َّ َ ََّّالتَّرَّك
لَّيَّنَّتَّجََّّحَّكَّمَّا
Tidak melaksanakannya (Nabi saw.) sama sekali tidak membuahkan atau
menunjukkan hukum tertentu.
Topik ini sangat penting dikaji sebab adanya sebagian kelompok umat Islam yang salah
paham terkait tidakmelakukannya Nabi saw. terhadap sebuah perkara. Mereka
beranggapan bahwa semua yang tidak dilakukan Nabi saw. adalah buruk dan tercela,
apabila perkara tersebut juga tidak dilakukan oleh para sahabat ra. dan salafus shaleh,
misalnya tradisi muludan, yasinan, manaqiban, dll. Mereka menganggap semua itu
sebagai amalan yang batil yang tidak diridhai Allah dan Rasul-Nya Mereka berkata:
ََّ َّعَّلَىَّال
ََّّخيَّر ََّ ََّّصَّالنَّاس ََّ َّهَّمَََّّّأ َحَّ ََّر,َّ هَّمَََّّّأَعََّّلَمََّّالنَّاسََّّبَّدَّيَّنََّّللا.َّسبََّقَّوَّنََّاَّإََّّلَيَّهََّ َخيرَّاَََّّّل ََّ َّلَوََّّ ََّك
ََّ َّانَّهذَا
ََّ عَّلَيَّهََّّ ََّو
َّ.سلَّ ََّم ََّ ََّّشدََّّالنَّاسََّّحَّبَّاَّلَّلنَّبَّيََّّ ََّوَّأَكََّّثَرَّهَّمَََّّّتَ ََّمسَّكَّاَّبَّسَّنَّةََّّالنَّبَّي
ََّ ََّّصلَّىَّللا ََّ َََّوَّأ
Seandainya perkara ini baik, pasti mereka akan mendahului kita dalam
melakukannya. Mereka adalah orang yang paling faham terhadap agama Allah,
mereka adalah orang yang paling menginginkan kebaikan, mereka adalah orang
yang paling mencintai Nabi saw. dan paling memegang teguh sunnahnya.
1
Bid’ah idhofi 196
2
َّش َج َرةَّأَوَّنَخَّلَةَّفَقَالَت
َ َّسل َمَّ َكانَ َّيَقومََّّيَو َمَّالجمعَةَّإلَى َ َّأَنَّالنبي
َ صلىََّّللاَّ َعلَيه
َ َّو
َّ َ َاَّرسو َل ََّّللا َّأ
َّل َّنَجعَل َّلَكَ َّمنبَراَّقَا َل َّإن َّشئَّتم َ ََّرج ٌل َّيَ صار َّأَو َ ام َرأَة ٌ َّمن َّالَن
َّ)فَ َجعَلواَّلَهَّمنبَراَّفَلَماَّ َكانَ َّيَو َمَّالجمعَةَّدفَّ َعَّإلَىَّالمنبَرََّّ(رواهَّالبخاري
Sesunguhnya tatkala (berkhutbah) pada hari Jum’at, Nabi saw. berdiri
bersandar pada pohon kurma, maka seorang wanita atau lelaki dari kaum
Anshar berkata, “Wahai Rasulullah, maukah engkau kami buatkan mimbar
untukmu? Rasulullah saw. menjawab, “Ya, jika kalian mau.” Maka, mereka
membuatkan mimbar untuk beliau. Lalu ketika tiba hari Jum’at, beliau
(berkhutbah) di atas mimbar (HR. Bukhori)
2. Meninggalkan degan maksud
a. Tidak berselera
2
Nabi begitu pula umatnya dilarang bersujud kepada selain Allah. Allah berfirman:
Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi, (berkurman untuk)
berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan
setan, maka jauhilah itu agar kamian beruntung (QS. al-Maidah 90)
3
c. Lupa
Terkadang Allah membuat Nabi saw. lupa karena Allah ingin
mensyariatkan sesuatu dan caranya adalah dengan menjadikan Nabi
saw. lupa, seperti tatkala Allah ingin mensyariatkan sujud sahwi,
maka Allah menjadikan nabi saw. lupa bilangan rakaat shalat.
