Anda di halaman 1dari 10

Wawancara struktural terstruktur telah diterima dengan

besar sebagai metode penelitian. Penelitian ini cocok


untuk mendeskripsikan masalah dalam penelitian
kualitatif dalam memecahkan permasalahan.
Bentuk Instrumen Wawancara

Terstruktur
1

Tidak terstruktur
2

WWW.YOURCOMPANY.COM
Instrumen wawancara
■ Penelitian kualitatif umumnya menggunakan wawancara tidak berstruktur atau
semi berstruktur
■ Wawancara tidak berstruktur berfokus dari pertanyaan umum dalam area yang luas
dalam penelitian. Wawancara ini biasanya diikuti oleh suatu kata kunci dan daftar
topik yang akan mencakup permasalahan dalam wawancara. Namun tidak ada
pertanyaan yang ditetapkan sebelumnya kecuali dalam wawancara yang awal
sekali.
■ Wawancara semi berstruktur, wawancara ini dimulai dari isu yang mencakup dalam
pedoman wawancara. Pedoman wawancara bukanlah jadwal seperti dalam
penelitian kuantitatif. Sekuensi pertanyaan tidaklah sama ada tiap partisipan
bergantung pada proses wawancara dan jawaban tiap individu. Namun pedoman
wawancara menjamin peneliti dapat mengumpulkan jenis data yang sama dari
partisipan.
Wawancara berbasis tugas
■ Wawancara struktural terstruktur sangat menarik sebagai sarana untuk bergabung
dengan penelitian dengan praktik pendidikan.
■ Wawancara berbasis tugas memiliki peran sebagai instrumen penelitian yang
potensial untuk penilaian dan evaluasi. Wawancara berbasis tugas menawarkan
kemungkinan untuk memperoleh informasi dari siswa yang menyandang tujuan
penelitian secara langsung dan dapat membantu menjawab pertanyaan penelitian
yang menjadi pusat proses pendidikan.
Apa saja yang dipertanyakan dalam
wawancara berbasis tugas?
■ Pertanyaan untuk menyelidiki kebenaran ilmiah. Pertanyaan ini dimaksudkan untuk
menanyakan implikasi dari wawancara berbasis tugas sebagai metodologi yang
dimaksudkan untuk memeriksa, menganalisis dan mengkomunikasikan hasil dari
suatu proses.
■ Apa peran yang dimainkan teori dalam wawancara. Pertanyaan ini bertujuan untuk
mengetahui perilaku yang diamati, kesimpulan yang dapat diambil dan bagaimana
peneliti harus memodifikasi teori dasar hasil empiris dari wawancara.
■ Batasan-batasan apa yang dipaksakan oleh konteks sosial, budaya dan psikologi
dari wawancara. Bagaimana harapan dan intensi siswa berinteraksi dengan
pengenalan dan pengaruh matematis untuk mempengaruhi hasil wawancara.
Studi eksploratori longitudinal
Penelitian longitudinal adalah salah satu jenis penelitian sosial yang membandingkan
perubahan subjek penelitian setelah periode waktu tertentu. Penelitian ini sengaja
digunakan untuk penelitian jangka panjang, karena memakan waktu yang lama.
Karakteristik dan cakupan utama dari penelitian longitudinal meliputi:
1. Data dikumpulkan untuk setiap variabel pada dua atau lebih periode waktu
tertentu.
2. Subjek atau kasus yang dianalisis sama, atau setidaknya dapat diperbandingkan
antara satu periode dengan periode berikutnya.
3. Analisis melibatkan perbandingan data yang sama dalam satu periode dengan
metode yang berbeda.
Penelitian yang sudah dilakukan
Penelitian ini terdiri dari serangkaian wawancara individual berbasis tugas dengan
setiap anak selama 3 tahun yang dilakukan berdasarkan arahan penulis. Lima
wawancara dirancang dan dikelola antara musim semi 1992 dan 1994 dengan tujuan
pengamatan kompleks, perilaku individual secara matematis dalam detail dan gambar
penyelesaian masalah mengambil kesimpulan dari pengamatan tentang pemikiran dan
pengembangan anak-anak.
Pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara cenderung meningkat dilihat dari tingkat
kesulitannya, sehingga pertanyaan untuk tiap anak dimulai dengan tingkat
kenyamanan, tetapi bahkan anak-anak yang sudah lebih lanjut menerima beberapa
pertanyaan yang menantang sebelum wawancara berakir.
Selama wawancara seorang pengamat membuat catatan selama wawancara.
Selanjutnya rekaman vidio ditranskipkan dilihat dan dianalisis .
Wawancara berbasis tugas
Wawancara struktural terstruktur tapi hanya dalam konteks permasalahan yang
diberikan tetapi dilakukan senyaman mungkin dalam hal lain ketika wawancara terjadi.
Diluar permasalahan yang diajukan pewawancara tetap melakukan wawancara semi
terstruktur sehingga subjek penelitian (anak-anak) tetap diajukan pertanyaan terselip
tanpa adanya batasan atau daftar pertanyaan yang direncanakan.

Anda mungkin juga menyukai