FCFt = arus kas tahunan bebas pada waktu periode t (ini dapat
diterima baik positif maupun negatif)
ƙ = tingkat diskonto kas yang sesuai ; yaitu tingkat
pengembalian yang diinginkan dari biaya modal
IO = pengeluaran kas awal
n = usia sebuah proyek yang diharapkan
Kriteria keputusan adalah :
PI ≥ 1,0 ; Diterima
PI ≤ 1,0 ; Ditolak
PI memiliki keunggulan
yang sama dengan NPV :
• Mengkitung arus kas
Kelemahan :
• mengenal pemilihan
• Membutuhkan perincian
waktu arus kas
perkiraan arus kas bebas
• konsisten dengan
selama masa hidup proyek
tujuannya yaitu
memaksimalkan
kekayaan pemilik saham
Tujuan 5 :
Tingkat Pengembalian Internal
Internal Rate of Return (IRR) : berapa tingkat pengembalian
yang didapat dari suatu proyek ?
Contoh :
Asumsikan sebuah perusahaan dengan tingkat
pengembalian yang diinginkan sebesar 10%
,mempertimbangkan suatu proyek yang melibatkan
pengeluaran awal sebanyak Rp 45.555. Jika investasi
tersebut diambil, arus kas bebas yang diharapkan
sebesar Rp 15.000 per tahun selama 4 tahun masa
proyek tersebut.
PVIFAi,4th Dari 3,037 pada baris tahun ke-4 . Nilai ini terjadi ketika i = 12%.
Yang mana 12% adalah tingkat pengembalian internal untuk investasi itu.
Karena 12% lebih besar dari tingkat pengembalian yang dinginkan yaitu 10%,
maka proyek tersebut harus diterima.
Menghitung IRR untuk Arus Kas Tidak Seimbang
dengan Menggunakan Tabel Nilai Waktu
IRR bisa diselesaikan secara langsung jika arus kas setelah pajak
di masa depan diterima dalam bentuk anuitas atau pembayaran
tunggal. Pendekatan dengan coba-coba perlu dilakukan ketika
kalkulator keuangan tidak tersedia. Untuk melakukakknya
1. Menentukan nilai sekarang dari arus kas bebas di masa yang
akan datang memakai suatu tingkat diskonto berapa saja.
- Jika nilai sekarang dari arus kas bebas masa depan pada tingkat
diskonto ini lebih besar dari pengeluaran awal, maka tingkat
diskonto dinaikkan.
- Jika tingkat diskonto lebih kecil dari pengeluaran awal, maka
tingkat diskonto diturunkan dan dimulai lagi prosesnya.
Hal ini terus dilakukan sampai nilai sekarang dari arus kas bebas
sama dengan kalkulator yang memakai IRR.
Contoh tingkat pengembalian internal dengan cara coba-coba :
Pengeluaran awal Rp 3.817 dan pengembalian sebanyak Rp
1.000 pada akhir tahun ke-1, Rp 2.000 akhir tahun ke-2, dan Rp
3.000 pada akhir tahun ke-3.