Serbagimana hadis riwayat Abu Dawud
ََّلَّ َ َل َّإَّبَّ ََّراهَّيَّمَّ ََّّف ََّ عَّلَيَّهَّ َّ ََّو
ََّ سلَّ ََّم ََّّقَا ََّ َّ َّصلَّىَّللا ََّ َّ َّىَّرسَّوَّلَّ َّللا ََّ َّصل ََّ َّ َّعبَّ َّد َّللا ََّ َّ ل ََّ َّقَا
َّ َ َّث َّفَّيَّالص
َََّّلة ََّ َح َّدََّ َ اَّرسَّوَّلَّ َّللاَّ ََّّأ ََّ ََّل ََّّلَ َّه َّي ََّ َّسلَّ ََّم َّقَّي ََّ ََّأَدَّرَّيَّ َّ ََّزا َّدَََّّأَمَّ ََّّنََّق
ََّ َّص ََّّفََّلَمَّا
ََّلَّالَّقَّبََّّلَ َّة
ََّ ََّاَّو ََّك َّذَاََّّفََّثَنَّىَّرَّجََّّلَ َّهَّ ََّواسََّّتَقَّب ََّ َتَّ ََّك َّذ ََّ َّصلَّيََّ َّاك؟ََّّقَالَّوَّا ََّ َلَّ ََّو ََّماَّ َّذ ََّ شيَّ ٌَّءََّّقَا ََّ
ََّّعَّلَيَّه ََّ ََّّصلَّىَّللا ََّ ََّّعَّلَيََّّنَاَّبَّ ََّوجَّهَّه ََّ ََّلََّّأ َقَّب
ََّ َّل ََّ َسلَّ ََّمََّّفََّلَمَّاَّانََّّفََّت
ََّ ََّّسجَّ َّدََّتَيَّنََّّثَّم ََّ ََّّج َّدََّبَّهَّم ََّ س ََّ ََّف
َّش ٌَّر ََّ شيَّ ٌَّءََّّأَنَََّّبأَّتَّكَّمََّّبَّهََّّ ََّولََّكَّنََّّإَّنَّمَّا َََّّأَنََّاَََّّب ََّ َََّّلة َّ َ َّثَّفَّيَّالص ََّ ََّّلَّإَّنَّ َّهَّلََّو
ََّ َح َّد ََّ سلَّ ََّمَّفََّقََّاََّ ََّو
)نَّفََّإَّ َّذَاَّنََّسَّيَّتََّّفََّ َّذَكَّرَّوَّنَّيََّّ(رواهَّأبيَّداود ََّ َّسو ََّ َّسىَّ ََّك ََّماََّّتَن ََّ ََّّأَن
Abdullah berkata bahwasanya ketika Rasulullah saw. shalat,
Ibrahim berkata: Aku tidak tahu apakah ada yang lebih atau yang
kurang dalam shalatnya. Dikatakan pada beliau, “Wahai Rasulullah
apakah telah terjadi aturan baru dalam shalat? Beliau menjawab,
“Apa itu?” Para sahabat berkata: Engkau shalat seperti ini dan
seperti ini. Maka Rasulullah saw. menekuk kakinya dan menghadap
kiblat lalu beliau sujud (sahwi) dengan para sahabat dua kali lalu
salam. Tatkala selesai beliau saw. menghadap kami (para sahabat)
dengan wajahnya seraya berkata, “Sungguh, seandainya terjadi
sesuatu di dalam shalat niscaya aku akan mengabarkannya kepada
kalian, akan tetapi aku adalah manusia yang bisa lupa sebagaimana
kalian, maka jika aku lupa, ingatkanlah aku. (HR. Abu Dawud)
d. Menjinakkan Hati dan mencegah terjadinya mafsadah yang lebih
besar.
Dalam beberapa riwayat diceritakan bahwa Nabi saw.
