Anda di halaman 1dari 33

BAB III

METODEPENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Tipe penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan

pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif diartikan sebagai

suatupenelitianyangmendeskripsikaninformasi dalamwujudpenjelasan,

penemuan di lapangan yang dikemukakan dengan berpegang pada prinsip

etnis serta menguasai kenyataan, penulis tidak besifat pengertian ataupun

penilaian.47

Bodgan serta Biken menjelaskan bahwa salah satu ciri penelitian kualitatif

merupakan informasi dekskriptif. Karena bila ditelusuri, penelitian ialah

wujudrisetyangmembutuhkanprosesreduksi yangberasaldariwawancara,

observasi ataupun beberapa dokumen. Data- data tersebut nantinya hendak

dirangkum serta dipilih supaya dapat dimasukkan dalam jenis yang cocok.

Pada akhrinya muara dari segala aktivitas analisis informasi kualitatif

terletak pada pelukisan ataupun penuturan berkaitan dengan permasalahan

yang dicermati.48

Pelukisan atau penuturan inilah yang disebut dengan deskriptif.

Sebuah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan suatu variabel,

kelompokatau gejala sosial yang terjadi di masyarakat. Pendekatan

penelitianyangdigunakandalampenelitianiniadalahpendekatan

47
Dr.H. Zuchri Abdussamad, Metode Penelitian Kualitatif(Makassar:CV.syakirMedia Press 2021)
48
Ibid,
deskriptif kualitatif, karena peneliti menganalisis dan menggambarkan

penelitian secara objektif dan mendetail untuk mendapatkan hasil yang

akurat terkait fokus penelitian yang di tunjukan pada model pengelolaan

kelas pada pembelajan PAI dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa

B. LokasiPenelitian

Penelitian tentang Model Pengelolaan Kelas Pada Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan Motivasi Belajar Siswa Di

SDN 2 Jembatan Kembar Timur, kec. Lembar, Kab. Lombok Barat. Hal-hal

yang melatar belakangi peneliti memilh lokasi penelitian di SDN 2

Jembatan Kembar Timur adalah

a. Hasilobservasibahwalokasiinidekatdengantempattinggalpeneliti sehingga

mempermudah dalam menggali informasi dari sebuah penelitian.

b. SDN2Jembatan KembarTimur lebih aktif dalammengikutikompetisi di

tingkat SD.

c. SDN2JembatanKembarTimurterletakdipinggirangunung,namun memiliki

semangat belajar yang tinggi

C. KehadiranPeneliti

Dalam penelitian kualitatif, kedatangan peneliti berperan selaku

instrument sekalian pengumpul informasi. Kedatangan peneliti absolut

dibutuhkan, sebab disamping mempelajari kedatangan peneliti pula selaku

pengumpul informasi. Sebagaimana salah satu karakteristik penelitian

kualitatif dalam pengumpulan informasi dicoba oleh peneliti. Sebaliknya

kedatanganpenelitidalampenelitianinimerupakanselakupengamat
partisipan/ berfungsi dan, maksudnya dalam proses pengumpulan informasi

peneliti mengadakan pengamatan serta mencermati secara teliti bisa jadi

hingga pada yang sekecil- kecilnya.49

Karenanya peneliti di lapangan sangat mutlak hadir atau terjun

langsung dalam melakukan penelitian. Berkenaan dengan hal tersebut, dalam

mengumpulkan data peneliti berusaha menciptakan hubungan yang baik

dengan informan yang menjadi sumber data agar data-data yang diperoleh

betul-betul valid.

Dalampenelitiankualitatif,peneliti sendiri ataudenganbantuanorang

lain merupakan pengumpul data utama. dalam hal ini sebagaimanadinyatakan

oleh Lexy, kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup

rumit.Iasekaligusmerupakanperencana,pelaksana,pengumpuldata,analisis,

penafsir data, dan pada akhirnya ia menjadi pelopor hasil penelitiannya.

Pengertian instrument atau alat penelitian disini tepat karena ia menjadi

segalanya dari keseluruhan proses penelitian.50

Berdasarkan pada pandangan diatas, maka pada dasarnya kehadiran

peneliti, disamping sebagai instrument juga menjadi faktor penting dalam

seluruh kegiatan penelitian ini. Karena kedalaman dan ketajaman dalam

menganalisisdatatergantungpadapeneliti.Dalampelaksanaanpenelitianini

49
SuharsimiArikunto,ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktek,(Jakarta:Rineka Cipta,
2002), hal. 1
50
Sugiyono,MetodePenelitianKualitatifKuantitatifdanR&D,(Bandung:Alfabeta, 2009),
hal. 129.
peneliti akan hadir di lapangan sejak diizinkannya melakukan penelitian,yaitu

dengan cara mendatangi lokasi penelitian sesuai dengan waktu yang telah

terjadwal.

D. SumberData

Datapenyusunanproposalinimenggunakan duajenissumberdata,yaitu:

1. SumberData Primer

Dataprimermerupakansuatudatayangmemberikandatakepada

pengumpul data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak-

pihak yang ada di sekolah yang ada di sekolah, dan Masyarakat sekitar

yang berkompoten dalam memberikan informasi yang memberikan

permasalahan yang berkaitan dengan penelitian, yaitu kepala sekolah,

guru PAI, wali kelas, dan siswa-siswi

2. SumberData Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dalam bentukyang

sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah dari pihak lain biasanya

sudah dalambentuk publikasi. Sumber data umumnya berupabukti

catatan atau laporan yang terkait dalam penelitian ini.

E. ProsedurPengumpulanData

Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

1. Observasi adalah sutau aktifitas pengamatanterhadapsuatuobjek

secara cermat dan langsung di lokasi penelitianserta mencatat, secara


sistematismengenaigejala-gejalayangditeliti.

Jenis Observasi yang penili gunakan ialah observasi partisipatif ialah

jenis pengamatan yang dilakukan secara aktif. Artinya, Anda wajib

terlibat langsung dalamproses penelitianatau pengamatan agar dapat

memahami dan memperoleh informasi dengan jelas.

Yang di observasi dalam penelitian ini ialah suasana sekolah dan

kegiatan belajar mengajar di SDN 2 Jembatan Kembar Timur.

2. Wawancara adalah Seperti proses komunikasi atau intraksi untuk

mengumpulkaninformasidengancaratanyajawabantarapenelitidan

informan atau subjek penelitian. Ada beberapa jenis wawancara

diantarang wawancara terstruktur, wawancara tidek terstruktur, dan

wawancara bebas terpimpn. penelitimengadakanlangsung

wawancaradengan kepala sekoal,guru, siswa disekolah, dan

masyarakat sekitar guna mendapatkan data yang jelas tentang

permasalahan yang diteliti.

3. Dokumentasi adalah bentuk pengumpulan datadengancara

mengumpulkan datayangberhubungandenganpermasalahan melalui

dokumen-dokumenyang tertulis baik-baik pada

instansiterkaitmaupunreferensi-referensi ilmliah lainnya. Adapun

yang di dokumentasikan ialah suasana sekolah dan kegiatan belajar

mengajar di SDN 2 Jembatan Kembar Timur.


F. AnalisisData

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan

lain, sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan

kepada orang lain.51 Data yang dikumpulkan dari lapangan peneliti analisis

dan disajikan dalam skripsi. Kemudian data yang diperoleh dari observasi,

wawancara, dan dokumentasi disusun dengan berkelompok sesuai dengan

rumusan masalah, setelah itu baru dilakukan analisis dengan pendekatan

kualitatif. Analisis data penelitian ini, penulis menggunakan analisis data

induktif yaitu proses menganalisa yang berangkat dari fakta-fakta khusus

kemudian ditarik generalisasi yang bersifat umum.

Dalam konteks ini peneliti berusaha menggali data-data dari lapangan

yang selanjutnya peneliti paparkan data dan kemudian dianalisa dengnateknik

induktif. Adapun analisa data yang dilakukan mengadopsi dan

mengembangkan pola interaktif yang dikembangkan oleh Milles dan

Huberman yaitu:

1. MereduksiData

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. 52 Pada

waktu penelitian, data yang diperoleh dari lapangan cukup banyak

jumlahnya,sehinggadiperlukanpencatatansecaratelitidanterperinci.

51
Sugiyono,MetodePenelitian…,hal. 244
52
Ibid.,
Semakin lama penelitian dilakukan, maka data yang diperoleh akan

semakin banyak dan rumit. Untuk itu, data-data tersebut perlu direduksi.

Reduksi dilakukan untuk memisahkan antara data yang sesuai

dengan masalah penelitian dan data yang tidak sesuai dengan penelitian.

Dalam proses reduksi data ini hanya data yang sesuai dengna masalah

penelitian saja yang digunakan, sedangkan data yang tidak sesuai dibuang.

Hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam pencarian kesimpulan.

2. PenyajianData

Penyajian data merupakan proses penyusunan informasi secara

sistematis dalam rangka memperoleh kesimpulan sebagai temuan

penelitian. Di dalam penelitian ini data yang didapat berupa kalimat,

katakata, yang berhubungan dengan fokus penelitian, sebagai sajian data

merupakan sekumpulan informasi yang tersusun seacara sistematis untuk

ditarik kesimpulan.

3. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan adalah memberikan kesimpulan terhadap

hasil penafsiran dan evaluasi. Kegiatan ini mencakup pencarian makna

data serta memberi penjelasan. Verifikasi data dalam penelitian kualitatif

ini dilakukan secara terus menerus sepanjang proses penelitian

berlangsung. Verifikasi tersebut merupakan validitas dari data yang

disimpulkan. Selanjutnya dilakukan kegiatan verifikasi, yaitu menguji

kebenaran, kekokohan, dan kecocokan makna-makna yang muncul dari

data.Setiapkesimpulansenantiasaterusdilakukanverifikasiselama
penelitianberlangsung.Padasaatkegiatananalisisdatayangberlangsung

secara terus-menerus selesai dikerjakan, baik yang berlangsung di

lapangan maupun setelah selesai di lapangan. Langkah selanjutnyaadalah

melakukan penarikan kesimpulan. Untuk mengarah pada hasil

kesimpulan ini tentunya berdasarkan dari hasil analisis data, baik yang

berasal dari catatan lapangan,observasi maupun dokumentasi.

G. Keabsahan Datadan Temuan

Keabsahan data merupakan teknik yang digunakan agar penelitian

kualitatif dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Adapun Langkah-

langkah yang dilakukan peneliti sebagai berikut:

1. Perpanjang keikutsertaan

Perpanjang keikutsertaan berarti peneliti di lapangan penelitian sampai

kejenuhan pengumpulan data tercapai. Keikutsertaan peneliti sangat

menentukandalam pengumpulandata. Perpanjangankeikutsertaanpeneliti

akan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang

dikumpulkan.53

2. Ketekunan Pengamatan

Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan cirri-ciri dan unsur-

unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isi yang

sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara

rinci.Kemudianiamenelaahnyasecararincisampaipadasuatutitik

53
Lexy,J.Moleong,MetodologiPenelitianKualitatif,(Bandung:RemajaRosdakarya, 2005),
hal. 327

51
sehinggapadapemeriksaantahapawaltampaksalahsatuatauseluruh faktor

yang ditelaah sudah dipahami dengan cara yang biasa. 54

3. Trianggulasi

Trianggulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat

menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data

yang telah ada.55

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan trianggulasi teknik, berarti

peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk

mendapatkan data dari sumber yang sama. Seperti observasi, wawancara,

dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak. Selain

itu, peneliti juga menggunakan trianggulasi sumber yang berarti untuk

mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang

sama. Dengan trianggulasi ini peneliti bisa menarik kesimpulan yang

mantap tidak hanya dari satu pandang sehingga kebenaran data bisa

diterima.

54
Ibid.,hal.329-330 55Sugiyono,MetodePenelitianKuantitatif,Kualitatif,danR&D,
(Bandung:Alfabeta, 2012),
hal. 234

51
BAB IV

PAPARANDATADAN PEMBAHASAN

A. Paparan Data

1. GambaranumumSDNegeri2 Jembatan Kembar Timur

a. Sejarah dan Perkembangan SDN 2 Jembatan Kembar Timur

b. Letak geografisSDNegeri2JembatanKembarTimur

SDN 2 Jembatan Kembar Timur merupakan suatu sekolah yang

berada di desa Jembatan Kembar Timur, kecamatan Lembar, kabupaten

Lombok Barat. Sekolah negeri ini terdapat di jalan dusun beroro, desa

jembatan kembar timur, kecamatan lembar. yaitu jalan akses

perkampungandusunberoro,baturimpang,dantibulilim.Denganhalini yang

menyebabkan jalan sekolah ini ramai.56

c. IdentitasSekolahSDNegeri 2 JembatanKembar Timur

1) Nama Sekolah : SDN 2 JEMBATAN KEMBAR TIMUR

2) NPSN : 50200443

3) Alamat :Beroro

RT/RW : 04/-

KodePos :

Desa :JembatanKembarTimur

Kecamatan : Lembar

56

52
Kabupaten :Lombok Barat

Provinsi :NusaTenggara Barat

Negara : Indonesia

4) PosisiGeografis :-8,71283

: 116,097612

5) SKPendirian Sekolah: -

6) TanggalSK Pendirian: 1978-01-01

7) StatusKepemilikan : Pemerintah Daerah

8) NomorTelpon 087865698010

9) Email : sdn2jakemtimur@gmail.com

10) Website : http://

c. Visi&MisiSD Negeri2 Jembatan KembarTimur

Visi :SiswaBerprestasiBerlandaskan ImandanTaqwa

Misi :-MengupayakanPembelajaran yangEfektifdan Berkualitas

-MembinaKedisplinandan RasaTanggung Jawab

-MembinakeimanandanKetaqwaanTerhadapTuhanTang

Maha ESA

-MenciptakandanKerukunanBeragamayangharmonisdan

Kondusip

- Melestarikan Nilai-Nilai Budayadan Budi PekertiLuhuri

- MengupayakanOut Put SDM yang Berkualitas dan

53
Bermanfaat.57

d. StrukturOrganisasi SD Negeri2 Jembatan Kembar Timur


AdapunstrukturorganisasiSDN2JembatanKembarTimurdapat

dilihat di bawah ini:58

Gambar4.1

Strukturorganissasi SDN2Jembatan KembarTimur

KEPALASEKOLAH
H.Suhur,S.Pd

UNIT PELAKSANA TATA USAHA

PERPUSTAKAAN PRAMUKA UK SEKERTARIS BENDAHARA SARPAS


HATMAH,A.Md M.SAYUNAN,S.Pd HAMDANJ.,S.Pd ROHMIALFIANI,S.P HATMAH,A.Md A.YUDIMANH

ANGGOTA

WALIKELASI WALIKELASII WALIKESASIII WALIKELASIV WALIKELASV WALIKELASVI


NUR’AINI,S.Pd ELIYANA,S.Pd SALMANIATI,S.Pd M.SAYUNAN,S.Pd M.SEPTIYANDI, S.Pd IMADES.,S.Pd

GURU GURU GURU GURU GURU GURU

PENJAGA SEKOLAH

SISWA-SISWI
57
HasilObservasi,Tanggal18Juli2023
58
MASYARAKAT
HasilObservasi,Tanggal18Juli2023

54
e. KeadaanPeserta Didik

Peserta didik adalah salah satu bagian terpenting dan tidak bisa

dipisahdengansekolahkarenatanpapesertadidik sekolahtidakmungkin

berkembangdengansendirinya,sertakeberhasilansiswasangatdidukung dan

kinerja siswa.

Dari data tentang keadaan siswa maka mudah untuk diketahui

bahwa terdapat 6 kelas yang berjumlah 191 siswa dengan rincian siswa

laki-laki sebanyak 115 dan perempuan berjumlah 76 siswa/peserta didik.

Di kelas I sebanyak 27 siswa, 14 siswa laki-laki dan 13 siswa

perempuan. Untuk II sebanyak 33, laki-laki 19 siswa dan 14 siswa

perempuan, Untuk kelas III sebanyak 35 siswa, laki-laki 18 siswa dan 17

perempuan, Untuk Kelas IV Sebanyak 28 Siswa, Laki-laki 19 Siswa dan

Perempuan, Untuk Kelas V sebanyak 29 Siswa, Laki-laki 19 Siswa dan

10 Perempuan, dan untuk kelas VI sebanyak 39 Siswa, Laki-laki 26

Siswa dan 13 Perempuan.

Untuk mengetahui keadaan peserta didik SDN 2 Jembatan Kembar

Timur, maka telah dibuatkan dalam bentuk tabel sebagai berikut;

Tabel4.1
KeadaanPesertadidikSDNegeri2JembatanKembarTimur Berdasarkan
Jenis Kelamin59

TingkatPendidikan L P Total
Tingkat 1 14 13 27

50DokumenSekolahSDN2JembatanKembarTimur

56
Tingkat 2 19 14 33
Tingkat 3 18 17 35
Tingkat 4 19 9 28
Tingkat 5 19 10 29
Tingkat 6 26 13 39
Total 115 76 191
2. Saranadan Prasarana SDNegeri2 Jembatan Kembar Timur
Sebagai lembaga pendidikan formal, sarana dan perasarana

pendidikan adalah salah satu komponen yang mutlak untuk dijadikan

pendukung dalam kelancaran prosen pembelajaran, sehingga tujuan

pendidikan dapat tercapai dengan maksimal.

