Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PRAKTEK LAPANG

Tahun Akademik 2019/2020

MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN PADA SAPI


SIMMENTAL JANTAN LEPAS SAPIH DI BALAI
PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL HIJAUAN PAKAN
TERNAK (BPTUHPT) PADANG MENGATAS

Fanny Rahmasari Daeli


D24170057

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN


FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2019
RINGKASAN

Fanny Rahmasari Daeli, 2019. Manajemen Pemberian Pakan Pada Sapi


Simmental Jantan Lepas Sapih di Balai Pembibitan Ternak Unggul Hijauan
Pakan Ternak (BPTUHPT) Padang Mengatas. Laporan Praktek Lapang,
Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut
Pertanian Bogor.

Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Panca Dewi MHK S., M.Si


Pembimbing Lapangan : Drh. Darwis, M.Pt

Manajemen pemberian pakan pada ternak di peternakan sapi potong


merupakan salah satu faktor penting dalam usaha mencapai target pertumbuhan
bobot badan (PBB) yang ideal di samping faktor genetik dan kondisi mikroklimat
lokasi peternakan. Pakan yang diberikan pada ternak di peternakan sapi potong
merupakan jenis pakan konsentrat dan pakan hijauan. Pelaksanaan praktek lapang
dilakukan untuk mengamati bagaimana sistem dan manajemen pemberian pakan
yang dilakukan untuk pembibitan sapi Simmental jantan lepas sapih sehingga
dapat mencapai PBB ideal dengan kualitas yang unggul di Balai Pembibitan
Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak (BPTUHPT) Padang Mengatas.
Kegiatan praktek lapangan dilaksanakan mulai tanggal 24 Juni 2019
sampai dengan 23 Juli 2019. Kegiatan praktek lapang ini bertempat di Balai
Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak (BPTUHPT) Padang
Mengatas, Kecamatan Luhak, Kabupaten Lima Puluah Koto, Provinsi Sumatera
Barat. Kegiatan praktek lapang yang dilakukan meliputi bagian manajemen
pemeliharaan, manajemen pakan (konsentrat, hijauan, kebun koleksi), dan
reproduksi ternak.

Kata kunci: pakan, ternak, manajemen pemeliharaan.

1
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Manajemen Pemberian Pakan pada Sapi Simmental Jantan Lepas Sapih
di Balai Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak (BPTUHPT)
Padang Mengatas
Nama : Fanny Rahmasari Daeli
NIM : D24170057
Menyetujui,
Pembimbing Praktek Lapang

Prof. Dr. Ir. Panca Dewi MHK S., M.Si


NIP. 19611025 198703 2 002

Diketahui,
Ketua Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan

Dr. Sri Suharti, S.Pt, M.Si


NIP. 19741012 200501 2 002

2
3
PRAKATA

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat, nikmat, ridho serta karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan kegiatan
praktek lapang serta penyusunan laporan praktek lapang ini. Laporan praktek
lapang dengan judul “Manajemen Pemberian Pakan pada Sapi Simmental Jantan
Lepas Sapih di Balai Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak
(BPTUHPT) Padang Mengatas ” dimulai dari tanggal 24 Juni 2019 – 22 Juli 2019.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada


semua pihak yang telah membantu, membimbing serta memotivasi dalam
melaksanakan praktek lapang dan penyusunan laporan ini, yaitu kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Panca Dewi MHK S., M.Si selaku dosen pembimbing Praktek Lapang

2. Drh. Darwis, M.Pt selaku pembimbing Praktek Lapang

3. Pegawai beserta seluruh Staff Balai Pembibitan Ternak Unggul Hijauan


Pakan Ternak (BPTUHPT) Padang Mengatas yang banyak membantu selama
pelaksanaan praktek lapang.

4. Kedua orang tua beserta keluarga yang sudah memberi dukungan moril serta
materil.

5. Rekan-rekan satu tim di Balai Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan


Ternak (BPTUHPT) Padang Mengatas yang telah bekerjasama dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak


kekurangan dan kesalahan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis sendiri dan semua pihak yang terkait.

Bogor, November 2019

(Fanny Rahmasari Daeli)


NIM. D24170057

4
DAFTAR ISI

5
RINGKASAN...........................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
PRAKATA..............................................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL....................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................vi
PENDAHULUAN....................................................................................................1
Latar Belakang.....................................................................................................1
Tujuan Praktek Lapang........................................................................................2
Manfaat Praktek Lapang......................................................................................2
KONDISI UMUM...................................................................................................2
Tempat Pelaksanaan Praktek Lapang...................................................................2
Kondisi Umum Lokasi Praktek Lapang...............................................................3
Struktur Organisasi...............................................................................................4
Kegiatan Perusahaan............................................................................................6
PELAKSANAAN PRAKTEK LAPANG................................................................7
Manajemen Pemeliharaan....................................................................................7
Inseminasi Buatan (IB)........................................................................................9
Pemeriksaan Kebuntingan dan Palpasi Rektal.....................................................9
Penyuntikan Obat, Vitamin, dan Spraying.........................................................10
TOPIK KHUSUS...................................................................................................11
SIMPULAN DAN SARAN...................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................15

