(ANNONA MURICATA L)
Oleh
Yulia Annisa
SF18134
BANJARBARU
NOVEMBER 2021
BAB I
PENDAHULUAN
Tanaman sirsak (Annona muricata Linn.) berasal dari bahasa Belanda, yakni
macam manfaat bagi kesehatan baik daging buah, daun maupun bijinya memiliki
dan menyehatkan sistem saraf. Daging buahnya mengandung serat dan vitamin,
kandungan zat gizi terbanyak dalam buah sirsak adalah karbohidrat. Daunnya
pertumbuhan jamur Candida albicans yaitu pada konsentrasi 5% sebesar 0,85 mm,
15% sebesar 1,45 mm, konsentrasi 25% sebesar 1,48 mm dan kontrol positif
Menurut penelitian yang dilakukan Zita (2017) sediaan gel ekstrak daun sirsak
memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri P. acnes sebesar 11,17 mm. Tujuan
dilakukannya pembuatan gel tersebut adalah karea sediaan gel lebih banyak
mengandung air sehingga lebih mudah meresap kedalam kulit. Hal ini didukung
berdasarkan penelitian Noor Laila (2018) telah dilakukan optimasi formula
optimum yaitu komposisi carbopol 940 1,536% dan propilen glikol 5% (Noor
Laila, 2018)
bagaimana mutu zat aktif atau produk obat berubah seiring waktu, dibawah
Uji stabilitas memiliki empat jenis yaitu Uji stabilitas secara panjang / jangka
panjang, uji stabilitas dipercepat, uji stabilitas yang dilakukan pada sample, uji
yang dilakukan pada dua temperature berbeda yang dilakukan secara bergantian
(Hermila, 2017)
suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang
berkonsentrasi rendah. Uji difusi bertujuan untuk mengukur jumlah zat aktif yang
terdisolusi dalam media cair yang diketahui volumenya pada suatu waktu tertentu
dan alat tertentu. Perbedaan uji difusi dengan pelepasan zat aktif adalah uji difusi
digunakan untuk mengukur jumlah zat aktif yang terdisolusi, sedangkan pelepasan
zat aktif adalah disolusi bahan aktif dan difusi bahan aktif yang sudah terlarut
(Lindawati, 2015)
Uji iritasi formula adalah pengujian respon lokal pada kulit karena adanya
suatu reaksi kulit setelah terpapar zat kimia, sehingga menyebabkan inflamasi atau
digunakan pada kulit, sehingga dapat diketahui tingkat keamanan sediaan gel tersebut
menggunakan kulit hewan seperti kelinci dengan cara rambut di bagian punggung
dicukur sampai bersih kemudian dibagi menjadi 4 bagian dengan luas yang sama,
selanjutnya diberikan perlakuan sediaan gel antijerawat FI, FII, FIII dan basis gel
tentang Karakterisasi dan uji difusi formula optimum sediaan gel ekstrak etanol
95% daun sirsak (Annona muricata Linn) terhadap bakteri stphylococus aureus
yang di harapkan dapat menghasilkan sediaan gel dengan karakteristik dan laju
b. Bagaimana Uji stabilitas formula optimum sediaan gel ekstrak etanol 95%
c. Bagaimana uji difusi formula optimum sediaan gel ekstrak etanol 95% daun
d. Bagaimana Uji Iritasi formula optimum sediaan gel ekstrak etanol 95% daun
b. Mengetahui Uji stabilitas formula optimum sediaan gel ekstrak etanol 95%
d. Mengetahui Uji Iritasi formula optimum sediaan gel ekstrak etanol 95% daun
a. Bagi peneliti
Karakteristik dan uji difusi formula optimum sediaan gel ekstrak etanol 95%
b. Bagi institusi
TINJAUAN PUSTAKA
sedangkan cabangnya ada yang keatas dan ada yang mendatar. Daunnya
jorong atau bulat telur, daging daun tebal dan kaku seperti kulit/belulang
Permukaan atas daun berwarna hijau, halus dan licin mengkilat sedangkan
daging buah berwarna putih rasanya asam manis dan bijinya hitam
(a)
Kingdom : Plantaae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Polycarpiceae
Famili : Annonaceae
Ordo : Caryphyllales
Genus : Annona
L.) ditemukan senyawa yang diduga sebagai anti bakteri pada daun sirsak
2.2. Ekstraksi
Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair dibuat dngan meyari
simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok,di luar pengaruh cahaya
matahari langsung, ekstrak kering harus mudah digerus menjadi serbuk. Cairan
pencari yang digunakan, air, etanl dan campuran air etanol. Ekstraksi adalah
suatu proses yang dilakukan untuk memperoleh kandungan senyawa kimia dari
Ekstraksi pemisahan dari bahan padat maupun cair dengan bantuan pelarut.
