Anda di halaman 1dari 16

6.

Ring Polinomial
Pada bab ini akan dibahas mengenai suatu ring khusus yang disebut dengan ring
polinomial. Polinomial yang selama ini dikenal dalam kalkulus akan dipandang sebagai
suatu elemen dari sebuah ring. Pada bab ini juga akan dibahas mengenai sifat-sifat suatu
ring polinomial terkait dengan koefisiennya yang merupakan elemen dari lapangan.

Definisi 6.1 (Polinomial)


Diketahui R ring. Polinomial f(x) merupakan deret tak hingga, yaitu:

a x
i =0

= a0 + a1 x + ... + an x n + ...

dengan ai R dan terdapat n 0 sehingga ai = 0 untuk setiap i n . Elemen ai dengan

ai 0 disebut koefisien dari f(x). Jika untuk suatu i 0 berlaku ai 0 , maka nilai i
yang terbesar disebut derajat dari f(x). Jika semua ai = 0 , maka derajat f(x) tidak
terdefinisi. Elemen x disebut indeterminate dan bentuk ai xi disebut suku dari f(x).
Tanpa mengurangi keumuman, untuk selanjutnya notasi a0 + a1 x + ... + an x n + 0 + 0 + ...

akan ditulis dengan a0 + a1 x + ... + an x n . Berikut diberikan definisi mengenai polinomial


monik.
Definisi 6.2 (Polinomial Monik)

Diketahui R ring dengan elemen satuan. Polinomial f ( x ) = a0 + ... + an x n R [ x ] dengan


derajat n > 0 disebut polinomial monik (monic polynomial) jika dan hanya jika an = 1R .

Contoh 6.3

Misalkan R = ] 4 , maka f ( x ) = x 5 + 3 x 2 + 1 merupakan polinomial monik berderajat 5


dengan koefisiennya merupakan elemen di ] 4 . Tentu saja sebarang elemen di ] 4 juga
merupakan polinomial yang disebut dengan polinomial konstanta dengan derajatnya
adalah 0.
Struktur Aljabar Ring Polinomial Wijna 2009.
http://wijna.web.ugm.ac.id

Berikut diberikan definisi mengenai penjumlahan dan perkalian polinomial.


Definisi 6.4 (Penjumlahan dan Perkalian Polinomial)

Diketahui R ring, serta

f ( x) = a0 + a1 x + ... + an x n

dan

g ( x) = b0 + b1 x + ... + bm x m

merupakan sebarang dua polinomial dengan koefisiennya merupakan elemen pada R,


maka :
(i).

f ( x) + g ( x) = c0 + c1 x + ... + ck x k , dengan k max {n, m} dan ci = ai + bi untuk


setiap 0 i k
j

(ii).

f ( x) g ( x) = d 0 + d1 x + ... + d k x , dengan k n + m dan d j = ai b j i untuk


k

i =0

setiap 0 j k .

Contoh 6.5

Diperhatikan bahwa f ( x ) = 2 x 4 + 2 dan g ( x ) = 2 x 4 merupakan dua polinomial yang


koefisiennya merupakan elemen di ] 4 . Diperhatikan bahwa:
(i).

f ( x) + g ( x) = ( 2 x 4 + 2 ) + ( 2 x 4 ) = ( 2 x 4 + 2 x 4 ) + ( 2 ) = 0 ( x 4 ) + 2 = 2

(ii).

f ( x ) g ( x) = ( 2 x 4 + 2 ) ( 2 x 4 ) = 0 ( x8 ) + 0 ( x 4 ) = 0 .

Terlihat bahwa derajat f ( x) + g ( x) = 0 dan derajat f ( x) g ( x) tak terdefinisi.


Lemma berikut menjelaskan sifat polinomial yang koefisiennya merupakan elemen dari
suatu daerah integral. Untuk selanjutnya derajat suatu polinomial f ( x ) akan dinotasikan
sebagai deg ( f ( x ) ) .

Lemma 6.6

Diketahui R daerah integral, maka untuk setiap polinomial f ( x ) dan g ( x ) dengan


koefisiennya merupakan elemen di R berlaku
deg ( f ( x) g ( x) ) = deg ( f ( x ) ) + deg ( g ( x ) ) .

Struktur Aljabar Ring Polinomial Wijna 2009.


http://wijna.web.ugm.ac.id

Bukti.

