Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PAPER

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA UNTUK MASA


DEPAN

MATAKULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

Dosen: larisman, M.Pd

Disusun oleh:

Mesa permata sari

22323062

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVESITAS NEGERI PADANG

2022

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam
karena atas izin dan kehendakNya jualah paper sederhana ini dapat saya
rampungkan tepat pada waktunya.

Penulisan dan pembuatan paper ini bertujuan untuk memenuhi tugas


mata kuliah Pancasila. Adapun yang saya bahas dalam paper sederhana ini
mengenai salah satu syarat penilaian tugas akhir pendidikan pancasila.

Saya menyadari akan kemampuan saya yang masih amatir. Dalam


paper ini saya sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi saya yakin paper ini
masih banyak kekurangan disana-sini. Oleh karena itu saya mengharapkan
saran dan juga kritik membangun agar lebih maju di masa yang akan
datang.

Harap saya, paper ini dapat menjadi track record dan menjadi referensi
bagi saya dalam mengarungi masa depan. Saya juga berharap agar paper ini
dapat berguna bagi orang lain yang membacanya.

.
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
A. Definisi Pancasila berarti lima dasar atau lima prinsip, nama dasar negara
kita, Republik Indonesia. Kata pancasila telah dikenal sejak zaman Majapahit
pada abad ke-14, dan termuat dalam kitab Nagara Kertagama Prapanca dan
kitab Sutasoma Tantular, di mana Sutasoma selain memiliki arti lima sendi
(dari bahasa Sansekerta). Pancasila juga berarti mengamalkan Lima
Kebajikan bhn (Pancasila Krama), yaitu: 1. Tanpa Kekerasan 2. Tanpa
Mencuri 3. Tanpa Iri Hati 4. Tanpa Berdusta 5. Tanpa Miras/Narkoba,
sebagai dasar negara, sejak saat itu sebagai nilai-nilai kehidupan negara dan
pemerintahan harus berdasarkan Pancasila, tetapi berdasarkan
kenyataan,nilai-nilai yang ada dalam Pancasila tersebut telah dipraktikan
oleh nenek moyang bangsa Indonesia dan kita teruskan sampai sekarang.
Rumusan Pancasila yang dijadikan dasar negara Indonesia seperti tercantum
dalam pembukaan UUD 1945 adalah: 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2.
Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan /
perwakilan. 5. Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) merumuskan lima sila sebagai nilai
pemersatu kehidupan bangsa Indonesia sebagai dasar negara Indonesia.
B.Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia. Dalam pengertian ini,
Pancasila juga dikenal sebagai way of life, weltanschaung,
wereldbeschouwing, wereld en levens beschouwing, pandangan dunia,
pandangan hidup, prinsip hidup, pedoman hidup. Dalam hal ini pancasila
dijadikan pedoman bagi segala kegiatan di segala bidang atau kegiatan
hidup dan kehidupan. Artinya, semua sila pancasila harus ditanamkan dan
dicatat dalam setiap perilaku dan tindakan setiap orang Indonesia. Hal ini
karena Pancasila Weltanschauung merupakan satu kesatuan dan tidak
dapat dipisahkan satu sama lain, semua sila dari Pancasila merupakan satu
kesatuan organis.
C. Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia
Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara dan falsafah negara
(philosohische gronslag) negara. Dalam hal ini, Pancasila dijadikan sebagai
dasar penyelenggaraan pemerintahan atau penyelenggaraan negara. Hal ini
senada dengan kata pembukaan UUD 1945 yang secara jelas menyatakan
bahwa.. maka konstitusi dasar negara Indonesia adalah kemerdekaan
bangsa Indonesia, dan konstitusi negara Republik Indonesia adalah
kedaulatan rakyat berdasarkan .. Pancasila sebagai pandangan hidup dan
negara Dasar Indonesia memiliki beberapa fungsi utama, yaitu: 1. Pancasila
dasar negara sesuai dengan pembukaan UUD 1945 dan pada hakekatnya
merupakan sumber dari segala sumber hukum atau ketertiban hukum. Hal
ini tertuang dalam Keputusan MRP No. XX/MPRS/1966 dan Tap MPR No.
V/MP/1973 Tap IX/MPR/1978. adalah konsep hukum konstitusional.
BAB II
PEMBAHASAN

Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 merupakan


sumber hukum bagi pembentukan, kelahiran, dan keberadaan Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara yang merdeka dan
berdaulat.Pembentukan, kelahiran dan keberadaan negara kesatuan Republik
Indonesia bukanlah tujuan akhir perjuangan bangsa Indonesia, tetapi sarana
untuk mewujudkan kerinduannya akan cita-cita dan tujuan nasional.
Perubahan UUD 1945 terjadi hanya dalam kerangka tubuh dan penafsiran,
bukan jaminan, karena mempunyai kedudukan dan keterikatan yang tetap,
dan dengan perkembangan dan perubahan modernisasi telah memberikan
pengaruh yang sangat penting bagi kehidupan bangsa. dan negara Sadar
bahwa perselisihan yang sedang berlangsung di Indonesia mengganggu
persatuan nasional, seperti yang terjadi pada masa penjajahan Belanda dan
pemberontakan komunis yang gagal. Untuk mengatasi kemungkinan
terjadinya disintegrasi bangsa akibat disharmoni dalam masyarakat yang
sangat majemuk, semua itu hanya dapat diselesaikan dengan UUD 1945 dan
Pancasila, sebagai undang-undang.Tidak ada satupun kehidupan yang menjadi
faktor integratif dan disintegratif yang dapat membawa bangsa pada kekuatan
atau sebaliknya kehancuran. Pancasila sebagaimana tercantum dalam Paragraf
IV Pembukaan UUD 1945 telah mengalami pengakuan dan penafsiran sesuai
dengan kehendak dan kepentingan penguasa dalam perjalanan kehidupan
bangsa Indonesia, khususnya dalam sejarah politik dan ketatanegaraan
Indonesia. .titik. Bahkan diperdebatkan keaslian dan ketepatan landasan dan
falsafahnya sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia sampai-sampai
bangsa Indonesia nyaris tercerai-berai, padahal sebelumnya telah disepakati
bersama dalam Konsensus Nasional 22 Juni. 1945 dan 18 Agustus Jepang juga
mencoba beberapa waktu untuk mengubah Pancasila melalui pemberontakan
bersenjata, yang penyelesaiannya memakan waktu bertahun-tahun dan
membutuhkan pengorbanan besar dari rakyat. Di antara faktor-faktor lain,
pemberontakan yang berlarut-larut itu jelas telah menghilangkan kesempatan
rakyat Indonesia untuk membangun masyarakat yang dicita-citakannya. Jalan
lurus pengimplementasian Pancasila juga menemui hambatan karena
Pancasila berliku-liku, menjadikan Pancasila tameng yang menyusup ke
ideologi lain dan ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Salah
satu ciri khas periode ini adalah pemaknaan Pancasila sebagai nasakom,
menunjukkan konsep sosialisme Indonesia sebagai penerapan Marxisme di
Indonesia bersama dengan banyak penyimpangan lain yang bersifat
fundamental. Masa pergantian panchasila ini menjadi semakin
membingungkan karena berbagai rezim, kelas atau golongan dalam
masyarakat pada saat itu memberi arti sempit pada banchasila untuk
kepentingan dan keuntungannya sendiri. Bagi bangsa Indonesia,
mempersoalkan sekali lagi bahwa pancasila adalah dasar negara berarti
memutar kembali jarum jam sejarah dan mengembalikan bangsa kita ke awal
peletakan dasar Indonesia merdeka. Mempersoalkan kembali Pancasila
sebagai Dasar Negara berarti mementahkan kembali kesepakatan nasional
dan menciderakan perjanjian luhur bangsa Indonesia yang telah secara
khidmat kita junjung tinggi sejak tanggal 18 Agustus 1945, ialah sejak lahirnya
Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945, yang mendukung Pancasila
ituLandasan pendidikan Pancasila
Landasan sejarah Setiap bangsa memiliki ideologi dan pandangan
hidup yang berbeda-beda, yang bersumber dari nilai-nilai pertumbuhan,
kelangsungan hidup dan pembangunan dalam kehidupan bangsa yang
bersangkutan. Pancasila itu saja, ideologi dan pandangan hidup bangsa
Indonesia, yang disarikan dari tradisi dan budaya bangsa Indonesia yang
tumbuh, bertahan dan berkembang dalam kehidupan sejak lahir dan
berkembang menjadi bangsa yang besar. Pengalaman dua kerajaan besar
masa lalu, yaitu Kedatuan Sriwijaya dan Keprabuan. Setelah menempuh
perjalanan sejarah yang panjang melalui tahapan-tahapan pendewasaan, para
founding fathers di ambang berdirinya negara Indonesia merdeka, berhasil
merancang landasan kebangsaan berdasarkan nilai-nilai yang telah tumbuh,
hidup, dan berkembang dalam kehidupan bangsa Indonesia. dan negara , yang
kemudian terbentuk dan disistematisasikan dalam rancangan dasar negara
yang diberi nama Pancasila.Nama tersebut pertama kali diberikan oleh salah
satu penggagasnya, Ir. Soekarno berbicara di persidangan Badan Penyelidik
Persiapan Independen Indonesia (BPUPKI) pada 1 Juni 1945, atas saran dan
petunjuk seorang teman ahli bahasa. Oleh karena itu, jelas bagi kita bahwa
secara historis, kehidupan bangsa Indonesia tidak dapat dipisahkan dari nilai-
nilai Pancasila, dan bangsa Indonesia memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi
terhadap keaslian dan keakuratan Pancasila sebagai negara. pandangan hidup
dan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia, Sejak resmi disahkan oleh
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia sebagai dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945, sampai sekarang insya Allah
untuk selama-lamanya. 2. Landasan Kebudayaan Pandangan hidup suatu
bangsa tidak dapat dipisahkan dari pandangan hidup bangsa.