Tabel4.2

KeadaanSaranadanPerasaranaSDN2JembatanKembarTimur60

No Fasilitas Jumlah Ket


Ruang
RuangPembelajaran Umum
1 Ruang Kelas 6 Baik
2 RuangPerpustakaan 1 Baik
3 Aula Sekolah 1 Baik
Ruang Penunjang
1 RuangKepalaSekolah 1 Baik
2 Ruang Guru 1 Baik
3 Ruang TU 1 Baik
4 BP/BK 1 Baik
5 UKS 1 Baik
6 Ruang Koperasi 1 Baik
7 Ruang Ibadah 1 Baik
8 RuangToilet 5 Baik
9 RuangGudang 1 Baik
10 Ruang PenjagaSekolah 1 Baik

60DokumenSekolahSDN2JembatanKembarTimur

56
3. KeadaanGuruSD Negeri 2JembaranKembar Timur

Guru merupakan salah satu faktor terpenting dalam pendidikan,guru

mempunyai tugas untuk mendidik, membimbing, dan memberi arahan

kepada siswa agarsiswa mampu berfikir dan mempunyai rasa tanggung

jawab. Didalam proses pembelajaran di sekolah sangat dibutuhkan peran

guru oleh karena itu guru selalu memberikan hal positif terhadap siswa.

Jumlah pendidik SD Negeri2 Jembatan Kembar Timursebanyak12

orang, berikut daftar guru SD Negeri 2 Jembatan Kembar Timur sebagai

berikut;

Tabel4.3

Data Pendidik SDN 2 JembatanKembar Timur61

No Nama GuruMata Pendidikan Status


Pelajaran Terakhir kepeg

1
Eliyana GuruKelasII S1 PNS
2
IMadeSudyatmika GuruKelas VI S1 PNS
3
Muh. Suhur S1 PNS
4 S1
Salmaniati GuruKelasIII PPPK
5 S1
Nur'aini GuruKelasI PPPK
6
Mohamat Sayunan GuruKelasIV S1 PPPK
7 MuktiarSeptryandi GuruKelasV S1 PPPK
8 Pendidikan
Jasmani,
Olahraga,dan GuruHonor
Muliadi Kesehatan S1 Sekolah

61
DokumenSekolahSDN2JembatanKembarTimur

57
9 Tenaga
Honor
Hatmah D3 Sekolah
10 Muatan Lokal S1 GuruHonor
RohmiAlfiani Bahasa Daerah Sekolah
11 Tenaga
SD / Honor
ERNAWATI sederajat Sekolah
12 Pendidikan GuruHonor
HamdanJayadi AgamaIslam S1 Sekolah

2. HasilPenelitian

a. ModelPengelolaanKelaspadaPembelajaranPAIdalamMenumbuhkanMotivasi

Belajar Siswa di SDN 2 Jembatan Kembar Timur

Dari hasil penelitian di SDN 2 Jembatan Kembar Timur

menunjukkan bahwa guru sangat berperan aktif dalam mengelola kelas

dengan menggunakan model-model dalam pengelolaan kelas, yaitu model

Humanistik dan Demokratik. Setiap model yang digunakan oleh guru

tersebut tergantung dengan materi atau pembahasan yang akan disampaikan

kepada murid. Setiap penyampaian materi guru memilih model mana yang

lebih cocok untuk diterapkan karena tidak semua model pengelolaan kelas

cocok dengan materi pelajaran yang akan disampaikan. Oleh karenanya

model tersebut dipilih berdasarkan materi pelajaran dan kemampuan siswa.

1). Model humanistik

Adapun model Humanistik yang diterapkan dengan cara guru

menunjukkan sikap kepedulian terhadap anak, membuat anak dapat belajar

dengansenangdangembira,membuataturandanperjanjianbelajar,guru

58
juga memberikan penghargaan dan pujian kepada anak, dan juga

menggunakan humor sehingga anak tidak cepat bosan serta membentuk

lingkungan belajar tergantung materi atau pembahasan yang akan

disampaikan oleh guru, hal tersebut sesuai dengan pernyataanberikut:

Pak guru memberikan gambaran dalam belajar, kita disuruh


menceritakan gambar itu, jadi kita senang dengan cara pak guru
belajar dengan gambar itu.62

Model Pengelolaan kelas di SDN 2 Jembatan Kembar timur,

Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat senantiasa diawali dengan

perencanaan. Hal ini terlihat dari hasil observasi secara langsung yang

dilakukan oleh peneliti, sehingga peneliti mengambilsuatu kesimpulan

bahwa guru di SDN 2 Jembatan Kembar timur, Kecamatan Lembar,

Kabupaten Lombok Barat. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran

dewan guru membuat perncanaan pembelajaran dan pengelolaan kelas

seperti praktek pembelajaran, media pembelajan, suber belajar, dan

refrensi lingkupan pembelajaran. Jadi disini SDN 2 Jembatan Kembar

Timur mengacu pada model Demokratis yang dimana model ini

memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk berfikir dan berkegitan

kepada peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.

Hal ini diperkuat dari hasil wawancara dengan Bapak H. Hamdan

Jayadi yang sekaligus sebagai seorang guru PAI pada sekolah tersebut

PengelolaankelasdiSDN2JembatanKembartimur,Kecamatan

62
IsmailPutra(siswakelasVSDN2JembatanKembarTimur)Wawancara,Tanggal19Juli 2023

59
Lembar, Kabupaten Lombok Barat dikelola dalam dua bentuk,
yaitu: 1) dalam bentuk penataan ruang kelas, dan 2) dalam bentuk
pengelolaan siswa. Kedua hal tersebut dilakukan secaraintegratife,
sinergis, dan dijalankan berdasarkan perencanaan pengelolaan
kelasyang telah disiapkan sebelumnya.63

Hal ini juga diperkuat dari hasil wawancara dengan bapak H.