Misalkan deg ( f ( x ) ) = n dan deg ( g ( x ) ) = m , dengan demikian


f ( x) = a0 + a1 x + ... + an x n dan g ( x) = b0 + b1 x + ... + bm x m , dengan ai , b j R untuk setiap
0 i n dan 0 j m dan juga an , bm 0 . Diperhatikan bahwa
j

f ( x) g ( x) = d 0 + d1 x + ... + d k x k dengan k n + m dan d j = ai b j i untuk

setiap

i =0

n+m

0 j k . Diperhatikan untuk j = k diperoleh d k = ai bk i = anbm . Karena R daerah


i =0

integral, akibatnya R tidak memuat pembagi nol atau dengan kata lain anbm 0 .
Jadi,

karena

anbm 0

akibatnya

an bm x n + m 0

dan

dengan

demikian

deg ( f ( x ) g ( x) ) = n + m = deg ( f ( x ) ) + deg ( g ( x ) ) . ,

Menurut Fraleigh (1994) dan dari definisi penjumlahan dan perkalian polinomial
tersebut, dapat diperoleh teorema berikut.
Teorema 6.7 (Ring Polinomial)

Himpunan semua polinomial dengan indeterminate x dan koefisiennya merupakan


elemen pada ring R merupakan ring atas operasi penjumlahan dan perkalian polinomial.
Selanjutnya, himpunan semua polinomial tersebut dinotasikan dengan R[ x] .

Untuk selanjutnya, notasi R[ x] menyatakan ring polinomial dengan indeterminate x dan


koefisiennya merupakan elemen pada ring R. Lebih lanjut, diperhatikan bahwa beberapa
sifat-sifat yang ada pada ring R, juga berlaku pada ring R[ x] seperti yang dijelaskan pada
lemma berikut.

Struktur Aljabar Ring Polinomial Wijna 2009.


http://wijna.web.ugm.ac.id

Lemma 6.8

Diketahui R merupakan ring, maka sifat-sifat berikut berlaku:


(i).

R R [ x]

(ii). Jika R ring dengan elemen satuan 1R , maka R[ x] juga ring dengan elemen
satuan 1R .
(iii). Jika R ring komutatif, maka R[ x] juga ring komutatif.
(iv). Jika R daerah integral, maka R[ x] juga daerah integral.
(v). Jika R lapangan, maka tidak selalu R[ x] merupakan lapangan.

Contoh 6.9

Ilustrasi untuk poin (v) Lemma 6.6 adalah sebagai berikut. Diperhatikan bahwa \
merupakan lapangan, namun \ [ x ] bukan lapangan karena elemen x \ [ x ] tidak
memiliki invers terhadap perkalian di \ [ x ] , yaitu 1 \ [ x ] .
x

Lemma 6.10

Diketahui R ring komutatif dengan elemen satuan dan I ideal pada R, maka ideal I tidak
selalu merupakan ideal di R[ x] .
Bukti.

Misalkan R = ] . Diketahui 2] merupakan ideal di ] , akan tetapi 2] bukan ideal di


] [ x ] karena x ] dan dengan demikian xa = ax 2] untuk setiap a 2] .

Lemma 6.11

Diketahui R ring komutatif dengan elemen satuan dan I ideal pada R, maka I [ x ]
merupakan ideal pada R [ x ] .
Bukti.

Diketahui I ideal pada R. Karena I ideal maka I bukan himpunan kosong dan menurut
Lemma

6.6

(i),

I [ x]

juga

bukan

Struktur Aljabar Ring Polinomial Wijna 2009.


http://wijna.web.ugm.ac.id

himpunan

kosong.

Diambil

sebarang

f ( x) = a0 + a1 x + ... + an x n dan g ( x) = b0 + b1 x + ... + bm x m yang merupakan elemen dari


I [ x ] . Diperhatikan bahwa f ( x ) g ( x ) = ( a0 b0 ) + ( a1 b1 ) x + ... + ( ak bk ) x k dengan
k = max {n, m} . Karena I merupakan ideal dan ai , bi I untuk setiap 0 i k , maka

ai bi I dan dengan demikian f ( x ) g ( x ) I [ x ] .


