Anda di halaman 1dari 21

RANCANGAN PROGRAM

BIOSECURITY PADA USAHA


PETERNAKAN KAMBING
KELOMPOK 2
WAHYU SURYA ANDIKA (60700121024 )
KHAERUL SYAWAL (60700122007)
NUR ATIA RAHIM (60700122012)
NAHDATUL ILMA (60700122013
NURFADILLA (60700122018)
HAWANIAH HAMZAH (60700122022)
NIA ADRIANA ASTUTI (60700122027)
Peternakan
Kambing
Kambing adalah salah satu ternak yang
tergolong dalam ruminansia kecil, yang
telah lama dibudidayakan dan diternakan di
Indonesia. Ternak kambing menjadi
komoditas unggulan dikarenakan memiliki
prospek yang baik, relatife lebih cepat
berkembang biak, mudah beradaptasi
dengan lingkungan setempat, pemeliharaan
tidak memerlukan lahan yang luas,
dagingnya relatif digemari masyarakat, serta
memiliki harga yang relatif lebih stabil
bahkan cenderung meningkat.
kambing dapat dipelihara dengan system intensif, semi-intensif, atau ekstensif. Namun,
pola pemeliharaan yang banyak digunakan di Indonesia yaitu sistem pemeliharaan
ekstensif yang bersifat tradisional dengan skala pemilikan yang kecil (small holders)
sehingga kambing kebanyakan dipelihara apa adanya tanpa suatu perencanaan yang jelas
untuk lebih berkembang, lebih productif, dan lebih menguntungkan.

Berikut pola pemeliharaan Ekstensif yang pola pemeliharaannya ternak kambing tidak
dikandangkan dan di lepaskan di padang pengembalaan yang memiliki keuntungan biaya
Produksi Rendah, Biaya Pakan Rendah, Cocok Daerah Yang Masih Luas Lahannya:
Penyakit Yang Rentan
Terjadi pada Ternak
di Usaha Peternakan
Ini???
ORF (Ecthyma contagiosa)
ORF adalah suatu penyakit hewan menular pada kambing dan domba yang
ditandai dengan terbentuknya popula,vesikula dan keropeng pada kulit di
daerah bibir/di sekitar bibir. Penyakit ini pada umumnya menyerang hewan
muda umur 3-5 bulan, terkadang hewan dewasa dapat juga ditulari, di
samping itu dapat menulari pada manusia

Orf disebabkan oleh virus Parapox, berbentuk bulat panjang seperti


kepompong, berukuran 160×290 mm dan diklasifikasikan dalam grup DNA
virus. Virus Parapox tahan terhadap ether dan labil terhadap asam.

penularan terjadi melalui kontak (luka kulit pada saat menyusui,


kelamin dan bahan yang mengandung virus). Masa inkubasi
penyakit berlangsung kurang lebih 2 hari.
Gejala Klinis
1. Peradangan atau luka di sekitar bibir, kelopak
mata, alat genital, ambing, kaki & daerah yang
jarang ditumbuhi bulu.
2. Peradangan kemudian melepuh, mengeluarkan
cairan dan membentuk kerak.
3. Pada kondisi yang parah atau jika ada infeksi
sekunder, dapat meyebabkan kelainan bibir atau
bahkan kematian.
Gejala klinis yang menonjol adalah lesi yang
berbentuk keropeng pada bibir.
Penanganan dan pengobatan
 Penanganan yang dapat dilakukan jika ternak terlanjur sakit yaitu memisahkan ternak sakit dari
ternak sehat, untuk mencegah infeksi sekunder dapat diberikan antibiotik seperti Medoxy LA, G-
Mox LA atau Trimezyn Bolus.
 Pemberian multivitamin juga perlu diberikan untuk memperbaiki kondisi tubuh (ADE-Plex Inj, Vita
B Plex Bolus).
 Kulit yang mengalami luka dapat diberikan pengobatan lokal atau dioles dengan Iodium tincture
(Antisep).
 Penanggulangan penyakit orf biasanya dengan pencegahan melalui vaksinasi terutama pada
daerah endemis dan dilaksanakan secara regular.
 Pemberian salep pelunak dapat membantu agar kambing tetap dapat makan dan minum.
 Pakan yang bergizi tinggi sangat diperlukan untuk mempercepat terjadinya kesembuhan. Apabila
keropeng terkelupas menjadi luka baru maka perlu diolesi dengan obat lokal, seperti salep
penisilin yang dicampur dengan minyak kelapa.
 Pemberian antibiotika secara suntik dibutuhkan jika suhu tubuh ternak menjadi tinggi. Tindakan
ini juga ditujukan untuk menghilangkan infeksi sekunder oleh bakteri.
 Ternak-ternak di daerah tertular seharusnya divaksinasi tetapi vaksinasi ternak di daerah bebas
tidak dianjurkan.
 Ternak yang akan didatangkan ke daerah belum tertular harus telah di vaksinasi orf.
 Pengobatan hanya ditujukan untuk mencegah infeksi sekunder dengan memberikan salep
antibiotika seperti eritromisin dan oksitetrasiklin.
Didalam Usaha
Peternakan Haruslah
Ada yang Namanya
BIOSECURITY
DEFINISI BIOSECURITY

Biosecurity adalah serangkaian kegiatan


yang direncanakan untuk mencegah
penyakit yang disebabkan oleh
organisme yang berkontak dengan
hewan ternak yang ada di peternakan.
Manfaat Biosecurity
Mengurangi risiko penularan penyakit dari
hewan ke manusia atau sebaliknya
Pencegahan melalui langkah-langkah seperti
Penyakit: karantina, vaksinasi, dan pemantauan
kesehatan.
Perlindungan Lingkungan: Mengurangi
Perlindungan risiko penyebaran organisme berbahaya
Lingkungan: ke lingkungan alami yang dapat merusak
ekosistem

