PERCOBAAN I
DAGING
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS KEDOKTERAN
LABORATORIUM KIMIA PANGAN PRODI S1 ILMU GIZI
2017
BAB I PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Mengamati perbedaan daging kambing dan daging sapi serta bagian-
bagiannya dan mengetahui kriteria mutu daging berdasarkan warna, bau,
tingkat keempukan serta kemampuan daya ikat air berdasarkan bagian-bagian
daging.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Daging adalah salah satu komoditi pertanian hasil hewani yang
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan zat gizi protein karena
protein daging mengandung susunan asam amino yang lengkap. Daging
adalah urat daging yang melekat pada kerangka, kecuali urat daging dari
bagian bibir, hidung dan telinga yang berasal dari hewan yang sehat sewaktu
dipotong1.
Menurut, Food and drug administration Bagian tubuh yang berasal dari
ternak mammalia (sapi, babi, domba dll) yang dalam keadaan sehat dan
cukup umur untuk di potong, tetapi hanya terbatas pada bagian otot yang
berserat yaitu yang berasal dari otot rangka atau lidah, diafragma , jantung
dan usofagus, tidak termasuk bibir, moncong, telingan, dengan atau tanpa
lemak menyertainya, serta bagian bagian dari tulang, urat , urat syaraf dan
pembuluh pembuluh darah4.
Untuk menentukan warna daging segar didalam daging terdapat
myoglobin. Myoglobin bersifat larut dalam air dan larutan garam encer,
merupakan bagian dari protein sarkoplasma. Myoglobin adalah pigmen
berwarna merah keunguan yang dapat mengalami perubahan bentuk akibat
reaksi kimia. Proses pada oksigenasi myoglobin akan mengakibatkan
terbentuknya oksimyoglobin yang berwarna merah cerah. Reaksi oksidasi
besi dalam myoglobin atau oksimyoglobin akan mengubah keduanya menjadi
metmyoglobin yang berwarna coklat. Selain myoglobin tedapat pigmen lain
seperti sitokrom yang dapat mengasilkan warna merh, vitamin B12 dan flavin
yang menghasilkan warna kuning pada daging4.
Berikut beberapa faktor faktor sensori pada daging yaitu terdapat
warna,tingkat keempukan daging dan WHC (daya menahan air). Pigmen
yang memberikan warna pada daging adalah struktur hem2. Hem ini
berkombinasi dengan protein membentuk hemogoblin dan myoglobin.
Munculnya warna merah cerah pada daging disebabkan oleh adanya ikatan
oksigen pada atom besi (Fe2+) pada struktur molekul myoglobin. Kuantitas
myoglobin bervariasi diantaranya jenis ternak, umur, jenis kelamin, otot dan
aktivitas fisik, yang akan mempengaruhi variasi warna daging3.
Keempukan daging merupakan faktor penting daging sebagai pangan
disamping faktor rasa dan aroma. Daging yang dihasilkan dari ternak
biasanya cenderung keras (tidak empuk). Daging bagian perut lebih empuk
dibanding daging bagian leher. Pwmbweian proteolitik atau pemanasan dapat
mengempukkan daging. Daging pada fase rigor mortis lebih keras dibanding
pre rigor pasca rigor mortis. Dari bahan daging sapi (round, sirloin, chuck,
dan shank) dan kambing (loin, shoulder, dan fore shank), daging pre rigor,
daging rigor mortis, daging pasca rigor dengan alat penetrometer dapat
ditentukan pengukuran subyektif (keempukan daging diukur secara relatif
diberi tanda(+) dengan cara dipijit) dan pengukuran obyektif (daging
dipotong berbentuk kubus dengan ukuran 10 x 10 x 10 cm dan diletakkan
pada alat penetrometer4.
WHC atau daya menahan air menunjukkan kemampuan daging untuk
mengikat air. Nilai WHC daging menurun apabila nilai pH juga ikut
menurun. Hal ini disebabkan karena protein rusak dalam suasana asam.
Daging prerigor mempunyai nilai WHC lebih tinggi dibandingkan daging
rigor mortis atau pasca rigor. Selama proses pelayuan (aging), pH daging
menurun sehingga WHC juga menurun4.
BAB II METODE PRAKTIKUM
Bahan
1. Daging sapi has luar / sirloin 100 g
2. Daging sapi has dalam / tenderloin 100 g
3. Daging sapi sengkel / kisi 100 g
4. Daging sapi sandung lamur 100 g
5. Daging sapi gandik / round 100 g
6. Daging sapi tanjung / topside 100 g
7. Daging sapi iga/ ribs 100 g
8. Daging kambing 100 g
B. CARA KERJA
Memberi tanda (+) untuk daging berwarna merah dan tanda (-) untuk daging
berwarna keunguan / kebiruan kemudian memcatatnya pada data
pengamatan
Memijit daging dan memberi tanda (+) sesuai keempukan dan mecatatnya
pada data pengamatan kemudian daging direbus
Mengamati warna daging yang sudah matang dan memberi tanda (+) jika
berwarna merah, dan tanda (-) jika berwarna keunguan / kebiruan, kemudian
mencatatnya pada data pengamatan
Memijit daging yang sudah matang, dan memberi tanda (+) sesuai keempukan
kemudian mencatatnya pada data pengamatan
Menimbang daging seberat 1 gram dengan neraca dan merebusnya dalam air
bersuhu 700C selama 15 menit