Anda di halaman 1dari 8

Accelerat ing t he world's research.

"Pendidikan Multikultural Bagi


Masyarakat Yang Majemuk Di
Indonesia" PENDIDIKAN
MULTIKULTURAL BAGI
MASYARAKAT YA...
Melfin Dwi Sofiana

Melfin Dwi Sofiana

Cite this paper Downloaded from Academia.edu 

Get the citation in MLA, APA, or Chicago styles

Related papers Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

kelas 11 sosiologi vina dwi laning


Diant i Wulan

Desain Pendidikan Mult ikult ural Dalam Pembelajaran


Rahmat hias Jusuf

Jurnal Nasional Mult ikult uralisme dan Pendidikan Mult ikult ural 2008
Andi Asrina
“Pendidikan Multikultural Bagi Masyarakat Yang Majemuk Di Indonesia”

Fakultas Ilmu Sosial / Prodi Pendidikan Sosiologi

Universitas Negeri Makassar

PENDIDIKAN MULTIKULTURAL BAGI MASYARAKAT YANG MAJEMUK

DI INDONESIA

MELFIN DWI SOFIANA

Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Makassar

e-mail : meldwi250704@gmail.com

ABSTRAK

Salah satu dalam meningkatkan karakter pada anak bangsa majemuk yang di Indonesia. Masyarakat
yang majemuk merupakan suatu masyarakat tropis di mana mereka yang dikuasai denga perbedaan.
Hal ini dapat kita ketahui pendidikan multikultural dapat dijadikan sumber pedoman dalam
mengembangkan dan mewujudkan satu kesatuan yang utuh dalam melihat bangsa kita yang dipenuhi
oleh keberagaman. Tetapi, seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara dalam kurun waktu sekarang
ini terjadi kecenderungan yang akan dominan melemahnya semangat generasi bangsa dan kesadaran
dalam diri sebagai negara yang multikultural. Terjadi ketidaksepahaman sehingga menimbulkan
konflik-konflik antar kelompok, dan suku yang dominan terhadap perbuatan yang kurang berkenan
yaitu suku, agama, ras, antargolongan (SARA). Namun dengan menanamkan selalu semangat bangsa
yang multikulturalisme akan menjadikan suatu keteladanan dalam penyadaran bagi setiap generasi
muda untuk mengembangkan dan menerima keprihatinan dalam perbedaan budaya, agama, ras, etnis,
dan kepentingan bersama-sama dan ingin hidup bersama secara damai. Dengan adanya pendidikan
multikultural kita dapat jadikan sebuah pedoman dalam menangani persoalan dalam bangsa kita yang
semakin rawan suatu konflik antar kelompok-kelompok maupun persoalan dalam kemajemukan pada
bangsa, sehingga menjadi bangsa yang kuat dan kokoh.

Kata kunci : pendidikan multikultural, konflik, majemuk

PENDAHULUAN

Bangsa Indonesia adalah sebuah Negara multikultural yang dimana dapat kita lihat dari kondisi
sosiokultural maupun geografis yang begitu beragam dan luas. Masyarakat Indonesia merupakan
masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa, agama, ras, dan perbedaan lainnya. Dalam
pemahaman atas keberagaman (Pluralitas) dalam masyarakat Indonesia umumnya terjadi adanya proses
migrasi suku bangsa. Hal ini disebabkan oleh dorongan sosiokultural dapat dilihat pada budaya bagi
masyarakat Minangkabau , Bugis, Makassar, Jawa, Melayu, dan suku lainnya. Kita dapat memberikan
“Pendidikan Multikultural Bagi Masyarakat Yang Majemuk Di Indonesia”

