Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENDIDIKAN PANCASILA
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI PEMERSATU BANGSA

Disusun oleh :

Hamida Puspita Harti

1 D.IV A

Dosenpembimbing:

Drs.H.Zulkifli Lubis,M.A

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

Jl. Hang Jebat III F3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12120

2017 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang Pendidikan Kewarganegaraan.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah ilmiah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.

Jakarta, November 2017

Hamida Puspita Harti


DAFTAR ISI

Kata pengantar................................................................................2

Daftar Isi.............................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................4

B. Rumusan Masalah......................................................................4

C. Tujuan .......................................................................4

D. Sistematika Penulisan.

BAB II DASAR TEORI

2.1. Dasar teori.................................5

BAB III PEMBAHASAN

Pemahasan.

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................8

B. Saran

Daftar Pustaka.............................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Pancasila sangat perlu sekali untuk seluruh warga Negara utamanya adalah
mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa ini. Pendidikan Pancasila bukan hanya mempelajari
bagaimana berdirinya sebuah Negara namun harus mengerti dasar kenapa Negara tersebut
berdiri. Indonesia mempunyai ideologi atau dasar Negara yaitu Pancasila yang berisi 5 Sila yang
telah di susun oleh para pendiri bangsa ini. Pancasila sebagai ideologi akan menjadi sebuah
landasan baik dalam penyelesaian masalh maupun dalam pengumpulan ide- ide atau pola
pemikiran baru ( diskusi/ rapat). Sehingga Pancasila yang telah disusun oleh para pendahulu kita
hendaknya tidak kita tinggalkan karena itu juga merupakan aset berharga bagi bangsa kita.

Pancasila sebagai ideologi negara yang berarti sebagai cita-cita bernegara dan sarana yang
mempersatukan masyarakat perlu perwujudan yang konkret dan operasional aplikatif, sehingga
tidak hanya dijadikan slogan belaka. Dalam ketetapan MPR No.18 dinyatakan bahwa pancasila
perlu diamalkan dalam bentuk pelaksanaan yang konsistem dalam kehidupan bernegara.

Fungsi Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia adalah sebagai sarana pemersatu
masyarakat, sehingga dapat dijadikan prosedur penyelesaian konflik, dapat kita telusuri dari
gagasan para pendiri negara Indonesia tentang pentingnya mencari nilai-nilai bersama yang
dapat mempersatukan berbagai golongan masyarakat di Indonesia.

Pada awal mulanya, konsep pancasila dapat dipahami sebagai common platform atau platform
bersama bagi berbagai ideologi politik yang berkembang saat itu di Indonesia. Pancasila
merupakan tawaran yang dapat menjembatani perbedaan ideologis di kalangan anggota
BPUPKI. Pancasila dimaksudkan oleh Ir. Soekarno pada waktu itu yaitu sebagai asas bersama
agar dengan asas itu seluruh kelompok yang terdapat di negara Indonesia dapat bersatu dan
menerima asas tersebut.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah pancasila merupakan idiologi pemersatu bangsa ?


2. Apakah implikasi logis pancasila sebagai idiologi?
3. Bagaimanakah kekuatan pancasila sebagai sebuah idiologi?
1.3. Tujuan

salah satu cara untuk menggali pemikiran-pemikiran yang baru, orisinal, pemikiran dan
realitas kehidupan warga Negara
upaya untuk mengenalkan pemahaman tentang Pancasila itu sendiri.
Agar lebih mengerti apa yang dimaksud dengan pancasila sebagai idiologi pemersatu
bangsa.
Meningkatkan rasa persatuan diantara sesama rakyat Indonesia.

