Anda di halaman 1dari 1

Hukum Newton 1 Hukum Newton 1 menyatakan, apabila resultan gaya

yang bekerja pada suatu benda sama dengan nol, benda yang awalnya diam
akan selamanya diam. Sementara benda yang awalnya bergerak lurus
beraturan juga akan selamanya lurus beraturan dalam kecepatan tetap. Pada
Hukum Newton 1, menurut laman M-edukasi Kemdikbud, sifat benda yang
cenderung mempertahankan keadaannya disebut dengan sifat kelembaman
atau inersia. Hukum Newton 1 lantas disebut pula Hukum Kelembaman.
Rumus Hukum Kelembaman: ∑F = 0 atau Resultan Gaya (kg m/s2) Bentuk
dari momen inersia beragam seperti momen inersia linear, momen inersia
massa, momen inersia polar atau kutub. Besaran tegangan-tegangan pada
bahan seperti tegangan lengung dan tegangan puntir, menghitungnya
berdasarkan momen inersia. Contoh Hukum Newton 1 adalah saat naik
mobil yang bergerak cepat lalu direm, maka penumpang otomatis terdorong
ke depan. Contoh lain yaitu ketika mobil berjalan pelan lalu digas
mendadak maka penumpang di dalamnya terdorong ke arah belakang.
Kemudian, sebuah koin yang ditaruh di atas kain lalu kain itu ditarik cepat
dan koin tetap berada di tempatnya, juga menerapkan Hukum Newton 1.
Baca juga: Dampak Eksplorasi & Eksploitasi Barang Tambang Ramah
Lingkungan Hukum Newton 2 Hukum Newton 2 menyatakan, percepatan
sebuah benda akan berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja
padanya serta berbanding terbalik dengan massanya. Arah percepatan akan
sama dengan arah gaya total yang bekerja padanya. Melalui hukum ini,
gaya benda menjadi semakin besar ketika mendapatkan dorongan gaya
searah laju arah benda tersebut. Sebaliknya, jika diberikan gaya berlawanan
(gaya tolak) melawan gaya benda itu, laju gaya akan melambat atau
mengecil karena terjadi perubahan kecepatan dan perubahan laju. Besar
kecilnya perlambatan atau percepatan yang diberikan pada benda maka
memengaruhi arah gerak benda.

Baca selengkapnya di artikel "Pengertian Hukum Newton 1, 2, 3: Bunyi,


Rumus, dan Contohnya", https://tirto.id/gbwf

Anda mungkin juga menyukai