Selanjutnya, diambil sebarang h( x) = c0 + c1 x + ... + cm x m R [ x ] . Diperhatikan bahwa
j

f ( x) h( x) = d 0 + d1 x + ... + d n + m x n + m dengan d j = ai c j i untuk setiap 0 j n + m .


i =0

Karena I ideal, maka ai c j i I dan dengan demikian f ( x ) h ( x ) I [ x ] . Dengan cara


serupa dapat ditunjukkan bahwa h ( x ) f ( x ) I [ x ] . Karena R ring komutatif, maka
menurut Lemma 6.6 (iii) berakibat R [ x ] juga ring komutatif dan dengan demikian
h ( x ) f ( x ) = f ( x ) h ( x ) I [ x] .

Jadi, terbukti bahwa I [ x ] ideal pada R [ x ] . ,


Selanjutnya, jika K merupakan lapangan maka K [ x ] merupakan daerah integral dan
K [ x ] memuat seluruh unit pada K. Lemma berikut menjelaskan tentang hal tersebut dan

akan berguna pada pembahasan mengenai algoritma pembagian pada K [ x ] .


Lemma 6.12

Diketahui K lapangan, maka unit pada K [ x ] merupakan unit pada K, yaitu berupa
konstanta.
Bukti.

Karena K merupakan lapangan maka elemen-elemen pada K selain 0 merupakan unit.


Menurut Lemma 6.6 (i) berakibat K [ x ] memuat seluruh unit pada K. Andaikan terdapat
polinomial f ( x ) K [ x ] yang merupakan unit pada K [ x ] dan f ( x ) K , dengan kata
lain derajat f ( x ) > 0 . Karena f ( x ) merupakan unit, maka terdapat g ( x ) K [ x ]
sehingga

f ( x ) g ( x ) = 1K , diperhatikan bahwa derajat

f ( x ) g ( x ) = 0 . Karena

f ( x ) dan g ( x ) merupakan unit, maka f ( x ) ,g ( x ) bukan pembagi nol dan akibatnya


Struktur Aljabar Ring Polinomial Wijna 2009.
http://wijna.web.ugm.ac.id

derajat f ( x ) ,g ( x ) = 0 . Muncul kontradiksi dengan pengandaian, jadi f ( x ) K atau


setiap unit di K [ x ] merupakan elemen di K. ,

Lemma 6.13 (Algoritma Pembagian)


f ( x ) , g ( x ) K [ x ] , maka terdapat dengan tunggal

Diketahui K lapangan dan


q ( x ) , r ( x ) K [ x]

f ( x) = q ( x) g ( x) + r ( x) ,

sehingga

dengan

r ( x) = 0

atau

deg ( r ( x ) ) < deg ( g ( x ) ) .

Bukti.

Bukti dibagi kedalam beberapa kasus seperti berikut:


(i).

Jika deg ( f ( x ) ) < deg ( g ( x ) ) , maka dapat dipilih q ( x ) = 0 dan r ( x ) = f ( x ) .

(ii). Jika deg ( f ( x ) ) deg ( g ( x ) ) dan f ( x ) = h ( x ) g ( x ) untuk suatu h ( x ) K [ x ] ,


maka dapat dipilih q ( x ) = h ( x ) dan r ( x ) = 0 .
(iii). Jika deg ( f ( x ) ) deg ( g ( x ) ) dan f ( x ) h ( x ) g ( x ) untuk setiap h ( x ) K [ x ] ,
maka pembuktian akan ditunjukkan dengan jalan seperti berikut. Misalkan
f ( x) = a0 + a1 x + ... + an x n dan g ( x) = b0 + b1 x + ... + bm x m , karena
deg ( f ( x ) ) deg ( g ( x ) ) akibatnya n m dan karena bm 0 merupakan unit

maka

terdapat

bm 1 K

bmbm 1 = bm 1bm = 1K .

sehingga

Dibentuk

q1 ( x ) = bm 1an x n m , dan diperhatikan bahwa

(
= ( a + a x + ... + a x ) ( b

f ( x ) q1 ( x ) g ( x ) = ( a0 + a1 x + ... + an x n ) bm 1an x n m b0 + ... + bm 1an x n m bm x m


n

b0 an x n m + ... + an x n

= r1 ( x )
Diperhatikan bahwa deg ( r1 ( x ) ) < deg ( f ( x ) ) karena r1 ( x ) tidak memuat suku

x n . Jika deg ( r1 ( x ) ) deg ( g ( x ) ) , ulangi kembali langkah-langkah diatas untuk


menentukan q2 ( x ) sehingga diperoleh r1 ( x ) = q2 ( x ) g ( x ) + r2 ( x ) , diperhatikan
bahwa deg ( r2 ( x ) ) < deg ( r1 ( x ) ) dan dengan demikian:
Struktur Aljabar Ring Polinomial Wijna 2009.
http://wijna.web.ugm.ac.id

f ( x ) q1 ( x ) g ( x ) = r1 ( x )
= q2 ( x ) g ( x ) + r2 ( x )

f ( x ) ( q1 ( x ) + q2 ( x ) ) g ( x ) = r2 ( x ) .

Jika deg ( r2 ( x ) ) deg ( g ( x ) ) ulangi kembali langkah-langkah diatas untuk


menentukan ri ( x ) dan qi ( x ) dengan ri ( x ) = qi ( x ) g ( x ) + ri +1 ( x ) . Diperhatikan
bahwa akan terbentuk rantai urutan:
deg ( r1 ( x ) ) > deg ( r2 ( x ) ) > ... > deg ( ri ( x ) ) > deg ( ri +1 ( x ) ) > ...

Karena derajat sebarang polinomial pada R [ x ] lebih dari atau sama dengan 0
akibatnya terdapat k ` sehingga deg ( rk ( x ) ) = 0 , jadi rantai tersebut akan
menjadi statis, yaitu :
deg ( r1 ( x ) ) > deg ( r2 ( x ) ) > ... > ( rk ( x ) ) = 0 .

Jadi, diperoleh
f ( x ) ( q1 ( x ) + q2 ( x ) + ... + qk ( x ) ) g ( x ) = rk ( x )

f ( x) = q ( x ) g ( x ) + r ( x )

dengan q ( x ) = q1 ( x ) + q2 ( x ) + ... + qk ( x ) dan r ( x ) = rk ( x ) . Diperhatikan bahwa


rk ( x ) 0 , karena jika

rk ( x ) = 0

akan berakibat

f ( x) = q ( x ) g ( x )

dan

menyalahi asumsi awal bahwa f ( x ) h ( x ) g ( x ) untuk setiap h ( x ) K [ x ] .

Untuk menunjukkan bukti ketunggalannya adalah sebagai berikut. Misalkan


f ( x) = q1 ( x ) g ( x ) + r1 ( x ) = q2 ( x ) g ( x ) + r2 ( x )

untuk

suatu

q1 ( x ) , q2 ( x ) , r1 ( x ) , r2 ( x ) K [ x ] .

Dengan

demikian

diperoleh

( q ( x ) q ( x ) ) g ( x ) = r ( x ) r ( x ) . Karena r ( x ) r ( x ) = 0 atau
1

deg ( r1 ( x ) r2 ( x ) ) < deg ( g ( x ) ) , akibatnya q1 ( x ) q2 ( x ) = 0 dan dengan demikian


q1 ( x ) = q2 ( x ) . Karena q1 ( x ) q2 ( x ) = 0 , akibatnya

Struktur Aljabar Ring Polinomial Wijna 2009.


http://wijna.web.ugm.ac.id

( q ( x ) q ( x ) ) g ( x ) = 0.g ( x ) = 0 = r ( x ) r ( x )
1

dan dengan demikian r1 ( x ) = r2 ( x ) .

Jadi, terbukti bahwa q ( x ) , r ( x ) K [ x ] tunggal. ,

Contoh 6.14

Berikut merupakan penerapan Algoritma Pembagian pada \ [ x ] :


(i).

Jika

f ( x ) = x2 + x

dan

g ( x ) = x3 + 1 ,

maka

deg ( f ( x ) ) < deg ( g ( x ) ) ,

akibatnya f ( x ) = 0 g ( x ) + f ( x ) x 2 + x = 0 ( x3 + 1) + ( x 2 + x ) .
(ii). Jika f ( x ) = 2 x 2 + 2 x = ( 2 x )( x + 1) dan g ( x ) = x + 1 , akibatnya
f ( x ) = h ( x ) g ( x ) 2 x 2 + 2 x = ( 2 x )( x + 1) .

