GRUP SIKLIK
Diketahui ( G, ) merupakan grup, maka notasi e menyatakan elemen identitas pada G terhadap operasi , yang berarti a e = e a = a untuk setiap a G . Sedangkan jika
a G , maka notasi a 1 merupakan invers elemen a, yang berarti a a 1 = a 1 a = e .
Misalkan
( G , )
( G , )
menyatakan a a
n kali
a n = a 1 a 1
n kali
a 1 .
Teorema 2.1
Diketahui ( G , ) merupakan grup dan a G . Himpunan H = a n n subgrup atas G sekaligus subgrup terkecil yang memuat a.
Bukti.
merupakan
=a dan r + s
r +s
karena a1 = a H . Diperhatikan juga bahwa a 0 = e H dan untuk setiap a r H berlaku a r H . Jadi, terbukti bahwa H merupakan subgrup atas G. Kedua, akan ditunjukkan bahwa H merupakan subgrup terkecil yang memuat a. Andaikan ada subgrup K atas G yang memuat a. Karena a1 = a H , dan karena a n H
Struktur Aljabar Grup Siklik Wijna 2008. http://wijna.web.ugm.ac.id
untuk setiap n
Diketahui
( G , )
}.
Elemen a disebut
Diketahui
( G, )
a = G maka G
Contoh 2.4
Diketahui
merupakan grup terhadap operasi penjumlahan bilangan bulat biasa. Grup dan 1 = .
Contoh 2.5
Diperhatikan kembali Contoh 1.5. Grup G bukan merupakan grup siklik karena tidak ada elemen pada G yang merupakan pembangun G.
Diketahui ( G , ) merupakan grup siklik. Jika elemen-elemen pada G berhingga, maka order dari G adalah jumlah elemen pada G. Jika elemen-elemen pada G tidak berhingga, maka order dari G adalah tidak berhingga. Order dari G dinotasikan dengan G .
Contoh 2.7
Himpunan
Teorema 2.8
Misalkan G adalah grup siklik dan a G merupakan pembangun G. Ambil sebarang elemen g1 , g 2 G . Karena G merupakan grup siklik, maka terdapat bilangan r , s sehingga g1 = a r dan g 2 = a s . Diperhatikan bahwa:
g1 g 2 = a r a s = aa
r+s kali
Selanjutnya akan dibahas mengenai grup siklik yang bernama himpunan bilangan bulat modulo n. Diketahui merupakan himpunan seluruh bilangan bulat dan z , n
. Dari
sehingga
Diketahui
merupakan himpunan seluruh bilangan bulat dan n . Didefinisikan juga sebagai berikut. Diketahui a, b , maka a b jika dan hanya jika
relasi pada
Teorema 2.11
Akan ditunjukkan bahwa relasi modulo n merupakan relasi kongruensi. Diambil sebarang
n , diperhatikan bahwa:
dengan kata lain relasi modulo n merupakan relasi refleksif. Diperhatikan bahwa ( a b ) = ( qn ) b a = ( q ) n . Karena q
q
relasi simetris. c. Diambil sebarang a, b, c dengan a b dan b c . Karena a b , maka dan karena juga b c , maka berlaku berlaku a b = qn untuk suatu q
a c = ( a b ) + (b c ) = qn + rn = ( q + r ) n.
Karena q, r , akibatnya q + r
Dengan kata lain relasi modulo n merupakan relasi transitif. Jadi, terbukti bahwa relasi modulo n merupakan relasi kongruensi. Selanjutnya, dipilih tetap suatu bilangan n . Untuk sebarang bilangan a, b dikatakan saling berelasi modulo n memiliki arti lain bahwa bilangan a dan b keduanya memiliki sisa pembagian yang sama jika kedua bilangan tersebut dibagi dengan n. Menggunakan algoritma pembagian pada
b = q2 n + r2 untuk suatu q1 , q2 , r1 , r2
Misalkan bilangan a
sisa pembagiannya akan berupa bilangan 0,1, 2,..., atau n 1 . Diperhatikan bahwa bilangan yang dibagi dengan n menghasilkan sisa pembagian berupa bilangan 0 adalah bilangan-bilangan yang merupakan kelipatan n. Jadi, ada lebih dari satu bilangan pada yang jika dibagi dengan n menggunakan algoritma pembagian pada akan
menghasilkan sisa pembagian yang sama. Dibentuk r merupakan himpunan bilanganbilangan pada yang jika dibagi dengan n menggunakan algoritma pembagian pada akan menghasilkan sisa pembagian berupa bilangan r, dengan r = 0,1, 2,..., n 1 sesuai ketentuan dari algoritma pembagian.