Suhur yang sekaligus sebagai Kepala Sekolah pada sekolah tersebut:

Pengaturan kelas dalam rangka pengelolaan kelas di SDN 2


Jembatan Kembar timur, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok
Barat diawali dengan menjaga kebersihan ruang kelas.Setiap kelas
memiliki alat kebersihan, seperti sapu, tempat sampah, alat
pengangkut sampah, dan pembersih debu.Siswa SDN 2 Jembatan
Kembar timur, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Baratyang
ada dalam setiap kelas bertanggung jawab membersihkan ruang
kelas tersebut berdasarkan jadwal kebersihan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Jadwal tersebut ditempelkan didinding kelas sehingga
mudah untuk dilihat oleh seluruh siswa yang ada dalam ruangan
tersebut. (wawancara 18 Juli 2023 di SDN 2 Jembatan Kembar
Timur)64

Kebersihan kelas pada SDN 2 Jembatan Kembar Timur di dukung juga

oleh pencahayaan dansuhu udara yang cukup kondusif dalam kegiatan

proses belajar mengajar. Seperti pengakuan Salah satu siswa di SDN 2

Jembatan Kembar Timur.

Nurul SuhadadarikelasVmengungkapkanbahwa

Dengan lingkungan yang bersih dan pencahayaan yang masuk di


dalam kelas suasana angin yang masuk ke kelas membuat kami
nyaman dan betah di dalam kelas untuk belajar.65

63
H.Hamdan(guruPAIdiSDN2JembatanKembarTimur)Wawancara,Tanggal18 Juli 2023
64
H.Suhur(KepalaSekolasSDN2JembatanKembarTimur)Wawancara,Tanggal18 Juli 2023
65
NurulSuhada(siswakelasVSDN2JembatanKembarTimur)Wawancara,Tanggal 19 Juli
2023

61
Begitujugaungkapandari ArdianIlhamsalahsatu siswa kelasIV yaitu

Kebersihan lingkungan kelas dan suhu udara sejuk yang masuk


ke kelas ini membuat betah dan nyaman di saat kegiatan
pembelajaran di dalam kelas.66

Berdasarkan dari hasil wawancara tersebut maka peneliti dapat

mengambil suatu kesimpulan bahwa setiap ruang kelas di SDN

2JembatanKembarTimur membuatsiswamerasa cukupnyamandalamhal

pencahayaan dan suhu udaranya.

2). Model Demokratik

Dalam model pengelolaan kelas tempat duduk guru dan siswadiatur

sesuai dengan model pengelolaan kelas yang sudah di sesuaikan. Ada

empat pilihan formasi pengaturan tempat duduk yang sering digunakan

oleh guru di SDN 2 Jembatan Kembar Timur, yaitu pengaturan tempat

duduk Yaitu pengaturan tempatduduk dalam formasi berjejer, pengaturan

tempat duduk dalam beentuk tapal kuda, pengaturan tempat duduk dalam

bentuk kelompok , dan pengaturan tempat duduk dalam bentuk meja

bundar. Dengan pengatura formasi tempat duduk, siswa dapat termotivasi

dalam belajar.

Seperti yang di katakan oleh salah satu siswa kelas IVaulia zahara

bahwa.

66
ArdianIlham(siswakelasVSDN2JembatanKembarTimur)Wawancara,Tanggal 19 Juli
2023

61
Saya tertarik dengan cara pak guru mengatur kelas, kita bisa
berdiskusi dan kerja kelompok, dengan duduk berempat.67

Begitu juga yang di katakan oleh ismail putra salah satu siswa kelas

V yaitu :

Pak guru memberikan gambaran dalam belajar, kita disuruh


menceritakan gambar itu, jadi kita senang dengan cara pak guru
belajar dengan gambar itu.68

Danbayu SuryaAnggarasiswakelasV juga mengatakan :

Kita belajar berkelompok untuk mencari hasil pelajaran yang sulit


itu.69

Dengan hasil wawancara dengan siswa kelas IV dan kelas V di atas

peneliti dapat melihat motivasi dan minat belajar siswa sangat tinggi.

Sehingga peneliti menyimpulkan dengan pengelolaan kelas guru terapkan

sangat tepat yang menyebabkan siswa termotivasi dalam belajar.

Indikator siswa yang termotivasi dalam model pengelolaan kelas

adalah :

1. Siswalebih lamamenggunakanwaktunyauntukbelajar

2. Siswakecendrungannyauntuk termotivasibelajarnya

3. Siswamampumenyelesaikanmasalahdalamkegiatanbelajar

mengajar

67
AuliaZahra(siswakelasIVSDN2JembatanKembarTimur)Wawancara,Tanggal19Juli 2023
68
IsmailPutra(siswakelasVSDN2JembatanKembarTimur)Wawancara,Tanggal19Juli 2023
69
BayuSuryaAnggara(siswakelasVSDN2JembatanKembarTimur)WawancaraTanggal19 Juli 2023

62
4. Prestasibelajar sepertinilaiyang baik, ikut olympiade.

b. Faktor Penunjang dan Penghambat Pengelolaan Kelas pada

PembelajaranPAIdalamMenumbuhkanMotivasibelajarSiswadi

SDN 2 Jembatan Kembar Timur

1). Faktor Penujang

faktor penujang pengelolaan kelas dalam menumbuhkan motivasi

belajar siswa

a) Tersedianya media pembelajaran di SDN 2 Jembatan Kembar

Timur, yaitu tersedianya proyektor dan laptop untuk menunjang

pebelajaran.

b) Variasinya metode mengajar guru di SDN 2 Jembatan Kembar

Timur, yaitu guru bervariasi cara mengajar tergantung pada

materiyangdiajarkandiantaranyametodeyangdigunakanialah

diskusi, dan persentasi kan sebuah materi.

c) Kegiatan positif sekolah

- Imtaqdi setiaphari jum’at

- Senam semuasiswapadaharisabtu

- Membersihkanlingkungansekolahsetiappagi

d) Kerja sama sekolah dengan orang tua dan masyarakat, guru

sering mendatangkan wali murid untuk bekerja sama supaya

murid bisa di kontrol di sekolah maupun di rumah.

63
Berdasarkan interview yang peneeliti lakukan bapak H.Hamdan
Jayadi selaku guru agamaislam, beliau menyatakan bahwa:
Faktor penunjang dalam memotivasi siswa, Alhamdulillah di
sekolah SDN 2 Jembatan Kembar Timur sudah tersedia media
yang sesuai dengan zaman sekarang, seperti laptop dan LCD
untuk siswa agar mereka benar benar tertarik dalam mengikuti
pelajaran, jadi tidak menoton dan membosankan. 70
Bapak Suhur selaku kepala sekolah di SDN 2 JembatanKembar
Timur juga mengemukakan dalam wawancaranya:
Alhamdulillah di SDN 2 Jembatan Kembar Timur ini untuk
menunjang belajar siswa sudah sangat banyak dan baik, jadi
memudahkan dan mendukung proses pembelajaran siswa di
sekolah. Guru bisa mengajar dengan tidak menoton dan siswa
bisa semangat dan senang dalam kegiatan belajar mengajar71

Untuk lebih menguatkan peneliti melakukan interview sebagai


informan, peneliti melakukan wawancara dengan Hairul ,salah satu
siswa kelas V. Diamenyatakan bahwa:

Saya sangat senang dengan strategi pembelajaran pak H.


Hamdan,karenakecualimetodeceramahdanmenghapal,pak
H. Hamdan juga memutar video yang berhubungan dengan
materi yang di sampaikan, sehingga pelajaran tidak jadi
menoton dan membosankan.Kita juga sering mendapatkan kata
kata motivasi saat akan keluar kelas saat pelajaran telah usai.72

Pernyataan ketiga informan dapat disimpulkan bahwa faktor


penunjang menjadikan siswatermotivasi adalah karena dalam diri siswa
sudah ada motivasi yang berasal dari dalam dirinya.Siswa yang dapat
termotivasi ini disebabkan karena adanya suatu kebutuhan atau
dorongan yang kuat, dan maju dalam dirinya.dan juga faktor penujang
ialahlengkapnyasarandanprasaranadarisekolahtersebut.Tingkat

70
H.Hamdan(guruPAIdiSDN2JembatanKembarTimur)hasilwawancara,tanggal 18 juli
2023
71
H.Suhur(KepalaSekolasSDN2JembatanKembarTimur)hasilwawancara,tanggal 18 juli
2023
72
Hairul(siswakelasVSDN2JembatanKembarTimur)hasilwawancara,tanggal 19
juli 2023

64
kemampuan dan penguasaan siswa terhadap materi yang di sampaikan
dan model pengelolaan kelas yang baik oleh guru ini juga sangat
berpengaruh di dalam peningkatan motivasi belajar siswa yang
menguasaibahan ataumateripasti diasangatantusiasdalammengikuti
pelajaran di kelas dan tata tertib yang ada di sekolah.
Bapakkepaladusunbapakfirmansyah,S.H.yangdimanabeliau

mengemkakan dalam wawancaranya :

Faktor penunjang dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa


ialah siswa di buatkan kegiatan positif yang dimana kegian
tersebut bisa menumbuhkan motivasi belajar siswa dan
mengurangi bermain saat di rumah karena itu juga siswa dapat
terkontrol dalam belajarnya.73
Dari pernyataan di atas bisa kita petik bahwa anak-anak pelu

bimbingan belajar di luar sekolah yang dimana kegiatan tersebut bisa

menunjang motivasi belajar siswa dan megurangi bermain siswa.

b. Faktor Penghambat

Faktorpenghambatpengelolaankelasdalammenumbuhkan motivasi

belajar siswa

1. Faktorpesertadidik

Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan dengan

guru mata pelajaran PAI bapak H. Hamdan Jayadi beliau

menyatakan bahwa:

Faktorpenghambatdanpenunjangsebenarnyatergantung
pada siswa. Saya berusaha memberikan motivasi tetapi
diri siswa tidak termotivasi ya usaha saya memberikan
motivasi tidak ada gunanya. Ini biasanya terjadi pada
siswayangnakalmerekacuekdanacuhtidakhanyamata

73
Firmansyah,S.h(kepaladususnberoro)hasilwawancara,tanggal18juli 2023

65
pelajaran sayatapi hamper pada semua mata pelajaran.
Siswa yang termotivasi ini karena dalam dirinya itu
karena sudah ada yang mendorong mereka ingin bersaing
dengan temannya sehingga dia ingin menunjukkan yang
lebih baik.74

Untuk lebih menguatkan peneliti melakukan cross chek


dengan siswa sebagaiinforman, peneliti melakukan wawancara
dengan Arya kelas IV, dia menyatakan bahwa:
PakHamdanseringmemberikanmotivasikepadasiswa,
tetapi siswa yang nakal jarang memperhatikan guru, dia
tidak peduli dengan mata pelajaran agama islam walau
bapak sering memberi hukuman. Tidak hanya mata
pelajaran agama islam saja, pelajaran pelajaran lain juga
seperti itu.75

Pernyataan kedua informan dapat disimpulkan bahwa

peningkatan motivasi belajar yang dilakukan oleh guru mata

pelajaran agama islam tetap ada faktor penunjang dan penghambat

dalam model guru dalam menumbuhkanan motivasi belajar siswa

ini disebabkan siswa tidak mau merespon terhadap guru dalam

memberikan motivasi di dalam diri anak ini tidak ada keinginan

sama sekali yang bisa menyebabkan dia terdorong untuk belajar.