Menjaga keamanan dan kualitas pangan


Keamanan Pangan : dengan mencegah penularan penyakit dari
hewan ke produk pangan.
Prinsip- Prinsip Biosecurity Pada
Peternakan Kambing
Pengendalian Akses: Batasi akses ke peternakan hanya kepada orang-
orang yang perlu masuk. Batasi juga akses terhadap kendaraan, peralatan,
dan bahan-bahan yang masuk ke peternakan.
Karantina: Terapkan karantina untuk kambing baru atau kambing yang
kembali dari pameran atau kontak dengan kambing lain di luar peternakan.
Ini membantu mencegah masuknya penyakit baru ke dalam kawanan
kambing yang ada.
Kebersihan dan Desinfeksi: Pastikan kandang, perlengkapan, peralatan,
dan fasilitas sanitasi lainnya selalu bersih dan disterilkan secara teratur.
Terapkan protokol kebersihan yang ketat untuk mencegah penyebaran
penyakit melalui kontaminasi.
Pemantauan Kesehatan: Pantau kesehatan kambing secara teratur dan
deteksi penyakit atau gejala penyakit dengan cepat. Segera isolasi kambing
yang sakit dan cari pengobatan yang sesuai.
KENAPA HARUS MENYUSUN RANCANGAN BIOSECURITY?
Tujuan Dari Biosekuriti Adalah Mencegah Semua Kemungkinan Penularan Dengan
Peternakan Tertular Dan Penyebaran Penyakit. Namun, Pada Dasarnya Biosekuriti
Merupakan Salah Satu Upaya Pencegahan Penyakit Pada Ternak, Tetapi Dapat Dikatakan
Bahwa Biosekuriti Merupakan Salah Satu Garda Terdepan Terhadap Penyakit. Dapat Pula
Dikatakan Bahwa Biosekuriti Bertujuan Untuk Menimalkan Keberadaan Penyebab Penyakit,
Menimalisir Kesempatan Agen Penyakit Berhubungan Dengan Induk Semang, Menekan
Tingkat Kontaminasi Lingkungan Oleh Agen Penyakit. Prinsip Dasar Biosekuriti Adalah Yaitu
Menjauhkan Hewan Dari Kuman (Virus) Dan Menjauhkan Kuman (Virus) Dari Hewan
3 Prinsip BIOSEKURITY

Isolasi Sanitasi
Suatu Tindakan Untuk upaya menjaga kebersihan
Mencegah Kontak Diantara lingkungan dan kesehatan
masyarakat melalui
Hewan Pada Suatu Area
Atau Lingkungan
Pengendalian pengawasan terhadap
lalu lintas faktor lingkungan.

Pengendalian Lalu Lintas, Meliputi


Pengendalian Lalu Lintas Manusia,
Hewan, Bahan/Peralatan Dan
Kendaraan Masuk Dan Keluar Area
Peternakan. Terhadap Semua Yang
Dilalullintaskan Harus Dilakukan
Desinfeksi
Pembagian Zona Biosecurity
Zona Merah
● Zona merah adalah zona yang paling terbatas dan paling
terkontrol.
● Di dalam zona merah, terdapat kambing-kambing yang
sedang sakit atau terinfeksi penyakit yang diketahui.
● Akses ke zona merah harus sangat dibatasi dan hanya
diizinkan bagi peternak atau staf yang memang harus
melakukan perawatan atau pengobatan terhadap
kambing yang sakit.
● Peralatan dan perlengkapan yang digunakan di zona
merah tidak boleh keluar dari zona ini kecuali setelah
melalui prosedur sanitasi yang ketat.
Zona Kuning
● Zona kuning adalah zona di sekitar zona merah yang
menjadi fokus pengawasan ekstra.
● Di dalam zona kuning, kambing-kambing yang memiliki
risiko terpapar penyakit atau kambing yang baru saja
dikarantina mungkin ditempatkan.
● Akses ke zona kuning biasanya terbatas pada peternak,
karyawan, atau staf yang perlu bekerja di sana.
● Protokol kebersihan yang ketat harus diterapkan di zona
kuning, dan pengunjung jarang diperbolehkan masuk ke
zona ini.
Zona Hijau
● Zona hijau adalah zona dengan risiko terendah dan
dianggap aman dari penyakit yang diketahui.
● Di dalam zona hijau, terdapat kambing-kambing yang
sehat dan tidak ada tanda-tanda penyakit.
● Akses ke zona hijau biasanya lebih longgar, namun tetap
diawasi.
● Peternak, karyawan, dan pengunjung mungkin memiliki
akses ke zona hijau, tetapi mereka harus tetap
mengikuti protokol biosecurity dasar seperti mencuci
tangan sebelum dan sesudah mengunjungi peternakan.
Skema 3 Zona dalam Usaha Peternakan Kambing
Pengunjung
WC
Ruang Disinfeksi Pintu

Karyawan
Mess
Mandi
Kamar

R. Disinfeksi
Gudang
dilalui setiap &
Peralatan
memasuki zona Pos
baik itu zona R. Penyimpan jaga
merah, an pakan
Kuning, maupun

R. Disinfeksi
hijau untuk

R. Disinfeksi
Kandang Pemeliharaan

Kandang Pemeliharaan
menjaga kesterilan
atau kebesihan di
wilayah kandang
R. Penyimp.
T. Pengolahan Limbah

p
Sekam
R. disinfeksi a
Kamar r
Mandi k
i
r
Kantor a
Kandang karantina
n
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai