OLEH
ELIA XYNA JHOVANI DWI GALUH LUCITA
17031077
Diajukan oleh
Elia Xyna Jhovani Dwi Galuh Lucita
17031077
Kepada
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
YOGYAKARTA
2019
LAPORAN PRAKTEK KERJA
EVALUASI MUTU BAHAN BAKU MANISAN CARICA
CV. YUASA FOOD BERKAH MAKMUR
Krasak, Mojo Tengah, Wonosobo, Jawa Tengah
Oleh
Elia Xyna Jhovani Dwi Galuh Lucita
17031077
Dr. Ir. Bayu Kanetro, M.P. Prof. Dr. Ir. Dwiyati Pujimulyani, M.P.
NIDN. 0529036801 NIDN. 0013126402
Yogyakarta, XX Desember 2019
Dekan Fakultas Agroindustri
Universitas Mercu Buana Yogyakarta
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Buah merupakan salah satu hasil pertanian yang banyak dihasilkan Negara
Indonesia. Selain dihasilkan melimpah, buah di Indonesia juga sangat beragam
jenisnya. Buah-buah yang tumbuh di Indonesia ada yang berbuah secara musiman
dan ada yang tidak, sehingga ada buah tertentu yang bila tidak musimnya berbuah
maka buah tersebut sulit di dapatkan. Selain karena manfaatnya yang banyak serta
memiliki nilai gizi tinggi, buah juga merupakan komoditi yang cepat rusak atau
busuk. Dengan umur simpan yang singkat tersebut maka dikembangkanlah metode-
metode yang bertujuan untuk memerpanjang umur simpan buah atau di awetkan. Saat
ini dikenal beberapa cara pengawetan buah yaitu pengawetan dengan penambahan
gula, garam, bahan kimia, pengeringan, pembekuan, dan pengalengan. Berdasarkan
metode-metode tersebut maka banyak dihasilkan berbagai macam olahan dari buah
antara lain jam, selai, sirup, manisan, acar serta asinan.
Manisan buah adalah salah satu olahan buah yang diawetkan dengan gula.
Manisan merupakan produk olahan buah yang sangat digemari. Ada dua macam
bentuk olahan manisan buah, yaitu manisan basah dan manisan kering. Manisan
basah adalah daging buah yang ditambah dengan larutan gula encer. Sedangkan
manisan kering adalah daging buah dengan gula utuh (sebagai gula tidak larut dan
menempel pada buah).
Buah yang dapat dikonsumsi setelah diolah menjadi manisan basah,
contohnya adalah carica dieng (Carica pubescens Lenne & K.Koch). Buah langka ini
memiliki kandungan gizi tinggi, rasa dan aroma yang harum, buah carica tidak begitu
disukai jika dikonsumsi secara langsung karena akan menimbulkan rasa gatal di
mulut begitu selesai mengkonsumsinya. Pengolahan carica menjadi manisan, akan
mereduksi dampak gatal-gatal setelah memakannya. Salah satu industri pangan yang
bergerak di bidang pengolahan manisan buah carica adalah CV. Yuasafood Berkah
Makmur Wonosobo.
Pengawetan yang dilakukan oleh CV. Yuasafood Berkah Makmur ini adalah
kombinasi antara perlakuan fisik dengan pengawetan secara kimia yaitu perlakuan
pemanasan dan pengawetan menggunakan larutan gula. Mutu/kualitas produk pada
industri pengolahan pangan sangat diperhatikan karena menyangkut keselamatan dan
kepuasan konsumen. Keberhasilan suatu produk untuk dapat disukai konsumen dan
menembus pasaran domestik sangat tergantung pada strategi produk tanpa
mengesampingkan faktor penting lainnya, antara lain pentingnya pengolahan yang
baik dan benar sehingga mampu menaikkan mutu suatu produk. Selain itu yang perlu
diperhatikan dalam pengolahan adalah pengendalian mutu mulai dari bahan baku
sampai menjadi produk jadi yang siap dipasarkan sehingga dihasilkan produk dengan
kualitas tinggi.
Mutu pada industri manufaktur, selain menekankan pada produk yang
dihasilkan, juga perlu diperhatikan mutu pada proses produksi. Hal yang lebih baik
adalah apabila perhatian pada mutu bukan pada produk akhir, akan tetapi pada proses
produksinya atau produk yang masih ada dalam proses (work in process), sehingga
apabila ada kesalahan masih dapat diperbaiki, dengan demikian, produk akhir yang
dihasilkan adalah produk yang bebas cacat dan tidak ada lagi pemborosan karena
produk tersebut harus dibuang atau dilakukan pengerjaan ulang (rework).
Pengendalian mutu ini menarik untuk dikaji, mengingat kualitas suatu produk
merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan daya saing produk, selain
biaya produksi. Oleh karena itu, kerja praktik mengambil objek industri manufaktur
guna mengetahui seluk beluk proses pengolahan manisan carica dan pengendalian
mutu produk yang dihasilkan, sehingga akan diketahui bagaimana pengendalian mutu
yang dilakukan oleh CV. Yuasafood Berkah Makmur Wonosobo sehingga produknya
mampu bersaing dipasaran.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
a) Melihat dan memahami secara langsung proses produksi manisan buah carica
di CV Yuasafood Berkah Makmur dari proses awal sampai akhir.
b) Meningkatkan hubungan anata Perguruan Tinggi dengan Instansi pemerintah,
perusahaan swasta dan masyarakat. Dalam meningkatkan kuaalitas Tri
Dharma Perguruan Tinggi. Khususnya antara pihak Universitas Mercu Buana
Yogyakarta dengan pihak CV. Yuasafood Berkah Makmur.
c) Memperoleh pengalaman kerja secara langsung sehingga dapat
membandingkan teori yang didapat dengan pengaplikasian di lapangan serta
keterkaitan dengan ilmu yang lain. Sehingga nantinya setelah selesai dapat
digunakan sebagai bekal serta mempersiapkan diri untuk terjun ke dunia kerja.
2. Tujuan Khusus
a) Evaluasi mutu bahan baku manisan carica
BAB II
KONDISI UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
Produk olahan buah carica milik YBM memiliki nama dagang Indo Buavica.
Awalnya produk yang dihasilkan adalah manisan basah carica dengan kemasan
kaleng tetapi karena biaya produksi yang dikeluarkan terlalu besar serta konsumen
juga mengeluhkan susah untuk mengkonsumsinya, kemudian diganti dengan kemasan
berbahan plastik serta kaca dengan berbagia macam bentuk yaitu cup mangkok,
pouch, gelas air mineral, serta gelas kaca. Selain mengganti bahan pengemasnya
dilakukan juga inovasi pada produk yang dihasilkan antara lain selai carica, sirup
carica, serta sari buah carica. Pengolahan manisan tersebut sesuai dengan Standar
Operasional Prosedur (SOP) pembuatan manisan serta Standar Nasional Indonesia
(SNI) koktail buah dalam kaleng (SNI 01-3834-2004). Manisan carica tersebut telah
memiliki sertifikasi halal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Sertifikasi Produksi
Pangan Industri Rumah Tangga (P.IRT), dan anilisis HACCP verification New
Zealand.
Visi:
Menciptakan produk makanan berbahan bakulokal dengan standar kualitas
dan pemasaran global.
Misi:
TEAM HACCP