Fakultas Ilmu Sosial / Prodi Pendidikan Sosiologi

Universitas Negeri Makassar

salah satu contoh kebudayaan lokal atau kearifan lokal pada suku minangkabau yaitu golongan ninik
mamak yaitu semua mamak-mamak rumah yang bergelar datuk dan bertugas sebagai penghulu .
sedangkan kebudayaan lokal atau kearifan lokal pada suku bugis-makassar yaitu ada kisah cerita bahwa
dalam konteks seks dalam masyarakat merupakan Assikalaibineng yang dimana hal tersebut bahwa seks
dalam kebudayaan bugis-makassar yaitu seks sangat penting dalam kebutuhan antara suami dan istri.
Namun demikian ada yang berpendapat bahwa melakukan seks adalah hal yang sangat memalukan(siri).
Awaru, (2020) Indonesia juga menganut agama yang beragam seperti Islam, Kristen protestan, Hindu,
Budha, Kristen khatolik dan Konghucu. Kemajemukan Indonesia dilihat pada dasarnya memiliki pola
kehidupan yang memiliki fungsi dalam pembaruan yang utuh dapat menjadi potensi integrasi tetapi di
satu sisi lain juga kemajemukan dapat menyebabkan disintegrasi bangsa yang dimana sebuah lingkup
masyarakat mengalami keadaan yang tidak utuh atau terjadinya konflik. Demikian halnya dengan
berbagai konflik seperti konflik di Ambon, Sambas, Sampit, dan Poso, dan lainya. Permasalahan yang
berhubungan dengan suku, agama, ras, antargolongan (SARA) di atas, memberikan kita suatu pelajaran
bahwa betapa pentingnya suatu pendidikan multikultural pada masyarakat yang majemuk sebagai suatu
wujud kesadaran dalam keberagaman kultural, kekuasaan hak asasi manusia dalam membangun sebuah
kehidupan masyarakat yang adil dan maju. Evelina, (2015) Apapun yang melatar belakangi, proses
migrsi tersebut menjadi masyarakat hidup dalam pluralitas yang ditentukan akan berpengaruh terhadap
tatanan sosial dan budaya masyarakat. Mengelola kemajemukan bukanlah perkara yang mudah. sebuah
sisi, masyarakat sebagai salah satu komponen dalam bangsa memelihara identitas dan memperjuangkan
hastrat. Tetapi pada sisi lain, hal ini dilakukan dalam rangka memelihara kerukunan dan keutuhan
bangsa. Kehidupan yang damai merupakan dambaan hidup manusia untuk hidup yang damai dan
tentram dalam bermasyarakat itu belum sepenuhnya dapat terwujud sebagai akibat munculnya
ketegangan sosial yang sering melahirkan konflik antara masyarakat. Lembaga pendidikan merupakan
wadah yang strategis untuk mengenalkan multikulturalisme di Indonesia. Hal ini dikarenakan sekolah
adalah tempat dalam membimbing dan mengajar anak-anak bangsa jadi generasi penerus yang hebat
dan cerdas. Sekolah merupakan lembaga yang tepat dalam pendidikan multikultural di tengah-tengah
kekhwatiran akan bahaya di sintegrasi bangsa, dengan implementasi pendidikan multikultural akan
membuat sikap dan perilaku anak bangsa yang berupa toleransi dan intoleransi sebagai akibat
multikulturalisme. Dengan adanya pendidikan multikultural akan mewujudkan nilai-nilai dalam
masyarakat majemuk akan menciptakan kedamaian dan ketentraman .

PEMBAHASAN

Hakikat pendidikan multikultural dalam masyarakat majemuk

Multikultural merupakan multikultural dalam keberadaan manusia yang beragam dari sisi etnis, suku
paham kesetaraan budaya-budaya lokal dengan tanpa mengabaikan hak-hak dan penekanan pada
kesetaraan budaya-budaya. Dalam hal ini pandangan sebuah bangsa yang majemuk itu sendiri memiliki
“Pendidikan Multikultural Bagi Masyarakat Yang Majemuk Di Indonesia”

Fakultas Ilmu Sosial / Prodi Pendidikan Sosiologi

Universitas Negeri Makassar

banyak keberagaman yang dinilai agar masyarakat Indonesia semakin menghormati dan menghargai
sebuah keberagaman tersebut. Akan tetapi sedangkan bangsa yang multikultural adalah sebuah bangsa
yang berkelompok-kelompok etnik atau budaya yang ada dalam hidup yang saling berdapingan secara
damai dalam landasan yang ditandai oleh ketersediaan hidup yang saling berdampingan dengan budaya
lain. Dengan adanya multikulturalisme dinilai sebagai kesetaraan dalam perbedaan yang mampu
meredam konflik vertikal, struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh adanya perbedaan-perbedaan
vertikal antara lapisan atas dan lapisan bawah. dan horizontal yang ditandai oleh kenyataan adanya
kesatuan sosial berdasarkan suku-bangsa, perbedaan-perbedaan kedaerahan. Ketika halnya dalam
masyarakat yang bermacam ragam di mana diakui sebagai keunikan dalam budaya kelompok etnis
sangat lumrah atau kebiasaan yang terjadi (Nasikun, 2016).

