Tujuan Pembelajaran
1. Mengidentifikasi butir-butir penting dari satu yang meliputi identitas buku, isi pokok, dan
hal – hal menarik lainnya yang ada didalam buku – buku non fiksi.
2. Menyusun butir – butir penting dari isi suatu buku berdasarkan alur pemikiran yang benar
dan jelas.
3. Menemukan butir butir penting dari dua buku non fiksi.
4. Mempertunjukkan pesan pribadi terhadap satu buku ilmiah.
5. Membandingkan isi berbagai resensi untuk menemukan sistematikanya.
6. Menyusun resensi berdasarkan hasil perbandingan.
7. Menunjukkan kebahasaan teks resensi, dan
8. Mengonstruksi resensi buku fiksi.
1
Peta Konsep
Mengidentifikasikan butir-
butir dalam buku nonfiksi
ilustrasi
Membandingkan Isi
Resensi
Menyusun Resensi
Menganalisis teks
resensi
Menganalisis teks
resensi
Mengonstruksi
Resensi
2
Materi Pembelajaran
1. Menganalisis Buku Nonfiksi
Catatan tentang suatu buku seharusnya berisi informasi penting yang ada dalam
buku tersebut.
Butir-butir penting isi suatu buku dapat dicatat dari setiap babnya, baik dalam
bentuk kata, istilah, ataupun frasa frasa.
Catatan tidak perlu begitu terperinci dan secukupnya saja.
Ide-ide penting dari suatu buku dapat kita gambarkan mengikuti alur berpikir kita
sendiri.
Suatu catatan dapat berbentuk peta pikiran. Dengan peta pikiran, ide penting dari
sebuah buku dapat kita gambarkan dengan mengikuti alur berpikir kita sendiri.
Hubungan antara gagasan yang satu dengan yang lainnya dapat mudah dijelaskan.
Demikian pula, kaitan antara gagasan utama dengan cabang-cabangnya yang
berupa gagasan-gagasan khususnya dapat kita jelaskan kembali secara lebih
mudah dan cepat.
Salah satu manfaat membaca buku nonfiksi adalah bertambahnya ilmu
pengetahuan kita mengenai suatu hal. Hal ini karena salah satu ciri dari buku
nonfiksi adalah gagasan dan fakta-fakta yang ada di dalamnya yang dapat
mencerdaskan.
Teknik membaca SQ3R terdiri atas tahap melakukan survei, membuat petanyaan,
melakukan kegiatan membaca, menceritakan kembali, dan meninjau ulang hasil
kegiatan membaca sebelumnya.
Pendapat-pendapat merupakan pandangan pribadi yang mungkin saja berbeda
dengan pendapat yang lainnya. Meskipun bersikap pribadi pendapat-pendapat itu
sebaiknya disertai fakta ataupun alasan-alasan yang jelas sehingga orang lain
meyakini kebenaran akan pendapat-pendapat kita tersebut.
3
resensi tentu tidak selalu memliki kekurangan. Di dalamnya tentu pula terdapat
sejumlah kelebihan terkait dengan kejelasan penyampaiannya, penggunaan
bahasanya, dan kelebihan pada aspek-aspek lainnya.
Resensi memliki struktur tertentu, yakni memiliki bagian tentang identitas buku,
orientasi, sinopsis, analisis, dan penilaian. Selain itu, resensi sering pula disertai
rekomendasi yang berisikan saran-saran kepada pembaca.
Kekhasan kaidah bahasanya, yakni sebagai berikut.
a. konjungsi penerang : bahwa, yakni, yaitu
b. kinjngsi temporal : sejak, semenjak, kemudian, akhirnya
c. konjungsi penyebaban : karena, sebab
d. kata kata teknis berkaitan dengan bidang atau bahasan isi buku
e. pernyataan saran atau rekomendasi pada bagian akhir teks :sebaiknya,
seyogyanya,hendaknya
4
Kegiatan Belajar :
1. MENGANALISIS BUKU NONFIKSI
5
7. Menggunakan gambar-gambar yang relevan dan dapat mewakili butir-butir penting
dari isi buku.
6
Teknik membaca efektif terdiri atas lima langkah yang biasa dikenal dengan SQ3R
1. Survey
Artinya meninjau, meneliti, menjajaki, yakni membaca butir-butir permulaan buku,
seperti halaman judul, kata pengantar, daftar isi, judul bab/subbab, indeks, glossarium,
dan lain lain. Butir butir tersebut dibaca dengan teknik skimming (membaca sekilas).
2. Question (bertanya)
Yakni mempertanyakan hal-hal terkait dengan yang diperkirakan muncul dalam bacaan.
3. Read (membaca)
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dirumuskan pada tahap question, penbaca
melakukan kegiatan membaca yang sesungguhnya pada tahap berikutnya.
7
2. MENGANALISIS TEKS RESENSI
A. Membandingkan isi
Resensi atau ulasan berisi informasi tentang ulasan, tanggapan atau komentar
mendalam tentang isi buku, kelebihan dan kekurangannya. Objeknya bisa berupa buku
nonfiksi atau buku fiksi. Perbandingan yang dapat diresensi dapat berupa unsur tema dan
penokohan, keunggulan buku, gaya penyampaian,juga kelemahan buku.
B. Menyusun Resensi
8
b. Membaca buku yang akan diresensi secara komprehensif, cermat, dan teliti.
Peta permasalahan dalam buku itu perlu dipahami secara tepat dan akurat.
c. Menandai bagian-bagian buku yang diperhatikan secara khusus dan
menentukan bagian-bagian yang dikutip untuk dijadikan data.
d. Membuat sinopsis atau intisari dari buku yang akan diresensi.
e. Menentukan sikap dan menilai hal-hal berikut:
Kerangka penulisan : bagaimana hubungan antara bagian yang satu
dengan bagian lain, bagaimana sistematikanya, dan bagaimana
dinamikanya.
si pernyataan : bagaimana bobot ide, analisis, penyajian data, dan
kreativitas pemikirannya.
Bahasa : bagaimana ejaan yang disempurnakan diterapkan, kalimat dan
penggunaan kata, terutama untuk buku ilmiah.
Sebelum menilai : alangkah baiknya jika terlebih dahulu dibuat semacam
garis besar (outline) resensi itu. Outline ini sangat membantu ketika kita
menulis. Mengoreksi dan merevisi hasil resensi dengan menggunakan
dasar dan kriteria yang kita tentukan sebelumnya.
Kaidah kebahasaan:
a. konjungsi penerang : bahwa, yakni, yaitu
b. kinjngsi temporal : sejak, semenjak, kemudian, akhirnya
c. konjungsi penyebaban : karena, sebab
d. kata kata teknis berkaitan dengan bidang atau bahasan isi buku
e. pernyataan saran atau rekomendasi pada bagian akhir teks :sebaiknya,
seyogyanya,hendaknya
9
C. Menganalisis teks resensi
RESENSI CERPEN
1) Indentitas Cerpen
a. Judul Cerpen : Setangkai Bunga Bermahkota Biru
b. Pengarang : Umar Said
c. Tempat Terbit : Yogyakarta
d. Tanggal Terbit : 5 April 2009
e. Jumlah Halaman : 3 Halaman
f. Jumlah kata-kata : 1253 kata
2) Sinopsis Cerpen
Puspita, seorang gadis yang banyak tahu akan tentang makna bunga mulai
dari jenis bunga, makna tiap bunga yang ia kenal, warna bunga, dan semua
bagian-bagian bunga ia dapat mengartikan setiap bagian dari bunga yang
dikenalnya. Suatu hari ada seorang pria dengan sangat memprihatinkannya duduk
disebuah taman bersama seorang adiknya yang bermain di taman ditaman tersebut.
Puspita yang heran lantas menghampiri seorang pria yang tengah termenung juga.
Kebetulan juga pria tersebut menyukai bunga walaupun ia sempat berkata “Aku
juga tidak tahu kapan aku mulai menyukai bunga” pria itu berkata kepada Puspita
tentang satu bunga yang pernah pria itu milikki, tanpa enggan Puspita menikmati
cerita pria tersebut. Sekuntum bunga bukan anggrek dan bukan juga mawar.