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Sarana dan Prasarana.........................................................................8


Tabel 2 Penggunaan konsentrat....................................................................18
Tabel 3 Kandungan nutrient konsentrat........................................................19

6
Tabel 4 Kandungan premix "CATTLE-MIX"...............................................20

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. BPTUHPT Padang Mengatas.................................................................3


Gambar 2 Struktur organisasi BPTUHPT Padang Mengatas...................................5
Gambar 3 Membersihkan kandang...........................................................................7

7
Gambar 4 Membersihkan pakan........................................................................7
Gambar 5 Distribusi hijauan.....................................................................................8
Gambar 6 Pencacahan hijauan..........................................................................8
Gambar 7 Mixing konsentrat....................................................................................8
Gambar 8 Distribusi konsentrat.........................................................................8
Gambar 9 Proses IB... ..............................................................................................9
Gambar 10 Sinkronisasi birahi.........................................................................9
Gambar 11 Palpasi rektal.... 10
Gambar 12 Pemeriksaan kebuntingan..............................................................10
Gambar 13 Penyuntikan obat.................................................................................10
Gambar 14 Spraying.....................................................................................10
Gambar 15 Premix "CATTLE-MIX"....................................................................14

8
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Dokumentasi kegiatan praktek lapang......................................17


Lampiran 2 Logbook kegiatan praktek lapang.............................................19

9
PENDAHULUAN

Latar Belakang
BPTUHPT Padang Mengatas merupakan Balai Pembibitan Ternak Unggul
dan Hijauan Pakan Ternak sentra peternakan milik pemerintah yang memproduksi
sapi dan memiliki fungsi sebagai penghasil bibit sapi unggul. Kawasan BPTUHPT
Padang Mengatas memiliki potensi sumberdaya berupa padang penggembalaan
alam yang luas untuk mendukung program pengembangan sapi Populasi sapi di
BPTUHPT Padang Mengatas berjumlah 1348 ekor, 568 ekor diantaranya adalah
sapi Simmental. Tingkat kelahiran pedet di BPTUHPT Padang Mengatas cukup
tinggi sehingga hampir setiap hari terjadi kelahiran. Sapi Simmental dapat
melahirkan setiap tahun dan merupakan salah satu sapi potong yang banyak
dipelihara di Sumatera Barat karena sapi ini mempunyai banyak keunggulan
diantaranya sebagai penghasil daging, penghasil susu serta dapat digunakan
sebagai tenaga kerja, ukuran tubuh besar, pertumbuhan otot bagus, penimbunan
lemak di bawah kulit rendah, fertilitas tinggi, memiliki bobot lahir anak tinggi,
pertambahan bobot badan harian tinggi serta pertumbuhannya cepat (Muhajirin et
al 2017).
Sapi Simmental merupakan ternak sapi yang memiliki keunggulan dengan
tingkat pertumbuhan dan harga jual yang tinggi. Produksi dan kualitas semen
yang dihasilkan dari pejantan unggul mempunyai peranan yang penting dalam
Inseminasi Buatan, karena faktor yang mempengaruhi keberhasilan IB sangat
dipengaruhi oleh kualitas semen yang digunakan dari pejantan yang memiliki
produksi dan kualitas semen yang baik (Haryanti 2009).
Pakan merupakan faktor utama dalam mempengaruhi keberhasilan usaha
pembesaran dan penggemukan terutama dalam meningkatkan bobot badan ternak.
Pakan yang baik untuk ternak sapi adalah pakan yang dapat memenuhi kebutuhan
protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral sesuai dengan bobot badan
ternak. Kebutuhan ternak akan zat gizi terdiri atas kebutuhan hidup pokok dan
produksi. Zat-zat pakan dalam ransum hendaknya tersedia dalam jumlah yang
cukup dan seimbang sebab keseimbangan zat-zat pakan dalam ransum sangat
berpengaruh terhadap daya cerna (Winugroho 2002). Kemampuan ternak
ruminansia dalam mengkonsumsi ransum dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1) faktor ternak itu sendiri yang meliputi besar tubuh atau bobot badan, potensi
genetik, status fisiologi, tingkat produksi dan kesehatan ternak; 2) faktor ransum
yang diberikan, meliputi bentuk dan sifat, komposisi zat-zat gizi, frekuensi
pemberian, keseimbangan zat-zat gizi serta kandungan bahan toksik dan anti
nutrisi; dan 3) faktor lain yang meliputi suhu dan kelembaban udara, curah hujan,
lama siang atau malam hari serta keadaan ruangan kandang dan tempat ransum.
Konversi pakan dipengaruhi oleh ketersediaan zat-zat gizi dalam ransum dan
kesehatan ternak, semakin tinggi nilai konversi pakan berarti pakan yang
digunakan untuk menaikkan bobot badan persatuan berat semakin banyak atau
efisiensi pakan rendah (Imran et al 2012).

Tujuan Praktek Lapang


Kegiatan Praktek Lapang di Balai Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan
Ternak (BPTUHPT) Padang Mengatas bertujuan mengetahui bagaimana
manajemen pemberian bahan pakan untuk sapi Simmental jantan lepas sapih di
Balai Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak (BPTUHPT) Padang
Mengatas dalam upaya menghasilkan pembibitan sapi potong dengan PBB yang
tinggi.

Manfaat Praktek Lapang


Manfaat pelaksanaan praktek lapang di BPTUHPT Padang Mengatas yaitu:
1. Mengaplikasikan ilmu yang didapatkan dari semua kegiatan yang telah
dilaksanakan di BPTUHPT Padang Mengatas di kehidupan perkuliahan.
2. Menambah wawasan dan pengetahuan seputar dunia peternakan khusunya
bidang Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan.
3. Mendapatkan pengalaman dan kontribusi untuk nantinya terjun langsung di
dunia pekerjaan.

KONDISI UMUM

Tempat Pelaksanaan Praktek Lapang


Kegiatan praktek lapang dilaksanakan pada tangggal 24 Juni 2019 sampai
23 Juli 2019 di Balai Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak
(BPTUHPT) Padang Mengatas. Berkolasi di Kecamatan Luhak, Kabupaten Lima
Puluh Kota, Payakumbuh, Provinsi Sumatera Barat. Foto udara wilayah
BPTUHPT Padang Mengatas dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. BPTUHPT Padang Mengatas
Kondisi Umum Lokasi Praktek Lapang
BPTUHPT Padang Mengatas pertama kali didirikan oleh Pemerintah Hindia
Belanda (1916), ternak yang dikembangkan adalah kuda dan pada tahun 1935
didatangkan sapi Zebu dari Benggala India untuk dikembang biakan. Pada zaman
Revolusi Kemerdekaan (1945 –1949) kegiatannya terhenti, Pada tahun 1950 oleh
Wakil Presiden Dr. Moh. Hatta dipugar kembali dan tahun 1951 – 1953 dijadikan
sebagai Stasiun Peternakan Pemerintah dan di beri nama Induk Taman Ternak
(ITT) Padang Mengatas.
Pada tahun 1955 ITT Padang Mengatas merupakan stasiun peternakan yang
terbesar di Asia Tenggara, dimana ternak yang dipelihara adalah ternak kuda, sapi,
kambing dan ayam. Namun tahun 1958 –1961 terjadi pergolakan PRRI, dan lokasi
ITT Padang Mengatas dijadikan sebagai basis pertahanan PRRI sehingga ITT
Padang Mengatas rusak berat. Dibenahi kembali oleh Pemerintah Daerah
Sumatera Barat pada tahun 1961. Tahun 1973 –1974 Pemerintah Jerman
mengadakan kajian di ITT Padang Mengatas maka pada tahun 1974 – 1978
dilakukan kerjasama pembangunan kembali ITT Padang Mengatas antara
pemerintah RI & Jerman melalui proyek Agriculture Development Project
(ADP ).
Tahun 1978 Proyek ADP berakhir dan diserahkan kepada Departemen
Pertanian dengan nama Balai Pembibitan Ternak – Hijauan Makanan Ternak (BPT
– HMT) Padang Mengatas sesuai dengan SK Menteri Pertanian RI No.
313/Kpts/Org/1978 dengan wilayah kerja 3 propinsi (Sumbar, Riau dan Jambi).
Tahun 1978 Padang Mengatas dibiayai oleh Pemda Sumbar dan Pemerintah Pusat.
Barulah tahun 1985 seluruh pembiayaan diambil alih oleh pemerintah pusat.
Berdasarkan keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia
No.292/Kpts/OT.210/4/2002 tanggal 16 April 2002 berubah nama menjadi Balai
Pembibitan Ternak Unggul (BPTU) Sapi Potong Padang Mengatas dengan
wilayah kerja meliputi seluruh propinsi di Indonesia.
BPTUHPT Padang Mengatas dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang
lengkap untuk menunjang kinerja dan kegiatan produksi. Sarana prasarana
tersebut dapat dilihat pada tabel

Tabel 1 Sarana dan Prasarana

No Nama Jumlah
Kantor, Gedung Pertemuan, Aula, 1 Unit
Bengkel, Mixer, Chopper, Biosecurity,
1
Kebun Koleksi, Masjid, Kantin,
Lapangan Olahraga
Laboratorium, Mess, Hand Mower, Trailer, 2 unit
2
Timbangan Ternak
3 Rumah Dinas 23 unit
4 Kandang 11 unit
5 Gudang, Hand Tracktor 3 unit
6 Kendaraan Roda 2 18 unit
7 Kendaraan Roda 4 16 unit
8 Traktor 5 unit
9 Padang Penggembalaan 39 plot/224,62 Ha
10 Kebun Rumput Potong 5 plot/8,62 Ha
11 Kebun Rumput Koleksi 2 plot/12,38 /Ha
12 Kebun Legum Pohon 1 plot/8 Ha
Sumber: bptupadangmengatas.com

Struktur Organisasi
Struktur organisasi BPTUHPT Padang Mengatas terdiri dari Kepala Balai,
Sub bagian Tata Usaha, Seksi Pelayanan Teknik, Seksi Prasarana dan Sarana
Teknis, Seksi Informasi dan Jasa Produksi dan Kelompok Jabatan Fungsional
Khusus yang dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2 Struktur organisasi BPTUHPT Padang Mengatas


Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing pimpinan di BPTUHPT Padang
Mengatas:
• Kepala Balai bertanggung jawab memimpin, mengkoordinasikan dan
mengendalikan seluruh pelaksanaan kegiatan di Balai Pembibitan Ternak Unggul
dan Hijauan Pakan Ternak.
• Sub bagian Tata Usaha bertugas melakukan penyiapan penyusunan program
rencana kerja dan anggaran, pelaksanaan kerjasama, penyiapan evaluasi dan
pelaporan serta pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan
perlengkapan.
• Seksi Pelayanan Teknis Produksi bertugas melakukan pemberian pelayanan
teknis pemeliharaan bibit ternak unggul yang meliputi pemeliharaan dan
pengawasan bibit ternak unggul antara lain pemeliharaan dan pengawasan
kesehatan ternak, penyediaan pakan ternak, produksi dan pemuliaan ternak
unggul, serta pengelolaan unit pembenihan/ pembibitan, pemeliharaan produksi
dan pengembangan hijauan pakan ternak.
• Seksi Prasarana dan Sarana Teknis bertugas melakukan pengelolaan prasarana
dan sarana teknis meliputi instalasi kandang bibit ternak unggul, kebun bibit
hijauan pakan ternak, ladang penggembalaan, sarana teknis dan sarana
pendukung.
• Seksi Informasi dan Jasa Produksi bertugas melakukan pemberian informasi
dokumentasi, penyebaran dan distribusi bibit ternak unggul dan hijauan pakan
ternak.
• Jabatan Fungsional Khusus terdiri dari Pengawas Bibit Ternak (Wasbitnak),
Pengawas Mutu Pakan (Wastukan), Medik dan Paramedik Veteriner yang
bertugas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu
untuk lebih memudahkan dalam pembagian kerja, kelompok jabatan fungsional
juga dibagi-bagi menjadi beberapa penanggungjawab seperti penanggungjawab
pemeliharaan ternak di kandang, pemeliharaan ternak di padang penggembalaan,
reproduksi ternak, recording ternak, pakan konsentrat, pakan hijauan pastura
maupun rumput potong, dan kesehatan ternak.

Tenaga Kerja di BPTUHPT Padang Mengatas diklasifikasikan berdasarkan


pendidikan dan golongan. Tenaga Kerja tersebut sebagian besar berasal dari
daerah sekitar Padang Mengatas, sedangkan karyawan yang tempat tinggalnya
jauh dari balai disediakan komplek Perumahan Dinas untuk menunjang kinerja
agar berjalan dengan baik, teratur dan optimal. Untuk penjelasan tenaga kerja
yang ada di BPTUHPT Padang Mengatas pada saat ini secara keseluruhan
berjumlah sebanyak 103 tenaga kerja dari semua bidang, teridiri dari 78 orang
PNS dan 25 orang honorer.

Kegiatan Perusahaan
Balai Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak (BPTUHPT) Padang
Mengatas melakukan berbagai jenis kegiatan sebagaimana fungsinya Balai
Pembibitan Ternak Unggul. Beberapa kegiatan yang dilakukan BPTUHPT Padang
Mengatas yaitu:
1. Melaksanakan pemeliharaan, produksi dan pemuliaan bibit ternak unggul.
2. Pelaksanaan uji performance dan uji zuriat ternak unggul.
3. Pelaksanaan recording ternak unggul.
4. Pemberian bimbingan teknis pemeliharaan, produksi, dan pemuliaan bibit
ternak unggul.
5. Pemeliharaan dan pemeriksaan kesehatan hewan dan diagnose penyakit
hewan.
6. Pelaksanaan pengawasan mutu pakan ternak.
7. Pengelohan pakan ternak dan hijauan pakan ternak.
8. Pemberian informasi, dokumentasi, dan distribusi hasil produksi bibit ternak
unggul sertifikat dan hijauan pakan ternak.
9. Pelaksanaan evaluasi kegiatan pembibitan ternak unggul dan hijauan pakan
ternak unggul.
10. Pemberian pelayanan teknis pemeliharaan, pemuliaan dan produksi bibit
ternak unggul.
11. Pelaksanaan pembinaan kelompok ternak dan program bekerja.
PELAKSANAAN PRAKTEK LAPANG

Balai Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak (BPTUHPT)


Padang Mangatas beroperasi setiap hari pada pukul 07.30-16.00 WIB dan waktu
istirahat pada pukul 12.00-13.00 WIB. Kegiatan rutin praktek lapang yang
dilakukan di BPTUHPT Padang Mengatas adalah membersihkan sisa pakan,
membersihkan feses sapi dan menyiram lantai kandang sapi, memandikan sapi,
memberikan pakan konsentrat kepada sapi, mengisi tempat minum sapi dan
sebelum diisi dibersihkan terlebih dahulu, memberikan pakan hijauan, menggiring
sapi masuk ke kandang, palpasi rektal, pemeriksaan kebuntingan, penyuntikan
vitamin, obat dan spraying untuk membasmi penyakit, serta pelaksanaan IB
(Inseminasi Buatan).

Manajemen Pemeliharaan
Manajemen pemeliharaan dilaksanakan selama 9 hari, meliputi kegiatan
membersihkan feses sapi dan dibuang pada tempatnya, membersihkan lantai dan
dinding kandang dengan selang air, memandikan sapi, memberikan pakan
konsentrat pada pukul 8 pagi dan pakan hijauan pada pukul 10 pagi. Pada pukul
15:30 kembali lagi ke kandang untuk membersihkan hijauan yang berserakan agar
dapat dimakan kembali oleh sapi. Kegiatan membersihkan kandang dan
membuang feses sapi dapat dilihat pada gambar 3 dan kegiatan membersihkan
pakan dan menyapu lantai kandang dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 3 Membersihkan kandang Gambar 4 Membersihkan pakan

Manajemen Pakan
Kegiatan manajemen pakan dilaksanakan selama 9 hari dan dibagi menjadi
3 bagian. Kegiatan 4 hari pertama dilaksanakan di bagian pakan konsentrat, yang
dilakukan adalah membantu mengaduk bahan pakan konsentrat menggunakan
mesin mixer, membantu mendistribusikan pakan konsentrat ke semua kandang
dan ke dalam paddock dengan menaiki traktor. Pada 4 hari selanjutnya
dilaksanakan pada bagian pakan hijauan, kegiatan yang dilakukan yaitu
menchopping hijauan (rumput gajah) dengan mesin chopper, mendistribusikan
hijauan yang sudah dichopping ke kandang-kandang dengan menaiki traktor. Pada
hari selanjutnya selama satu hari, kegiatan dilaksanakan di kebun koleksi, yang
dilakukan adalah mencari tahu, mengamati dan mencatat semua jenis hijauan dan
leguminosa yang ada di kebun koleksi tersebut, serta mencari tahu berapa nilai
produksi untuk semua hijauan. Kegiatan Distribusi hijauan dan pencacahan
rumput dapat dilihat pada gambar 5 dan 6. Kegiatan mengaduk pakan konsentrat
dan pendistribusian konsentrat dapat dilihat pada gambar 7 dan 8.

Gambar 5 Distribusi hijauan Gambar 6 Pencacahan hijauan

Gambar 7 Mixing konsentrat Gambar 8 Distribusi konsentrat


Inseminasi Buatan (IB)
Inseminasi buatan (IB) adalah suatu teknologi tepat guna yang dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan mutu dan produktivitas ternak dengan
menggunakan bibit-bibit unggul (Hoesni 2015). Inseminasi buatan di BPTUHPT
Padang Mengatas dilakukan untuk sapi Limousin dan sapi Simmental. Sebelum
pelaksanaan inseminasi buatan di BPTUHPT Padang Mengatas, kita semua turun
langsung ke dalam paddock sapi kosong untuk melakukan deteksi birahi. Setelah
mendapatkan sapi birahi, sapi-sapi tersebut digiring ke kandang restorasi atau
kandang jepit terdekat untuk langsung melaksanakan IB. Proses Inseminasi buatan
dan sinkronisasi birahi dapat dilihat pada gambar 9 dan 10.