1.4. Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas, maka materi-materi yang tertera pada makalah ini
dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai
berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan
sistematika penulisan.
BAB II DASAR TEORI
Bab ini berisi teori yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas
dalam makalah ini.
BAB III PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang pemaparan kasus dan analisa dari materi judul yang
akan di bahas.
BAB IV PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan
optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab
sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Dasar Teori

1. Pengertian Pancasila

Pancasila telah menjadi istilah resmi sebagai dasar falsafah negara Republik Indonesia, baik
ditinjau dari sudut bahasa maupun sudut sejarah.

a. Ir. Soekarno, Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun-temurun sekian
abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan Barat. Dengan demikian, Pancasila tidak
saja falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia

b. Panitia Lima Pancasila adala lima asas yang merupakan ideologi negara. Kelima sila
itu merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Hubungan
antara lima asa erat sekali, berangkaian, dan tidak berdiri sendiri.

2. Pengertian Idiologi

Ideologi berasal dari kata yunani yaitu iden yang berarti melihat, atau idea yang berarti
raut muka, perawakan, gagasan buah pikiran dan kata logi yang berarti ajaran. Dengan demikian
ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran atau science des ideas (AL-
Marsudi, 2001:57).

Puspowardoyo (1992) menyebutkan bahwa ideologi dapat dirumuskan sebagai komplek


pengetahuan dan nilai secara keseluruhan menjadi landasan seseorang atau masyarakat untuk
memahami jagat raya dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya.
Berdasarkan pemahaman yang dihayatinya seseorang dapat menangkap apa yang dilihat benar
dan tidak benar, serta apa yang dinilai baik dan tidak baik.

Menurut pendapat Harol H. Titus. Definisi dari ideologi adalah: Aterm used for any group
of ideas concerning various political and aconomic issues and social philosophies often applied
to a systematic scheme of ideas held by groups or classes, artinya suatu istilah yang digunakan
untuk sekelompok cita-cita mengenai berbagai macam masalah politik ekonomi filsafat sosial
yang sering dilaksanakan bagi suatu rencana yang sistematis tentang suatu cita-cita yang
dijalankan oleh kelompok atau lapisan masyarakat.

3. Pengertian Bangsa

Bangsa adalah terjemahan dari kata nation, dan nation berasal dari bahasa Latin:natio yang
artinya suatu yang lahir. Nation dalam istilah bahasa Indonesia artinya bangsa. Dalam
perkembangan selanjutnya konsep bangsa memiliki pengertian dalam arti sosiologis
antropologis dan politis.

Bangsa dalam arti sosiologis antropologis adalah perkumpulan orang yang saling
membutuhkan dan berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu wilayah.
Persekutuan hidup dalam suatu negara bisa merupakan persekutuan hidup mayoritas dan
minoritas. Bangsa dalam arti sosiologis antropologis diikat oleh ikatan - ikatan seperti ras,
tradisi, sejarah, adat istiadat, agama atau kepercayaan, bahasa dan daerah. Ikatan ini disebut
ikatan primordial.

Bangsa dalam arti politis adalah suatu masyarakat dalam suatu daerah yang sama dan
tunduk pada kedaulatan negara sebagai satu kekuasaan tertinggi ke luar dan ke dalam. Bangsa
dan negara sudah bernegara dan mengakui serta tunduk pada kekuasaan negara yang
bersangkutan. Bangsa dalam arti politik diikat oleh sebuah organisasi kekuasaan yaitu negara
dan pemerintahannya. Mereka juga diikat oleh suatu kesatuan wilayah nasional, hukum, dan
perundangan yang berlaku di negara tersebut.
BAB III
PEMBAHASAN

Pada pembahasan kali ini, kita akan berusaha mempelajari bagaimanakah peran
Pancasila sebagai ideologi bangsa serta negara yang dapat memunculkan suatu interpretasi baru
untuk tumbuh dan berkembang, membentuk peraturan intelektual bagi kehidupan masyarakat
Indonesia, dan masih banyak lagi peran Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebagai awalan, banyak yang menyebutkan bahwa ideologi Pancasila dapat membuka jalan bagi
lahirnya interpretasi baru dan hal ini benar adanya.

Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa mereka yang melahirkan ideologi ini dulu secara jujur
mengakui keterbatasan-keterbatasan pemikiran mereka untuk mampu memberikan pengertian
dan analisa final yang dapat secara terus menerus. Mereka tampaknya mengakui bahwa visi
mereka tak mampu menjangkau perkembangan apa yang akan terjadi di kemudian hari. Dengan
memberikan peluang tersebut, berarti mereka memberikan kesempatan bagi generasi baru
untuk memperbaiki atau menyempurnakannya, karena ideologi dituntut harus mempunyai
fleksibilitas yaitu membuka dirinya untuk diinterpretasikan kembali dari waktu ke waktu sesuai
dengan proses perkembangan dan kemajuan masyarakat.

Apa Itu Ideologi ? Secara etimologis, istilah ideologi berasal dari kata Yunani yaitu idea yang
berarti pemikiran, gagasan dan konsep keyakinan serta logos yang berarti pengetahuan.
Dengan demikian, konsep ideologi pada dasarnya adalah ilmu pengetahuan tentang gagasan,
konsep keyakinan atau pemikiran. Ideologi dapat dibedakan menjadi dua jenis:

1) Ideologi doktriner. Ideologi ini bersifat ketat dan mengandung ajaran-ajaran yang
disusun secara jelas dan sistematis, serta diindoktrinasikan pada komunitasnya dengan
pengawasan ketat dalam rangka pelaksanaan ideologi dan seringkali dimonopoli oleh
rezim yang berkuasa. Dalam hal ini, berarti pemimpin suatu negara memiliki kendali
penuh dan kekuasaan dalam pelaksanaan negara beserta ideologi yang dianut.
Kedudukan pemimpin negara seolah berada di atas kedudukan ideologi dan sistem
pemerintahan akan bersifat otoriter.

2) Ideologi pragmatis. Ideologi ini bersifat tidak ketat dan mengandung ajaran-ajaran
yang tidak disusun secara rinci, tidak diindoktrinasikan, serta tidak memiliki pengawasan
yang ketat dalam pelaksanaannya (Emile Durkheim dalam George Simpson, New York,
Free Press, 1964.54).

Sejak dirumuskannya Pancasila sebagai ideologi bangsa, secara eksplisit maupun implisit
Pancasila mengandung konsekuensi logis bagi seluruh organ-organ dan masyarakat yang hidup
tumbuh berkembang dalam Negara Indonesia merdeka untuk menyandarkan kehidupan
berbangsa, bernegara dan bermasyarakat atas dasar Pancasila. Ideologi Pancasila juga
memberikan sandaran bagi lalu lintas kehidupan umat manusia di Indonesia.
Suatu ideologi yang dibuat harus berorientasi pada kehidupan masyarakat, mengapa? Hal ini
dikarenakan dalam setiap proses pergaulan, apalagi dalam terminologi bangsa yang plural dan
heterogen seperti Indonesia haruslah dibutuhkan suatu aturan main yang tentunya disepakati
bersama untuk memberikan arahan agar setiap konflik pluralitas dan heterogenitas yang
mungkin muncul akan dapat terminimalisir, serta bagaimana nilai-nilai dalam ideologi tersebut
mengkonstruk struktur sosial yang mempunyai visi kebangsaan yang sama meski berawal dari
keragaman (kepentingan). Namun demikian, bukan berarti kehidupan masyarakat semata-mata
merupakan manifestasi ideologi. Sebab, selalu saja dialektika yang berkesinambungan antara
ideologi dengan kenyataan kehidupan masyarakatnya akan menentukan kualitas dari ideologi
tersebut.

