bahwa dorongan itu tidak permanen, tetapi self-expending oleh fakta
bahwa ia menghasilkan gerak. Jika ini benar-benar apa yang dimaksudkan Oresme, jelas tidak ada
untungnya menggunakan dorongan seperti itu dalam penjelasan gerakan surgawi, karena kecuali
dorongan seperti itu adalah kekuatan tak terbatas (dan dia akan menolak hipotesis ini untuk semua
kekuatan semacam itu) mereka harus diperbarui terus oleh Tuhan. Seseorang mungkin juga
menjaga kecerdasan sebagai penggerak. Argumen yang lebih penting lagi menentang gagasan
bahwa Oresme menggunakan teori pendorong untuk menjelaskan gerakan surgawi adalah bahwa
ia tampaknya telah mengaitkan dorongan dengan gerak yang dipercepat, namun bersikeras pada
gerak seragam langit. Kembali ke metafora jam, harus dicatat bahwa di dua tempat di mana
metafora digunakan, Oresme tidak menerapkannya pada keseluruhan, alam semesta tetapi hanya
untuk gerakan selestial.

Anda mungkin juga menyukai