menginginkan untuk membangun ulang Ka’bah sesuai pondasi yang
dibuat oleh Nabi Ibrahim as., namun beliau mengurungkannya
karena khawatir apabila hal ini direalisasikan akan menyebabkan
kegaduhan di antra umat Islam yang belum mapan imannya. Hal ini
sebagaimana hadis riwayat Imam Bukhari:
ََّّحةَّ َّ ََّوالنَّدَّبَّ َّ ََّوالَّوَّجَّوَّب ََّ ن َّاْلَََّّباََّ َّللََّةََّ َّلََّ َّه َََّّبلَّ َّهَّ ََّو َّمََّّتَ ََّردَّ َّدٌَََّّبي َّ َ َّ اَّأَنَّ َّه
َّ َ َلَّ َّد َّ ََّفََّالصَّحَّيَّحَّ َّعَّنَّ َّدَن
ََّّلَََّّيَّتَ ََّعيَّنََّّ ََّواحَّ َّدٌَّمَّن َّ َ غيَّرَّهََّّفَّيَّهََّّ ََّو ََّ َّشارَّ ََّك َّه ََّ َّنََّّأَنََّّي ََّ َّنَّ ََّمخَّصَّوَّصَّاَّبَّهََّّ ََّوََّبي ََّ َّنََّّأَنََََّّّيكَّو ََّ َََّّوََّبي
ََّّعلََّيَّهَّم
ََّ َّ َّجوَّز ََّ َّظرَّ ََّّأَيَّضَّا َّعَّنَّ َّدَ َّ ََّمنَّ َّي ََّ ح ََّ َّسامَّ َّإَّلَّ َّبَّ َّدَلَّيَّلَّ َّ ََّزائَّدَّ َََّّبلَّ ََّّيَحََّّتَمَّلَّ َّال ََّ َّال َق
َّ َّ َََّّهذَّه
َّعلََّى ََّ َّ ل َّقََّوَّ ٌَّم
ََّ حةَّ َّ ََّوقََّا ََّ عَّلَىَّاْلَّبََّا ََّ َّ ل َّقََّوَّ ٌَّم ََّ ظرَّ َّ ََّوقََّا ََّ حََّ َّعلََّىَّال ََّ َّ ل َّقََّوَّ ٌَّم ََّّأَنَّ َّه
ََّ الصَّغََّائَّرَّ َّ ََّوقََّا
ََّّان َّفَّيَّالَّ ََّعا َّدَات ََّ ان َّفَّيَّالَّعَّبََّا َّدَاتَّ َّ ََّوإَّنَّ َّ ََّك ََّ علََّىَّالَّوَّجَّوَّبَّ َّإَّنَّ َّ ََّك ََّ َّ ل َّقََّوَّ ٌَّم ََّ النَّدَّبَّ َّ ََّوقََّا
ََّّلَّصَّيَّغََّةَََّّلََّ َّهَّ ََّوهََّذَّه َّ َ َّل ََّ َّل َنََّّالَّفَّع
َّ َّات ٌَّ حكَّ ََّم ََّ َحبََّّالتََّّأ َسَّيََّّبَّهََّّ ََّو ََّهذَّهَََّّّت ََّ َفََّ ََّعلََّىَّالنَّدَّبََّّ ََّويَّسََّّت
6ٌ
ََّ َّالتََّّمََّّتَ ََّعار
ض َّة َّ َ الَّحَّتَّ ََّم
Menurut kami, pendapat yang benar -terkait perbuatan nabi saw.- adalah
bahwasanya ia tidak menunjukkan hukum apapun, sebab perbuatan
tersebut berkemungkinan antara mubah, sunnah, dan wajib, bahkan juga
berkemungkinan perbuatan tersebut merupakan khususan beliau yang
tidak boleh dikerjakan oleh selain beliau. Salah satu dari kemungkinan-
kemungkinan ini tidak bisa diunggulkan tanpa adanya dalil yang lain.
Bahkan perbuatan Nabi juga bisa saja perbuatan terlarang –menurut
kelompok yang berpendapat bahwa nabi mungkin berbuat dosa kecil-.
5
Al-Nawawi, al-Majmu’ Syarah al-Muhaddzab, Maktabah Syamilah juz 5 halaman 26
6
Al-Ghazali, al-Mustasfa min Ilmi al-Ushul, 275
7
ََّّل َّيَّوَّجَّب َّ َ َّ َّح َّد َّقَّسَّ ََّميَّ ََّّأ َفَّعََّالَّهَّ َّ ََّوهَّ ََّو َّالتَّرَّك ََّ َ َّثَّمَّ ََّّأ.ك ٌَّ ََّّوَّتَر ََّ ،ٌ ََّّأ َخَّ َّذ:َّالَّفَّعَّلَّ َّقَّسَّ ََّمان
ََّّخمَّر ََّ َّان َّالََّ ن َّ ََّك ََّ َّاَّأَنَّ َّه َّحَّي
َّ ََّ ََّوبََّيََّانَّ َّ ََّه َّذ.َّخر ََّ َّك َّالَّقَّسَّمَّ َّال ََّ َّعَّلَيَََّّناَّإَّلَّ َّبَّ َّدَلَّيَّلَّ ََّّفَ ََّك َّذَل
