DISUSUN OLEH
SAFITRI RAMADHANI
10620190028
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
1
Kata Pengantar
Syukur alkhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan
rahmat, hidayah-NYA serta ridho-NYA, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Makalah ini dapat digunakan sebagai wahana untuk penguasaan materi, sebagai
pengetahuan, peningkatan kreativitas, dan menambah wawasan pembaca. Cara
penyajiannya yang bervariasi dan tidak mengacu pada satu sumber, dapat
memotivasi para pembaca.
Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bimbingan serta bantuan
berbagai pihak, oleh karena itu rasa rendah hati dan terima kasih yang sebesar –
besarnya kami haturkan.
Akhir kata, Saya berharap semoga makalah ini diridhoi-Nya dan bermanfaat.
Kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Muh.Ridha Kasman
2
Daftar Isi
Judul
..................................................................................................................................1
Kata Pengantar.........................................................................................................2
Daftar Isi..................................................................................................................3
Bab 1........................................................................................................................4
Pendahuluan.............................................................................................................4
A.Latar Belakang..................................................................................................4
B.Rumusan Masalah.............................................................................................4
Bab II........................................................................................................................5
Pembahasan..............................................................................................................5
A. Sejarah Masuknya Islam di Asia Tenggara.....................................................5
B. Peradaban Islam di Asia Tenggara Pra Modern & Modern............................7
C .Peradaban Kesultanan Islam di Asia Tenggara...............................................9
BAB III..................................................................................................................15
PENUTUP..............................................................................................................15
A. Kesimpulan....................................................................................................15
B. Saran..............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
3
Bab 1
Pendahuluan
A.Latar Belakang
Islam adalah agama yang pada saat ini sudah menyebar ke seluruh Benua dan
Negara yang ada dipermukaan bumi ini.Karena memang didalam ajaran Islam itu
sendiri menuntut kepada orang yang memeluk agama Islam untuk
menyebarkannya kepada umat-umat yang lainnya yang belum kenal Islam, di
dalam Islam pun ajaranya mudah dimengerti sesuai rasional dan juga banyak
bukti-bukti alam bahwa agama Islam adalah agama yang benar.Maka orang Islam
yang berakhlak baik memudahkan dalam penyebaranya agar penduduk sekitar
yang non Islam mau menerima, mengikuti, dan masuk agama Islam. Salah satu
fakta tentang orang yang paling berpengaruh diseluruh dunia adalah Nabi kita
Rasulullah Muhammad Shallallahu‘alaihiwasallam.Beliau menyebarkan Islam
sendirian diMekkah yang saat itu penduduknya jahiliyah dan kemudian berubah
menjadi masyarakat yang berakhlak baik dengan memeluk Agama Islam yang
dibawa oleh beliau.Dari sinilah sejarah penyebaran Islam semakin luas ke seluruh
dunia hingga sampai ke Asia Tenggara.
B.Rumusan Masalah
Bagaimana Sejarah Masuknya Islam Di Asia Tenggara?
Bagaimana Peradaban Islam di Asia Tenggara Pra Modern & Modern?
Peradaban Kesultanan Islam di Asia Tenggara ?
4
Bab II
Pembahasan
5
kaya-kaya. Di beberapa tempat penguasa-penguasa Jawa yang menjabat
sebagai Bupati Majapahit yang ditempatkan di pesisir Utara Jawa banyak
yang masuk Islam, bukan karena hanya faktor politik dalam negeri yang
sedang goyah, tetapi karena factor hubungan ekonomi dengan pedagang-
pedagang Muslim. Perkembangan selanjutnya mereka kemudian
mengambil alih perdagangan dan kekuasaan di tempat-tempat tinggalnya.,
Perkawinan
Dari sudut ekonomi, para pedagang Muslim memiliki status sosial yang
lebih baik daripada kebanyakan pribumi, sehingga penduduk pribumi
terutama puteri-puteri bangsawan, tertarik untuk menjadi isteri saudagar-
saudagar itu. Sebelum dikawin mereka diislamkan terlebih dahulu. Setelah