Puspita yang mendengarnya langsung seloroh saja bercerita tentang bunga
anggrek sepengetahuannya; “Aku mengenal anggrek. Tahukah kau, anggrek
adalah simbol cinta, kemewahan, dan keindahan.” Si pria hanya menjawab “aku
tahu.” “Bangsa yunani menggunakan anggrek sebagai simbol kejantanan. Dan
bangsa tiongkok percaya aroma anggrek berasal dari tubuh kaisar mereka. Jika
anggrek muncul di mimpi seseorang, hal itu dipercaya sebagai simbol dari
kebutuhan akan kelembutan, romantisme, dan kesetiaan. Bahkan anggrek jadi
bahan baku utama dari ramuan cinta. Begitu dahsyat bukan?” Gadis itu panjang
lebar menceritakan kembali tentang bunga anggrek. Lama-kelamaan si pria justru
ingin mendengar tentang bunga mawar dan dengan senang hati Puspita bercerita;
“Dari budaya barat, kita mengenal mawar sebagai cinta dan kecantikan,” imbuh si
gadis. Bahkan di Inggris mawar dijadikan bunga nasional. Di Kanada, bunga
mawar liar merupakan bunga provinsi Alberta. Di Amerika Serikat, bunga mawar
merupakan bunga negara bagian Iowa, North Dakota, Georgia, dan New York.
“Mawar merupakan lambang dunia!,” teriak gadis itu lantang bersemangat.
Puspita melanjutkan; “Biasanya untuk menyatakan seberapa besar cinta. Satu
tangkai berarti cintaku hanya untukmu seorang. Dua tangkai, kau dan aku saling
mencintai. Tiga tangkai, aku cinta kamu. “Semakin banyak, semakin kuat
maknanya.” 100 tangkai, jadilah pasangan yang mengasihi sampai lanjut usia. 144
tangkai, mencintaimu pagi hingga malam selama-lamanya. 365 tangkai,
memikirkanmu setiap hari, mencintaimu setiap hari. Hingga 1001 tangkai yang
melambangkan cinta selamanya.” Si pria hanya berkata “banyak sekali, aku hanya
memiliki setangkai.” Dan pria itu menekankan bila pria itu memiliki satu tangkai
10
bunga namun memiliki banyak makna akan bunganya itu, lebih dari seribu
tangkai, dan mengartikannya sebagai Cinta Sepenuhnya ujar pria itu, seketika
membuat Puspita diam. Kemudian si Gadis bertanya kepada si pria tentang apa
warna bunga pria yang dimiliki pria itu, sempat tidak ada jawaban dari mulut si
pria. Puspita berkata;”Aku paham tentang warna-warna bunga.” namun akhirnya
si pria berkata “bungaku berwarna biru.” Namun Puspita tidak percaya dengan
diperkuat dengan pengetahuaannya tentang warna bunga; “Di mawar saja, merah
lambang cinta romantis. Putih, kesucian dan rahasia. Merah jambu, keanggunan
dan kelembutan. Kuning, persahabatan dan kegembiraan. Jingga, hasrat dan
semangat, cinta yang mulai tumbuh. Tak ada warna biru,” jelas gadis itu. namun
pria itu bersikeras bila bunganya berwarna biru;
“Tapi aku ingat, bunga itu bermahkota biru.”
“Apakah kau merasa kehilangan? Seperti aku kehilangan makna warna biru.”
“Bisa jadi.”
“Jadi warna itu tinggal kenangan? Mengapa kau tak memanamnya lagi?”
“Tidak.”
“Mengapa?”
“Karena aku takkan menanam bunga yang telah layu.”
Si gadis menatap heran. Ia tak mengerti. Seharusnya bukankah pria itu bisa
menanamnya lagi. Lelaki itu hanya menatap taman yang penuh dengan bunga
putih. Namun setelah berpikir beberapa saat, si gadis baru mengerti. Tiba-tiba
langit mendung. Suasana sedikit temaram. Romantis. Titik-titik gerimis
menyirami. Sejuk rasanya. Tercium aroma wangi tanah.
“Dan sekarang inginkah kau memiliki bunga lagi?”
“Tentu saja.”
“Benarkah?”
“Benar. Kenapa tidak.”
“Jika ada bunga berwarna biru, benar mau?”
“Yakin. Mau.”
“Kau tahu namaku Puspita?”
“Iya. Aku tahu.”
“Tahukah kau maknanya?”
“Tidak. Memangnya?”
“Puspita itu bunga. Sekarang jadikan aku bungamu.”
Seketika si lelaki mengalihkan pandang dari taman. Bola matanya haru menatap
tajam ke gadis bergaun biru itu.