(iii). Jika f ( x ) = x 3 + x dan g ( x ) = x + 1 , akibatnya


x3 + x = ( x 2 ) ( x + 1) + ( x 2 + x )
= ( x 2 ) ( x + 1) + ( ( x )( x + 1) + 2 x )

= ( x 2 ) ( x + 1) + ( x )( x + 1) + ( ( 2 )( x + 1) + ( 2 ) )

= ( x 2 x + 2 ) ( x + 1) + ( 2 ) .

Dari Algoritma Pembagian dapat diturunkan suatu sifat mengenai ideal di K [ x ] .


Lemma 6.15

Diketahui K lapangan dan I ideal di K [ x ] , maka I = g ( x ) untuk suatu g ( x ) K [ x ] .


Bukti.

Misalkan I merupakan sebarang ideal pada K [ x ] . Jika I = {0} , maka jelas bahwa
I = 0 . Jika I {0} , maka terdapat g ( x ) I dengan deg ( g ( x ) ) deg ( f ( x ) ) untuk

setiap

f ( x ) I . Jika deg ( f ( x ) ) = 0 , maka

f ( x ) merupakan konstanta, yaitu

f ( x ) K , dan dengan demikian g ( x ) merupakan unit. Menurut Lemma 4.3, karena

ideal I memuat unit berakibat I = K [ x ] = 1K . Jika deg ( g ( x ) ) 1 dan menggunakan


Algoritma

Pembagian,

maka

untuk

Struktur Aljabar Ring Polinomial Wijna 2009.


http://wijna.web.ugm.ac.id

sebarang

f ( x) I

berakibat

f ( x ) = q ( x ) g ( x ) + r ( x ) , untuk suatu

q ( x ) , r ( x ) K [ x ] dengan

r ( x) = 0

atau

deg ( r ( x ) ) < deg ( g ( x ) ) .

Karena f ( x ) , g ( x ) I akibatnya r ( x ) = f ( x ) q ( x ) g ( x ) I . Diperhatikan karena


deg ( g ( x ) ) deg ( f ( x ) ) untuk setiap

f ( x) I

akibatnya tidak mungkin terjadi

deg ( r ( x ) ) < deg ( g ( x ) ) , sehingga yang terjadi adalah r ( x ) = 0 dan dengan demikian
f ( x ) = q ( x ) g ( x ) . Karena f ( x ) I sebarang, akibatnya I = g ( x ) . ,

Lemma berikut merupakan penerapan dari lemma sebelumnya.


Lemma 6.16

Diketahui K lapangan dan f ( x ) , g ( x ) K [ x ] . Jika I = f ( x ) , g ( x ) maka I = h ( x )


untuk suatu h ( x ) K [ x ] .
Bukti.

Berikut

akan

ditunjukkan

f ( x ) , g ( x ) K [ x] ,

cara

untuk

h ( x ) K [ x]

mencari

I = f ( x), g ( x) = h ( x) .

sehingga

jika

Menurut

diketahui
Algoritma

Pembagian, f ( x ) = q ( x ) g ( x ) + r ( x ) , untuk suatu q ( x ) , r ( x ) K [ x ] dengan r ( x ) = 0


atau

deg ( r ( x ) ) < deg ( g ( x ) ) .

f ( x), g ( x) I

Karena

akibatnya

r ( x ) = f ( x ) q ( x ) g ( x ) I . Jika r ( x ) = 0 , berakibat f ( x ) = q ( x ) g ( x ) dan dengan

demikian dapat dipilih h ( x ) = g ( x ) sehingga I = q ( x ) g ( x ) , g ( x ) = g ( x ) .


Jika,

yang

terjadi

I = g ( x), r ( x) ,

deg ( r ( x ) ) < deg ( g ( x ) )

yaitu

dengan

g ( x) , r ( x) f ( x) , g ( x) .
a = q1 ( x ) f ( x ) + q2 ( x ) g ( x )

menunjukkan

Diambil
untuk

maka

ditunjukkan

f ( x), g ( x) g ( x), r ( x)

sebarang
suatu

akan

a f ( x), g ( x) ,

q1 ( x ) , q2 ( x ) K [ x ] .

bahwa
dan
maka
Karena

f ( x ) = q ( x ) g ( x ) + r ( x ) , maka diperoleh:

Struktur Aljabar Ring Polinomial Wijna 2009.


http://wijna.web.ugm.ac.id

a = q1 ( x ) f ( x ) + q2 ( x ) g ( x )

= q1 ( x ) ( q ( x ) g ( x ) + r ( x ) ) + q2 ( x ) g ( x )
= ( q1 ( x ) q ( x ) + q2 ( x ) ) g ( x ) + q1 ( x ) r ( x )
a g ( x), r ( x)

kata

lain

f ( x ) , g ( x ) g ( x ) , r ( x ) . Sebaliknya, diambil sebarang a g ( x ) , r ( x )

maka

dan

dengan

demikian

a = q1 ( x ) g ( x ) + q2 ( x ) r ( x )

untuk

suatu

atau

dengan

q1 ( x ) , q2 ( x ) K [ x ] .

Karena

r ( x ) = f ( x ) q ( x ) g ( x ) , maka diperoleh:

a = q1 ( x ) g ( x ) + q2 ( x ) r ( x )

= q1 ( x ) g ( x ) + q2 ( x ) ( f ( x ) q ( x ) g ( x ) )
= q2 ( x ) f ( x ) + ( q1 ( x ) q2 ( x ) q ( x ) ) g ( x )

dan

dengan

demikian

a f ( x), g ( x)

atau

dengan

kata

lain

g ( x ) , r ( x ) f ( x ) , g ( x ) . Jadi, terbukti I = r ( x ) , g ( x ) .
Selanjutnya, menggunakan Algoritma Pembagian g ( x ) = q ( x ) r ( x ) + r1 ( x ) dan berlaku
I = f ( x ) , g ( x ) = g ( x ) , r ( x ) = r ( x ) , r1 ( x ) dengan
deg ( g ( x ) ) > deg ( r ( x ) ) > deg ( r1 ( x ) ) .

Jika r1 ( x ) 0 , digunakan kembali Algoritma Pembagian untuk mendapatkan r2 ( x ) ,


demikian seterusnya sehingga terbentuk rantai urutan:
deg ( g ( x ) ) > deg ( r ( x ) ) > deg ( r1 ( x ) ) > ... > deg ( ri ( x ) ) > deg ( ri +1 ( x ) ) > ...

Karena derajat sebarang polinomial pada K [ x ] lebih dari atau sama dengan 0 akibatnya
terdapat k ` sehingga deg ( rk ( x ) ) = 0 , jadi rantai tersebut akan menjadi statis, yaitu :
deg ( g ( x ) ) > deg ( r ( x ) ) > deg ( r1 ( x ) ) > ... > ( rk ( x ) ) = 0 . Dengan demikian diperoleh:

I = f ( x ) , g ( x ) = g ( x ) , r ( x ) = r ( x ) , r1 ( x ) = ... = rk 1 ( x ) , rk ( x ) .
Karena deg ( rk ( x ) ) = 0 , akibatnya rk ( x ) merupakan unit dan menurut Lemma 4.3,
berakibat I = f ( x ) , g ( x ) = rk 1 ( x ) , rk ( x ) = K [ x ] = 1K . ,

Struktur Aljabar Ring Polinomial Wijna 2009.


http://wijna.web.ugm.ac.id

10

Contoh 6.17

Misalkan I = x 3 + x, x + 1 merupakan ideal di \ [ x ] . Karena menurut Contoh 6.14 (iii)


berlaku x3 + x = ( x 2 x + 2 ) ( x + 1) + ( 2 ) , akibatnya 2 I . Karena 2 merupakan unit
di \ [ x ] , akibatnya I = x3 + x, x + 1 = 1 = \ [ x ] .

Berikut akan dijelaskan mengenai faktor untuk suatu polinomial. Penjelasan tersebut
dimulai dengan mendefinisikan polinomial tak tereduksi.
Definisi 6.18 (Polinomial Tidak Tereduksi)

Diketahui K lapangan. Polinomial f ( x ) K [ x ] dikatakan tidak tereduksi (irreducible)


pada K [ x ] jika dan hanya jika f ( x ) bukan konstanta dan f ( x ) g ( x ) h ( x ) untuk
setiap g ( x ) , h ( x ) K [ x ] dengan derajat g ( x ) dan h ( x ) lebih kecil dari derajat f ( x ) .

Contoh 6.19

Pada ring polinomial \ [ x ] :


(i).

Polinomial x 2 + 1 merupakan polinomial tidak tereduksi, karena tidak ada


g ( x ) , h ( x ) \ [ x ] sehingga x 2 + 1 = g ( x ) h ( x ) .

(ii). Polinomial

x2 1

merupakan

polinomial

tereduksi,

karena

x 2 1 = ( x + 1)( x 1) .

Lemma 6.20

Diketahui K lapangan. Polinomial f ( x ) K [ x ] tidak tereduksi pada K [ x ] jika dan


hanya jika untuk setiap g ( x ) , h ( x ) K [ x ] dengan

f ( x ) = g ( x ) h ( x ) berakibat

g ( x ) K atau h ( x ) K .

Struktur Aljabar Ring Polinomial Wijna 2009.


http://wijna.web.ugm.ac.id

11

Bukti.

()
Diketahui f ( x ) K [ x ] tidak tereduksi pada K [ x ] . Karena f ( x ) tidak tereduksi pada
K [ x ] , maka untuk setiap f ( x ) , g ( x ) K [ x ] dengan f ( x ) = g ( x ) h ( x ) berakibat

derajat g ( x ) atau h ( x ) sama dengan derajat f ( x ) . Perhatikan bahwa tidak mungkin


derajat g ( x ) atau h ( x ) keduanya sama dengan derajat f ( x ) , sehingga tepat salah satu
dari g ( x ) atau h ( x ) memiliki derajat nol. Dengan kata lain g ( x ) K atau h ( x ) K .

( )
Diketahui untuk setiap

g ( x ) , h ( x ) K [ x]

dengan

f ( x) = g ( x) h ( x)

berakibat

g ( x ) K atau h ( x ) K . Perhatikan bahwa tidak mungkin g ( x ) dan h ( x ) keduanya

merupakan elemen K, karena akan berakibat f ( x ) merupakan konstanta. Akibatnya,


tepat salah satu dari g ( x ) atau h ( x ) harus memiliki derajat yang sama dengan derajat
f ( x ) atau dengan kata lain f ( x ) tidak tereduksi. ,

Berikut diberikan definisi mengenai faktor persekutuan terbesar pada K [ x ] beserta


sifatnya.
Definisi 6.21 (Membagi Habis)

Diketahui K lapangan dan f ( x ) , g ( x ) K [ x ] . Polinomial f ( x ) membagi habis g ( x )


jika dan hanya jika g ( x ) = h ( x ) f ( x ) untuk suatu h ( x ) K [ x ] dan dinotasikan dengan
f ( x) g ( x) .

Contoh 6.22

Pada ring polinomial \ [ x ] , berlaku ( x + 1) | ( x 2 1) , karena x 2 1 = ( x + 1)( x 1) .

Struktur Aljabar Ring Polinomial Wijna 2009.


http://wijna.web.ugm.ac.id

12

Definisi 6.23 (Faktor Persekutuan Terbesar)

Diketahui K lapangan dan f ( x ) , g ( x ) K [ x ] . Faktor persekutuan terbesar (greatest


common divisor) untuk

f ( x ) dan g ( x ) adalah polinomial h ( x ) K [ x ] yang

memenuhi:
(i).

h ( x ) f ( x ) dan h ( x ) g ( x )

(ii). Untuk setiap polinomial h ' ( x ) K [ x ] dengan h ' ( x ) | f ( x ) dan h ' ( x ) | g ( x )


berlaku h ' ( x ) | h ( x ) .
Faktor persekutuan terbesar untuk f ( x ) dan g ( x ) dinotasikan gcd ( f ( x ) , g ( x ) ) .

Contoh 6.24

Pada ring polinomial \ [ x ] , berlaku gcd ( x 2 1, x + 1) = x + 1 .

Definisi 6.25 (Relatif Prima)

Diketahui K lapangan dan f ( x ) , g ( x ) K [ x ] . Polinomial f ( x ) dan g ( x ) dikatakan


saling relatif prima jika dan hanya jika gcd ( f ( x ) , g ( x ) ) = 1 .

Contoh 6.26

Pada ring polinomial \ [ x ] , karena gcd ( x + 1, x 1) = 1 maka x + 1 dan x 1 saling


relatif prima.

Lemma 6.27

Diketahui K lapangan, maka untuk setiap f ( x ) , g ( x ) K [ x ] terdapat h ( x ) K [ x ]


sehingga gcd ( f ( x ) , g ( x ) ) = h ( x ) .

Struktur Aljabar Ring Polinomial Wijna 2009.


http://wijna.web.ugm.ac.id

13

Bukti.

Dari Lemma 6.16, diketahui

f ( x), g ( x) = h ( x)

untuk suatu h ( x ) K [ x ] . Akan

ditunjukkan bahwa gcd ( f ( x ) , g ( x ) ) = h ( x ) . Karena

f ( x ) , g ( x ) = h ( x ) , maka

f ( x ) = h ( x ) q1 ( x ) dan g ( x ) = h ( x ) q2 ( x ) , atau dengan kata lain h ( x ) f ( x ) dan

h ( x ) g ( x ) . Misalkan terdapat h ' ( x ) K [ x ] dengan h ' ( x ) | f ( x ) dan h ' ( x ) | g ( x ) .


Karena h ' ( x ) | f ( x ) , akibatnya h ' ( x ) s1 ( x ) = f ( x ) dan karena h ' ( x ) | g ( x ) , akibatnya
h ' ( x ) s2 ( x ) = g ( x ) . Karena

dengan

demikian

h ( x ) = f ( x ) , g ( x ) , akibatnya h ( x ) f ( x ) , g ( x ) ,

h ( x) = a ( x) f ( x) + b ( x) g ( x) .

Dari

h ' ( x ) s1 ( x ) = f ( x )

dan

h ' ( x ) s2 ( x ) = g ( x ) , diperoleh:
h ( x ) = a ( x ) h ' ( x ) s1 ( x ) + b ( x ) h ' ( x ) s2 ( x )

h ( x ) = ( a ( x ) s1 ( x ) + b ( x ) s2 ( x ) ) h ' ( x )

Atau dengan kata lain, h ( x ) | h ' ( x ) .


Jadi, terbukti gcd ( f ( x ) , g ( x ) ) = h ( x ) . ,

Lemma 6.28

Diketahui K lapangan dan f ( x ) , g ( x ) K [ x ] . Jika h ( x ) = gcd ( f ( x ) , g ( x ) ) , maka


terdapat a ( x ) , b ( x ) K [ x ] sehingga h ( x ) = a ( x ) f ( x ) + b ( x ) g ( x ) .
Bukti.

Karena

h ( x ) = gcd ( f ( x ) , g ( x ) ) ,

akibatnya

h ( x) = f ( x), g ( x)

dan

dengan

demikian h ( x ) = a ( x ) f ( x ) + b ( x ) g ( x ) untuk suatu a ( x ) , b ( x ) K [ x ] .

Struktur Aljabar Ring Polinomial Wijna 2009.


http://wijna.web.ugm.ac.id

14

Dari lemma-lemma diatas dapat disimpulkan bahwa jika K merupakan lapangan, maka
berlaku:
(i).

K [ x ] merupakan daerah integral.

(ii). Untuk setiap f ( x ) , g ( x ) K [ x ] , terdapat dengan tunggal q ( x ) , r ( x ) K [ x ]


f ( x) = q ( x) g ( x) + r ( x)

sehingga

dengan

r ( x) = 0

atau

deg ( r ( x ) ) < deg ( g ( x ) ) .

(iii). Jika I suatu ideal pada K [ x ] , maka I = h ( x ) untuk suatu h ( x ) K [ x ] .


(iv). Untuk

setiap

f ( x ) , g ( x ) K [ x] ,

gcd ( f ( x ) , g ( x ) ) = h ( x )

dan

terdapat

h ( x ) K [ x]

h ( x) = a ( x) f ( x) + b ( x) g ( x)

sehingga

untuk suatu

a ( x ) , b ( x ) K [ x] .

Generalisasi dari keempat sifat tersebut terdapat pada pembahasan mengenai


Daerah Ideal Utama dan Daerah Euclid.

Struktur Aljabar Ring Polinomial Wijna 2009.


http://wijna.web.ugm.ac.id

15

Sumber:

Becker T. and Weispfenning V., 1993, Grbner Bases: A Computational Approach to


Commutative Algebra, Springer-Verlag New York inc., New York.
Fraleigh J. B., 1994, A First Course in Abstract Algebra, Addison-Wesley Publishing
Company inc., United States.

Struktur Aljabar Ring Polinomial Wijna 2009.


http://wijna.web.ugm.ac.id

16

Anda mungkin juga menyukai