Anda di halaman 1dari 45

ABSTRAK

Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur
dalam melakukan fungsinya. Validitas ini berkenaan dengan ketepatan alat ukur
terhadap suatu konsep yang diukur, sehingga betul-betul mengukur apa yang
seharusnya diukur. Validasi data yang dimaksudkan disini yaitu memvalidkan
atau membenarkan data-data pelanggan indihome, dimana data pelanggan yang
terdaftar pada sistem layanan Telkom tidak sesuai dengan yang seharusnya atau
tidak sesuai dengan kondisi pemasangan awal yang dilakukan oleh teknisi
lapangan sehingga menyebabkan layanannya tidak dapat digunakan sebagaimana
mestinya. Validasi data ini terbagi menjadi dua, yaitu validasi data untuk
pelangggan baru dan validasi data untuk pelanggan lama atau disebut juga
sebagai update data pelanggan. Aplikasi yang digunakan untuk memvalidasi data
gangguan layanan ini yaitu Aplikasi NOSS (Next Genereation OSS) merupakan
aplikasi berbasis web yang digunakan untuk keperluan koordinasi penangan
gangguan antar unit-unit terkait. Selain itu ada juga UIM (Unified Inventory
Management), SCCD (Smart Cloud Control Desk), dan Starclick, dimana seluruh
aplikasi ini saling terintegrasi satu sama lain dalam proses pemvalidasian data
gangguan layanan ini. Aplikasi yang digunakan ini hanya dapat diakses
menggunakan jaringan LAN PT. Telkom itu sendiri, sehingga sangat aman dan
tidak dapat diakses secara sembarangan.
Keyword : Validasi, IndiHome, Aplikasi

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehdirat Allah SWT, atas limpahan
rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktek
kerja lapangan ini serta dapat melaksanakan proses praktek kerja lapangannya
dengan lancer dan aman. Kegiatan PKL ini dilaksanakan di PT. Telkom Witel
Riau yang dilaksanakan selama 1 bulan, disini penulis ditempatkan pada bagian
Data Manajemen yang bertugas untuk memvalidasi data yang ada pada sistem
dengan yang seharusnya ada dilapangan.
Suatu kebanggaan yang penulis dapatkan karena diberi kesempatan untuk
melaksanakan PKL di PT.Telkom Riau, berbagai ilmu dan pengalaman yang
berharga penulis dapatkan dalam pelaksanaan PKL ini. Adapun penulisan
laporan ini adalah bentuk dari pertanggungjawaban penulis setelah melaksanakan
PKL, penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih terdapat
kesalahan dan kekurangan, namun berkat bantuan dan motivasi dari berbagai
pihak penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.
Maka dari itu penulis sangat mengucapkan terimakasih kepada :
1. Allah SWT dan orang tua yang selalu mendoakan penulis.
2. Ibu Ratna Aisuwariya M.Eng. selaku ketua jurusan sistem komputer.
3. Bapak Mohammad Hafiz Hersyah, M.T selaku dosen Pembimbing PKL.
4. Bapak Indra selaku pembimbing PKL, Ibu Elvi (HRD), Bang Upi, Bang
Rafik, Bang Agung, Bang Yayat, Kak Dina, Kak Anita selaku karyawan
PT.Telkom yang turut membimbing dan membagikan pengalaman serta
ilmunya selama Praktek Kerja Lapangan.
5. Teman-teman dalam satu tempat PKL Joy, Julio, dan Rangga yang turut
membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan laporan ini.
Atas segala bantuannya selama penulis melaksanakan praktek kerja lapangan
maupun saat menulis laporan ini.
Penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kata-kata yang kurang
berkenan, penulis terbuka atas kritik dan saran dari pembaca untuk meningkatkan
kualitas dalam penulisan laporan dimasa mendatang. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak dan bagi pembaca sekalian.

ii
DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................1
1.2 Ruang Lingkup Praktek Kerja Lapangan .................................................2
1.3 Tujuan Praktek Kerja Lapangan ...............................................................2
BAB II PROFIL PERUSAHAAN.........................................................................3
2.1 Sejarah Perusahaan .....................................................................................3
2.2 Deskripsi Pekerjaan Selama Praktek Kerja Lapangan ...........................8
2.3 Jadwal Kegiatan Selama PKL ..................................................................10
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN .14
3.1 Landasan Teori...........................................................................................14
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................19
4.1 Pembahasan ................................................................................................19
4.2 Hasil dan Pengalaman Kerja ....................................................................32
BAB V PENUTUP ................................................................................................36
5.1 Kesimpulan .................................................................................................36
5.2 Saran............................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................38
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................39

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Aktifitas Selama Praktek Kerja Lapangan .................................... 10


Tabel 4.1. Kode Fallout 1048 ........................................................................ 20
Tabel 4.2. Kode Fallout 1049 ........................................................................ 23
Tabel 4.3. Kode Fallout 1054 ....................................................................... 25
Tabel 4.4. Data Tiket Gangguan selama sehari ............................................ 32

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Logo Perusahaan PT. Telkom Indonesia .....................................4


Gambar 2.2. Visi dan Misi PT. Telkom Akses .................................................5
Gambar 2.3. Wilayah Layanan Operasi PT. Telkom Akses ............................. 6
Gambar 2.4. Struktur Organisasi PT.Telkom Akses .........................................8
Gambar 3.1. Tampilan Aplikasi NOSS ............................................................. 14
Gambar 3.2. Halaman Login UIM ....................................................................15
Gambar 3.3. Tampilan Sistem UIM ..................................................................15
Gambar 3.4. Halaman Login SSCD ..................................................................16
Gambar 3.5. Tampilan Incident pada SSCD .....................................................16
Gambar 3.6. Halaman Login Starclick.............................................................. 17
Gambar 3.7. Tampilan Starclick .......................................................................18
Gambar 3.8. Pengambilan Tiket Gangguan pada Starclick .............................. 18
Gambar 4.1. Flowchart penyelesaian data gangguan ........................................19
Gambar 4.2. Melakukan pencarian data pelanggan pada menu service ...........21
Gambar 4.3. Layanan IPTV yang sedang digunakan........................................21
Gambar 4.4. Menentukan jumlah layanan yang ingin ditambahkan.................22
Gambar 4.5. Memberikan nama channel IPTV sesuai dengan permintaan ......22
Gambar 4.6. Layanan IPTV yang digunakan saat ini .......................................24
Gambar 4.7. Penyimpanan perubahan layanan pada system ............................ 24
Gambar 4.8. Hasil pencarian data pelanggan pada menu service .....................26
Gambar 4.9. Tampilan versi baru untuk pembaharuan data layanan ................26
Gambar 4.10. Informasi port yang digunakan pada system ................................ 27
Gambar 4.11. Informasi port pada sistem yang digunakan saat ini ....................27
Gambar 4.12. Informasi ODP yang digunankan pada system ............................ 28
Gambar 4.13. Informasi port dan terminal yang terdaftar pada system ..............28
Gambar 4.14. Informasi service trail pada system ..............................................29
Gambar 4.15. Informasi port ODP yang terdaftar pada system .......................... 29
Gambar 4.16. Penghapusan data port ODP yang tidak sesuai ............................ 30
Gambar 4.17. Memperbaiki isi data dan port yang sesuai ..................................30
Gambar 4.18. Pengecekan kembali data port dan terminal.................................31
Gambar 4.19. Diagram Alir Tiket Gangguan Individual (Global) .....................33
Gambar 4.20. Diagram Alir Tiket Gamas yang di-generate dari sistem.............34

v
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Saat ini teknologi berkembang dengan sangat pesat dan membarikan


manfaat yang banyak dalam kemajuan berbagai aspek sosial. Perkembangan
teknologi ini juga harus diikuti dengan perkembangan pada sumber daya
manusianya (SDA). Manusia sebagai pengguna teknologi harus mampu
memanfaatkan teknologi yang ada saat ini maupun perkembangan teknologi
kedepannya.

Dalam dunia kerja saat ini juga banyak perusahaan serta instansi yang
tidak hanya menuntut aspek akademis saja, tetapi non-akademik atau biasa
disebut softskill juga sangat dibutuhkan. Hal ini dikarenakan dunia kerja tidak
hanya tentang bagaimana seseorang dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik,
tetapi juga tentang kemampuan seseorang dalam melakukan kerja sama hingga
menciptakan sebuah relasi dan hubungan yang baik antar sesama.

PT Telkom Indonesia merupakan salah satu perusahaan BUMN yang


bergerak dibidang teknologi dan informasi. Telkom merupakan perusaahan
terdepan dalam penerapan perangkat-perangkat telekomunikasi terbaru. Hal ini
didasari karena kebutuhan masyarakat akan fasilitas internet, telepon, serta
hiburan yang handal yang tersedia diseluruh tempat di Indonesia. Telkom
Indonesia menjadi perusahaan telekomunikasi yang memiliki penyebaran hamper
keseluruh Indonesia. Selain itu, keseriusan untuk mengikutu perkembangan
zaman dalam menggunakan perangkat telekomunikasi menjadikan perusahaan
Telkom ini unggul dari perusahaan yang lain.

Salah satu penerapan terbaru dalam perkembangan teknologi


telekomunikasi yang digunakan oleh Telkom Indonesia adalah penggunaan kabel
serat optic sebagai dasar saluran transmisinya. Teknologi ini sangat berkembang
sekarang menggantikan kabel tembaga yang sudah lama digunkan karena serat
optic memiliki banyak kelebihan dan keuntungan dibandingkan menggunakan
tembaga. Atas didasari inilah penulis memilih tempat lokasi kerja praktek

1
lapangan di PT Telkom Indonesia agar lebih terus memahami dengan
perkembangan teknologi dan mengenal bagaimana kehidupan dunia kerja.

PT Telkom yang penulis tempati sebagai tempat praktek kerja lapangan ini
adalah PT Telkom Witel Riau. Disini penulis ditempatkan pada bagian Data
Manajemen, dimana penulis bertugas untuk mengatasi masalah-masalah data
pelanggan pengguna jaringan IndiHome. Disini penulis membuat sebuah judul
laporan praktek kerja lapangan tentang “Prosedur validasi data pelanggan baru
indihome menggunakan aplikasi berbasis web”. Validitas adalah sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya. Validitas
ini berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap suatu konsep yang diukur,
sehingga betul-betul mengukur apa yang seharusnya diukur[Azwar, 2000].

Validasi data yang dimaksudkan yaitu memvalidkan atau membenarkan


data-data pelanggan indihome, dimana data pelanggan yang terdaftar pada sistem
layanan Telkom tidak sesuai dengan yang seharusnya atau tidak sesuai dengan
kondisi pemasangan awal yang dilakukan oleh teknisi lapangan sehingga
menyebabkan layanannya tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya.

1.2 Ruang Lingkup Praktek Kerja Lapangan

Dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan ini penulis membahas tentang


“Prosedur validasi data pelanggan baru indihome menggunakan aplikasi
berbasis web pada PT Telkom Witel Riau”

1.3 Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Tujuan yang dibahas pada laporan kerja praktek ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui dan memahami secara langsung penerapan ilmu yang didapat
pada bangku kuliah.
2. Mempunyai pengalaman kerja yang sesuai dengan program studi masing-
masing.
3. Menjalin kerja sama yang baik antara universitas dan perusahaan.
4. Mahasiswa mempunyai gambaran yang nyata terkait dunia pekerjaan.
5. Dapat memberikan manfaat dan wawasan yang baru baik bagi mahasiswa
ataupun bagi perusahaan.

2
BAB II

PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Perusahaan
2.1.1 PT Telkom Indonesia

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, biasa disebut Telkom


Indonesia atau Telkom adalah peruhaan informasi dan komunikasi serta penyedia
jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. Telkom
mengklaim sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan
jumlah pelanggan telpon tetap sebnayak 15 juta dan pelanggan telpon seluler
sebanyak 104 juta.
Telkom merupakan salah satu badan usaha milik negara (BUMN) yang
bergerak dibidang jasa layanan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan
jaringan telekomunikasi di Indonesia. Pemegang saham mayoritas Telkom adalah
Pemerintah Republik Indonesia sebesar 52,09%, sedangkan 47,91% sisanya
dikuasai oleh publik. Saham Telkom diperdagangkan Bursa Efek Indonesia (BEI)
dengan kode “TLKM” dan New York Stock Exchange (NYSE) dengan kode
“TLK”. Telkom juga menjadi pemegang saham mayoitas di 13 anak perusahaan,
seperti PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel), Telkom Akses, Telkom
Metra[6].
Dalam upaya bertransformasi menjadi digital telecommunication
company, TelkomGroup mengimplementasikan strategi bisnis dan operasional
perusahaan yang berorientasi kepada pelanggan (customer-oriented).
Transmformasi tersebut akan membuat organisasi TelkomGroup menjadi lebih
lean (ramping) dan agila (lincah) dalam beradaptasi dengan perubahan industri
telekomunikasi yang berlangsung sangat cepat. Organisasi yang baru juga
diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam menciptakan
customer experience yang berkualitas.
Kegiatan usaha TelkomGroup bertumbuh dan berubah seiring dengan
perkembangan teknologi, informasi dan digitalisasi, namun masih dalam koridor
industri telekomunikasi dan informasi. Hal ini terlihat dari sisi bisnis yang terus
berkembang melengkapi legacy yang sudah ada sebelumnya.

3
Visi dan Misi
Seiring dengan perkembangan teknologi digital dan transformasi
perusahaan, Telkom memiliki visi dan misi baru yang diberlakukan sejak 2016,
yaitu:
Visi
Be the King of Digital in the Region
Misi
Lead Indonesia Digital Innovation and Globalization

Gambar 2. 1 Logo Perusahaan PT. Telkom Indonesia[6]

2.1.2 PT Telkom Akses Pekanbaru

PT. Telkom Akses, adalah anak perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia


Tbk. yang bergerak dibidang konstruksi pembangunan dan manage service
infrastruktur jaringan. PT. Telkom Akses didirikan pada tanggal 12 Desember
2012 (12/12/12), dan sejak saat itu aktif dalam pekerjaan jasa konstruksi
penggelaran jaringan akses broadband termasuk sebagai lessor penyediaan
Network Terminal Equipment (NTE), serta menyediakan pekerjaan jasa manage
service operasi dan pemeliharaan (OM, operation & maintenance) jaringan akses
broadband[5].
Salah satu faktor yang menjadi pemicu berdirinya PT. Telkom Akses
adalah besarnya peluang untuk ikut terlibat dalam peningkatan penetrasi
broadband Indonesia yang pada tahun 2015 baru mencapai 2%, menjadi 30%
diakhir tahun 2015. Menurut data World Bank, setiap kenaikan 10% pertumbuhan
broadband akan berkontribusi pada pertumbuhan pendapatan nasional sebesar
1.38%[5].

Visi dan Misi PT. Telkom Akses

4
Berikut adalah visi dan misi PT. Telkom Akses:

Visi

Menjadi Perusahaan jasa operasi dan pemeliharaan jaringan broadband


dan jasa konstruksi infratsruktur telekomunikasi yang terdepan di kawasan
nusantara yang berorientasi kepada kualitas prima dan kepuasan seluruh
stakeholder.

Misi

1) Mendukung suksesnya pengembangan perluasan dan peningkatan kualitas


infrastuktur jaringan akses PT.Telekomunikasi Tbk.
2) Memberikan layanan prima dengan orientasi tepat mutu, tepat waktu dan tepat
volume infrastruktur jaringan akses.
3) Menciptakan tenaga kerja yang profesional, handal dan cakap di bidang
teknologi jaringan akses dan membina hubungan baik dengan lingkungan
terkait pekerjaan konstruksi. 4) Memberikan hasil terbaik bagi seluruh
stakeholder.

Gambar 2. 2 Visi dan Misi PT. Telkom Akses


(sumber: www.telkomakses.co.id)

Wilayah Layanan Operasi PT. Telkom Akses

Wilayah operasi PT. Telkom Akses berada di seluruh Kawasan Nusantara


yang terbagi dalam lima wilayah operasi, yaitu : 1) Wilayah Operasi Sumatera, 2)
Wilayah Operasi Jakarta – Banten, 3) Wilayah Operasi Jabar – Jateng, 4)

5
Wilayah Operasi Jatim – Bali – Mataram – Kupang, 5) Wilayah Operasi
Kalimantan – Sulawei – Maluku – Papua.
Kehadiran PT. Telkom Akses di industri jasa konstruksi dan manage
service jaringan akses broadband di Indonesia, mempunyai sasaran dan fokus
terhadap :
 Peningkatan penetrasi broadband access melalui pencapaian quality,
capacity, dan delivery hasil pembangunan guna mendukung program
pemerintah dalam MP3EI,
 Mempercepat pembangunan infrastruktur, baik yang terkait dengan
modernisasi, pembangunan baru, dan pensisteman jaringan,
 Memperluas dan memperbesar jangkauan pembangunan ke seluruh wilayah
Indonesia,
 Memperkuat ekosistem industri telekomunikasi dalam pengembangan
broadband access di Indonesia,
 Membangun kemitraan strategis dan saling
menguntungkan.
 Merealisasikan operational excellence jasa konstruksi jaringan akses
broadband sesuai standar kepuasan pelanggan maupun standar industri
yang berlaku
Menjadi role model company dalam pembangunan dan pengelolaan broadband
access di Indonesia.

Gambar 2. 3 Wilayah layanan Operasi PT. Tel kom Akses


(sumber: www.telkomakses.co.id)

Ruang Lingkup

6
1. Layanan Pengelolaan

a) Manage Service (STO Mandiri) yang bergerak pada pengelolaan layanan


Sentral Telepon Otomatis (STO).
b) Manage Service Active Node & OSP Fiber Optik yang bergerak pada
pengelolaan layanan tower dan Outside Plan (OSP) pada fiber optik.
c) Manage Service HRB yang bergerak pada pengelolaan layanan bangunan
tinggi atau High Rise Building (HRB).
2. Network Modernization

Jaringan akses Fiber To The Home (FTTH) termasuk dalam Network


Modernization.

Pengalaman Kerja:

PT. Telkom Akses telah berpengalaman dan mempunyai keahlian di bidang


penggelaran jaringan infrastruktur akses broadband di Indonesia, karena seluruh
personilnya direkrut dari induk perusahaan dan diseleksi sesuai dengan bidang
keahlian yang diperlukan.

Di antara bidang keahlian yang dimilikinya adalah :


1. Survey & drafting,
2. Design & Planning,
3. Construction & Installation,
4. Project Management,
5. Manage Service,
6. Operation & Maintenance Supervision.
PT. Telkom Akses memiliki pengalaman mengerjakan proyek : Node B,
ALU-MSAN, FTTH serta penggelaran WiFi di Bali dan Jakarta.
Untuk mendukung kemampuan personilnya, PT. Telkom Akses memiliki
Access Learning Academy (ALA), yang berlokasi di seluruh Kantor Wilayah
Telekomunikasi (WITEL) di Indonesia, bekerja sama dengan PT.
Telekomunikasi Indonesia Tbk. Beberapa personil PT. Telkom Akses
mempunyai revet jaringan, diantaranya CCNA, CCNP, Jaringan Akses Fiber
serta sertifikasi terkait dengan Project Management.

7
Struktur Organisasi PT.Telkom Akses Pekanbaru

Berikut adalah bagan struktur organisasi PT. Telkom Akses yang


ditunjukkan pada Gambar 2.4 dibawah ini.

Gambar 2.4 Struktur Organisasi PT. Telkom Akses


( sumber: www.telkomakses.co.id )

Lokasi Perusahaan

Nama Perusahaan : PT. Telkom Akses Pekanbaru

Alamat : Jalan Jendral Sudirman No. 199 Pekanbaru,


28141

Telepon : (0761) 43344


2.2 Deskripsi Pekerjaan Selama Praktek Kerja Lapangan

Selama Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL), penulis diberikan


kepercayaan dan kesempatan untuk belajar dan mendapat pengalaman untuk
menangani bagian Data Manajemen serta diberi kesempatan juga untuk dapat ikut
kelapangan terkait masalah teknisi langsung dilapangan. Kegiatan yang dilakukan
dibagian Data Manajemen yaitu melakukan pengecekan pelayanan gangguan,
input data gangguannya serta melakukan perbaikan dan validasi data
gangguannya. Berikut merupakan deskripsi beberapa kegiatan rutin selama
selama melaksanakan PKL di Telkom ini, yaitu :

1. Pengenalan Alat dan Komponen Pelayanan

8
Kegiatan ini dilakukan untuk mengenalkan perangkat-perangkat
atau komponen yang digunakan dalam pemasangan jaringan IndiHome,
mulai dari pusat jaringannya sampai yang digunakan atau yang dipasang
dirumah pelanggan. Kegiatan ini berlangsung di bagian gudang tempat
penyimpanan semua perangkat-perangkat untuk kebutuhan pemasangan
jaringan. Saat ini Telkom sudah beralih dari penggunaan tembaga ke
perangkat Serat Optik, sehinggan perangkat-perangkat yang ada hampir
semuanya untuk penggunaan Serat Optik. Kegiatan ini hanya untuk
pengenalan komponen dan perangkat yang digankan sehingga kegiatan ini
hanya dilakukan sehari saja.

2. Penanganan Gangguan Dilapangan

Kegiatan ini yaitu berupa penanganan gangguan jaringan yang ada


dengan penanganan secara langsung kelapangan. Gangguan yang ada
berupa adanya kabel jaringan yang putus, redaman yang terlalu tinggi
sehingga menyebabkan leletnya pengguanaan jaringan pelanggan.
Penanganan gangguan langsung kelapangan dilakukan untuk lebih
mengetahui dan melihat secara langsung kesalahan yang terjadi sehingga
lebih memahami terkait penggunaan jaringan IndiHome.

3. Pengecekan Pelayanan Gangguan

Seluruh kantor Telkom di Indonesia terintegrasi dalam sistem


informasi yang disebut dengan sistem informasi penanganan gangguan
acces area. Semua data yang masuk tersimpan pada sebuah database yang
berada di NOSS.

NOSS atau disebut juga Next Generation OSS merupakan aplikasi


yang digunakan untuk keperluan koordinasi penangan gangguan antar
unit-unit terkait. Dibawah ini merupakan petunjuk atau persyaratan
minimal dalam menggunakan aplikasi NOSS :

 Browser Internet. Browser yang digunakan untuk menjalankan NOSS


ini yaitu menggunakan Google Chrome dan Google biasa saja.

9
 Seluruh data tanggal pada aplikasi ini menggunakan format mm/dd/yy,
misalnya untuk 3 Januari 2019 ditulis dengan 1/3/2019. Dan untuk
data waktu (jam) menggunakan format AM/PM, missal untuk pukul
08.30 pagi akan dituliskan 08.30 AM.

Tidak ada perbedaan aplikasi yang digunakan oleh Telkom,


aplikasi berbasis web yang semuanya dijalankan secara online. Semua
aplikasi tersebut dibungkus dalam satu paket yang disebut aplikasi NOSS
(Next Generation OSS), seperti yang disebutkan bahwa aplikasi ini
berbasis web. Sehingga hanya bisa dijalankan secara online dengan IP
Addres yang diizinkan yang dilengkapi dengan username dan password.
Sehingga hanya dapat dijalankan pada komputer Telkom saja.

4. Validasi Data Gangguan Pelanggan

Prosedur penanganan gangguan terhadap pelanggan baru


IndiHome yang dilakukan ini adalah menerima kesalahan data yang
terdapat pada sistem yang tidak sesuai dengan yang terpasang dilapangan.
Kesalahan-kesalahan data yang diperoleh antara lain yaitu ; penambahan
atau pengurangan data layanan baru pada sistem, perbaikan kesalahan atau
penyesuaian port yang digunakan dengan data port yang ada pada sistem,
serta data-data pelanggan yang tidak terdaftar pada sistem yang
mengakibatkan tidak terkoneksinya jaringan IndiHome. Kesalahan data ini
terjadi karena kelalaian dari inputer yang kurang teliti saat hendak
memasukan data-data pelanggan.

2.3 Jadwal Kegiatan Selama PKL

Berikut adalah jadwal kegiatan harian yang dilakukan selama melaksakan


PKL di PT Telkom Witel Riau :

Tabel 2.1 Aktifitas selama Praktek Kerja Lapangan

No. Hari/Tanggal Aktifitas Kerja Keterangan

Rutin Insidentil

1. Kamis, 3  Perkenalan diri dan 

10
Januari 2019 pengenalan lingkungan
Telkom beserta bagian-
bagian dan
pekerjaannya

2. Jumat, 4  Memperbaiki data pada 


Januari 2019 ODP dan ODC yang
memiliki redaman
tinggi

3. Senin, 7  Turun langsung 


Januari 2019 kelapangan untuk
memperbaiki kesalahan
yang terdapat pada
ODC dan ODP

4. Selasa, 8  Turun langsung 


Januari 2019 kelapangan untuk
memperbaiki kesalahan
yang terdapat pada
ODC dan ODP

5. Rabu, 9  Pengecekan pelayanan 


Januari 2019 gangguan
 Validasi data gangguan 
6. Kamis, 10  Mengikuti kegiatan 
Januari 2019 lomba yang diadakan
oleh Telkom

7. Jumat, 11  Pengenalan komponen 


Januari 2019 dan peralatan yang
digunakan dalam
pemasangan Fiber Optik

8. Senin, 14  Pengecekan pelayanan 

11
Januari 2019 gangguan
 Validasi data gangguan 
9. Selasa, 15  Pengecekan pelayanan 
Januari 2019 gangguan
 Validasi data gangguan 
10. Rabu, 16  Pengecekan pelayanan 
Januari 2019 gangguan
 Validasi data gangguan 
11. Kamis, 17  Pengecekan pelayanan 
Januari 2019 gangguan
 Validasi data gangguan 
12. Jumat, 18  Pengecekan pelayanan 
Januari 2019 gangguan
 Validasi data gangguan 
13. Senin, 21  Pengecekan pelayanan 
Januari 2019 gangguan
 Validasi data gangguan 
14. Selasa, 22  Pengecekan pelayanan 
Januari 2019 gangguan
 Validasi data gangguan 
15. Rabu, 23  Pengecekan pelayanan 
Januari 2019 gangguan
 Validasi data gangguan 
16. Kamis, 24  Pengecekan pelayanan 
Januari 2019 gangguan
 Validasi data gangguan 
17. Jumat, 25  Pengecekan pelayanan 
Januari 2019 gangguan
 Validasi data gangguan 
18. Senin, 28  Pengecekan pelayanan 
gangguan

12
Januari 2019  Validasi data gangguan 

19. Selasa, 29  Pengecekan pelayanan 


Januari 2019 gangguan
 Validasi data gangguan 
20. Rabu, 30  Pengecekan pelayanan 
Januari 2019 gangguan
 Validasi data gangguan 
21. Kamis, 31  Pengecekan pelayanan 
Januari 2019 gangguan
 Validasi data gangguan 
22. Jumat, 1  Perpisahan 
Februari 2019

Sumber: Catatan Penulis, 2019

13
BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

3.1 Landasan Teori


3.1.1 Pengenalan Aplikasi NOSS

NOSS atau disebut juga Next Generation OSS merupakan aplikasi yang
digunakan untuk keperluan koordinasi penangan gangguan antar unit-unit terkait.
Dibawah ini merupakan petunjuk atau persyaratan minimal dalam menggunakan
aplikasi NOSS :

 Browser Internet. Browser yang digunakan untuk menjalankan NOSS


ini yaitu menggunakan Google Chrome dan Google biasa saja.
 Seluruh data tanggal pada aplikasi ini menggunakan format mm/dd/yy,
misalnya untuk 3 Januari 2019 ditulis dengan 1/3/2019. Dan untuk
data waktu (jam) menggunakan format AM/PM, missal untuk pukul
08.30 pagi akan dituliskan 08.30 AM.

Tidak ada perbedaan aplikasi yang digunakan oleh Telkom, aplikasi


berbasis web yang semuanya dijalankan secara online. Semua aplikasi tersebut
dibungkus dalam satu paket yang disebut aplikasi NOSS (Next Generation OSS),
seperti yang disebutkan bahwa aplikasi ini berbasis web. Sehingga hanya bisa
dijalankan secara online dengan IP Addres yang diizinkan yang dilengkapi dengan
username dan password. Sehingga hanya dapat dijalankan pada komputer Telkom
saja.

14
Gambar 3.1 Tampilan Aplikassi NOSS

a) Pengenalan UIM (Unified Inventory Management)

UIM adalah Sistem Informasi Manajemen alat produksi yang memberikan


penyajian data teknik alat produksi yang ada di PT. Telkom. UIM berfungsi untuk
menginputkan perangkat baru, menyambungkannya dan menginputkan adanya
perubahan akibat migrasi/omset/rusak dan lain-lain. Terkait dengan
Service/Layanan, UIM memuat RFS (Resource Facing Service). RFS tercreate
saat PS (Peng-kring-an). RFS sangat dibutuhkan saat melakukan proses
modifikasi layanan.

Kegiatan Inventory yang akan dikerjakan oleh petugas Data Management


pada New OOS adalah menginputkan perangkat/alat produksi di aplikasi UIM
(Unified Inventory Management), Discovery perangkat aktif (MSAN, OLT,
DSLAM, RDSLAM) dan menyambungkannya di aplikasi UIM. Apanila terjadi
perubahan atau modifikasi pada alat produksi maka perubahan dilakukan di UIM.

Gambar 3.2 Halaman login UIM

15
Gambar 3.3 Tampilan Sistem UIM

3.1.2 Pengenalan SSCD (Smart Cloud Control Desk)

SSCD merupakan salah satu aplikasi Service Assurance New OOS yang
digunakan untuk meng-handle gangguan individual dan gamas untuk perangkat
aktif dan pasif. SSCD adalah sebuah palttform yang terintegrasi membantu
mengelola tiket gangguan. SSCD menggunakan framework Information
Technology Infrastructure Library (ITIL) memberikan sebuah pendekatan yang
komprehensif serta modular untuk mendaur ulang konfigurasi alur kerja tiket
gangguan. Tiket gangguan yang dapat diinputkan meliputi tiket gangguan
individu dan massal.

Gambar 3.4 Halaman Login SSCD

16
Gambar 3.5 Tampilan Incident pada SSCD

Incident digunakan untuk melihat kode Fallout terhadap data gangguan


pelanggan dengan memasukan No tiket IN pada kolom pencarian, sehingga
dengan kode Fallout yang didapatkan maka tiket gangguan akan diproses lebih
lanjut menggunakan sistem UIM. Incident ini juga digunakan sebagai finishing
atau proses akhir setelah dilakukan pemvalidasian data pada UIM, sehingga tiket
gangguannya dapat dilanjutkan untuk diproses lagi oleh divisi lain.

3.1.3 Pengenalan Starclick

Telkomstarclick adalah salah satu aplikasi IT berbasis sistem informasi


geografis (GIS, Geographic Information System) yang dikembangkan oleh
Telkom untuk mendukung aktifitas Frontliner (Penjualan, Pasang Baru) dan
Backroom (Instalasi dan Pemeliharaan) PT. Telkom.

Telkomstarclick terbagi menjadi dua aplikasi yatu :

1. Starclick
Starclick merupakan aplikasi untuk melayani penjualan produk
Telkom dan memvisualisai alamat permintaan pelayanan kedalam peta
digital.
2. Capacity Management
Capacity Management merupakan aplikasi untuk visualisai demand
produk-produk Telkom dan perangkat yang melayani demand tersebut
dalam peta digital.

17
Gambar 3.6 Halaman Login Starclick

Gambar 3.7 Tampilan Starclick

Seluruh lokasi dapat ditampilkan pada starclick dengan memasukan lokasi


layanan dan clutser yang ingin dilihat dan disesuaikan dengan penggunaan tanggal
pada saat pencarian. Setiap data dan gangguan yang ada dapat dilihat berdasarkan
lokasi yang dipilih, jika terdapat kesalahan atau gangguan maka tiket gangguan
pelayanan dapat diambil distarclik ini dengan melihat No tiket gangguan dan
memprosesnya lebih lanjut untuk dilakukan perbaikan.

18
Gambar 3.8 Pengambilan Tiket gangguan pada Starclick

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan
4.1.1 Pengolahan dan Pemvalidasian Data Pelanggan

Proses validasi pelanggan ini dilakukan menggunakan aplikasi NOSS,


dimana aplikasi ini merupakan aplikasi berbasis web yang hanya dapat diakses
dengan menggunkan jaringan LAN PT. Telkom. Kesalahan pada data pelanggan
ini terbagi menjadi beberapa macam kesalahan, setiap masing-masing kesalahan
datanya diwakilkan dengan kode Fallout yang mendeskripsikan kesalahan data
apa yang terdapat pada pelanggan tersebut.

19
Gambar 4.1 Flowchart penyelesaian data gangguan

Berikut ini merupakan beberapa kode Fallout data terhadap pelanggan baru
beserta deskripsi dan langkah-langkah dalam melakukan pemvalidasian datanya.

1. 1048: INVALID REQUEST TO MODIFY FEATURE, GIVEN


FEATURE ALREADY IN USE

Tabel 4.1 Kode Fallout 1048


Kode Fallout 1048

Deskripsi Invalid request to modify feature, given feature


is already in use. Feature name "feature_name”

Klasifikasi Invalid Data

20
Masalah Permintaan penambahan fitur yang sudah
tersedia

Solusi a. Mengupdate fitur pada CFS


b. Revisi Order

Penanggung Jawab Internal

Solusi : Mengupdate fitur pada CFS


1. Pada Taskbar menu pilih Services untuk melihat informasi CFS dan RFS
yang tersedia.
2. Lakukan pencarian berdasarkan NCLI/Nomor Telepon/Nomor Speedy
pelanggan. Klik tombol search untuk memunculkan hasil pencarian pada
kolom hasil pencarian.
3. Melalui satu nomor NCLI atau Internet dapat diperoleh beberapa hasil
pencarian.
Spesifikasi dengan akhiran _CFS merujuk kepada informasi paket yang
dimiliki pelanggan.
Spesifikasi dengan akhiran _RFS merujuk kepada informasi data teknis
pelanggan tersebut.
4. Klik pada salah satu ID CFS.

Gambar 4.2 Melakukan pencarian data pelanggan pada menu service

21
5. Pada halaman service summary, kolom Configurations akan menunjukan
catatan history perubahan data layanan yang sudah dilakukan oleh
pelanggan terkait. Klik pada kolom version dengan nilai tertinggi / terbaru.
6. Klik pada tombol drop down Action pada bagian kanan atas halaman,
kemudian pilih Create New Version untuk melakukan update pada
configurasi CFS.
7. Klik save and close pada tampilan.
8. Jika versioning berhasil maka tampilan akan menunjukan versi yang baru
dan pada kolom Action akan terisi dengan link reference / assign dan de-
reference / un-assign.
9. Informasi mengenai fitur yang digunakan oleh pelanggan service tersebut
dapat dilihat pada kolom Resources.

Gambar 4.3 Layanan IPTV yang sedang digunakan

10. Untuk melakukan penambahan fitur, buatlah new version pada service
tersebut, kemudian klik kanan pada kolom IPTV_Features kemudian klik
Add Config Item.
11. Masukan jumlah quantity feature yang diinginkan kemudian klik Save and
Close untuk menyelesaikan proses penambahan fitur.

22
Gambar 4.4 Menentukan jumlah layanan yang ingin ditambahkan

12. Dropdown menu IPTV_Features kemudian Features hingga


Characteristics. Klik kanan pada menu Channel_Name untuk dapat
melakukan Edit Characteristic.
13. Masukan informasi fitur yang diinginkan kemudian klik Save and Close
untuk menyelesaikan proses update.

Gambar 4.5 Memberikan nama channel IPTV sesuai dengan permintaan

14. Completekan proses update CFS sesuai dengan panduan.


15. Setelah selesai melakukan update CFS. Klik pada tombol dropdown
Actions kemudian klik menu dengan urutan sebagai berikut:
a. Approve
b. Issue
c. Validate
d. Complete
16. Cek pada service summary untuk mendapatkan informasi log untuk new
version yang telah di buat.

23
2. 1049: INVALID REQUEST TO MODIFY FEATURE, GIVEN
FEATURE CANNOT BE DELETED SINCE IT ISN’T PRESENT
Tabel 4.2 Kode Fallout 1049
Kode Fallout 1049

Deskripsi Invalid request to modify feature, given


feature cannot be deleted since it isn't
present. Feature name “feature_name”

Klasifikasi Invalid Data

Masalah Saat system hendak mengalokasikan task


pada design servicenya ternyata item yang
ada di CFS/RFS nya tidak lengkap (Feature)

Penyebab: Data-data item yang di servicenya


tidak terbawa di UIM, bisa terjadi
kemungkinannya karena data anomali atau
karena memang di service yang dimigrasikan
data-data tersebut tidak ada

Solusi

Penanggung Jawab Internal

Solusi : Pada kode Fallout 1049 ini masalahnya yaitu permintaan pengurangan
layanan IPTV yang saat ini sedang digunakan oleh pelanggan. Langkah-langkah
penyelesaiannya hamper sama dengan penyelesaian kode Fallout 1048 yaitu
permintaan penamban layanan IPTV. Setelah mendapatkan No layanan IPTV nya
dan masuk ke menu service pada sitem UIM, ikuti langkah-langkah awal pada
permasalahan pada kode 1048 dari langkah 1 sampai langkah 9. Maka setelah itu
akan dapat dilihat layanan IPTV yang saat ini gunakan.

24
Gambar 4.6 Layanan IPTV yang digunakan saat ini
Setelah didapatkan data layanan IPTV yang saat ini sedang digunakan,
maka hanya perlu dilakukan penghapusan terhadap layanan IPTV yang dimintai
oleh pelanggan. Jika layanan yang diminta sudah dihapus maka dilakukan lagi
proses finishing dan penyimpanan data baru pada sistem dengan langkah 15 pada
kode Fallout 1048.

Gambar 4.7 Penyimpanan perubahan layanan pada system

3. 1054: SERVICE PORT HAS EXISTING CUSTOMER

Tabel 4.3 Kode Fallout 1054


Kode Fallout 1054

Deskripsi Service Port "service_port_name" on device


"parent_device_name" has existing consumer

Klasifikasi UIM Data

25
Masalah Service port yang di assign sudah memiliki
service

Solusi Mengupdate port pada RFS

Penanggung Jawab Data Management

Solusi : Mengupdate data RFS

1. Pada Taskbar menu pilih Services untuk melihat informasi CFS dan RFS
yang tersedia.
2. Lakukan pencarian berdasarkan NCLI/Nomor Telepon/Nomor Speedy
pelanggan. Klik tombol search untuk memunculkan hasil pencarian pada
kolom hasil pencarian.
3. Melalui satu nomor NCLI atau Internet dapat diperoleh beberapa hasil
pencarian.
Spesifikasi dengan akhiran _CFS merujuk kepada informasi paket yang
dimiliki pelanggan.
Spesifikasi dengan akhiran _RFS merujuk kepada informasi data teknis
pelanggan tersebut.
4. Klik pada salah satu ID RFS.

Gambar 4.8 Hasil pencarian data pelanggan pada menu service

26
5. Pada halaman service summary, kolom Configurations akan menunjukan
catatan history perubahan data teknis yang sudah dilakukan oleh
pelanggan terkait. Klik pada kolom version dengan nilai tertinggi / terbaru.
6. Klik pada tombol drop down Action pada bagian kanan atas halaman,
kemudian pilih Create New Version untuk melakukan update pada
configurasi RFS.
7. Klik save and close pada tampilan.
8. Jika versioning berhasil maka tampilan akan menunjukan versi yang baru
dan pada kolom Action akan terisi dengan link reference / assign dan de-
reference / un-assign.

Gambar 4.9 Tampilan versi baru untuk pembaharuan data layanan

9. Klik pada De-reference / Unassign untuk mengubah value yang telah ada.
Kemudian drop down pada kolom spesifikasi untuk menyesuaikan
spesifikasi dengan yang benar, klik pada link Reference / Assign untuk
mendaftarkan ulang value atau klik link Undo untuk membatalkan update
value.
[Mengupdate service port pada RFS]
1. Klik pada link berikut untuk mengetahui tahapan yang dapat dilakukan
dalam meng update RFS untuk service existing.
2. Informasi mengenai service port dan target yang terkait dengan service
tersebut dapat dilihat pada kolom Resources.

27
Gambar 4.10 Informasi port yang digunakan pada sistem

3. Pada tahap ini harus diperhatikan beberapa hal.


Pertama, apakah ODP/DP yang ditarik oleh petugas lapangan sesuai
dengan yang diminta di starclick / terdaftar di UIM?
Kedua, apakah service trail / pipe trail pada ODP/DP port tersebut sudah
sesuai dengan kondisi di lapangan?

Gambar 4.11 Informasi port pada sistem yang digunakan saat ini

Gambar 4.12 Informasi ODP yang digunankan pada sistem

4. Jika kedua data tersebut tidak sesuai / tidak benar maka perlu dilakukan
perubahan kedua hal itu dahulu sebelum membenarkan informasi
service_portnya.

28
5. Jika sudah sesuai, maka update RFS dapat dilakukan dengan membuat
versi baru pada service tersebut.
[Mengupdate service trail pada RFS]
1. Klik pada link berikut untuk mengetahui tahapan yang dapat dilakukan
dalam mengupdate RFS untuk service existing.
2. Informasi mengenai service trail yang terkait dengan service tersebut
dapat dilihat pada kolom Resources.
3. Kemudian cek pada kolom Service_Port dan Subscriber_Terminal_Port
sudah sesuai dengan kondisi nyata di lapangan.

Gambar 4.13 Informasi port dan terminal yang terdaftar pada sistem

4. Jika kedua data tersebut tidak sesuai / tidak benar maka perlu dilakukan
perubahan kedua hal itu dahulu sebelum membenarkan informasi
service_trail nya dengan update RFS dan membuat versi baru pada RFS
tersebut.
5. Jika sudah sesuai, klik pada link yang tertera pada kolom Resource pada
Service_Trail.

29
Gambar 4.14 Informasi service trail pada sistem

6. Pada pipe summary, klik pada tombol Related Pages dan pilih Manual
Configure.
7. Klik pada link pertama yang muncul untuk mengetahui ODP/DP atau
Subscriber Terminal Port yang terhubung ke trail tersebut. Samakan
dengan kondisi asli di lapangan.
8. Klik pada link terakhir yang muncul untuk mengetahui port perangkat aktif
atau Service Port yang terhubung ke trail tersebut. Samakan dengan
kondisi asli di lapangan.

Gambar 4.15 informasi port ODP yang terdaftar pada sistem

9. Jika terminasi port tidak sesuai. Klik pada ID terminasi yang dimaksud.
10. Klik pada Resource Termination yang tertera pada kolom paling bawah,
kemudian klik tombol delete untuk menghapus asosiasi yang ada.

30
Gambar 4.16 Penghapusan data port ODP yang tidak sesuai

11. Reasosiasi dengan port yang benar dengan mengklik tombol drop down
Items dan pilih Physical Port.
12. Asosiasikan port yang benar ke termination point tersebut dan klik OK.

Gambar 4.17 Memperbaiki isi data dan port yang sesuai

13. Buka kembali manual configure pada service trail dan klik Save and
Update.

Gambar 4.18 Pengecekan kembali data port dan terminal

14. Completekan RFS jika dalam posisi sedang membangun versi baru.

31
15. Setelah selesai melakukan update RFS. Klik pada tombol dropdown
Actions kemudian klik menu dengan urutan sebagai berikut:
a. Approve
b. Issue
c. Validate
d. Complete
16. Cek pada service summary untuk mendapatkan informasi log untuk new
version yang telah di buat.

4.2 Hasil dan Pengalaman Kerja

Selama melaksanakan PKL di PT. Telkom Witel Riau kami ditempatkan


pada bagian Data Management, disini bertugas untuk memvalidasikan data dari
perangkat yang digunakan atau yang dipasang pada pengguna dengan
menggunakan aplikasi berbasis web yang dibuat khusus oleh PT. Telkom untuk
mengatasi permasalahan pada sistem terkait data-data pelanggan yang ada.
Validasi data ini terbagi menjadi dua, yaitu validasi data untuk pelangggan baru
dan validasi data untuk pelanggan lama atau disebut juga sebagai update data
pelanggan.
Data yang masuk berjalan secara Real-Time, karena terkadang ada
beberapa dokumen yang tidak valid dan ada juga dokumen yang tidak diinputkan
oleh pengguna itu sendiri. Data kesalahan pelanggan ini masuk dalam bentuk
tiket, dimana masing-masing tiketnya memiliki No IN (Incident) yang
menandakan letak data tidak validnya dimana, sehingga dengan itu dapat dengan
mudah memvalidasikan datanya kembali.
Tiket kesalahan data ini diambil dari Starlick, Starlick ini merupakan
aplikasi untuk melayani penjualan produk Telkom dan memvisualisasikan alamat
permintaan pelayanan kedalam peta digital. Dengan memilih area Witel yang
ingin dilihat dan menyesuaikan dengan tanggal pada saat ini maka akan
didapatkan data pelanggan yang memiliki beberapa kesalahan pada data
pelanggannya. Selain mengambil dari Starlick, No tiket pelanggannya juga
didapatkan dari pelaporan divisi lain yang saat ingin melakukan pemeriksaan
data-data pelanggannya terdapat beberapa ketidaksesuaian.

32
Kesalahan terhadap data pelanggan ini sering terjadi karena kelalaian dari
inputer pada saat memasukan data pelanggan, yang pada saat penginputan hanya
dilakukan secara asal-asalan dan kurang teliti dalam melakasanakannya. Setelah
didapatkan tiket masuk kesalahan data pelanggan maka tiket tersebut akan
diproses menggunakan Incident dan UIM (Univied Inventory Management)
untuk dilakukan pemvalidasikan datanya. Jika telah selesai diproses maka tiket
tersebut akan dilanjutkan dan dikirim untuk diproses lebih lanjut oleh divisi lain
yang bertanggung jawab untuk itu. Aplikasi yang digunakan ini hanya dapat
diakses menggunakan jaringan LAN PT. Telkom itu sendiri, sehingga sangat
aman dan tidak dapat diakses secara sembarangan.
Berikut adalah data layanan gangguan yang diterima oleh PT. Telkom
Witel Riau dalam sehari yang diterima dalam bentuk Kode tiket gangguan :
Tabel 4.4 Data Tiket Gangguan selama sehari
IN51121090 IN51122403 IN51124593 IN51124298 IN51131944
IN51122748 IN51126808 IN51127772 IN51128127 IN51133172
IN51134185 IN51134142 IN51125612 IN51135669 IN51134550
IN51136396 IN51136543 IN51136689 IN51135261 IN51136471
IN51136205 IN51138878 IN51139901 IN51138942 IN51139036
IN51139868 IN51140468 IN51139982 IN51140421 IN51141206
IN51140303 IN51141045 IN51142856 IN51143024 IN51142735
IN51143212 IN51098218 IN51145057 IN51145689 IN51146102
IN51148946 IN51149838 IN51150132 IN51149850

Data tiket gangguan tersebut hanya bisa didapatkan dalam sehari karena
report data gangguannya dilakukan setiap hari dan setelah itu data tersebut
dihapus oleh karyawan Telkomnya sehingga untuk sample data gangguannya
tidak bisa didapatkan untuk data sebulan, setiap harinya jumlah data gangguan
yang diterima berbeda-beda. Untuk setiap No Tiker gangguannya berbeda-beda
untuk setiap pelanggan, sehingga tidak terdapat kesamaan dalam setiap tiket dan
juga tidak ada pengkategorian tiket tersebut berdasarkan data Falloutnya. Untuk
kode Falloutnya itu didapatkan setelah dilakukan identifikasi data gangguannya
pada SCCD (Smart Cloud Control Desk).

Pengelolaan gangguan di SCCD dibagi atas 2 jenis yaitu gangguan


individual dan gangguan massal. SCCD dibagi atas 3 Tier. Pada gangguan

33
individul, Tier 1 diperuntukkan bagi petugas contact center. Tier 2 diperuntukkan
bagi petugas backroom yang memiliki tugas, tanggung jawab dan wewenang
untuk menindaklanjuti keluhan pelanggan yang bersifat teknis dan atau non
teknis. Tier 3 diperuntukan bagi petugas lapangan yang harus menyelesaikan
perbaikan dilokasi pelanggan atau perbaikan alpro.

Pada gamas, Tier 1 saat ini hanya diperuntukan bagi petugas ROC
(Regional Operation Center) untuk menginputnya. Saat ini penginputan gamas
baru diberlakukan untuk perangkat akses, bertahap akan digunakan untuk semua
alpro PT Telkom. Tier 2 diperuntukan bagi petugas ROC yang diberi tugas dan
wewenang sebagai approval. Tier 3 diperuntukan bagi petugas Acces
Maintenance yang diberi tugas dan wewenang untuk menyelesaikan perbaikan
gamas dan closing. Untuk lebih jelas mengenai alur komunikasi terkait layanan
data gangguannya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

SCCDTie-2 ic )
SCCDTie-1) iBOC HD NSR HD
14 / CSR CC/OC3 VA HD
TAM other AVATA

SCCDTie-2 Non ) BackendSCC )


Superviso Asman ManagerC P Infrat WB
Plas
FBC

WFM

Gambar 4.19 Diagram Alir Tiket Gangguan Individual (Global)[1].

34
Gambar 4.20 Diagram Alir Tiket Gamas yang di-generate dari Sistem[1].

35
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari penjelasan laporan diatas dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu


sebagai berikut :

1. PT Telkom Indonesia merupakan perusaahan terdepan dalam penerapan


perangkat-perangkat telekomunikasi terbaru. Hal ini didasari karena kebutuhan
masyarakat akan fasilitas internet, telepon, serta hiburan yang handal yang
tersedia diseluruh tempat di Indonesia.
2. Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini penulis ditempatkan pada
Divisi Data Manjemen, dimana penulis bertugas untuk membenarkan data-data
pelanggan yang terdapat kesalahan pada data sistemnya yang mana tidak sesuai
dengan penggunaan yang sebenarnya dilapangan.

3. Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur
dalam melakukan fungsinya. Validitas ini berkenaan dengan ketepatan alat
ukur terhadap suatu konsep yang diukur, sehingga betul-betul mengukur apa
yang seharusnya diukur.

4. Aplikasi yang digunakan untuk memvalidasi data gangguan layanan ini yaitu
Aplikasi NOSS (Next Genereation OSS) merupakan aplikasi berbasis web yang
digunakan untuk keperluan koordinasi penangan gangguan antar unit-unit
terkait. Selain itu ada juga UIM (Unified Inventory Management), SCCD
(Smart Cloud Control Desk), dan Starclick, dimana seluruh aplikasi ini saling
terintegrasi satu sama lain dalam proses pemvalidasian data gangguan layanan
ini.

5. Data gangguan layanan ini diterima dalam bentuk tiket gangguan, dimana
setiap tiketnya memiliki nomor yang berbeda-beda. Untuk tiket gangguan
tersebut juga terdapat kode Fallout yang digunakan untuk mengidentifikasi data
gangguan tersebut, sehingga dapat dilakukan pemvalidasian data layanannya.

36
6. Pelaksaan praktek kerja ini merupakan aktifitas yang dapat menjadi sarana
belajar bagi mahasiswa terkait bagaiman kondisi dalam lingkungan dunia kerja
serta dapat menerapkan hal-hal yang telah dipelajari selama perkuliahan.

5.2 Saran
Selama melaksanakan kegiatankerja praktek di PT. Telkom Witel Riau,
penulis memberikan beberapa saran kepada pihak perusahaan sebagai berikut :

1. Lebih sering melakukan sharing knowledge terhadap mahasiswa kerja


praktek.
2. Tidak ragu dalam melibatkan mahasiswa kerja praktek dalam setiap
pekerjaan sehingga mahasiswa mampu mendalami job description dari
perusahaan tersebut.

37
DAFTAR PUSTAKA

[1] Adi Hartanti, Amelia. 2015. Buku Panduan Service Assurance New OOS
Modul SSCD (Smart Cloud Control Desk) ver 1. Telkom Corporate
University : Bandung.

[2] Adi Hartanti, Amelia. 2015. Buku Panduan New OOS UIM (Unified
Inventory Management) dan NI (Network Integrity) ver 2. Telkom
Corporate University : Bandung.

[3] Merina. 2017. Standard Operation Fallout Data Workaround v 1.2.


Telkom Corporate University : Bandung.

[4] Nurjanah, Ratih. 2015. New Starclick Standard Operation Procedure. PT


Neuronworks Indonesia : Bandung.

[5] Sejarah Perusahaan.


http://www.telkom.ac.id/UHI/ID/09_data/0100_history.html. Diakses pada
tanggal 24 Januari 2019.

[6] Tentang Telkom. http://www.telkom.co.id/tentang-telkom. Diakses pada


tanggal 24 Januari 2019.

38
LAMPIRAN-LAMPIRAN

39
40

Anda mungkin juga menyukai