Anda di halaman 1dari 21

RESENSI

Tujuan Pembelajaran
1. Mengidentifikasi butir-butir penting dari satu yang meliputi identitas buku, isi pokok, dan
hal – hal menarik lainnya yang ada didalam buku – buku non fiksi.
2. Menyusun butir – butir penting dari isi suatu buku berdasarkan alur pemikiran yang benar
dan jelas.
3. Menemukan butir butir penting dari dua buku non fiksi.
4. Mempertunjukkan pesan pribadi terhadap satu buku ilmiah.
5. Membandingkan isi berbagai resensi untuk menemukan sistematikanya.
6. Menyusun resensi berdasarkan hasil perbandingan.
7. Menunjukkan kebahasaan teks resensi, dan
8. Mengonstruksi resensi buku fiksi.

1
Peta Konsep

Mengidentifikasikan butir-
butir dalam buku nonfiksi

Menyusun laporan butir-


butir buku nonfiksi

Analisis buku nonfiksi


Membandingkan dua buku
nonfiksi
Isi

Menulis pendapat atau struktur


kesan tentang buku
nonfiksi bahasa

ilustrasi

Membandingkan Isi
Resensi

Menyusun Resensi

Menganalisis teks
resensi

Menganalisis teks
resensi

Mengonstruksi
Resensi

2
Materi Pembelajaran
1. Menganalisis Buku Nonfiksi

 Catatan tentang suatu buku seharusnya berisi informasi penting yang ada dalam
buku tersebut.
 Butir-butir penting isi suatu buku dapat dicatat dari setiap babnya, baik dalam
bentuk kata, istilah, ataupun frasa frasa.
 Catatan tidak perlu begitu terperinci dan secukupnya saja.
 Ide-ide penting dari suatu buku dapat kita gambarkan mengikuti alur berpikir kita
sendiri.
 Suatu catatan dapat berbentuk peta pikiran. Dengan peta pikiran, ide penting dari
sebuah buku dapat kita gambarkan dengan mengikuti alur berpikir kita sendiri.
Hubungan antara gagasan yang satu dengan yang lainnya dapat mudah dijelaskan.
Demikian pula, kaitan antara gagasan utama dengan cabang-cabangnya yang
berupa gagasan-gagasan khususnya dapat kita jelaskan kembali secara lebih
mudah dan cepat.
 Salah satu manfaat membaca buku nonfiksi adalah bertambahnya ilmu
pengetahuan kita mengenai suatu hal. Hal ini karena salah satu ciri dari buku
nonfiksi adalah gagasan dan fakta-fakta yang ada di dalamnya yang dapat
mencerdaskan.
 Teknik membaca SQ3R terdiri atas tahap melakukan survei, membuat petanyaan,
melakukan kegiatan membaca, menceritakan kembali, dan meninjau ulang hasil
kegiatan membaca sebelumnya.
 Pendapat-pendapat merupakan pandangan pribadi yang mungkin saja berbeda
dengan pendapat yang lainnya. Meskipun bersikap pribadi pendapat-pendapat itu
sebaiknya disertai fakta ataupun alasan-alasan yang jelas sehingga orang lain
meyakini kebenaran akan pendapat-pendapat kita tersebut.

2. Menganalisis Teks Resensi


 Resensi buku adalah teks yang berupa ulasan, tinjauan, atau komentar mendalam
tentang kelebihan dan kelemahan suatu buku, baik yang berupa fiksi maupun
nonfiksi.
 Berdasarkan isi ataupun objek yang diulasnya, teks ulasan bisa bermacam-macam
jenis. Ada teks ulasan untuk novel; ada pula yang berupa kumpulan cerpen
ataupun buku-buku ilmu pengetahuan. Berdasarkan objek tanggapannya, ada pula
yang berupa film, drama, lagu, buku ilmu pengetahuan, lukisan, dan karya-karya
lainnya.
 Kekurangan resensi bisa terjadi pada strukturnya yang tidak lengkap.
Kekurangannya itu mungkin pula terdapat pada isinya yang tidak jelas. Selain itu,
kekurangan teks juga mungkin dijumpai pada pilihan katanya. Namun, suatu

3
resensi tentu tidak selalu memliki kekurangan. Di dalamnya tentu pula terdapat
sejumlah kelebihan terkait dengan kejelasan penyampaiannya, penggunaan
bahasanya, dan kelebihan pada aspek-aspek lainnya.
 Resensi memliki struktur tertentu, yakni memiliki bagian tentang identitas buku,
orientasi, sinopsis, analisis, dan penilaian. Selain itu, resensi sering pula disertai
rekomendasi yang berisikan saran-saran kepada pembaca.
 Kekhasan kaidah bahasanya, yakni sebagai berikut.
a. konjungsi penerang : bahwa, yakni, yaitu
b. kinjngsi temporal : sejak, semenjak, kemudian, akhirnya
c. konjungsi penyebaban : karena, sebab
d. kata kata teknis berkaitan dengan bidang atau bahasan isi buku
e. pernyataan saran atau rekomendasi pada bagian akhir teks :sebaiknya,
seyogyanya,hendaknya

 Langkah mengonstruksi teks resensi, yaitu:


a. Mencatat identitas buku secara lengkap, yakni meliputi judul ,penulis, nama
penerbit, tahun terbit, tebal buku dan harga
b. Melakukan analisis dengan menentukan hal hal menarik atau penting dari
buku, baik yang berkenan dengan isi, bahasa, tata perwajahannya
c. Merumuskan penilaian berkenaan dengan kelebihan dan kelemahan dari
berbagai aspek;
menyertainya dengan alasan alasan yang jelas
d. Merumuskan kesimpulan tentang buku tersebut secara keseluruhan
e. Membuat saran saran atau rekomendasi untuk pembaca

 Berdasarkan catatan-catatan itulah, kita selanjutnya dapat menyusun teks resensi


secara lengkap. Catatan-catatan itu kita jelaskan kembali dengan memperhatikan
struktur dan teks kebahasaannya, seperti dalam hal penggunaan konjungsi
penyebaban dan temporal, kata-kata penerang, kata-kata teknis, serta pernyataan-
pernyataan yang bernada saran.

4
Kegiatan Belajar :
1. MENGANALISIS BUKU NONFIKSI

A. Mengidentifikasi Butir-Butir Penting dalam Buku Nonfiksi


Butir-butir penting isi suatu buku dapat dapat dicatat dari tiap babnya,baik dalam bentuk
kata, peristilahan, maupun frasa-frasa. Setiap bab diharapkan mewakili oleh satu atau
beberapa kata/istilah ataupun frasa dan pernyataan yang sekiranya dapat mewakili
keseluruhan isi bab. Catatan itu tidak perlu begitu terperinci, secukupnya saja, dan dapat
mewakili pemahaman kita secara umum terhadap isi buku tersebut secara keseluruhan.

B. Menyusun Butir-Butir Penting Isi Buku


Pencatatan ide-ide penting dari sebuah buku dapat dibuat dengan langkah langkah
berikut:
1. Dimulai dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan mendatar
(landscape). Masalahnya, apabila dimulai dari tengah, akan memberi kebebasan
kepada otak untuk menyebar ke segala arah dan untuk mengungkapkan dirinya secara
lebih bebas dan alami.
2. Menggunakan gambar atau foto untuk sentral. Sebuah gambar atau foto akan
mempunyai seribu kata yang membantu otak dalam menggunakan imajinasi yang
akan diungkapkan. Sebuah gambarsentral akan lebih menarik, membuat otak tetap
terfokus, membantu otak berkonsentrasi, dan mengaktifkan otak gambara tau foto
yang dimaksud bisa berupa benda yang mewakili gambaran umum tentang isi atau
judul buku
3. Menggunakan warna yang menarik. Hal ini karena bagi otak, warna sama menariknya
dnegan gambar. Warna membuat peta pikiran lebih hidup, menambah energi apda
pemikiran yang kreatif, dan menyenangkan.
4. Hubungkan cabang cabang utama kegambar pusat dan hubungkan cabang cabang
tingkat dua dan tingkat tiga ke tingkat satu dan dua dan seterusnya. Hal ini karena
otak bekerja menurut asosiasi. Otak senang mengaitkan dua (atau tiga atau empat) hal
sekaligus. Apabila cabang-cabang dihubungkan, akan lebih mudah dimengerti dan
diingat. Cabang-cabang yang dimaksud, misalnya, mewakili hubungan antara konsep
dari setiap bab buku dengan sub-subabnya.
5. Membuat garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus karena garis lurus
cenderung akan membosankan otak. Penggunaan garis hubung yang melengkung atau
caang-cabang yang melengkung dan organis, seperti cabang-cabang pohon jauh lebih
menarik bagi mata.
6. Menggunkan satu kata kunci untuk setiap garis yang diambildari setiap bab yang ada
di dalam buku itu. Kata kunci tunggala dapat memberi lebih banyak daya dan
fleksibilitas pada peta pikiran.

5
7. Menggunakan gambar-gambar yang relevan dan dapat mewakili butir-butir penting
dari isi buku.

Pola Hubungan Antarbutir Catatan:


 Umum-khusus merupakan pola hubungan anatara pokok gagasan dnegan cabang-
cabang dibawahanya, misalnya gagasan pokok perairan.
 Kausalitas meurpakan pola hubungan yang disusun menurut urutan kelogisan.
Misalnya wilayah laut Indonesia kaya. Akibatnya, banyak negara yang ingin
berusaha untuk ikut memanfaatkanya.
 Kronologis merupakan pola hubungan yang disusun menruut urutan waktu,
misalnya buku biografi dan buku sejarah.
 Pola campuran merupakan gabungan beberapa ola misalnya pola kausalitas
digabungkan dengan pola umum-khusus.

C. Membandingkan buku-buku nonfiksi


Banyak manfaat yang dapat kita dapatkan dari membaca buku, salah satunya adalah
pengetahuan kita menjadi lebih mendalam. Di samping itu, wawasan kita tentang
keragaman isi suatu buku menjadi bertambah. Meskipun temanya sama, kita dapat
mengetahui perbedaan-perbedaan yang mungkin kita temukan di dalamnya, misalnya
aspek-aspek berikut.
1. Isi
a. Daya tarik/kebermanfaatan temanya
b. Kelogisannya
c. Kelengkapan datanya
2. Struktur
a. Keruntutan penyajiannya
b. Kelengkapan butir-butirnya
3. Bahasa
a. Kebakuan katanya
b. Kelugasan pilihan katanya
c. Keefektifan kalimat-kalimatnya
d. Ketepatan penggunaan ejaan/tanda bacanya
4. Ilustrasi
a. Kesesuaian dengan paparan isi
b. Daya tarik

6
Teknik membaca efektif terdiri atas lima langkah yang biasa dikenal dengan SQ3R
1. Survey
Artinya meninjau, meneliti, menjajaki, yakni membaca butir-butir permulaan buku,
seperti halaman judul, kata pengantar, daftar isi, judul bab/subbab, indeks, glossarium,
dan lain lain. Butir butir tersebut dibaca dengan teknik skimming (membaca sekilas).

2. Question (bertanya)
Yakni mempertanyakan hal-hal terkait dengan yang diperkirakan muncul dalam bacaan.

3. Read (membaca)
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dirumuskan pada tahap question, penbaca
melakukan kegiatan membaca yang sesungguhnya pada tahap berikutnya.

4. Recite (menceritakan kembali)


Tahap selanjutnya setelah membaca ialah meceritakan kembali. Kegiatan menceritakan
kembali isi bacaan biasanya disertai pembuatan ikhtisar atau peta pikiran.
Ikhtisar dapat dibuat dengan ketentuan:
 Ikhtisar dibuat menggunakan kata kata sendiri.
 Dibuat singkat, padat, dan jelas yang mencakup butir-butir penting isi bacaan.
 Kegiatan ini tidak dilakukan bebarengan dengan kegiatan lain, misalnya, mencatat
sambil membaca atau mencatat sambil membuka-buka kembali halaman depan.

5. Review (meninjau kembali)


Kegiatan meninjau kembali dimaksudkan untuk memeriksa ulang butir butir yang telah
dibaca dan dipahami pembaca sebelum meneruskan kegiatan bacanya pada bacaan atau
mungkin bab lain.

D. Menulis Kesan Pribadi tentang Buku Nonfiksi


Pendapat pendapat pada penulisan kesan pribadi dalam buku nonfiksi mungkin saja
berbeda dengan pendapat lainnya, karena pendapat pendapat tersebut merupakan suatu
pandangan pribadi. Meskipun bersikap pribadi, pendapat-pendapat itu sebaiknya disertai
fakta ataupun alasan-alasan yang jelas sehingga orang lain meyakini kebenaran akan
pendapat tersebut.

7
2. MENGANALISIS TEKS RESENSI
A. Membandingkan isi
Resensi atau ulasan berisi informasi tentang ulasan, tanggapan atau komentar
mendalam tentang isi buku, kelebihan dan kekurangannya. Objeknya bisa berupa buku
nonfiksi atau buku fiksi. Perbandingan yang dapat diresensi dapat berupa unsur tema dan
penokohan, keunggulan buku, gaya penyampaian,juga kelemahan buku.

 Hal yang harus diperhatikan dalam menyusun resensi


1. Identitas novel
2. Mengenalkan sinopsis
3. Menyajikan analisis hal menarik
4. Memberikan penilaian yang meliputi kelebihan dan kelemahan
Resensi novel akan lebih lengkap jika disertai kesimpulan akhir tentang isi dan
kualitas novel serta rekomendasi para pembaca
 Rekomendasi-saran saran bagi pembaca
Identitas buku
 Judul
 Pengarang
 Penerbit
 ketebalan
Ringkasan buku
 Pokok isi buku pada setiap bab
Kelebihan dan kelemahan
 Isi
 Bahasa
 Ilustrasi

B. Menyusun Resensi

Langkah-langkah menyusun resensi:


a. Penjajakan atau pengenalan terhadap buku yang akan diresensi. Mulai dari
tema buku yang diresensi, disertai deskripsi isi buku. Siapa yang menerbitkan
buku itu, kapan dan dimana diterbitkan, tebal (jumlah bab dan halaman),
format hingga harga. Siapa pengarangnya: nama, latar belakang pendidikan,
reputasi dan prestasi, buku atau karya apa saja yang ditulis, hingga mengapa ia
menulis buku itu.

8
b. Membaca buku yang akan diresensi secara komprehensif, cermat, dan teliti.
Peta permasalahan dalam buku itu perlu dipahami secara tepat dan akurat.
c.  Menandai bagian-bagian buku yang diperhatikan secara khusus dan
menentukan bagian-bagian yang dikutip untuk dijadikan data.
d. Membuat sinopsis atau intisari dari buku yang akan diresensi.
e. Menentukan sikap dan menilai hal-hal berikut:
 Kerangka penulisan : bagaimana hubungan antara bagian yang satu
dengan bagian lain, bagaimana sistematikanya, dan bagaimana
dinamikanya.
 si pernyataan : bagaimana bobot ide, analisis, penyajian data, dan
kreativitas     pemikirannya.
 Bahasa : bagaimana ejaan yang disempurnakan diterapkan, kalimat dan
penggunaan kata, terutama untuk buku ilmiah.
 Sebelum menilai : alangkah baiknya jika terlebih dahulu dibuat semacam
garis besar (outline) resensi itu. Outline ini sangat membantu ketika kita
menulis. Mengoreksi dan merevisi hasil resensi dengan menggunakan
dasar dan kriteria yang kita tentukan sebelumnya.

Kaidah kebahasaan:
a. konjungsi penerang : bahwa, yakni, yaitu
b. kinjngsi temporal : sejak, semenjak, kemudian, akhirnya
c. konjungsi penyebaban : karena, sebab
d. kata kata teknis berkaitan dengan bidang atau bahasan isi buku
e. pernyataan saran atau rekomendasi pada bagian akhir teks :sebaiknya,
seyogyanya,hendaknya

9
C. Menganalisis teks resensi
RESENSI CERPEN
1) Indentitas Cerpen
a. Judul Cerpen         : Setangkai Bunga Bermahkota Biru
b. Pengarang   : Umar Said
c. Tempat Terbit : Yogyakarta
d. Tanggal Terbit : 5 April 2009
e. Jumlah Halaman : 3 Halaman
f. Jumlah kata-kata : 1253 kata

2) Sinopsis Cerpen
Puspita, seorang gadis yang banyak tahu akan tentang makna bunga mulai
dari jenis bunga, makna tiap bunga yang ia kenal, warna bunga, dan semua
bagian-bagian bunga ia dapat mengartikan setiap bagian dari bunga yang
dikenalnya. Suatu hari ada seorang pria dengan sangat memprihatinkannya duduk
disebuah taman bersama seorang adiknya yang bermain di taman ditaman tersebut.
Puspita yang heran lantas menghampiri seorang pria yang tengah termenung juga.
Kebetulan juga pria tersebut menyukai bunga walaupun ia sempat berkata “Aku
juga tidak tahu kapan aku mulai menyukai bunga” pria itu berkata kepada Puspita
tentang satu bunga yang pernah pria itu milikki, tanpa enggan Puspita menikmati
cerita pria tersebut. Sekuntum bunga bukan anggrek dan bukan juga mawar.
Puspita yang mendengarnya langsung seloroh saja bercerita tentang bunga
anggrek sepengetahuannya; “Aku mengenal anggrek. Tahukah kau, anggrek
adalah simbol cinta, kemewahan, dan keindahan.” Si pria hanya menjawab “aku
tahu.” “Bangsa yunani menggunakan anggrek sebagai simbol kejantanan. Dan
bangsa tiongkok percaya aroma anggrek berasal dari tubuh kaisar mereka. Jika
anggrek muncul di mimpi seseorang, hal itu dipercaya sebagai simbol dari
kebutuhan akan kelembutan, romantisme, dan kesetiaan. Bahkan anggrek jadi
bahan baku utama dari ramuan cinta. Begitu dahsyat bukan?” Gadis itu panjang
lebar menceritakan kembali tentang bunga anggrek. Lama-kelamaan si pria justru
ingin mendengar tentang bunga mawar dan dengan senang hati Puspita bercerita;
“Dari budaya barat, kita mengenal mawar sebagai cinta dan kecantikan,” imbuh si
gadis. Bahkan di Inggris mawar dijadikan bunga nasional. Di Kanada, bunga
mawar liar merupakan bunga provinsi Alberta. Di Amerika Serikat, bunga mawar
merupakan bunga negara bagian Iowa, North Dakota, Georgia, dan New York.
“Mawar merupakan lambang dunia!,” teriak gadis itu lantang bersemangat.
Puspita melanjutkan; “Biasanya untuk menyatakan seberapa besar cinta. Satu
tangkai berarti cintaku hanya untukmu seorang. Dua tangkai, kau dan aku saling
mencintai. Tiga tangkai, aku cinta kamu. “Semakin banyak, semakin kuat
maknanya.” 100 tangkai, jadilah pasangan yang mengasihi sampai lanjut usia. 144
tangkai, mencintaimu pagi hingga malam selama-lamanya. 365 tangkai,
memikirkanmu setiap hari, mencintaimu setiap hari. Hingga 1001 tangkai yang
melambangkan cinta selamanya.” Si pria hanya berkata “banyak sekali, aku hanya
memiliki setangkai.” Dan pria itu menekankan bila pria itu memiliki satu tangkai

10
bunga namun memiliki banyak makna akan bunganya itu, lebih dari seribu
tangkai, dan mengartikannya sebagai Cinta Sepenuhnya ujar pria itu, seketika
membuat Puspita diam. Kemudian si Gadis bertanya kepada si pria tentang apa
warna bunga pria yang dimiliki pria itu, sempat tidak ada jawaban dari mulut si
pria. Puspita berkata;”Aku paham tentang warna-warna bunga.” namun akhirnya
si pria berkata “bungaku berwarna biru.” Namun Puspita tidak percaya dengan
diperkuat dengan pengetahuaannya tentang warna bunga; “Di mawar saja, merah
lambang cinta romantis. Putih, kesucian dan rahasia. Merah jambu, keanggunan
dan kelembutan. Kuning, persahabatan dan kegembiraan. Jingga, hasrat dan
semangat, cinta yang mulai tumbuh. Tak ada warna biru,” jelas gadis itu. namun
pria itu bersikeras bila bunganya berwarna biru;
“Tapi aku ingat, bunga itu bermahkota biru.”
“Apakah kau merasa kehilangan? Seperti aku kehilangan makna warna biru.”
“Bisa jadi.”
“Jadi warna itu tinggal kenangan? Mengapa kau tak memanamnya lagi?”
“Tidak.”
“Mengapa?”
“Karena aku takkan menanam bunga yang telah layu.”
Si gadis menatap heran. Ia tak mengerti. Seharusnya bukankah pria itu bisa
menanamnya lagi. Lelaki itu hanya menatap taman yang penuh dengan bunga
putih. Namun setelah berpikir beberapa saat, si gadis baru mengerti. Tiba-tiba
langit mendung. Suasana sedikit temaram. Romantis. Titik-titik gerimis
menyirami. Sejuk rasanya. Tercium aroma wangi tanah.
“Dan sekarang inginkah kau memiliki bunga lagi?”
“Tentu saja.”
“Benarkah?”
“Benar. Kenapa tidak.”
“Jika ada bunga berwarna biru, benar mau?”
“Yakin. Mau.”
“Kau tahu namaku Puspita?”
“Iya. Aku tahu.”
“Tahukah kau maknanya?”
“Tidak. Memangnya?”
“Puspita itu bunga. Sekarang jadikan aku bungamu.”
Seketika si lelaki mengalihkan pandang dari taman. Bola matanya haru menatap
tajam ke gadis bergaun biru itu.

3) Analisis Unsur Instrinsik


a. Tema              : Bunga yang Melambangkan Cinta
b. Setting            : Suatu sore yang mendung di suatu taman dengan penuh bunga
putih
c. Alur                : Campuran
d. Tokoh             : Si Pria kaku dan Puspita, gadis banyak tahu tentang makna
bunga
e. Perwatakan     : Si Pria ( kaku dan banyak diam ), Puspita ( cerdas dan sangat
ingin tahu )

11
f. Sudut Pandang : Pengarang sebagai orang ketiga yang banyak tahu
g. Amanat : “Segala sesuatu yang telah tercipta dalam kehidupan ini
tidak dilahirkan begitu sajatanpa makna dan sebuah arti. Contoh ringanya
setangkai bunga yang tiap-tiap bentuk,
jumlah tangkai, warna mahkota, dan harumnya. Seperti yang Puspita ceritakan.
Jadi, semua yang ada pada kehidupan kita ini memiliki artinya sendiri sama
seperti manusia yang memiliki arti hidupnya masing-masing dengan bunganya
masing-masing.” 

4) Analisis Unsur Ekstrinsik


a. Nilai moral : cinta selalu membawa keindahan bagi setiap memilikinya
beribu-ribu kali indahnya dari memiliki seribu tangkai bunga mawar.
b. Nilai sosial : semua hal yang telah tercipta memiliki maknanya sendiri-sendiri,
tidak terlahir tanpamempunyai maksud dan tujuannya.

5) Keunggulan Cerpen
a. Menawarkan banyak pengetahuan didalam isi cerita cerpen ini seperti halnya
makna bunga-bunga yang indah.
b. Bahasanya yang ringan dan mudah dimengerti.
c. Tokohnya terdiri dari dua tokoh yang membuat cerita menjadi satu-kesatuan
cerita yang padu, tanpa menghadirkan tokoh yang berlebihan didalam cerita.
d. . Ceritanya menganut cerita yang mudah dipahami oleh kalangan remaja saat
ini sehingga memungkinkan menarik minat baca kaum muda.

6) Kelemahan Cerpen
a. Cerita yang terlalu panjang dan menggantung.
b. Pembaca harus benar-benar mengerti jalan ceritanya karena pemikiran
pengarang yang tinggi sehingga ceritanya sulit untuk dicerna.

7) Kesimpulan
“Berdasarkan dari keungglan dan kelemahan cerpen diatas, sebagai
perensensi suatu bacaan menilai cerpen atau bacaan ini layak untuk di
publikasikan di masyarakat.”

D. Mengonstruksi Resensi

Langkah-langkah mengonstruksi resensi :

a. Mencatat identitas buku secara lengkap, yakni meliputi judul ,penulis, nama penerbit,
tahun terbit, tebal buku dan harga
b. Melakukan analisis dengan menentukan hal hal menarik atau penting dari buku, baik
yang berkenan dengan isi, bahasa, tata perwajahannya
c. Merumuskan penilaian berkenaan dengan kelebihan dan kelemahan dari berbagai aspek;
menyertainya dengan alasan alasan yang jelas
d. Merumuskan kesimpulan tentang buku tersebut secara keseluruhan
e. Membuat saran saran atau rekomendasi untuk pembaca

12
Penting diingat :

1. Pengenalan identitas buku, gambaran secara keseluruhan (orientasi, paparan, argumen,


dan rekomendasi)
2. Kaidah kebahasaan yang menunjukkan krakterisitik resensi secara khusus yang
membedakan jenis teks lainnya (pemilihan jenis kata dan penggunaan kata kata teknis)

13
Latihan Soal :
Kerjakan soal di bawah ini, lalu tulis jawabannya di dalam bukumu.
Foti/scan kirimkan ke forum tugas pada Google Classroom

1. Yang bukan fungsi dari mind mapping (peta pikiran) adalah ....
a. Tema utama terdefinisi dnegan jelas
b. Lebih mudah dipahami dan diingat
c. untuk mempersulit proses pemahaman
d. mempercepat proses pencatatan
e. informasi lebih mudah dipahami dan dikenali

2. Ulasan buku Satyagraha ini tidak mendalam dan tidak teliti karena desakan waktu yang
disediakan kepada penulisannya. Buku ini merupakan catatan kesan-kesan pertama
seorang pembaca.
Kalimat resensi yang menyatakan kelemahan buku adalah….
a. Penulis buku tidak teliti dan tidak mendalam mengulas masalah.
b. Membaca, menikmati dan menghayati cerpen Satyagraha tidak sulit.
c. Buku tersebut disusun karena desakan penerbit.
d. Pengarangn menceritakan secara mendetail karya cerpennya.
e. Pengarang dengan leluasa mengungkapnya kesan pertamanya.

3. Bacalah penutup resensi buku berikut ini dengan saksama!


Terlepas dari berbagai ketidaksempurnaannya, harus diakui bahwa buku pertama
seorang “yogi buku” ini merupakan karya yang memikat.Bahkan cara dan gaya
pengungkapannya, dalam kadar tertentu, telah memberikan sentuhan sastra yang
cukup enak dinikmati. Kita menantikan karya berikutnya.
Sumber: Majalah Matabaca, Agustus 2002.
Pernyataan yang tepat untuk penutup resensi tersebut adalah…
a. Penutup resensi buku tersebut sangat tepat.
b. Pada bagian penutup resensi buku seharusnya mengajak untuk membaca buku
karena sangat bermanfaat.
c. Pada bagian penutup resensi buku seharusnya mengajak pembaca untuk
memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh fenomena atau
problema yang muncul dalam sebuah buku.
d. Pada bagian penutup resensi buku seharusnya memberikan informasi atau
pemahaman yang komprehensif tentang apa yang tampak dan terungkap dalam
sebuah buku.
e. Pada bagian penutup resensi buku seharusnya berisi uraian tentang buku itu
penting untuk siapa dan mengapa.

14
4. Novel ini membuka nuansa baru pada zamannya. Sutan Takdir Alisyahbana membawa
pembaharruan dibidang masalah yang diungkapkan. Wanita zaman sebelumnya, adalah
pengabdi dalam keluarga yang bertanggung jawab kepada rumah tangga, alias penunggu
rumah. Namun Sutan Takdir Alisyahbana menampilkan kedudukan wanita setara dengan
pria bekerja, aktif di luar rumah dan memajukan kaumnya yang dieakilkan tokoh Tuti.
Tokoh ini sebagai teladan di masa sekarang dan para pelajar(tokoh masa depan)

Berdasarkan data buku tersebut jika disusun sebagi kalimat resensi tentang keunggulan
novel adalah.....
a. Wajarlah novel Layar Terkembang wajib dibaca oleh para siswa.
b. memang sepantasnya novel ini mendapat penghargaan dari dunia pendidikan
c. masalah perjuangan emansipasi wanitalah yang membawa novel in wajib dikenal
di dunia pendidikan.
d. S. takdir Alisayhbana seorang yang ahli mengemukakan permasalahan dalam
dunia pendidikan
e. memang masih jarang novel yang membahas emansipasi dan perjuangan kaum
wanita

5. Perhatikan kutipan data buku berikut!


Judul : Riwayat Nabi Daud (Raja Adil Bijaksana, Nabi yang Mulia)
Pengarang : Ismail Pamungkas
Penerbit : PT Remaja Rosdakarya, Bandung
Tahun : 1995
Setelah dibaca, ternyata buku tersebut menggunakan bahasa yang mudah dipahami.

Kalimat resensi yang tepat untuk menggambarkannya adalah . . . .


a. Isi buku ini bercerita tentang keadilan dan kebijaksanaan Nabi Daud. Daud
menjadi raja sudah kehendak dari Tuhan.
b. Bahasa yang digunakan dalam buku ini mudah dipahami dan komunikatif.
Dengan demikian, pembaca dapat menikmati cerita tanpa harus berpikir keras.
c. Selain menarik, kelebihan buku ini juga dilengkapi dengan gambar yang
mendukung isi cerita sehingga mudah dimengerti.
d. Kekurangan cerita ini hanya terletak pada kisahnya yang terlalu singkat sehingga
ceritanya kurang lengkap
e. Kelebihan buku ini adalah, buku ini dijual dengan harga yang relative lebih murah
dikarenakan jenis kertas yang dipakai adalah kertas buram.

6. Resensi yang hanya memberikan informasi mengenai isi dari resensi secara singkat dan
umum dari keseluruhan buku atau karya disebut dengan resensi ....
a. Resensi Informatif
15
b. Resensi Deskriptif
c. Resensi Kritis
d. Resensi Klasifikasi
e. Resensi Definisi

7. Yang tidak termasuk identitas buku adalah ....


a. Judul Buku
b. Nama Pengarang
c. Nama Penerbit
d. Ketebalan Buku
e. Cover Buku

8. Bacalah teks berikut!


(1) Sang Pemimpi merupakan novel kedua Andrea Hirata. (2) Novel ini mengisahkan
masa-masa tokohnya merajut mimpi di SMA dengan nuansa kenakalan khas remaja. (3)
Andrea Hirata membawa kita pada kenyataan hidup yang harus dihadapi tokoh-tokohnya
dan mimpi-mimpinya. (4) Andrea hampir berhasil membangkitkan obor semangat meraih
mimpi Ikal, Arai, dan Jimbrom hingga mengantarkan mereka menuju Sorbonne.

(5) Novel Sang Pemimpi sangat kaya dengan keindahan bahasa yang dengannya setiap
alur terdeskripsikan dengan sempurna. (6) Intelektualitas tinggi dan humor terjalin
dengan memesona mengeksplorasi karakter para pelaku. (7) Novel ini sarat dengan nilai
moral yang ditunjukkan dengan rasa humanis tinggi orang remaja. (8) Nilai sosialnya
juga sangat menonjol, seperti kesetiakawanan antara Ikal, Arai, dan Jimboron. Tentu saja,
dilengkapi dengan nilai agama yang kental dijalani oleh tokoh-tokohnya.

Pernyataan yang merupakan keunggulan novel terdapat pada bagian ....


a. (1) dan (2)
b. (2) dan (3)
c. (4) dan (5)
d. (5)
e. (1) dan (5)

9. Bacalah teks berikut!


(1) Kumpulan cerpen Hujan Kepagian terdiri atas enam buah cerita. (2) Cerpen tersebut
mengisahkan tentang kesaksian revolusi kemerdekaan. Kumpulan cerpen karya Nugroho
Notosusanto menampilkan kisah-kisah di sekitar revolusi yang dialami oleh
pengarangnya sendiri. (3) Kumpulan cerpen ini tidak hanya dilihat dari sudur peristiwa
yang berkaitan dengan tindakan-tindakan serba heroik para pelakunya, namun dilihat dari
isinya yang lebih manusiawai. (4) Pengarangnya sendiri terlibat langsung dalam
perjuangan kemerdekaan sebagai anggota tentara pelajar.
16
(5) Buku ini memiliki kelebihan penggunaan ejaan yang baik, tanda baca digunakan
dengan baik dan sesuai dengan fungsingya masing-masing, paragraf tersusun dengan
baik. (6) Namun banyak menggunakan bahasa yang kurang dimengerti. (7) Buku ini lebih
ditujukan kepada pembaca yang pikirannya pernah mengembara ke medan perang.

Pernyataan yang berupa keunggulan buku terdapat pada kalimat nomor ....
a. (3)
b. (4)
c. (5)
d. (7)
e. (6) dan (8)

Soal Bahasa Indonesia tentang resensi novel beserta kunci jawabannya


10. Betapa apiknya Mangunwijaya menelusuri latar keturunan tokoh Atik. Ayahnya, Pak
Ansana, adalah pecinta alam. Maka, tidak menherankan apabila anaknya, Atik kemudian
menjadi ahli biologi. Atik senang buku, ia satu dengan buku. Ia membuat karirnya dengan
buku. Keistimewaan Mangunwijaya lagi bahwa ia menampilkan penutur-penutur sesuai
dengan tingkat sosial dan lingkungannya.
Masalah yang disoroti dalam penggalan resensi novel di atas adalah . .
a. Kelebihan pengarang (Mangunwijaya) dalam menggambarkan latar.
b. Cara Mangunwijaya bercerita dalam novel.
c. Latar belakang kehidupan tokoh Atik.
d. Pemaparan keturunan tokoh Atik.
e. Kepandaian Mangunwijaya dalam menulis cerita.

11. Terlepas dari berbagai ketidaksempurnaannya, harus diakui bahwa buku pertama seorang
“yogi buku” ini merupakan karya yang memikat.Bahkan cara dan gaya pengungkapannya,
dalam kadar tertentu, telah memberikan sentuhan sastra yang cukup enak dinikmati. Kita
menantikan karya berikutnya.
Sumber: Majalah Matabaca, Agustus 2002.
Pernyataan yang tepat untuk penutup resensi tersebut adalah . .
a. Penutup resensi buku tersebut sangat tepat.
b. Pada bagian penutup resensi buku seharusnya mengajak untuk membaca buku
karena sangat bermanfaat.
c. Pada bagian penutup resensi buku seharusnya mengajak pembaca untuk
memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh fenomena atau
problema yang muncul dalam sebuah buku.

17
d. Pada bagian penutup resensi buku seharusnya memberikan informasi atau
pemahaman yang komprehensif tentang apa yang tampak dan terungkap dalam
sebuah buku.
e. Pada bagian penutup resensi buku seharusnya berisi uraian tentang buku itu
penting untuk siapa dan mengapa.

12. Novel ini membuka nuansa baru pada zamannya. Sutan Takdir Alisyahbana membawa
pembaharruan dibidang masalah yang diungkapkan. Wanita zaman sebelumnya, adalah
pengabdi dalam keluarga yang bertanggung jawab kepada rumah tangga, alias penunggu
rumah. Namun Sutan Takdir Alisyahbana menampilkan kedudukan wanita setara dengan
pria bekerja, aktif di luar rumah dan memajukan kaumnya yang dieakilkan tokoh Tuti.
Tokoh ini sebagai teladan di masa sekarang dan para pelajar (tokoh masa depan).
Berdasarkan data buku tersebut jika disusun sebagi kalimat resensi tentang keunggulan
novel adalah . .
a. Wajarlah novel Layar Terkembang wajib dibaca oleh para siswa.
b. Memang sepantasnya novel ini mendapat penghargaan dari dunia pendidikan
c. Masalah perjuangan emansipasi wanitalah yang membawa novel ini wajib dikenal
di dunia pendidikan.
d. S. Takdir Alisayhbana seorang yang ahli mengemukakan permasalahan dalam
dunia pendidikan
e. Memang masih jarang novel yang membahas emansipasi dan perjuangan kaum
wanita

13. Cerita ini baik dan mudah ditangkap. Pengarang menyajikan masalah yang aktual dan
sering kita jumpai sehari-hari. Semuanya dapat diterima akal sehat serta tidak
membosankan. Pengarang menguraikan panjang lebar karakter tokoh-tokohnya. Jadi
cerita tidak kabur. Sayang pengarang sering mengulang-ulang kata porno. Dalam satu
buku, mungkin lebih dari empat kisah. Kalimat resensi yang mengungkapkan keunggulan
buku adalah . .
a. Cerita dapat diterima akal sehat dan tidak membosankan
b. Karakter tidak tergambar dengan cepat dan membaca berulang-ulang
c. Pengarang menghidupkan cerita dengan cerita porno dan menghalangi
d. Cerita diungkapkan seperti lazimnya cerita yang lain
e. Kebosanan dapat diatasi oleh pembaca buku ini

14. Judul : Riwayat Nabi Daud (Raja Adil Bijaksana, Nabi yang Mulia)
Pengarang : Ismail Pamungkas
Penerbit : PT Remaja Rosdakarya, Bandung
Tahun : 1995
Setelah dibaca, ternyata buku tersebut menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Kalimat
resensi yang tepat untuk menggambarkannya adalah . .

18
a. Isi buku ini bercerita tentang keadilan dan kebijaksanaan Nabi Daud. Daud menjadi
raja sudah kehendak dari Tuhan.
b. Bahasa yang digunakan dalam buku ini mudah dipahami dan komunikatif. Dengan
demikian, pembaca dapat menikmati cerita tanpa harus berpikir keras.
c. Selain menarik, kelebihan buku ini juga dilengkapi dengan gambar yang mendukung
isi cerita sehingga mudah dimengerti.
d. Kekurangan cerita ini hanya terletak pada kisahnya yang terlalu singkat sehingga
ceritanya kurang lengkap
e. Cerita dalam buku ini sangat menarik, dapat membuat kita seolah-olah hadir pada
masa nabi terdahulu

15. Sulit sekali menemukan kekurangan pada buku ini. Semua unsur yang seharusnya dimiliki
sebuah karya fiksi terpenuhi dalam buku ini. Bagi siswa yang tidak senang membaca
karya sastra memang buku ini tidak begitu menarik sebab novel ini serius dan tidak cukup
menghibur. Masalah yang dinilai dalam penggalan resensi di atas adalah . .
a. Kekurangan/kelemahan novel tersebut
b. Keunggulan/kelebihan novel tersebut
c. Latar belakang pengarang novel
d. Kekurangan dan kelebihan novel tersebut
e. Sinopsis novel tersebut

16. "Insiden" kecil ini mewarnai karya Suwarno, yang kalau tidak salah juga merupakan
disertasinya. Suwarno adalah orang Yogya. Pendeknya, ia hidup di sana dan merasakan
demikian membudaya, Suwarno mengagumi Hamengku Buwono IX. Akibatnya, buku itu
over-repetitive, kurang bermutu, dan kurang perbandingan.
Penggalan resensi di atas merupakan unsur resensi yang menunjukkan . .
a. Keunggulan buku
b. Isi pokok buku
c. Deskripsi buku
d. Kelemahan buku
e. Identitas buku

17. Judul : Sekolah Itu Candu


Penulis : Roem Topati Masang
Penerbit : Insid Press, Yogyakarta
Cetakan : Pertama, Juli 2007
Tebal : xvii+ 178 halaman
Kelebihan : Buku ini menggunakan bahasa komunikatif, tidak terkesan
menggurui, dan patut dibaca semua kalangan.
Kelemahan : Desain kover buku kurang menarik.
Paragraf yang tepat untuk menggambarkan keleihan dan kelemahan buku sesuai
dengan data tersebut adalah. . .

19
a. Buku ini mengangkat masalah aktual dan cerdas, tetapi tidak terkesan menggurui.
Bahasa yang digunakan komunikatif. Namun, kover buku sengaja didesain
dengan penampilan klasik naskah tua mengesankan sebagai bacaan berat.
Terlepas dari kekurangannya, buku ini patut dibaca oleh semua kalangan.
b. Buku ini mengangkat masalah aktual, cerdas, dan terkesan menggurui. Bahasa
yang digunakan komunikatif. Namun, kover buku sengaja didesain dengan
penampilan klasik naskah tua mengesankan sebagai bacaan berat. Terlepas dari
kekurangannya, buku ini patut dibaca oleh semua kalangan.
c. Buku ini mengangkat masalah aktual, cerdas, dan terkesan menggurui. Bahasa
yang digunakan komunikatif. Namun, kover buku sengaja didesain dengan
penampilan klasik naskah tua mengesankan sebagai bacaan berat. Buku ini patut
dibaca oleh semua kalangan.
d. Buku ini mengangkat masalah yang aktual dan cerdas, tetapi tidak terkesan
menggurui. Bahasa yang digunakan komunikatif. Namun, kover buku sengaja
didesain dengan penampilan menarik. Terlepas dari kekurangannya, buku ini
patut dibaca oleh semua kalangan.
e. Kover buku ini sangat bagus membuat orang yang melihatnya ingin membacanya,
namun buku ini seakan menggurui para pembacanya,

18. . Berikut ini yang bukan merupakan kegiatan dalam meresensi buku ialah . .
a. Menyunting
b. Menimbang
c. Membahas
d. Mengkritik
e. Mengungkapkan kembali

19. Berikut merupakan kalimat yang mengungkapkan kelemahan buku . .


a. Buku ini sangat menarik,banyak sekali gambar-gambar yang menarik. Cerita yang
disampaikan mudah untuk dimengerti
b. Penuli sangat enjoy menggunakan kata-kata yang digunakan dalam membuat
novel sehingga memberi kesan tidak menggurui.
c. Kemunculan buku ini telah memperkaya pengetahuan bisnis khususnya untuk
para pembisnis
d. Kekuatan novel ini tidak hanya dari covernya saja yang menarik, isi perlembar
dari novel ini pun sangat menarik sehingga orang yang membacanya tidak mudah
bosan
e. Sayang sekali banyak sekali kata-kata yang sulit sehingga para pembaca sulit
mengartikan kata

20. Berikut bukan merupakan langkah-langkah menulis resensi . .


a. Menentukan jenis buku yang ingin diresensi
b. Menentukan bagian paling menarik dari buku
c. Menyusun ikhtisar dari buku tersebut

20
d. Menaksir harga buku
e. Membaca buku hingga halaman terakhir

 Terima kasih ---

21

Anda mungkin juga menyukai