Anda di halaman 1dari 75

01

Critical Incident
(Pengalaman Penting)

Strategi ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran. Tujuan


dari penggunaan strategi ini adalah untuk melibatkan peserta didik
sejak awal dengan melihat pengalaman mereka.
Langkah-langkah
1. Sampaikan kepada peserta didik topic atau materi yang akan
dipelajari dalam pertemuan ini.
2. Beri kesempatan beberapa menit kepada peserta didik untuk
mengingat-ingat pengalaman mereka yang tidak terlupakan
berkaitan dengan materi yang ada.
3. Tanyakan pengalaman apa yang menurut mereka tidak
terlupakan.
4. Sampaikan materi dengan mengaitkan pengalaman-pengalaman
peserta didik dengan materi yang akan anda sampaikan.
Strategi ini dapat digunakan dengan maksimal pada mata pelajaran yang
bersifat praktis.
Dari jawaban-jawaban yang muncul guru bisa memulai kegiatan belajar
dengan mengaitkan pengalaman-pengalaman peserta didik dengan
topic yang diajarkan.
02
Prediction Guide
(Tebak Pelajaran)

Ini adalah strategi yang digunakan untuk melibatkan peserta di dalam


proses pembelajaran secara aktif dari awal sampai ahir. Dengan strategi
ini peserta didik diharapkan dapat terlibat dalam pelajaran semenjak
awal pertemuan dan tetap mempunyai perhatian ketika pengajar
menyampaikan materi. Selama penyampaian materi peserta didik
dituntut mencocokan prediksi-prediksi mereka dengan materi yang
disampaikan oleh pengajar.
Langkah-langkah
1. Tentukan topic yang akan anda sampaikan.
2. Bagi peserta didik kedalam kelompok-kelompok kecil.
3. Pengajar meminta peserta didik untuk menebak apa saja yang kira-
kira akan mereka dapatkan dalam pelajaran ini.
4. Peserta didik diminta untuk membuat perkiraan-perkiraan itu di
dalam kelompok kecil
5. Sampaikan materi secara interaktif.
6. Selama proses pembelajaran, peserta didik diminta untuk
mengidentifikasi prediksi mereka yang sesuai dengan materi anda.
7. Di akhir pelajaran, tanyakan berapa prediksi mereka yang
mengena.
Strategi ini dapat diterapkan untuk hampir semua mata pelajaran yang
bersifat aplikatif, seperti ilmu-ilmu eksakta. Kelas akan menjadi lebih
dinamis jika diadakan kompetisi antar kelompok untuk mencari
kelompok dengan prediksi yang paling banyak benarnya.
03
Teks Acak

Strategi ini sangat baik dignakan untuk pelajaran bahasa, meskipun


dapat juga digunakan untuk pelajaran yang lain.
Langkah-langkah
1. Pilih bacaan yang akan disampaikan.
2. Potong bacaan tersebut menjadi beberapa bagian. Potongan bisa
dilakukan perkalimat.
3. Bagi peserta didik menjadi beberapa kelompok kecil.
4. Beri setiap kelompok bacaaan utuh yang sudah dipotong-potong.
5. Tugas peserta didik adalah menyusun bacaan sehingga dapat
dibaca dengan urut.
6. Pelajaran teks bacaan dengan peserta didik, dengan cara yang
Anda kehendaki.
Untuk pelajaran bahasa inggris dengan materi reading comprehension
dapat dilakukan seperti pada contoh dibawah ini.
Reading text
Ali who was working a long way from home, wanted to sent a letter to his wife but
he could neither nor write, and he had to work all day so he could only look for
somebody to write his letter late at night.
At last he found the house of a letter-write whose name wa nasreddin nasreddin
was already in bed.’it is late’, he said.
‘what do you want?’ nasreddin wad not pleased.
‘I want to erite a letter to wy wife,’ said ali.
He thought for a few seconds and then said,’has the letter got to go far?’
‘what that oes matter?’ answered ali.
‘well, my writing is so strange that only I can read it, and if I have to travel a long
way to read your latter to your wife, it will cost you a lot of money.’
Ali went away quickly.
Bacaan di atas sudah dipisahkan sesuai dengan potongan-potongan
yang akan dibagikan kepada peserta didik. Jika dianggap terlalu sulit,
pemotongan teks dapat dilakukan lebih sedikit, atau kalau terlalu
mudah pemotongannya ditambah.
04
Reading Guide (Panduan Membaca)

Dalam beberapa kesempatan, sering terdapat kejadian bahwa materi


tidak dapat diselesaikan di luar kelas karena banyaknya materi yang
harus diselesaikan. Dalam keadaan seperti ini strategi ini dapat
digunakan secara optimal.
Langkah-langkah
1. Tentukan bacaan yang akan dipelajari.
2. Buat pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab oleh peserta didik
atau kisi-kisi dan boleh juga bagan atau skema yang dapat diisi oleh
mereka dari bahan bacaan yang telah dipilih tadi.
3. Bagikan bahan bacaan dengan pertanyaan atau kisi-kisinya kepada
peserta didik.
4. Tugas peserta didik adalah mempelajari bacaan dengan
menggunakan pertanyaan atau kisi-kisi yang ada. Batasi aktifitas ini
sehingga tidak akan memakan waktu yang berlebihan.
5. Bahas pertanyaan atau kisi-kisi tersebut dengan menanyakan
jawaban kepada peserta didik.
6. Di akhir pelajaran beri ulasan secukupnya.
Disamping dalam bentuk pertanyaan, panduan membaca ini dapat
dibuat dengan bentuk seperti ini :
Topik I :
a. ..............................................................................................................
b. ..............................................................................................................
c.1. .......................................................................................
c.2. .......................................................................................
topik II : .......................................................................................
a. .......................................................................................
b. .......................................................................................
b.1. .......................................................................................
b.2. .......................................................................................
c. .......................................................................................
05
Assessment Search (Menilai Kelas)

Ini adalah teknik yang cukup menarik untuk menilai kelas dalam waktu
yang cepat dan sekaligus melibatkan peserta didik sejak awal
pertemuan untuk saling mengenal dan bekerjasama.
1. Buatlah tiga atau empat pertnyaan untuk mengetahui kondisi kelas.
Pertnayaan tersebut dapat berupa :
1) Pengetahuan peserta didik terhadap materi.
2) Sikap mereka terhadap pelajaran.
3) Pengalaman mereka yang ada hubungannya dengan materi
pelajaran.
4) Keterampilan yang telah mereka peroleh.
5) Latar belakang mereka.
6) Harapan yang ingin didapat peserta didik dari pelajaran.
Tulislah pertanyaan-pertanyaan tersebut sehingga dapat dijawab
secara konkret. Hindari pertanyaan-pertanyaan terbuka. Contohnya
: apa yang anda ketahui dari hal-hal berikut………………? Pertanyaan
ini akan lebih baik jika dibuat seperti : apa yang anda ketahui
tentang…………?
2. Bagi peserta didik menjadi kelompok-kelompok kecil terdiri dari 3
atau 4 orang tergantung pada jumlah soal yang dibuat. Beri
masing-masing peserta didik satu pertanyaan dan minta masing-
masing untuk menginterview teman satu group untuk
mendapatkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang ia miliki.
3. Pastikan bahwa setiap peserta didik mempunyai pertanyaan sesuai
bagiannya. Dengan demikian, jika jumlah peserta didik adalah 18,
yang dibagi menjadi kelompok tiga, maka akan ada 6 orang yang
mempunyai pertanyaan yang sama.
4. Mintalah masing-masing kelompok untuk menyelekasi dan
meringkas data yang ada.
5. Mintalah masing-masing kelompok untuk melaporkan hasil dari
apa yang telah mereka pelajari dari temannya ke kelas.

Catatan :
1. Peserta didik dapat diminta untuk membuat pertanyaan sendiri.
2. Dengan pertanyaan yang sama, buat mereka berpasangan dan
menginterview pasangannya secara bergantian.
3. Minta mereka melaporkan hasilnya ke kelas. (Variasi ini cocok
dalam kelas besar).
06
Questions Students Have
(Pertanyaan dari Siswa)

Teknik ini merupakan teknik yang tidak menakutkan yang dapat dipakai untuk
mengetahui kebutuhan dan harapan peserta didik. Teknik ini menggunakan
elisitasi dalam memperoleh partisipasi peserta didik secara tertulis. (Guru
sebagai kasalitator)

Langkah-langkah
1. Bagikan potongan-potongan kertas (ukuran kartu pos) kepada
peserta didik.
2. Minta setiap peserta didik untuk menuliskan satu pertanyaan apa
saja yang berkaitan dengan materi pelajaran, atau yang
berhubungan dengan kelas. (tidak perlu menuliskan nama).
3. Setelah semua selesai membuat pertanyaan, masing-masing
diminta untuk memberikan kepada teman di samping kirinya.
Susah benar jika posisi duduk peserta didik adalah lingkaran,
nantinya akan terjadi gerakan perputaran kertas searah jarum jam.
Jika posisi duduk berderet, sesuaikan dengan posisi mereka asalkan
semua peserta didik dapat giliran untuk membaca semua
pertanyaan dari teman-temanya.
4. Pada saat menerima kartas dari teman di sampingnya, mereka
diminta untuk membaca pertanyaan yang ada. Jika pertanyaan itu
juga ingin diketahui jawabannya, maka dia harus memberi tanda
centang (√), jika tidak berikan langsung kepada teman di samping
kanannya.
5. Ketika kertas pertanyan tadi kembali kepada pemiliknya, peserta
didik diminta untuk menghitung tanda centang yang ada pada
kertasnya. Pada saat itu carilah pertanyaan yang mendapat tanda
centang paling banyak.
6. Beri respon kepada pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan; a)
jawaban langsung secara singkat, b) menunda jawaban sampai
waktu yang tepat atau membahas topic tersebut, c) menjelaskan
bahwa pelajaran ini tidak akan sampai membahas pertanyaan
peserta didik tersebut. Jawaban secara pribadi dapat diberikan di
luar kelas.
7. Jika waktu cukup, minta beberapa orang peserta didik untuk
membacakan pertanyaan yang dia tulis meskipun tidak
mendapatkan tanda centang yang banyak kemudian beri jawaban.
8. Kumpulkan semua kertas. Besar kemungkinan ada pertanyaan-
pertanyaan yang akan Anda jawab pada pertemuan berikutnya.
Catatan
1. Jika kelas terlalu besar sehingga memakan waktu yang banyak
untuk dapat memutar kertas, pecahlah peserta didik menjadi
kelompok-kelompok yang lebih kecil kemudian ikuti instruksi
seperti di atas. Atau dapat juga dengan mengumpulkan
pertanyaan-pertanyaan tersebut tanpa diputar kemudian bacakan
beberapa pertanyaan secara acak.
2. Daripada menuliskan pertanyaan, mintalah peserta didik
menuliskan harapan dan atau perhatian mereka terhadap
pelajaran.
07
Instant Assessment (Penilaian Instan)

Ini adalah teknik yang menyenangkan dan tidak menakutkan untuk mengetahui
peserta didik anda. Dengan strategi ini anda dalam waktu yang singkat dapat
mengetahui peserta didik anda dari sisi latar belakang, pengalaman, sikap,
harapan dan perhatian.

Langkah-langkah
1. Buatlah potongan-potongan kertas, masing-masing ditulisi huruf A,
B, atau C untuk menjawab pertanyaan pilihan ganda. Atau kertas
dengan tulisan huruf B atau S untuk menjawab pertanyaan soal
Benar Salah, atau kertas dengan angka tulisan 1,2,3,4, atau 5 (jika
terlalu banyak peserta didik, kertas dan angka dapat dibuat sendiri
oleh mereka).
2. Tulislah pertanyaan atau pernyataan yang dapat dijawab oleh
peserta didik dengan menunjukan kartu (kertas yang telah
disiapkan) yang ada pada mereka. Di bawah ini contoh pernyataan
dari ketiga tipe pernyataan di atas.
 Saya mengambil mata pelajaran ini karena……
a. Ini mata pelajaran wajib.
b. Saya sangat menyukai mata pelajaran ini.
c. Saya mengira ini mata pelajaran yang mudah
 Mata pelajaran ini sangat sulit bagi saya. (B-S)
 Mata pelajaran ini akan sangat bermanfaat bagi saya di kemudian hari.

1 2 3 4 5
Sangat sangat
Tidak Setuju setuju
3. Bacalah pertanyaan yang telah anda buat dan minta peserta didik
untuk menjawab dengan mengangkat kertas (kartu).
4. Dengan cepat hitunglah jawaban mereka. Mintalah beberapa
peserta didik untuk menyampaikan alasan dari jawaban mereka.
5. Lanjutkan prosedur ini sampai waktu yang dikehendaki.

08
Active Knowledge Sharing
(Saling Tukar Pengetahuan)

Ini adalah salah satu strategi yang dapat membawa peserta didik untuk
siap belajar materi pelajaran dengan cepat. Strategi ini dapat digunakan
untuk melihat tingkat kemampuan peserta didik di samping untuk
membentuk kerjasama tim. Strategi ini dapat dilakukan pada hampir
semua mata pelajaran.
Langkah-langkah
1. Buatlah pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan dengan
materi pelajaran yang akan anda ajarkan. Pertanyaan-pertanyaan
itu dapat berupa :
 Definisi atau istilah.
 Pertanyaan dalam bentuk multiple choice.
 Mengidentifikasi seseorang.
 Menanyakan sikap atau tindakan yang mungkin dilakukan.
 Melengkapi kalimat.
 Dan lain-lain.
2. Minta peserta didik untuk menjawab dengan sebaik-baiknya.
3. Minta semua peserta didik untuk berkeliling mencari teman yang
dapat membantu menjawab pertanyaan yang tidak diketahui atau
diragukan jawabannya. Tekankan kepada mereka untuk saling
membantu.
4. Minta peserta didik untuk kembali ke tempat duduk mereka
kemudian periksalah jawaban mereka. Jawablah pertanyaan-
pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh peserta didik. Gunakan
jawaban-jawaban yang muncul sebagai jembatan untuk
mengenalkan topic yang penting di kelas.
09
True or False (Benar atau Salah)

Strategi ini merupakan aktifitas kolaboratif yang dapat mengajak peserta


didik untuk terlibat ke dalam materi pelajaran dengan segera. Strategi
ini menumbuhkan kerjasama tim, berbagi pengetahuan dan belajar
secara langsung.
Langkah-langkah
1. Buatlah list pertanyaan yang berhubungan dengan materi
pelajaran, separonya benar dan separonya lagi salah. Misalnya
adalah pertanyaan; paedagogi adalah pendekatan untuk mengajar
pada orang dewasa, untuk pernyataan yang salah dan; metode
pengajaran dipilih sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dibuat,
untuk contoh yang benar. Tulislah masing-masing pernyataan yang
benar pada selembar kertas yang berbeda. Pastikan bahwa
pernyataan yang dibuat sesuai dengan jumlah peserta didik yang
ada.
2. Beri setiap peserta didik satu kertas kemudian mereka diminta
untuk mengidentifikasi mana pernyataan yang benar dan mana
yang salah. Jelaskan bahwa peserta didik bebas menggunakan cara
apa saja untuk menentukan jawaban.
3. Jika proses ini selesai, bacalah masing-masing pernyataan dan
mintalah masing-masing jawaban dari kelas apakah pernyataan
tersebut benar atau salah.
4. Beri masukan untuk setiap jawaban, sampaikan cara kerja peserta
didik adalah bekerja bersama dalam tugas.
5. Tekankan bahwa kerja sama kelompok yang positif akan sangat
membantu kelas karena ini adalah metode belajar aktif.
10
Banar Salah Berantai

Strategi ini merupakn pengembangan dari startegi benar atau salah


yang telah dijelaskan sebelumnya. Strategi ini mendorong kerja sama
kelompok dalam belajar. Dengan strategi ini peserta didik dapat belajar
dengan cepat untuk materi yang banyak. Materi-materi yang bahan
bacaannya dimiliki oleh peserta didik akan sangat baik diajarkan dengan
menggunakan strategi ini.
Langkah-langkah
1. Tentukan topic yang akan dipelajari, dan tentukan juga bahan
bacaannya.
2. Buatlah beberapa pernyataan tentang teks bacaan yang
mengandung unsur benar atau salah.
3. Pernyataan-pernyataan tadi dikelompokan menjadi beberapa
kelompok dan masing-masing kelompok ditulis dalam selembar
kertas. Setiap kertas diberi tanda A, B, C, D dan seterusnya. Denga
demikian jika jika kertas A berisi tiga pernyataan maka kertas B, C
dan seterusnya akan mempunyai tiga pernyataan pula.
4. Bagilah peserta didik menjadi beberapa kelompok sesuai dengan
jumlah kertas yang dibuat. Usahakan masing-masing kelompok
terdiri dai 3-4 orang. Jangan terlalu banyak agar setiap orang dapat
memberi kontribusi secara aktif.
5. Setiap kelompok diberi kertas yang telah berisi pernyataan-
pernyataan. Dengan ini akan didapatkan kelompok 1 memegang
kertas A, kelompok 2 memegang kertas B, dan elompok 3
memegang kertas C dan seterusnya.
6. Tugas setiap kelompok adalah menuliskan pernyataan-pernyataan
yang mereka miliki kemudian menentukan apakah pernyataan-
pernyataan tersebut benar atau salah. Catatan: kertas tidak boleh
ditulisi atau diberi tanda apa saja.
7. Setelah sekelompok selesai melakukan tugas, kertas diputar untuk
diberikan kepada kelompok di sampingnya. Dengan ini kelompok 2
akan mendapatkan kertas baru; kertas A, kelompok 3 menerima
kertas B, kelompok 4 menerima kertas C, dan seterusnya.
Sementara kelompok 1 akan menerima kertas dari kelompok
terakhir.
8. Setelah masing-masing kelompok menerima kertas yang baru tugas
seperti pada langkah no : 6 diulangi.
9. Setelah selesai, diulangi langkah no:7 dan langkah no:6 dan begitu
seterusnya sampai semua kelompok mendapatkan kertas.
10. Guru melakukan klarifikasi dengan membaca pernyataan-
pernyataan yang ada. Setiap kelompok ditanya jawaban mereka
dan dibandingkan dengan jawaban kelompok lain.
11. Lakukan sampai selesai atau sesuai dengan waktu dan kondisi yang
memungkinkan.
11
Inquiring Minds Want to Know
(Bangkitkan Minat)

Teknik sederhana ini dapat membangkitkan keingintahuan peserta didik dengan


meminta mereka untuk membuat perkiraan-perkiraan tentang suatu topic atau
suatu pertanyaan. Biasanya peserta didik cenderung diam ketika diajak untuk
membahas materi-materi yang belum terpecahkan pada pertemuan sebelumnya
jika diminta untuk menjawab secara bersama-sama satu kelas.

Langkah-langkah

1. Buat satu pertanyaan tentang materi pelajaran yang dapat membangkitkan


minat peserta didik untuk mengetahui lebih lanjut atau mau
mendiskusikannya dengan teman. Pertanyaan tersebut harus dibuat yang
sekiranya hanya diketahui oleh sebagian kecil peserta didik. Misalnya adalah :
 Pengetahuan sehari-hari (“mengapa BBM naik?”)
 Bagaimana (“menurut prinsip-prinsip Islam, bagaimana seharusnya seorang
ayah memperlakukan anaknya?”)
 Definisi (“apakah tujuan pembelajaran itu?”)
 Ide pokok (“menurut anda, apa yang dibahas dalam topic ini?”)
 Cara kerja sesuatu (“apa yang menyebabkan konsep map dapat dipahami
oleh orang lain?”)
 Produk/hasil (“menurut anda apa yang akan dihasilkan oleh pelatihan ini?”)
 Solusi (“apa jalan keluarnya jika tidak mau mengerjakan tugas-tugas dari
guru?”)
2. Anjurkan peserta didik untuk menjawab apa saja sesuai dengan dugaan
mereka. Gunakan kata-kata; coba perkirakan, apa kira-kira? Dan lain-lain.
3. Jangan memberi jawaban secara langsung. Tamping semua dugaan-dugaan.
Biarkan peserta didik bertanya-tanya tentang jawaban yang benar.
4. Gunakan pertanyaan tersebut sebagai jembatan untuk mengajarkan apa yang
akan anda ajarkan kepada peserta didik. Jangan lupa beri jawaban yang benar
di tengah-tengah anda menyampaikan pelajaran.
12
Listening Team (Tim Pendengar)

Strategi ini membantu peserta didik untuk tetap konsentrasi dan focus
dalam pelajaran yang menggunakan metode ceramah. Strategi ini
bertujuan membentuk kelompok yang mempunyai tugas atau tanggung
jawab tertentu berkaitan dengan materi pelajaran.
Langkah-langkah
1. Bagi peserta didik menjadi empat kelompok, masing-masing
kelompok mendapat salah satu dari tugas-tugas berikut;
a. Penannya : bertugas membuat pertanyaan minimal dua
berkaitan dengan materi pelajaran yang baru saja disampaikan.
b. Pendukung : bertugas mencaari ide-ide yang disetujui atau
dipandang berguna dari materi pelajaran yang baru saja
disampaikan dengan memberi alasan kenapa.
c. Penentang : bertugas mencari ide-ide yang tidak disetujui atau
dipandang tidak berguna dari materi pelajaran yang baru saja
disampaikan dengan memberi alasan kenapa.
d. Pemberi contoh : bertugas memberi contoh spesifik atau
penerapan dari materi yang disampaikan pengajar
2. Sampaikan materi pelajaran dengan metode ceramah. Setelah
selesai, beri kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk
menyelesaikan tugas mereka.
3. Minta masing-masing kelompok untuk menyampaikan hasil tugas
mereka.
13
Guided Note Taking
(Catatan Terbimbing)

Dalam strategi ini, sebagai pengajar, Anda menyiapkan suatu bagan atau skema atau
yang lain yang dapat membantu peserta didik membuat catatan-catatan ketika anda
menyampaikan materi pelajaran. Ada banyak bentuk atau pola yang dapat
dikerjakan dalam strategi ini, salah satunya dan yang paling sederhana adalah
mengisisi titik-titik.