mereka mempunyai keturunan, lingkungan mereka makin luas, akhirnya
timbul kampung-kampung, daerah-daerah dan kerajaan Muslim. Dalam
perkembangan berikutnya, ada pula wanita Muslim yang dikawini oleh
keturunan bangsawan; tentu saja setelah mereka masuk Islam terlebih
dahulu. Jalur perkawinan ini jauh lebih menguntungkan apabila antara
saudagar Muslim dengan anak bangsawan atau anak raja dan anak adipati,
karena raja dan adipati atau bangsawan itu kemudian turut mempercepat
proses Islamisasi. Demikianlah yang terjadi antara Raden Rahmat atau
Kawunganten, Brawijaya dengan puteri Campa yang mempunyai
keturunan Raden Patah (Raja pertama Demak) dan lain-lain
Tasawuf
Pengajar-pengajar tasawuf,atau parasufi, mengajarkan teosofi yang
bercampur dengan ajaran yang sudah dikenal luas oleh masyarakat
Indonesia. Mereka mahir dalam hal yang magis dan mempunyai kekuatan-
kekuatan menyembuhkan. Diantara mereka ada juga yang mengawini
masyarakat setempat. Dengan tasawuf bentuk Islam yang diajarkan kepada
penduduk pribumi mempunyai persamaan dengan alam pikiran mereka
yang sebelumnya menganut agama Hindu, sehingga agama baru itu mudah
dimengerti dan diterima. Diantara ahli-ahli tasawuf yang memberikan
ajaran yang mengandung persamaan dengan alam pikiran pra Islam itu
adalah Hamzah Fansuri di Aceh, Syekh Lemah Abang, dan Sunan
Panggung di Jawa. Ajaran mistik ini masih berkembang di abad ke-19 M
bahkan di abad ke 20 M ini.
Pendidikan
Islamisasi juga dilakukan melalui pendidikan, baik pesantren maupun
pondok yang diselenggarakan oleh guru-guru agama, kiai-kiai dan ulama.
Di pesantren atau pondok itu, calon ulama, guru agama dan kiai mendapat
pendidikan agama. Setelah keluar dari pesantren, mereka pulang ke
kampung masing-masing atau berdakwak ketempat tertentu mengajarkan
Islam. Misalnya, pesantren yang didirikan oleh Raden rahmat di Ampel
Denta Surabaya, dan Sunan Giri di Giri. Keluaran pesantren ini banyak
yang diundang ke Maluku untuk mengajarkan Agama Islam.
6
Kesenian
Saluran Islamisasi melaui kesenian yang paling terkenal adalah
pertunjukan wayang. Dikatakan, Sunan Kalijaga adalah tokoh yang paling
mahir dalam mementaskan wayang. Dia tidak pernah meminta upah
pertunjukan, tetapi ia meminta para penonton untuk mengikutinya
mengucapkan kalimat syahadat. Sebagian besar cerita wayang masih
dipetik dari cerita Mahabarata dan Ramayana, tetapi dalam serita itu di
sisipkan ajaran nama-nama pahlawan Islam. Kesenian-kesenian lainnya
juga dijadikan alat Islamisasi, seperti sastra (hikayat, babad dan
sebagainya), seni bangunan dan seni ukir
politik.
Di Maluku dan Sulawesi selatan, kebanyakan rakyat masuk Islam setelah
rajanya memeluk Islam terlebih dahulu. Pengaruh politik raja sangat
membantu tersebarnya Islam di daerah ini. Di samping itu, baik di
Sumatera dan Jawa maupun di Indonesia Bagian Timur, demi kepentingan
politik, kerajaan-kerajaan Islam memerangi kerajaan-kerajaan non Islam.
Kemenangan kerajaan Islam secara politis banyak menarik penduduk
kerajaan bukan Islam itu masuk Islam. Contoh: Mega Iskandar Shah
Malaka dengan Raja Malik al Salih Pasai
7
a. Sistem Pemerintahan
Wujudnya institusi kesultanan Islam di beberapa Negara. Ulama menjadi
penasehat bagi Raja/sultan Islam sebagai agama resmi dan mayoritas
Undang-undang berlandaskan hukum Islam Wujudnya semangat jihad
b. Sistem Pendidikan
Pendidikan Islam disampaikan kepada semua lapisan masyarakat
Sekolah, pesantren, madrasah, dan Mesjid sebagai institusi pendidikan dan
Basis Islam
c. Cara hidup
Penggunaan Pakaian yang menutup aurat Mengamalkan
konseppersaudaraan sesama Islam , Persamaan taraf sesama manusia
Sifat tolong-menolong, hormat menghormati, dan amalan bergotong-
royong
d. Bahasa dan Kesusastraan
Bentuk tulisan Arab-Melayu Banyak istilah Arab digunakan dalam bahasa
Melayu, Hasil kesusasteraan Melayu terpengaruh dengan gaya dan tata
bahasa Bentuk sastera Melayu dipengaruhi, bentuk sastera Islam
e. Kesenian
Seni pada batu nisan dan ukiran kay Seni bangunan Islam mempengaruhi
bentuk masjid, kubah, mimbar, mihrab dan menara azan
f. Ekonomi
Terbentuknya Institusi ekonomi Islam seperti baitulmal Amalan zakat dan
sedekah Amalan riba, penindasan dan penipuan dilarang dalam
perdagangan
8
C .Peradaban Kesultanan Islam di Asia Tenggara
Penyebaran Islam di wilayah Asia Tenggara juga ditandai dengan berdirinya
kesultanan Islam di kawasan tersebut.Adapun sebagai pintu gerbang masuknya
Islam ke nusantara ialah Malaka. Malaka menjadi lalu lintas antara Asia Timur
dan Asia Barat bagi para pedagang yang hendak keluar masuk pelabuhan-
pelabuhan di Asia Tenggara. Berikut beberapa kesultanan Islam yang pernah
berkuasa di Asia Tenggara.
1. Kesultanan Samudra Pasai
Samudra Pasai merupakan kesultanan Islam pertama di Indonesia yang terletak di
Aceh Utara. Kesultanan Ini didirikan pada tahun 1267 M oleh Nizamudin al-
Kamil, seorang laksamana angkatan laut dari Mesir sewaktu Dinasti Fatimiyah
berkuasa.Kehadiran agama Islam di Pasai mendapat tanggapan yang cukup berarti
di kalangan masyarakat. Di Pasal, agama Islam tidak hanya diterima oleh lapisan
masyarakat pedesaan atau pedalaman, melainkan juga merambah lapisan
masyarakat perkotaan.Setelah keruntuhan Dinasti Fatimiyah yang beraliran Syi'ah
pada tahun 1284, dinesti Mamluk yang bermadzhab Syaft'i mengambil alih
kekuasaan Pasai. Syekh Ismail bersama Fakir Muhammad me nunaikan tugas
tersebut. Mereka akhimya dapat merebut Pasai. Selanjutnya dinobatkanlab Marah
Silu sebagai raja Sarmudra Pasai yang pertama oleh Syekh Ismail. Setelah Marah
Silu memeluk Islam dan dinobatkan menjadi raja, la diberi gelar Malikus Saleh
pada tahun 1285.
2. Kesultanan Malaka
Selat Malaka merupakan salah satu jalur dagang yang paling penting di era pra
modern. Secara geografis, selat ini berbatasan dengan Semenanjung Malaya di
bagian utara dan di sisi selatan dengan Pulau Sumatera yang menghubungkan
Samudra Hindia dan Laut Cina Selatan. Hal inilah yang menyebabkan sebagian
besar lalu lintas perdagangan di kawasan tersebut melewati selat sernpit ini.
Karena itu, wajar bila pantai-pantai wilayah tersebut menjadi kawasan
perdagangan yang padat. Kesultanan Malaka merupakan kerajaan Islam kedua di
Asia Tenggara yang terletak di Semenanjung Malaka. Kesultanan inl berdiri pada
awal abad ke-15 M. Pendiri Kesultanan Malaka adalah Parameswara, seorang
pangeran dari Sriwijaya antara tahun 1980 1403 M, putra Raja Som Agl. Saat itu,
le melarikan diri ke Malako karena kerajaannya di Sumatera runtuh akibat
diserang Majapahit. Selanjutnya, Paramesywaru menikah dengan putri sultan
Samudra Pasai dan kemudian masuk Islam.
Di bawah Parameswara, Kesultanan Malaka menjadi menjadi kerajaan yang
makmur ditambah dengan kekuatan militernya yang semakin berkembang. Pada
9
tahun 1414 Parameswara wafat dan digantikan oleh putranya, Megat Iskandar
Syah.
Kesultanan Malaka mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan
Muzaffar Syah (1445-1459 M). Di bawah pemerintahan Sultan Mudzaffar Syah,
Malaka melakukan ekspansi di Semenanjung Malaya dan pantal timur Sumatera
(Kampar dan Indragiri). Di kemudian hari secara politik, Kesultanan Malaka
membangun hubungan yang baik dengan Jawa (Majapahit) maupun Slam. Dalam
perkembangan selanjutnya, kesultanan inl runtuh ketika Portugis menyerang dan
mengalahkan Malaka pada 1511 M.