Yang menyebabkan siswa tidak mau merespon karena lingkunga

sosial yang kurang baik karena itu yang mempengaruhi minat

belajar siswa.

2. Faktorguru

Menuruttokohagamayangadadidusunberoro,desajembatankembar

74
H.Hamdan(guruPAIdiSDN2JembatanKembarTimur)Wawancara,Tanggal18 Juli 2023
75
Arya(siswakelasIV)Wawancara,Tanggal19Juli2023

66
timur.Beliau menyatakan bahwa:

Faktor penghambat dalam motivasi belajar siswa ialah kurangnya


pendidikan setelah pulang sekolah yang mendidik siswa dariakhlak
siswa sehingga siswa tersebut lalai dalam belajar yang
mengakibatkan siswa kurang motivasi dalam belajar.76

Berdasarkan hasil wawancara dengan tokoh agama yang ada di

dusun beroro bahwa peserta didi juga harus tetap adad bimbingan di luar

jam sekolah yang dimana hal tersebut akan mempengaruhi motiasi belajar

siswa.

3. Lingkungan sosial

Berdasarkaniterviewterhadaptokohmasyarakatyangadadidusun

beroro, beliau menyatakan bahwa :

Faktor penghambat dalam motivasi belajar siswa ialah kurangnya


kontrolandariorangtuaterhadapbelajarsiswayangmengakibatkan
siswa laila dalam belajar, yang dimana juga siswa tidak di batasi
dalam bermain.77
Sedangkan menurut tokoh agama yang ada di dusun beroro, desa

jembatan kembar timur. Beliau menyatakan bahwa :

Faktor penghambat dalam motivasi belajar siswa ialah kurangnya


pendidikan setelah pulang sekolah yang mendidik siswa dariakhlak
siswa sehingga siswa tersebut lalai dalam belajar yang
mengakibatkan siswa kurang motivasi dalam belajar.78
Informasi yang kami dapat dari kedua tokoh tersebut yaitu kepala dusun

dan penghulu setempat yakni dapat kita simpulkan bahwa kurangnya

motivasi belajar siswa tersebut di karenakan kurangnya terkontrol dalam

bermain,penggunaanhandphonyangmenyebabkansiswalalaidalam

76
H.Haerudin(penghuludusunberoro)Wawancara,Tanggal18Juli2023
77
Firmansyah,S.h(kepaladususnberoro)Wawancara,Tanggal18Juli2023
78
H.Haerudin(penghuludusunberoro)Wawancara,Tanggal18Juli2023

67
belajar dan kurangnya pendidikan nonformal yang menunjang

pembelajan siswa sehingga siswa tersebut dapat belajar di sekolah

maupun di luar sekolah.

B. Pembahasan

1. Model Pengelolaan Pelas pada Pembelajaran PAI dalam

MenumbuhkanMotivasiBelajarSiswadalamMenumbuhkan

Motivasi Belajar Siswa di SDN 2 Jembatan Kembar Timur

Dari hasil penelitian di SDN 2 Jembatan Kembar Timur

menunjukkan bahwa guru sangat berperan aktif dalam mengelola

kelas dengan menggunakan model-model dalam pengelolaankelas,

yaitu model Humanistik dan Demokratik. Setiap modelyang

digunakan oleh guru tersebut tergantung dengan materi atau

pembahasan yang akan disampaikan kepada murid. Setiap

penyampaian materi guru memilih model mana yang lebih cocok

untuk diterapkan karena tidak semua model pengelolaan kelas

cocok dengan materi pelajaran yang akan disampaikan. Oleh

karenanya modeltersebut dipilih berdasarkan materipelajaran dan

kemampuan siswa.

a. Model Humanistik

Adapun model Humanistik yang diterapkan dengan cara guru

menunjukkan sikap kepedulian terhadap anak, membuat anak

dapat belajardengan senang dan gembira, membuat aturan dan

perjanjianbelajar,gurujugamemberikanpenghargaandanpujian

68
kepada anak, dan juga menggunakan humor sehingga anak tidak

cepat bosan serta membentuk lingkungan belajar tergantungmateri

atau pembahasan yang akan disampaikan oleh guru

Haidar Nawawi yang menjelaskan bahwa pengelolaan kelas

sebagai kemampuan guru dalam mendayagunakan potensi kelas

berupa pemberian kesempatan yang seluas-luasnya pada setiap

personal untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan terarah

sehingga waktu dan dana dapat dimanfaatkan secara efesien untuk

melakukan kegiatankegiatan kelas yang berkaitan kurikulum dan

perkembangan murid.79

b. Model Demokratik

Dalam meningkatkan Motivasi belajar siswa tergantung

kepada guru dalam mengelola kelas sesuai dengan ide dan kreatif

guru dalam mengembangkan kegiatan di kelas, karenaberdasarkan

pada kreatif guru bagaimana cara membentuk kelas yang sesuai

dengan keinginan siswa dalam lingkungan belajar dan

membangkitkan metode belajar mengajar yang spesifik.

Ada tiga cara bagi para pembelajar yang dapat digunakan

untukmempertahankandanmemeliharafokuspebelajardalam

prosespembelajaran yaitu:

NawawiHadari,OrganissidanpengelolaankelassebagaiLembaga
79

Pendidikan,(Jakarta:Haji Masangung)

69
1. Mengembangkan cara-cara yang dapat membuat para

pebelajar memiliki sikap tanggung jawab, seperti:

pemberian tugas individual, presentasi, produk dan uji

kompetensi.