Langkah-langkah

1. Beri peserta didik panduan yang berisi ringkasan poin-poin utama dari materi
pelajaran yang akan anda sampaikan dengan strategi ceramah.
2. Kosongkan sebagian dari poin-poin yang dianggap penting sehingga akan
terdapat ruang-ruang kosong dalam panduan tersebut.
3. Beberapa yang dapat dilakukan adalah :
 Berikan suatu istilah dengan pengertiannya; kosongkan istilah atau definisi,
seperti;.............adalah bentuk bidang yang mempunai lima sisi. Oktagon
adalah.....................................
 Kosongkan beberapa pernyataan jika poin-poin utamanya terdiri dari
beberapa pernyataan;
Dari sisi gaya belajar, peserta didik dapat dibagi menjadi :
a) auditory leaners
b) ........................
c) ........................
 Menghilangkan beberapa kata kunci dari sebuah paragraf; beberapa tokoh
Islam kemudian mendirikan yayasan yang diketuai Muhammad Hatta dan
sekretaris............. pada tanggal 8 Juli 1945 (27 Rajab 1364 H) yayasan
mendirikan.......... yang berkedudukan di Jakarta dengan pimpinannya ... ...
 Dapat juga dibuat bahan ajar (handout) yang tercantum di dalamnya sub-
topik dari materi pelajaran anda. Beri tempat kosong yang cukup sehingga
peserta didik dapat membuat catatan di dalamnya. Bentuk ini akan terlihat
seperti di bawah ini;
Empat bentuk masyarakat tidak adil menurut socrates adalah :
Timokrasi
Oligarki
Demokrasi
Tirani

14
Synergetic Teaching
(Pengajaran Sinergis)

Ini adalah strategi yang menggabungkan dua cara belajar yang berbeda.
Strategi ini memberi kesempatan kepada peserta didik untuk saling
berbagi hasil belajar dari materi yang sama dengan cara yang berbeda
dengan membandingkan catatan.
Langkah-langkah
1. Bagi kelas menjadi dua kelompok.
2. Pindahkan kelompok pertama ke kelas lain, atau tempat lain yang
tidak memungkinkan mereka mendengarkan pembelajaran Anda
untuk membaca bacaan dari topik yang akan Anda ajarkan. Pastikan
bahwa bacaan dapat dipahami dengan baik dan sesuai dengan
waktu yang Anda perkirakan untuk pelajaran.
3. Dalam waktu yang sama, sampaikan materi tersebut kepada
kelompok kedua dengan strategi ceramah di kelas,
4. Minta peserta didik untuk mencari pasangan kawan yang tadi
menerima pelajaran dengan cara yang berbeda. Anggota kelompok
satu akan mencari kawan dari anggota kelompok dua.
5. Keduanya diminta untuk menggabungkan hasil belajar yang mereka
peroleh dengan cara yang berbeda tersebut.
Catatan :
Menurut sumber aslinya, sebelum memasuki langkah keempat, proses
yang digambarkan pada langkah kedua dan ketiga dibalik, sehingga
kelompok yang tadinya mendengar bisa membaca dan yang tadinya
membaca bisa mendengar. Akan tetapi, menurut pengalaman kami
memberikan workshop, langkah tersebut tidak efektif karena proses
sinergi yang akan ditonjolkan menjadi tidak nampak.
15
Guided Teaching
(Panduan Mengajar)

Dalam strategi ini, pengajar bertanya kepada peserta didik satu atau dua
pertanyaan untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik atau
untuk memperoleh hipotesa atau kesimpulan kemudian membaginya
kepada kategori.
Langkah-langkah
1. Sampaikan beberapa pertanyaan kepada peserta didik untuk
mengetahui pikiran dan kemampuan yang mereka miliki. Gunakan
pertanyaan-pertanyaan yang mempunyai beberapa kemungkinan
jawaban.
2. Berikan waktu beberapa menit untuk memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk menjawab pertanyaan. Anjurkan mereka untuk
bekerja berdua atau dalam kelompok kecil.
3. Minta peserta didik menyampaikan hasil jawaban mereka dan catat
jawaban-jawaban yang mereka sampaikan. Jika memungkinkan
tulis di papan tulis dengan mengelompokan jawaban mereka
dalam kategori-kategori yang nantinya akan Anda sampaikan dalam
kegiatan belajar.
4. Sampaikan poin-poin utama dari materi Anda dengan ceramah
yang interaktif.
5. Minta peserta didik untuk membandingkan jawaban mereka
dengan poin-poin yang dapat memperluas bahasan materi anda.
16
Active Debate

Debat bisa manjadi satu metode yang berharga yang dapat mendorong
pemikiran dan perenungan terutama kalau peserta didik diharapkan
mempertahankan pendapat yang bertentangan dengan keyakinan
sendiri. Ini merupakan strategi yang scara aktif melibatkan setiap
peserta didik di dalam kelas bukan hanya para pelaku debatnya saja.

Langkah-langkah

1. Kembangkan sebuah pertanyaan yang kontroversial yang


berkaitan dengan materi pelajaran (contohnya : “Tidak ada
keharusan mendirikan negara Islam”.)
2. Bagi kelas ke dalam dua tim. Mintalah satu kelompok yang “pro”
dan kelompok yang “kontra”.
3. Berikutnya buat dua sampai empat sub kelompok dalam masing-
masing kelompok debat. Misalnya, dalam kelas dengan 24 orang
peserta didik. Anda dapat membuat tiga sub kelompok “pro” dan
tiga kelompok “kontra” yang masing-masing terdiri dari empat
orang. Setiap sub kelompok diminta mengembangkan argumen
yang mendukung masing-masing posisi, atau menyiapkan urutan
daftar argumen yang bisa mereka diskusikan dan seleksi. Di akhir
diskusi, setiap sub kelompok memilih seorang juru bicara.
4. Siapkan dua sampai empat kursi (tergantung pada jumlah sub
kelompok yang ada) untuk para juru bicara pada kelompok “pro”
dan jumlah kursi yang sama untuk kelompok “kontra”. Siswa yang
lain duduk di belakang para juru bicara. Mulailah debat dengan
para juru bicara mempresentasikan pandangan mereka. Proses ini
disebut argumen pembuka.
5. Setelah mendengarkan argumen pembuka, hentikan debat dan
kebali ke sub kelompok. Setiap sub kelompok untuk
mempersiapkan argumen mengkaunter argumen pembuka dari
kelompok lawan. Setiap sub kelompok memilih juru bicara,
usahakan yang baru.
6. Lanjutkan kembali debat. Juru bicara yang saling berhadapan
diminta untuk memberikan counter argument. Ketika debat
berlangsung peserta yang lain didorong untuk memberikan
catatan yang berisi usulan argumen atau bantahan. Minta mereka
untuk bersorak atau bertepuk tangan untuk masing-masing
argumen dari para wakil kelompok.
7. Pada saat yang tepat akhiri debat. Tidak perlu menentukan
kelompok mana yang menang, buatlah kelas melingkar pastikan
bahwa kelas terintegrasi dengan meminta mereka duduk dengan
mereka yang berada di kelompok lawan. Diskusikan apa yang
peserta didik pelajari dari pengalaman debat tersebut. Mintalah
peserta didik untuk mengidentifikasi argumen yang paling baik
menurut mereka.
8. Setelah pembelajaran selesai, seluruh siswa diminta untuk
berpegangan tangan, lalu secara bersama-sama mengatakan,
misal “we are the best friend”. Ini untuk menghindari lanjutan
debat yang tidak diharpkan.

Variasi :

 Tambahkan satu kursi kosong untuk juru bicara. Biarkan peserta


didik mengisi kursi kosong ini kapan pun mereka
menginginkannya.
 Mulailah segera aktivitas debat dengan argumen pembuka
lanjutkan dengan debat norma, tetapi secara berulang-ulang
gantilah juru bicaranya.

17
Point – Counterpoint
(Debat Pendapat)

Strategi ini sangat baik dipakai untuk melibatkan peserta didik dalam
mendiskusikan isu-isu komplek secara mendalam. Srategi ini mirip
dengan debat, hanya saja dikemas dalam suasana yang tidak terlalu
normal.

Langkah-langkah

1. Pilihlah isu-isu yang mempunyai banyak perspektif.


2. Bagi peserta didik ke dalam kelompok-kelompok sesuai dengan
jumlah perspektif yang telah anda tentukan.
3. Minta masing-masing kelompok untuk menyiapkan argumen-
argumen sesuai dengan pandangan kelompok yang diwakili.
Dalam aktivitas ini, pisahlah tempat duduk masing-masing
kelompok.
4. Kumpulkan kembali semua peserta didik dan perintahkan mereka
untuk berdekatan dengan teman-teman satu kelompok.
5. Mulai debat dengan mempersilahkan kelompok mana saja yang
akan memulai.
6. Setelah salah seorang peserta didik menyampaikan satu argumen
sesuai dengan pandangan yang diwakili oleh kelompoknya,
mintalah pandangan, bantahan atau koreksi dari kelompok yang
lain perihal isu yang sama.
7. Lanjutkan proses ini sampai waktu yang memungkinkan.
8. Rangkum debat yang baru saja dilaksanakan dengan menggaris
bawahi atau mungkin mencari titik temu dari argumen-argumen
yang muncul.

Contoh penerapan strategi ini dapat dilakukan seperti berikut ini ;

Untuk pelajaran lingkungan hidup dapat diambil contoh isu tentang


dampak pembangunan terhadap lingkungan. Tidak dapat dipungkiri
bahwa dijaman ini keperluan akan tempat tinggal, tempat-tempat
bisnis atau perkantoran semakin tinggi. Namun pada sisi lain, ketika
pembangunan dilaksanakan hanya berdasarkan pertimbangan
ekonomi, akan menimbulkan dampak-dampak negatif yang tidak dapat
dinilai dengan uang. Di antara dampak yang selama ini disoroti oleh
banyak pihak adalah banjir yang disebabkan oleh hilanghnya lahan-
lahan konservasi air. Dalam kasus ini akan dibicarakan tentang
pembangunan dilihat dari sudut pandang yang berlainan.

a. Kelompok Pertama : Masyarakat korban banjir


b. Kelompok Kedua : Pengembang (pengusaha) yang mempunyai
kepentingan tertentu dalam pembangunan
c. Kelompok Ketiga : Pemerintah yang mempunyai wewenang
dalam memberikan ijin pembangunan
atau penggunaan lahan.

Dalam hal ini peserta didik menjadi tiga kelompok yang mewakili ketiga
golongan di atas : masyarakat korban banjir, pengembang dan
pemerintah.

Contoh masalah, misal dalam pelajaran akidah akhlak isu qodho dan
kodar atau ikhtiyar dilihat dari : mazhab Mu’tajilah, Khawarij dan
Ahlussunah (Asy’ariah).

18
Reading Aloud
(Membaca Keras)
Strategi ini dapat membantu peserta didik dalam berkonsentrasi,
mengajukan pertanyaan dan menggugah diskusi.

Langkah-langkah

1. Pilih satu teks yang cukup menarik untuk dibaca dengan keras.
Usahakan teks tersebut tidak terlalu panjang.
2. Berikan kopian teks kepada peserta didik. Beri tanda pada poin-
poin atau isu-isu yang menarik untuk didiskusikan.
3. Bagi teks dengan paragraf atau yang lain.
4. Undang beberapa peserta didik untuk membaca bagian-bagian
teks yang berbeda.
5. Ketika bacaan sedang berlangsung, berhentilah pada beberapa
tempat untuk menekankan arti penting poin-poin tertentu, untuk
bertanya atau memberikan contoh. Beri peserta didik waktu
untuk berdiskusi jika mereka menunjukan ketertarikan terhadap
poin tersebut.
6. Akhiri proses dengan bertanya kepada peserta didik apa yang ada
dalam teks.

19
Learning Starts With a Question
(Pelajaran Dimulai Dengan Pertanyaan)
Belajar sesuatu yang baru akan lebih efektif jika peserta didik itu aktif
dan terus bertanya ketimbang hanya menerima apa yang disampaikan
oleh pengajar. Salah satu cara untuk membuat peserta didik belajar
secara aktif adalah dengan membuat mereka bertanya tentang materi
pelajaran sebelum ada penjelasan dari pengajar. Strategi ini dapat
menggugah peserta didik untuk mencapai kunci balajar, yaitu bertanya.

Langkah-langkah

1. Pilih bacaan yang sesuai, kemudian bagikan kepada peserta didik. Dalam
hal ini bacaan tidak harus difotocopy kemudian dibagi kepada peserta
didik, tetapi dapat dilakukan dengan memilih satu topic atau bab tertentu
dari buku teks. Usahakan bacaan itu memuat informasi umum atau tidak
detail, atau bacaan yang memberi peluang untuk ditafsirkan dengan
berbeda-beda.
2. Minta peserta didik untuk mempelajari bacaan sendirian atau dengan
teman.
3. Minta peserta didik untuk memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak
dipahami. Anjurkan mereka untuk memberi tanda sebanyak mungkin. Jika
waktu memungkinkan, gabungkan pasangan belajar dengan pasangan
yang lain, kemudian minta mereka untuk membahas poin-poin yang
tidak diketahui yang telah diberi tanda.
4. Di dalam pasangan atau kelompok kecil, minta peserta didik untuk
menuliskan pertanyaan tentang materi yang telah mereka baca.
5. Kumpulkan pertanyaan-pertanyaan yang telah ditulis oleh peserta didik.
6. Sampaikan pelajaran dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

20
Plantet Requestion
(Pertanyaan Rekayasa)
Strategi ini membantu anda untuk mempresentasikan informasi dalam bentuk respon
terhadap pertanyaan yang telah ditanam/ diberikan sebelumnya kepada peserta didik
tertentu. Sekalipun anda memberikan pelajaran seperti biasanya tetapi efeknya adalah
peserta didik melihat anda melaksanakan sesi Tanya jawab. Lebih dari itu, strategi ini dapat
membantu peserta didik yang tidak pernah bertanya atau bahkan tidak pernah bicara pada
jam-jam pelajaran untuk meningkatkan kepercayaan diri dengan diminta menjadi penanya.

Langkah-langkah

1. Pilihlah pertanyaan yang akan mengarahkan pada materi pelajaran yang akan
disajikan. Tulisalah tiga sampai enam pertanyaan dan urutkanlah pertanyaan
tersebut secara logis.
2. Tulislah setiap pertanyaan pada sepotong kertas (10 x 15 cm), dan tuliskan isyarat
yang akan digunakan untuk memberi tanda kapan pertanyaan-pertanyaan tersebut
diajukan. Tanda yang bisa digunakan di antaranya:
 Menggaruk atau mengusap hidung
 Membuka kacamata
 Menyembunyikan jari-jari.
 Dan lain-lain.

Instruksi dalam kartu itu akan nampak seperti berikut:

JANGAN TUNJUKAN KARTU INI KEPADA SIAPAPUN

Setelah istirahat, saya akan membahas “apakah kecerdasan itu diwariskan?” dan kemudian
mempersilahkan untuk bertanya. Ketika saya menggaruk hidung, angkat tangan dan
tanyakan pertanyaan berikut:

Apakah bentuk kecerdasan itu hanya satu?

Jangan baca pertanyaan ini keras-keras. Hapalkan dan ungkapkan pertanyaan dengan kata-
kata anda sendiri.

3. Sebelum pelajaran dimulai, pilihlah peserta didik yang akan mengajukan pertanyaan
tersebut. Berikan setiap kertas dan jelaskan petunjuknya. Yakinkan bahwa
pertanyaan petanyaan tersebut tidak diketahui peserta didik lain.
4. Bukalah sesi tanya jawab dengan menyebutkan topic yang akan dibahas dan berilah
isyarat pertama. Kemudian jawablah pertanyaan pertama, dan kemudian teruskan
dengan tanda-tanda pertanyaan-pertanyaan berikutnya.
5. Sekarang buatlah forum untuk pertanyaan baru (bukan yang sebelumnya ditanam).

Catatan:

1. Siapkan jawaban untuk setiap pertanyaan dalam flip chart, transfaransi OHP, atau
hands out yang siap ditampilkan ketika menjawab pertanyaan.
2. Berikan pertanyaan yang ditanamkan ini kepada peserta didik yang paling tidak
tertarik atau pasif.

21
Information Search (Mencari Info)

Metode ini sama dengan ujian open book. Secara berkelompok peserta didik
mencari informasi (biasanya tercakup dalam pelajaran) yang menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada mereka. Metode ini sangat
membantu pembelajaran untuk lebih menghidupkan materi yang dianggap
kering.

Langkah-langkah

1. Buatlah beberapa pertanyaan yang dapat dijawab dengan mencari


informasi yang dapat ditemukan dalam bahan-bahan antara lain bisa
dalam bentuk:
 Handsout
 Dokumen
 Buku teks
 Informasi dari internet
 Perangkat keras (mesin, computer, dan alat-alat lain)
2. Bagikan pertanyaan-pertanyaan tersebut kepada peserta didik.
3. Minta peserta didik menjawab pertanyaan bisa individual atau
kelompok kecil. Kompetisi antar kelompok dapat diciptakan untuk
meningkatkan partisipasi.
4. Beri komentar atas jawaban untuk memperluas skope pembelajaran.

Catatan:

1. Buatlah pertanyan yang mendorong peserta didik untuk menjawabnya


dengan cara menyimpulkan sumber informasi yang tersedia.
2. Selain mencari jawaban pertanyaan, peserta didik juga bisa diberi
tugas seperti pemecahan masalah atau tugas dimana peserta didik
harus mencocokan atau merangkai kata-kata yang menyimpulkan poin-
poin penting dari sumber bacaan.

22
Card Sort (Sortir Kartu)

Strategi ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan
konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta, tentang obyek atau everview informasi.
Gerakan fisik yang dominan dapat membantu mendinamiskan kalas yang jenuh atau
bosan.

Langkah-langkah
1. Setiap peserta didik diberi potongan kertas yang berisi informasi atau contoh
yang tercakup dalam satu atau lebih kategori.
Berikut beberapa contoh:
 Karakteristik hadis sahih
 Nouns, verbs, adverbs, dan preposition
 Ajaran mu’tajilah
 Dan lain-lain.
2. Mintalah peserta didik untuk bergerak dan berkeliling di dalam kelas untuk
menemukan kartu dengan kategori yang sama. (Anda dapat mengumumkan
kategori tersebut sebelumnya atau membiarkan peserta didik
menemukannya sendiri).
3. Peserta didik dengan kategori yang sama diminta mempresentasikan
kategori masing-masing di depan kelas.
4. Seiring dengan presentasi tiap-tiap kategori tersebut, berikan poin-poin
penting terkait materi pelajaran.

Catatan:

1) Minta setiap kelompok untuk menjelaskan tentang kategori yang mereka


selesaikan.
2) Pada awal kegiatan bentuklah beberapa tim. Beri tiap tim satu set kartu yang
sudah di acak sehingga kategori yang mereka sortir tidak nampak. Mintalah
setiap tim untuk mensortir kartu-kartu tersebut ke dalam kategori-kategori
tertentu. Setiap tim memperoleh nilai untuk setiap kartu yang disortir dengan
benar.

23
The Power Of Two
(Kekuatan Dua Kepala)

Aktifitas pembelajaran ini digunakan untuk mendorong pembelajaran kooperatif


dan memperkuat arti penting serta manfaat sinergi dua orang. Strategi ini
mempunyai prinsip bahwa berfikir berdua jauh lebih baik daripada berfikir sendiri.

Langkah-langkah
1. Ajukan satu atau lebih pertanyaan yang menuntut perenungan dan
pemikiran. Beberapa contoh di antaranya.
 Mengapa terjadi perbedaan paham dan aliran di kalangan umat Islam?
 Mengapa peristiwa dan kejadian buruk menimpa orang-orang baik?
 Apa arti khusyu yang sebenarnya?
2. Peserta didik diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut
secara individual.
3. Setelah semua peserta didik menjawab dengan lengkap semua pertanyaan,
mintalah mereka untuk berpasangan dan saling bertukar jawaban satu sama
lain dan membahasnya.
4. Mintalah pasangan-pasangan tersebut membuat jawaban baru untuk setiap
pertanyaan, sekaligus memperbaiki jawaban individual mereka.
5. Ketika semua pasangan telah menulis jawaban-jawaban baru bandingkan
jawaban setiap pasangan di dalam kelas.

Catatan:

1) Mintalah keseluruhan kelas untuk memilih jawaban terbaik untuk setiap


pertanyaan.
2) Untuk mempersingkat waktu, berikan pertanyaan spesifik kepada pasangan-
pasangan tertentu daripada memberikan pertanyaan yang sama untuk semua
orang.

24
Team Quiz (Quiz Kelompok)

Strategi ini dapat meningkatkan tanggung jawab belajar peserta didik


dalam suasana yang menyenangkan.

Langkah-langkah

1. Pilihlah topic yang disampaikan dalam tiga segmen


2. Bagi peserta didik menjadi tiga kelompok : A, B, dan C.
3. Sampaikan kepada peserta didik format pembelajaran yang Anda
sampaikan kemudian mulai presentasi. Batasi presentasi
maksimal 10 menit.
4. Setelah presentasi, minta kelompok A untuk menyiapkan
pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan materi yang baru saja
disampaikan. Kelompok B dan C menggunakan waktu ini untuk
melihat lagi catatan mereka.
5. Mintalah kelompok A untuk memberikan pertanyaan kepada
kelompok B. jika kelompok B tidak dapat menjawab pertanyaan,
lempar pertanyaan tersebut kepada kelompok C.
6. Kelompok A memberi pertanyaan kepada kelompok C. Jika
kelompok C tidak bisa menjawab, lemparkan kepada kelompok B.
7. Jika Tanya jawab ini selasai, lanjutkan pembelajaran kedua,dan
tunjuk kelompok B untuk menjadi kelompok penanya. Lakukan
seperti proses untuk kelompok A.
8. Setelah kelompok B selesai dengan pertanyaan, lanjutkan
pembelajaran ketiga, dan kemudian tunjuk kelompok C sebagai
penanya.
9. Akhiri pembelajaran dengan menyimpulkan tanya jawab dan
jelaskan sekiranya ada pemahaman peserta didik yang keliru.

25
Jigsaw Learning
(Belajar Model Jigsaw)

Strategi ini merupakan strategi yang menarik untuk digunakan jika


materi yang akan dipelajari dapat dibagi menjadi beberapa bagian dan
materi tersebut tidak mengharuskan urutan penyampaian. Kelebihan
strategi ini adalah dapat melibatkan seluruh peserta didik dalam belajar
dan sekaligus mengajarkan kepada orang lain.

Langkah-langkah
1. Pilihlah materi yang dapat dibagi menjadi beberapa segmen
(bagian).
2. Bagi peserta didik menjadi beberapa kelompok sesuai dengan
jumlah segmen yang ada. Jika jumlah peserta didik adalah 50,
sementara jumlah segmen yang ada adalah 5, maka masing-masing
kelompok terdiri dari 10 orang. Jika jumlah ini terlalu besar, bagi lagi
menjadi dua, sehingga setiap kelompok terdiri dari 5 orang,
kemudian setelah proses selesai gabungkan kedua kelompok
pecahan tersebut.
3. Setiap kelompok mendapat tugas membaca dan memahami materi
pelajaran yang berbeda-beda.
4. Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk
menyampaikan apa yang telah mereka pelajari di kelompok.
5. Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan
sekiranya ada persoalan-persoalan yang tidak terpecahkan dalam
kelompok.
6. Beri peserta didik beberapa pertanyaan untuk mengecek
pamahaman mereka terhadap materi.

