Anda di halaman 1dari 4

Rangkuman Modul 4 Materi dan Pembelajaran PKn SD

MODUL 4
MATERI DAN PEMBELAJARAN
KERAGAMAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT INDONESIA DAN KEBANGGAAN
SEBAGAI BANGSA INDONESIA

KEGIATAN BELAJAR 1
KERAGAMAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT INDONESIA

Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan bangsa Indonesia yang tertuang dalam buku
Sutasoma karangan Mpu Tantular. Tahun 1908 telah dirintis perjuangan yang bersifat nasional
yaitu “Boedi Utomo” yang dipelopori oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo. Dan pada tanggal 28
Oktober 1928 dicetuskan ikrar Sumpah Pemuda dan untuk pertama kalinya dinyanyikan lagu
“Indonesia Raya” ciptaan W.R. Supratman.
Kebhinnekaan yang ada di Indonesia selain merupakan potensi juga merupakan tantangan
yang harus diupayakan penyelesaiannya. Tantangan tersebut semakin terasa dalam menghadapi
krisis multidimensional yang telah menjelma menjadi krisis ekonomi yang berkepanjangan.
Kondisi demikian dirasakan sebagai tantangan, karena akan mudah menyulut terjadinya berbagai
tindakan kekerasan, kecemburuan sosial dan tidak sedikit terjadinya upaya pengrusakan-
pengrusakan  terhadap  fasilitas  umum.  Kesemuanya  itu dapat  menimbulkan terjadinya
disintegrasi bangsa, oleh karena itu perlu dilakukan upaya-upaya untuk mencari kesamaan isi
dan misi dalam membangun masyarakat Indonesia yang aman, sejahtera.
Awan Mutaqin (1992:49-50) menyatakan bahwa konstruksi keragaman kebudayaan
bangsa Indonesia dapat dirumuskan berdasarkan nilai adaptasi ekologis, sistem kemasyarakatan
dan berbagaia pengaruh unsur-unsur dari luar, dengan rincian:
1.    Budaya berkebun sederhana
2.    Budaya berladang dan bersawah
3.    Budaya bersawah
4.    Budaya masyarakat kota
5.    Budaya metropolitan
Kontjaraningrat (1993:384) ada 4 aspek yang harus diperhatikan dalam mengalisis
hubungan antar suku bangsa dan golongan, yaitu:
1.    Sumber-sumber konflik
2.    Potensi untuk toleransi
3.    Sikap dan pandangan dari suku bangsa atau golongan terhadap sesuatu suku bangsa atau
golongan
4.    Kondisi masyarakat dimana hubungan dan pergaulan antar suku bangsa atau golongan tersebut
berlangsung
Kontjaraningrat juga mengatakan sumber-sumber konflik di Negara berkembang
termasuk Indonesia ada 5 yaitu:
1.    Konflik terjadi apabila warga dari dua suku bangsa masing-masing bersaing dalam mendapatkan
mata pencaharian hidup yang sama
2.    Warga dari satu suku bangsa memaksakan unsur dari kebudayaan kepada suku bangsa yang lain
3.    Konflik yang fanatik apabila suku bangsa memaksakan konsep agamanya terhadap suku bangsa
yang lain
4.    Suku bangsa berusaha mendominasi suku bangsa lain secara politis
5.    Potensi konflik terpendam dalam hubungan antara suku suatu bangsa bermusuhan secara adat
Namun demikian terdapat 2 potensi suku bangsa untuk bersatu yaitu:
1.    Warga dari kedua suku bangsa dapat saling bekerja sama secara sosial ekonomi
2.    Warga dari kedua suku bangsa dapat hidup berdampingan dapat menetralisasi hubungan apabila
akan terjadi konflik

                                                                                                                                     
KEGIATAN BELAJAR 2
KEBANGGAAN SEBAGAI BANGSA INDONESIA

Indonesia adalah negara kesatuan yang terdiri dari beribu-ribu pulau, baik pulau besar
atau pun pulau kecil yang jumlahnya mencapai 17.508 buah, sehingga mendapat julukan
Nusantara. Indonesia adalah negara yang terletak di posisi silang dan di antara dua buah
Samudra dan duabuah Benua yang menyebabkan Indonesia berada dalam posisi yang strategis.
Sekali pun wilayah Indonesia tersebar di antara pulau-pulau, tidak menjadikan
penduduknya bercerai. Hal ini karena bangsa Indonesia telah mempunyai ikatan sejarah maupun
juridis formal yang dapat dibanggakan.
     Menurut Ernest Renan, bangsa Indonesia terbentuk dari orang-orang yang mempunyai
persamaan latar belakang sejarah, pengalaman serta perjuangan yang sama dalam mencapai
hasrat untuk bersatu.
     Terbentuknya bangsa dapat disimpulkan atas beberapa kesamaan seperti :
1.    Latar belakang sejarah
2.    Pengalaman
3.    Perjuanagan dalam mencapai kemerdekaan
4.    Keturunan
5.    Adat istiadat
6.    Bahasa
Ikatan Yuridis bangsa Indonesia terdaoat di berbagai rumusan yang tertuang dalam
berbagai bentuk peraturan perundang-undangan di Indonesia, seperti Pembukaan UUD 1945,
batang tubuh UUD 1945, Ketetapan MPR, dan berbagai peraturan perundang-undangan lainnya.
Bangsa Indonesia mempunyai berbagai keunggulan dibandingkan dengan bangsa lain,
diantaranya sebagai berikut:
1. Jumlah dan potensi penduduk yang besar
2. Keanekeragaman sosial budaya
3. Keindahan alam dan fauna
4. Konsep wawasan nusantara dalam pengembangan wilayahnya
5. Semangat sumpah pemuda
6. Memiliki tata krama dan kesopanan yang tidak dimiliki bangsa lain
7. Letak wilayahnya yang sangat strategis dan salah satu keajaiban dunia ada di Indonesia
8. Dipercaya menjadi tuan rumah dari berbagai konferensi Internasional (KAA, KTT Non
Blok, dsb)

KEGIATAN BELAJAR 3
PEMBELAJARAN KERAGAMAN SOSIAL BUDAYA  MASYARAKAT INDONESIA
DAN KEBANGGAAN SEBAGAI BANGSA INDONESIA

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dalam kurikulum sangat penting dan strategis


karena tugas dan peran Pkn adalah menggariskan komitmen untuk melaksanakan proses
pembangunan karakter bangsa (national and character building).
     Secara khusus tujuan PKn adalah dapat mengembangkan berbagai kompetensi
diantaranya adalah:
1.    Kemampuan berpikir rasional, kritis dan kreatif sehingga memahami wacana kewarganegaraan
2.    Keterampilan intelektual dan keterampilan berpartisipasi secara demokrasi dan bertanggung
jawab
3.    Memiliki watak dan kepribadian yang baik sesuai norma yang berlaku
Ruang lingkup PKn juga merupakan bidang kajian multidisipliner yang mencakup
berbagai aspek, yaitu:
1.    Persatuan dan Kesatuan Bangsa
2.    Norma, hukum dan peraturan
3.    Haka Asasi Manusia
4.    Kebutuhan warga negara
5.    Konstitusi Negara
6.    Kekuasaan dan politik
7.    Pancasila
8.    Globalisasi
Model-model pembelajaran yang ada kini mampu mengembangkan ketiga potensi siswa
adalah model-model pembelajaran yang interaktif, dalam arti mampu mengaktifkan berbagai
potensi yang ada dan dimiliki siswa.
Pembelajaran materi keanekaragaman sosial budaya dan kebanggaan sebagai bangsa
Indonesia ada sejumlah slternatif model pembelajaran yang ada dapat dikembangkan di kelas.
Dalam kegiatan belajar 2 dicontohkan 2 model yaitu Model Bermain Peran (Role Playing) dan
Analisis Kasus.
I.G.A.K. Wardani (1997) keterampilan dasar yang harus dimiliki guru untuk
melaksanakan kegiatan bermain peran adalah keterampilan menjelaskan, keterampilan bertanya
dan keterampilan mengelola kelompok kecil.
Rambu-rambu pelaksanaan bermain peran juga diungkapkan oleh I.G.A.K. Wardani
(1997) diantaranya:
1.    Tiap siswa memerankan peran yang berbeda sehingga penghayatan lebih mantap
2.    Jika pemahaman siswa lambat, guru meminta siswa membuat skenario sehingga permainan lebih
mudah
3.    Guru dapat memodelkan permainan peran, terutama peran yang sukar dihayati
4.    Peran yang dimainkan harus sesuai dengan tingkat berpikir dan usia serta pengalaman siswa
5.    Penghayatan yang berbeda terhadap peran yang dimainkan, menghasilkan pemecahan masalah
yang berbeda pula.

Anda mungkin juga menyukai