Anda di halaman 1dari 8

NAMA :Siprianus Mbiliyora

NPM :166406030003

TUGAS ARTIKEL INSEMINASI BUATAN


BAB 1
1.2 Latar Belakang
Inseminasi buatan adalah salah satu bentuk bioteknologi dalam bidang
reproduksi ternak yang memungkinkan manusia mengawinkan ternak betina yang
tanpa perlu seekor pejantan utuh.inseminasi buatan sebagai teknologi merupakan
suatu rangkaian proses terencana dan terprogram karena akan menyangkut kualitas
genetik ternak di masa yang akan datang.
Penerapan dan pelaksanaan teknologi IB di lapangan dimulai dengan langkah
pemilihan pejantan unggul sehingga akan lahir anak-anak yang kualitasnya lebih baik
dari induknya. Selanjutnya dari pejantan tersebut dilakukan penampungan semen,
penilaian kelayakan semen, pengolahan dan pengawetan semen dalam bentuk semen
beku sampai dengan teknik penempatan semen (inseminasi) ke dalam saluran
reproduksi ternak betina dengan menggunakan alat inseminasi yaitu Insemination
Gun.
Dengan demikian bagi pemula alangkah lebih baiknya untuk terlebih dahulu
mengenal beberapa alat-alat yang digunakan dalam teknik pelakasanaan inseminasi
buatan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja alat-alat yang digunakan dalm inseminasi buatan ?
2. Bagaimana fungsi dan kegunaan alat-alat tersebut.?

1.3 Tujuan dan Manfaat


1. Mengetahui beberapa alat-alat yang digunakan dalm inseminasi buatan.
2. Mengetahui fungsi dan kegunaan alat-alat tersebut.
BAB II
IB pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada awal tahun 1950-an oleh
Prof.B.Seit dari Denmark di Fakultas Hewan dan Lembaga Penelitian Peternakan
Bogor. Di Indonesia sendiri, IB pada ternak domba dilakukan pertama kali pada
tahun 1991, di stasiun penelitian Sub Balai Penelitin Ternak, Sei Putih.
Di Balitnak, IB dilakukan untuk mendukung penelitian pemuliaan, terutama
dalam pembentukan domba dan kambing Komposit (Komposit Sumatera,Barbados,
Garut, Boerka). Dalam penelitian tersebut, semen beku yang diimpor berasal dari
pejantan unggul. Untuk tujuan komersial di peternak, pada kondisi dimana pejantan
unggul yang dikehendaki tidak tersedia, maka pemanfaatan semen dari pejantan
unggul dapat menjadi suatu pilihan.
Inseminasi buatan adalah peletakan sperma ke follicle ovarium (intrafollicular)
uterus (intrauterine), cervix (intracervical), atau tube fallopian (intraturbal) ternak
betina debgan menggunakan cara buatan dan bukan dengan kopulasi alami. Teknik
modern untuk inseminasi buatan pertama kali dikembangkan untuk industry ternak
agar mebuat banyak sapi betina bunting oleh seekor sapi jantan unggul untuk
meningkatkan produksi susu.
Teknik inseminasi buatan menggunakan metode dan alat khusus yang disebut
insemination gun. Untuk melakukan inseminasi buatan dengan melakukan insertion
dan deposit semen dalam cervix betina birahi, memerlukan berbagai peralatan yang
harus dipahami jenis dan bentuknya, serta penggunaan peralatan secara tepat.
Metode IB dapat dipilih metode IB intracervix dengan alat IB yang telah
dimodifikasi sehingga dapat melewati cervix (alat IB Balitnak). Tingkat keberhasilan
IB intrauterine telah banyak dilaporkan, untuk itu sangat dianjurkan untuk
mengunakan metode ini pada suatu program IB. Keberhasilan masing-masing metode
juga berbeda-beda, disamping teknik, aplikasi juga mempunyai kesulitan yang
berbeda-beda. Secara umum, teknik intra vagina maupun intracervix lebih mudah
dilaksanakan dibandingkan dengan teknik intrauterine yang memerlukan keahlian dan
peralatan khusus.
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam proses Inseminasi buatan adalah sebagai
berikut :
a. Inseminasi Gun f. Plastik Glove
b. Gunting Straw g. Straw
c. Pinset h. Ember kecil berisi air hangat
d. Container i. Tissue
e. Plastik Sheet j. Sabun Mandi

3.3 Cara Kerja


1. Menyiapkan lembar kerja dan alat tulis lainnya.
2. Meyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
3. Mendengarkan arahan dan materi yang disampaikan oleh dosen pengampu mata
kuliah.
4. Mengamati dan sebutkan nama-nama alat dan bagaimana keguanaannya.
5. Praktek simulasi penggunaan alat-alat tersebut sesuai prosedur penggunaannya.
6. Memersihkan tangan dan alat-alat yang telah digunakan dengan air bersih.
7. Tulis/catat hal-hal yang diamati dan dipraktikkan beserta fungsi-fungsinya.
BAB IV
HASIL PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan pada praktikum, maka fungsi alat dan bahan yang
digunakan dalam proses IB adalah sebagai berikut :

NO GAMBAR NAMA ALAT FUNGSI


1. Insemation Digunakan untuk memasukkan semen
Gun beku ke dalam saluran reproduksi
(vagina dan serviks).

2. Gunting straw Gunting diperlukan unuk menggunting


ujung straw, setelah straw dimasukkan
ke dalam Inseminasi Gun. Sebelum
menggunting, harus dipastikan bahwa
gunting ini steril.