Mayarakat majemuk adalah keanekaragaman penyusunan dari suku bangsa, agama dan golongan-
golongan sosial lainnya dengan ciri yang nyata adalah kecenderungan yang kuat memegang identitas
golongan sosial masing-masing. Orientasi ke dalam tersebut merupakan faktor yang memperkuat batas
sosial dan perbedaan. Agar tercipta integrasi dalam masyarakat majemuk maka perlu tercipta sejumlah
pranata yang mengikut golongan sosial. Masyarakat majemuk dalam skala tertentu dapat dilihat bangsa
yang dapat memberikan kontribusi positif bagi timbulnya persaingan secara sehat. Dalam keadaan
tertentu masyarakat majemuk tidak hanya sebagai perbedaan belaka, tetapi sebagai suatu pertentangan
atau konflik ditengah-tengah masyarakat. Sebagai masyarakat majemuk, masyarakat Indonesia disebut
sebagai suatu tipe masyarakat tropis dimana mereka yang dikuasai memiliki perbedaan ras. Masyarakat
Indonesia yang berdasarkan suatu bentuk yang terpisah satu sama lain karena perbedaan ras,
diantaranya lebih merupakan kumpulan antar individu dari pada sebagai individu sebagai keseluruhan
yang memiliki sifat yang terorganisasikan dan individu berkehidupan yang sosial akan menjadi utuh
Achmad, (1986).

Dalam pendidikan multikultural adalah suatu kebijakan dalam menangani lingkup sosial yang dapat
mendasari suatu kebijakan sosial dalam mencapai unsur-unsur dalam mengayomi sebuah budaya dalam
masyarakat. Hal ini menujukkan adanya pendidikan multikultural yang mendasari suatu program yaitu
pendidikan multikultural yang sangat menjunjung tinggi kebudayaan lokal dan dapat dijadikan suatu
komunitas yang berpartisipasi dalam mewujudkan kehidupan yang selaras dengan demokrasi. Banks,
(1993:3) mengatakan bahwa pendidikan multikultural dapat dipandang menurut tiga hal yaitu gerakan,
ide, dan proses berkelanjutan. Pendidikan multikultural bukan semata-mata diarahkan kepada rasial,
agama dan kultur domain. Pendidikan multikultural yang memberi tekanan bahwa dalam meningkatkan
toleransi antar keberagaman kita harus menjadikan keteladanan jika adanya pendidikan multikultural
akan memberi penghargaan dan menghormati antar sesama umat baik mayoritas maupun minioritas
yang ada disekitar lingkup masyarakat. Pendidikan multikultural dirancang untuk mengubah perubahan
yang ada disekolah-sekolah, pendidikan multikultural adalah suatu proses yang diterapkan segala
“Pendidikan Multikultural Bagi Masyarakat Yang Majemuk Di Indonesia”

Fakultas Ilmu Sosial / Prodi Pendidikan Sosiologi

Universitas Negeri Makassar

bentuk aspek pendidikan yang ada dilingkungan masyarakat yang memberikan peluang pada seluruh
anak bangsa tanpa membedakan etnik, budaya, dan agama dalam memperkuat suatu upaya persatuan
dan kesatuan, identitas nasional, dan citra bangsa. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat
dikatakan bahwa pendidikan multikultural adalah sebuah konsep yang di buat dengan tujuan untuk
menciptakan persamaan peluang pendidikan bagi semua anak bangsa yang beragam dalam perbedaan
suku, agama, ras, antargolongan yang memiliki satu kesatuan yang bulat dan utuh.

Dalam sebuah Pendidikan multikultural memiliki pandangan oleh pendapat Banks, (1993:3)
memberikan sebuah dimensi yang memiliki hal berkaitan satu sama yang lain diantara :

a. The Knowledge construction process, yaitu membawa siswa untuk memahami implikasi budaya
ke dalam sebuah mata pelajaran(disiplin).
b. Content Integration, menintegrasikan berbagai budaya dan kelompok untuk mengilustrasikan
konsep mendasar, generalisasi dan teori dalam mata pelajaran.
c. An Equity Paedagogy, menyatakan bahwa metode pengajaran dengan metode pengajaran
dengan cara belajar siswa yang beragam baik dari segi ras, budaya ataupun sosial.
d. Prejudice reduction, yaitu mengidentifikasi karakteristik ras siswa dan menentukan