BAB III
KESIMPULAN
Mengetahui bahwa Pancasila adalah pandangan hidup negara dan
dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan merasa bahwa Pancasila adalah
sumber jiwa rakyat dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka rakyat
Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai hal yang utama.
perjuangan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Oleh karena itu,
praktiknya harus dimulai dari setiap warga negara Indonesia, dan setiap pejabat
administrasi negara akan dikembangkan secara luas menjadi praktik lembaga
negara dan lembaga sosial di pusat dan daerah. Oleh karena itu, pancasila
merupakan falsafah hidup dan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sangat berarti bagi kehidupan sosial dan kebangsaan bangsa Indonesia. Untuk
itu diperlukan upaya yang sungguh-sungguh, berkesinambungan dan terpadu
untuk melaksanakan penghayatan dan pengamalan Pancasila. Dengan
demikian rakyat dan bangsa Indonesia dapat menjamin kelestarian dan
kelangsungan hidup yang merdeka, bersatu dan berdasarkan kedaulatan rakyat
Indonesia. Berpancasila, dan dengan penuh semangat membangun masyarakat
yang maju, sejahtera, adil dan makmur.
DAFTAR PUSAKA

Arfianto,Wahyu. Makalah Nasionalisme dan Patriotisme, SMA Negeri


Jumapolo Tahun Pelajaran 2009/2010

Gino.Pengetahuan Kewarganegaraan SMP Kelas IX.Yogyakarta


Yudhistira Kaelan Pendidikan Pancasila.Yogyakarta

Paradigma Maryati, Kun, Juju Suryawati.Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas XI.
Jakarta : Esis Ponorogo Keutuhan-NKRI

Anda mungkin juga menyukai