Anda di halaman 1dari 3

Teori kekuasaan negara menurut John Locke

Teori pembagian kekuasaan John Locke dituangkan dalam bukunya yang berjudul “Two
Treaties of Government” pada tahun 1690. Dalam bukunya, Locke memisahkan kekuasaan
negara menjadi 3 jenis, yaitu kekuasaan eksekutif, kekuasaan legislatif dan kekuasaan
federatif. Dalam bukunya Locke menyebutkan dua fitrah dasar manusia, yaitu bekerja dan
memiliki properti sehingga negara wajib untuk melindungi kepentingan tersebut.

Di dalam teori pemisahan kekuasaan negara Locke, kekuasaan legislatif adalah kekuasaan
untuk membuat peraturan, sedangkan kekuasaan eksekutif adalah kekuasaan untuk
melaksanakan undang-undang, mempertahankan peraturan dan mengadili perkara.
Kekuasaan federatif dalam teori Locke adalah kekuasaan-kekuasaan lain yang tidak termasuk
dalam kekuasaan legislatif dan eksekutif. Hubungan luar negeri termasuk dalam contoh
kekuasaan federatif.

Teori pembagian kekuasaan John Locke lahir karena raja kerap kali mengakuisisi tanah milik
para bangsawan secara sewenang-wenang. Untuk melindungi properti para bangsawan. Teori
ini hanya mempengaruhi pemikiran di Inggris karena isinya adalah pandang Locke terhadap
negaranya. Kekuasaan federatif adalah contoh pembagia kekuasaan negara menurut Locke
yang sangat terpusat pada Inggris. Kekuasaan federatif erat kaitannya dengan hubungan luar
negeri, membangun aliansi perang, menangkat duta besar, dan lain-lain. Kekuasaan federatif
cocok dengan kondisi negara inggris pada saat itu yang memiliki banyak koloni.
Teori pembagian kekuasaan negara menurut Montesquieu

Teori pembagian kekuasaan negara Menurut Montesquieu dikenal juga dengan sebutan teori
trias politica. Teori ini dituangkan dalam bukunya yang berjudul “L’spirit de Lois” pada
tahun 1748. Dalam teorinya, kekuasaan negara terbagi menjadi kekuasaan legislatif, eksekutif
dan yudikatif.

Montesquieu adalah seorang hakim. Teori ini lahir karena ketidakpuasannya terhadap
kepemimpinan para raja di Perancis yang dianggap sangat sewenang-wenang. Di Perancis,
keputusan hakim bahkan bisa dibatalkan secara mudah oleh raja.

Menurut teori trias politica, kekuasaan legistalif adalah kekuasaan untuk membentuk undang-
undang. Kekuasaan eksekutif adalah kekuasaan untuk melaksanakan undang-undang.
Sedangkan kekuasaan yudikatif adalah kekuasaan untuk mempertahankan undang-undang
dan mengadili perkara yang bertentangan dengan undang-undang.

Di dalam teori Locke, kekuasaan yudikatif termasuk dalam kekuasaan eksekutif. Sedangkan
dalam teori Montesquieu, kekuasaan yudikatif dan eksekutif terpisah.  Dalam  teor trias
politica, hubungan luar negeri atau kekuasaan federatif merupakan bagian dari kekuasaan
eksekutif. Teori trias politica Montesquieu tentang pembagian kekuasaan negara lebih banyak
dianut oleh negara-negara di dunia termasuk Indonesia, meskipun tidak diterapkan secara
murni dan keseluruhan. 
Daftar pustaka

ttps://www.gurugeografi.id/2017/08/teori-kekuasaan-negara-john-locke-dan.html

Anda mungkin juga menyukai