DOSEN PENGAMPU :
FATHUL JANNAH, M.Pd.
Disusun Oleh
Kelas 1C
Kelompok 4
Irena Sovarinda (2110125220038)
Lia maysarah (2110125220005)
Nashiroh (2110125220055)
Noval Nanda Pratama (2110125210031)
Sella Maulida (2110125120036)
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena hanya atas limpahan dan
rahmat Karunia-Nyalah, saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Kedudukan Pancasila
Sebagai Dasar Negara dan Ideologi Dalam Berbangsa dan Benegara” ini dengan lancar tiada
suatu aral yang berarti selama proses penulisan. Makalah ini saya susun untuk memenuhi tugas
dari Ibu Fathul Jannah, M.Pd. untuk membuat sebuah makalah, dan untuk menambah
pengetahuan tentang bab mata kuliah Pancasila. Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada
Bapak / Ibu Dosen yang telah membimbing saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini. Proposal ini sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu saya selaku penyusun makalah
mengharap kesediaan pembaca untuk memberikan kritik dan sarannya. Akhir kata “tiada gading
yang tak retak” , maka atas segala kekurangan dalam tulisan ini, saya sangat mengharap saran-
saran dari berbagai pihak. Untuk selanjutnya saya juga berharap semoga karya tulis ini dapat
bermanfaat dan digunakan sebaik-baiknya.
penulis
DATAR ISI
Table of Contents
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
1. Latar Belakang.................................................................................................................................4
2. Rumusan Masalah............................................................................................................................5
3. Tujuan Penulisan.............................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................6
1. Kedudukan Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Ideologi dalam Berbangsa dan Bernegara6
1. Kesimpulan..................................................................................................................................16
2. Saran.............................................................................................................................................16
Daftar Pustaka.........................................................................................................................................17
BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pengertian Pancasila sebagai dasar negara diperoleh dari alinea keempat Pembukaan UUD
1945 dan sebagaimana tertuang dalam Memorandum DPR-GR 9 Juni 1966
yangmenandaskan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang telah
dimurnikan dandipadatkan oleh PPKI atas nama rakyat Indonesia menjadi dasar negara
Republik Indonesia.Memorandum DPR-GR itu disahkan pula oleh MPRS dengan Ketetapan
No.XX/MPRS/1966.
Pancasila adalah jiwa raga seluruh rakyat Indonesia, yang memberikan kontribusi
ataukekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbing dan mengajarkan nilai
nilaikehidupan yang makin baik untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang adil dan
makmur.Pancasila telah ditetapkan sebagai dasar negara dan telah diterima oleh seluruh
warganegara indonesia seperti yang tercantum pada pembukaan Undang- Undang dasar 1945
yaitumerupakan kepribadian negara dan cara pandang hidup bangsa, yang telah diuji
kebenaran,kemampuannya, sehingga tak ada satu kekuatan apapun dan mananappun juga
yang mampumemisahkan Pancasila dan Indonesia dari kehidupan masyarakat Indonesia.
2. Rumusan Masalah
1) Bagaimana Kedudukan Pancasila Sebagai Kebudayaan Bangsa
2) Bagaimana Kedudukan Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia?
3) Bagaimana Kedudukan Pancasila Sebagai Fisafat Bangsa Indonesia?
4) Bagaimana Kedudukan Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa Indonesia?
5) Bagaimana Kedudukan Pancasila Sebagai Asas Persatuan Dan Kesatuan Bangsa
Indonesia?
6) Bagaimana Kedudukan Pancasila Sebagai Jati Diri Bangsa Indonesia?
3. Tujuan Penulisan
1) Untuk mengetahui kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi dalam
berbangsa dan bernegara.