26
Snow Balling (Bola Salju)

Strategi ini digunakan untuk mendapatkan jawaban yang dihasilkan dari diskusi peserta
didik secara bertingkat. Dimulai dari kelompok kecil dan dilanjutkan dengan kelompok yang
lebih besar sehingga pada akhirnya akan memunculkan dua atau tiga jawaban yang telah
disepakati oleh peserta didik secara berkelompok. Strategi ini akan berjalan dengan baik jika
materi yang dipelajari menuntut pemikiran yang mendalam atau yang menuntut peserta
didik berfikir analisis bahkan mungkin sintesis. Materi-materi yang bersifat factual, yang
jawabannya sudah ada dalam buku teks mungkin tidak tepat diajarkan dengan strategi ini.

Langkah-langkah

1. Sampaikan topic materi yang akan diajarkan.


2. Minta peserta didik untuk menjawab secara berpasangan (dua orang)
3. Setelah peserta didik yang bekerja berpasangan tadi mendapatkan jawaban, pasangan
tadi digabungkan dengan pasangan di sampingnya. Dengan ini terbentu kelompok
dengan anggota empat orang.
4. Kelompok berempat ini mengerjakan tugas yang sama seperti dalam kelompok dua
orang. Tugas ini dapat dilakukan dengan membandingkan jawaban kelompok dua orang
dengan kelompok yang lain. Dalam langkah ini perlu ditegaskan bahwa jawaban kedua
kelompok harus disepakati oleh semua anggota kelompok.
5. Setelah kelompok berempat ini selesai mengerjakan tugas, setiap kelompok
digabungkan dengan satu kelompok yang lain. Dengan ini muncul kelompok baru yang
anggotanya delapan orang.
6. Yang dikerjakan oleh kelompok baru ini sama dengan tugas pada langkah keempat di
atas. Langkah ini dapat dilanjutkan sesuai dengan jumlah peserta didik atau waktu yang
tersedia.
7. Masing-masing kelompok diminta menyampaikan hasilnya kepada kelas.
8. Pengajar akan membandingkan jawaban dari masing-masing kelompok kemudian
memberikan ulasan-ulasan dan penjelasan-penjelasan secukupnya sebagai klasifikasi
dari jawaban peserta didik.

Catatan :

Jika jumlah peserta didik tidak terlalu banyak, tugas dapat dimulai dari kerja individu
sehingga akan didapatkan kerja dengan komposisi 1, 2, 4, 8 dan seterusnya.

27
Everyone Is A Teacher Here
(Semua Bisa Jadi Guru)

Strategi ini tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan dan
secara individual. Strategi ini memberi kesempatan kepada setiap peserta
didik untuk berperan sebagai guru bagi kawan-kawannya. Dengan strategi ini,
peserta didik yang selama ini tidak mau terlibat akan ikut serta dalam
pembelajaran secara aktif.

Langkah-langkah

1. Bagikan secarik kertas/kartu indeks kepada seluruh peserta didik.


Minta mereka untuk menuliskan satu pertanyaan tentang materi
pelajaran yang sedang dipelajari di kelas (misalnya tugas membaca)
atau sebuah topik khusus yang akan didiskusikan di dalam kelas.
2. Kumpulkan kertas, acak kertas tersebut kemudian bagikan kepada
setiap peserta didik. Pastika bahwa tidak ada peserta didik yang
menerima soal yang ditulis sendiri. Minta mereka untuk membaca
dalam hati pertanyaan dalam kertas tersebut kemudian memikirkan
jawabannya.
3. Minta peserta didik secara sukarela untuk membacakan pertanyaan
tersebut dan menjawabnya.
4. Setelah jawaban diberikan, mintalah peserta didik lainnya untuk
menambahkan.
5. Lanjutkan dengan sukarelawan berikutnya.

Catatan:

1) Kumpulkan kertas tersebut. Siapkan panelis yang akan menjawab


pertanyaan tersebut. Bacakan setiap kertas dan diskusikan. Gantilah
panelis secara bergantian.
2) Minta peserta didik untuk menuliskan dalam kertas tersebut pendapat
dan hasil pengamatan mereka tentang materi pelajaran yang diberikan.

28
Peer Lessons (Balajar Dari Teman)

Strategi ini baik digunakan untuk menggairahkan kemauan peserta didik untuk
mengajarkan materi kapada temannya. Jika selama ini ada pameo yang mengatakan
bahwa metode belajar yang paling baik adalah dengan mengajarkan kepada orang
lain, maka strategi ini akan sangat membantu peserta didik di dalam mengajarkan
materi kapada teman-teman sekelas.

Langkah-langkah

1. Bagi peserta didik menjadi kelompok-kelompok kecil sebanyak segmen materi


yang akan anda sampaikan.
2. Masing-masing kelompok kecil diberi tugas untuk mempelajari satu topic
materi, kemudian mengajarkannya kepada kelompok lain. Topic-topik yang
diberikan harus saling berhubungan.
3. Minta kepada setiap kelompok menyiapkan strategi untuk menyampaikan
materi kepada teman-teman sekelas. Sarankan kepada mereka untuk tidak
menggunakan metode ceramah seperti membaca laporan.
4. Buat beberapa saran seperti:
 Menggunakan alat batu visual.
 Menyiapkan media pengajaran yang diperlukan.
 Menggunakan contoh-contoh yang relevan.
 Melibatkan sesama peserta didik dalam proses pembelajaran melalui diskusi,
permainan, kuis, studi kasus, dan lain-lain.
 Memberikan kesempatan kepada yang lain untuk bertanya.
5. Beri mereka waktu yang cukup untuk persiapan, baik di dalam maupun di luar
kelas.
6. Setiap kelompok menyampaikan materi sesuai tugas yang telah diberikan.
7. Setelah semua kelompok melaksanakan tugas, beri kesimpulan dan klarifikasi
sekiranya ada yang perlu diluruskan dari pemahaman peserta didik.

29
Learning Contract (Kontrak Nilai)

Belajar mandiri sering lebih mendalam dan lebih permanen


pengaruhnya. Tetapi, anda harus yakin bahwa ada kesempatan yang
jelas tentang apa dan bagaimana sesuatu akan dipelajari. Salah satu
caranya adalah dengan learning contract ini.

Langkah-langkah

1. Setiap peserta didik diminta untuk memilih sebuah topic yang


akan dipelajari secara mandiri.
2. Dorong peserta didik untuk membuat rencana studi dengan hati-
hati. Beri waktu yang cukup untuk membuat perencanaan.
3. Minta peserta didik untuk membuat kontrak tertulis yang
mencakupi kategori sebagai berikut;
Tujuan pembelajaran yang akan dicapai peserta didik.
 Pengetahuan akan kemampuan spesifik yang akan dikuasai.
 Kegiatan belajar yang akan dikerjakan.
 Tanggal penyerahan.

Berikut contoh kontrak yang dibuat peserta didik.

Topic : Meresensi Buku “A”

Tujuan Pembelajaran : Mampu membuat resensi terhadap buku


”A”

Pengetahuan spesifik:

 Membuat format tulisan yang tepat


 Membuat tulisan/resensi dalam 4 halaman.

Aktivitas pembelajaran:

 Membaca buku yang akan diresensi


 Mencari ide-ide pokok dan memberi komentar
 Menyampaikan draft untuk didiskusikan dengan guru
 Menulis ulang sesuai perbaikan/ masukan guru
 Diskusikan hasil perbaikan dengan orang lain
 Menulis draft hasil resensi

Waktu penyerahan : Dua minggu setelah kontrak ditandatangani.

4. Diskusikan proposal kontrak belajar dengan peserta didik. Beri


saran tentang sumber-sumber bacaan yang tersedia. Beri
masukan untuk perubahan bila perlu.

Variasi:

1. Buat kontrak belajar secara berkelompok.


2. Guru memilih topic tertentu atau pilihan terbatas. Tetapi peserta
didik tetap diberi kebebasan dalam memilih cara pengerjaan
tugas masing-masing.
30
Indeks Card Match (Mencari Pasangan)

Ini adalah strategi yang cukup menyenangkan yang digunakan untuk mengulang
materi yang telah diberikan sebelumnya. Namun demikian, materi baru pun tetap
bisa diajarkan dengan strategi ini dengan catatan, peserta didik diberi tugas
mempelajari topik yang akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas
mereka sudah memiliki bekal pengetahuan.

Langkah-langkah

1. Buatlah potongan-potongan kertas sejumlah peserta didik yang ada dalam


kelas
2. Bagi jumlah kertas-kertas tersebut menjadi dua bagian yang sama
3. Tulis pertanyaan tentang materi yang telah diberikan sebelumnya pada
setengah bagian kertas yang telah dipersiapkan. Setiap kertas berisi satu
pertanyaan.
4. Pada separo kertas yang lain, tulis jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang
tadi dibuat.
5. Kocoklah semua kertas sehingga akan tercampur antara soal dan jawaban.
6. Beri setiap peserta didik satu kertas. Jelaskan bahwa ini adalah aktivitas yang
akan dilakukan berpasangan. Separo peserta didik akan mendapatkan soal dan
separo yang lain akan mendapatkan jawaban.
7. Minta peserta didik untuk menemukan pasangan mereka, jika ada yang sudah
menemukan pasangan, minta mereka untuk duduk berdekatan. Terangkan
juga agar mereka tidak memberitahu materi yang mereka dapatkan kepada
teman yang lain.
8. Setelah semua peserta didik menemukan semua pasangan dan duduk
berdekatan, minta setiap pasangan secara bergantian untuk membacakan soal
yang diperoleh dengan keras kepada teman yang lain. Selanjutnya soal
tersebut dijawab oleh pasangan-pasangan yang lain.
9. Akhiri proses ini dengan membuat klasifikasi dan kesimpulan.

31
Giving Question An Getting Answers
(Memberi Pertanyaan Dan Menerima Jawaban)

Strategi ini sangat baik digunakan untuk melibatkan peserta didik dalam mengulang
materi pelajaran yang telah disampaikan. Strategi ini tepat digunakan di akhir
pertemuan, yaitu pada 15 menit terakhir misalnya, atau di akhir semester sebagai
rangkuman atau pengulangan semua materi yang telah diberikan selama satu
semester.

Langkah-langkah

1. Buat potongan-potongan kertas sebanyak dua kali jumlah peserta didik.


2. Minta setiap peserta didik untuk melengkapi persyaratan berikut ini;
Kertas 1 : Saya masih belum paham tantang
tentang…………………………….
Kertas 2 : Saya dapat menjelaskan
tentang……………………………
3. Bagi peserta ke dalam kelompok kecil, 4 atau 5 orang
4. Masing-masing kelompok memilih pertanyaan-pertanyaan yang ada (kartu
1), dan juga topik-topik yang mereka jelaskan (kertas 2)
5. Minta setiap kelompok untuk membacakan pertanyaan-pertanyaan yang
telah mereka seleksi, jika ada di antara peserta didik yang menjawab, diberi
kesempatan untuk menjawab. Jika tidak ada yang bisa menjawab, guru harus
menjawab.
6. Minta setiap kelompok untuk menyampaikan apa yang dapat mereka
jelaskan dari kertas 2. Selanjutnya minta mereka untuk menyampaikannya ke
kawan-kawan.
7. Lanjutkan proses ini sesuai dengan waktu dan kondisi yang ada.
8. Akhiri pembelajaran dengan menyampaikan rangkuman dan klarifikasi dari
jawaban-jawaban dan penjelasan peserta didik.

32
Crossword Puzzle
(Teka-Teki Silang)

Teka-teki dapat digunakan sebagai strategi pembelajaran yang baik dan


menyenangkan tanpa kehilangan esensi belajar yang sedang
berlangsung. Bahkan strategi ini dapat melibatkan partisipasi peserta
didik secara aktif sejak awal.

Langkah-langkah

1. Tulislah kata-kata kunci, terminologi atau nama-nama yang


berhubungan dengan materi belajar yang telah anda berikan.
2. Buatlah kisi-kisi yang dapat diisi dengan kata-kata yang telah dipilih
(seperti dalam teka-teki silang). Hitamkan bagian yang tidak
diperlukan.
3. Buat pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya adalah kata-kata
yang telah dibuat atau dapat juga hanya membuat pernyataan-
pernyataan mengarah kepada kata-kata tersebut.
4. Bagikan teka-teki ini kepada peserta didik. Bisa individu atau
kelompok.
5. Batasi waktu mengerjakan.
6. Beri hadiah kepada kelompok atau individu yang mengerjakan paling
cepat dan benar.

33
Physical Self-Assessment
(Mempersiapkan Diri Dalam Kelompok)

Seorang pengajar perlu mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman peserta didik
atas materi belajar yang diberikan atau sejauh mana hasil belajar yang telah dicapai
oleh mereka. Strategi ini dapat menjadi strategi yang menarik dan menyenangkan,
di samping dapat digunakan sebagai cara mengubah aktifitas kelas.

Langkah-langkah

1. Buatlah beberapa pernyataan yang akan dipakai untuk menilai peserta didik.
Contohnya adalah; “saya telah paham tentang teori ekonomi mikro.”
2. Atur ruangan sedemikian rupa atau pinggirkan kursi dan meja, kalu ada,
kemudian minta peserta didik untuk berdiri di belakang kelas.
3. Tuliskan angka 1 sampai 5 pada sepotong kertas, usahakan ukurannya cukup
besar, untuk skala penilaian.
4. Tempelkan angka-angka tersebut pada tempat yang terpisah di dalam kelas.
Jelaskan bahwa arti angka 1 sampai 5 itu adalah sebagai berikut
1 = sangat tidak setuju
2 = tidak setuju
3 = tidak yakin/tahu
4 = setuju
5 = sangat setuju
5. Setiap pernyataan dibacakan, peserta didik diminta untuk berkumpul di
sekitar angka yang menurut mereka sesuai dengan kondisi mereka. Anjurkan
peserta didik untuk menilai diri mereka sendiri.
6. Setelah semua peserta didik memutuskan pilihan masing-masing, tanyakan
mengapa mereka memilih angka tersebut.
7. Setelah mendengarkan beberapa pendapat dari mereka, beri kesempatan
peserta didik untuk berpindah sekiranya mereka menghendaki.

34
Keep On Learning (Belajar Terus)

Langkah-langkah

1. Beri penjelasan kepada peserta didik bahwa anda mengharapkan


agar mereka tidak berhenti belajar hanya karena jam pelajaran
telah usai.
2. Sampaikan bahwa sebetulnya ada banyak cara untuk tetap belajar
secara mandiri.
3. Nyatakan bahwa sebetulnya satu cara untuk menentukan cara
tersebut adalah dengan brainstroming (curah gagasan)
4. Bentuk beberapa kelompok kecil. Minta masing-masing kelompok
untuk mencari cari cara-cara yang dapat dipakai untuk belajar di
luar kelas. Di bawah ini ada beberapa contoh cara belajar di luar
kelas :
a. Mencari artikel-artikel yang berkaitan dengan materi pelajaran
dari koran, majalah, jurnal dan lain-lain.
b. Membuat daftar bacaan yang perlu dicari di perpustakaan atau
ruang lain.
c. Membaca ulang catatan-catatan pelajaran bersama-sama.
d. Mengajarkan apa yang telah diketahui kepada orang lain.
5. Kembalikan peserta didik ke tempat duduk semula dan minta
masing-masing kelompok menyampaikan apa yang telah mereka
pilih di kelompok.
6. Minta peserta didik untuk menentukan pilihan dari masukan-
masukan yang ada.

35
Modeling The Way
(Membuat Contoh Praktek)

Strategi ini memberi kesempatan kepada peserta didik untuk


mempraktikan keterampilan spesifik yang dipelajari di kelas melalui
demonstrasi. Peserta didik diberi waktu untuk menciptakan skenario
sendiri dan menentukan bagaimana mereka mengilustrasikan
keterampilan dan tehnik yang baru saja dijelaskan. Strategi ini sangat
baik jika digunakan untuk mengajarkan pelajaran yang menuntut
keterampilan tertentu.

Langkah-langkah

1. Setelah pembelajaran satu topik tertentu, identifikasi beberapa


situasi umum dimana peserta didik dituntut untuk menggunakan
keterampilan yang baru dibahas.
2. Bagi kelas ke dalam beberapa kelompok kecil menurut jumlah
peserta didik yang diperlukan untuk mendemonstrasikan satu
skenario (minimal 2 atau 3 orang)
3. Beri waktu 10-15 menit untuk menciptakan skenario
4. Beri waktu 5-7 menit untuk berlatih.
5. Secara bergiliran setiap kelompok mendemonstrasikan skenario
masing-masing. Beri kesempatan untuk memberikan feedback pada
setiap demonstrasi yang dilakukan.

Variasi

1. Jumlah anggota kelompok bisa lebih banyak dengan menambah


peran sebagai pengarang skenario, sutradara, dan penasihat.
2. Ciptakan skenario spesifik dan tunjuk kelompok tertentu.

36
Billboard Ranking
(Urutan Nilai Luhur)

Strategi ini tepat digunakan untuk menstimulasi refleksi dan diskusi mengenai
nilai-nilai, gagasan dan pilihan-pilihan yang ada di dalam masyarakat. Materi-
materi yang mengajarkan aspek afektif dapat diajarkan dengan strategi ini,
karena strategi ini tidak hanya menurut kemampuan kognitif peserta didik,
tetapi juga lebih mengutamakan asfek afektifnya.

Langkah-langkah

1. Bagi kelas ke dalam bebrapa kelompok kecil 4-5 orang.


2. Berikan daftar nilai luhur yang dianggap penting.
3. Berikan potongan kertas dan minta mereka untuk menulis kembali nilai-
nilai tersebut.
4. Minta peserta didik untuk membuat urutan dari nilai yang dianggap
terpenting sampai yang tidak penting.
5. Buatlah sejenis “billboard” dimana kelompok tadi menampilkan ranking
urutan daftar nilai tersebut.
6. Bandingkan semua urutan nilai tersebut di depan kelas.
7. Beri komentar dengan memberi penjelasan tentang masing-masing
pernyataan.

Variasi
1. Upayakan agar terjadi konsensus
2. Minta peserta didik untuk menginterview anggota kelompok yang urutan
rangking nilainya berbeda.

37
Silent Demonstration
(Demonstrasi Bisu)

Strategi ini dapat digunakan untuk mengajar langkah-langkah suatu proses atau
keterampilan yang lain. Dengan mendemonstrasikan langkah-langkah suatu prosedur
dengan cara diam (bisu). Anda mendorong peserta didik untuk tetap menjaga perhatian.
Strategi ini dapat digunakan dengan baik untuk mengajarkan keterampilan atau materi-
materi yang menuntut kerja psikomotorik.

Langkah-langkah

1. Tentukan prosedur atau langkah-langkah yang akan diajarkan kepada peserta didik.
Prosedur dapat berhubungan dengan hal-hal berikut:
 Cara aplikasi komputer
 Penggunaan alat-alat laboratorium
 Manjalankan mesin
 Memberi pertolongan pertama pada kecelakaan
 Memecahkan problem matematika
 Mereparasi peralatan
 Dan lain-lain.
2. Mintalah peserta didik untuk memperhatikan anda dalam mengerjakan prosedur.
Lakukan dengan penjelasan atau komentar yang seminim mungkin. Tugas anda di sini
adalah memberikan gambaran visual tentang prosedur sesuatu. Jangan terlalu
berharap peserta didik akan banyak mengingat apa yang anda kerjakan. Dalam
kesempatan ini anda hanya dituntut untuk membangun kesiapan belajar peserta didik.
3. Bentuk peserta didik menjadi pasangan-pasangan. Demonstrasikan lagi bagian pertama
dari prosedur. Usahakan tidak terlalu banyak memberi penjelasan. Minta masing-
masing pasangan untuk mendiskusikan apa yang mereka saksikan dari demonstrasi
anda.
4. Minta beberapa orang untuk menjelaskan apa yang anda lakukan. Jika peserta didik
masih kesulitan, ulangi lagi demonstrasi anda. Komentari observasi yang benar.
5. Beri kesempatan masing-masing pasangan untuk mempraktekan prosedur. Jika sukses,
lanjutkan dengan demonstrasi bisu untuk bagian selanjutnya.
6. Akhiri dengan memberi tantangan kepada peserta didik untuk melakukan prosedur dari
awal sampai akhir.

38
Practice-Rehearsal Pairs
(Praktek Berpasangan)

Ini adlah strategi sederhana yang dapat dipakai untuk mempraktekan


suatu keterampilan atau prosedur dengan teman belajar. Tujuannya
adalah untuk meyakinkan masing-masig pasangan dapat melakukan
keterampilan dengan benar. Materi-materi yang bersifat psikomotorik
adalah materi yang baik untuk diajarkan dengan strategi ini.

Langkah-langkah

1. Pilih satu keterampilan yang akan dipelajari oleh peserta didik.


2. Bentuklah pasangan-pasangan. Dalam setiap pasangan, buat dua
peran: a) penjelas atau pendemonstrasi dan b) pengecek/
pengamat
3. Orang yang bertugas sebagai penjelas atau demonstrator
menjalaskan atau mendemonstrasikan cara mengerjakan
keterampilan yang telah ditentukan. Pengecek/pengamat bertugas
mengamati dan menilai penjelasan atau demonstrasi yang
dilakukan temannya.
4. Pasangan bertukar peran. Demonstrator kedua diberi keterampilan
yang lain
5. Proses diteruskan sampai semua keterampilan atau prosedur dapat
dikuasai.
39
Lightening The Learning Climate
(Menghidupkan Suasana Belajar)

Suatu kelas dapat dengan cepat menemukan suasana belajar yang rileks, informal
dan tidak menakutkan dengan meminta peserta didik untuk membuat humor-
humor kreatif yang berhubungan dengan materi belajar. Strategi ini sangatlah
informal, tetapi pada waktu yang sama dapat mengajak peserta didik untuk berfikir.

Langkah-langkah

1. Jelaskan kepada peserta didik bahwa anda akan memulai pelajaran dengan
aktifitas pembuka yang menyenangkan sebelum masuk pada materi yang lebih
serius.
2. Bagi peserta didik ke dalam kelompok-kelompok kecil. Beri masing-masing
kelompok kecil tersebut satu tugas untuk membuat kegembiraan atau kelucuan
dari topik, konsep atau isu dari materi yang anda ajarkan, sebagi contoh dapat
dimisalkan hal-hal sebagai berikut:
 Ilmu pemerintahan : gambarkan satu sistem pemerintahan yang menurut
anda paling tidak efektif.
 Matematika : buatlah suatu cara menghitung yang paling tidak efisien.
 Ilmu kesehatan : buatlah menu makanan yang sama sekali tidak bergizi
 Grammar : tulislah kalimat yang memuat kesalahan-kesalahan grammar
sebanyak mungkin
 Teknik : buatlah satu jembatan yang nampak akan jatuh.
3. minta kelompok-kelompok tadi untuk mempresentasikan kreasi mereka. Hargai
setiap kreasi.
4. Tanyakan, “Apa yang mereka pelajari tentang materi kita dari latihan ini?”
5. Guru memberi penjelasan atau melanjutkan pelajaran dengan materi lain.
40
Bermain Jawaban

Ini adalah permainan yang dapat melibatkan semua peserta didik dari
awal sampai akhir. Dalam permainan ini mereka ditantang untuk
mencari jawaban yang benar dan sekaligus bergantung pada faktor
keberuntungan. Permainan ini dapat digunakan untuk pre-test maupun
post-test, di samping tentunya untuk mengajarkan materi yang baru.
Dalam permainan ini guru mengajar dengan menggunakan jawaban-
jawaban yang ditentukan oleh peserta didik.

Langkah-langkah

1. Buatlah sejumlah pertanyaan yang memerlukan jawaban ringkas


dan masing-masing ditulis pada selembar kertas.
2. Tulis sejumlah kemungkinan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan
nomor 1. Jumlah jawaban harus lebih banyak dari jumlah
pertanyaan adalah 20, maka jumlah jawabannya antara 25 sampai
30.
3. Kelompokan jawaban-jawaan yang dibuat pada langkah ke 2 sesuai
dengan kategori tertentu, misalnya kategori; tokoh, nama tempat,
peristiwa, tahun dan lain-lain.
4. Masukan jawaban-jawaban tadi ke dalam kantong-kantong kertas.
Setiap kantong ditulisi nama kategori sesuai dengan kategori
jawaban.
5. Tempelkan kotak-kotak yang berisi jawaban tadi pada selembar
kertas karton. Kemudian pasang di depan kelas.

Langkah-langkah permainan
1. Bagi kelas menjadi beberapa kelompok. Besar kelompok
disesuaikan dengan jumlah peserta didik. Usahakan masing-masing
kelompok tidak lebih dari 6 orang.
2. Beri masing-masing kelompok beberapa pertanyaan. Jumlah
pertanyaan harus sama untuk semua kelompok.
3. Minta masing-masing kelompok untuk mendiskusikan jawaban dan
mencari kira-kira di kotak yang mana jawaban tersebut berada.
4. Mulai permainan dengan meminta salah satu kelompok untuk
membacakan satu pertanyaan, kemudian salah satu anggota
kelompok menjawab sesuai dengan kartu jawaban yang diambil
dari kotak.
5. Langkah no.4 diulang untuk kelompok yang lain sampai pertanyaan
habis, atau waktu tidak memungkinkan.
6. Guru memberi klarifikasi jawaban.

Catatan untuk modifikasi

1. Pertanyaan bisa diubah dengan pernyataan.


2. Setelah jawaban selesai dibaca, kelompok yang lain boleh memberi
komentar atas jawaban tadi.

41
The Learning Cell (Sel Belajar)
Salah satu dari sistem terbaik untuk membantu pasangan peserta didik belajar
dengan lebih efektif adalah “learning cell” yang dikembangkan oleh goldschmid dari
Swiss Federal Institute of Technologi di Lausanne (Goldschmid, 1971) learning cell
atau peserta didik berpasangan, menunjuk pada suatu belajar kooperatif dalam
bentuk berpasangan, dimana peserta didik bertanya dan menjawab pertanyaan
secara bergantian berdasar pada materi bacaan yang sama.

Langkah-langkah

1. Sebagai persiapan, peserta didik diberi tugas membaca sebuah bacaan


kemudian menulis pertanyaan yang berhubungan dengan masalah pokok yang
muncul dari bacaan atau materi yang terkait lainnya.
2. Pada awal setiap pertemuan kelas, peserta didik ditunjuk untuk berpasangan
secara acak dan seorang partner siswa A mulai dengan pertanyaan pertama dan
dijawab oleh siswa B.
3. Setelah mendapatkan jawaban dan mungkin telah dilakukan koreksi atau diberi
tambahan informasi, giliran siswa-siswa B mengajukan pertanyaan yang harus
dijawab oleh siswa A
4. Jika siswa A selesai mengajukan satu pertanyaan kemudian dijawab oleh siswa B,
ganti B yang bertanya, dan begitu seterusnya.
5. Selama berlangsung tanya jawab, guru bergerak dari satu pasangan ke pasangan
sambil memberi feedback, bertanya dan menjawab pertanyaan.

Modifikasi

Salah satu cara variasi lain dari strategi ini adalah setiap peserta didik membaca
(atau mempersiapkan) materi yang berbeda. Dalam contoh seperti ini, A”mengajar”
B pokok-pokok dari yang ia baca, kemudian meminta B untuk bertanya kemudian
mereka berganti peran.

42
ROLE PLAYING

Langkah-langkah :
1. Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan
2. Menunjuk beberapa peserta didik untuk mempelajari skenario
dalam waktu beberapa hari sebelum KBM
3. Guru membentuk kelompok peserta didik yang anggotanya 5
orang
4. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai
5. Memanggil para peserta didik yang sudah ditunjuk untuk
melakonkan skenario yang sudah dipersiapkan
6. Masing-masing peserta didik berada di kelompoknya sambil
mengamati skenario yang sedang diperagakan
7. Setelah selesai ditampilkan, masing-masing peserta didik
diberikan lembar kerja untuk membahas penampilan masing-
masing kelompok.
8. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya
9. Guru memberikan kesimpulan secara umum
10. Evaluasi
11. Penutup

43
PROBLEM BASED INSTRUCTION
(PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH)

Langkah-langkah :
1. Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai dan
menyebutkan sarana atau alat pendukung yang dibutuhkan.
2. Memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam aktivitas
pemecahan masalah yang dipilih.
3. Guru membantu peserta didik mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan
masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
4. Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi
yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan,
pengumpulan data, hipotesis, dan pemecahan masalah.
4. Guru membantu peserta didik dalam merencanakan/menyiapkan
karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi
tugas dengan temannya
5. Guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau
evaluasi terhadap eksperimen mereka dan proses-proses yang
mereka gunakan
44
Examples non Examples
(Contoh Dapat dari Kasus/Gambar)

Langkah-langkah :
1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui
OHP
3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada peserta
didik untuk memperhatikan/menganalisis gambar
4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang peserta didik, hasil diskusi
dari analisis gambar tersebut dicatat pada kertas
5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya
6. Mulai dari komentar/hasil diskusi peserta didik, guru mulai
menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai
7. Kesimpulan
45
Ficture and Ficture

Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Menyajikan materi sebagai pengantar
3. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan
berkaitan dengan materi
4. Guru menunjuk/memanggil peserta didik secara bergantian untuk
memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang
logis
5. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar
tersebut
6. Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan
konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
7. Kesimpulan/rangkuman
46
Numbered Heads Together [Kepala bernomor]
(Spencer Kagan, 1992)

Langkah-langkah :
1. Peserta didik dibagi dalam kelompok, setiap peserta didik dalam
setiap kelompok mendapat nomor
2. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok
mengerjakannya
3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan
tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/ mengetahui
jawabannya
4. Guru memanggil salah satu nomor peserta didik dan peserta didik
yang nomornya dipanggil melaporkan hasil kerjasama diskusi
kelompoknya.
5. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor
yang lain, dst
6. Kesimpulan
47
Cooperative Skrips
(Dansereau CS, 1985)

Langkah-langkah :
1. Guru membagi peserta didik untuk berpasangan
2. Guru membagikan wacana/materi untuk dibaca dan dibuat
ringkasannya
3. Guru dan peserta didik menetapkan siapa yang pertama berperan
sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar
4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin,
dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Peserta
didik yang lain:
- Menyimak/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap
- Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan
menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi
lainnya
5. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi
pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas.
6. Kesimpulan peserta didik bersama-sama dengan Guru
7. Penutup
48
Kepala Bernomor Struktur
(Modifikasi dari Number Heads)

Langkah-langkah :
1. Peserta didik dibagi dalam kelompok. Setiap peserta didik dalam
setiap kelompok mendapat nomor
2. Penugasan diberikan kepada setiap peserta didik berdasarkan
nomor terhadap tugas yang berangkai. Misalnya : peserta didik
nomor satu bertugas mencatat soal. Peserta didik nomor dua
mengerjakan soal dan peserta didik nomor tiga melaporkan hasil
pekerjaan dan seterusnya.
3. Jika perlu, guru bisa menyuruh kerja sama antar kelompok.
Peserta didik disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung
bersama beberapa peserta didik bernomor sama dari kelompok
lain. Dalam kesempatan ini peserta didik dengan tugas yang sama
bisa saling membantu atau mencocokkan hasil kerja sama mereka
4. Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain
5. Kesimpulan
49
Student Team Acievement Devision
[Tim Siswa Kelompok Prestasi]
(Slavin, 1995)

Langkah-langkah :
1. Membentuk kelompok yang anggotanya + 4 orang secara
heterogen (prestasi, jenis kelamin, suku, dll)
2. Guru menyajikan pelajaran
3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh
anggota-anggota kelompok
4. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh peserta didik.
Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu
5. Memberi evaluasi
6. Kesimpulan
50
Artikulasi

Langkah-langkah
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru menyajikan materi sebagaimana biasa
3. Untuk mengetahui daya serap peserta didik, dibentuklah
kelompok berpasangan dua orang
4. Menugaskan salah satu peserta didik dari pasangan itu
menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan
pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil,
kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya
5. Menugaskan peserta didik secara bergiliran/diacak
menyampaikan penjelasan teman pasangannya. Sampai sebagian
peserta didik sudah menyampaikan penjelasannya
6. Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya
belum dipahami peserta didik
7. Kesimpulan/penutup
51
Mind Mapping

Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi
oleh peserta didik dan sebaiknya permasalahan yang mempunyai
alternatif jawaban
3. Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang
4. Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban
hasil diskusi
5. Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil
diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan
sesuai kebutuhan guru
6. Dari data-data di papan peserta didik diminta membuat
kesimpulan atau guru memberi perbandingan sesuai konsep yang
disediakan guru
52
Think pair and share
(Frank Lyman, 1985)

Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin
dicapai
2. Peserta didik diminta untuk berfikir tentang materi/
permasalahan yang disampaikan guru
3. Peserta didik diminta berpasangan dengan teman sebelahnya
(kelompok 2 orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-
masing
4. Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok
mengemukakan hasil diskusinya
5. Berawal dari kegiatan tersebut, Guru mengarahkan pembicaraan
pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum
diungkapkan para peserta didik
6. Guru memberi kesimpulan
7. Penutup
53
Group Investigation
(Sharan, 1992)

Langkah-langkah :
1. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen
2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok
3. Guru memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok mendapat
tugas satu materi/tugas yang berbeda dari kelompok lain
4. Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada
secara kooperatif yang bersifat penemuan
5. Setelah selesai diskusi, juru bicara kelompok menyampaikan hasil
pembahasan kelompok
6. Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi
kesimpulan
7. Evaluasi
8. Penutup
54
Talking Stick

Langkah-langkah :
1. Guru menyiapkan sebuah tongkat
2. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari,
kemudian memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
membaca dan mempelajari materi.
3. Setelah selesai membaca materi/buku pelajaran dan
mempelajarinya, peserta didik menutup bukunya.
4. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada peserta didik,
setelah itu guru memberikan pertanyaan dan peserta didik yang
memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian
seterusnya sampai sebagian besar peserta didik mendapat bagian
untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru
5. Guru memberikan kesimpulan
6. Evaluasi
7. Penutup
55
Bertukar Pasangan