Oleh karena itu dalam pendidikan multikultural, memberikan kita tujuan untuk memiliki peran dan
tanggung jawab dalam melaksanakan suatu program agar kita dapat memberikan pengajaran suatu
moral dan meningkatkan kebudayaan lokal dalam masyarakat. Masyarakat memiliki peran dan
pengaruh terhadap perkembangan intelektual dan kepribadian individu peserta didik. Dalam
Keberadaan masyarakat merupakan wadah dan sumber dalam menerapkan adanya interaksi satu sama
yang lain dan saling membantu antar masyarakat dengan hal ini masyarakat yang majemuk akan lebih
mengahrgai dan menciptakan sebuah keharmonisan dalam lingkup sosial. Adapun pendekatan dalam
pendidikan multikultural menurut Mahfud, (2004):

a. Pendidikan mengenai perbedaan kebudayaan


b. Pendidikan bagi pluralisme kebudayaan
c. Pendidikan mengenai perbedaan pemahaman kebudayaan
d. Pendidikan multikultural sebagai pengalaman moral.

Urgensi pendidikan multikultural di Indonesia

Dalam perubahan yang seiring dalam mengharapkan sebuah pembelajaran dalam konteks pendidikan
multikultural bukan hanya terletak dengan pengetahuan yang berorientasi dengan kemampuan
pengetahuan sebagaimana penilaian keberhasilan pendidikan. Namun terletak pada terciptanya kondisi
yang nyaman, damai dan toleransi yang keragaman di Indonesia. Dalam masyarakat yang majemuk
sangatlah penting diterapkan pendidikan multikultural agar kita dapat saling menghrgai walaupun
“Pendidikan Multikultural Bagi Masyarakat Yang Majemuk Di Indonesia”

Fakultas Ilmu Sosial / Prodi Pendidikan Sosiologi

Universitas Negeri Makassar

kehidupan yang sangat dipenuhi oleh kemajemukan. Kekayaan sebagai modal besar akan dapat
terwujud masyarakat yang multikultural apabila kita saling bertoleran dan saling menghargai antara
keberagaman yang berbeda-beda. Nilai budaya sebagai patokan dalam meningkatkan pengembangan
dalam memberikan etika dan tindakan dalam bertindak yang benar dan pantas bagi warga Indonesia.
Dalam masyarakat majemuk seperti Indonesia, keragaman sangat urgen untuk diterapkan karena tanpa
adanya pengelolaan yang baik terhadap keragaman maka keragaman budaya yang sedianya sebagai
modal yang besar dalam membangun akan berubah menjadi racun yang siap mengancurkan Kamal,
(2013).

Urgensitas pendidikan multikultural di Indonesia dapat diuraikan menjadi tiga garis yaitu:

- Agar siswa tidak tercerabut dari akar budayanya


Dalam masa modern terjadi saat ini, dengan hal lain memberikan banyak hal yang kemudian
dalam kehidupan dengan hadirnya suatu IPTEK namun dibalik semua itu pertemuan antar
budaya juga memberikan acuan bagi generasi muda .
- Sebagai sarana alternatif pemecahan masalah
Masyarakat Indonesia yang beragam menjadi tantangan bagi dunia pendidikan dalam
mengelolah perbedaan tersebut menjadi suatu hal, bukan sebagai sumber perpecahan.
Pendidikan multikultural di Indonesia memiliki dua tanggung jawab menyiapkan bangsa
Indonesia untuk siap menghadapi arus budaya luar di era globalisasi, dan menyatukan bangsa
yang terdiri dari bermacam ragam budaya. Dalam menjalankan pendidikan multikultural di
dunia pendidikan dapat menjadikan sebuah agen yang diterapkan dalam masyarakat agar
menjadikan anak generasi bangsa yang dapat menjalankan fungsi dan menjadikan solusi bagi
masyarakat yang mengalami konflik antar anggota dan menjaidkan pedoman dalam
menyelesaikan disharmonisasi yang sering terjadi di tengah-tengah masyrakat yang sering
terjadi dalam lingkup bangsa Indonesia. Dalam artian bahwa pendidikan multikultural
menjadikan solusi dan dijadikan suatu keteladanan dalam menjadi sarana alternatif
menyelesaikan konflik yang beragagam.akan tetapi ketika masyarakat tidak mengikuti aturan
atau meneladani pembelajaran multikultul maka apapun bentuknya setiap konflik yang ada
dalam masyarakat tidak dapat diselesaikan dengan baik. Sehingga dengan adanya dibentuk
Pendidikan multikultura suatu yang urgen bagi bangsa Indonesia umumnya, masyarakat justru
mengetahui dan mengenal sebuah keberagaman yang baik rukun dalam lingkup masyarakat
Ahmadi (2007).
- Sebagai landasan pengembangan kurikulum
Pengembangan kurikulum sangat penting dalam perkembangan anak bangsa tidak dapat
dilepaskan dari aspek sosial budaya yang beragam Bahri (2011).
“Pendidikan Multikultural Bagi Masyarakat Yang Majemuk Di Indonesia”

Fakultas Ilmu Sosial / Prodi Pendidikan Sosiologi

Universitas Negeri Makassar

Pendidikan multikultural bagi masyrakat yang majemuk sangatlah penting dalam mengembangkan
letensi etnis dan budaya agar setiap dalam lingkungan masyarakat terdapat sarana dan menfasilitasi anak
bangsa dalam perkembangan memiliki nilai-nilai yang setiap etnis antar satu sama lain memiliki
kepercayaan diri dalam berinteraksi dengan orang lain walaupun berbeda budaya masyarakatnya dengan
adanya nilai-nilai yang berasal dari prinsip martabat manusia, keadilan, persamaan, dan demokratis.
Sehingga pendidikan multikultural membantu anak bangsa memahami berbagai konflik nilai tidak dapat
dihindari dalam masyarakat pluralistik. Dengan adanya pendidikan multikultural dalam masyarakat
majemuk akan meningkatkan pemahaman dalam menghadapi berbagai keragaman budaya membentuk
gaya berprilaku dan menghargai perbedaan. Dalam pendidikan multikultural dengan menumbuhkan
keterampilan sehingga mampu menjadi pendorong dalam perubahan sosial yang memiliki komitmen
yang tinggi dalam reformasi masyarakat untuk menghapuskan perbedaan yang beragam dan memiliki
wawasan kebangsaan yang kokoh (Awaru, 2017).

PENUTUP

Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan yaitu pendidikan multikultural merupakan kesadaran
bahwa masyarakat harus menghargai dan menjunjung tinggi berbagai keragaman antara lain,
keberagaman etnis, suku, budaya, ras dan agama yang berbeda satu sama yang lain. Yang memberikan
pemahaman bahwa sebuah bangsa yang majemuk adalah bangsa yang dipenuhi oleh keberagaman
budaya, etnis, suku, ras, dan agama yang berbeda dengan adanya pendidikan multikultural dinilai
sebagai agen perubahan yang mengakomodasikan kesetaraan dalam perbedaan dianggap mampu
meredam konflik vertikal dan horizontal dalam masyarakat yang majemuk yang memiliki keunikan
yang beragam.
“Pendidikan Multikultural Bagi Masyarakat Yang Majemuk Di Indonesia”

Fakultas Ilmu Sosial / Prodi Pendidikan Sosiologi

Universitas Negeri Makassar

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, F. (1986). Penanaman Nilai-Nilai Multikulturalisme. rajawali.


Ahmadi, A. (2007). Sosiologi Pendidikan. PT Asdi Mahasatya.
Awaru, A. O. T. (2017). Membangun Karakter Bangsa Melalui Pendidikan Berbasis Multikultural Di
Sekolah. Prosiding Seminar Nasional Himpunan Sarjana Ilmu-Ilmu Sosial, 221–230.
Awaru, A. O. T. (2020). The Social Construction of Parents’ Sexual Education In Bugis-Makassar
Families. Society, 8(1), 175–190.
Bahri, S. (2011). Pengembangan Kurikulum Dasar dan Tujuannya. Jurnal Ilmiah Islam Futura.
Banks, J. A. (1993). Educating citizens in multicultural society. Second edition. Teachers College
Columbia University.
Evelina, L. W. (2015). Analisis Isu S (Suku), A (Agama), R (Ras), A (Antar Golongan) Di Media Sosial
Indonesia. Jurnal ULTIMA Comm, 7(1), 107–122.
Kamal, M. (2013). Pendidikan Multikultural Bagi Masyarakat Indonesia Yang Majemuk. Al-Ta Lim
Journal, 20(3), 451–458. https://doi.org/10.15548/jt.v20i3.42

Mahfud, C. (2004). Menggagas Pendidikan multikultural. Radar Surabaya 4 November.


Nasikun. (2016). Sistem Sosial Indonesia. Rajawali Pers.

Anda mungkin juga menyukai