ََّ َّالَّتَّبََّاع
ََّ َّعَّلَيَّنََّاََّّتَر
َّك ََّ َّ َّل َّيَّوَّجَّب َّ َ َّ ََّّثَّمَّ َّ َّذَلَّك،َّاَّأ َصََّل َّ ك َّ ََّرسَّوَّلَّ َّللاَّ َّ(ص)َّشَّرَّبََّ ََّه ََّ مَّبََّاحَّاََّّقَدَّ ََّّتَ ََّر
ََّ ان َّمَّوَّجَّبَّاَّلََّلَّتَّبََّاعَّ ََّّلَ ََّك
َّان ََّ ق َّفَّعَّلَّهَّ ََّّلَوَّ َّ ََّك ََّ ََّيَّوَّضَّحَّ َّه ََّّأَنَّ َّمَّطََّّل،ح ٌَّ الشَّرَّبَّ َّفَّيَّ ََّماَّهَّ ََّو َّمَّبََّا
ََّّحدََّ َعَّلَىَّكَّلَََّّّأ ََّ ََّّكَّيَّوَّجَّب ََّ ََّّل َنََّّ َّذَل
َّ ،ك ََّ ََّّوجَّهَََّّلَّلََّّقَوَّلََّّبَّ َّذَلََّ لَّ َ جمَّيَّعَََّّّأَفَّعََّالَّهََّّ ََّو ََّ ََّّعامَّاَّفَّي ََّ َّك ََّ ََّّذَل
َّ َ َّ َّل َنَّ َّه،
َّل َّ َّجمَّيَّعَّ ََّّأَفَّعََّالَّهَّ ََّّفَيََّقََّّتَدَّيَّ َّبَّه ََّ َّعَّلَى ََّ َّل َّيََّّفَارَّقَّ َّه َّآنَّا َ ََّء َّاللَّيَّلَّ َّ ََّوالنَّ ََّهارَّ َّلَّيََّق
ََّ َّ ف َّ َ َّ ََّّأَن
َّ.ٌح َّدََّ َلََّّيَقَّوَّلََّّبَّهَََّّّأَّ َ حَّقَقََّّ ََّو َّ َ ََّّو ََّمعَّلَّوَّ ٌَّمََّّأَنََّّهََّ َّذَاَّمَّم،
ََّ َاَّلَّيَََّّت ََّ ك ََّ َّعنََّّالَّ ََّواجَّبََّّإَّلََّّبَّ َّذَل ََّ ََّّيََّخَّرَّج
.ك 7 َ
ََّ َّع َّهَّفَّيََّّ َّذل ََّ لَّيََّلَّ ََّزمَّنََّاَّاتَّبََّا َّ َ ََّّقَّالَّفَّعَّل ََّ َاَّأَنََّّمَّطََّّل َّ َََّّفَعََّ ََّرفَّن
Perbuatan Nabi saw. terbagi menjadi dua: melakukan dan meninggalkan.
Tidakmelakukannya nabi terhadap sebuah hal tidak wajib diikuti kecuali
apabila ada dalil, begitu pulaperbuatan nabi yang lain. Penjelasannya
adalah bahwa tatkala hukum meminum khamar masih mubah. Rasulullah
saw. benar-benar tidak meminum khamr sama sekali. Meski begitu kita
tidak wajib meninggalkan memunumnya sebab hal itu mubah. Seandainya
seluruh perbuatan beliau wajib diikuti niscaya semua perbuatannya wajib
diikuti (termasuk tidak meminum khamr) dan tidak ada yang berpendapat
demikian, sebab itu menjadikan setiap orang tidak boleh berpisah dari nabi
saw. siang dan malam agar bisa mengetahui perbuatannya lalu menirunya,
sebab ini adalah satu-satunya cara untuk terbebas dari hukum wajib.
Namun, jelas ini tidak akan dapat dilakukan dan tidak ada yang
berpendapat seperti ini. Karena itulah kita dapat mengetahui bahwa
kemutlakan perbuatan nabi tidak wajib diikuti.
3. Ibnu Qudamah al-Hanbali (w. 602 H.)
ََّّفإنَّالنبيَّصلىَّللا،َّوتركَّالنبيَّصلىَّللاَّعليهَّوسلمَّلَّيدلَّعلىَّالكراهة
عليهَّوسلمَّقدَّيتركَّالمباحَّكماَّيفعله
Tidakmelakukannya Nabi saw. tidak menunjukkan makruhnya perbuatan
yang tidak dilakukan, sebab sesungguhnya Nabi saw. terkadang tidak
7
Muhammad bin Ahmad al-Sarakhsi, Ushul al-Sarakhsi, (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1993), vol. 2,
hal 88
8
8
Ibnu Daqiq al-Id, Ihkam al-Ahkam Syarah Umdah al-Ahkam, (Mesir: Muassasah al-Risalah, 2005), 131