Langkah-langkah :
1. Setiap peserta didik mendapat satu pasangan (guru bisa
menunjuk pasangannya atau peserta didik memilih sendiri
pasangannya).
2. Guru memberikan tugas dan peserta didik mengerjakan tugas
dengan pasangannya.
3. Setelah selesai setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan
yang lain.
4. Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan, kemudian pasangan
yang baru ini saling menanyakan dan mencari kepastian jawaban
mereka.
5. Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian
dibagikan kepada pasangan semula.
6. Penutup
56
Student Pacilitator and Explaining

Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru mendemonstrasikan/ menyajikan materi
3. Memberikan kesempatan peserta didik untuk menjelaskan
kepada peserta didik lainnya misalnya melalui bagan/peta konsep.
4. Guru menyimpulkan ide/ pendapat dari peserta didik.
5. Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu.
6. Penutup
57
Course Review Horay

Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru mendemonstrasikan/ menyajikan materi
3. Memberikan kesempatan peserta didik tanya jawab
4. Untuk menguji pemahaman, peserta didik disuruh membuat
kotak 9/16/25 sesuai dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka
sesuai dengan selera masing-masing peserta didik
5. Guru membaca soal secara acak dan peserta didik menulis
jawaban di dalam kotak yang nomornya disebutkan guru dan
langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar (Ö) dan salah
diisi tanda silang (x)
6. Peserta didik yang sudah mendapat tanda (Ö) vertikal atau
horisontal, atau diagonal harus berteriak horay … atau yel-yel
lainnya
7. Nilai peserta didik dihitung dari jawaban benar jumlah horay yang
diperoleh
8. Penutup
58
Cooverative Integrated Reading and Composition (CIRC)
[Kooperatif Terpadu Membaca Menulis]
(Steven & Slavin,1995

Langkah-langkah :
1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara
heterogen
2. Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik
pembelajaran
3. Peserta didik bekerja sama saling membacakan dan menemukan
ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan
ditulis pada selembar kertas
4. Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok
5. Guru membuat kesimpulan bersama
6. Penutup
59
Inside-Outside-Circle
[Lingkaran kecil-lingkaran besar]
(Spencer Kagan)

“Peserta didik saling membagi informasi pada saat yang bersamaan,


dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur”

Langkah-langkah :
1. Separuh kelas berdiri membentuk lingkaran kecil dan menghadap
keluar
2. Separuh kelas lainnya membentuk lingkaran di luar lingkaran
pertama, menghadap ke dalam
3. Dua orang peserta didik yang berpasangan dari lingkaran kecil dan
besar berbagi informasi. Pertukaran informasi ini bisa dilakukan
oleh semua pasangan dalam waktu yang bersamaan
4. Kemudian peserta didik yang berada di lingkaran kecil diam di
tempat, sementara peserta didik yang berada di lingkaran besar
bergeser satu atau dua langkah searah jarum jam.
5. Sekarang giliran peserta didik yang berada di lingkaran besar yang
membagi informasi. Demikian seterusnya
60
Tebak Kata

Media :
Buat kartu ukuran 10 X 10 cm dan isilah ciri-ciri atau kata-kata lainnya
yang mengarah pada jawaban (istilah) pada kartu yang ingin ditebak.
Buat kartu ukuran 5 X 2 cm untuk menulis kata-kata atau istilah yang
mau ditebak (kartu ini nanti dilipat dan ditempel pada dahi atau
diselipkan di telinga).

Langkah-langkah :
1. Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai atau materi ± 45
menit.
2. Guru menyuruh peserta didik berdiri berpasangan di depan kelas
3. Seorang peserta didik diberi kartu yang berukuran 10 x 10 cm
yang nanti dibacakan pada pasangannya. Seorang peserta didik
yang lainnya diberi kartu yang berukuran 5 x 2 cm yang isinya
tidak boleh dibaca (dilipat) kemudian ditempelkan di dahi atau
diselipkan ditelinga. Peserta didik yang membawa kartu 10 x 10
cm membacakan kata-kata yang tertulis didalamnya sementara
pasangannya menebak apa yang dimaksud dalam kartu 10 x 10
cm. Jawaban tepat bila sesuai dengan isi kartu yang ditempelkan
tsb.
4. Apabila jawabannya tepat (sesuai yang tertulis di kartu) maka
pasangan itu boleh duduk. Bila belum tepat pada waktu yang
telah ditetapkan, peserta didik boleh mengarahkan dengan kata-
kata lain asal jangan langsung memberi jawabannya.
5. Dan seterusnya
61
Cramble

MEDIA :
Buatlah pertanyaan yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
Buat jawaban yang diacak hurufnya

Langkah-langkah :
Guru menyajikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai
Membagikan lembar kerja sesuai contoh

Contoh :
Susunlah huruf-huruf pada kolom B sehingga merupakan kata kunci (jawaban) dari
pertanyaan kolom A.
1. Sebelum mengenal uang, orang melakukan pertukaran dengan cara …
2. ... digunakan sebagai alat pembayaran yang sah
3. Uang ... saat ini banyak dipalsukan
4. Nilai bahan pembuatan uang disebut nilai ...
5. Kemampuan uang untuk ditukar dengan sejumlah barang atau jasa disebut
nilai ...............
6. Nilai perbandingan uang dalam negeri dengan mata uang asing disebut ...
7. Nilai yang tertulis pada uang disebut nilai ...
8. dorongan seseorang menyimpan uang untuk keperluan jual beli disebut ...
9. Perintah tertulis dari seseorang yang mempunyai rekening di bank untuk
membayar sejumlah uang disebut ...

B
A. TARREB .............
B. GANU ................
C. TRASEK ............
D. KISTRINI ...........
E. LIRI ...................
F. SRUK ................
G. MINALON ..........
H. SAKSITRAN .......
I. KEC ..................
62
Take and Give

MEDIA :
Kartu ukuran ± 10 x 15 cm sejumlah peserta. Tiap kartu berisi sub materi
(yang berbeda dengan kartu yang lainnya), materi sesuai dengan
kompetensi yang ingin dicapai
Kartu contoh sejumlah peserta didik
CONTOH Kartu :

NAMA PESERTA DIDIK : ......................


SUB MATERI : ......................
NAMA YANG DIBERI
1. ........................
2. ...............................
3. ............................
4. dst.

Langkah-langkah :
1. Siapkan kelas sebagaimana mestinya
2. Jelaskan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai
3. Untuk memantapkan penguasaan peserta tiap peserta didik
diberi masing-masing satu kartu untuk dipelajari (dihapal) lebih
kurang 5 menit
4. Semua peserta didik disuruh berdiri dan mencari pasangan untuk
saling memberi informasi. Tiap peserta didik harus mencatat
nama pasangannya pada kartu contoh.
5. Demikian seterusnya sampai tiap peserta dapat saling memberi
dan menerima materi masing-masing (take and give).
6. Untuk mengevaluasi keberhasilan berikan peserta didik
pertanyaan yang tak sesuai dengan kartunya (kartu orang lain).
7. Strategi ini dapat dimodifikasi sesuai keadaan
8. Kesimpulan
63
Concept Sentence

Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompentensi yang ingin dicapai.
2. Guru menyajikan materi secukupnya.
3. Guru membentuk kelompok yang anggotanya ± 4 orang secara
heterogen.
4. Guru menyajikan beberapa kata kunci sesuai materi yang
disajikan.
5. Tiap kelompok disuruh membuat beberapa kalimat dengan
menggunakan minimal 4 kata kunci setiap kalimat.
6. Hasil diskusi kelompok didiskusikan kembali secara pleno yang
dipandu oleh Guru.
7. Kesimpulan.
64
Complete Sentence

Media :
Siapkan blangko isian berupa paragraf yang kalimatnya belum lengkap

Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru menyampaikan materi secukupnya atau peserta didik
disuruh membacakan buku atau modul dengan waktu
secukupnya
3. Guru membentuk kelompok 2 atau 3 orang secara heterogen
4. Guru membagikan lembar kerja berupa paragraf yang kalimatnya
belum lengkap (lihat contoh).
5. Peserta didik berdiskusi untuk melengkapi kalimat dengan kunci
jawaban yang tersedia.
6. Peserta didik berdiskusi secara berkelompok
7. Setelah jawaban didiskusikan, jawaban yang salah diperbaiki.
Tiap peserta didik membaca sampai mengerti atau hapal
8. Kesimpulan
65
Time Token
(Arends, 1998)

Struktur yang dapat digunakan untuk mengajarkan keterampilan sosial,


untuk menghindari peserta didik mendominasi pembicaraan atau
peserta didik diam sama sekali

Langkah-langkah :
1. Kondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi (cooperative
learning / CL)
2. Tiap peserta didik diberi kupon berbicara dengan waktu ± 30
detik. Tiap peserta didik diberi sejumlah nilai sesuai waktu yang
digunakan.
3. Bila telah selesai bicara kupon yang dipegang peserta didik
diserahkan. Setiap bebicara satu kupon.
4. Peserta didik yang telah habis kuponnya tak boleh bicara lagi.
Yang masih pegang kupon harus bicara sampai kuponnya habis.
5. Dan seterusnya
66
Keliling kelompok

Maksudnya agar masing-masing anggota kelompok mendapat


kesempatan untuk memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan
pandangan dan pemikiran anggota lainnya

Caranya ….?
1. Salah satu peserta didik dalam masing-masing kelompok menilai
dengan memberikan pandangan dan pemikirannya mengenai
tugas yang sedang mereka kerjakan
2. Peserta didik berikutnya juga ikut memberikan kontribusi-nya
3. Demikian seterusnya giliran bicara bisa dilaksanakan arah
perputaran jarum jam atau dari kiri ke kanan
67
Tari Bambo

Agar peserta didik saling berbagi informasi pada saat yang bersamaan
dengan pasangan yang berbeda dalam waktu singkat secara teratur.
Strategi ini cocok untuk materi yang membutuhkan pertukaran
pengalaman pikiran dan informasi antar peserta didik

Caranya?
1. Separuh kelas atau seperempat jika jumlah peserta didik terlalu
banyak berdiri berjajar . Jika ada cukup ruang mereka bisa
berjajar di depan kelas. Kemungkinan lain adalah peserta didik
berjajar di sela-sela deretan bangku. Cara yang kedua ini akan
memudahkan pembentukan kelompok karena diperlukan waktu
relatif singkat.
2. Separuh kelas lainnya berjajar dan menghadap jajaran yang
pertama
3. Dua orang peserta didik yang berpasangan dari kedua jajaran
berbagi informasi.
4. Kemudian satu atau dua peserta didik yang berdiri di ujung salah
satu jajaran pindah ke ujung lainnya di jajarannya. Jajaran ini
kemudian bergeser. Dengan cara ini masing-masing peserta didik
mendapat pasangan yang baru untuk berbagi. Pergeseran bisa
dilakukan terus sesuai dengan kebutuhan
68
Dua Tinggal Dua Tamu [Two Stay Two Stray]
(Spencer Kagan, 1992)

Memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan


informasi dengan kelompok lainnya.

Caranya :
1. Peserta didik bekerja sama dalam kelompok yang berjumlah 4
(empat) orang
2. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing menjadi tamu
kedua kelompok yang lain
3. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan
hasil kerja dan informasi ke tamu mereka
4. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan
melaporkan temuan mereka dari kelompok lain
5. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja mereka

Anda mungkin juga menyukai