3. Kesultanan Islam Pattani
Masuknya Patani ke dalam Islam ibarat sebuah dongeng, namun itulah fakta yang
terjadi sebagaimana tertulis dalam buku- buku sejarah. Dikisahkan bahwa
kehadiran Islam di Pattani dimulai oleh kedatangan Syekh Sald, mubaligh dari
Pasal, yang berhasil menyembuhkan raja Pattani, Phaya Tu Nakpa (1486-1530
M), yang sedang sakit parah. Setelah itu, Phaya Tu Nakpa yang beragama Budha,
kemudian masuk Islam dan bergelar Sultan Ismail Syah.
Kesultanan Pattani mengalami kemajuan pesat setelah menjalin hubungan dagang
dengan Kesultanan Malaka. Kesultanan Pattani kemudian menjadi pusat
perdagangan dan pelabuhan, terutama bagi pedagang dari Cina dan India.
Kejayaan Pattani berakhir setelah dikalahkan Kerajaan Slam dari Bangkok.
Peninggalan sejarah Pattani berupa nisan kubur yang disebut Batu Aceh yang
melambangkan kedekatan hubungan dengan Samudra Pasai.Pattani mencapai
zaman keemasannya ketika diperintah oleh empat orang Ratu, yaitu Ratu Hijau
(1584-1616 M). Ratu Biru (1616 1624 M), Ratu Ungu (1624 1635 M), dan Ratu
Kuning (1635 1651 M). Pada zaman ratu-ratu inl, Kerajaan Pattani sangat
makmur dan kaya. Kekuasaannya meluas hingga ke Kelantan dan Trengganu
sehingga terkenal dengan sebutan Negeri Pattani Besar.
4. Kesultanan Brunei Darussalam
Kesultanan Brunei Darussalam terletak di sebelah utara pulau Kalimantan Islam
pertama kall masuk ke Brunei pada 977 M, yang dibawa oleh saudagar Cina.
Setelah raja Awang Alak Betatar (1406-1408 M) masuk Islam, ia mengubah
kerajaan itu menjadi kesultanan. Kemudian, kata "Darussalam ditambahkan pada
kata "Brunel" pada abad ke-15 sebagai simbol bahwa negara tersebut adalah
penganut Islam.Islam berkembang pesat di Kesultanan Brunel sejak Syarif All
diangkat menjadi sultan Brunel ke-3 pada tahun 1425 M. Ia adalah seorang Ahlul
Balt, keturunan dari Cucu Rasulullah Saw, yaitu Sayyidina Hasan, sebagaimana
tercantum dalam Batu Tarsilah/ prasasti dari abad ke-18 M yang terdapat di
Bandar Sri Begawan, Brunei. Keturunan Sultan Syarif Ali ini kemudian juga
berkembang menurunkan sultan-sultan di sekitar wilayah Kesultanan Brunei,
yaitu menurunkan Sultan-Sultan Sambas dan Sultan-Sultan Sulu.
10
Kesultanan Brunei Darussalam berkembang menjadi pusat penyebaran Islamdan
perdagangan wilayah Melayu ketika Kesultanan Malaka jatuh ke tangan Portugis.
Kesultanan Brunei Darussalam pernah dikuasai Inggris pada 1888, di masa
kepemimpinan Sultan Hasyim Jalilu Ageramaddin, sultan ke-15, namun berhasil
meraih kemerdekaannya kembali pada 1983.
5. Kesultanan Islam Sulu
Kesultanan Sulu terletak di Filipina bagian selatan. Islam masuk dan berkembang
di Sulu melalui orang Arab yang melewati jalur perdagangan dari Malaka dan
Filipina. Pembawa Islam di kesultanan ini adalah Syarif Kerim al-Makdum, orang
Arab yang ahli ilmu pengobatan. Abu Bakar, seorang dal dari Arab, menikah
dengan putri dari pangeran Bwansa dan kemudian memerintah di Sulu dengan
mengangkat dirinya sebagai Sultan.
Berdirinya Kesultanan Sulu hampir bersamaan dengan kemun culan Kesultanan
Malaka, Kesultanan Brunei di Borneo, dan Kesul tanan Aceh di barat laut
nusantara.