Pelarut yang digunakan harus dapat mengekstrak substansi yang diinginkan tanpa
transfer difusi komponen terlarut dari padatan inert ke dalam pelarutnya. Proses
keadaan semula tanpa mengalami perubahan kimiawi. Ekstraksi dari bahan padat
dapat dilakukan jika bahan yang diinginkan dapat larut dalam pelarut
penyari. Cairan penyari yang digunakan dapat berupa air, etanol, air-etanol, atau
pelarut lain. Sepuluh bagian simplisia dengan derajat halus yang cocok
diaduk. Setelah 5 hari sari diserkai, ampas diperas. Ampas ditambah cairan
penyari cecukupnya, diaduk dan diserkai, sampai diperoleh seluruh sari sebanyak
100 bagian. Benjana ditutup, dibiarkan di tempat sejuk, terlindung dari cahaya
Gel merupakan sediaan semisolid dengan basis yang mudah dicuci sehingga
Gel adalah sediaan semipadat yang terdiri dari suspensi yang dibuat dari
partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar terpenetrasi oleh
suatu cairan. Sediaan gel dipilih karena mudah mengering, membentuk lapisan
film yang mudah dicuci dan memberikan rasa dingin di kulit (Sayuti, 2015)
dimodifikasi dari sel difusi franz yang terdiri dari sel difusi, pompa peristaltik,
gelas piala, tangas air penampung reseptor, termometer dan selang. Formula uji
secara merata dan tipis. Suhu sistem 37°±1°C dengan cairan reseptor 330 mL
larutan dapar fosfat pH 7,4. Pompa peristaltik akan menarik cairan reseptor dari
Pada tahun 1975 Franz mengembangkan sel difusi statis yang sekarang
menjadi salah satu yang paling umum digunakan dalam sistem in vitro
dalam penelitian penetrasi kulit. Sistem ini memiliki desain yang sederhana
dan murah untuk digunakan. Kulit manusia serta hewan dapat dipasang
dalam water bath dengan suhu 37°C untuk menjaga permukaan kulit pada
suhu 32°C untuk meniru kulit dalam kondisi hidup sebisa mungkin.
manual pada interval waktu yang telah ditentukan. Aliquot (1 ml) diambil
pada waktu yang ditentukan sebelumnya interval selama 12 jam dan diganti
Uji stabilitas ini bertujuan untuk membuktikan bagaimana mutu zat aktif
atau produk obat berubah seiring waktu, dibawah pengaruh faktor lingkungan
kecuali untuk obat yang peka terhadap suhudilakukan pada suhu rendah (5⁰C
± 2⁰C) dengan rentang waktu pengujian pada bulan 0, 3, 9, 12,18, 24,36, 48,
dan 60. Biasanya pengujian dilakukan sampai bulan ke-36, tetapi apabila
pada suhu ekstrim yang dikendalikan (40⁰C ±2⁰C ) dengan kelembaban nisbi
ruangan 75% ± 5%, kecuali untuk obat yang peka terhadap suhudilakukan
pada suhu ruangan (25⁰C ± 2⁰C) dengan kelembaban nisbi ruangan 60% ±
”Climatic Chamber” untuk menjaga agar suhu ekstrim dan kelembaban bisa
terkendali.
Pengujian dilakukan pada 3 batch kecuali jika bahan aktif sudah dikenal
Metode uji iritasi kulit yang paling umum digunakan yaitu uji iritasi
kulit Draize. Metode ini pertama kali dipublikasikan oleh Draize pada tahun 1959
yang merupakan kajian kuantitatif iritasi kulit sebagai panduan untuk uji
sebagai iritasi kulit dicirikan oleh eritema (kemerahan kulit yang terjadi akibat
peningkatan aliran darah lokal) dan edema (akumulasi cairan di bawah kulit dan
Uji iritasi kulit Draize adalah suatu uji pada hewan (kelinci albino)
untuk mendeteksi efek toksik yang muncul setelah pemaparan sediaan uji pada
dermal selama 3 menit sampai 4 jam. Hasil uji dievaluasi berdasarkan kriteria
sediaan uji yang berbahaya/ toksik. Bila sediaan uji sudah diketahui mempunyai
pH ekstrim (pH ≤ 2 atau ≥ 11,5), maka sediaan tersebut tidak boleh diuji pada
Prinsip uji iritasi akut dermal adalah pemaparan sediaan uji dalam dosis
tunggal kepada kulit hewan uji dengan area kulit yang tidak diberi 22 perlakuan
berfungsi sebagai kontrol. Derajat iritasi dinilai pada interval waktu tertentu yaitu
pada jam ke 1, 24, 48 dan 72 setelah pemaparan sediaan uji. Untuk melihat
pengamatan terhadap iritasi, semua pengaruh zat toksik terhadap kulit, seperti
defatting of skin dan pengaruh toksisitas lainnya serta berat badan harus
2.8. Hipotesis
95% daun sirsak (Annona muricata Linn) terpenuhi dengan dilakukanya uji
H0 : Didapatkan karakterisasi dari sediaan gel anti jerawat ekstrak etanol daun
METODE PENELITIAN
ekperimental yaitu menguji coba, merupakan suatu set tindakan dan pengamatan,
karakteristik dan uji difusi formula optimum sediaan gel ekstrak etanol 95% daun
Juni 2022.
Variabel terkait : Formula optimum, gel ekstrak daun sirsak (Anonna muricata
3.4.1. Alat
seperangkat alat uji daya sebar, cawan petri, pinset, franz difusi cell
3.4.2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain Mg, HCl,
yang mengandung senyawa yang diduga sebagai anti bakteri pada daun
3.5.3. Formulas optimum Sediaan Gel Ektrak Etanol 95% Daun Sirsak
a Organoleptis
Pengamatan dilihat bentuk, warna, dan bau dari gel, catat hasil yang
b. Uji pH
Gel dioleskan pada sekeping kaca transparan, amati hasil yang didapat.
c. Uji pH
1 kg selama 5 menit, beban diangkat dan diberi beban 80 g pada alat dan
transparan lain dan pemberat sehingga berat kaca dan pemberat 150 g,
ke dalam wadah lalu dipasang spindle, spindle harus terendam dalam gel.
g. Uji Kesukaan
warna, aroma, tekstur gel. Dengan skor 1-4 penilaian perasaan sangat
h. Uji iritasi
sampai bersih kemudian dibagi menjadi 4 bagian dengan luas yang sama,
selanjutnya diberikan perlakuan sediaan gel antijerawat FI, FII, FIII dan
i. Uji Stabilitas
tampak dan UV 366 nm. Pengamatan dilakukan pada menit ke-2, 5, 10,
20, 30 da 60. Hasil yang diperoleh stabil jika tidak terjadi perubahan yang
j. Uji Difusi
Metode difusi dengan cara Kirby Bauer dengan risiko kegagalan yang
lebih kecil dibanding cara lainnya karena pada saat media yang telah
dilakukan penggoresan, media tersebut ditempatkan secara terbalik untuk
mencegah tetesan uap air yang timbul jatuh ke atas media yang telah
ditanami bakteri, tetesan ini dapat mempengaruhi hasil akhir dari inkubasi.
yang lama karenadilakukn pda suhu normal, dimana pada umumnya bila
tergantung sifat obat itu sendiri, semakin lama maka akan semakin stabil.
aktifasi.
bergantian.
Untuk mengetahui stabilitas saat disimpan pada step tinggi dan pada step
Badan POM RI. 2009. Bahan-bahan Kosmetik Sebagai Anti Acne. Naturakos.
Budiyati. (2013). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi IV, Terjemahan Ibrahim
dan Farida, Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Ditjim POM. (2016). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Direktorat
Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Direktorat Pengawasan Obat
Tradisional, Jakarta.
Hermila. (2017). Formulasi dan evaluasi mikroemulgel dari ekstrak daun sirsak.
Jurnal Farmasi Udayana, Vol. 6 No. 2, Tahun 2017
Lindawati. (2015). Inovasi “Kewangi” Sebagai Gel Antiseptik Alami dari Minyak
Atsiri Kemangi (Ocimumcanum). Laporan Akhir Pekan Kreativitas
Mahasiswa. Bogor: IPB
Laila, Noor. (2018) Optimasi Formula Gel ati Jerawat ekstrak etanol 95% daun
sirsak (Annona muricata L) dengan metode design faktorial.
Mulyanti. (2015). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona
muricata L.) Pada Bakteri Propionibacterium acnes, Staphylococcus
aureus, Dan Staphylococcus epidermidis Prosiding ISSN. Universitas
Islam Bandung : Bandung.
Nuraini, 2014. Aneka daun berkhasiat untuk obat. Yogyakarta: Gava Media
Setiawan. (2018). Formulasi Gel Ekstrak Kulit Manggis ( Garcinia mangostana)
Dengan Variasi Konsentrasi Basis. Penelitian. Fakultas Farmasi Universitas
Padjajaran.
Sayuti. (2015). Antioksidan Alami dan Sintetik. Andalas University Press. Padang
Tranggono, R.I. & F. Latifah. 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. PT.
Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.
Wijaya, R.A. 2013. Formulasi Krim Ekstrak Lida Buaya (Aloe vera) Sebagai
Alternatif Penyembuh Luka Bakar. Skripsi. Program Sarjana Universitas
Negeri Semarang : Semarang.
Zita. (2017). Ekstrak daun sirsak (Annona muricata Linn) sebagai anti bakteri
Staphylococcus aureus.