Gambar 9 Proses IB Gambar 10 Sinkronisasi birahi

Pemeriksaan Kebuntingan dan Palpasi Rektal


Deteksi kebuntingan di BPTUHPT Padang Mengatas dilakukan dengan cara
palpasi rektal setelah 60 hari sejak IB terlaksana. Palpasi rektal merupakan teknik
meraba untuk mengetahui letak dan posisi organ reproduksi betina, mengetahui
keadaan normal dan abnormal organ reproduksi dan untuk mendiagnosa serta
mengetahui estimasi usia kebuntingan. Saat pemeriksaan kebuntingan pencatatan
perlu dilaksanakan untuk menghindari inseminasi ulang pada sapi yang telah
bunting. Sapi yang bunting umur 6 bulan akan dipindahkan ke grup sapi bunting
pada padang pengembalaan.
Selama bunting tua sapi akan dipisahkan dari kelompok. Hal ini
dilaksanakan untuk mempersiapkan proses partus. Biasanya sapi dara yang baru
pertama kali bunting akan mengalami sedikit kesulitan partus dibandingkan
dengan induk yang telah lebih dari satu kali partus. Pemeriksaan kebuntingan
dilakukan sekitar pukul 10.00-10.30 WIB. Kegiatan palpasi rektal dan kegiatan
pemeriksaan kebuntingan dapat dilihat pada gambar 11 dan 12.
Gambar 11 Palpasi rektal Gambar 12 Pemeriksaan kebuntingan

Penyuntikan Obat, Vitamin, dan Spraying


Upaya pencegahan penyakit pada ternak di BPTUHPT Padang Mengatas
antara lain melakukan spraying (penyemprotan) untuk semua ternak untuk
mencegah penyakit. Sebelum dilakukan penyuntikan dan spraying, dilakukan
eliminasi ternak, yaitu memisahkan ternak-ternak sesuai dengan kelompoknya
seperti sapi dara, induk, bunting, jantan, pedet dan induk kosong. Proses
penyuntikan dilakukan di kandang restorasi khususnya kandang jepit untuk
memudahkan prosesnya. Jenis obat yang digunakan adalah Ivervet dan Povidone
Iodine, untuk vitamin yang biasa digunakan adalah Hematodin dan Vitol-140, dan
untuk spraying yang digunakan adalah cairan butox. Kegiatan penyuntikan obat
dan spraying pada sapi dapat dilihat pada gambar 13, dan 14

Gambar 13 Penyuntikan obat Gambar 14 Spraying


TOPIK KHUSUS

MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN PADA SAPI SIMMENTAL


JANTAN LEPAS SAPIH DI BALAI PEMBIBITAN TERNAK
UNGGUL HIJAUAN PAKAN TERNAK
(BPTUHPT) PADANG MENGATAS

Sapi peranakan simmental merupakan bangsa sapi yang banyak diminati


peternak sapi Indonesia, jenis sapi ini cukup penting karena terdapat dalam jumlah
cukup besar dengan wilayah penyebaran yang luas di Indonesia. Sapi lepas sapih
atau sapi peranakan simmental berasal dari Switzerland. Sapi lepas sapih berumur
kira-kira 7-12 bulan. Sapi ini memiliki ciri-ciri yaitu ukuran tubuh besar,
pertumbuhan otot bagus, penimbunan lemak di bawah kulit rendah, warna bulu
pada umumnya krem agak coklat atau sedikit merah, muka, keempat kaki dari
lutut, dan ujung ekor berwarna putih. Ukuran tanduk kecil, bobot sapi betina jika
sudah dewasa mencapai 800 kg, dan jantan 1.150 kg. Sapi peranakan Simmental
mempunyai sifat jinak, tenang, dan mudah dikendalikan. Hadi (2002) menjelaskan
bahwa sapi peranakan Simmental merupakan bangsa sapi persilangan dengan
pertambahan bobot badan berkisar antara 0,6 sampai 1,5 kg/hari. Sapi peranakan
Simmental merupakan sapi triguna (pedaging, perah dan pekerja). Melihat
dayagunanya yang luas (triguna) sapi ini cocok untuk usaha perbaikan mutu sapi
lokal.
Balai Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak (BPTUHPT)
Padang Mengatas merupakan salah satu balai pembibitan yang memiliki sapi jenis
Simmental sebanyak 568 ekor, dan 65 ekor diantaranya merupakan sapi
peranakan atau sapi jantan lepas sapih dengan bobot badan sekitar 150-200
kg/ekor. Pertumbuhan sapi lepas sapih yang baik dimulai dengan memelihara
pedet dengan memberikan pakan dengan jumlah yang cukup dan pakan yang
memenuhi nilai gizi ternak. Sapi Simmental lepas sapih merupakan ternak sapi
keturunan sub tropis, sehingga memerlukan pakan yang lebih banyak karena
bobot badan yang lebih besar. Oleh karena itu diperlukan perbaikan pakan dengan
pakan yang berkualitas (Subiharta et al 2015).
Pemberian pakan yang berkualitas dengan jumlah pemberian sesuai dengan
kebutuhan ternak merupakan salah satu aspek yang penting dalam menunjang
keberhasilan usaha peternakan. Pakan yang baik adalah yang mengandung zat
makanan yang memadai kualitas dan kuantitasnya, seperti energi, protein, lemak,
mineral dan juga vitamin, yang semuanya dibutuhkan dalam jumlah yang tepat
dan seimbang, sehingga dapat menghasilkan produk daging yang berkualitas dan
berkuantitas tinggi. Kebutuhan pakan bagi ternak sangat penting karena sangat
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok, pertumbuhan, produksi dan
reproduksi.
Zat-zat pakan dalam ransum hendaknya tersedia dalam jumlah yang cukup
dan seimbang sebab keseimbangan zat-zat pakan dalam ransum sangat
berpengaruh terhadap daya cerna (Tillman et al 1991). Pakan memiliki peran
besar dalam pertumbuhan dan produksi ternak sehingga diperlukan perhatian
khusus. Semakin baik ketersediaan dan kualitas pakan yang diberikan, maka akan
semakin baik pula hasil produksi yang akan didapat. Guna meningkatkan
produktivitas ternak maka perlu diketahui jenis pakan dan manajemen
pemberiannya, serta kebutuhan nutrien untuk memenuhi hidup pokok,
pemeliharaan dan produksi (Luthfi et al 2016). Jenis pakan yang diberikan untuk
sapi Simmental jantan lepas sapih di BPTUHPT Padang Mengatas adalah pakan
hijauan, pakan konsentrat, legume, dan premix. Jenis pakan hijauan yang
diberikan untuk sapi lepas sapih ini adalah rumput gajah (Pennisetum purpureum),
diberikan secara ad-libitum, jenis pakan konsentrat yang diberikan mengandung
onggok, SBM, bungkil kelapa, dedak padi, garam, mineral dan pollard dengan
total kandungan protein konsentrat adalah 14,45%, sedangkan untuk legume yang
digunakan adalah indigofera yang pemberiannya juga secara ad-libitum, dan
untuk premix yang digunakan adalah premix merk CATTLE-MIX. Penggunaan
bahan baku untuk konsentrat dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2 Penggunaan konsentrat

No Nama Bahan Penggunaan Jumlah/karun Jumlah/har


Pakan (%) g (kg) i (kg)
1 Onggok 10 154 3,4
2 SBM (Soy Bean 15 230 5,1
Meal)
3 Bungkil kelapa 13 200 4,4
4 Dedak padi 30 461 10,2
5 Garam 3 46 1
6 Mineral 4 61 1,4
7 Pollard 25 384 8,5
Total 100 1536 34
Sumber: BPTUHPT Padang Mengatas

Proses pengadukan (mixing) konsentrat dilakukan setiap hari senin sampai


jumat menggunakan mesin mixer. Kapasitas mesin mixer yang digunakan hanya
sekitar 700 kg, jadi dalam sehari dapat dilakukan 2 kali pengadukan jika total
seluruh bahan konsentrat 1536 kg dari setiap karungnya. Dihasilkan sekitar 45
karung dengan berat masing-masing karungnya sekitar 34 kg. Setiap karung
konsentrat ini akan didistribusikan dan dimakan oleh semua jenis sapi yang ada di
BPTUHPT Padang mengatas termasuk sapi Simmental jantan lepas sapih ini.
Jenis pakan yang diberikan serta perbandingannya dapat dilihat pada tabel 3 dan
4.

Tabel 3 Pemberian Pakan

Jenis Pakan Jml/kg/32ekor/hari Pemberian/kg/ekor/ha


ri
Hijauan (Rumput Gajah) 510 15,94
Konsentrat 102 3,19
Legum (Indigofera sp) 100 3,13
Premix “CATTLE-MIX” 0,5 0,016

Table 4 Pemberian pakan dalam BK


Jenis Pakan BK (%) As fed BK (kg) Jumlah (%)
Hijauan (Rumput Gajah) 19,16 15,94 3,78 54,57
Legum (Indigofera sp) 8,42 3,13 0,26 3,81
Konsentrat 90,33 3,19 2,88 41,62
Premix “CATTLE MIX” - - - 0,016

Pemberian legume dan mineral ini merupakan pemberian khusus karena di


BPTUHPT Padang Mengatas hanya diberikan untuk sapi jantan lepas sapih,
dengan alasan sapi lepas sapih jantan merupakan bibit awal untuk menghasilkan
sapi Simmental dewasa yang unggul. Pemberian premix tersebut bertujuan
menambah nafsu makan dan untuk kelancaran metabolisme, agar sapi lepas sapih
ini mengalami pertumbuhan yang cepat dengan pertambahan bobot badan (PBB)
yang tinggi. Berdasarkan bahan kering, setiap ekor Frekuensi pemberian pakan
untuk sapi Simmental lepas sapih ini dilakukan setiap harinya mulai dari pukul 8
pagi diawali dengan pemberian pakan konsentrat yang dicampur dengan 1sdt
premix, kemudian ditambahkan air sampai teksurnya seperti bubur. Dilanjutkan
pada pukul 10 pagi diberikan pakan hijauan, lalu sekitar pukul 11 siang diberikan
legume (Indigofera sp). Pemberian pakan konsentart dan premix yang dicampur
dengan air bertujuan untuk meningkatkan palatabilitas, karena jika dalam bentuk
utuh seperti biasa, sapi lepas sapih ini biasanya menyisakan onggok dan tidak
menghabiskan semuanya.
Gambar 15 Premix "CATTLE-MIX"

Premix yang diberikan untuk pakan supplemen sapi Simmental jantan


lepas sapih memiliki kandungan vitamin dan mineral yang sangat baik untuk
pertumbuhan sapi Simmental jantan lepas sapih.

Tabel 5 Kandungan premix "CATTLE-MIX"

Sumber Vitamin dan Mineral Jumlah


Vitamin A 30000 IU
Vitamin D 2500 IU
Vitamin E 900 IU
Mg 1000 mg
Ca 100 mg
P 2300 mg
Co 2000 mg
K 1300 mg
Na 800 mg
S 2000 mg
Fe 50 mg
Mn 60 mg
Zn 20 mg
Cu 5 mg
I 300 mcg
Se 200 mcg
SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Manajemen pemberian pakan untuk sapi Simmental jantan lepas sapih di


BPTUHPT Padang Mengatas sudah cukup baik, semua pakan yang diberikan
sudah lebih dari cukup untuk kebutuhan sapi Simmental jantan lepas sapih
sehingga mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan palatabilitas dalam
mengkonsumsi pakan.

Saran

1. Pemberian jumlah pakan dan nutriennya sebaiknya disesuaikan berdasarkan


kebutuhan sapi.
2. Peningkatan sarana dan prasarana untuk menunjang pekerjaan.
3. Pengawasan dan pengecekan SOP sesuai dengan peraturan yang ditetapkan.
4. Pemberian tempat minum yang dekat dengan ternak di masing-masing
kandang.
5. Ternak yang berada pada kandang sakit sebaiknya lebih diperhatikan dan
ditingkatkan lagi proses perawatannya.

DAFTAR PUSTAKA

Desinawati N, N Isnaini. 2010. Penampilan reproduksi sapi peranakan Simmental


di kabupaten tulungagung jawa timur. Jurnal Ternak Tropika. 11 (2) : 41-47.
Hadi, PU, N. Ilham. 2002. Problem dan prospek pengembangan usaha pembibitan
sapi potong di Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian. 21 (4) : 148-150.
Haryanti, NW. 2009. Kualitas pakan dan kecukupan nutrisi sapi Simmental di
peternakan mitra tani andini, kelurahan gunung pati, kota semarang. Jurnal
Ilmu dan Makanan Ternak. 2 (6) : 52-60.
Hoesni, F. 2015. Pengaruh keberhasilan inseminasi buatan (IB) antara sapi bali
dara dengan sapi bali yang pernah beranak di kecamatan pemayung
kabupaten Batanghari. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi. 15 (4) :
20-21.
Imran, Budhi SPS, Ngadiyono N, Dahlanuddin. 2012. Pertumbuhan pedet sapi
bali lepas sapih yang diberi rumput lapang dan disuplementasi daun turi
(Sesbania grandiflora). Jurnal Agrinimal. 2 (2) : 55-60.
Muhajirin, Despal, Khalil. 2017. Pemenuhan kebutuhan nutrient sapi potong bibit
yang digembalakan di padang mengatas. Bulletin Makanan Ternak. 104 (1) :
9-10.
Luthfi M, Sulistya TA, Maariyono. 2016. Performans pedet sapi PO lepas sapih
dengan imbangan pakan protein rendah di loka penelitian sapi potong.
Prosiding Seminar Nasional II, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP
dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK), Universitas
Muhammadiyah Malang.
Subiharta, Muryanto, Sahara D. 2015. Keuntungan pembesaran sapi peranakan
Simmental melalui perbaikan pakan di kabupaten semarang. Jurnal
Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. 18 (2) : 169-170.
Tillman, A. D.,S, Reksohadiprodjo, S. Prawirokusumo, H. Hartadi dan
Lebdosoekojo. 1991. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta.
Winugroho, M. 2002. Strategi pemberian pakan tambahan untuk memperbaiki
efisiensi reproduksi induk sapi. Jurnal Litbang Pertanian. 21 (1) : 19-23.
LAMPIRAN

Lampiran 1 Dokumentasi kegiatan praktek lapang

Foto bersama dan pemberian plakat untuk BPTUHPT Padang Mengatas

Ladang pengembalaan di BPTUHPT Padang Mengatas


Kegiatan eliminasi ternak dan penyuntikan obat serta spraying

Kegiatan penimbangan bobot badan sapi Belgian Blue


Lampiran 2 Logbook kegiatan praktek lapang

Anda mungkin juga menyukai