Kekuatan ideologi Pancasila dapat diukur dari tiga dimensi yang saling berkaitan, saling mengisi
dan saling memperkuat. Ketiga dimensi tersebut adalah:

a. Dimensi Realitas, dimana sebuah ideologi mengandung makna bahwa nilai-nilai dasar
yang terkandung di dalamnya bersumber dari nilai-nilai riil yang hidup dalam
masyarakatnya.

b. Dimensi Idealitas, dimana suatu ideologi harus mengandung cita-cita yang ingin
dicapai dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Melalui idealisme atau cita-cita yang terkandung dalam ideologi, suatu masyarakat akan
mampu mengetahui ke mana mereka ingin membangun kehidupan bersama.

c. Dimensi Fleksibilitas, dimana sebuah ideologi harus memiliki keluwesan yang


memungkinkan dan bahkan merangsang pengembangan pemikiran baru yang relevan
tanpa menghilangkan atau mengingkari hakikat yang terkandung dalam nilai-nilai
dasarnya.

Berdasar pada ketiga dimensi tersebut, Pancasila jelas memenuhi standar realitas, idealitas dan
fleksibilitas, karena dinamika internal yang terkandung dalam sifatnya sebagai ideologi terbuka.
Secara ideal-konseptual, Pancasila adalah ideologi yang kuat, tangguh, kenyal dan bermutu
tinggi. Dinamika internal yang terkandung dalam suatu ideologi biasanya mempermantap,
mempermapan dan memperkuat relevansi ideologi tersebut dalam masyarakatnya.

Namun hal tersebut tetap bergantung pada kehadiran beberapa faktor di dalamnya yaitu:
kualitas nilai dasar yang terkandung dalam ideologi tersebut; persepsi, sikap, dan tingkah laku
masyarakat terhadapnya; kemampuan masyarakat dalam mengembangkan pemikiran-
pemikiran baru yang relevan terhadap ideologinya; serta menyangkut seberapa jauh nilai-nilai
yang terkandung di dalam ideologi.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Negara adalah nilai-nilai yang terkandung di dalam
pancasila menjadi cita-cita normatif di dalam penyelenggaraan negara. Secara luas Pengertian
Pancasila Sebagai Ideologi Negara Indonesia adalah visi atau arah dari penyelenggaraan
kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia ialah terwujudnya kehidupan yang
menjunjung tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan, kesadaran akan kesatuan, berkerakyatan serta
menjunjung tinggi nilai keadilan.

Fungsi Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia adalah sebagai sarana pemersatu
masyarakat, sehingga dapat dijadikan prosedur penyelesaian konflik, dapat kita telusuri dari
gagasan para pendiri negara Indonesia tentang pentingnya mencari nilai-nilai bersama yang
dapat mempersatukan berbagai golongan masyarakat di Indonesia.

Nilai-nilai pancasila hendaknya mewarnai setiap prosedur penyelesaian konflik yang ada di
dalam masyarakat. Secara normatif dapat dinyatakan bahwa penyelesaian suatu konflik
hendaknya dilandasi oleh nilai-nilai religius, nilai kemanusiaan, mengedepankan persatuan,
menjunjung tinggi prosedur demokratis dan berujung pada terciptanya keadilan.

B. Saran

Hendaknya Pancasila sebagai ideologi negara benar- benar difungsikan secara baik terutama
dalm penyelesaian kasus- kasus hukum. Selain adanya Undang- Undang, Pancasila juga
mempunyai peran penting sebagai landasan penyelesaian masalah. Karena
DAFTAR PUSTAKA

https://bunganurani.wordpress.com/bahan-kuliah/aaaa/pancasila-sebagai-ideologi-bangsa/

http://starpvp.blogspot.com Sebagai Balas Jasa

http://www.facebook.com/pages/Berita-Unik-Terkini/438754802841659

http://starpvp.blogspot.com/2012/09/ideologi-pancasila.html#ixzz2EAlbtPDP

http://widyaandiks.blogspot.co.id/2013/12/pancasila-sebagai-ideologi.html

Anda mungkin juga menyukai