6. Kesultanan Ternate
Kesultanan Ternate merupakan kesultanan Islam terbesar di Maluku. Penyebaran
Islam di daerah ini dilakukan dah para ulama dan pedagang dari Jawa. Islam
menjadi agama resmi di kerajaan ini setelah Sultan Zainal Abidin
memerintah.Kesultanan Ternate menjadi salah satu pusat penyebaran Islam di
kawasan timur Nusantara. Kesultanan ini mencapai kejayaannya pada masa
pemerintahan Sultan Babullah. Dalam sejarahnya, Kesultanan Ternate bersaing
dengan Kesultanan Tidore, terutama dalam perdagangan. Kesultanan ini berakhir
setelah ditaklukkan oleh VOC pada 1660. Adapun peninggalan Kesultanan
Ternate, antara lain ialah Benteng Portugis dan bekas istana di Ternate (Maluku
Utara).
7. Kesultanan Aceh Darussalam
Kesultanan Aceh atau Aceh Darussalam terletak di bagian utara pulau Sumatera
Kesultanan ini didirikan pada 1541 oleh Sultan Ali Mughayat Syah. Kesultanan
Aceh menggantikan peran Kesultanan Samudra Pasai dan Kesultanan Malaka
yang jatuh ke tangan Portugis, terutama dalam perdagangan dan
pelayaran.Kesultanan Aceh mencapai puncak keemasannya pada masa
kepemimpinan Sultan Iskandar Muda. Kesultanan Ini akhirnya jatuh ke dalam
kekuasson.cemedintah Hindia Belanda pada 1912. Adapun peninggalan sejarah
Kesultanan Aceh, antara lain lalah Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh dan
Cakra Donya, yaitu lonceng hadiah dari kaisar Cina.
8. Kesultanan Demak
11
Kesultanan Demak adalah kesultanan Islam pertama di Pulau Jawa. Raja Demak
pertama adalah Raden Fatah, bupati Majapahit di Bintoro. Kesultanan Demak
mencapai puncak kejayaan di bawah kepemimpinan Sultan Trengono. Kesultanan
ini berhasil melebarkan kekuasaannya sampai ke daerah luar Jawa, seperti
Kesultanan Banjar, Kerajaan Kotawaringin, dan Kesultanan Kutai di Kalimantan.
Kesultanan ini mengalami kemunduran pada masa kepemim pinan Sunan Prawoto
karena beberapa daerah taklukkan Demak melakukan pemberontakan.
Peninggalan Kesultanan Demak yang paling terkenal adalah Masjid Agung
Demak. Ciri khas masjid ini adalah bangunannya ditopang empat tiang atau saka
guru yang dibangun empat orang sunan dari sembilan wali (Wali Sanga), yaitu
Sunan Ampel, Sunan Gunung Jati, Sunan Bonang, dan Sunan Kalijaga
9. Kesultanan Cirebon
Kesultanan Cirebon merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa Barat. Kesultanan
ini didirikan pada 1450 oleh Pangeran Walangsungsang. Adapun tokoh yang
paling berperan menjadikan Cirebon sebagai Kesultanan Islam adalah Syarif
Hidayatullah. Sepeninggal Panembahan Girilaya (1650-1662 M), Kesultanan
Cirebon dibagi menjadi dua oleh kedua anaknya, yaitu menjadi Kesultanan
Kasepuhan dan Kesultanan Kanoman. Meskipun tidak mempunyai kekuasaan
administratif, Kesultanan Cirebon tetap bertahan sampai saat ini.
10. Kesultanan Banjar
Kesultanan Banjar merupakan kesultanan Islam yang terletak di pulau Kalimantan
bagian selatan. Kesultanan Ini pada awalnya bernama Daha, sebuah kerajaan
Hindu yang berubah menjadi kesultanan Islam. Kesultanan Banjar berdiri pada
1595 dengan penguasa pertama Sultan Suriansyah.Islam mulai masuk ke wilayah
Kesultana Banjar pada tahun 1470 M, bersamaan dengan melemahnya Kerajaan
Majapahit. Penyebaran Islam secara luas baru dilakukan oleh Syekh Muhammad
Arsyad al Benjari, seorang ulama yang menjadi Mufti Besar
Kalimantan.Kesultanan Banjar mengalami kemunduran akibat terjadinya
pergolakan masyarakat yang menentang pengangkatan Pangeran Tamjidillah
(1857-1859 M) sebagai sultan oleh Belanda. Pada 1859 1905 M, terjadi perang
Banjar yang dipimpin oleh Pangeran Antasari (1809-1862 M) melawan Belanda.
Akibat dari perang ini, Belanda menghapuskan Kesultanan Banjar pada 1860.
Adapun peninggalan sejarah Kesultanan Banjar dapat dilihat dari bangunan
masjid di desa Kuin, Banjar Barat (Banjarmasin) yang dibangun pada masa
pemerintahan Sultan Tamjidillah.
11. Kesultanan Banten
Kesultanan Banten merupakan kesultanan terbesar yang ada di Jawa Barat.
Kesultanan Ini didirikan oleh Sunan Gunung Jati pada tahun 1524 M. Pada masa
pemerintahan Sultan Maulane Hasanuddin, Islam telah mengalami perkembangan
pesat. Hal ini ditandai dengan berdirinya bangunan masjid dan pesantren.
12
Kesultanan Banten mencapal masa keemasannya pada masa pemerintahan Sultan
Ageng Tirtayasa (1651-1683 M).
Kesultanan Banten mengalami kemunduran setelah terjadi perang melawan
Belanda. Adapun peninggalan kesultanan Ini ialah Masjid Agung Banten, Menara
Banten, Benteng Speelwijk, dan bekas Keraton Surosowan.
13
Salehuddin meninggal dunia. Adapun peninggalan sejarah Kesultanan Kutai ialah
berupa makam para sultan di Kutai Lama (dekat Anggana).
15. Kesultanan Pajang
Kesultanan Pajang merupakan kerajaan Islam pertama di pedalaman Jawa.
Kesultanan ini didirikan oleh Joko Tingkir pada 1546, setelah Trenggono, Sultan
Demak, wafat. Joko Tingkir yang kemudian bergelar Sultan Adiwijaya membawa
pengaruh Islam dari wilayah pesisir ke wilayah pedalaman Jawa.
Namun, kekuasaan Kesultanan Pajang tidak berlangsung lama. Kesultanan ini
hanya bertahan selama 45 tahun karena dihancurkan oleh Kesultanan Mataram
pada 1618 M Adapun peninggalan Kesultanan Ini berupa makam Pangeran
Benowo.
16. Kesultanan Mataram
Kesultanan Mataram berdiri sejak 1582 M. Kesultanan Ini berawal dari wilayah
Kesultanan Pajang yang dihadiahkan oleh Sultan Adiwijaya kepada Kiai Ageng
Pamanahan. Sedangkan, sultan pertama Mataram adalah Panembahan Senopati
[1582-1601 M).Puncak kejayaan Kesultanan Mataram tercapai pada masa
kepemimpinan Sultan Agung (1613-1645 M). Dalam perkembangan selanjutnya,
Kesultanan Mataram melemah setelah terjadi perpecahan wilayah akibat
Perjanjian Giyanti serta campur tangan pihak Belanda Kesultanan Mataram
selanjutnya terbagi menjadi empat wilayah, yaitu Kesultanan Yogyakarta,
Pakualaman, Kasunanan Surakarta, dan Mangkunegara. Adapun peninggalan
Kesultanan Mataram antara lain berupa pintu gerbang Masjid Kotagede di
Yogyakarta.
17. Kesultanan Palembang
Pada awalnya, Kesultanan Palembang termasuk dalam wilayah kekuasaan
Kesultanan Demak. Sultan pertama sekaligus pendiri Kesultanan ini adalah KI
Gendeng Suro (1539-1572 M).
Saat itu, pengetahuan dan keilmuan Islam berkembang pe sat dengan hadimya
ulama Arab yang menetap di Palembang, Kesultanan Palembang menjadi bandar
transit dan ekspor ladə karena letaknya yang strategis. Belanda kemudian
menghapuskan kesultanan ini setelah berhasil mengalahkan Sultan Mahmud
Badaruddin.
Dari beberapa kesultanan Islam tersebut sebagian besar berdiri di kawasan
Indonesia sekarang. Jika kita cermati, napak tilas Islam yang paling besar di Asia
Tenggara memang adalah di dataran Indonesia. Bahkan, Indonesia bagi orang-
orang Barat sering dinamakan sebagai negara Islam terbesar di Asia, karena
secara kuantitas telah menunjukkan bahwa jumlah umat Islamnya menempati
14
urutan pertama dari jumlah penduduk di Asia Tenggara yang memeluk agama
Islam.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
16
DAFTAR PUSTAKA
Al azizi Abdul Syukur . 2013. Sejarah terlengkap Peradaban Islam. Jawa Timur :
Diva Press.
Fulawan Ina. 2013. Peradaban islam di asia tenggara (pra modern dan modern).
http://inafulawanku.blogspot.com/2013/12/peradaban-islam-di-asia-tenggara-
pra.html. Diakses pada Selasa, 03 Desember 2013
17