Contoh 2.12
a 0} = {0, 4, 8,...}
a 1} = {..., 7, 3,1,5,9,...} a 2} = {..., 6, 2, 2, 6,10,...} a 3} = {..., 5, 3,3, 7,11,...} .
Teorema berikut menyatakan suatu grup yang dibentuk dari relasi modulo n pada bilangan bulat.
Teorema 2.13
Bukti.
Akan ditunjukkan bahwa operasi merupakan operasi biner. Pertama, akan ditunjukkan bahwa operasi merupakan operasi yang tertutup. Ambil sebarang a , b G dan
diperhatikan bahwa a + b . Dengan demikian menurut algoritma pembagian pada diperoleh a + b = qn + r untuk suatu q, r dan 0 r < n . Diperhatikan bahwa
a + b = qn + r ( a + b ) r = qn , dengan kata lain
( a + b) r
modulo n. Karena
(a + b) r ,
operasi merupakan operasi yang tertutup. Kedua, akan ditunjukkan bahwa operasi merupakan operasi yang terdefinisi dengan baik. Untuk sebarang a , b G , berlaku a + b . Dengan demikian sebarang elemen pada G dapat dioperasikan, dengan kata lain operasi merupakan operasi yang terdefinisi dengan baik. Jadi, operasi merupakan operasi biner.
( G, )
merupakan himpunan kosong. Akan ditunjukkan bahwa G memenuhi sifat asosiatif. Untuk sebarang a , b , c G , diperhatikan bahwa:
(a b ) c
= a + bc = (a + b) + c = a + (b + c ) = a b + c = a (b c ).
Jadi, terbukti bahwa sifat asosiatif berlaku. Jika dipilih elemen 0 G , maka untuk setiap a G akan berlaku:
0a = 0+ a =a = a+0 = a 0.
dan
Jadi, setiap elemen a G memiliki elemen invers terhadap operasi yaitu n a G . Karena keempat aksioma berlaku maka G merupakan grup terhadap operasi .
Untuk selanjutnya G disebut himpunan bilangan bulat modulo n dan dinotasikan dengan
n
Lemma 2.14
Grup
Bukti.
Jika n = 0 , maka
= 0 sehingga 0 =
{}
sehingga 1 =
Teorema 2.15
Misalkan G merupakan grup siklik yang dibangun oleh a dan H subgrup dari G. Akan ditunjukkan bahwa H merupakan grup siklik. Jika H = {e} , jelas bahwa
e =H
sehingga H merupakan grup siklik. Jika H {e} , maka terdapat elemen x H dengan
x e . Karena H merupakan subgrup dari G, maka x G dan berakibat x = a n H
untuk suatu n
. Pilih bilangan m
am H .
Akan ditunjukkan bahwa a m = H . Diambil sebarang y H dan karena H merupakan subgrup dari G, maka x G dan berakibat y = a z H untuk suatu z
Struktur Aljabar Grup Siklik Wijna 2008. http://wijna.web.ugm.ac.id
+
. Diperhatikan
q, r
a z = a mq + r = a mq a r
dan
ar = ( am ) a z .
q
a r = a 0 = e dan diperoleh:
a z = a mq + r = ( a m ) .
q
Contoh 2.16
Diketahui
. Menurut
teorema 2.15 berakibat H = a , untuk suatu a a. Jika a = 0 , maka 0 = {0} . b. Jika a = 1 , maka 1 = {0, 1, 2, 3, 4, 5} = c. Jika a = 2 , maka 2 = {0, 2, 4} . d. Jika a = 3 , maka 3 = {0, 3} . e. Jika a = 4 , maka 4 = {0, 4, 2} = 2 .
. Diperhatikan bahwa:
.
6
itu sendiri.