11
f. Sudut Pandang : Pengarang sebagai orang ketiga yang banyak tahu
g. Amanat : “Segala sesuatu yang telah tercipta dalam kehidupan ini
tidak dilahirkan begitu sajatanpa makna dan sebuah arti. Contoh ringanya
setangkai bunga yang tiap-tiap bentuk,
jumlah tangkai, warna mahkota, dan harumnya. Seperti yang Puspita ceritakan.
Jadi, semua yang ada pada kehidupan kita ini memiliki artinya sendiri sama
seperti manusia yang memiliki arti hidupnya masing-masing dengan bunganya
masing-masing.”
5) Keunggulan Cerpen
a. Menawarkan banyak pengetahuan didalam isi cerita cerpen ini seperti halnya
makna bunga-bunga yang indah.
b. Bahasanya yang ringan dan mudah dimengerti.
c. Tokohnya terdiri dari dua tokoh yang membuat cerita menjadi satu-kesatuan
cerita yang padu, tanpa menghadirkan tokoh yang berlebihan didalam cerita.
d. . Ceritanya menganut cerita yang mudah dipahami oleh kalangan remaja saat
ini sehingga memungkinkan menarik minat baca kaum muda.
6) Kelemahan Cerpen
a. Cerita yang terlalu panjang dan menggantung.
b. Pembaca harus benar-benar mengerti jalan ceritanya karena pemikiran
pengarang yang tinggi sehingga ceritanya sulit untuk dicerna.
7) Kesimpulan
“Berdasarkan dari keungglan dan kelemahan cerpen diatas, sebagai
perensensi suatu bacaan menilai cerpen atau bacaan ini layak untuk di
publikasikan di masyarakat.”
D. Mengonstruksi Resensi
a. Mencatat identitas buku secara lengkap, yakni meliputi judul ,penulis, nama penerbit,
tahun terbit, tebal buku dan harga
b. Melakukan analisis dengan menentukan hal hal menarik atau penting dari buku, baik
yang berkenan dengan isi, bahasa, tata perwajahannya
c. Merumuskan penilaian berkenaan dengan kelebihan dan kelemahan dari berbagai aspek;
menyertainya dengan alasan alasan yang jelas
d. Merumuskan kesimpulan tentang buku tersebut secara keseluruhan
e. Membuat saran saran atau rekomendasi untuk pembaca
12
Penting diingat :
13
Latihan Soal :
Kerjakan soal di bawah ini, lalu tulis jawabannya di dalam bukumu.
Foti/scan kirimkan ke forum tugas pada Google Classroom
1. Yang bukan fungsi dari mind mapping (peta pikiran) adalah ....
a. Tema utama terdefinisi dnegan jelas
b. Lebih mudah dipahami dan diingat
c. untuk mempersulit proses pemahaman
d. mempercepat proses pencatatan
e. informasi lebih mudah dipahami dan dikenali
2. Ulasan buku Satyagraha ini tidak mendalam dan tidak teliti karena desakan waktu yang
disediakan kepada penulisannya. Buku ini merupakan catatan kesan-kesan pertama
seorang pembaca.
Kalimat resensi yang menyatakan kelemahan buku adalah….
a. Penulis buku tidak teliti dan tidak mendalam mengulas masalah.
b. Membaca, menikmati dan menghayati cerpen Satyagraha tidak sulit.
c. Buku tersebut disusun karena desakan penerbit.
d. Pengarangn menceritakan secara mendetail karya cerpennya.
e. Pengarang dengan leluasa mengungkapnya kesan pertamanya.
14
4. Novel ini membuka nuansa baru pada zamannya. Sutan Takdir Alisyahbana membawa
pembaharruan dibidang masalah yang diungkapkan. Wanita zaman sebelumnya, adalah
pengabdi dalam keluarga yang bertanggung jawab kepada rumah tangga, alias penunggu
rumah. Namun Sutan Takdir Alisyahbana menampilkan kedudukan wanita setara dengan
pria bekerja, aktif di luar rumah dan memajukan kaumnya yang dieakilkan tokoh Tuti.