3. Pinset Digunakan untuk mengambil straw


dari canister atau thermos.

4. Container atau Termos khusus berlubang pada bagian


termos straw tutupnya, digunakan untuk wadah
nitrigen cair. Straw yang diambil dari
container dengan pinset segera
dimasukkan ke dalam termos untuk
dapat dibawa ke tempat sapi betina.
Lubang kecil yang dibuat pada tutup
termos dimasukkan untuk penguapan
nitrogen. Tanpa adanya lubang ini
tutup termos dapat terhembus dan
terlempar keluar atau termos dapat
meledak.
Container dengan canister atau wadah
straw harus tetap dijaga berissi
nitrogen cair. Volume nitrogen dalam
container harus selalu diperhatikan
dengan jalan mencelupkan batang
pengukur yang terbuat dari kayu ke
dalam nitrogen air. Volume N_2 cair
di dalam container tidk boleh kurang 3
inci (10 cm) dari dasar container .
apabila terjadi sesuatu keadaan dimana
N_2 cair di dalam container tinggal
setinggi 3 inci (10 cm), maka
penambahan N_2 cair harus segera
dilakukan dalam waktu 12 jam.
Nitrogen cair cadangan untuk
menambah volume harus selalu
tersedia. Jika container tiap
penambahan nitrogen cair dilakukan 3
minggu sekali.
5. Plastik sheet Digunakan sebagai pelindung
straw inseminasi gun setelah isi straw,
sehingga pada saat dimasukkan ke
dalam saluran reproduksi betina tidak
melukai.
6. Plastik glove Digunakan untuk melindungi tangan
(sarung tangan saat palpasi lewat rectal.
plastik).
7. Sabun mandi Digunakan sebagai pelicin plastic
glove pada saat akan masuk rectal.

8. Air hangat dan Digunakan untuk thawing semen beku.


Ember kecil

9. Tissue Digunakan untuk membersihkan straw


dan membersihkan vulva yang kotor.

10. Straw (berisi Pada straw ini memiliki panjang 10 cm


semen beku) dan diameter 0,2. Straw ini mirip
dengan thermometer suhu, dengan
warna bermacam-macam yang
bertujuan untuk memudahkan dalam
mengidentifikasi jenis ternak. (Lihat
Tabel 1.2)
Tabel 1.1 Alat-alat yang digunakan pada pelaksanaan Inseminasi Buatan
(Sumber : BIB Lembang. 2014)

Tabel 1.2 Klarifikasi Warna Straw


BAB V
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Teknik inseminasi buatan menggunakan metode dan alat khusus yang
disebut insemination gun. Untuk melakukan inseminasi buatan dengan melakukan
insertion dan deposit semen dalam cervix betina birahi, memerlukan berbagai
peralatan yang harus dipahami jenis dan bentuknya, serta penggunaan peralatan
secara tepat.
Setelah melakukan praktikum, praktikan diharapkan dapat mengetahui
nama-nama dan alat-alat inseminasi buatan. Setiap jenis alat dan bahan
mempunyai sifat-sifat dan cara penggunaan yang berbeda.
6.2 Saran
Sebaiknya pada saat praktikum, semua praktikan harus menjaga
kondusifitas keadan ruangan agar praktikum berjalan dengan aman dan lancar.
Selanjutnya diharapkan dapat dilaksanakan praktikum secara langsung terhadap
ternak yang akan di inseminasi. Sehingga mahasiswa dapat mempraktikan secara
langsung dan dapat mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi dan bagaimana
cara menanggulangi kesulitan tersebut ketika melakukan inseminasi buatan
terhadap hewan ternak yang akan digunakan sebgai objek praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
http://dewa2384.lecture.ub.ac.id/2012/02/alat-alat-yang-digunakan-pada-saat-ib/
(diakses pada tanggal 07 Januari 2016 pukul 07.58 WIB)
http://hermypuspitasari.blogspot.co.id/2011/11/v_behavorurldefaultvmlo.html?m_1(di
akses pada tanggal 07 Januari 2016 pukul 07.65 WIB)
BIB Lembang. 2014. Balai Inseminasi Buatan Lembang [Internet]. [disitasi 18
Agustus 2014]. Lembang (Indonesia): Balai Inseminasi Buatan Lembang. Tersedia
dari: http://www.banksperma.com/? KATALOG
Hunter, R.H.F. 1995. Fisiologi dan Teknologi Reproduksi Hewan Betina Domestik.
Penerjemah DK Harya Putra. Institut Teknologi Bandung. Bandung
Marawali, A., M.T. Hine, Burhanuddin, H.L.L. Belli. 2001. Dasar-dasar ilmu
reproduksi ternak. Departemen pendidikan nasional direktorat pendidikan tinggi
badan kerjasama perguruan tinggi negeri Indonesia timur. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai