Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur
dalam melakukan fungsinya. Validitas ini berkenaan dengan ketepatan alat ukur
terhadap suatu konsep yang diukur, sehingga betul-betul mengukur apa yang
seharusnya diukur. Validasi data yang dimaksudkan disini yaitu memvalidkan
atau membenarkan data-data pelanggan indihome, dimana data pelanggan yang
terdaftar pada sistem layanan Telkom tidak sesuai dengan yang seharusnya atau
tidak sesuai dengan kondisi pemasangan awal yang dilakukan oleh teknisi
lapangan sehingga menyebabkan layanannya tidak dapat digunakan sebagaimana
mestinya. Validasi data ini terbagi menjadi dua, yaitu validasi data untuk
pelangggan baru dan validasi data untuk pelanggan lama atau disebut juga
sebagai update data pelanggan. Aplikasi yang digunakan untuk memvalidasi data
gangguan layanan ini yaitu Aplikasi NOSS (Next Genereation OSS) merupakan
aplikasi berbasis web yang digunakan untuk keperluan koordinasi penangan
gangguan antar unit-unit terkait. Selain itu ada juga UIM (Unified Inventory
Management), SCCD (Smart Cloud Control Desk), dan Starclick, dimana seluruh
aplikasi ini saling terintegrasi satu sama lain dalam proses pemvalidasian data
gangguan layanan ini. Aplikasi yang digunakan ini hanya dapat diakses
menggunakan jaringan LAN PT. Telkom itu sendiri, sehingga sangat aman dan
tidak dapat diakses secara sembarangan.
Keyword : Validasi, IndiHome, Aplikasi
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehdirat Allah SWT, atas limpahan
rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktek
kerja lapangan ini serta dapat melaksanakan proses praktek kerja lapangannya
dengan lancer dan aman. Kegiatan PKL ini dilaksanakan di PT. Telkom Witel
Riau yang dilaksanakan selama 1 bulan, disini penulis ditempatkan pada bagian
Data Manajemen yang bertugas untuk memvalidasi data yang ada pada sistem
dengan yang seharusnya ada dilapangan.
Suatu kebanggaan yang penulis dapatkan karena diberi kesempatan untuk
melaksanakan PKL di PT.Telkom Riau, berbagai ilmu dan pengalaman yang
berharga penulis dapatkan dalam pelaksanaan PKL ini. Adapun penulisan
laporan ini adalah bentuk dari pertanggungjawaban penulis setelah melaksanakan
PKL, penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih terdapat
kesalahan dan kekurangan, namun berkat bantuan dan motivasi dari berbagai
pihak penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.
Maka dari itu penulis sangat mengucapkan terimakasih kepada :
1. Allah SWT dan orang tua yang selalu mendoakan penulis.
2. Ibu Ratna Aisuwariya M.Eng. selaku ketua jurusan sistem komputer.
3. Bapak Mohammad Hafiz Hersyah, M.T selaku dosen Pembimbing PKL.
4. Bapak Indra selaku pembimbing PKL, Ibu Elvi (HRD), Bang Upi, Bang
Rafik, Bang Agung, Bang Yayat, Kak Dina, Kak Anita selaku karyawan
PT.Telkom yang turut membimbing dan membagikan pengalaman serta
ilmunya selama Praktek Kerja Lapangan.
5. Teman-teman dalam satu tempat PKL Joy, Julio, dan Rangga yang turut
membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan laporan ini.
Atas segala bantuannya selama penulis melaksanakan praktek kerja lapangan
maupun saat menulis laporan ini.
Penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kata-kata yang kurang
berkenan, penulis terbuka atas kritik dan saran dari pembaca untuk meningkatkan
kualitas dalam penulisan laporan dimasa mendatang. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak dan bagi pembaca sekalian.
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................1
1.2 Ruang Lingkup Praktek Kerja Lapangan .................................................2
1.3 Tujuan Praktek Kerja Lapangan ...............................................................2
BAB II PROFIL PERUSAHAAN.........................................................................3
2.1 Sejarah Perusahaan .....................................................................................3
2.2 Deskripsi Pekerjaan Selama Praktek Kerja Lapangan ...........................8
2.3 Jadwal Kegiatan Selama PKL ..................................................................10
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN .14
3.1 Landasan Teori...........................................................................................14
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................19
4.1 Pembahasan ................................................................................................19
4.2 Hasil dan Pengalaman Kerja ....................................................................32
BAB V PENUTUP ................................................................................................36
5.1 Kesimpulan .................................................................................................36
5.2 Saran............................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................38
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................39
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia kerja saat ini juga banyak perusahaan serta instansi yang
tidak hanya menuntut aspek akademis saja, tetapi non-akademik atau biasa
disebut softskill juga sangat dibutuhkan. Hal ini dikarenakan dunia kerja tidak
hanya tentang bagaimana seseorang dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik,
tetapi juga tentang kemampuan seseorang dalam melakukan kerja sama hingga
menciptakan sebuah relasi dan hubungan yang baik antar sesama.
1
lapangan di PT Telkom Indonesia agar lebih terus memahami dengan
perkembangan teknologi dan mengenal bagaimana kehidupan dunia kerja.
PT Telkom yang penulis tempati sebagai tempat praktek kerja lapangan ini
adalah PT Telkom Witel Riau. Disini penulis ditempatkan pada bagian Data
Manajemen, dimana penulis bertugas untuk mengatasi masalah-masalah data
pelanggan pengguna jaringan IndiHome. Disini penulis membuat sebuah judul
laporan praktek kerja lapangan tentang “Prosedur validasi data pelanggan baru
indihome menggunakan aplikasi berbasis web”. Validitas adalah sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya. Validitas
ini berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap suatu konsep yang diukur,
sehingga betul-betul mengukur apa yang seharusnya diukur[Azwar, 2000].
Tujuan yang dibahas pada laporan kerja praktek ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui dan memahami secara langsung penerapan ilmu yang didapat
pada bangku kuliah.
2. Mempunyai pengalaman kerja yang sesuai dengan program studi masing-
masing.
3. Menjalin kerja sama yang baik antara universitas dan perusahaan.
4. Mahasiswa mempunyai gambaran yang nyata terkait dunia pekerjaan.
5. Dapat memberikan manfaat dan wawasan yang baru baik bagi mahasiswa
ataupun bagi perusahaan.
2
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Perusahaan
2.1.1 PT Telkom Indonesia
3
Visi dan Misi
Seiring dengan perkembangan teknologi digital dan transformasi
perusahaan, Telkom memiliki visi dan misi baru yang diberlakukan sejak 2016,
yaitu:
Visi
Be the King of Digital in the Region
Misi
Lead Indonesia Digital Innovation and Globalization
4
Berikut adalah visi dan misi PT. Telkom Akses:
Visi
Misi
5
Wilayah Operasi Jatim – Bali – Mataram – Kupang, 5) Wilayah Operasi
Kalimantan – Sulawei – Maluku – Papua.
Kehadiran PT. Telkom Akses di industri jasa konstruksi dan manage
service jaringan akses broadband di Indonesia, mempunyai sasaran dan fokus
terhadap :
Peningkatan penetrasi broadband access melalui pencapaian quality,
capacity, dan delivery hasil pembangunan guna mendukung program
pemerintah dalam MP3EI,
Mempercepat pembangunan infrastruktur, baik yang terkait dengan
modernisasi, pembangunan baru, dan pensisteman jaringan,
Memperluas dan memperbesar jangkauan pembangunan ke seluruh wilayah
Indonesia,
Memperkuat ekosistem industri telekomunikasi dalam pengembangan
broadband access di Indonesia,
Membangun kemitraan strategis dan saling
menguntungkan.
Merealisasikan operational excellence jasa konstruksi jaringan akses
broadband sesuai standar kepuasan pelanggan maupun standar industri
yang berlaku
Menjadi role model company dalam pembangunan dan pengelolaan broadband
access di Indonesia.
Ruang Lingkup
6
1. Layanan Pengelolaan
Pengalaman Kerja:
7
Struktur Organisasi PT.Telkom Akses Pekanbaru
Lokasi Perusahaan
8
Kegiatan ini dilakukan untuk mengenalkan perangkat-perangkat
atau komponen yang digunakan dalam pemasangan jaringan IndiHome,
mulai dari pusat jaringannya sampai yang digunakan atau yang dipasang
dirumah pelanggan. Kegiatan ini berlangsung di bagian gudang tempat
penyimpanan semua perangkat-perangkat untuk kebutuhan pemasangan
jaringan. Saat ini Telkom sudah beralih dari penggunaan tembaga ke
perangkat Serat Optik, sehinggan perangkat-perangkat yang ada hampir
semuanya untuk penggunaan Serat Optik. Kegiatan ini hanya untuk
pengenalan komponen dan perangkat yang digankan sehingga kegiatan ini
hanya dilakukan sehari saja.
9
Seluruh data tanggal pada aplikasi ini menggunakan format mm/dd/yy,
misalnya untuk 3 Januari 2019 ditulis dengan 1/3/2019. Dan untuk
data waktu (jam) menggunakan format AM/PM, missal untuk pukul
08.30 pagi akan dituliskan 08.30 AM.
Rutin Insidentil
10
Januari 2019 pengenalan lingkungan
Telkom beserta bagian-
bagian dan
pekerjaannya
11
Januari 2019 gangguan
Validasi data gangguan
9. Selasa, 15 Pengecekan pelayanan
Januari 2019 gangguan
Validasi data gangguan
10. Rabu, 16 Pengecekan pelayanan
Januari 2019 gangguan
Validasi data gangguan
11. Kamis, 17 Pengecekan pelayanan
Januari 2019 gangguan
Validasi data gangguan
12. Jumat, 18 Pengecekan pelayanan
Januari 2019 gangguan
Validasi data gangguan
13. Senin, 21 Pengecekan pelayanan
Januari 2019 gangguan
Validasi data gangguan
14. Selasa, 22 Pengecekan pelayanan
Januari 2019 gangguan
Validasi data gangguan
15. Rabu, 23 Pengecekan pelayanan
Januari 2019 gangguan
Validasi data gangguan
16. Kamis, 24 Pengecekan pelayanan
Januari 2019 gangguan
Validasi data gangguan
17. Jumat, 25 Pengecekan pelayanan
Januari 2019 gangguan
Validasi data gangguan
18. Senin, 28 Pengecekan pelayanan
gangguan
12
Januari 2019 Validasi data gangguan
13
BAB III
NOSS atau disebut juga Next Generation OSS merupakan aplikasi yang
digunakan untuk keperluan koordinasi penangan gangguan antar unit-unit terkait.
Dibawah ini merupakan petunjuk atau persyaratan minimal dalam menggunakan
aplikasi NOSS :
14
Gambar 3.1 Tampilan Aplikassi NOSS
15
Gambar 3.3 Tampilan Sistem UIM
SSCD merupakan salah satu aplikasi Service Assurance New OOS yang
digunakan untuk meng-handle gangguan individual dan gamas untuk perangkat
aktif dan pasif. SSCD adalah sebuah palttform yang terintegrasi membantu
mengelola tiket gangguan. SSCD menggunakan framework Information
Technology Infrastructure Library (ITIL) memberikan sebuah pendekatan yang
komprehensif serta modular untuk mendaur ulang konfigurasi alur kerja tiket
gangguan. Tiket gangguan yang dapat diinputkan meliputi tiket gangguan
individu dan massal.
16
Gambar 3.5 Tampilan Incident pada SSCD
1. Starclick
Starclick merupakan aplikasi untuk melayani penjualan produk
Telkom dan memvisualisai alamat permintaan pelayanan kedalam peta
digital.
2. Capacity Management
Capacity Management merupakan aplikasi untuk visualisai demand
produk-produk Telkom dan perangkat yang melayani demand tersebut
dalam peta digital.
17
Gambar 3.6 Halaman Login Starclick
18
Gambar 3.8 Pengambilan Tiket gangguan pada Starclick
BAB IV
4.1 Pembahasan
4.1.1 Pengolahan dan Pemvalidasian Data Pelanggan
19
Gambar 4.1 Flowchart penyelesaian data gangguan
Berikut ini merupakan beberapa kode Fallout data terhadap pelanggan baru
beserta deskripsi dan langkah-langkah dalam melakukan pemvalidasian datanya.
20
Masalah Permintaan penambahan fitur yang sudah
tersedia
21
5. Pada halaman service summary, kolom Configurations akan menunjukan
catatan history perubahan data layanan yang sudah dilakukan oleh
pelanggan terkait. Klik pada kolom version dengan nilai tertinggi / terbaru.
6. Klik pada tombol drop down Action pada bagian kanan atas halaman,
kemudian pilih Create New Version untuk melakukan update pada
configurasi CFS.
7. Klik save and close pada tampilan.
8. Jika versioning berhasil maka tampilan akan menunjukan versi yang baru
dan pada kolom Action akan terisi dengan link reference / assign dan de-
reference / un-assign.
9. Informasi mengenai fitur yang digunakan oleh pelanggan service tersebut
dapat dilihat pada kolom Resources.
10. Untuk melakukan penambahan fitur, buatlah new version pada service
tersebut, kemudian klik kanan pada kolom IPTV_Features kemudian klik
Add Config Item.
11. Masukan jumlah quantity feature yang diinginkan kemudian klik Save and
Close untuk menyelesaikan proses penambahan fitur.
22
Gambar 4.4 Menentukan jumlah layanan yang ingin ditambahkan
23
2. 1049: INVALID REQUEST TO MODIFY FEATURE, GIVEN
FEATURE CANNOT BE DELETED SINCE IT ISN’T PRESENT
Tabel 4.2 Kode Fallout 1049
Kode Fallout 1049
Solusi
Solusi : Pada kode Fallout 1049 ini masalahnya yaitu permintaan pengurangan
layanan IPTV yang saat ini sedang digunakan oleh pelanggan. Langkah-langkah
penyelesaiannya hamper sama dengan penyelesaian kode Fallout 1048 yaitu
permintaan penamban layanan IPTV. Setelah mendapatkan No layanan IPTV nya
dan masuk ke menu service pada sitem UIM, ikuti langkah-langkah awal pada
permasalahan pada kode 1048 dari langkah 1 sampai langkah 9. Maka setelah itu
akan dapat dilihat layanan IPTV yang saat ini gunakan.
24
Gambar 4.6 Layanan IPTV yang digunakan saat ini
Setelah didapatkan data layanan IPTV yang saat ini sedang digunakan,
maka hanya perlu dilakukan penghapusan terhadap layanan IPTV yang dimintai
oleh pelanggan. Jika layanan yang diminta sudah dihapus maka dilakukan lagi
proses finishing dan penyimpanan data baru pada sistem dengan langkah 15 pada
kode Fallout 1048.
25
Masalah Service port yang di assign sudah memiliki
service
1. Pada Taskbar menu pilih Services untuk melihat informasi CFS dan RFS
yang tersedia.
2. Lakukan pencarian berdasarkan NCLI/Nomor Telepon/Nomor Speedy
pelanggan. Klik tombol search untuk memunculkan hasil pencarian pada
kolom hasil pencarian.
3. Melalui satu nomor NCLI atau Internet dapat diperoleh beberapa hasil
pencarian.
Spesifikasi dengan akhiran _CFS merujuk kepada informasi paket yang
dimiliki pelanggan.
Spesifikasi dengan akhiran _RFS merujuk kepada informasi data teknis
pelanggan tersebut.
4. Klik pada salah satu ID RFS.
26
5. Pada halaman service summary, kolom Configurations akan menunjukan
catatan history perubahan data teknis yang sudah dilakukan oleh
pelanggan terkait. Klik pada kolom version dengan nilai tertinggi / terbaru.
6. Klik pada tombol drop down Action pada bagian kanan atas halaman,
kemudian pilih Create New Version untuk melakukan update pada
configurasi RFS.
7. Klik save and close pada tampilan.
8. Jika versioning berhasil maka tampilan akan menunjukan versi yang baru
dan pada kolom Action akan terisi dengan link reference / assign dan de-
reference / un-assign.
9. Klik pada De-reference / Unassign untuk mengubah value yang telah ada.
Kemudian drop down pada kolom spesifikasi untuk menyesuaikan
spesifikasi dengan yang benar, klik pada link Reference / Assign untuk
mendaftarkan ulang value atau klik link Undo untuk membatalkan update
value.
[Mengupdate service port pada RFS]
1. Klik pada link berikut untuk mengetahui tahapan yang dapat dilakukan
dalam meng update RFS untuk service existing.
2. Informasi mengenai service port dan target yang terkait dengan service
tersebut dapat dilihat pada kolom Resources.
27
Gambar 4.10 Informasi port yang digunakan pada sistem
Gambar 4.11 Informasi port pada sistem yang digunakan saat ini
4. Jika kedua data tersebut tidak sesuai / tidak benar maka perlu dilakukan
perubahan kedua hal itu dahulu sebelum membenarkan informasi
service_portnya.
28
5. Jika sudah sesuai, maka update RFS dapat dilakukan dengan membuat
versi baru pada service tersebut.
[Mengupdate service trail pada RFS]
1. Klik pada link berikut untuk mengetahui tahapan yang dapat dilakukan
dalam mengupdate RFS untuk service existing.
2. Informasi mengenai service trail yang terkait dengan service tersebut
dapat dilihat pada kolom Resources.
3. Kemudian cek pada kolom Service_Port dan Subscriber_Terminal_Port
sudah sesuai dengan kondisi nyata di lapangan.
Gambar 4.13 Informasi port dan terminal yang terdaftar pada sistem
4. Jika kedua data tersebut tidak sesuai / tidak benar maka perlu dilakukan
perubahan kedua hal itu dahulu sebelum membenarkan informasi
service_trail nya dengan update RFS dan membuat versi baru pada RFS
tersebut.
5. Jika sudah sesuai, klik pada link yang tertera pada kolom Resource pada
Service_Trail.
29
Gambar 4.14 Informasi service trail pada sistem
6. Pada pipe summary, klik pada tombol Related Pages dan pilih Manual
Configure.
7. Klik pada link pertama yang muncul untuk mengetahui ODP/DP atau
Subscriber Terminal Port yang terhubung ke trail tersebut. Samakan
dengan kondisi asli di lapangan.
8. Klik pada link terakhir yang muncul untuk mengetahui port perangkat aktif
atau Service Port yang terhubung ke trail tersebut. Samakan dengan
kondisi asli di lapangan.
9. Jika terminasi port tidak sesuai. Klik pada ID terminasi yang dimaksud.
10. Klik pada Resource Termination yang tertera pada kolom paling bawah,
kemudian klik tombol delete untuk menghapus asosiasi yang ada.
30
Gambar 4.16 Penghapusan data port ODP yang tidak sesuai
11. Reasosiasi dengan port yang benar dengan mengklik tombol drop down
Items dan pilih Physical Port.
12. Asosiasikan port yang benar ke termination point tersebut dan klik OK.
13. Buka kembali manual configure pada service trail dan klik Save and
Update.
14. Completekan RFS jika dalam posisi sedang membangun versi baru.
31
15. Setelah selesai melakukan update RFS. Klik pada tombol dropdown
Actions kemudian klik menu dengan urutan sebagai berikut:
a. Approve
b. Issue
c. Validate
d. Complete
16. Cek pada service summary untuk mendapatkan informasi log untuk new
version yang telah di buat.
32
Kesalahan terhadap data pelanggan ini sering terjadi karena kelalaian dari
inputer pada saat memasukan data pelanggan, yang pada saat penginputan hanya
dilakukan secara asal-asalan dan kurang teliti dalam melakasanakannya. Setelah
didapatkan tiket masuk kesalahan data pelanggan maka tiket tersebut akan
diproses menggunakan Incident dan UIM (Univied Inventory Management)
untuk dilakukan pemvalidasikan datanya. Jika telah selesai diproses maka tiket
tersebut akan dilanjutkan dan dikirim untuk diproses lebih lanjut oleh divisi lain
yang bertanggung jawab untuk itu. Aplikasi yang digunakan ini hanya dapat
diakses menggunakan jaringan LAN PT. Telkom itu sendiri, sehingga sangat
aman dan tidak dapat diakses secara sembarangan.
Berikut adalah data layanan gangguan yang diterima oleh PT. Telkom
Witel Riau dalam sehari yang diterima dalam bentuk Kode tiket gangguan :
Tabel 4.4 Data Tiket Gangguan selama sehari
IN51121090 IN51122403 IN51124593 IN51124298 IN51131944
IN51122748 IN51126808 IN51127772 IN51128127 IN51133172
IN51134185 IN51134142 IN51125612 IN51135669 IN51134550
IN51136396 IN51136543 IN51136689 IN51135261 IN51136471
IN51136205 IN51138878 IN51139901 IN51138942 IN51139036
IN51139868 IN51140468 IN51139982 IN51140421 IN51141206
IN51140303 IN51141045 IN51142856 IN51143024 IN51142735
IN51143212 IN51098218 IN51145057 IN51145689 IN51146102
IN51148946 IN51149838 IN51150132 IN51149850
Data tiket gangguan tersebut hanya bisa didapatkan dalam sehari karena
report data gangguannya dilakukan setiap hari dan setelah itu data tersebut
dihapus oleh karyawan Telkomnya sehingga untuk sample data gangguannya
tidak bisa didapatkan untuk data sebulan, setiap harinya jumlah data gangguan
yang diterima berbeda-beda. Untuk setiap No Tiker gangguannya berbeda-beda
untuk setiap pelanggan, sehingga tidak terdapat kesamaan dalam setiap tiket dan
juga tidak ada pengkategorian tiket tersebut berdasarkan data Falloutnya. Untuk
kode Falloutnya itu didapatkan setelah dilakukan identifikasi data gangguannya
pada SCCD (Smart Cloud Control Desk).
33
individul, Tier 1 diperuntukkan bagi petugas contact center. Tier 2 diperuntukkan
bagi petugas backroom yang memiliki tugas, tanggung jawab dan wewenang
untuk menindaklanjuti keluhan pelanggan yang bersifat teknis dan atau non
teknis. Tier 3 diperuntukan bagi petugas lapangan yang harus menyelesaikan
perbaikan dilokasi pelanggan atau perbaikan alpro.
Pada gamas, Tier 1 saat ini hanya diperuntukan bagi petugas ROC
(Regional Operation Center) untuk menginputnya. Saat ini penginputan gamas
baru diberlakukan untuk perangkat akses, bertahap akan digunakan untuk semua
alpro PT Telkom. Tier 2 diperuntukan bagi petugas ROC yang diberi tugas dan
wewenang sebagai approval. Tier 3 diperuntukan bagi petugas Acces
Maintenance yang diberi tugas dan wewenang untuk menyelesaikan perbaikan
gamas dan closing. Untuk lebih jelas mengenai alur komunikasi terkait layanan
data gangguannya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
SCCDTie-2 ic )
SCCDTie-1) iBOC HD NSR HD
14 / CSR CC/OC3 VA HD
TAM other AVATA
WFM
34
Gambar 4.20 Diagram Alir Tiket Gamas yang di-generate dari Sistem[1].
35
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
3. Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur
dalam melakukan fungsinya. Validitas ini berkenaan dengan ketepatan alat
ukur terhadap suatu konsep yang diukur, sehingga betul-betul mengukur apa
yang seharusnya diukur.
4. Aplikasi yang digunakan untuk memvalidasi data gangguan layanan ini yaitu
Aplikasi NOSS (Next Genereation OSS) merupakan aplikasi berbasis web yang
digunakan untuk keperluan koordinasi penangan gangguan antar unit-unit
terkait. Selain itu ada juga UIM (Unified Inventory Management), SCCD
(Smart Cloud Control Desk), dan Starclick, dimana seluruh aplikasi ini saling
terintegrasi satu sama lain dalam proses pemvalidasian data gangguan layanan
ini.
5. Data gangguan layanan ini diterima dalam bentuk tiket gangguan, dimana
setiap tiketnya memiliki nomor yang berbeda-beda. Untuk tiket gangguan
tersebut juga terdapat kode Fallout yang digunakan untuk mengidentifikasi data
gangguan tersebut, sehingga dapat dilakukan pemvalidasian data layanannya.
36
6. Pelaksaan praktek kerja ini merupakan aktifitas yang dapat menjadi sarana
belajar bagi mahasiswa terkait bagaiman kondisi dalam lingkungan dunia kerja
serta dapat menerapkan hal-hal yang telah dipelajari selama perkuliahan.
5.2 Saran
Selama melaksanakan kegiatankerja praktek di PT. Telkom Witel Riau,
penulis memberikan beberapa saran kepada pihak perusahaan sebagai berikut :
37
DAFTAR PUSTAKA
[1] Adi Hartanti, Amelia. 2015. Buku Panduan Service Assurance New OOS
Modul SSCD (Smart Cloud Control Desk) ver 1. Telkom Corporate
University : Bandung.
[2] Adi Hartanti, Amelia. 2015. Buku Panduan New OOS UIM (Unified
Inventory Management) dan NI (Network Integrity) ver 2. Telkom
Corporate University : Bandung.
38
LAMPIRAN-LAMPIRAN
39
40