Tokoh ini sebagai teladan di masa sekarang dan para pelajar(tokoh masa depan)
Berdasarkan data buku tersebut jika disusun sebagi kalimat resensi tentang keunggulan
novel adalah.....
a. Wajarlah novel Layar Terkembang wajib dibaca oleh para siswa.
b. memang sepantasnya novel ini mendapat penghargaan dari dunia pendidikan
c. masalah perjuangan emansipasi wanitalah yang membawa novel in wajib dikenal
di dunia pendidikan.
d. S. takdir Alisayhbana seorang yang ahli mengemukakan permasalahan dalam
dunia pendidikan
e. memang masih jarang novel yang membahas emansipasi dan perjuangan kaum
wanita
6. Resensi yang hanya memberikan informasi mengenai isi dari resensi secara singkat dan
umum dari keseluruhan buku atau karya disebut dengan resensi ....
a. Resensi Informatif
15
b. Resensi Deskriptif
c. Resensi Kritis
d. Resensi Klasifikasi
e. Resensi Definisi
(5) Novel Sang Pemimpi sangat kaya dengan keindahan bahasa yang dengannya setiap
alur terdeskripsikan dengan sempurna. (6) Intelektualitas tinggi dan humor terjalin
dengan memesona mengeksplorasi karakter para pelaku. (7) Novel ini sarat dengan nilai
moral yang ditunjukkan dengan rasa humanis tinggi orang remaja. (8) Nilai sosialnya
juga sangat menonjol, seperti kesetiakawanan antara Ikal, Arai, dan Jimboron. Tentu saja,
dilengkapi dengan nilai agama yang kental dijalani oleh tokoh-tokohnya.
Pernyataan yang berupa keunggulan buku terdapat pada kalimat nomor ....
a. (3)
b. (4)
c. (5)
d. (7)
e. (6) dan (8)
11. Terlepas dari berbagai ketidaksempurnaannya, harus diakui bahwa buku pertama seorang
“yogi buku” ini merupakan karya yang memikat.Bahkan cara dan gaya pengungkapannya,
dalam kadar tertentu, telah memberikan sentuhan sastra yang cukup enak dinikmati. Kita
menantikan karya berikutnya.
Sumber: Majalah Matabaca, Agustus 2002.
Pernyataan yang tepat untuk penutup resensi tersebut adalah . .
a. Penutup resensi buku tersebut sangat tepat.
b. Pada bagian penutup resensi buku seharusnya mengajak untuk membaca buku
karena sangat bermanfaat.
c. Pada bagian penutup resensi buku seharusnya mengajak pembaca untuk
memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh fenomena atau
problema yang muncul dalam sebuah buku.
17
d. Pada bagian penutup resensi buku seharusnya memberikan informasi atau
pemahaman yang komprehensif tentang apa yang tampak dan terungkap dalam
sebuah buku.
e. Pada bagian penutup resensi buku seharusnya berisi uraian tentang buku itu
penting untuk siapa dan mengapa.
12. Novel ini membuka nuansa baru pada zamannya. Sutan Takdir Alisyahbana membawa
pembaharruan dibidang masalah yang diungkapkan. Wanita zaman sebelumnya, adalah
pengabdi dalam keluarga yang bertanggung jawab kepada rumah tangga, alias penunggu
rumah. Namun Sutan Takdir Alisyahbana menampilkan kedudukan wanita setara dengan
pria bekerja, aktif di luar rumah dan memajukan kaumnya yang dieakilkan tokoh Tuti.
Tokoh ini sebagai teladan di masa sekarang dan para pelajar (tokoh masa depan).
Berdasarkan data buku tersebut jika disusun sebagi kalimat resensi tentang keunggulan
novel adalah . .
a. Wajarlah novel Layar Terkembang wajib dibaca oleh para siswa.
b. Memang sepantasnya novel ini mendapat penghargaan dari dunia pendidikan
c. Masalah perjuangan emansipasi wanitalah yang membawa novel ini wajib dikenal
di dunia pendidikan.
d. S. Takdir Alisayhbana seorang yang ahli mengemukakan permasalahan dalam
dunia pendidikan
e. Memang masih jarang novel yang membahas emansipasi dan perjuangan kaum
wanita
13. Cerita ini baik dan mudah ditangkap. Pengarang menyajikan masalah yang aktual dan
sering kita jumpai sehari-hari. Semuanya dapat diterima akal sehat serta tidak
membosankan. Pengarang menguraikan panjang lebar karakter tokoh-tokohnya. Jadi
cerita tidak kabur. Sayang pengarang sering mengulang-ulang kata porno. Dalam satu
buku, mungkin lebih dari empat kisah. Kalimat resensi yang mengungkapkan keunggulan
buku adalah . .
a. Cerita dapat diterima akal sehat dan tidak membosankan
b. Karakter tidak tergambar dengan cepat dan membaca berulang-ulang
c. Pengarang menghidupkan cerita dengan cerita porno dan menghalangi
d. Cerita diungkapkan seperti lazimnya cerita yang lain
e. Kebosanan dapat diatasi oleh pembaca buku ini
14. Judul : Riwayat Nabi Daud (Raja Adil Bijaksana, Nabi yang Mulia)
Pengarang : Ismail Pamungkas
Penerbit : PT Remaja Rosdakarya, Bandung
Tahun : 1995
Setelah dibaca, ternyata buku tersebut menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Kalimat
resensi yang tepat untuk menggambarkannya adalah . .