BAB II PEMBAHASAN
1. Kedudukan Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Ideologi dalam Berbangsa dan Bernegara
Pancasila sebagai dasar Negara mengartikan bahwa segala sesuatu yang berhubungan
dengan kehidupan ketatanegaraan Indonesia yang berdasarkan pancasila. Segala peraturan-
peraturan yang berlaku di Indonesia semua harus bersumber dari Pancasila itu sendiri. Semua
tindakan kekuasaan atau kekuatan pada masyarakat harus berlandaskan peraturan hukum yang
berlaku. Hukum juga yang berlaku sebagai norma di Negara sehingga Indonesia menjadi sebuah
Negara hukum. Menurut Ani, S. R (2017). Pancasila merupakan suatu ideology yang dinamis
dan terbuka berarti nilai-nilai yang terkandung di dalamnya perlu dilakukan pengembangan
sesuai dengan dinamika kehidupan masyarakat Indonesia, secara operasional pancasila bersifat
actual, adaptif, dan maknanya dapat diperbaharui. Secara yuridis Pancasila sebagai dasar Negara
yang terdapat dalam susunan pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 yang berbunyi “maka
disusunlah kemerdekaan itu dalam suatu Undang-UndangDasar Negara Indonesia, yang
terbentuk dalam suatu susunan Negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan
kepada ketuhanan yang maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan” dapat
dipahami dan disimpulkan bahwa pancasila merupakan dasar Negara Indonesia.
Pancasila merupakan hukum dari segala hukum sumber yang ada di Indonesia yang juga
termasuk asas kerohanian yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke 4. Pancasila
mewujudkan cita-cita hukum dasar Negara baik hukum yang sifatnya tertulis maupun hukum
yang sifatnya tidak tertulis. Dalam pancasila terkandung norma-norma yang mewajibkan
pemerintahan dan penyelenggara Negara untuk menjaga dan memelihara moral kemanusiaan
juga memegang teguh cita-cita rakyat luhur sesuai dengan pokok pikiran pembukaan UUD 1945.
Pancasila berfungsi sebagai pandangan hidup dan juga dasar Negara republic Indonesia
nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila-sila pancasila merupakan arahan dalam kehidupan
kita sehari-hari. Selain itu, fungsi pancasila juga sebagai jati diri bangsa Indonesia. Makna
kehidupan bagi Negara Indonesia dapat dilihat dari budaya-budaya dan juga peradaban yang
terdapat di Indonesia. Pancasila dapat dikatakan sebagai pembeda dan jati diri dari Negara
Republik Indonesia dan hal tersebut sangat jelas dapat membedakan Negara Indonesia dengan
Negara lainnya yang ada didunia. Fungsi pancasila lainnya yaitu sebagi ideologi bangsa yakni
terdapat kumpulan ide, keyakaninan, dan juga gagasan yang terkandung dalam sila-sila
pancasila, hal tersebut menyangkut bidang politik, sosial, budaya dan keagamaan. Pancasila
merupakan ideologi terbuka yang berarti keberadaannya bersifat tetap dan dinamis.
1. Pancasila sebagai dasar Negara merupakan sumber dari segala hukum sumber.
2. Pancasila adalah asas tertib hukum Indonesia dalam pembukaan UUD 1945 dan hal ini
dijabarkan dalam empat pokok pikiran
3. Sebagai cita-cita hukum dasar Negara hukum tertulis maupun hukum tidak tertulis.
4. Pancasila memiliki norma yang mengharuskan pemerintahan dan golongan memegang teguh
cita-cita moral rakyat yang luhur
5. Sebagai sumber penyelenggara Negara.
Istilah ideologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita
dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah ideologi berarti ilmu tentang pengertian dasar,
ide atau citacita
Presiden RI pertama Soekarno menjelaskan bahwa Pancasila dapat disebut sebagai philosopiche
grondslag (pandangan hidup bangsa), dan mengandung dua fungsi sebagai berikut:
A.S. Hornby mengatakan bahwa ideologi adalah seperangkat gagasan yang membentuk
landasan teori ekonomi dan politik atau yang dipegangi oleh seorang atau sekelompok
orang.
Soerjono Soekanto menyatakan bahwa secara umum ideologi sebagai kumpulan gagasan,
ide, keyakinan, kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut bidang
politik, sosial, kebudayaan, dan agama.
Gunawan Setiardja merumuskan ideologi sebagai seperangkat ide asasi tentang manusia
dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan cita-cita hidup.
Frans Magnis Suseno mengatakan bahwa ideologi sebagai suatu sistem pemikiran yang
dapat dibedakan menjadi ideologi tertutup dan ideologi terbuka
Fungsi utama ideologi dalam masyarakat menurut Ramlan Surbakti (1999) ada dua, yaitu:
sebagai tujuan atau cita-cita yang hendak dicapai secara bersama oleh suatu masyarakat, dan
sebagai pemersatu masyarakat dan karenanya sebagai prosedur penyelesaian konflik yang terjadi
dalam masyarakat.
Sifat Ideologi Ada tiga dimensi sifat ideologi, yaitu dimensi realitas, dimensi idealisme, dan
dimensi fleksibilitas.
1) Dimensi Realitas: nilai yang terkandung dalam dirinya, bersumber dari nilai-nilai yang
hidup dalam masyarakat, terutama pada waktu ideologi itu lahir, sehingga mereka betul-
betul merasakan dan menghayati bahwa nilai-nilai dasar itu adalah milik mereka
bersama. Pancasila mengandung sifat dimensi realitas ini dalam dirinya.
2) Dimensi idealisme: ideologi itu mengandung cita-cita yang ingin dicapai dalam berbagai
bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan berNegara. Pancasila bukan saja
memenuhi dimensi idealisme ini tetapi juga berkaitan dengan dimensi realitas.
3) Dimensi fleksibilitas: ideologi itu memberikan penyegaran, memelihara dan memperkuat
relevansinya dari waktu ke waktu sehingga bersifat dinamis, demokrastis. Pancasila
memiliki dimensi fleksibilitas karena memelihara, memperkuat relevansinya dari masa ke
masa.
Macam-macam Ideologi
o Liberalisme
o Kapitalisme
o Kolonialisme
o Marxisme
o Sosialisme
o Fasisme
o Nazisme
Pancasila sebagai dasar hidup masyarakat sekaligus sebagai pemersatu bangsa Indonesia.
Pancasila dapat diwujudkan dengan Tindakan Tindakan yang sesuai dengan kelima silanya yaitu.
Artinya kita beragama dan bertakwa kepada Tuhan YME. Mengakui serta memulikan Tuhan.
Mengakui kebebasan beragama di Indonesia dan tidakmelakukan penindasan kepada orang
berbeda agama.dan hidup rukun didalam Negara kesatuan Republik Indonesia
2. kemanusiaan yang adil dan beradab
Mengakui dan memperlakukan setiap orang, tanpa membedakan bangsa, keturunan, warna kulit,
jenis kelamin, agama dan kedudukan, sebagai sesama manusia yang berakal budi.
Memperlakukan sesama manusia sebagaimana ia ingin diperlakukan oleh orang lain dengan
mengambil sikap tenggang rasa. Dalam menuntut hak-haknya tidak main hakim sendiri, tapi
menempuh jalan hukum untuk menjamin keadilan. Memperlakukan bangsa-bangsa lain sebagai
sesama anggota umat manusia dan menghormati hak-hak mereka.
3. Persatuan Indonesia
Ikut membela kebenaran, keutuhan wilayah, keamanan dan kesejahteraan Indonesia. Memiliki
kesadaran dan kebangsaan nasional Indonesia serta mengembangkannya. Menjunjung tinggi dan
mencintai Indonesia sebagai kesatuan politik, kesatuan sosial dan budaya, kesatuan ekonomi,
mapun kesatuan pertahanan dan keamanan. Memiliki dan mengembangkan solidaritas terhadap
sesame warga Negara. Menjunjung tinggi dan ikut mengembangka kebudayaan nasional
Indonesia, termasuk pandangan hidup dan moral bangsa, dasar falsafah Negara dan bahasa
Indonesia.
Menghormati keyakinan dan pendapat sesama karena setiap orang mempunyai kebebasan untuk
mempunyai dan mengeluarkan pendapat. Ikut dalam pemilihan-pemilihan umum guna mamilih
wakil-wakil rakyat untuk MPR, DPR, dan DPRD. Mengutamakan musyawarah dalam
pengambilan keputusan untuk kepentingan bersama dan menerima serta melaksanakan
keputusan hasilnya.
Mematuhi Hukum Nasional, termasuk UUD 1945, Ketetapan –ketetapan MPR, dan peraturan
perundangan lain, sebagai keputusan bersama rakyat. Menyadari diri sebagai warga Negara yang
ikut bertanggung jawab atas keselamatan Negara dan pelaksanaan tugas-tugasnya, seperti yang
terkandung dalam alinea ke-4 UUD 1945.
Tindakan-tindakan yang terkandung dalam kelima sila pada Pancasila yang disebutkan diatas
merupakan ciri-ciri manusia Pancasila, dengan melaksanakannya sebagai warga Negara adalah
wujud ikut serta mewujudkan persatan dan kesatuan bangsa.
Jati diri Bangsa. Jati diri yang dalam bahasa Inggris disebut identity adalah suatu kualitas
yang menentukan suatu individu atau entitas sedemikian rupa sehingga diakui sebagai suatu
pribadi yang membedakan dengan individu atau entitas yang lain. Kualitas yang meng-
gambarkan suatu jati diri bersifat unik, khas, yang mencerminkan pribadi individu atau entitas
dimaksud. Jati diri merupakan pencerminan individu atau suatu entitas yang mempribadi dalam
diri individu atau entitas yang selalu nampak dengan konsisten dalam sikap dan perilaku individu
atau entitas yang bersangkutan dalam menghadapi setiap permasalahan. Jati diri mengandung
nilai-nilai dasar yang akan memberikan corak terhadap jati diri bagi pendukungnya. Jati diri
suatu bangsa yang menganut faham individualistik liberalistik akan berbeda dengan jati diri
suatu bangsa yang menganut faham kolektivistik, sosialistik atau kegotong royongan. Demikian
pendapat mereka. Jati diri bangsa akan nampak dalam karakter bangsa yang merupakan
perwujudan dari nilai-nilai luhur bangsa. Jati diri bangsa merupakan hal ihwal atau perkara yang
sangat esensial dalam kehidupan berbangsa dan berNegara. Kehilangan jati diri bangsa sama saja
dengan kehilangan segalanya, bahkan akan berakibat tereliminasinya Negara-bangsa. Oleh
karena itu bila kita tetap menghendaki berdaulat dan dihargai sebagai Negara-bangsa dalam
percaturan internasional, perlu menjaga eksistensi dan kokohnya jati diri bangsa. Pengalaman
sejarah menunjukkan bahwa hanya bangsa yang memiliki karakter yang kokoh dan tangguh
mampu mengatasi krisis yang dihadapi oleh Negara-bangsa dengan berhasil baik.
Sasaran utama dalam pembangunan karakter dan jatidiri bangsa adalah para
pendidik, tenaga kependidikan dan para pemimpin masyarakat. Bila para pendidik, tenaga
kependidikan dan para pimpinan masyarakat telah memiliki karakter dan jatidiri seperti yang
diharapkan maka masyarakat luas akan segera mengikutinya. Dalam rangka membangun jatidiri
manusia Indonesia akan menyentuh tiga dimensi yakni dimensi pribadi, dimensi
warganegara, dan dimensi tenaga pembangunan dalam mewujudkan manusia Indonesia
seutuhnya, yakni Manusia Pancasila. Jatidiri Manusia Pancasila sebagai Pribadi Manusia
Pancasila sebagai pribadi bertitik tolak dari suatu gagasan bahwa manusia adalah makhluk
ciptaan Tuhan, wajib beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Manusia Pancasila
meyakini akan kodrat yang dikaruniakan Tuhan Yang Maha Esa, sehingga selalu rela menerima
ketentuanNya, ber-syukur terhadap segala nikmat karuniaNya dan selalu bersikap sabar terhadap
cobaan-Nya. Sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, manusia Pancasila dibekali
dengan berbagai nafsu, baik yang dapat merusak maupun membangun diri sendiri dan pihak lain.
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan
Pancasila adalah landasan hidup dan komponen terpenting Warna Negara
Indonesia. Didalamnya sudah diatur bagaimana masyarakat Indonesia harus bersikap
didalam Kawasan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tidak hanya menjadi
landasan hidup Ketika berada didalam Negara, namun juga menjadi jati diri warga
Indonesia saat berada diluar Negara.
2. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat dengan sepenuh hati. Kami menyadari
masih banyak kesalahan dan kekurangan yang kami buat ini dan kami menyadari
bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat saya butuhkan. Guna menjadi
pengalaman kami menulis di lain waktu
Daftar Pustaka
1
Kelompok, Nama N I M, Galih Manunggal Putra, H A K Asasi, Program Studi, Jurusan
Dosen, Sistem Informasi, et al., “BANGSA”
RamadhaniHarahap, Fatma, “Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara,”
Kompasiana.Com, 2019, 1–10