2. Menggunakankelompok,dan

3. Memformat kelas atau materi pelajaran yang minim dengan

kebosana

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ke dua model pengelolaan

kelas dalam menumbuhkan Motivasi belajar siswa di SDN 2 Jembatan

Kembar Timur sudah diterapkan oleh guru yaitu model humanistik

demokratik, Ke dua model ini diterapkan sesuai dengan materi yang akan

disampaikan oleh guru, semua tahapan yang ada di dalam model tersebut juga

sudah diterapkan oleh guru.

2. Faktor Penunjang dan Penghambat Pengelolaan Kelas pada

Pembelajaran PAI dalam Menumbuhkan Motivasi belajar Siswa

di SDN 2 Jembatan Kembar Timur

a. Faktor Penunjang

Darihasilpenelitianterhadapbeberapafaktorpenunjangdalam

menumbuhkan motifasi belajar siswa di SDN 2 Jembatan Kembar

Timur

a) Tersedianya media pembelajaran di SDN 2 Jembatan Kembar

Timur, yaitu dengan tersedianya proyektor dan laptop sanagat

membantudalamprosespebelajaranyangdimanatersedianya

71
mediatersebutpembelajartidakmonoton.

b) Variasinya metode mengajar guru di SDN 2 Jembatan Kembar

Timur, yaitu dengan guru bervariasi cara mengajar tergantung

padamateriyangdi ajarkandiantaranyametodeyangdigunakan

ialah diskusi, dan persentasi kan sebuah mater yang diman

variasi cara guru dalam mengajar membuat siswa tidak mudah

bosan dalam mengikuti pembelajaran.

c) Kegiatan positif sekolah

- Imtaqdi setiaphari jum’at

- Senam semuasiswapadaharisabtu

- Membersihkanlingkungansekolahsetiappagi

d) Kerja sama sekolah dengan orang tua dan masyarakat, guru

sering mendatangkan wali murid untuk bekerja sama supaya

murid bisa di kontrol di sekolah maupun di rumah.

Menurut nawawi , faktor menunjang pengelolaan kelas antaralain : sarana,

guru, murid, dan dinamika sekolah80.

b. Faktor Penghambat

Dalam pengelolaan kelas di SDN 2 Jembatan Kembar Timur ada

beberapa faktor penghambat. Yaitu:

1. FaktorPesertaDidik

Sebagaisalahsatukomponenyangterlibatlangsungdalam

80
ibid

71
pembelajaran, peserta didik merupaan salah satu aspek yang dapat

menjadi faktor penghambat dalam model pengelolaan guru dalam

menumbuhkanmotivasi belajarsiswainidisebabkan siswatidak mau

merespon terhadap guru dalam memberikan motivasi di dalam diri

anak ini tidak ada keinginan sama sekali yang bisa menyebabkan dia

terdorong untuk belajar. Yang menyebabkan siswa tidak mau

merespon. Dengan kata lain, kegiatan pengelolaan kelas yang

kondusif untuk aktivitas pembelajaran tidak akan terujud jika pesrta

didik menampilkan prilaku yang mengganggu kelancaran peroses

pembelajaran. Prilaku yang tidak mendukung proses pembelajaran

yangditampilkanpesertadidikakanmemberikandamaknegatifatau

penghambat baik terhadap teman maupun aktivitas yang akan

dilakukan guru dikelas untuk kepentingan pencapaian tujuan

pembelajaran.

Levin dan Nolan menyatakan bahwa (a) kebutuhan dasar

manusia, kebutuhan anak, perubahan lingkungan sekolah,

perkembangan moral dan pengetahuan, dan kopetensipembelajaran.81

2. FaktorGuru

Guru mrmpunyai peran prnting dan dominan dalam kegiatan

pembelajaran.Dikatakandemikiankarenaperwujudankelasyang

81
Levin,nolan:ManajemenKelas

72
menyenangkan dan kondusif untuk aktivitas pembelajaranmerupakan

hasil dari kegiatan yang dilakukan guru berdasarkan pemahaman

profesional yang dimilikinya. Guru mempunyai kewajiban mulai dari

menyusun program pembelajaran, melaksakan, sampai

mengevaluasinya. Kemampuan guru dalam menata ruang kelas

sangat diperlukan sehingga kelas diatur sesui dengan karakteristik

peserta didik.

Berkaitan dengan ini Nawawi berpendapat guru harus (a)

memilki kemampuan dalam menata ruang kelas sebagai tempat

berlangsungnya aktivitas pembelajaran. (b) mampu menciptakan

iklim pembelajaran berdasarkan hubungan manusiawi harmonis dan

sehat. 82

3. FaktorLinkunganSosial

Kelas merupakan suatu tempat berkumpulnya peserta didik

sebagai individu dari anggota masyarakat. Kehadiran peserta didik

dikelas sudah membawa beberapa karakteristik lingkingan sekitar dan

masyarakat dimana peserta didik berada. Dikaitkan dengan penelolaan

kelas, faktor lingkungan sekitar dan keuarga merupakan aspek yang

berpengaruh secara tidak langsung terhadap kegiatan pengelolaan kelas.

Lingkungan sekitar dan keluarga berpengaruh terhadap pembentukan

moral dan keperibadian peserta didik.

82
ibid

73
Dalam hal ini hurlock berpendapat bahwa. Dengan meluasnya

lingkungan sosial dan adanya kontak dengan teman sebaya dan orang

dewasa di luar rumah, landasn awal ini, mungkin berubah dan

dimodifikasi, namun tidak akan pernah hilang sama sekali. Sebaliknya

landasan ini mempengaruhi pola sikap dan prilaku di kemudian hari.83

83
Harlock,PsikologiPerkembangan,Jakarta:Erl

74

Anda mungkin juga menyukai