18
a. Isi buku ini bercerita tentang keadilan dan kebijaksanaan Nabi Daud. Daud menjadi
raja sudah kehendak dari Tuhan.
b. Bahasa yang digunakan dalam buku ini mudah dipahami dan komunikatif. Dengan
demikian, pembaca dapat menikmati cerita tanpa harus berpikir keras.
c. Selain menarik, kelebihan buku ini juga dilengkapi dengan gambar yang mendukung
isi cerita sehingga mudah dimengerti.
d. Kekurangan cerita ini hanya terletak pada kisahnya yang terlalu singkat sehingga
ceritanya kurang lengkap
e. Cerita dalam buku ini sangat menarik, dapat membuat kita seolah-olah hadir pada
masa nabi terdahulu
15. Sulit sekali menemukan kekurangan pada buku ini. Semua unsur yang seharusnya dimiliki
sebuah karya fiksi terpenuhi dalam buku ini. Bagi siswa yang tidak senang membaca
karya sastra memang buku ini tidak begitu menarik sebab novel ini serius dan tidak cukup
menghibur. Masalah yang dinilai dalam penggalan resensi di atas adalah . .
a. Kekurangan/kelemahan novel tersebut
b. Keunggulan/kelebihan novel tersebut
c. Latar belakang pengarang novel
d. Kekurangan dan kelebihan novel tersebut
e. Sinopsis novel tersebut
16. "Insiden" kecil ini mewarnai karya Suwarno, yang kalau tidak salah juga merupakan
disertasinya. Suwarno adalah orang Yogya. Pendeknya, ia hidup di sana dan merasakan
demikian membudaya, Suwarno mengagumi Hamengku Buwono IX. Akibatnya, buku itu
over-repetitive, kurang bermutu, dan kurang perbandingan.
Penggalan resensi di atas merupakan unsur resensi yang menunjukkan . .
a. Keunggulan buku
b. Isi pokok buku
c. Deskripsi buku
d. Kelemahan buku
e. Identitas buku
19
a. Buku ini mengangkat masalah aktual dan cerdas, tetapi tidak terkesan menggurui.
Bahasa yang digunakan komunikatif. Namun, kover buku sengaja didesain
dengan penampilan klasik naskah tua mengesankan sebagai bacaan berat.
Terlepas dari kekurangannya, buku ini patut dibaca oleh semua kalangan.
b. Buku ini mengangkat masalah aktual, cerdas, dan terkesan menggurui. Bahasa
yang digunakan komunikatif. Namun, kover buku sengaja didesain dengan
penampilan klasik naskah tua mengesankan sebagai bacaan berat. Terlepas dari
kekurangannya, buku ini patut dibaca oleh semua kalangan.
c. Buku ini mengangkat masalah aktual, cerdas, dan terkesan menggurui. Bahasa
yang digunakan komunikatif. Namun, kover buku sengaja didesain dengan
penampilan klasik naskah tua mengesankan sebagai bacaan berat. Buku ini patut
dibaca oleh semua kalangan.
d. Buku ini mengangkat masalah yang aktual dan cerdas, tetapi tidak terkesan
menggurui. Bahasa yang digunakan komunikatif. Namun, kover buku sengaja
didesain dengan penampilan menarik. Terlepas dari kekurangannya, buku ini
patut dibaca oleh semua kalangan.
e. Kover buku ini sangat bagus membuat orang yang melihatnya ingin membacanya,
namun buku ini seakan menggurui para pembacanya,
18. . Berikut ini yang bukan merupakan kegiatan dalam meresensi buku ialah . .
a. Menyunting
b. Menimbang
c. Membahas
d. Mengkritik
e. Mengungkapkan kembali
20
d. Menaksir harga buku
e. Membaca buku hingga halaman terakhir
21